Teori pembangunan modern mulai
menjadi perhatian setelah paper
dari Rosenstain Rodan (Problems of Industrialization of Eastern and
South- Eastern Europe, tahun 1943)
Perkembangan Teori Pembangunan
Rodan mengilustasikan di suatu negara dimana
20.000 pekerja yang menganggur di sektor
Pada awalnya upaya pembangunan di
NSB diidentikkan dengan peningkatan
pendapatan perkapita
Strategi
Pertumbuhan Ekonomi.
Masalah pembangunan dapat
diselesaikan dengan “
Trickle Down
Effect
”
GNI Percapita
Krisis Ekonomi
630
1020 1100 1110
640 600 580 690 740
930 1120 1170
1300 1520 1880 2050 2580 2390 4030 4330 4530 3670
3390 3450 3540 3780 4160 4740 5200 5720 6420 7270 7350 7900 1490
2690 2930 2740
2160
2010 1960 1900 1900 2060
TUJUAN PENDAPATAN
PERKAPITA
Menentukan tingkat “kesejahteraan” yang
dicapai suatu negara pada suatu tahun tertentu
Menggambarkan tingkat kelajuan atau
kecepatan pembangunan ekonomi dunia dan di berbagai negara.
Kelemahan Pendapatan Perkapita
1.
Kelemahan yang bersumber dari
ketidaksesuaian penggunaan
pendapatan per kapita untuk
menentukan tingkat kesejahteraan
masyarakat dan tingkat permbangunan
(ekonomi)
2.
Kelemahan yang bersifat statistik dan
Harrod Domar
Arthur Lewis
WW. Rostow
Hirschman
Rosenstain Roan
Nurkse
Leibenstain
Kata kunci pembangunan adalah
pembentukan modal
, sehingga
strategi pembangunan yang paling
sesuai adalah akselerasi
pertumbuhan ekonomi dengan
mengundang modal asing dan
melakukan industrialisasi.
Diilhami oleh suksesnya penerapan
Marshall Plan
di Eropa.
Marshall plan merupakan bantuan
pembangunan bagi Eropa Barat dan
Jepang pasca Perang Dunia II
Pemrakarsa : George Marshall
Memunculkan paham
Eurocentrism
,
yang ditandai munculnya :
Capitalism
Naiknya kaum borjuis (Capitalist)
sebagai kelas sosial yang dominan.
Perkembangan sektor industri.
Pertumbuhan Ekonomi sebagai ide
perkembangan masyarakat
1. Model Liberal mendasarkan pada
berlangsungnya mekanisme pasar, industrialisasi yang bertahap dan perkembangan teknologi
2. State Capitalist Strategy merupakan
reaksi atas paradigma modernisasi
Konsep Awal Pembangunan (iv)
3. Model Soviet merupakan perkembangan
lebih lanjut dari strategi kapitalis negara, yang tampaknya diilhami oleh Soviet yang berhasil dalam program industrialisasinya.
4. Aliran Keynesian merupakan
manifestasi kapitalisme yang telah
mencapai tahap lanjut, yang menghendaki campur tangan pemerintah dalam upaya
Akhir dasarwarsa 1960an banyak NSB
mulai menyadari bahwa pertumbuhan (growth) tidak identik dengan
pembangunan (development), karena pada pertumbuhan yang tinggi ternyata masih ditemukan masalah ekonomi
(pengangguran, kemiskinan di pedesaan, distribusi pendapatan yang timpang dan ketidaksembangan struktural)
Gunnar Myrdal (1971) mengartikan
pembangunan sebagai pergerakan ke atas dari seluruh sistem sosial. Ada pula yang mengartikan
pertumbuhan dengan perubahan (growth with change), terutama nilai-nilai dan kelembagaan.
Terjadi redefinisi pembangunan
ekonomi yang bertujuan
mengurangi
a)
Kemiskinan
b)
Pengangguran
c)
Ketimpangan Pembangunan
Konsep Pembangunan Era 1970an (ii)
Dudley Seers (1920–1983) :
Konsep Pembangunan Era 1970an (iii)
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Pesan utamanya adalah tata dunia
baru atau lama tidak akan
menguntungkan apabila sistem
biologis alam yang menopang
Konsep Pembangunan Era 1970an (iv)
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
The Limit of Growth : bila tren pertumbuhan saat ini dalam penduduk dunia,
industrialisasi, polusi, produksi makanan dan deplesi sumber daya tidak berubah, maka
batas pertumbuhan atas bumi ini akan
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Lester Brown (1981) :
Tertinggalnya transisi energi
Memburuknya sistem biologis utama
perikanan laut, padang rumput, hutan dan lahan pertanian
Ancaman perubahan iklim polusi, dampak
“rumah kaca”
Permasalahan
Adanya penduduk petani kecil yang
tergatung pada sektor pertanian tanpa didukung struktur ekonomi modern.
Muncul permikiran : apakah negara-negara
Tahap Pertumbuhan Rostow
Rostow : perubahan dari keterbelakangan
Tahap Pertumbuhan Rostow
Berpandangan bahwa negara maju telah
melampaui tahapan “Tinggal Landas”
menuju petumbuhan ekonomi
berkesinambungan yang berlangsung secara otomatis.
NSB masih berada tahapan masyarakat
Pertumbuhan Rostow : Tahap 1 (i)
1. Masyarakat Tradisional
Pertumbuhan Rostow : Tahap 1 (ii)
1. Masyarakat Tradisional
b) Tingkat produksi perkapita dan tingkat
produktivitas per pekerja masih sangat terbatas sehingga sebagian besar sumber daya mayarakat
digunakan untyuk kegiatan sektor pertanian.
Pertumbuhan Rostow : Tahap 1 (iii)
1. Masyarakat Tradisional
d) Terkadang terdapat sentralisasi
pemerintahan, namun pusat dari
Jumlah Pekerja Indonesia (ribu jiwa) 12,500 25,000 37,500 50,000
8784 10 841 1012 7 1077 3 1100 9
9934 11
516 11642 12086 12110 1149 6 1107 0 1195 3 1189 0 1236 9 1254 9 1284 0 1382 4 4007 2 3785 8 3523
3 3772 0
3479 0 39
415 3837
8 4067 7
3974 4
4063 4 4304
Jumlah Pekerja Malaysia
(ribu jiwa)
0 500 1.000 1.500 2.000 2.500
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (i)
2. Pra Syarat Tinggal Landas
Masa transisi ketika masyarakat
mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas
kekuatannya sendiri (Self-sustained Growth).
Pertumbuhan ekonomi akan
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (ii)
2. Pra Syarat Tinggal Landas
c) Kepemimpinan harus memiliki sifat
nasionalisme yang reaktif (Reactive Nasionalism) yakni bereaksi secara positif atas tekanan negara-negara maju.
Rostow berpendapat bahwa Jepang,
Jerman dan Rusia mengalami
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (iii)
Jenis Pra Syarat Tinggal Landas
a) Di kawasan Eropa, Asia, Timur
Tengah dan Afrika dilakukan dengan merombak masyarakat tradisional yang sudah lama ada.
b) Di kawasan Amerika, Kanada,
Australia dan Selandia Baru yang dicapai tanpa harus merombak
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (iii)
Rostow :
a)
Kenaikan tabungan, penanaman
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (iv)
Rostow :
b) Kenaikan penanaman modal hanya
terjuwud apabila terjadi perubahan dalam struktur kegiatan ekonomi
kemajuan di sektor pertanian,
pertambangan dan prasarana harus terjadi bersama-sama dengan
proses peningkatan modal.
c) Pada tahap ini sektor industri belum
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (v)
Rostow :
c) Pada tahap ini sektor industri belum
bisa diandalkan sebagai motor penggerak, sehingga kenaikan
produktivitas sektor pertanian dan pertambangan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk melepaskan suatu masyarakat dan belenggu ketradisionalan dan
Pertumbuhan Rostow : Tahap 2 (vi)
Rostow : Ciri Prasarana (Infrastruktur)
a) Waktu antara pembangunan dan
pemanfaatan infrastruktur sangat panjang.
b) Pembangunan infrastruktur
dilakukan secara besar-besaran
sehingga membutuhkan biaya besar.
c) Manfaatnya akan dirasakan
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (i)
3. Tinggal Landas
Adanya perubahan yang cukup drastis dalam
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (ii)
Ada 3 (tiga) ciri utama negara-negara yang mencapai tahap ini :
a) Kenaikan investasi produktif dari 5
persen atau kurang menjadi 10
persen dari Produk Nasional Bersih (Net National Product).
b) Berkembangnya satu atau beberapa
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (iii)
Ada 3 (tiga) ciri utama negara-negara yang mencapai tahap ini :
c) Terciptanya kerangka dasar politik,
sosial, dan kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (iv)
Rostow membagi perekonomian
menjadi 3 sektor :
1. Sektor Pertumbuhan Primer, yaitu
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (v)
Rostow membagi perekonomian
menjadi 3 sektor :
2. Sektor Pertumbuhan Supplementer,
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (vi)
Rostow membagi perekonomian
menjadi 3 sektor :
3. Sektor Pertumbuhan Terkait, yaitu
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (vii)
Ada 4 (empat) faktor penting dalam
menciptakan sektor pemimpin
(leading sectors) :
1. Adanya kemungkinan perluasan pasar
dan berkembangnya barang-barang yang produksi.
2. Harus dikembangkan teknik produksi
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (viii)
3. Harus tercipta tabungan dalam
masyarakat dan para pengusaha harus melakukan investasi untuk pembangunan sektor pemimpin.
4. Pembangunan dan transformasi
Pertumbuhan Rostow : Tahap 3 (ix)
Leading sectors :
Tekstil : Inggris
Kereta api : Amerika, Perancis,
Jerman, Kanada dan Rusia
Kayu : Swedia
Peternakan : Denmark
Sutra : Jepang
Barang konsumsi pengganti barang
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (i)
4. Menuju Kedewasaan
Masyarakat sudah menggunakan
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (ii)
4. Menuju Kedewasaan
Masyarakat sudah mulai efektif
menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan alam
Sektor-sektor Pemimpin (leading
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (iii)
4. Menuju Kedewasaan
Misalnya tahap tinggal landas di Inggris
yang mulanya dipelopori oleh industri tekstil lambat laun digantikan oleh
industri besi, batu bara dan peralatan teknik berat, demikian juga di
Amerika, Perancis dan Jerman yang mulanya industri perkeretaapian
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (iv)
Karakteristik Non-ekonomis masyarakat :
1. Struktur dan keahlian tenaga kerja
mengalami perubahan. Peranan sektor industri semakin tinggi sedangkan sektor pertanian menurun.
2. Sifat kepemimpinan dalam perusahaan
Pertumbuhan Rostow : Tahap 4 (iv)
Rostow memperkirakan saat negara-negara mencapai tahap ini :
Pertumbuhan Rostow : Tahap 5 (i)
5. Konsumsi Tinggi
Masyarakat telah menekankan pada
Pertumbuhan Rostow : Tahap 5 (ii)
Pada tahap ini ada 3 (tiga) macam tujuan masyarakat negara :
1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh
keluar negeri dengan kecenderungan penjajahan pada bangsa lain.
2. Menciptakan negara kesejahteraan
(welfare state) dengan mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan
Pertumbuhan Rostow : Tahap 5 (ii)
Pada tahap ini ada 3 (tiga) macam tujuan masyarakat negara :
3. Meningkatkan konsumsi masyarakat
melebihi kebutuhan pokok menjadi barang-barang konsumsi tahan lama dan barang-barang mewah.
Kritikan Kuznets terhadap Rostow
Kritikan Kuznets
1. Perbedaan diantara berbagai tahap
dalam teori Rostow sangat kabur. Tahap prasyarat untuk tinggal landas dan tahap tinggal landas sangat sukar dibedakan.
2. Rostow gagal dalam menyatakan ruang
lingkup di dalam mana teorinya berlaku,
yaitu dalam masyarakat yang
Kritikan Kuznets
3. Sebagian besar dari ciri-ciri dalam
setiap tahap pertumbuhan yang
dinyatakan oleh Rostow tidak mudah diuji secara empiris, dan untuk yang dapat diselidiki, kenyataan yang
diperoleh sangat berbeda dengan yang digambarkan Rostow.
4. Rostow tidak memperhitungkan
Kritikan Kuznets
5. Masyarakat tradisional
tidak perlu bagi perkembangan
khususnya beberapa bangsa seperti
Amerika, Kanada dan Selandia Baru yang dilahirkan tanpa