• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALAT PENDETEKSI KECEPATAN BENDA SECARA H

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ALAT PENDETEKSI KECEPATAN BENDA SECARA H"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ALAT PENDETEKSI KECEPATAN BENDA SECARA HORIZONTAL BERBASIS MIKROKONTROLER

AT89S52 DAN BAHASA ASSEMBLY

Aris Puji Purnomo

Fakultas Ilmu Komputer, Program Studi Teknik Informatika - Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

ABSTRAK

Peranan peralatan kontrol secara otomatis sangat diperlukan, khususnya pada sistem pendeteksi kecepatan, salah satu contoh alat pendeteksi kecepatan gerak benda dengan menggunakan jarak dan waktu tempuh sebagai tolak ukurnya yaitu stopwatch, namun ketidak akuratan data yang ditampilkan bisa saja terjadi, karena masih menggunakan sistem pengontrolan secara manual, untuk mengatasi permasalahan tersebut serta untuk mendapatkan data yang akurat, dibutuhkan alat pendeteksi kecepatan gerak benda berbasis mikrokontroler AT89S52sebagai pengendalinya, dimana sistem pengontrolannya bekerja

secara otomatis.

Alat ini bekerja dengan menggunakan dua buah sensor photodioda sebagai penentu hasil penghitungan kecepatan dari sebuah benda, dimana sensor pertama apabila terhalang oleh benda program akan mulai melakukan penghitungan, dan ketika benda melewati sensor kedua, maka mikrokontroler akan menghentikan penghitungan, kemudian hasil penghitungan tersebut akan ditampilkan pada layar LCD ( Liquid Cristal Display ), pada alat ini menggunakan LCD ( Lquid Cristal Display ) 2X16 M1632 yang terdiri dari 2 baris tulisan dan 16 karakter, sehingga hasil penghitungan dapat ditampilkan secara lengkap dan jelas.

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta semakin luasnya kebutuhan akan kemampuan seperti yang

dimiliki komputer,memunculkan terobosan-terobosan baru di mana komputer menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dari teknologi itu sendiri sehingga membuat integrasi komputer dengan disiplin ilmu lain seperti semikonduktor, elektronika, dan pemrograman tak bisa di hindari, ditandai dengan munculnya peralatan-peralatan digital dengan berbagai macam wujud sebagai implementasinya, sebagai contohnya : timer, pendeteksi kecepatan, kalkulator, speedometer, stopwatch dan

lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prinsip kerja alat digital tersebut, dalam hal ini bertujuan untuk menganalisa dan merancang suatu alat kontroler yang digunakan sebagai pengendali peralatan digital.

Sejalan dengan perkembangan teknologi tersebut diatas, peranan peralatan kontrol secara otomatis sangat diperlukan khususnya pada sistem pendeteksi kecepatan, salah satu contoh alat pendeteksi kecepatan gerak benda dengan menggunakan jarak dan waktu

tempuh sebagai tolak ukurnya yaitu stopwatch, namun ketidak akuratan data

yang ditampilkan bisa saja terjadi, karena masih menggunakan sistem pengontrolan secara manual, untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas serta untuk mendapatkan data yang akurat, dibutuhkan alat pendeteksi kecepatan gerak benda berbasis mikrokontroler AT89S52 sebagai pengendalinya, dimana sistem pengontrolannya bekerja secara otomatis.

Mikrokontroler adalah Single Chip Microprocessor (SCM) yang merupakan

sebuah komputer lengkap yang dipaketkan dalam sebuah chip, dimana di dalamnya terdapat ROM, RAM, EPROM, timer, osilator, ADC, buffer, I/Oport, saluran alamat dan saluran data sehingga dapat bekerja dan melakukan hal-hal yang rumit walaupun rangkaiannya sederhana.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat suatu identifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana photodioda dapat mendeteksi kecepatan gerak benda secara horizontal?

(3)

3. Bagaimana cara kerja mikrokontroller bisa mengukur kecepatan gerak benda secara horizontal sehingga dapat di tampilkan di LCD?

4. Bagaimana cara kerja sistem sehingga menghasilkan data yang diinginkan? Ruang Lingkup Karena banyaknya permasalahan

yang timbul maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada analisa sistem kerja Pendeteksi Kecepatan Gerak Benda Menggunakan Mikrokontroller AT89S52.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan pokok dari penelitian adalah untuk menerangkan fakta-fakta yang telah ditemukan, menerapkan berbagai teori yang telah di dapatkan selama ini, serta bagaimana merealisasikan sebuah sistem yang dikendalikan secara otomatis pada alat pendeteksi kecepatan gerak benda berbasis mikrokontroler AT89S52, dan mengadakan penelitian serta pengamatan secara langsung mengenai cara kerja Mikrokontroler tersebut, serta dapat merancang dan membuat sebuah alat pendeteksi kecepatan gerak benda secara horisontal berbasis mikrokontroler AT89S52, dengan tampilan informasi

secara digital menggunakan LCD 2X16 M1632.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Agar dapat mempermudah pengukuran kecepatan gerak sebuah benda secara horisontal yang ditampilkan secara digital.

2. Agar dapat diaplikasikan sebagai pengukur kecepatan dari kendaraan. 3. Terciptanya sebuah sistem tampilan

informasi pada sebuah Institusi secara digital dengan menggunakan LCD 2X16 M1632 yang menggunakan Mikrokontroller AT89S52 sebagai pengendalinya.

4. Bisa digunakan untuk mengontrol objek lain dengan sistem digital.

1.4. Metodologi Penelitian

Di dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan, penulisan penelitian menggunakan beberapa metode dalam pengumpulan data antara lain :

1. Perancangan

Pada tahapan ini adalah menentukan apa yang akan dicapai dengan sistem yang akan di bangun. Sehingga sistem yang berjalan akan benar-benar bermanfaat. 2. Percobaan

(4)

perakitan alat pendeteksi kecepatan gerak benda menggunakan mikrokontroler AT89S52 sebagai pengendali.

3. Wawancara

Dalam metode ini, penulis mewawancarai responden yang mengerti benar tentang masalah pengontrolan, rangkaian elektronika dan yang mengerti bahasa pemrograman assembler.

4.Pengumpulan Bahan

Melakukan studi kepustakaan dengan membaca buku-buku dan mencari berita dari internet mengenai seputar topik permasalahan yang diambil.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran dapat tercapai.

2.1.1. Karakteristik Sistem

“Suatu sistem pempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu mempunyai komponen (components), mempunyai batas sistem

(boundary), mempunyai lingkungan

(environments), mempunyai

penghubung/antar muka (interface) antar komponen, mempunyai masukan (input), mempunyai pengolahan (processing), mempunyai keluaran (output), mempunyai sasaran (objective) dan tujuan (goal), mempunyai kendali (control), dan mempunyai umpan balik

(feed back).”

2.1.2. Kriteria Sistem Yang Baik Kriteria sistem yang baik antara lain:

Kegunaan

Ekonomis

Kehandalan

Kapasitas

Fleksibilitas

Kecepatan

2.2.Konsep Dasar Pengontrolan Konsep dasar pengontrolan

sudah ada sejak abad-18 yang dipelopori James Watt yang membuat kontrol mesin uap, Nyquis (1932) membuat sistem pengendali uang tertutup, Hazem (1943) membuat Servo mekanik dan masih banyak yang lainnya.

(5)

dan keluaran untuk sistem pengendali loop terbuka.

Gambar 2.1. Sistem Pengendali loop terbuka

(Sumber : Pemrograman IC PPI 8255 menggunakan Delphi, hal.8)

Gambar diagram blok diatas menggambarkan bahwa didalam sistem tersebut tidak ada proses umpan balik untuk memperbaiki keadaan alat terkendali jika terjadi kesalahan. Jadi tugas dari elemen pengendali hanyalah memproses sinyal masukan kemudian mengirimkannya ke alat terkendali. Gambar berikut adalah contoh dari sistem pengendali loop terbuka.

Gambar 2.2. Contoh sistem pengendali loop terbuka

( Sumber : Pemrograman IC PPI 8255 menggunakan Delphi, hal.8)

Contoh yang paling sederhana adalah pada sistem pengendali traffic light. Keluarannya tidak memperhatikan perubahan arus

lalu-lintas yang terjadi pada setiap cabang

perempatan, dimana kendaraan yang boleh jalan saat lampu hijau menyala tidak harus sama dengan banyaknya kendaraan yang masuk atau antri pada cabang perempatan itu karena waktu nyala lampu sudah ditetapkan. Contoh lainnya adalah sistem pengendali dalam mesin cuci. Dari proses perendaman, pencucian dan pembilasan tidak ada proses untuk mengukur hasil keluaran, misalnya kebersihan pakaian yang dicuci.

2.2.2. Sistem Pengendali Loop Tertutup

Pengendali adalah komponen-komponen pengendalian yang bertugas menerima sinyal kesalahan. Dari sinyal kesalahan tersebut akan dihasilkan sinyal keluaran yang akan dikirim ke alat terkendali. Dalam berbagai contoh didalam pengendali terdapat basis data sinyal kesalahan.

Alat terkendali adalah peralatan yang sedang dikendalikan. Sinyal yang dikeluarkan oleh elemen pengendali akan menjadi dasar untuk sifat yang terjadi pada alat terkendali.

2.3.Mikrokontroler AT89S52

Mikrokontroler AT89S52 memiliki beberapa kriteria standard yaitu memiliki 4K bytes Flash Programmable dan Erasable Read Only Memory (PEROM)

Waktu Mikrokontroler

Lampu

(6)

yang dapat diprogram ulang sekitar 1000 kali write atau erase cycle, 512 bytes RAM, 32 jalur I/O, tiga buah 16 bit timer/counter, bekerja dengan rentang

0-33 Mhz,serta mempunyai 8 sumber interrupt, saluran full-duplex serial UART,

watchdog timer, dual data pointer.

2.3.1. Konfigurasi Pin

Mikrokontroler AT89S52 memiliki 40 pin, 32 pin diantaranya adalah directional I/O yang terbagi dalam 4 port.

Konfigurasi dari pin-pin tersebut, yaitu :

Gambar 2.5. Konfigurasi Pin AT89S52

2.3.2. Timer dan Interrupt

Mikrokontroler AT89S52 memiliki dua register timer, yaitu timer 0 dan timer 1, masing-masing sepanjang 16 bit (terdiri dari 8 bit TH0/TH1 dan 8 bit TL0/TL1 yang bisa diberi nilai awal). Pada waktu berfungsi sebagai timer, maka register akan bertambah setiap siklus mesin (1/12 dari frekuensi

oscilator). Kedua timer ini memiliki alamat, yaitu 0BH untuk timer 0 dan 1BH untuk timer 1. Ada beberapa register fungsi khusus, yaitu Spesial Function Register (SFR) yang harus

ditentukan sebelum menggunakan timer. Register tersebut adalah TCON.

2.4.Perangkat Lunak (Software) Mikrokontroler AT89S52

Perangkat lunak (software) ini berguna untuk mendukung perangkat keras (hardware) agar dapat bekerja dengan

normal. Di dalamnya terdapat perintah atau instruksi penyusun program yang nantinya akan dijalankan oleh hardware. Dalam mikrokontroler terdapat banyak deretan bit “1“ dan “0“ yang memiliki arti sangat penting, karena merupakan sumber informasi yang tersimpan dalam memori dan diproses dalam mikrokontroler tersebut.

2.5.Liquid Crystal Display (LCD)

(7)

sampai LCD yang bisa menampilkan karakter atau teks dan LCD yang bisa menampilkan gambar.

2.5.1. Rangkaian Antarmuka LCD Sebuah LCD karakter akan mempunyai 14 pin untuk mengendalikannya. Pin-pin terdiri atas 2 pin catu daya (Vcc dan Vss), 1 pin untuk mengatur contrast LCD (Vee), 3 pin kendali (RS, R/W, dan E), 8 pin data ( DB0-DB7). Pada LCD yang mempunyai back light, disediakan 2 pin untuk

memberikan tegangan ke dioda back light.

2.5.2. Pemrograman LCD

Pemrograman LCD pada dasarnya adalah pengiriman data atau instruksi ke IC pengendali LCD. IC pengendali LCD dilengkapi oleh 2 buah register 8 bit, register instruksi (IR = instruction register) dan register data (DR= data

register). IR akan menyimpan

instruksi-instruksi yang dikirimkan oleh mikrokontroler, seperti menggeser kursor atau membersihkan layar LCD dan juga menyimpan alamat DDRAM atau RAM pembangkit karakter (CGRAM atau Character Generator RAM).

2.5.3. Posisi Kursor

Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua teks yang dituliskan ke modul LCD adalah disimpan didalam memory ini, dan

modul LCD secara berurutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD itu sendiri.

2.6.Photodioda

Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh infrared. Besarnya tegangan arus listrik

yang dihasilkan oleh photodioda tergantung oleh besar kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.

Gambar 2.11. Photodioda

(vurcanelectronic.com, Pusat Pendidikan

dan Penelitian Elektronika, halaman 1)

2.7. Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang mempunyai fungsi sebagai pembatas arus listrik dan membagi tegangan (voltage divider) dalam suatu rangkaian tertutup.

2.8.Kapasitor

(8)

Kapasitor terbentuk dari dua buah pelat sejajar yang dipisahkan oleh insulator yangdisebut dielektrik. Bahan dielektrik yang dapat digunakan adalah kertas, kaca, keramik, mika.

2.9.Transistor

Transistor adalah komponen

aktif yang dipasang pada rangkaian untuk mengontrol arus, sebagai penguat tegangan dan arus, pembangkit frekuensi tinggi dan rendah, saklar elektronik. Transitor memiliki tiga kaki yang disebut dengan kolektor, basis dan emitter.

2.9.1. Transistor Cut Off

Pada saat transistor dalam kondisi tidak bekerja atau tidak terhubung, maka transistor tersebut dinamakan dalam kondisi cut-off, maka antara kaki basis-emitter terjadi reverse bias, begitu pula antara kaki kolektor-emiter.

2.9.2. Transistor Saturasi

Pada saat transistor dalam kondisi kerja, dimana kaki base-emiter terjadi forward bias dan antara kaki kolektor-emiter terjadi

reverse bias, arus yang mengalir antara

kaki kolektor-emiter mencapai maksimum karena tahanan antara kaki kolektor-emiter sangat kecil (mendekati nol), sehingga dapat dikatakan seolah-olah short circuit (rangkaian tertutup).

2.9.3. Transistor Sebagai Sakelar ( Switching )

Transistor sebagai saklar digunakan untuk menyatakan dua keadaan, yaitu keadaan tinggi dan rendah. Pada rangkaian terintegrasi

digital untuk menyatakan logika 1 dan 0 pada prinsipnya memakai transistor sebagai saklar. Saklar kecepatan tinggi dengan menggunakan transistor sangat penting keberadaannya karena sering digunakan dalam rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian-rangkaian elektronika yang menggunakan Integrated Circuit (IC).

BAB III

PEMBAHASAN DAN PERANCANGAN

3.1. ANALIS

Adapun data yang menjadi masukan bagi sistem kecepatan ini yaitu cahaya akan bekerja ketika ada yang di terima berupa benda yang tidak tembus pandang.

3.1.1 Spesifikasi Kebutuhan

(9)

balik sinyal output kedalam sinyal input. Dengan demikian di dalam sistem pengendali ini tidak ada proses untuk membandingkan antara sinyal keluaran dengan sinyal masukan. Gambar berikut adalah diagram blok untuk sistem kendali loop terbuka.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam perancangan sistem aplikasi mikrokontroler AT89S52 dalam alat pendeteksi kecepatan benda secara horisontal yang berbasis mikrokontroler AT89S52 ini meliputi :

• Personal Computer (PC)

• Downloader AT89S52.

Toolset

Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam sistem ini adalah :

• Adaptor 1A 

• Dioda Bridge W04M, 1N4007 

IC LM 7805

. . Perancangan Perangkat Lunak  

( Software ) 

Pada bagian perancangan perangkat lunak ini, ada beberapa langkah – langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan

listing program yang diinginkan sesuai dengan perancangan perangkat keras.

3.3.1 Penulisan Listing Program Assembly

Adapun tampilan yang layar program MIDE-51 adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3. Tampilan Layar Program MIDE-51

Cara penulisan listing program assembly dapat dilihat pada gambar 3.7 yang menunjukan bagaimana format penulisan bahasa assembly menggunakan Program aplikasi MIDE-51.

Gambar 3.4. Penulisan Listing Program Assembly

3.4.1. Pengisian Program IC AT89S52

(10)

rangkaian

n perangkat memasukka Tujuan dari

ntuk mempe buat sistem

keras yang an program

oler dapat d

. Rangkaian K sh Programme

listing prog roler AT89S

adalah me P Flash Progr program IS

menampi ontroler AT8 oses pemb but.

da langkah n memori bu

bagian lay dilihat pada

Kabel ISP

er

gram heksa S52 adalah

enjalankan rammer. SP Flash ilkan isi 89S52yang bacaan isi

ini adalah uffer yang yar, yang

kedalam

Flowchart mbaca dan diri untuk

mema ngkinan – ke erancangan Hardware )

m ini berkerj port yang te

S52 sebagai ui kabel I rammer dari

ograman ass ma oleh s dian lewat r S52 mampu h benda ke ( Liquid Cris

Rangkian 

Gambar 3.15. rangkaia gunakan 2 yang akan d berikan tegan n Perangkat

rja dengan m erdapat di m

i output. Pro ISP dengan

i ATMEL d sembler yan

sensor pho rangkaian m u mendetek emudian di stal Display

Catu Daya 

. Rangkaian C an catu

(dua) buah

digunakan t ngan kerja p . n dari beberap

Keras itampilkan d

(11)

komponen optoelektronik yang sensitif terhadap cahaya,

Gambar 3.16. Rangkaian Sensor Photodioda

. . Rangakaian Mikrokontroler 

Rangkaian mikrokontroler ini merupakan tempat pengolahan data dan pengoperasian alat. Dan dalam rancangan ini, mikrokontroler berfungsi sebagai otak dari seluruh sistem rancangan. Mikrokontroler AT89S52 ini memiliki empat buah port dan berbagai pin yang digunakan untuk menampung input atau output data dan terhubung langsung dengan rangkaian-rangkaian dari alat penerima sinyal DTMF.

. . Rangkaian Modul LCD 

Fungsi dasar dari rangkaian ini digunakan untuk antar muka kepada pengguna, bahwa apapun yang melewati kedua sensor akan ditampilkan pada display LCD, sehingga pengguna dapat mengetahui hasil pengukuran kecepatan dari sebuah benda, Secara garis besar rangkaian LCD yang dihubungkan dengan rangkaian mikrokontroler.

BAB IV

UJI COBA DAN ANALISA

4.1. Uji Coba

melakukan serangkaian uji coba pada masing – masing blok rangkaian yang bertujuan untuk mendapatkan kesesuaian spesifikasi dan hasil yang diinginkan.

4.1.1. Pengujian Rangkaian Catu Daya rangkaian catu daya berikut dengan titik yang berikan dengan tanda angka yang kemudian akan ditampilkan dari hasil pengujian tersebut berdasarkan angka yang tertera pada rangkaian tersebut.

Gambar 4.1. Pengujian Rangkaian Catu Daya

4.1.2. Pengujian Rangkaian Sensor

Photodioda

Pada bagian sumber cahaya menggunakan dua buah led bright yang jarak antar kedua pemancar cahaya tersebut telah ditentukan yaitu 10 cm yang akan digunakan pada saat perhitungan konversi mikrokontroler dalam satuan meter perdetik (M/S).

7812 7805

+ + +

+ 12V

+ 5V

GND T1

D1 220 VAC

C1 C2 C3

DIODA BRIDGE 18 VAC

0

1A

1B 2A

3A

(12)

Led bright digunakan karena pancaran cahayanya lebih terang daripada led biasa dan cahayanya dapat digunakan sebagai pemicu sensor photodioda.

Gambar 4.2. Pengujian Rangkaian Sensor Photodioda

4.1.3. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler dan LCD

listing program yang pakai dalam serangkaian uji coba tersebut adalah sebagai berikut :

1. Listing Program Inisialisasi LCD : INIT_LCD:

2. Listing Program Pengirim Instruksi

ke LCD :

3. Listing Program Pengirim Data ke

LCD :

4. Listing Program Waktu Tunda :

DELAY:

5. Listing Program Utama LCD :

ORG 00H

Proses analisa dilakukan untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras yang sudah di ujicoba dengan perangkat lunak yang telah dimasukkan kedalam mikrokontroler AT89S52. Hasil analisa dari listing program dan akan diberikan gambar tampilan display pada Liquid Crystal Display ( LCD ).

(13)

sistem telah siap mendeteksi kecepatan dari sebuah benda,

program dalam kondisi siap untuk mendeteksi benda yang akan melewati kedua sensor. Selama sensor 1 dan 2 tidak dilewati oleh benda maka LCD akan menampilkan teks yang berupa tulisan “sistem Ready” dan tulisan “JARAK V/S WAKTU” secara bergantian, apabila ada benda yang melewati kedua sensor, maka program akan mengeksekusi kecepatan dari benda tersebut, kemudian LCD akan menampilkan hasil penghitungan dari benda tersebu.

tetapi apabila benda hanya melewati sensor 1 saja, maka akan tampil tulisan “TIDAK TERDETEKSI”.

4.3 Metode Black Box

Pengukuran Kecepatan BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Photodioda dapat mendeteksi kecepatan gerak benda apabila

cahaya terhalang oleh benda, kemudian dikirim ke IC 74HC132N yang berfungsi untuk memberikan logika 1 dan 0 yang bisa diterima oleh mikrokontroler. 2. Sistem kerja dari alat ini yaitu

dengan cara mendeteksi kecepatan benda yang melewati sensor 1 dan 2 dengan menampilkan hasil pengukuran kecepatan yang ditampilkan di LCD, dengan cara memanggil data yang tersimpan pada memori mikrokontroler.

3. Alat ini bekerja secara otomatis tanpa harus mereset

hasil penghitungan sebelumnya.

5.2. Saran

1. Bagi pengguna sistem ini perlu diperhatikan jarak antara sensor 1 dan sensor 2.

2. Sistem ini dapat pula diaplikasikan untuk mengukur kecepatan dari kendaraan bermotor.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Budiharto, Widodo, (2005), Perancangan Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.28-12-2010,Jam: 12:00

Edhy Sutanta,ST, (2001), Sistem Informasi Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.Tanggal:28-12-2010,Jam:10:00

Frederick J. Bueche, Ph.D, Teori Dan Soal-Soal Fisika, Erlangga, Jakarta.Tanggal:28-12-2010,Jam:14:00

Jogiyanto HM, (1999), Pengenalan Komputer, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.Tanggal:25-12-2010,Jam:18:00

Lukas Willa, (2007), Teknik Digital Mikroprosesor Dan Mikrokomputer, Penerbit Informatika, Jakarta.Tanggal:25-12-2010,Jam:20:00

Muhammad Supriadi, (2005), Pemrograman IC PPI 8255 Menggunakan Delphi, Andi Offset, Yogyakarta.Tanggal:20-12-2010,Jam:13:00

Nino Guevara Ruwano, (2006), Berkarya Dengan Mikrokontroler AT89C2051, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.Tanggal:20-12-2010,Jam:15:00

Semiconductor Devices, (1975), Heath Company, Michigan.Tanggal:10-12-2010,Jam:20:00 Usman, (2008), Teknik Antarmuka + Pemrograman Mikrokontroler AT89S52, C.V Andi Offset, Yogyakarta.Tanggal:10-12-2-2010,Jam:10:00

www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/doc3390.pdf.Tanggal:1-12-2010,Jam:15:00

www.datasheetarchive.com%2Fpdf-datasheets%2FDatasheets-20%2FDSA-390023.pdf.Tanggal:1-12-2010,Jam:14:00

www.photonic-product.com/techinfo/sanyo_tech/sanyo_catalogue2008.pdf. Tanggal:4-2-2011,Jam:17:00

www.mytutorialcafe.com/mikrokontroller bab4 LCDKarakter.htm

(15)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Aris Puji Purnomo Tempat/Tgl Lahir : Jakrta, 18 Maret 1989 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Lengkap : Jl. Bojong Raya Rt,013/04 Rawa Buaya Cengkareng Jakarta-Barat

Agama : Islam

Telp : 083898725407

E-Mail : arispp.aris97@gmail.com

Pendidikan Formal :

2003 – 2006 SEKOLAH DARUSSLAM, Ponorogo ( Jawa - Timur )

2006 – 2010 Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana, Jakarta – Barat. Pendidikan Non Formal :

2006 - 2009 Pelatihan Programming PHP&JAVA Pelatihan Komputer, Jaringan Komputer Perkitan Komputer, Wajan Bolic dll

Bahasa Assembly

Riwayat Pekerjaan :

2006 - Sekarang Wirausaha Organisasi :

2006 - 2010 Angggota Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer 2008 - 2009 Ketua KEROHANIAN HIMA FASILKOM,

Univesitas Mercu – Buana,Jakarta - Barat

2006 - 2010 Anggota Kerohania Al-Faruq UKM, Universitas Mercu – Buana, Jakarta - Barat

2008 - 2009 Ketua Keronanian Al-Khuwarizmi UKM Al-Faruq,Universitas, Mercu – Buana, Jakarta – Barat

(16)

Gambar

Gambar 2.5. Konfigurasi Pin AT89S52
Gambar 3.4. Penulisan Listing Program
gambar bberikut :
Gambar 4.1. Pengujian Rangkaian Catu

Referensi

Dokumen terkait

Bagian tambalan yang berlebih di kurangi dengan diamond bur lalu dilakukan pemolesan kembali, sehingga didapatkan hasil akhir seperti pada gambar 8.Kontrol pada gigi 65

SMES yang optimal dapat diterapkan pada sistem tenaga listrik multimesin Jawa Bali 500 kV untuk meredam overshoot frekuensi dan mempercepat settling time. Hal ini dapat dilihat

Berdasarkan pemaparan paradigma legislasi Qanun Hukum jina > ya > t di atas, maka Qanun Aceh dalam bidang pidana Islam dapat menjadi sebagai hukum positif (fikih)

Adapun yang dimaksudkan kedua hal tersebut adalah: (a) Triangulasi adalah dengan cara mengumpulkan data yang sejenis dari sumber data yang berbeda berdasarkan hasil

Produksi  Industri  Manufaktur  Besar  dan  Sedang  (q ‐ to ‐ q)   Provinsi  Kalimantan  Selatan  di  triwulan  II  tahun  2014    mengalami  pertumbuhan 

Menimbang, bahwa atas eksepsi dari Para Pembanding semula Tergugat III dan Tergugat IV tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah mempertimbangkannya

Karya Mudrajad yang paling banyak dikutip justru dari berasal dari buku. Kalau saya bisa menulis buku dan artikel, Anda pasti

Adapun implikasi penelitian yang dapat diberikan oleh peneliti terkait konten dan teknik sinematografi yang dilakukan oleh youtuber Adrian Wardahana yaitu diperlukan tim