• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBUAT MAKALAH PENJELAJAH SAMUDRA NEGAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MEMBUAT MAKALAH PENJELAJAH SAMUDRA NEGAR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBUAT MAKALAH PENJELAJAH SAMUDRA

NEGARA BELANDA

Nama

: Imas Intan Permata Sari

Kelas : X MM 2

(2)

Sejarah Penjelajah Samudra Negara Belanda

Orang Belanda

Mendengar keberhasilan orang-orang Spanyol dan juga Portugis dalam menemukan daerah baru, apalagi daerah penghasil rempah – rempah, para pelaut dan pedagang Belanda tidak mau ketinggalan. Hingga pada akhirnya, pada tahun 1594 William Barentsz meninggalkan Amsterdam dengan 2 kapal untuk mencari celah timur laut di utara Siberia menuju Asia Timur, dan sampai pesisir barat Novaya Zemlya.

karena memliki keyakinan bahwa bumi itu bulat maka sekalipun dari utara ke barat akan sampai di timur, ternyata Barents tidak begitu mengenal medan hingga ia gagal melanjutkan penjelajahannya karena kapalnya terjepit es mengingat air kutub utara sedang membeku, Barents pun berhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya Zemlya, ia berusaha kembali ke negreinya tetapi ia meninggal pada 20 Juni 1597.

Saat itu ia memimpin 2 kapal yang dikapteni oleh Jan Rijp dan Jacob van Heemskerk. Pada perjanjian kedua mereka melihat kepulauan Beruang dan Spitsbergen, kedua kapal tersebut terpisah. Barentsz dikapteni oleh Heemskerk, terperangkap es dan para kru terpaksa menghabiskan musim dingin di Novaya Zemlya, dan menghancurkan bangunan bagian atas kapal dan menggunakan kayunya untuk membangun pondok, karena kapalnya tak bisa dibebaskan dari es awal 1597, rombongan Barentsz meninggalkannya degan 2 perahu terbuka pada tanggal 13 Juni, dan sebagian besar kru pergi, diambil oleh kapal Jan Rijp di semenanjung Kola dekat Murnmask. Namun Barenstz sendiri telah meninggal.

Selanjutnya Cornelis de Houtman lahir di Gouda, Holland Selatan, Belanda, 2 April 1565 – meninggal di Aceh, 11 September 1599 pada umur 34 tahun yang merupakan saudara dari Frederik de Houtman, adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat itu Kerajaan Portugis mempunyai monopoli terhadap perdagangan tersebut, dan perjalanan de Houtman adalah kemenangan simbolis bagi pihak Belanda, meski perjalanan tersebut sebenarnya berlangsung buruk.

Latar belakang dan awal perjalanan

(3)

rempah-rempah. Pada 1594, mereka mendirikan compagnie van Verre (yang berarti "Perusahaan jarak jauh"), dan pada 2 April 1595 empat buah kapal meninggalkan Amsterdam: Amsterdam, Hollandia, Mauritius dan Duyfken.

Perjalanannya dipenuhi masalah sejak awal. Penyakit seriawan merebak hanya beberapa minggu setelah pelayaran dimulai akibat kurangnya makanan. Pertengkaran di antara para kapten kapal dan para pedagang menyebabkan beberapa orang terbunuh atau dipenjara di atas kapal. Di Madagaskar, di mana sebuah perhentian sesaat direncanakan, masalah lebih lanjut menyebabkan kematian lagi, dan kapal-kapalnya bertahan di sana selama enam bulan. (Teluk di Madagaskar tempat mereka berhenti kini dikenal sebagai "Kuburan Belanda").

Tiba di Jawa

Pada 27 Juni 1596, ekspedisi de Houtman tiba di Banten. Hanya 249 orang yang tersisa dari pelayaran awal. Penerimaan penduduk awalnya bersahabat, tetapi setelah beberapa tabiat kasar yang ditunjukkan awak kapal Belanda, Sultan Banten, bersama dengan petugas Portugis di Banten, mengusir kapal Belanda tersebut.

Ekspedisi de Houtman berlanjut ke utara pantai Jawa. Kapalnya takluk ke pembajak. Beberapa tabiat buruk berujung ke salah pengertian dan kekerasan di Madura seorang pangeran di Madura terbunuh, beberapa awak kapal Belanda ditangkap dan ditahan sehingga de Houtman membayar denda untuk melepaskannya.

Kapal-kapal tersebut lalu berlayar keBali, dan bertemu dengan raja Bali. Mereka akhirnya berhasil memperoleh beberapa pot merica pada 26 Februari 1597. Kapal-kapal Portugis melarang mereka mengisi persediaan air dan bahan-bahan di St. Helena. Dari 249 awak, hanya 87 yang berhasil kembali. Cornelis de Houtman tewas dalam perjalanan keduanya di atas geladak kapal di Acehsaat pertempuran dengan pasukanInong Baleeyang dipimpinMalahayatitanggal11 September1599dalampertempuran satu lawan satudengan Malahayati.

Akibat dari perjalanan ini

(4)

Pieter Dirkszoon Keyser

Pieter Dirkszoon Keyser (1540 — 11 September 1596), dikenal juga sebagai Petrus Theodori adalah seorang navigator Belanda yang memetakan langit selatan.

Setelah beberapa perjalanan ke Brasil, Keyser berpartisipasi sebagai kelasi pertama dan navigator kepala dari ekspedisi penjelajahan pertama Belanda ke Hindia Timur ("Eerste Schipvaart"), yang meninggalkan Texel dengan empat kapal pada 2 April, 1595. Ia telah dilatih secara khusus oleh Petrus Plancius untuk memetakan bintang-bintang di langit sebelah selatan. Ketika armada akhirnya dapat memperoleh perbekalan segar di Madagaska pada 13 September, 71 di antara 248 orang pelaut tewas, kebanyakan karena avitaminosis C. Kru yang tersisa tinggal selama beberapa bulan di pulau tersebut, untuk pulih dan membuat reparasi, ketika Keyser mungkin membuat kebanyakan pengamatan langitnya. Sesudah meninggalkan Madagaskar, pelayaran masih mengambil waktu empat bulan lagi (Feb-Jun 1596) untuk sampai di Sumatra dan akhirnya Banten di Jawa. Perundingan perdagangan dengan pihak kerajaan Banten menjadi tidak mengenakkan, barangkali disebabkan oleh penghasut Portugis, atau juga mungkin karena kurang pengalaman, dan kru dipaksa untuk menemukan air minum dan persediaan lain di Sumatra di seberang Selat Sunda, pada saat inilah Keyser meninggal. Pada 14 Agustus, 1597, 81 orang yang selamat kembali ke Texel, termasuk Frederick de Houtman, yang mungkin mengantarkan hasil pengamatan Keyser kepada Plancius.

(5)

Abel Tasman

Abel Janszoon Tasman lahir di Lutjegast, Groningen pada tahun 1603 meninggal di Batavia, 10Oktober 1659adalah penjelajah dan pedagang berkebangsaan Belanda ya ng terkenal dengan perjalanannya pada 1642 dan 1644 untuk Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Ia adalah orang Eropa pertama yang diketahui mencapai kepulauan Tanah Van Diemen (sekarang Tasmania) dan Selandia Baru serta melihat kepulauan Fiji pada tahun 1643. Ia dan awak kapalnya berhasil memetakan cukup banyak bagian Australia, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik yang mereka temui. Abel Tasman menghabiskan sisa hidupnya sebagai tuan tanah di Batavia dan meninggal di sana.

Willem Janszoon

(6)

Willem Janszoon (kira-kira 1570-1630), gubernur kolonial dan ahli navigasi Belanda, ialah orang Eropa pertama yang berhasil melihat pantai Australia. Namanya kadang-kadang disingkat menjadi Willem Jansz. (dengan atau tanpa tanda titik). Janszoon bekerja untuk Hindia Belanda selama beberapa periode (1603–1611, 1612–1616, termasuk periode sebagai gubernur Benteng Henricus di Pulau Solor.

Kehidupan dini

Tidak ada yang diketahui dari kehidupan dini Willem Janszoon. Barangkali dia dilahirkan di Amsterdam, Belanda dan merupakan seorang yatim piatu. Dia adalah yang pertama tercatat memasuki penugasan Oude compagnie (perusahaan lama), salah satu pendahulu Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), sebagai awak kapal Hollandia, bagian dari pelayaran kedua di bawah kendali Jacob Cornelisz. van Neck, dikirimkan oleh Belanda ke Hindia Timur pada tahun 1598. Pada 5 Mei 1601, dia lagi-lagi berlayar ke Hindia Timur sebagai penanggung jawab Lam, salah satu tiga bahtera dalam rombongan pelayaran yang dipimpin oleh Joris van Spilbergen.

Janszoon berlayar dari Belanda menuju Hindia Timur untuk kali yang ketiga pada 18 Desember 1603, sebagai kapten Duyfken (atau Duijfken, yang berarti “Merpati Kecil”), salah satu dari 12 bahtera dalam rombongan besar pelayaran Steven van der Hagen. Ketika bahtera lainnya meninggalkan Pulau Jawa, Janszoon dikirim untuk mencari pasar perdagangan lainnya, terkhusus di “pulau besar Papua dan pulau-pulau lain di Timur dan Selatan.” Dia juga dikenal sebagai orang Eropa pertama yang Pennefather di pesisir barat Semenanjung Tanjung York di Queensland, di dekat sebuah tempat yang kini menjadi kota Weipa. Inilah pendaratan Eropa pertama ke benua Australia yang tercatat dalam sejarah. Janszoon melanjutkan perjalanannya sejauh kira-kira 320km dari pesisir ini, yang menurut dugaannya sebagai kelanjutan Pulau Papua.

Menemukan daratan ini berawa-rawa dan penduduknya tidak begitu ramah (sepuluh dari awak kapalnya terbunuh pada beberapa ekspedisi di pesisir ini), di Tanjung Keerweer (“Turnabout”), selatan Teluk Albatross, Willem Janszoon berketetapan hati untuk kembali dan tiba di Banten pada bulan Juni 1606. Dia menyebut daratan yang dia temukan itu sebagai “Nieu Zeland” sebuah nama yang terilhami oleh salah satu provinsi Belanda, Zeeland, tetapi nama itu tidak digunakan dan sebagai gantinya digunakan oleh Abel Tasman untuk menyebut Selandia Baru.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah : Secara keseluruhan karyawan PT (persero) Angkasa Pura I Cabang Surabaya memiliki tingkat kedisiplinan kelja ringan yang rendah,

Dalam mimpinya itu, ia melihat seorang malaikat Tuhan yang berkata kepadanya, ”Yusuf, keturunan Daud, jangan takut menikah dengan Maria; sebab anak yang di dalam kandungannya

Dari hasil pemetaan geologi da pemboran inti, batubara Blok Perangat yang terdapat pada formasi ini setidaknya ada 6 lapisan batubara, yaitu 2 lapisan disayap kanan antiklin

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih karuniaNya dan berkat-berkatNya yang berupa pimpinanNya, penyertaanNya, perlindunganNya, sehingga penulis dapat

Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui pengaruh Moralitas Individu, Pengendalian Internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 2 Baki tidak terjadi interaksi antara strategi pembelajaran yang

Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, proses membuat

Verba-verba seperti schlafen ‘tidur’, niesen ‘bersin’, aufblühen ‘mekar’, scheinen ‘bersina’ dan sebagainya membutuhkan satu pelengkap, yaitu subjek. Hans dan die