• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGUJIAN TINGGI BADAN MANUSIA MA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM PENGUJIAN TINGGI BADAN MANUSIA MA (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO | TAHUN 2016

1

SISTEM PENGUJIAN TINGGI BADAN MANUSIA MASUK PRODI

KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO

(TESTING SYSTEM OF HUMAN HEIGHT TO ENROLL MIDWIFERY EDUCATION

PROGRAM OF MUHAMMADIYAH SIDOARJO UNIVERSITY)

Vungky Ayu Luvia Anggraini Fakultas Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

[email protected]

ABSTRACT

Height measurement is one of things needed in the manufacture of self identity cards. Measurement of human height is generally still use manual tools. The manual measurement not simple to do, and only have maximal precision in centimeters. The development of this technology will be designed application that can be used to measure the height. The camera will be used to capture the object to be measured. Behind the object will use the background, for example a wall used as a calibration to determine the person’s height.

The method that is used to detect human’s height is called waterfall method. The purpose of this method is to spesify user’s method and the result of it’s software.

The result show that human’s height can be detected with 97% accurancy. The utilization of the technology can eventually ease in doing measurements of height with a time efficient and accurate result.

Keyword : Height, Camera, Calibration, Technology

ABSTRAK

Alat ukur tinggi badan merupakan suatu hal yang sering dilakukan dalam pembuatan kartu identitas diri. Pengukuran tinggi badan manusia ini umumnya masih menggunakan alat manual dan hanya memiliki ketelitian tidak lebih dari hitungan cm. Adanya perkembangan teknologi ini, peneliti merancang aplikasi yang dapat digunakan untuk mengukur tinggi badan. Kamera akan digunakan sebagai media untuk menangkap objek yang akan diukur.

Metode yang digunakan untuk pendeteksi tinggi badan yaitu menggunakan metode waterfall, metode ini bertujuan untuk spesifikasi kebutuhan pengguna ke tahapan komunikasi, pemodelan, kontruksi serta penyerahan sistem ke pengguna dan berlanjut pada software yang dihasilkan.

Hasil yang telah dicapai dalam pendeteksian tinggi badan manusia dengan tingkat akurasi keseluruhan sistem sebesar 97%. Pemanfaatan teknologi ini nantinya dapat memudahkan dalam melakukan pengukuran tinggi badan, dengan waktu yang efisien dan hasil yang akurat.

Kata kunci : Tinggi badan, Kamera, Kalibrasi, Teknologi

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada era teknologi seperti sekarang ini, semua hal yang berhubungan dengan kebutuhan manusia dibuat suatu sistem yang bisa mempermudah manusia dalam melakukan kegiatannya. Terutama suatu kegiatan yang membutuhkan ketelitian yang tinggi atau berulang-ulang. Salah

(2)

2

kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Pada laporan ini penulis akan memanfaatkan kamera untuk pengukuran tinggi badan. Dengan kalibrasi kamera yang nantinya akan menangkap gambar seseorang dan dengan perhitungan grafik x,y akan dapat ditentukan tinggi badan seseorang. Pemilihan kamera sebagai media ini karena kamera merupakan suatu alat yang sudah umum digunakan masyarakat. Kamera yang digunakan bisa berupa webcam atau kamera SLR yang mega pixelnya lebih tinggi.

Dalam mendeteksi tinggi badan, akan digunakan suatu metode pencarian sisi. Metode pencarian sisi sekarang ini mempunyai banyak jenis, seperti Waterfall, canny edge, sobel, prewittdan wavelet. Pada aplikasi ini akan digunakan metode Waterfall. Lalu dilakukan proses matematika perbandingan pixel tinggi seseorang dengan objek khusus. Semua proses akan dibuat dengan bahasa pemrograman Delphi. Pemilihan Delphi 7 karena tools yang terdapat di dalamnya lebih lengkap dibanding Delphi versi lainnya.

Sehubungan dengan hal diatas agar lebih mudah melakukan pengukuran tinggi badan, maka penulis mengambil judul “SISTEM PENGUJIAN TINGGI BADAN MANUSIA MASUK PRODI KEBIDANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya adalah bagaimana membangun sebuah software untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan menggunakan kamera berbasis Delphi 7.

1.3 Batasan Masalah

Agar topik yang dibahas ini tidak terlalu menyimpang, maka berikut adalah batasan-batasan masalahnya:

1. Penggunaan Delphi 7 untuk membuat software.

2. Penggunaan kamera untuk meng-capture

objek.

3. Metode pengembangan sistem yang

digunakan adalah metode Waterfall. 4. Pencahayaan tempat yang tidak terlalu

silau ataupun gelap.

5. Tinggi titik kalibrasi ditentukan terlebih

dahulu.

6. Sample sebagai kalibrasi harus pada

ukuran tertentu.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah terbentuknya sebuah software untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan bahasa pemrograman Delphi dengan menggunakan kamera, untuk memudahkan pengukuran tinggi badan manusia.

1.5 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada aplikasi ini adalah Metode

Waterfall, yaitu model rekayasa perangkat lunak yang diuraikan oleh Roger S. Pressman (Pressman, 2012). Metode ini menggunakan pendekatan - pendekatan yang sistematis dan berurutan bagi pengembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan - tahapan komunikasi (communication), perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem / perangkat lunak ke para pelanggan / pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada software yang dihasilkan.

Gambar 1. Metode Waterfall (Pressman, 2012)

Tahapan pada metode waterfall :

1. Komunikasi

Tahap ini merupakan tahap awal, dimana dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna

2. Perencanaan

Tahap ini dilakukan perencanaan pembuatan software, perencanaan waktu agar aplikasi dapat selesai sesuai dengan waktu yang direncanakan.

3. Pemodelan

Pada tahap ini dibuatlah permodelan dengan menggunakan diagram alir dan UML (Unified Modelling Language), serta desain antar muka yang user friendly.

4. Konstruksi

Tahap ini memulai konstruksi pembuatan aplikasi, mulai dari koding hingga uji coba aplikasi beserta hardware. Pengujian ini dimaksudkan jika ada suatu hal yang tidak sesuai dengan yg diinginkan missal terjadi

error atau output yang tidak sesuai bisa langsung diperbaiki sebelum diserahkan kepada user.

5. Penyerahan Sistem

(3)

3

Webcam merupakan sebuah peripheral berupa kamera untuk mengambil citra/gambar dan mikrofon (optional) untuk mengambil suara/audio yang dikendalikan oleh komputer. Webcam, singkatan dari web camera, biasa disebut juga dengan kamera real-time artinya kamera yang merekam suatu keadaan saat itu. Biasanya digunakan untuk kebutuhan layanan berbasis web.

Jenis-jenis webcam antara lain :

1. Serial and Parallel port Webcam

Kamera jenis ini memiliki kualitas rendah dan frame rate yang rendah juga. Kamera ini sudah jarang ditemukan karena sudah tidak diproduksi lagi.

2. USB Webcam / Camera DSLR

Mendukung fasilitas plug and play dan dapat dihubungkan pada port USB tanpa harus mematikan komputer, tetapi sistem operasi komputer harus mendukung fasilitas USB port.

3. Firewire and Card Based Webcam

Firewire suatu teknologi video capture device yang diperlukan bagi kamera yang mendukungnya. Webcam jenis ini memiliki

frame rate tinggi antara 24 – 30 frame per

second (fps).

4. Network and Wireless Camera

Network camera adalah perangkat kamera yang tidak memerlukan sama sekali fasilitas komputer, karena dapat langsung terhubung ke jaringan.

2.2 Citra

Menurut Kamus Webster (2013) Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu obyek atau benda. Misalnya foto seseorang di depan kamera, foto sinar X yang menggambarkan keadaan di dalam bagian tubuh.

Citra ada dua, pertama citra nampak seperti foto, gambar, lukisan, hologram (citra optis). Kedua citra tak nampak seperti data gambar dalam file (citra digital) dan citra yang direpresentasikan menjadi fungsi tak nampak. Citra digital ini merupakan citra yang dapat diolah oleh komputer.

Ukuran citra dinyatakan dalam banyaknya titik (pixel). Banyaknya titik untuk setiap satuan panjang disebut resolusi, satuannya adalah dpi (dot per inch). Semakin besar resolusi semakin banyak pula titik yang terkandung dalam citra tersebut, hal ini menyebabkan penampakan citra akan semakin halus.

2.3 Kalibrasi

Menurut Vocabulary of International Metrology (VIM) dan ISO/IEC Guide (17025: 2005) Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrument ukur atau sistem pengukuran yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai - nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Digunakan untuk menentukan kebenaran konvensional dengan membandingkan terhadap standar ukur yang

traceable ke standar nasional untuk satuan ukuran ataupun internasional.

Kalibrasi biasanya digunakan untuk perangkat baru atau perangkat yang mengalami tumbukan yang berpotensi mengubah kalibrasi. Memiliki prinsip dasar dari obyek ukur (Unit Under Test), standar ukur (alat standar kalibrasi yang mengacu ke standar kalibrasi internasional), operator, lingkungan yg dikondisikan.

Beberapa teknk kalibrasi antara lain :

1. Teknik linier dengan transformasi matrik

komputasi, dengan ukuran matrik tertentu yang akan mentransformasikan objek 3D menjadi objek 2D.

2. Teknik optimasi non linier. Pada teknik ini

dilakukan uji coba berulang-ulang agar mendapat hasil yang optimal, fungsinya untuk mencari jarak yang terbaik dan mendapat proyeksi gambar. Kelebihan dari teknik ini adalah meningkatkan ketelitian dari objek tersebut.

3. Teknik dengan dua tahap (two-step technique). Pada teknik ini menggunakan linier parameter untuk mendapat komputasi dari beberapa parameter. Langkah selanjutnya adalah sisa parameter tersebut diiterasi secara berulang-ulang. Teknik ini memungkinkan mendapatkan konfigurasi kalibrasi yang cepat dengan mengurangi jumlah iterasi yang dilakukan.

2.4 Delphi

Delphi merupakan sebuah IDE (Integrated Development Environment) dengan pemrograman berbasis visual yang digunakan untuk membuat program aplikasi komputer.

.

Beberapa macam IDE antara lain : Visual Basic, Borland Delphi, Eclipse, NetBeans, Turbo Pascal. Bahasa pemrograman yang digunakan Delphi adalah bahasa pemrograman pascal.

Delphi memiliki tampilan khusus yang didukung suatu lingkup kerja komponen Delphi untuk membangun suatu aplikasi dengan menggunakan Visual Component Library (VCL). Sebagian besar pengembang Delphi menuliskan dan mengkompilasi kode program

(4)

4

Environment). Delphi sendiri memiliki beberapa versi, contohnya yang sampai saat ini banyak digunakan ialah Borland Delphi 7 dan Embarcadero Delphi 2010

3. ANALISA PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem

Setelah tahap analisa, tahap berikutnya adalah proses perancangan sistem. Perancangan bertujuan memberikan gambaran tentang perangkat lunak yang akan dibuat dan nantinya akan dikembangkan. Pada bagian perancangan ini akan digambarkan Unified Modeling Language (UML) serta desain antarmuka program.

a. Use Case Diagram

Gambar 2. Use Case Diagram

1. Skenario Use Case Capture Gambar

Aktor : User

Skenario : Mengcapture gambar

Tabel 1. Skenario Mengcapture gambar

Aktor Sistem

2. Skenario Use Case Menampilkan Setting

Aktor : User

Skenario : Menampilkan Setting

Tabel 2. Skenario Menampilkan Setting

Aktor Sistem

1. User memilih

tombol setting

2. Sistem menampilkan

pengaturan

brightness, sharpness, contrast, dan juga

control kamera.

3. Skenario Use Case Kalibrasi Gambar

Aktor : User

Skenario : Mengkalibrasi Gambar

Tabel 3. Skenario Mengkalibrasi Gambar

Aktor Sistem

1. User memilih

tombol calibrasi

2. Muncul tampilan

input box dimana user diminta untuk memasukkan jarak sample

3. User

memasukkan jarak sample

4. Muncul tampilan

input box dimana user diminta untuk memasukkan nilai

4. Skenario Use Case Hitung Tinggi

Aktor : User

Skenario : Hitung Tinggi

Tabel 4. Skenario Hitung Tinggi

Aktor Sistem

1. User memilih

tombol hitung tinggi

2. Muncul tampilan input

box dimana user dimana untuk memasukkan nama

3. Memasukkan

nama

4. Muncul gambar beserta

nama dan hasil tinggi

(5)

5

Gambar 3. Activity Diagram

6. Sequence Diagram

Gambar 4. Sequence Diagram

4. IMPLEMENTASI 4.1 Tampilan Menu Awal

Tampilan awal yang muncul saat aplikasi dibuka adalah halaman utama yang mempunyai 4 button, yaitu run, setting, calibrasi dan hitung tinggi.

Gambar 5. Tampilan Awal

4.2 Tampilan Button Run

Button Run ini jika di klik akan berfungsi untuk menyalakan kamera. Tampilan yang muncul pada layar akan terlihat objek yang di-capture.

Gambar 6. Tampilan Button Run

4.3 Tampilan Button Setting

Tombol Setting hanya akan bekerja jika objek telah muncul pada layar. Setting ini berisi pengaturan gambar dan juga control camera.

Gambar 7. Tampilan Setting

4.4 Tampilan Button Calibrasi

Button Calibrasi ini akan mengkalibrasi objek yang ada di depan camera pada jarak yang sudah ditentukan. Pada saat tombol calibrasi di klik, maka gambar akan tercapture secara otomatis oleh camera. Sehingga, tampilan dari gambar yang sudah tercalibrasi oleh camera akan terlihat berbeda dan tampilannya akan seperti berikut :

Gambar 8. Tampilan Calibrasi

4.4 Tampilan Hitung Tinggi

(6)

6 Gambar 9. Tampilan input box nama

Gambar 10. Tampilan Hitung Tinggi

4.5 Pengujian Sistem

Metode pengujian yang digunakan untuk menguji program ini adalah metode white box dan black box. Metode white box ini merupakan suatu metode desain test case yang menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case.

1. Pengujian White Box

Metode ini merupakan pengujian berbasis path yang memungkinkan desainer test case mengukur kemampuan kompleksitas logis, dengan mengerjakan kumpulan kondisi ataupun pengulangan secara spesifik.

a. Flowchart

Gambar 11. Flowchart

b. Grafik Alir

Gambar 12. Grafik Alir

c. Kompleksitas Siklomatis

Pengukuran kuantitatif terhadap kompleksitas logis suatu program. Hasil ini akan menentukan jumlah jalur dalam basis set. Caranya dengan menggunakan perhitungan :

V(G) = E – N + 2

dengan keterangan :

E = jumlah edge grafik luar N = jumlah simpul grafik alir Maka hasil dari perhitungan adalah seperti berikut :

V(G) = 26 - 26 + 2 = 2

d. Basis Set yang Dihasilkan

1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 18 – 19 – 20 – 23

1 – 2 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 21 – 22 – 23

2. Pengujian Black Box

(7)

7 Tabel 5. Pengujian Black Box

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa, pembahasan, dan pengujian program yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Aplikasi yang dibuat ini berfungsi untuk

mengukur tinggi badan seseorang sehingga di dapatkan hasil yang akurat.

2. Aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan

masyarakat dalam melakukan pengukuran tinggi badan tanpa harus menggunakan penggaris ataupun alat pengukur manual lainnya.

3. Aplikasi ini dibuat dengan software Delphi

yang mempunyai fitur dan tools yang mudah dipahami.

5.2 Saran

Saran - saran dibawah ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja sistem. Berikut adalah saran dari penulis :

1. Pemilihan background sebaiknya dengan

warna terang dan bersih, sebaliknya untuk warna objek gelap. Pencahayaan tempat juga tidak terlalu silau ataupun gelap. Hal ini diperlukan untuk mengurangi noise.

2. Jika kamera tidak dapat menangkap objek

secara keseluruhan (setengah badan),

sample untuk kalibrasi bisa dipasang pada jarak tertentu.

3. Dikemudian hari aplikasi bisa dikembangkan

lagi misalnya tidak hanya untuk pengukuran

tinggi tetapi juga berat badan (dengan memanfaatkan rumus volume).

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Balza & Kartika Firdausy, 2013.

Pengolahan Citra Digital menggunakan Delphi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Andriessen, Daniel Richard, 2012.

Pengendalian Mobile Robot Berbasis Ebcam Menggunakan Perintah Isyarat Tangan. Turky : Deakin University. Basuki, Achmad. 2005. Metode numerik dan

Algoritma Komputasi. Yogyakarta: ANDI. Firman, Supriyanto. 2011. Perancangan Sistem

Pengukuran Antropometri Badan Dan Pembuatan Pola Dalam Industri

Konveksi Dengan Mengguanakan

Image Processing. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jurusan Teknik Industri.

Kuncoro, Adi. 2013. Aplikasi Webcam Untuk Menjejak Pergerakan Manusia Di Dalam Ruangan. Salatiga : Universitas Kristen Satya Wacana Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer.

Pratomo, Awang Hendrianto. 2009. Model Dan Teknik Kalibrasi Citra Untuk Sistem

Autonomous Robot. Yogyakarta:

Universitas Kebangsaan Malaysia. Pacheco, Xavier. 2010. Delphi 4 Developer’s

Guide. Sams Publishing.

Putra, Darma. 2010. pengolahan Citra Digital.

Yogyakarta : Penerbit Andi.

Rido, Muhammad. 2012. Alat Ukur Tubuh

Manusia Menggunakan Kamera

Berbasis Template Matching.

Pekan Baru : Jurusan Teknik Elektro

Telekomunikasi.

Sysasepta, Rhenza. 2006. Alat Ukur Tinggi

(8)

8 Mikrokontroller. Palembang : Jurusan

Teknik Komputer

Yuliardi, Dwi Asto. 2012. Realisasi Pengukur

Tinggi Badan Manusia Secara Real

Time Berbasis Webcam.

Yogyakarta: Universitas Telkom Teknik

Telekomunikasi Fakultas Teknik

Elektro.

Zulkhairi. 2012. Perancangan dan

Implementasi Pengukuran jarak dan

Objek berbasis kamera pada perangkat

Mobile. Pekanbaru : Politeknik Caltex

Gambar

Gambar 1. Metode Waterfall (Pressman, 2012)
Tabel 3. Skenario Mengkalibrasi Gambar
Gambar 3. Activity Diagram
Gambar 11. Flowchart
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dan pembahasan juga diperoleh, bahwa ada hubungan yang kurang kuat (tidak signifikan) dalam hal perkiraan tinggi badan seseorang dengan mengukur panjang

Sistem informasi data warga binaan rutan klas IIB Kabupaten Blora dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman.. Delphi pengelolahan database menggunakan

Software yang dihasilkan menggunakan bahasa pemrograman Delphi telah mampu untuk melakukan perhitungan economic dispatch yang mempertimbangkan batasan ramp-rate dan

Alat ukur ini menggunakan Arduino Uno sebagai otaknya, sensor ultrasonik untuk mengukur tinggi badan, dan sensor load cell untuk mengukur berat badan.. Data dari kedua

Penulisan ilmiah ini membahas tentang pembuatan aplikasi penghapus file-file yang tidak terpakai pada sistem operasi windows dengan menggunakan software bahasa pemrograman Delphi

Bahasa pemrograman adalah suatu software bahasa komputer yang digunakan untuk merancang dan membuat program aplikasi sesuai dengan struktur dan metode yang

Bahasa pemrograman adalah bahasa tertentu yang digunakan oleh para programmer untuk membuat suatu aplikasi atau software pada komputer, dasar-dasar yang dipakai

Dalam tugas akhir ini, telah dibuat suatu sistem yang dapat mengukur tinggi badan manusia dengan menggunakan webcam secara realtime yang menggunakan metode canny edge detection dan