• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Memilih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Untuk Memilih"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH

ALAT ORTOTIK-PROSTETIK YANG TEPAT BAGI PASIEN

KELAINAN FISIK KHUSUSNYA TULANG DENGAN

METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)

Ach. Rofiq Jailani (101080200114)1, Ade Eviyanti, S.Kom.2 1,2Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

1 landhawk.rofiq@gmail.com

Abstrak: Sistem pendukung keputusan merupakan salah satu program yang dapat memberikan saran dari beberapa pilihan yang ada baik di bidang pendidikan, ekonomi maupun kedokteran untuk memudahkan user dalam memilih dan mempertimbangkan keputusan sesuai dengan yang dibutuhkan. Dengan menambahkan metode-metode tertentu sistem pendukung keputusan dapat menjadi salah satu opsi untuk memberikan saran dengan akurat, tepat dan sesuai dengan kebutuhan user.Sistem pendukung keputusan ini dapat memberikan informasi berupa saran tentang alat kesehatan apa yang paling cocok dengan kebutuhan user disertai dengan informasi harga dan merk alat. Sistem pendukung keputusan ini akan menampilkan empat macam kriteria yang harus dipilih oleh user yaitu harga, kualitas, estetika dan kondisi luka. Secara otomatis program ini akan menghitung alat apa dan merk apa yang paling sesuai dengan kebutuhan user, tentu saja sesuai data yang ada pada program sistem pendukung keputusan ini. Sistem pendukung ini menggunakan metode SAW(simple additive weighting) dimana admin dapat merubah nilai bobot kriteria yang sudah ada atau menambhkan alat maupun merk terhadap program, sehingga fleksibilitas program dijamin. Dari pengujian yang telah dilakukan, program ini mampu memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan usermengenai alat dan merk apa yang seharusnya dipilih oleh user.

Kata kunci : Sistem Pendukung keputusan, saran, SAW, alat, tulang

Abstract: decision support system is one of the programs that can provide advice on several options that exist both in the field of education, economics and medicine to allow a user to select and consider the decision as required. By adding certain methods of decision support systems can be one option to provide advice with accurate, appropriate and in accordance with the requirements of this decision support user.Sistem can provide information such as advice on what medical equipment is best suited to the needs of users along with price information and brand tools. This decision support system will display four kinds of criteria that must be selected by the user, namely the price, quality, aesthetics and the condition of the wound. This program will automatically calculate what tools and what brands are best suited to the needs of the user, of course, according to the data available on the program's decision support system. This support system using SAW method (simple additive weighting) where the admin can change the existing criteria weights or adding the tools and brand to the program, so that the flexibility of the program is guaranteed. From the testing that has been done, the program is able to provide advice in accordance with the needs usermengenai tools and brand what it should be selected by the user.

(2)

1. PENDAHULUAN

Menunjukkan ke semua orang alat-alat orthotik-prosthetik yang tepat untuk memperbaiki dan membantu kinerja ruang gerak tenaga medis yang terbatas, adalah tujuan utama dari program ini. Karena jika saran pemilihan alat orthotik-prosthetik dibiarkan tidak terorganisir lebihh baik, akan berdampak fatal pada penderita itu sendiri. Dengan penggabungan dibidang Teknologi Informasi yang memadai diharapkan mampu mengolah data-data pasien yang mengalami terbatasnya ruang gerak tersebut untuk memilih dengan tepat dan akurat alat apa yang akan dibutuhkannya untuk membantu meringankan aktivitas gerak yang prosthetik yang paling dibutuhkan oleh

user. Dalam hal ini akan diimplementasikan pada sebuah program Sistem pendukung keputusan untuk memilih alat orthotik-prosthetik yang tepat bagi pasien kelainan fisik khususnya tulang dengan metode SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING).

2. LANDASAN TEORI

2.1 Sistem pendukung keputusan Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998), sistem pendukung keputusan merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.

2.2 SAW (Simple Additive Weighting)

Metode SAW sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW (Simple Additive Weighting) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus, akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode SAW ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Keterangan :

= nilai rating kinerja ternormalisasi

= nilai atribut yang dimiliki dari setiap kriteria

(3)

= nilai terkecil dari setiap kriteria

Benefit = jika nilai terbesar adalah terbaik

Cost = jika nilai terkecil adalah terbaik

dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai:

Keterangan :

Vi = rangking untuk setiap alternatif wj = nilai bobot dari setiap kriteria rij = nilai rating kinerja ternormalisasi Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

3 PERANCANGAN DAN

PEMBUATAN SISTEM

3.1 Flowchart sistem

Input dari sistem berupa empat kriteria yaitu harga, kualitas, estetika dan kondisi user, perhitungan menggunakan

metode SAW adalah proses utama dari program ini. Output dari sistem berupa saran alat dan merk apa yang paling sesuai dengan user beserta harga.

Gambar 1 : flowchart

3.2 Tabel database

Karena di dalam sistem

pendukung keputusan harus

menggunakan database untuk

menyimpan data alat, merk dan kriteria maka dirancang beberapa tabel dan relasi dalam database sebagai berikut :

Tabel 1 Tabel kriteria

No. N ama Field Type S ize 1

. kdkriteria Varchar 16 2

. nmkrit Varchar 50 3

. nil Integer 100

Tabel 2 Tabel admin

(4)

1

. Kdadm Varchar 16

2

. Nmadm Varchar 40

3

. emal Varchar 40

4

o Telp Varchar 13

5

. pas Varchar 50

6

. Status Varchar 10 7

. jnsadm varchar 15

Tabel 3 Tabel alat

No. N ama

Field Type S ize

1. kdalt Varchar 30 2. nmalt Varchar 60 3. Dekri varchar 100

4. nil float

5. Harga float 6. Kulaitas float 7. kondisi float 8. Estetika float

9. ha float

10

.. merk float

Tabel 4 Tabel guna

No. N ama Field Type S ize 1

. Kdgn Varchar 16

2

. nmgnDari empat tabel diatas akanVarchar 25

direlasikan agar dapat dibuat database yang optimal.

Gambar 2 : Relasi antar table

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi

Aplikasi ini bertujuan memberikan saran terhadap user dalam memilih alat kesehatan khususnya tulang sesuai dengan kubutuhan user .

4.2 Implementasi Form

(5)

Gambar 3 : Menu utama Pada menu utama program ini terdapat 4 menu yaitu menu home, mulai cari, login, dan about.

Gambar 4: Menu mulai cari

Menu ini digunakan pengguna untuk mulai memilih kriteria ditampilkan oleh program. Pada akhir pernyataan program, pengguna menekan tombol mulai untuk memulai proses perhitungan.

Gambar 6: Menu login

Menu ini digunakan untuk admin sebagai halaman login. Admin

memasukkan username dan password

yang telah dimiliki untuk login.

Gambar 7: Menu about

Menampilkan informasi tentang aplikasi sistem pendukung ini dan profil pembuat program.

5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan

1) Berdasarkan hasil pengujian program, aplikasi ini cukup membantu untuk memilih alat yang tepat sesuai disabilitas yang diderita pasien dan sesuai dengan dana yang dimiliki pasien.

2) Kelebihan aplikasi ini dapat menyimpan banyak alat dan merk.

3) Pengguna dimudahkan menggunakan program ini secara gratis, tetapi butuh adanya konsultan untuk mempermudah dan memperjelas secara detail alat apa yang sesuai dengan kebutuhan si pasien, karena dari studi kasus yang ada banyak pasien belum mengerti betul tentang alat yang dibutuhkan dan kegunannya.

5.2 Saran

(6)

keputusan ini sebanyak 7 alat orthothik-prosthetik, perlu adanya pengembangan lebih lanjut untuk menambahkan alat yang lain.

2) Aplikasi sistem pakar ini menggunakan metode yaitu

SAW (Simple Additive Weighting

, perlu pengembangan lebih lanjut untuk menggunakan metode yang lebih up to date agar program bisa menghasilkan hasil akhir yang lebih presisi. 3) Perlu pengembangan dalam

sistem pakar ini agar lebih menarik lagi dalam segi interface.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kusrini. 2007. Strategi perancangan dan pengolahan basis data. Yogyakarta : C.V. ANDI OFFSET

[2] Kadir, A. (2008). tuntunan praktis belajar database menggunakan MySQL. Yogyakarta: ANDI.

[3] Putranta, H. (2004). Pengantar sistem dan teknologi

informasi. Yogyakarta: AMUS

[4] Manurung, Pangeran (2010).

Sistem pendukung keputusan seleksi penerima beasiswa dengan metode AHP dan TOPSIS.

[5] Pristiwanto. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Simple Additive Weighting Untuk Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi.

[6] Diana Laily, Fithri & Latifah, Noor. (2012). Sistem

Pendukung Keputusan Untuk Pemberian Bantuan Usaha Mikro Dengan Metode Simple Additive Weighting.

[7] Don, Weber (1993). Clinical aspects of lower extremity orthotics The Canadian

Association of Prosthetists and Orthotists. Elgan Enterprises .

[8] Rose And Gamble (1994).

Gambar

Tabel 1 Tabel kriteria
Gambar 2 : Relasi antar table
Gambar 6: Menu login

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pembelajaran Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh pengalaman yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan, berbagai ungkapan kreatif, inovatif,

 Penyelenggaraan fasilitas pengkajian bahan kebijakan, strategi dan program pencegahan penyalahgunaan Narkotika.  penyelenggaraan fasilitas penyusunan kriteria dan

Dalam tahap pelaksanaan tindakan pada siklus ini, kegiatan yang dilakukan adalah: (1) Seperti yang telah direncanakan maka peneliti melaksanaan tindakan siklus II pada

Selain penjalinan hubungan dengan kelompok-kelompok strategis yang terbentuk di masyarakat, Lurah Ali juga melakukan jalinan kerjasama dengan elit-elit desa Hal ini

secara oral dalam proses penyembuhan luka insisi pada mukosa labial serta mengeahui perbandingan kecepatan penyembuhan luka insisi mukosa labial antara vitamin C

Dengan demikian, kondisi seseorang dapat dilihat secara komprehensif (Suharmiati, 2003). Pada bulan April tanggal 15 dan 21 serta pada bulan Mei tanggal 21 penulis melakukan

[r]

Skor rata-rata hasil belajar siswa aspek kognitif dan aspek afektif dengan pembelajaran reading guide, poster session dan kontrol (konvensional) siswa kelas VIII