FAKULTAS ILMU IMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESEHATAN MASYARAKAT, PEMINATAN K3- INDUSTRI
Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
TAHAPAN
PERANCANGAN
SISTIM VENTILASI
LOKAL
1
1
/1
9
/2
0
1
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
2
1. PENDAHULUAN
Local Exhaust Ventilation merupakan sistem yang
menggunakan ventilasi khusus untuk mencegah atau
mengurangi tingginya tingkat zat-zat berbahaya yang naik ke
udara yang dapat dihirup oleh tenaga kerja di lingkungan
kerja
Pemilihan sistim ventilasi industri khususnya sistim ventilasi lokal dan proses perancangannya terdiri dari tiga tahap, yaitu
(i) pemilihan (seleksi),
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
Langkah Pendahuluan
;Melakukan pengamatan langsung pada ruang kerja dan lingkungan pabrik, dan juga melakukan pemetaan pabrik dengan menggunakan GPS (Global Positioning System). Data yang diambil adalah penentuan posisi 2D, yaitu pengambilan koordinat X dan Y pada titik yang telah ditentukan sebelumnya, koordinat tersebut di plot menjadi sebuah peta garis yang mengambarkan area pabrik
Langkah kedua
,
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
4
Langkah ketiga,
Perancangan, hood, duct atau pipa, air cleaning devis/air pollution control (APC) equipment atau alat pembersih udara, dan fan.
KOMPONEN SISTIM VENTILASI LOKAL
LEV terdiri 4 bagian:
HOOD,
DUCT WORK,
AIR CLEANER
FAN.
STACK
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
•
Duct
•
Single duct, hanya melayani satu sumber pengotor
CONTOH ;
Type, Multiple duct, bercabang
Gbr-3, Type, Multiple duct,
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
Langkah keempat,
Hood
fungsinya untuk menangkap kontamian. Bentuk hood, kecepatan, serta arah di mana kontaminan dilepaskan perlu diperimbangkan dalam
perancangan.
Duct/PIPA
,
adalah jalan untuk membawa kontaminan ke bagian pembersih udara
Air cleaner
,
adalah memisahkan kontaminan dari aliran udara sebelum masuk ke fan dan dilepaskan ke atmosfer
PENGERTIA
N
Fan,
merupakan alat penggerak udara yang menyediakan energi untuk menarik udara dan kontaminan kedalam system
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
PERANCANGAN HOOD
11/19
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
pengantar
Hood merupakan komponen paling penting, karena efesiensi
penangkapan merupakan kunci utama yang menentukan kinerja dari
sistim ventilasi lokal.
Komponen kedua
adalah
FAN
yang merupakan alat penggerak
udara yang menyediakan energi untuk menarik udara dari kontaminan
kedalam sistim exhaust dengan mendistribusikan tekanan negative
atau hisapan didalam saluran menuju hood.
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
Hood
memiliki tiga jenis yaitu
;
A.
Receiving canopy
hoods
, dan
B.
capturing hoods,
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
BAGUS
BURUK
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
14
G
am
ba
r.
5.
7.
P
os
is
i o
pe
ra
or
,
sa
at
a
li
ra
n
ko
nt
am
in
an
d
i t
ar
ik
ke
b
uk
aa
n
ho
od
G
am
ba
r.
5.
8.
T
ip
e
ho
od
y
an
g
ko
nt
ri
ks
in
ya
te
rt
ut
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
Rencana Perancangan `Hood
Langkah awal,
perancangan adalah mengetahui besarnya volume rate? atau debit aliran udara yang dibutuhkan pada hood
V = Q/(10X2 + A
f) ... (5.1)
dimana,
V = kecepatan tangkap (fpm) Q = debit hisapan hood (cfm)
X = jarak dari sumber ke mulut hood (ft) Af = luas area bukaan hood, ft2
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
16 Secara geometri pada gambar , 4.1, yang mana luas area , dan V =
Q*A
Q = = 12,57 V*r
2Q = aliran udara, cfm
V = garis tengah kecepatan pada jarak X dari ke hood, fpm
r = jari- jari
Q = = 6,28 r*L
Gambar.4 Kanopi hood
Keterangan gambar ;
Pada gbr 4.a, bentuk kanopi hood yang direkomendasikan, dan untuk gba 4.b bentuk kanopi hood yang tidak direkomendasikan.
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
Tinggi, D = 1.20 m (4 ft) (jarak dari sumber ke konopi) Sisi, x = 0,4 D
Kecepatan tangkap,
v1 - = 0.15 - 0.20 m/s atau (30 - 40 ft/min)
Aliran udara,
Q = 1,4 PDV (P= lingkaran tanki)
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
Q = V(10X
2+ A
f)
Q = debit hisapan hood (cfm)
Q = 0,75 V (10X
2+ A
f)
Q = V(5X
2+ A
f)
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
Perancangan SLOT
11/19
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
Slot adalah bagian dari komponen hood, seperti terlihat dalam gambar 5.3
Gambar. 5.3 Slot hood
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
Kriteria perancangan slot :
Q = 350 cfm/ debit hisapan hood (cfm) Panjang hood = required working space Bench width = 24 in WG maximum
Kecepatan duct ≥ 4.200 – 4.500 fpm he = 1,78 VPslot + 0,25 VPduct
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
Ket,
L = panjang dari slot, ft W = lebar dari slot,ft
C = koefisien konsentrasi 50 s/d 500
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
DUCT SISTEM
11/19
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
Duct
merupakan salah satu instrumen yang penting dalam
proses pengendalian pencemaran udara.
Fungsi
Duct
untuk mengalirkan udara yang telah terkontaminasi dari
hood
menuju alat pengendali, dan kemudian udara tersebut
akan dialirkan dari alat kontrol menuju
fan
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
Pada saat fluida mengalir melalui saluran tertutup, timbul gesekan antara fluida dan dinding saluran yang menyebabkan terjadinya kehilangan tekan.
Untuk udara perbedaan ketinggian tidak diperhitungkan. Sehingga, persamaan Bernoulli, kesetimbangan energi mekanik untuk aliran yang inkompresibel (yang diterapkan pada udara yang memiliki kehilangan tekan yang rendah) dapat dituliskan sebagai berikut;
{(P
1/ ρ) + (v
12/2g
c
) + ηw} = {(P
2/ ρ) + (v
22/2g
c) + h
f}
---
(5.2)Dimana
P = tekanan statis ,lbf/ft2
ρ = densitas fluida,lbm/ft3
v = rerata kecepatan linear fluida, ft/sec gc = konstanta gravitasi 32.2lbm-ft/lbf sec2
η = efisiensi fan
w = fan power, ft-lbf/lbm
hf = kehilangan tekan akibat gesekan, ft-lbf/lbm
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
berikut rumus perubahan kecepatan tekanan menjadi kecepatan potensial
--- (5.3
)Dimana
VP = kecepatan tekanan, in.WG V = kecepatan udara,ft/min
4005 = konstanta perubahan kehilangan tekan menjadi kecepatan udara
(ft/min)/(in.H20)1/2
Untuk densitas udara yang bukan standar
VP
act= (VP
std/
ρ
std) x ρ
act --- (5.4)1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
Prinsip umum perencanaan duct adalah sebagai berikut :
Susunan duct harus terintegrasi dengan alat proses dan rencana sistem yang
direncanakan
Panjang duct dan jumlah belokan diusahakan untuk diminimalkan
Jaringan duct disusun secara efektif sehingga mudah dalam pemeliharaan
5.5.2. Perencanaan Jaringan Duct
Prinsip umum perencanaan duct adalah sebagai berikut :
Susunan duct harus terintegrasi dengan alat proses dan rencana sistem yang direncanakan
Panjang duct dan jumlah belokan diusahakan untuk diminimalkan
Jaringan duct disusun secara efektif sehingga mudah dalam pemeliharaan
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
5.5.3. Dimensi Duct
Perencanaan duct dilakukan berdasarkan pertimbangan kecepatan minimum transpor partikulat untuk aliran udara kecepatan udara pada
duct harus cukup tinggi hal ini berdasarkan pertimbangan agar dalam membawa kontaminan tidak jatuh dalam ruang duct
d
c=
--- (5.5)Dimana:
dc = diameter duct (ft) Q = debit udara (ft3/menit)
Va = kecepatan transpor (ft/menit)
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
5.5.4. Kehilangan Tekanan pada
Duct
Faktor Friksi (gesekan)
Pendekatan yang digunakan dalam perhitungan kehilangan tekan adalah dengan menggunakan rumus dibawah ini.
.
H
f
= a
--- (5.6)Dimana
Hf = Kehilangan tekanan akibat gesekan (in WG) V = Kecepatan aliran dalam duct (fpm)
Q = debit udara (cfm) a,b,c = konstanta
Material duct a b c Galvanized 0,0307 0,533 0,612
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
5.5.4.2.
Kecepatan Aliran Udara
Kecepatan aliran udara pada duct seperti telah dibahas sebelumnya merupakan penyebab kehilangan tekan terbesar. Pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus ini:
--- (5.7) Dimana:
VP = Tekanan kecepatan (in WG) vg = Kecepatan gas (fpm)
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
5.5.4.3. Turbulensi Aliran
Turbulensi aliran udara dalam pipa disebabkan oleh asesoris duct
seperti pada belokan duct, titik cabang duct, pembesaran, dan penyempitan pada duct. Kehilangan tekanan yang terjadi
merupakan perkalian dari harga fraksi k dengan VP sehingga didapatkan rumus sebagai berikut:
--- (5.8) dimana :
Hf = kehilangan tekanan (in WG) VP = velocity pressure (in WG) K = fraksi VP
vg = Kecepatan gas (fpm)
4005 = konstanta konversi kehilangan tekan menjadi
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
5.5.4.5.
Titik Percabangan
Duct
Faktor kehilangan tekanan percabangan sangat tergantung dari sudut yang terbentuk antara cabang duct dengan duct.. Benuk dari percabangan duct
dapat dilihat pada Gambar 5.5
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
5.5.4.6. Kehilangan tekan pada pipa lurus
Beberapa grafik telah dikembangkan untuk mendapatkan nilai kehilangan tekan pada duct
yang lurus. Kebanyakan grafik ini berdasarkan penggunaan duct yang baru dan bersih. Kehilangan tekan pada duct lurus dapat dinyatakan berdasarkan Gambar Grafik 5.6
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
.5.4.7. Pembesaran dan penyempitan duct
Pada pembesaran dan penyempitan duct akan terjadi perubahan kecepatan yang mengakibatkan kehilangan tekanan udara dalam duct, karena besarnya kehilangan tekanan sangat bergantung pada kecepatan dalam duct. Maka faktor kehilangan tekanan pada penyempitan atau pembesaran duct yang bergantung pada perbandingan diameter inlet dan outlet.
Gambar.5.7 Bentuk penyempitan duct
Gambar.5.8 Bentuk perbesaran duct
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
Tabel.5.6 Perolehan kembali Tekanan statis SP pembesaran - SP regain for expansions
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
5.5.4.8. Belokan Duct
Loss factor pada elbow sangat bergantung pada bentuk struktur belokan apakah memiliki sudut 90°, 30 - 60° Gambar.5.9, gambar 5.10, dan gambar 5.11 berikut ini.
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
PRINSIP tahanan kurang
untuk aliran udara Hindari desain dibawah
Merampingkan sistem sebanyak mungkin untuk meminimalkan turbulensi udara dan ketahanan
saluran Round
memberikan ketahanan kurang dari saluran
persegi (luas
permukaan kurang).
Smooth, saluran kaku memberikan ketahanan kurang dari feksibel, saluran kasar.
Prinsip Desain Pipa
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
PRINSIP tahanan kurang
untuk aliran udara Hindari desain dibawah
berjalan pendek dari saluran memberikan perlawanan kurang dari berjalan lama
Lurus berjalan
menawarkan resistansi kurang dari berjalan dengan siku dan tikungan.
cabang Duct harus memasukkan di sudut bertahap daripada sudut siku-siku. Duct cabang tidak boleh memasuki saluran
Prinsip Desain Pipa
1
1
/1
9
/2
0
1
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
PRINSIP tahanan kurang untuk aliran udara
Hindari desain dibawah
Siku dengan membungkuk bertahap
memberikan
ketahanan kurang dari tikungan tajam
diameter saluran besar memberikan ketahanan kurang dari saluran
berdiameter kecil
Prinsip Desain Pipa
1
1
/1
9
/2
0
1
8
Fan
,Blower
dan
Kompresor
dibedahkan oleh metode yang digunakan untuk menggerkan udara, dan oleh tekanan sistim operasinya. ASME (The American Society of Mechanical Engineers) menggunakan rasio spesifik, yaitu tekanan pengeluaran terhadap tekanan hisap, untuk mendefenisikan fan, blower dan kompresor5.FAN DAN BLOWER
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
Terdapat dua jenis
FAN
yaitu ;(i)
Fan Aksial
,menggerakkan aliran udara sepanjang sumbuh fan (terpasang pada poros berputar)
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
46 (ii)
Fan Sentrifugal
,1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
47
Ada dua jenis blower, yaitu :
(i) blower sentrifugal, dan
1
1
/1
9
/2
0
1
8
E
T
A
P
R
IM
A
S
A
F
E
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
/
M
.A
R
IE
F
L
A
T
A
R
48
DAFTAR PUSTAKA,
ACGIH.2006
Industrial Ventilation: A Manual of Recommended Practice for Operation and Maintenance,
Signature publications Amer Conf of Governmental Berilustrasi –p.200
AIHA. 2006
Ventilation and Control of Airborne Contaminants During Open Surface Tank Operation
ASHRAE, 1999
Aplications Handbook (SI), Capter 29 Industrial local exhaust system Bureau of energy efficiency (BEE), Govermental of India 2004
Energi efficiency guide book chapter 5, p 93-112 CCOHS. 2010
Copyright ©1997-2010 Canadian Centre for Occupational Health & Safety
Donald Bosham,PE,DR James W Wright,PE-2004
Unifed Facilties Criteria (UFC), Industrial ventilations,approved public realease Howard D. Goodfellow. 2001
Industrial ventilation design guidebook, Howard Goodfellow, University of Toronto and Stantec Global Technologies Ltd., Mississauga, Ontario, Canada
IAPA. 2006
A health and safety guideline for your workplace,Ventilation
John Leslie Alden 2007,
Design of industrial exhaust systems University of Wisconsin – Madison 26 Sep-2007 252 hal UNEP, 2006
Fan dan Blower, Pedoman efisiensi energy untuk Industri Asia-ww.energyefficienciasia.org Sheet Metal and Air Conditioning Contractors National Association (SMACNA).
SMACNA Publications. Arlington, VA: Sheet Metal and Air Conditioning Contractors National Association. William Halsie Haye, 2006
Practical Exhaust and Blow Piping: A Treatise on the Planning and Installation of Fan-piping in All Its Branches, 159 halaman
Terima
Kasih
P
R
IM
A
S
A
FE
T
Y
E
N
G
IN
E
E
R
IN
G
,
M
.A
R
IE
FF