MAKALAH MANAJEMEN KESEHATAN PELAKSANAAN PRAKTIK DOKTER GIGI
NAMA-NAMA KELOMPOK 4 :
Maria Christine Evelin 2011-11-082 Maulana Fadhil 2011-11-084 Monicafurry Nugroho 2011-11-087 Monika Handayani 2011-11-088
Nadia Soraya 2011-11-090
Nadiya 2011-11-091
Niken Larasati 2011-11-095 Odelia Syafira S 2011-11-097 Panji Adihartawan 2011-11-099
UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO BERAGAMA JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan berkat dan Rahmat-Nya sehingga kami dapat dapat menyelesaikan makalah manajemen kesehetan yang membahas tentang Pelaksanaan Praktik Dokter Gigi ini dengan baik. Adapun makalah manajemen kesehetan yang membahas tentang Pelaksanaan Praktik Dokter Gigi ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan paper ini.Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah manajemen kesehatan ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah manajemen kesehatan yang membahas tentang Pelaksanaan Praktik Dokter Gigi ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, Desember 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai upaya kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau oleh masyarakat.
Salah satu bentuk pembangunan dari kesehatan adalah dengan adanya praktik kedokteran gigi. Pelaksanaan pratik kedokteran gigi juga memerlukan suatu manajemen untuk mengatur sistemnya, dengan demikian mengetahui tata cara pelaksanaan praktik kedokteran gigi sangat penting. Berdasarkan dengan latar belakang di atas maka kami membuat makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Undang-Undang pelaksanaan praktik kedokteran gigi?
2. Bagaimana pengaturan pemberian izin pelaksanaan praktik kedokteran gigi?
3. Apa sajakah hambatan dalam rangka untuk mendapatkan surat ijin praktik dokter gigi? 1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja undang-undang dari pelaksanaan praktik kedokteran gigi 2. Mengetahui bagaimana pengaturan pemberian izin pelaksanaan praktik kedokteran gigi 3. Untuk mengetahui hambatan dalam rangka untuk mendapatkan surat ijin praktik dokter
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Undang – Undang izin pelaksanaan praktik kedokteran gigi
Dalam pelaksanaan praktik kedokteran gigi terdapat peraturan yang tertulis dalam undang-undang yaitu:
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran tentang izin praktik pelaksanaan kedokteran, antara lain :
Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.
Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Surat tugas adalah bukti tertulis yang diberikan Dinas Kesehatan Propinsi kepada dokter atau dokter gigi dalam rangka pelaksanaan praktik kedokteran pada sarana pelayanan kesehatan tertentu.
Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi yang selanjutnya disebut STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada dokter dan dokter gigi yang telah diregistrasi.
Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi.
Pelayanan medis adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya yang dapat berupa pelayanan promotif, preventif, diagnostik, konsultatif, kuratif, atau rehabilitatif.
Standar Pelayanan adalah pedoman yang harus diikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran.
Standar Profesi Kedokteran adalah batasan kemampuan minimal yang harus dikuasai oleh seorang dokter atau dokter gigi untuk melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat.
Standar Prosedur Operasional adalah instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu.
Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.
Konsil Kedokteran Indonesia adalah suatu badan otonom, mandiri, non struktural, dan bersifat independen yang terdiri atas Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi. Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah lembaga yang berwenang
untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi. Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.
2.2 Pemberian izin pelaksanaan praktik kedokteran gigi
untuk membuat sebuah badan yang akan disebut KKI (Konsil Kedokteran Indonesia). Disini konsil kedokteran Indonesia mempunyai tugas:
a. Melakukan registrasi dokter dan dokter gigi.
b. Mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi ; dan
c. Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing. Undang-undang no. 29/2004 baru akan berlaku setelah 1 tahun sejak diundangkan, bahkan penyesuaian STR dan SIP diberi waktu hingga 2 tahun sejak Konsil Kedokteran terbentuk.
Beberapa peraturan lanjutan tampaknya harus dibuat oleh Konsil Kedokteran dan/atau oleh Menteri Kesehatan untuk memperjelas ketentuan yang belum jelas, yaitu tentang perijinan yang dikaitkan dengan tempat dan jam praktik, “penempatan dokter” untuk kepentingan pemerataan pelayanan dalam era telah dicabutnya UU WKS, peraturan ijin praktik medis untuk perawat di Balai Pengobatan, ketentuan kelengkapan rekam medis, manfaat informed consent, tanggungjawab hukum, prosedur pengaduan, persidangan dan sanksi, dan lain-lain.
Demikian pula perangkat lunak lain seperti standar pendidikan, standar kompetensi, tata-laksana ujian kompetensi, standar perilaku, standar pelayanan medis, standar prosedur operasional, pedoman pengawasan, pedoman audit medis, dll. Diatur lebih lanjut dalam Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 1419/MENKES/PER/X/2005 tentang penyelengaraan Praktik Dokter dan Dokter gigi. Di dalamnya juga termuat formulir untuk mendapatkan STR ataupun SIP. Juga Kemudian KKI membuat peraturan yang tertuang dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 1 Tahun 2005 tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi.
2.3 Hambatan Dalam Perolehan Ijin Penyelengaraan Praktik Dokter Gigi
proses pengurusan ijin praktik dokter. Karena dalam proses pengurusan ijin praktik tersebut sudah terkordinir dan ter system dengan baik. Sehingga penulis cukup kesulitan untuk menuliskan hambatan-hambatan apa yang ada dalam proses peijinan tersebut.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran tentang izin praktik pelaksanaan kedokteran, antara lain :
Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.
Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Surat Izin Praktik selanjutnya disebut SIP adalah bukti tertulis yang diberikan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada dokter dan dokter gigi yang telah memenuhi persyaratan untuk menjalankan praktik kedokteran.
Pengaturan Pemberian Ijin Penyelengaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi tertuang dalam UU Nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran. di dalamnya memberikan amanat untuk membuat sebuah badan yang akan disebut KKI (Konsil Kedokteran Indonesia). Disini konsil kedokteran Indonesia mempunyai tugas:
a. Melakukan registrasi dokter dan dokter gigi.
b. Mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi ; dan
DAFTAR PUSTAKA
http://kemalasan-kemalasan.blogspot.com/2010/07/ijin-penyelengaraan-praktik-dokter-dan.html#.VIUUcWc0_Mw
http://dokter-medis.blogspot.com/2009/07/uu-praktik-kedokteran-no-29-tahun-2004.html