• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN KEBIJAKAN MONETER DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERAN KEBIJAKAN MONETER DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Surabaya

21 Desember 2016

Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Jawa Timur

PERAN

KEBIJAKAN

MONETER DALAM

MENDUKUNG

PENGEMBANGAN

EKONOMI

(2)

2

OUTLINE

Perekonomian Global

Perekonomian Nasional

Kebijakan Bank Indonesia

Perekonomian Jawa Timur

Dampak Kebijakan Bank Indonesia terhadap Perbankan Jawa

(3)

3

EKONOMI GLOBAL

EKONOMI DOMESTIK

EKONOMI JATIM

Pemulihan ekonomi

global lambat

Harga

komoditas global

rendah

Ekonomi domestik terjaga didukung

oleh kondisi internal dan eksternal

Internal:

Permintaan domestik

masih terjaga dan tingkat

inflasi terjaga

Eksternal: Volatilitas nilai tukar terjaga,

surplus NPI

meningkat

Kinerja positif ekonomi Jatim ditopang oleh

konsumsi swasta

dan

investasi

di sisi

permintaan. Sementara, secara sektoral pertumbuhan ekonomi Jatim ditopang oleh

industri pengolahan

dan

perdagangan

.

Inflasi terjaga di kisaran target(4

±

1%) sejalan dengan rendahnya tekanan inflais pada

kelompok administered prices dan terjaganya inflasi inti.

Statisbilitas Sistem Keuangan Jawa Timur masih menunjukkan kinerja yang baik

EXECUTIVE SUMMARY

2016

KEBIJAKAN BI 2016

Policy Rate

: Turun dari 7,25% di Januari 2016 menjadi 4,75% di November 2016

GWM Primer: Turun dari 7,5% di Desember 2015 menjadi 6,5% sampai November

2016.

Kebijakan tersebut diharapkan mendorong penurunan suku bunga kredit dan

meningkatkan penyaluran kredit.

2017

EKONOMI GLOBAL

EKONOMI DOMESTIK

EKONOMI JATIM

Membaik

dibandingkan 2016,

terutama ditopang oleh proyeksi peningkatan ekonomi

AS

utk

advanced economies dan peningkatan ekonomi EM

PDB: meningkat

dibandingkan 2016

Inflasi : di sasaran

target (4±1%)

PDB: meningkat

dibandingkan 2016

Inflasi : di sasaran

(4)

4

(5)

5

PERKEMBANGAN EKONOMI GLOBAL

Pertumbuhan Ekonomi Global

Pelemahan perekonomian global masih terus berlangsung, diikuti dengan harga komoditas yang masih

rendah, serta volume perdagangan dan investasi global yang menurun

-800

-300

200

700

1995 1998 2001 2004 2007 2010 2013 2016p

Miliar Dolar AS Krisis finansial global

pada 2008

Aliran keluar dalam skala besar sejak 2015

Aliran Modal ke Negara Berkembang

• Belum solid, namun telah menunjukkan perbaikan di tw-III 2016

• FFR meningkat –Des’16

• Ekonomi pada triwulan III tumbuh 1,6% (yoy), namun secara

keseluruhan lebih rendah dari 2015.

•Ekonomi stagnan

Pertumbuhan Harga Komoditas Global

Advanced Economies

Emerging Market

• Perekonomian Tiongkok mengalami perubahan struktur ekonomi (rebalancing), ditopang oleh sektor tersier dan konsumsi.

Sumber: World Economic Outlook (Oktober 2016)

(6)

6

(7)

7

PERKEMBANGAN EKONOMI DOMESTIK

NASIONAL

NPI

Kinerja positif ekonomi didorong oleh permintaan domestik yang masih terjaga serta

tingkat inflasi yang terjaga. Dari sisi eksternal, volatilitas nilai tukar yang terjaga dan

peningkatan surplus NPI turut menopang kinerja ekonomi domestik

Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah/USD

Perkembangan Inflasi Nasional (%yoy)

Sumber: BPS, diolah

(8)

8

India

Vietnam

Indonesia* Malaysia

Turki

Thailand Afika Selatan

Rusia

Brazil

7,6

6,1

5,0

4,3

3,3

3,2

0,1

-0,8

-3,3

PERKEMBANGAN EKONOMI DOMESTIK

NASIONAL

Di tengah pemulihan ekonomi global yang masih lambat , perekonomian nasional

diperkirakan masih tumbuh di atas negara berkembang lainnya di 2016.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 diprakirakan sebesar 5,0%, dengan inflasi yang terjaga pada

level rendah di sekitar 3,0-3,2%.

(9)

9

(10)

10

KEBIJAKAN BANK INDONESIA (1)

KEBIJAKAN BANK

INDONESIA

MONETER

MAKROPRUDENSIAL

BI 7 DAYS REPO RATE

(BI RATE)

GIRO WAJIB MINIMUM

(GWM)

1

2

OPERASI PASAR

TERBUKA

3

LOAN TO VALUE (LTV)/

FINANCING TO VALUE)

1

COUNTERCYCLICAL

CAPITAL BUFFER (CCB)

2

PERTUMBUHAN EKONOMI

CURRENCY SWAP

AGREEMENT

4

Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga nilai Rupiah melalui terjanya inflasi

dan nilai tukar dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial.

GWM-LFR

3

(11)

11

PENGUATAN KERANGKA OPERASI MONETER: BI 7 DAYS REPO RATE

BI Rate

BI 7-Day Repo Rate

Ekuivalen

9-12

bulan

1

minggu

TERM STRUCTURE OM

Non-Transaksion

al

Transaksional

(dengan Bank

Sentral)

SIFAT

Belum tercermin

optimal pada suku

bunga pasar uang

Hubungan yang lebih

kuat ke suku bunga

pasar uang

TRANSMISI

Cost of being illiquid

terlalu tinggi, kurang

mendorong pendalaman

pasar

Cost of being illiquid

lebih rendah, lebih

mendorong pendalaman

pasar

PENDALAMAN PASAR

(12)

12

BI Rate

LF Rate

DF Rate

PRA IMPLEMENTASI

PASCA IMPLEMENTASI

LF Rate

DF Rate

New Policy Rate ≈ 7

-day Repo Rate

IMPLEMENTASI

Stance Kebijakan Moneter tdk berubah

Sk Bunga PUAN O/N tetap

...

...

t+n

...

t-n

...

...

t

7-day REPO Rate

PUAB O/N Rate

ILUSTRASI PENGUATAN KERANGKAN KEBIJAKAN OM

Implementasi BI 7 Days Repo Rate diharapkan memiliki hubugan yang lebih kuat

terhadap suku bunga pasar uang (PUAB)

(13)

13

(14)

14

PERTUMBUHAN EKONOMI (1)

Perekonomian Jawa Timur di Tw III 2016 tumbuh sebesar

5,61%

(yoy), relatif stagnan dibandingkan Tw II 2016 (5,62%

yoy) dan lebih tinggi dibanding nasional (5,02%, yoy).

DKI Jakarta

Jawa Tengah

Pada tw III 2016, perekonomian Jawa Timur menyumbang 14,92% terhadap perekonomian nasional.

Perekonomian Jatim ADHB tw III 2016 sebesar Rp480,04 triliun dan ADHK sebesar Rp362,48 triliun.

Skala Perekonomian Jawa Timur

Triwulanan

Jawa Timur

Banten

Jawa Barat

DI Yogyakarta

(15)

15

Kontribusi PDRB Jawa Timur

Sisi Permintaan

PERTUMBUHAN EKONOMI (2)

Kontribusi PDRB Jawa Timur

Sisi Penawaran

Konsumsi Rumah Tangga dan PMTB (Investasi

) menjadi penopang utama kinerja perekonomian Jatim dan Nasional

dari sisi permintaan. Sementara dari sisi penawaran,

Industri Pengolahan dan Perdagangan

masih menjadi

kontributor utama.

Pertumbuhan Sisi Permintaan

Pertumbuhan Sisi Penawaran

Konsumsi swasta dan impor LN mangalami tren kenaikan sejalan dengan daya beli masyarakat yg semakin kuat, sementara investasi relatif tumbuh stagnan

Sumber: BPS, diolah Sumber: BPS, diolah

(16)

16

Kondisi SSK Jawa Timur

hingga Oktober’16

cukup terjaga

didukung

tingginya likuiditas perbankan. Kinerja intermediasi

perbankan juga tercatat meningkat dibanding periode

sebelumnya. Namun, perlu diwaspadai

tren NPL yang masih

terus meningkat.

INFLASI DAN STABILITAS SISTEM KEUANGAN

Sampai November 2016, inflasi IHK Jawa Timur

tercatat sebesar 3,02% (yoy) atau 2,16% (ytd)

terutama didorong oleh rendahnya tekanan inflasi

pada kelompok AP akibat koreksi harga BBM dan TTL

serta terjaganya inflasi inti sejalan dengan ekspektasi

inflasi yang terkendali dan kapasitas produksi yang

mampu mememenuhi permintaan masyarakat.

(17)

17

(18)

18

DAMPAK KEBIJAKAN BANK INDONESIA TERHADAP PERBANKAN JAWA TIMUR (1)

Jalur Suku Bunga

Jalur Kedit

Bunga Deposito

Jan’16: 7,23%

Nov’16: 6,23%

Bunga Kredit

Jan’16: 12,03%

Nov’16: 11,38%

Perubahan Kredit

Jan’16: Rp422,9 M

Nov’16: Rp455,5 M

(4,3% ytd, 8,7% yoy)

KEBIJAKAN

MONETER

DPK

Jan’16: Rp415,0 M

Nov’16: Rp434,1 M

(6,8% ytd, 10,3% yoy)

Policy Rate

Jan’16: 7,25%

Nov’16:4,75%

GWM PRIMER

Des’5: 7,5%

Nov’16:6,5%

(19)

19

• Mencermati pola konsumsi masyarakat yang cenderung menurun sepanjang tahun 2015 dimana KPR dan KKB menjadi salah satu faktor

pendorong terbesar konsumsi masyarakat, melalui PBI No. 17/10/PBI/2015 yang berlaku sejak Juni 2015, BI berusaha memperlonggar kebijakan makroprudensial melalui peningkatan rasio LTV/FTV dan penurunan DP KKB. Kebijakan ini terlihat efektif khususnya terhadap

kinerja KPR maupun KP Ruko/Rukan, namun belum cukup efektif meningkatkan KKB dan KPA.

• Untuk mendorong kinerja penyaluran kredit, BI menyempurnakan aturan GWM dari GWM LDR menjadi GWM LFR melalui PBI No.

17/11/PBI/2015 yang berlaku efektif sejak Agustus 2015.

• Bank Indonesia kembali merelaksasi ketentuan LTV/FTV kredit/pembiayaan properti untuk Rumah Tapak, Rumah Susun, dan

Ruko/Rukan serta memperlonggar kredit/pembiayaan melalui mekanisme inden dengan pengaturan pencairan kredit/pembiayaan bertahap

sesuai progress pembangunan sampai fasilitas kredit/pembiayaan kedua berlaku Agustus 2016. Hingga Okt’16, kebijakan ini mendorong

peningkatan KPR namun belum mampu meningkatkan kinerja KKB, KP Ruko Rukan dan KPA.

• Menaikkan batas bawah LFR terkait GWM-LFR dari 78% menjadi 80%, dengan batas atas tetap sebesar 92% berlaku Agustus 2016.

DAMPAK KEBIJAKAN BANK INDONESIA TERHADAP PERBANKAN JAWA TIMUR (2)

(20)

20

(21)

21

JAWA TIMUR 2017

Pertumbuhan Ekonomi

5,7-6,1%

EKONOMI GLOBAL

dibanding 2016

PROSPEK EKONOMI 2017

EKONOMI DOMESTIK

dibanding 2016

9-11%

Pertumbuhan Ekonomi

Inflasi

Emerging Market

Sumber: World Economic Outlook (Oktober 2016)

monetary easing Brexit effect

Perbaikan ekonomi AS (inflasi, payroll)

Referensi

Dokumen terkait

Revolusi Hijau yang dijalankan melalui intensifikasi pertanian, terutama dalam penerapan penanaman varietas bibit unggul baru, tidak semuanya dipatuhi petani.. Utamanya pada

Dari hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Al-Muslim, 52% responden adalah laki-laki, 60% responden berumur

"untuk membentuk sikap toleran dalam diri siswa, kami mengajarkan pada siswa agar selalu menjunjung tinggi dan menghormati adanya perbedaan, misal ada yang sholat

Nilai pretes, postes literasi sains pada aspek proses secara keseluruhan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran discovery learning lebih tinggi dengan

Analisis hasil pretest merupakan acuan dari kemampuan awal siswa, tahap berikutnya siswa dijelaskan oleh peneliti pada materi pengenalan bentuk aljabar dan

Hasil: hasil penelitian ini menunjukan bahwa angka keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu post SC di RS Nur Hidayah Bantul adalah 85%.. Kata kunci :ASI eksklusif, Bayi

untuk binatang dan peralatan yang ia pergunakan dalam penggarapan dan pengolahan lahan tersebut. Ada dua cara atau solusi yang bisa ditempuh supaya hasil tanaman

Tahap yang terakhir adalah tahapan untuk memilih model produk yang paling sesuai dengan perencanaan target costing. Pada tahap ini kerja sama antara bidang