• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Konsekuensi Kebakaran dan Ledak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Konsekuensi Kebakaran dan Ledak"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KONSEKUENSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN

PADA TANGKI LPG (

LIQUEFIED PETROLEUM GAS

)

DI PT SURYA ESA PERKASA TBK PALEMBANG

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

OLEH

DESY INDAH PERMATASARI

NIM.10111001058

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

(2)

This page intentionally left blank

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini dengan judul “Analisis Konsekuensi Kebakaran dan Ledakan pada

Tangki LPG (Liquefied Petroleum Gas) di PT Surya Esa Perkasa Tbk Palembang Tahun 2015” telah dipertahankan di hadapan Panitia Sidang Skripsi

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya pada tanggal 30 September 2015 dan telah diperbaiki, diperiksa serta disetujui sesuai dengan masukan Panitia Sidang Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

Indralaya, Oktober 2015

Panitia Sidang Ujian Skripsi

Ketua:

1. Dr. Novrikasari, S.KM, M.Kes. ( )

NIP. 197811212001122002

Anggota:

2. Minggu Bahruddin, S.KM., M.KKK. ( )

3. Budi Santoso, MT. ( )

NIP. 197706052003121004

4. Elvi Sunarsih, S.KM, M.Kes. ( )

NIP. 197806282009122004

5. H.A. Fickry Faisya, S.KM., M.Kes. ( )

(4)

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini dengan judul “Analisis Konsekuensi Kebakaran dan Ledakan Pada

Tangki LPG (Liquefied Petroleum Gas) di PT Surya Esa Perkasa Tbk Palembang

Tahun 2015” telah disetujui untuk diujikan pada tanggal 30 September 2015.

Indralaya, September 2015

Pembimbing :

1. Elvi Sunarsih, S.KM, M.Kes. (……….……

NIP.197806282009.12.2004

2. H.A. Fickry Faisya, S.KM, M.Kes. (……….

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Desy Indah Permatasari

Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 10 Desember 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nama Ayah : H. Wagiyo

Nama Ibu : Hj. Romelah

Alamat : Jl. Hang Jebat No.5C RT.21 RW.07 Kel.30 Ilir

Kec.Ilir Barat II Palembang 30144

E-mail : desyindahps@ymail.com

Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 1998-1999 : TK YWKA Palembang

2. Tahun 1999-2005 : SD Negeri 195 Palembang

3. Tahun 2005-2008 : SMP Negeri 1 Palembang

4. Tahun 2008-2011 : SMA Negeri 1 Palembang

5. Tahun 2011-2015 : S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kepada Allah SWT. karena atas segala

karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Konsekuensi Kebakaran dan Ledakan pada Tangki LPG

(Liquefied Petroleum Gas) di PT Surya Esa Perkasa Tbk Palembang Tahun

2015”. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi

Muhammmad SAW. yang telah mengubah dan membina sebuah tatanan

masyarakat jahilliyah menuju tatanan kehidupan masyarakat baru yang penuh

dengan ridho-Nya.

Skripsi ini dibuat sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan di PT Surya Esa Perkasa

Tbk Palembang pada bulan Juli - Agustus 2015.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada berbagai pihak sehingga skripsi ini bisa diselesaikan dengan

baik:

1. Bapak Iwan Stia Budi,S.KM.,M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sriwijaya.

2. Ibu Elvi Sunarsih, S.KM.,M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Pertama dan

bapak H.A.Fickry Faisya,S.KM.,M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Kedua

yang selalu membimbing dalam kebenaran dan kesabaran.

3. Ibu Dr.Novrikasari,S.KM.,M.Kes., bapak Minggu Bahruddin,S.KM.,

M.KKK., dan bapak Budi Santoso,MT. selaku penguji yang telah

memberikan banyak saran dan bimbingan dalam skripsi ini.

4. Para dosen dan karyawan FKM Unsri yang telah membantu dalam

bimbingan maupun urusan surat menyurat untuk penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Adi Kurniawan selaku pjs. Plant Manager PT Surya Esa Perkasa

Tbk, bapak Frizal Ichsan selaku HRD&GA Supervisor, bapak Rahadian

selaku pembimbing lapangan sekaligus HSE Supervisor, serta seluruh staff

PT Surya Esa Perkasa Tbk yang telah memberikan nasihat, saran,

(7)

6. Orang tua penulis; Wagiyo (Ayah) dan Romelah (Ibu). Terimakasih atas

cinta dan kasih sayang yang tiada akhir. I’ll make you proud, mom, dad. I

promised!

7. Saudara-saudaraku (Wendy Heriyanto, Andy Hariyono, Dedy Moelyono,

Widya Riyani, Ahmad Widiyanto, Umi Femiati, Ririn Abdullah, Feru Putra,

Heny) serta seluruh anggota keluarga penulis yang telah memberikan

semangat dan do’a selama penyusunan skripsi ini.

8. Ibu Najmah, S.KM., M.PH terimakasih banyak atas doa, semangat, dan

kasih sayang yang telah diberikan kepada penulis. You’re my inspirator,

mom!

9. Teman-teman seperjuangan “Apalah Apalah” Fithroh, Ayu, yuk Nanda,

Nyayu Irna, Verra, Meilinda dan Dede. Love you so much!

10.Teman-teman FKM Unsri angkatan 2011, kakak-kakak tingkatku (kak

Harun Alrasyid, Kak Ejik, kak Dani, kak Aldy, kak Harun, kak Zoel, mbak

Siska, mbak Rahmatus, mbak Cici, dll) serta adek-adek tingkatku di FKM

Unsri.

11.Seluruh teman-teman organisasi; DPM KM Unsri, DPM KM FKM Unsri,

LDF BKM Adz-Dzikra, dan BO Pers Publishia FKM Unsri. Hidup

Mahasiswa!

12.Sahabatku tercinta; Deya Silviani, Fitri Puspasari, Mutia Aldina, Rachmat

Taufan, Aulia Rahman, Dede Hadi, Aprilla Yoga, dan Ahmad

Febriyansyah. You’re irreplaceable!

13.Terima kasih untuk semua orang yang telah memberikan doa dan semangat.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata

sempurna, seperti ungkapan “Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu,

saran maupun kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi

kemajuan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi kita semua.

Indralaya, September 2015 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN RINGKASAN (Abstrak Indonesia) ... i

HALAMAN RINGKASAN (Abstrak Inggris) ... ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN ... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... ix

DAFTAR ISI ... x

1.4.2 Bagi PT Surya Esa Perkasa Tbk Palembang ... 9

1.4.3 Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya ... 9

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 10

1.5.1 Lingkup Lokasi ... 10

1.5.2 Lingkup Materi ... 10

1.5.3 Lingkup Waktu ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Major Hazard Installations ... 11

2.2 LPG (Liquefied Petroleum Gas) ... 12

2.2.1 Propana ... 13

2.2.2 Butana ... 14

2.3 Tangki Timbun ... 16

2.3.1 Definisi Tangki Timbun ... 16

2.3.2 Jenis Tangki Timbun ... 16

2.3.3 Penyebab Kebocoran Gas ... 18

2.4 Kebakaran ... 18

2.4.1 Definisi Kebakaran ... 18

2.4.2 Proses Penyalaan ... 20

2.4.3 Jenis-Jenis Kebakaran ... 21

(9)

2.5 Ledakan ... 25

2.5.1 Definisi Ledakan ... 25

2.5.2 Penyebab Ledakan ... 25

2.5.3 Bahaya Ledakan ... 25

2.6 ALOHA ... 26

2.6.1 Parameter ALOHA ... 26

2.6.2 Pemodelan ALOHA ... 30

2.6.3 Keterbatasan ALOHA ... 34

2.7 Teknik Fault Tree Analysis (FTA) ... 36

2.8 Upaya Tanggap Darurat (Emergency Response Plan) ... 37

2.9 Penelitian Terkait... 40

2.10 Kerangka Teori ... 41

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep ... 43

3.2 Definisi Operasional ... 44

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 46

4.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 46

4.2.1 Subjek Penelitian ... 46

4.2.2 Objek Penelitian ... 47

4.3 Jenis, Cara, dan Alat Pengumpulan Data ... 48

4.3.1 Jenis Data ... 48

4.3.2 Cara Pengumpulan Data ... 49

4.3.3 Alat Pengumpulan Data ... 49

4.4 Pengolahan Data ... 49

4.5 Analisis dan Penyajian Data ... 49

4.6 Asumsi dan Pendekatan Penelitian ... 53

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum PT Surya Esa Perkasa Tbk ... 55

5.1.1 Sejarah PT Surya Esa Perkasa Tbk ... 55

5.1.2 Visi dan Misi PT Surya Esa Perkasa Tbk ... 56

5.1.3 Struktur Organisasi PT Surya Esa Perkasa Tbk ... 56

5.1.4 Sumber Daya Manusia PT Surya Esa Perkasa Tbk ... 57

5.1.5 Sumber Daya Teknologi PT Surya Esa Perkasa Tbk ... 58

5.1.6 Jalur Distribusi dan Pemasaran Produk ... 59

5.2 Hasil Penelitian ... 60

5.2.1 Analisis Konsekuensi Kebakaran Jet fire ... 66

5.2.2 Analisis Konsekuensi BLEVE/Fireball... 70

5.2.3 Analisis Konsekuensi Flammable Area (Flash Fire) ... 72

5.2.4 Analisis Konsekuensi Ledakan Vapor Cloud Explosion (VCE) ... 75

5.2.5 Populasi Pekerja Berisiko ... 80

(10)

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian ... 86

6.2 Pembahasan ... 86

6.2.1 Analisis Konsekuensi Kebakaran Jet Fire ... 86

6.2.2 Analisis Konsekuensi BLEVE/Fireball... 91

6.2.3 Analisis Konsekuensi Flammable Area (Flash Fire) ... 96

6.2.4 Analisis Konsekuensi Ledakan Vapor Cloud Explosion (VCE) ... 99

6.2.5 Populasi Pekerja Berisiko ... 102

6.2.6 Emergency Response Plan ... 104

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ... 110

7.2 Saran ... 111

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sifat Fisika dan Kimia LPG ... 12

Tabel 2.2. Nilai Ambang Batas LPG ... 13

Tabel 2.3. Sifat Fisika dan Kimia Propana ... 14

Tabel 2.4. Nilai Ambang Batas Propana ... 14

Tabel 2.5. Sifat Fisika dan Kimia Butana ... 15

Tabel 2.6. Nilai Ambang Batas Butana ... 15

Tabel 2.7. Skala Kecepatan Angin ... 28

Tabel 2.8. Kelas Stabilitas Atmosfer dan Kecepatan Angin ... 29

Tabel 2.9. Pemodelan ALOHA Berdasarkan Sumber Kebocoran ... 34

Tabel 2.10.Simbol-Simbol FTA... 36

Tabel 2.11.Penelitian Terkait ... 40

Tabel 3.1. Definisi Operasional ... 44

Tabel 4.1. Karakteristik Tangki Secara Umum ... 47

Tabel 5.1. Jumlah Karyawan PT Surya Esa Perkasa Tbk Palembang Tahun 2015 ... 58

Tabel 5.2. Konsekuensi Kebakaran dan Ledakan pada Tangki LPG di PT Surya Esa Perkasa Tbk Palembang Tahun 2015 ... 79

Tabel 5.3. Sarana dan Prasarana Penanggulangan Keadaan Darurat PT Surya Esa Perkasa Tbk ... 83

Tabel 6.1. Kriteria Luka bakarBerdasarkan Thermal Radiation ... 88

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Bullet Tank/Horizontal Gas Cylinder ... 17

Gambar 2.2. Fire Triangle ... 19

Gambar 2.8. Tampilan Toxic Threat Zone Pemodelan Dispersi ... 31

Gambar 2.9. Tampilan Thermal Radiation Pemodelan Kebakaran ... 32

Gambar 2.10. Tampilan Flammable Area Pemodelan Kebakaran ... 33

Gambar 2.11. Tampilan Overpressure Pemodelan Ledakan ... 33

Gambar 2.12. Kerangka Teori ... 42

Gambar 3.1. Kerangka Konsep ... 43

Gambar 4.1. Diagram Alir (Flowchart) Penggunaan ALOHA ... 50

Gambar 5.1. Struktur Organisasi PT Surya Esa Perkasa Tbk ... 57

Gambar 5.2. Diagram Alir Jalur Distribusi LPG ... 59

Gambar 5.3. Fault Tree Analysis Kebocoran LPG ... 60

Gambar 5.4. Fault Tree Analysis Kerusakan Pressure Safety Valve ... 61

Gambar 5.5. Pressure Safety Valve ... 62

Gambar 5.6. Lokasi PT Surya Esa Perkasa Tbk ... 63

Gambar 5.7. Lay Out Tangki di PT Surya Esa Perkasa Tbk ... 65

Gambar 5.8. Tangki LPG V-008 B ... 66

Gambar 5.9. Grafik Burn Rate Pemodelan Jet fire ... 67

Gambar 5.10. Thermal Radiation Threat Zone Pemodelan Jet fire ... 68

Gambar 5.11. Hasil Proyeksi Thermal Radiation Threat Zone Pemodelan Jet fire ... 68

Gambar 5.12. Thermal Radiation Threat Zone BLEVE ... 70

Gambar 5.13. Hasil Proyeksi Thermal Radiation Threat Zone BLEVE ... 71

Gambar 5.14. Grafik Laju Pelepasan (Released) LPG Pemodelan Flammable Area ... 73

Gambar 5.15. Flammable Threat Zone Pemodelan Flammable Area ... 74

Gambar 5.16. Hasil Proyeksi Flammable Threat Zone ... 74

Gambar 5.17. Grafik Laju Pelepasan (Released) LPG Pemodelan VCE ... 76

Gambar 5.18. Overpressure Threat Zone Pemodelan VCE ... 77

(13)

DAFTAR ISTILAH

ALOHA : Singkatan dari Areal Locations of Hazardous

Atmospheres. Program komputer yang

dikembangkan oleh U.S. EPA dan NOAA, dapat digunakan untuk analisis konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan.

BLEVE : Singkatan dari Boiling Liquid Expantion Vapor

Explosion. BLEVE biasanya terjadi karena tangki

yang berisi gas yang dicairkan di bawah tekanan

(liquefied gas) mengalami pemanasan yang

disebabkan oleh api sehingga tekanan dalam tangki meningkat dan terjadi kegagalan tangki. Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah radiasi panas, asap, racun hasil pembakaran, dan puing-puing berbahaya.

Fireball : Kebakaran yang terjadi pada saat tangki yang

berisi liquefied gas mengalami kegagalan, biasanya terbentuk pada saat BLEVE terjadi. Bahaya utama yang ditimbulkan adalah radiasi panas (thermal radiation).

Flammable Area : Area dimana terdapat awan uap mudah terbakar

(flammable vapor cloud) yang konsentrasinya

berada diantara nilai LEL dan UEL dan akan terjadi kebakaran jenis flash fire apabila bertemu

dengan sumber api (terignisi). Apabila

konsentrasi awan uap mudah terbakar (flammable

vapor cloud) berada di atas nilai UEL maka awan

uap akan terbakar secara perlahan.

Flash fire : Kebakaran yang terjadi ketika flammable vapor

cloud bertemu dengan sumber api tiba-tiba

menyala seperti kilat kemudian menuju pusat kebocoran dalam waktu singkat. Potensi bahaya yang ditimbulkan adalah thermal radiation, asap, dan racun hasil pembakaran.

Jet Fire : Kebakaran yang terjadi pada saat bahan kimia

yang bersifat mudah terbakar (flammable) keluar melalui lubang yang kecil dengan tekanan yang tinggi dan bertemu dengan sumber api. Bahaya utama yang ditimbulkan adalah thermal radiation.

Level of Concern (LOC) : Nilai ambang batas dari suatu bahaya seperti

(14)

Lower Explosive Limit

(LEL)

: Lower Explosive Limit (LEL) atau disebut juga

Lower Flammability Limit (LFL), merupakan

konsentrasi minimum dari suatu bahan bakar yang dibutuhkan api untuk menyebabkan terjadinya kebakaran atau ledakan.

Overpressure : Overpressure atau gelombang ledakan (blast

wave) merupakan tekanan gelombang yang

disebakan oleh ledakan. semakin besar ledakan maka semakin besar pula kerusakan yang ditimbulkan akibat tekanan gelombang.

Thermal radiation : Radiasi panas yang ditimbulkan dari kebakaran

dan ledakan sehingga berbahaya bagi manusia disekitarnya. Efek thermal radiation tergantung pada besarnya radiasi dan lamanya durasi terpapar.

Threat zone : Area yang terdapat bahaya toksisitas,

flammabililty, thermal radiation, atau

overpressure yang telah diprediksi melebihi nilai

LOC pada waktu tertentu setelah terjadinya kebocoran bahan kimia.

Upper Explosive Limit

(UEL)

: Upper Explosive Limit (UEL) atau disebut juga

Upper Flammability Limit (UFL), merupakan

konsentrasi maksimum dari suatu bahan bakar

yang dibutuhkan api untuk menyebabkan

terjadinya kebakaran atau ledakan.

Vapor Cloud Explosion

(VCE)

(15)

DAFTAR SINGKATAN

AEGLs : Acute Exposure Guideline Levels

ALOHA : Areal Location of Hazardous Atmospheres

BLEVE : Boiling Liquid Expantion Vapor Explosion

ERP : Emergency Response Plan

ERPGs : Emergency Response Planning Guidelines

ERT : Emergency Response Team

FTA : Fault Tree Analysis

IDLH : Immediately Dangerous to Life or Health

Kemenakertrans : Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

kW/m2 : Kilowatt per square meter

LPG : Liquefied Petroleum Gas

NIOSH : National Institute of Occupational Safety and Health

NOAA : National Occeanis and Atmospheric Administration

PSV : Pressure Safety Valve

UEL : Upper Explosive Limit

U.S. EPA : United States Environmental Protection Agency

LEL : Lower Explosive Limit

LOC : Level of Concern

ppm : Parts per million

psi : Pounds per square inch

TEEL : Temporary Emergency Exposure Limits

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 3. Lembar Parameter ALOHA

Lampiran 4. Input Parameter ALOHA

Lampiran 5. Output Parameter ALOHA

Lampiran 6. Data Spesifikasi dan Desain Tangki LPG

Lampiran 7. Data Atmosferik

Lampiran 8. Lembar Telaah Dokumen Emergency Response Plan

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri dalam berbagai sektor saat ini semakin berkembang pesat.

Pertumbuhan industri ini terdiri dari berbagai jenis industri yang

menggunakan dan memproduksi bahan kimia mudah terbakar

(Kemenakertrans RI, 2015). Salah satu industri yang terdapat bahan kimia

mudah terbakar ialah industri minyak dan gas seperti kilang LPG (Liquefied

Petroleum Gas) (Török et al., 2011).

LPG (Liquefied Petroleum Gas) merupakan gas hidrokarbon yang

diproduksi oleh kilang minyak dan gas dengan komponen utama terdiri dari

propana (C3H8) dan butana (C4H10). Untuk mempermudah distribusi, LPG

yang pada tekanan atmosfer berbentuk gas diubah fasanya menjadi cair

dengan menambahkan tekanan (Pertamina, 2012). Hal ini dikarenakan LPG

dalam bentuk cair memiliki volume yang lebih kecil dibandingkan dalam

bentuk gas. Sifat LPG mudah menguap dan sangat mudah terbakar jika

bertemu dengan sumber api (Setiorini et al., 2012). LPG juga bersifat tidak

berwarna, non-korosif, tidak berbau, dan memiliki berat jenis yang lebih

besar dari udara (heavy gas). Zat pembau seperti mercaptan ditambahkan

pada LPG untuk tujuan keselamatan sehingga dapat segera terdeteksi

apabila terjadi kebocoran gas. LPG digunakan sebagai bahan bakar

memasak, bahan bakar kendaraan bermotor, dan penggunaan terbatas dalam

industri konstruksi (Surya Esa Perkasa, 2012).

Bahaya utama yang terdapat pada kilang LPG adalah kebakaran dan

ledakan di mana bahaya tersebut sangat berkaitan dengan sifat fisik dan

kimia dari LPG. Bahaya kebakaran dan ledakan dapat terjadi pada saat

penanganan, pengolahan, atau karena adanya kebocoran, tumpahan, dan

rusaknya tempat penyimpanan LPG (Kenchenpur, 2012). Menurut

Salamonowicz dan Lopatka (2013), kebakaran dan ledakan dapat juga

(18)

pendistribusian. Kebakaran dan ledakan ini akan menghasilkan fenomena

sekunder seperti radiasi panas (thermal radiation), tekanan gelombang

ledakan (overpressure wave), dan puing-puing berbahaya (fragmentation)

sehingga dapat menjadi ancaman serius bagi manusia dan lingkungan.

Menurut Ramli (2010a), dampak kebakaran dapat menimbulkan

korban jiwa, kerugian materi yang besar, mengganggu proses produksi,

gangguan bisnis, dan kerugian sosial. Diperkirakan total kerugian biaya

akibat kebakaran yang terjadi di negara-negara maju sebesar 1 persen dari

GDP (Gross Domestic Product) per tahun (The Geneva Association, 2014).

Kebakaran dan ledakan di industri juga dapat menyebabkan kerusakan

lingkungan, kerugian alat dan persediaan, serta hilangnya kepercayaan

publik (Crowl, 2003).

Renjith (2010) menyatakan bahwa kebocoran LPG dari tangki

penyimpanan akan menghasilkan kebakaran jet fire jika lubang kebocoran

hanya mengalami kebocoran yang kecil, flash fire jika awan uap bertemu

dengan sumber ignisi, ledakan awan uap (Vapor Cloud Explosion), dan

BLEVE. Berdasarkan data The Hartford Steam Boiler, HSB Professional

Loss Control (2010) dalam Muksin (2013), dari 80 insiden kebakakaran dan

ledakan yang terjadi pada LPG, sebanyak 41% kasus kebakaran jet fire dan

flash fire, 21% kasus BLEVE, 19% kasus vapor cloud explosion, dan 19%

kasus common vulnerabilities and exposures (CVE).

Kasus kebakaran dan ledakan akibat kebocoran LPG pernah terjadi di

terminal distribusi LPG milik Pemex State Oil Company, San Juan

Ixhuatepec, Mexico pada 19 November 1984. Bencana tersebut berasal dari

kebocoran pipa dan menyebabkan terjadinya BLEVE yang diikuti belasan

ledakan lainnya sehingga sebanyak 500 orang tewas dan terminal tersebut

hancur (Health and Safety Executive, 2010). Di Indonesia, pada tahun 2012

terjadi kebocoran gas saat dilakukan pemindahan gas (loading) dari mobil

tangki LPG ke tangki induk bermuatan 60 ton milik PT Surya Artha

Chanya, Bogor. Kebocoran disertai dengan suara keras hingga radius 300

(19)

menyebabkan ratusan warga resah dan tiga orang pingsan karena bau

mercaptan pada LPG (Pelita, 2012). Kejadian-kejadian tersebut

menunjukkan bahwa pengetahuan akan bahaya dan tanggap darurat

terhadap bencana teknologi untuk masyarakat masih sangat kurang

(Novrikasari, 2015). Oleh karena itu, untuk menciptakan keselamatan kerja

dari bahaya kebakaran dan ledakan berdasarkan UU No. 1 tahun 1970

tentang keselamatan kerja, perlu adanya pencegahan, pengurangan, dan

pemadaman kebakaran serta pencegahan dan pengurangan bahaya ledakan.

Menurut Irhanah (2013) kebakaran dan ledakan pada tangki LPG

dapat dicegah dengan melakukan langkah awal yaitu analisis konsekuensi

kebakaran dan ledakan. Analisis konsekuensi merupakan bagian dari

penilaian risiko yang berperan penting dalam perencanaan tanggap darurat

(Jabbari dan Kavousi, 2011). Analisis konsekuensi ini dilakukan dengan

cara membuat pemodelan yang dapat memperhitungkan besarnya

konsentrasi fisik atau energi di suatu lingkungan akibat adanya pelepasan

bahan kimia dari tempat penyimpanan. Tujuan dari analisis konsekuensi

kebakaran dan ledakan adalah untuk memprediksi besarnya konsentrasi fisik

bahan atau energi serta jangkauan radiasi panas (thermal radiation) dari

kebakaran, tekanan gelombang ledakan (overpressure) dari ledakan, dan

area mudah terbakar (flammable area) dari awan uap mudah terbakar

(Renjith dan Madhu, 2010). Melalui analisis konsekuensi diharapkan dapat

mengurangi dampak potensial yang ditimbulkan dari kecelakaan industri di

masa yang akan datang (Tseng, Su, dan Kuo, 2012).

Analisis konsekuensi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai

program komputer seperti ALOHA, BREEZE incident analyst, CHARM,

FLACS, dan HPAC. ALOHA (Areal Location of Hazardous Atmospheres)

merupakan program komputer yang dibuat oleh U.S. EPA dan NOAA,

dapat diperoleh secara gratis (freeware), serta mudah digunakan untuk

membuat pemodelan kebakaran dan ledakan akibat kebocoran bahan kimia

sehingga dapat membantu dalam perencanaan tanggap darurat. Hasil dari

pemodelan tersebut dapat memprediksi area berisiko (threat zone) dari

(20)

pemodelan ALOHA juga dapat langsung dilakukan plotting ke aplikasi

Google Earth sehingga dapat diketahui dengan jelas threat zone dari

konsekuensi kebakaran dan ledakan yang terjadi. Dalam program ALOHA

terdapat informasi sifat fisika dan kimia lebih dari 900 bahan kimia murni.

Hasil perhitungan dari ALOHA dapat mewakili akurasi karena ALOHA

telah dirancang untuk meminimalkan kesalahan dan memberikan peringatan

kepada pengguna apabila memasukkan data yang salah sehingga hasilnya

akurat. ALOHA juga memiliki beberapa kelemahan yaitu keakuratan hasil

ALOHA tergantung pada informasi yang dimasukkan sehingga sebaiknya

dibuat pemodelan terburuk kemudian dibandingkan hasilnya. Informasi

kondisi atmosferik sangat dibutuhkan pada saat menggunakan ALOHA

sehingga jika terjadi perubahan dari kondisi atmosferik maka masukkan

informasi perubahan tersebut agar hasilnya akurat. Pada beberapa kondisi

hasil ALOHA tidak akan reliabel jika kecepatan angin sangat rendah

(minimal 1 m/s), kondisi atmosfer sangat stabil, terjadi perubahan kecepatan

angin, terjadi kepekatan konsentrasi seperti efek dispersi gas yang terlalu

dekat dengan sumber kebocoran dan efek thermal radiation yang kurang

dari 10 meter. ALOHA juga tidak dapat digunakan untuk membuat

pemodelan pada tangki yang memiliki tinggi kurang dari 50 centimeter

(U.S. EPA dan NOAA, 2007).

Perbandingan ALOHA dengan software lainnya seperti BREEZE

incident analyst adalah pada software BREEZE dapat digunakan untuk

membuat pemodelan pada tangki yang memiliki tinggi kurang dari 50

centimeter, dapat membuat pemodelan dispersi gas, kebakaran, dan ledakan,

serta dapat menampilkan hasil prediksi dalam grafik 3-Dimensi. BREEZE

juga mudah digunakan tetapiBREEZE merupakan software berbayar seperti

software CHARM, FLACS, dan HPAC. Pada Software CHARM (Complex

Hazardous Air Release Model) juga dapat digunakan untuk membuat

pemodelan dari dispersi gas, kebakaran, dan ledakan. Pemodelan

menggunakan software CHARM membutuhkan data dan perhitungan yang

lebih kompleks. Pada software FLACS (Flame Acceleration Simulator)

(21)

hanya dapat membuat pemodelan dispersi gas dan ledakan. Software

FLACS dapat memperhitungkan konsekuensi pada bangunan, kapal, proses

di industri, kilang, dan platform lepas pantai. Selanjutnya, pada software

HPAC (Hazard Prediction and Assessment Capability) merupakan software

yang biasanya digunakan untuk memprediksi bahaya nuklir, dan radiologi

senjata (Irhanah, 2013).

Berdasarkan penelitian Anjana, et al., (2015) hasil prediksi threat zone

dari kebocoran tangki LPG bermuatan 150 ton dengan menggunakan

ALOHA menunjukkan bahwa jangkauan aman dari thermal radiation jet

fire adalah setelah jarak 198 meter, thermal radiation fireball/BLEVE

setelah jarak 1300 meter, dan overpressure Vapor Cloud Explosion (VCE)

setelah jarak 1050 meter.

PT Surya Esa Perkasa Tbk Palembang merupakan perusahaan swasta

terbesar kedua di Indonesia yang bergerak di bidang pemurnian dan

pengolahan gas bumi dengan produk utama yang dihasilkan adalah LPG

Mix (campuran propana dan butana) di mana hasil produksinya mencapai

190 TPD (Ton Per Day) (Surya Esa Perkasa, 2015). Di perusahaan ini

terdapat enam buah tangki LPG jenis cylinder horizontal dengan

masing-masing tangki bermuatan 150 ton. Menurut International Labour

Organisation (1991), sebagai salah satu perusahaan yang menghasilkan dan

menyimpan LPG dalam kapasitas besar, PT Surya Esa Perkasa Tbk

Palembang termasuk dalam kategori major hazard installation yang

berpotensi menimbulkan major accident seperti kebakaran dan ledakan.

Kasus kebakaran dan ledakan belum pernah terjadi di PT Surya Esa Perkasa

Tbk Palembang, tetapi risiko untuk terjadinya kebakaran dan ledakan

tersebut sangat tinggi dikarenakan perusahaan ini menggunakan,

menghasilkan, menyimpan, serta mendistribusikan bahan-bahan kimia

mudah terbakar seperti LPG, propane, dan condensate.

Potensi kebakaran dan ledakan di PT Surya Esa Perkasa Tbk

Palembang dapat berasal dari adanya kebocoran LPG, misalnya karena

(22)

Palembang dibuat pada tahun 2007, menurut Lieb (2001) semakin tua usia

tangki maka semakin berisiko terjadinya korosi. Letak tangki LPG ini juga

berdekatan dengan tangki condensate dan propana sehingga jika salah satu

dari tangki tersebut terbakar, maka api dapat menyebar dan menyebabkan

kegagalan tangki LPG. Di sekitar instalasi LPG terdapat peralatan listrik,

jika terjadi korsleting pada peralatan listrik tersebut akan berisiko

menimbulkan kebakaran di instalasi LPG. Potensi kebakaran dan ledakan

dapat juga berasal dari luar perusahaan dikarenakan PT Surya Esa Perkasa

Tbk Palembang terletak di jalur lintas tengah dengan kepadatan lalu lintas

yang tinggi sehingga perusahaan ini rentan terhadap serangan dari luar yang

disengaja dan dapat mengancam keamanan tangki LPG. Area di sekitar

perusahaan ini juga terdiri dari lahan gambut yang selalu terbakar pada saat

musim kemarau, kebakaran yang terjadi berisiko menyebar ke area

perusahaan terutama instalasi LPG sehingga terjadi kebocoran gas yang

dapat menimbulkan kebakaran dan ledakan.

Pekerja maupun masyarakat di sekitar PT Surya Esa Perkasa Tbk

Palembang berisiko untuk terkena dampak dari kebakaran dan ledakan yang

ditimbulkan dari kebocoran LPG. Dampak dari kebakaran dan ledakan

tersebut dapat membahayakan kesehatan dan mengancam jiwa bagi manusia

meskipun pada jarak yang cukup jauh dari sumber kebocoran. Menurut

Waskito (2013), jika terjadi kebakaran di PT Surya Esa Perkasa Tbk

Palembang akan berdampak juga pada terganggunya keberlanjutan proses

bisnis perusahaan dan menimbulkan kerugian materil yang besar.

Upaya pengendalian potensi kebakaran dan ledakan telah dilakukan

oleh PT Surya Esa Perkasa Tbk Palembang diantaranya pembatasan area

merokok, grounding dan bounding, pemasangan detektor gas dan nyala,

APAR, hydrant, dan deluge system. Pencegahan terjadinya kebocoran pada

tangki LPG dilakukan inspeksi setiap hari secara visual dan menggunakan

air sabun, pengecatan tangki LPG, dan pemeriksaan penggunaan instansi

(23)

Tingginya risiko untuk terjadinya kebakaran dan ledakan di PT Surya

Esa Perkasa Tbk Palembang akibat kebocoran tangki LPG memerlukan

adanya analisis konsekuensi sebagai salah satu upaya pengendalian risiko.

Analisis konsekuensi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak

ALOHA untuk mengetahui threat zone dari thermal radiation pemodelan

kebakaran jet fire dan fireball/BLEVE, flammable area dari pemodelan

flammable vapor cloud, dan overpressure dari pemodelan ledakan VCE.

Pemodelan kebakaran dan ledakan dengan menggunakan perangkat lunak

ALOHA dibuat dengan memperhatikan data lokasi kejadian, data bahan

kimia, data sumber kebocoran, dan data atmosferik.

Perangkat lunak ALOHA tidak memiliki informasi bahan kimia

campuran seperti LPG sehingga propana digunakan sebagai bahan kimia

pemodelan. Propana digunakan pada penelitian ini karena LPG yang

diproduksi PT Surya Esa Perkasa Tbk Palembang memiliki komponen

propana yang lebih banyak dengan komposisi 65% Propana, 32% Butana,

5,2% kondensat, dan 0,8% Etana. Sifat kimia propana juga lebih mudah

terbakar dibandingkan butana karena propana memiliki nilai kerapatan uap

(propana: 1,56, butana: 2,01) dan flash point (propana: -104oC, butana:

-60oC) yang lebih rendah serta flammability range (propana: 2–9,5%, butana:

1,5-8,5%) yang lebih lebar daripada butana. Hasil analisis konsekuensi ini

dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan terkait rencana tanggap darurat

(24)
(25)

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Rista. 2014. Analisis Potensi Bahaya Kebakaran Dan Ledakan Di Tangki Crude Oil Pusat Pengumpul Produksi PT Pertamina EP Asset 2

Prabumulih Tahun 2014, [Skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya, Indralaya.

Anjana N S, et al. 2015, 'Population Vulnerability Assessment Around a LPG Storage and Distribution Facility Near Cochin Using ALOHA and GIS',

International Journal of Engineering Science Invention, [online], Vol 4,

Issue 6, pp. 23-31. Dari: http://www.ijesi.org/papers/Vol(4)6/ D046023031.pdf. [20 Juni 2015]

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Assael, M. J., & Kakosimos, K. E. 2010. Fires, Explosions, and Toxic Gas

Transaction, [online], Vol 26, pp. 13-20. Dari: http://www.aidic.it/cet/12/

26/003.pdf. [7 Mei 2015]

Crowl, D. A. 2003. Understanding Explosions. New York: American Institute of Chemical Enginers.

Desai, Dushyant. 2008. Industrial Risk Assessment for Planning and Emergency

Response: A case of Ahmedabad, [Tesis]. International Institute for

Geo-Information Science and Earth Observation Enschede, Netherlands.

Dinanti, Putri Melati. 2013. Analisis Konsekuensi Dispersi Gas, Kebakaran, dan Ledakan Pada Tangki Timbun LPG Di SPPBE PT Adikarya Pramita Perdana, Depok Dengan Menggunakan Perangkat Lunak ALOHA Tahun

2012, [Skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia,

Depok.

Disaster Management Institute. 2015. Types of Major Chemical/Industrial

Hazards - Fire, [online]. Dari: http://www.hrdp-idrm.in/e5783/e17327/

(26)

Ferrelgas. 2011. Ferrellgas Material Safety Data Sheet - Propane, [Online]. Dari: http://www.ferrellgas.com/Resource_/PageResource/MSDSFerrellgasProp ane0911a.pdf. [1 September 2015].

Firesafe. 2011. Information about the Fire Triangle/Tetrahedron and Combustion, [online]. Dari: http://www.firesafe.org.uk/information-about-the-fire-triangletetrahedron-and-combustion/. [8 Mei 2015]

Hapsari, Kustriwi Ratnaning. 2009. Evaluasi Fire Emergency Respon Plan dan APAR serta Desain Hydrant System SKT Unit VIII PT Gudang Garam Tbk

Kediri, [Tugas Akhir]. Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya.

Health and Safety Executive. 2010. PEMEX LPG Terminal, Mexico City, Mexico.

19th November 1984, [online]. Dari: http://www.hse.gov.uk/comah/

sragtech/casepemex84.htm. [8 Mei 2015]

Hepiman, Fison. 2009. Rancangan dan Tanggap Darurat Terhadap Bahaya Kebakaran di Rumah Sakit Dr.Ernaldi Bahar Palembang Tahun 2009,

[Skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Indralaya.

Hull, T. R., Stec, A.A. 2010. Introduction to Fire Toxocity. Cambridge: Woodhead Publishing Limited.

ILO. 1991. Prevention of Major Industrial Accidents. Geneva: International Labour Office.

Irhanah. 2013. Analisis Konsekuensi Dispersi Gas, Ledakan, dan Kebakaran Akibat Kebocoran Tangki Penyimpanan LPG (Liquefied Petroleum Gas) Di PT X Dengan Perangkat ALOHA (Areal Locations Of Hazardous

Atmospheres), [Skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Indonesia, Depok.

Jabbari, M., Kavousi, A. 2011. Consequence Analysis of Flammable Chemical

Releases from a Pipeline, [online], pp. 1215 - 1219 . Yunnan: IEEE. Dari:

http://ieeexplore.ieee.org/xpl/articleDetails.jsp?arnumber=5957872. [7Mei 2015]

Kemenakertrans RI. 2015. Materi Ajar Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan

Kerja Bagi Paramedis Perusahaan. Jakarta: Kementrian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi RI Sekretariat Jenderal Pusat Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Kementrian ESDM RI. 2010. Pedoman Teknis Instalasi Pengisian dan

(27)

Kenchenpur, A. 2012, 'Safeguarding Your Process Against Gas And Vapor Explosion', [online]. Dari: http://search.proquest.com/docview/14219842 92?accountid=38628. [7 Mei 2015]

Lieb, J. M. 2001, 'Recent Developments in API Storage Tank Standards to Improve Spill Prevention and Leak Detection/Prevention', USEPA archive

document, [online]. Dari: http://www.epa.gov/oem/docs/oil/fss/fss02/lieb

paper.pdf. [14 April 2015]

Muksin, Sahlur Hamzah. 2013. Analisis Konsekuensi Kebocoran, Kebakaran, dan Ledakan Pada Spherical Tank LPG Di Fasilitas Pengolahan Minyak dan

Gas PT Z, [Tesis]. Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia, Depok.

NIOSH. 2011a. L.P.G, [online]. Dari: http://www.cdc.gov/niosh/npg/npgd0679. html. [10 April 2015]

NIOSH. 2011b. n-Butane, [online]. Dari: http://www.cdc.gov/niosh/npg/npgd 0068.html. [10 April 2015]

NIOSH. 2011c. Propane, [online]. Dari: http://www.cdc.gov/niosh/npg/npgd 0524.html. [10 April 2015]

Nolan, D. P. 2011. Handbook of Fire & Explosion Protection Engineering

Principles for Oil, Gas, Chemical, & Related Facilities. USA: ELSEVIER.

Novrikasari. 2015. Model Pengendalian Risiko Dispersi Gas Amonia Pada Pabrik

Pupuk, [Disertasi]. Program Doktor Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.

Nurita, Rayra. 2009. Gambaran Sarana Proteksi Aktif, Prosedur dan Tanggap

Darurat di PT. X Tahun 2009, [Skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia, Depok.

Pelita. 2012. Mobil Tangki SPPBE di Bogor Bocor, Tiga Warga Pingsan,[online].

Dari: http://www.pelita.or.id/baca.php?id=66176. [7 Mei 2015]

Pertamina. 2012. Elpiji, [online]. Dari: http://www.pertamina.com/our- business/hilir/pemasaran-dan-niaga/produk-dan-layanan/solusi-bisnis/gas-produk/lpg/. [13 April 2015]

(28)

Puspitasari, Siska Putri. 2013. Emergency Response Preparedness di Threat Zone Dispersi Gas Tangki Penyimpanan Amoniak 5101-F PT Pupuk Sriwidjaja

Palembang Tahun 2013, [Skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya, Indralaya.

Ramli, Soehatman. 2010a. Manajemen Kebakaran. Jakarta: Dian Rakyat.

Ramli, Soehatman. 2010b. Pedoman Praktis Manajemen Bencana (Disaster

Management). Jakarta, Dian Rakyat.

Renjith.V.R. 2010. Consequence Modelling, Vulnerability Assessment, and Fuzzy

Fault Tree Analysis of Hazardous Storages in an Industrial Area, [Tesis].

Division of Safety and Fire Engineering, School of Engineering, CUSAT, Kerala, India.

Renjith.V.R., G.Madhu. 2010, 'Individual and Societal Risk Analysis and Mapping of Human Vulnerability to Chemical Accidents in the Vicinity of an Industrial Area', International Journal of Applied Engineering

Research, [online], Dindigul, Volume 1, No1, pp 135-148. Dari:

http://ipublishing.co.in/jarvol1no12010/EIJAER1013.pdf. [7 Mei 2015]

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan

Kerdja, [online]. Dari: http://jdih.depnakertrans.go.id/data_puu/peraturan

_file_32.pdf. [28 April 2015]

Salamonowicz, Z., M. M. Lopatka. 2013, 'Emergency Scenarios During Accidents Involving LPG. BLEVE Explosion Mechanism', [online]. BiTP Vol. 30

Issue 2, pp. 31-39. Dari:

http://yadda.icm.edu.pl/yadda/element/bwmeta1.element.baztech2d32bdeb -1f11-4ef9-a559-ba75d3d5c2bd/c/Salamonowicz.pdf. [16 April 2015]

Setiorini I.A., Sary M.S., Fitria A. 2012, 'Analisa LPG Mix Menggunakan Peralatan Gas Chromatografi-Buck 910 Yang Dikalibrasi Dengan Standar Mesa Di PT Surya Esa Perkasa', Jurnal Teknik Patra Akademika Edisi ke-V, [online]. Dari: http://poliakamigasplg.ac.id/site/wp-content/plugins/ download-monitor/download.php?id=22. [8 Mei 2015]

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.

Surya Esa Perkasa. 2012. Products LPG, [online]. Dari: http://www.sep.co.id/ products.html. [13 April 2015]

Surya Esa Perkasa. 2015. Our Company, [online]. Dari: http://www.sep.co.id/ about/our-company/. [21 Mei 2015]

(29)

Research, [online], Vol 3, Issue 4, pp 555-560. Dari: http:// www.ijeir.org/index.php/issue?view=publication&task=show&id=341. [20 Juni 2015]

The Geneva Association. 2014. Fire and Climate Risk, [online], No. 29, April 2014. Dari: http://www.genevaassociation.org. [15 April 2015]

ThermDyne Technologies. 2011. BLEVE Incident Simulator for Windows,

[online]. Dari: http://www.thermdyne.com/brochure.htm. [13 April 2015]

Tiwari, S., Ramprasad, T., & Das, D. 2014. Prediction of Propane Release

Consequences at Different time scale from Various Sources using Areal

Location of Hazardous Atmospheres (ALOHA). Paper presented at the 2nd

Disaster, Risk and Vulnerability Conference 2014, Kerala, India.

Tseng, J. M., Su, T. S., & Kuo, C. Y. 2012, 'Consequence Evaluation of Toxic Chemical Releases by ALOHA', International Symposium on Safety

Science and Technology, [online], Vol 45, pp 384-389. Dari:

U.S. Chemical Safety And Hazard Investigation Board. 2008. Investigation

Report, LPG Fire At Valero-McKee Refinery, [online]. Dari:

http://www.csb.gov/mobile/valero-refinery-propane-fire/. [10 April 2015]

U.S. EPA., NOAA. 2007. ALOHA User's Manual. Washington.

Wahyuni, Yuyun. 2011. Dasar-Dasar Statistik Deskriptif. Yogyakarta, Nuha Medika.

Waskito, Islach Dani. 2013. Analisis Sistem Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Di PT Surya Esa Perkasa Tbk Palembang

Tahun 2013, [Skripsi]. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Referensi

Dokumen terkait

Mereka bisa mendapatkan pelayanan ini selama masih merasa membutuhkan. Bila perlu dapat diberikan terus walaupun Ieiah berada pada tahap pemeliharaan atau

Putu Rumawan Salain atas terbitnya buku “45 Tahun Berasitektur Dari Cita Menjadi Citra” yang dituliskan dalam sebuah perjalanan ke- hidupan dimulai sejak beliau mahasiswa

temuan ini tampaknya kebutuhan sekolah/pondok pesantren terhadap sistem whitelist berbeda-beda, dilihat dari ketersediaan sistem pengamanan akses internet. Ada sekolah

Menurut saya ketika ditinjau dari mas}lah}ah mursalah, karena penjual dan karyawannya membutuhkan makan agar bisa hidup, disini juak beli patung menjadi diperbolehkan

Efek ekstrak daun sirih ( Piper betle L.) pada pengobatan scabies hewan ternak kambing kacang ( Capra hircus )*. Nur Sriani Rezki * , Abdul Wahid Jamaluddin, Muhammad

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan senyawa flavonoid yang tergolong dalam turunan polifenol dari fraksi etil asetat kulit buah mangga dengan menggunakan

Akhir dari tampilan layar TFT adalah gambar grafik yang dihasilkan sesuai pembacaan sensor serta perhitungan terhadap nilai karakteristik kurva arus dan tegangan (I-V) modul

Kesimpulan selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) adalah tugas reviewer tersebut meliputi monitoring konten media sosial, meliputi pengecekan konten media