• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instructional Guide_KPK_Slide 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Instructional Guide_KPK_Slide 1"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Probity Audit

Pengadaan

Barang/Jasa

Probity Audit

Pengadaan

Barang/Jasa

(2)

Probity Audit is an

assurance engagement

, in

which:

a probity auditor provides an independent

scrutiny of a procurement process

expresses an objective opinion as to whether the

prescribed probity requirements have been

adhered to.

The conclusion expressed should be based on

evidence gathered against prescribed criteria.

Probity Audit is an

assurance

engagement

, in

which:

a probity auditor provides an independent

scrutiny of a procurement process

expresses an objective opinion as to whether the

prescribed probity requirements have been

adhered to.

The conclusion expressed should be based on

evidence gathered against prescribed criteria.

Probity Audit

(3)

Probity Audit

PBJ merupakan Audit Tujuan

Tertentu

(vide penjelasan Pasal 4 (4) UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara)

Audit dengan Tujuan Tertentu untuk

Menilai Ketaatan terhadap Ketentuan PBJ

Audit dilaksanakan dengan pendekatan probity untuk memastikan bahwa seluruh ketentuan telah diikuti

dengan Benar, Jujur dan Berintegritas, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan dalam proses PBJ

Probity Audit Dilaksanakan selama Proses

Pengadaan Barang/Jasa Berlangsung (Real

Time)

Audit dilakukan saat proses PBJ sedang berlangsung dan/atau segera setelah proses PBJ selesai

Probity Audit

PBJ merupakan Audit Tujuan

Tertentu

(vide penjelasan Pasal 4 (4) UU No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara)

Audit dengan Tujuan Tertentu untuk

Menilai Ketaatan terhadap Ketentuan PBJ

Audit dilaksanakan dengan pendekatan probity untuk memastikan bahwa seluruh ketentuan telah diikuti

dengan Benar, Jujur dan Berintegritas, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan dalam proses PBJ

Probity Audit Dilaksanakan selama Proses

Pengadaan Barang/Jasa Berlangsung (Real

Time)

Audit dilakukan saat proses PBJ sedang berlangsung

(4)

PENGADAAN BARANG/JASA PENGADAAN BARANG/JASA Peman faatan Barang /Jasa Peman faatan Barang /Jasa Perenca-naan Pengadaan Perenca-naan Pengadaan Persiapa n Pemiliha n Persiapa n Pemiliha n Pemilihan Penyedia Barang/J asa Pemilihan Penyedia Barang/J asa Pelaksa naan Kontrak Pelaksa naan Kontrak Penyera han Barang/ Jasa Penyera han Barang/ Jasa Penata-usahaan Penata-usahaan Pengadaan Barang/Jas a yang Kredibel dan Terhindar dari Korupsi Pengadaan Barang/Jas a yang Kredibel dan Terhindar dari Korupsi tu pim p in a n2 7a p ril2 01 2@ h w

Efisien dan Efektif

(Best Value for Money)

Efisien dan Efektif

(Best Value for Money)

Transparan, Terbuka, Adil/Tidak Diskriminatif, Bersaing Transparan, Terbuka, Adil/Tidak Diskriminatif, Bersaing Akuntabel (Accountability) Akuntabel (Accountability) Bebas Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)

Bebas Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)

Integrity, Uprightness, Honesty Integrity, Uprightness, Honesty Probity Audit/Advice Probity Audit/Advice

Audit secara Real Time pada Seluruh Tahapan

PBJ

Audit secara Real Time pada Seluruh Tahapan

PBJ

Peran APIP (Auditing and Advising)

Peran APIP

(Auditing and Advising

)

(5)

BAGAIMANA CARANYA?

BAGAIMANA CARANYA?

Pada 32 Negara yang Dianggap

Bersih Korupsi (IPK > 6,00)

melakukan:

PROBITY AUDIT

(Australia dan Negara2 Persemakmuran)

PRE-AWARD AUDIT & CONTRACT

AUDIT

(Amerika Serikat dan Negara2 yang

Dipengaruhinya)

Audit dilakukan oleh Internal Auditor

(APIP)

Pada 32 Negara yang Dianggap

Bersih Korupsi (IPK > 6,00)

melakukan:

PROBITY AUDIT

(Australia dan Negara2 Persemakmuran)

PRE-AWARD AUDIT & CONTRACT

AUDIT

(Amerika Serikat dan Negara2 yang

Dipengaruhinya)

Audit dilakukan oleh Internal Auditor

(6)

RISIKO YG DIHADAPI – AUDIT FINDINGS

RISIKO YG DIHADAPI – AUDIT FINDINGS

6

Risiko Perencanaan Tidak Matang dan/atau

Pengawasan Tidak Optimal

Kualitas

Pekerjaan

Tidak

Baik

Kualitas

Pekerjaan

Tidak

Baik

Kemahalan Nilai Kontrak Pekerjaan

(Mark Up) Kemahalan

Nilai Kontrak Pekerjaan

(Mark Up)

Adanya

Pekerjaan

Kurang

Adanya

Pekerjaan

Kurang

Pekerjaan

Fiktif

Pekerjaan

Fiktif

Pekerjaan

Hasil

Tidak

Dimanfaatkan

Hasil

Pekerjaan

Tidak

Dimanfaatkan

Tidak Memenuhi Prinsip Pengadaan B/J

(Efisien; Efektif; Transparan; Terbuka; Bersaing; Adil/Tidak

Diskriminatif; Akuntabel)

Tidak Memenuhi Prinsip Pengadaan B/J

(7)

7

Key Risks In Procurement Phases

Key Risks In Procurement Phases

Perencanaan Pengadaan Barang /Jasa Tidak Dibuat Secara Rasional (Tidak Sesuai

Kebutuhan, Merupakan Pemborosan , Barang Tdk

Bermanfaat Atau Tidak Dimanfaatkan)

Perencanaan Pengadaan Barang /Jasa Tidak Dibuat Secara Rasional (Tidak Sesuai

Kebutuhan, Merupakan Pemborosan , Barang Tdk

Bermanfaat Atau Tidak Dimanfaatkan)

 Pelaksanaan Pekerjaan/ Pengadaan Tidak Sesuai Kontrak

Fisik Pekerjaan KurangTerlambat Diserahkan

Tetapi Tidak Dikenakan Denda

 Dibuat BA Penyelesaian Fisik Yang Tidak Benar (Dibuat 100% Tetapi Fisik Belum Selesai)

sedangkan Pembayaran 100 %.

Pelaksanaan Pekerjaan/

Pengadaan Tidak Sesuai Kontrak

 Fisik Pekerjaan Kurang

 Terlambat Diserahkan Tetapi Tidak Dikenakan Denda

 Dibuat BA Penyelesaian Fisik Yang Tidak Benar (Dibuat 100% Tetapi Fisik Belum Selesai)

sedangkan Pembayaran 100 %.

Penggelembungan Harga (Tidak Cermat Menyusun HPS, Tidak Dilakukan Survey Harga, Penunjukkan Langsung Tanpa Ada Negosiasi Harga Yang Wajar)- Untuk

Mengcover “Kick Back.”

Penggelembungan Harga (Tidak Cermat Menyusun HPS, Tidak Dilakukan Survey Harga, Penunjukkan Langsung Tanpa Ada Negosiasi Harga Yang Wajar)- Untuk

Mengcover “Kick Back.”

Modus

Penyimpangan

Modus

Penyimpangan Pemilihan Penyedia B/J Pemilihan

Penyedia B/J PenganggaranPenganggaranPerencanaan Perencanaan

Pelaksanaan Pengadaan B/J

Pelaksanaan Pengadaan B/J

 Mensubkontrakkan Pekerjaan

 Kontrak Berbeda dengan Syarat, Spesifikasi, Jumlah, Jadwal yang Ditetapkan

 Kurangnya Pengawasan Pelaksanaan Kontrak  Manipulasi dan Rekayasa Dokumen

 Amandemen Kontrak yang Tidak Logis Dasarnya

 Mensubkontrakkan Pekerjaan

 Kontrak Berbeda dengan Syarat, Spesifikasi, Jumlah, Jadwal yang Ditetapkan

 Kurangnya Pengawasan Pelaksanaan Kontrak

 Manipulasi dan Rekayasa Dokumen

 Amandemen Kontrak yang Tidak Logis Dasarnya  Memecah Nilai Pengadaan Menghindari Lelang

 Nilai Penawaran Sangat Rendah, Harapan Adanya Amandemen/Eskalasi

 Metode Pengadaan Tidak Layak

 Kriteria Penilaian Dirancang Menguntungkan Rekanan Tertentu

 Panitia Gagal Mendeteksi Dokumen Penawaran yang Salah/Tidak Benar

 Memecah Nilai Pengadaan Menghindari Lelang

 Nilai Penawaran Sangat Rendah, Harapan Adanya Amandemen/Eskalasi

 Metode Pengadaan Tidak Layak

 Kriteria Penilaian Dirancang Menguntungkan Rekanan Tertentu

(8)

Internal Auditors Today – Optimizing Function

Internal Auditors Today – Optimizing Function

Internal Audit Function

Assurance

Internal Control

Risk

Manage-ment

Governance Process

Consultancy Consultancy

Accountability Improvement Accountability

Improvement

Improving Quality of Public Services

Minimizing Corruption (Preemptive, Preventive,

Repressive)

Improving Quality of Government Management

Process

(9)

Perbedaan

Audit Kinerja

vs

Probity Audit

Perbedaan

Audit Kinerja

vs

Probity Audit

Melakukan Penilaian Melakukan

Penilaian Memberikan Jaminan Memberikan

Jaminan

9

Audit Kinerja

Audit Kinerja

Probity Audit

Probity Audit

Dilaksanakan pada Saat Pekerjaan Telah

Selesai

Dilaksanakan pada Saat Pekerjaan Telah

Selesai

Dilaksanakan pada Saat Proses Pekerjaan Sedang

Berlangsung

Dilaksanakan pada Saat Proses Pekerjaan Sedang

Berlangsung

3E + Ketaatan

3E + Ketaatan Pemenuhan Prinsip Kejujuran, 3 E + Ketaatan + Kebenaran, dan Integritas

3 E + Ketaatan +

(10)

TUJUAN

PROBITY AUDIT

TUJUAN

PROBITY AUDIT

10

Menyakinkan Proses PBJ Telah Sesuai

Ketentuan yang Mengaturnya

Memastikan Proses PBJ Mampu Melindungi

Pihak-Pihak Berkepentingan

Memastikan Penawaran yang Masuk Dinilai

Berdasarkan Kriteria yang Sama

Memelihara Tingkat Kepercayaan Publik dan

Peserta Tender

Meyakinkan Keputusan yang Dibuat Terhindar

dari Tuntutan Hukum

Menciptakan Akuntabilitas dalam Proses PBJ

Menyakinkan Proses PBJ Telah Sesuai

Ketentuan yang Mengaturnya

Memastikan Proses PBJ Mampu Melindungi

Pihak-Pihak Berkepentingan

Memastikan Penawaran yang Masuk Dinilai

Berdasarkan Kriteria yang Sama

Memelihara Tingkat Kepercayaan Publik dan

Peserta Tender

Meyakinkan Keputusan yang Dibuat Terhindar

dari Tuntutan Hukum

(11)

Tujuan dan Pandangan Independen terhadap

Probity/Honesty/Integrity d

alam Proses PBJ

Menghindari Terjadinya Konflik Kepentingan

Menghindari Terjadinya Praktik Korupsi

Meningkatkan Integritas Sektor Publik melalui

Perubahan Pengorganisasi dan Perilaku

Meyakinkan Publik dan Pelaku Usaha Sektor Publik

bahwa Proses dan Hasil PBJ Dapat Dipercaya

Meminimalkan Kemungkinan Terjadinya Proses

Pengadilan yang Timbul karena Proses PBJ

Tujuan dan Pandangan Independen terhadap

Probity/Honesty/Integrity d

alam Proses PBJ

Menghindari Terjadinya Konflik Kepentingan

Menghindari Terjadinya Praktik Korupsi

Meningkatkan Integritas Sektor Publik melalui

Perubahan Pengorganisasi dan Perilaku

Meyakinkan Publik dan Pelaku Usaha Sektor Publik

bahwa Proses dan Hasil PBJ Dapat Dipercaya

Meminimalkan Kemungkinan Terjadinya Proses

Pengadilan yang Timbul karena Proses PBJ

11

MANFAAT

PROBITY AUDIT

(12)

SYARAT

PROBITY AUDITOR

SYARAT

PROBITY AUDITOR

12

Probit

y

Audit

or

Probit

y

Audit

or

Independen, Obyektif, Berintegritas Tinggi

Independen, Obyektif, Berintegritas Tinggi

Menjaga Kerahasiaan

Menjaga Kerahasiaan

Memahami Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Memahami Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Memahami Proses Pengadaan B/J

Memahami Proses Pengadaan B/J

Bebas dari conflict of interesrt, yaitu tidak memiliki bisnis keuangan/kepentingan individu/tidak sebagai pegawai instansi yang diaudit/kontraktor/konsultan yang dapat menimbulkan konflik dalam penugasannya.

Salah satu tools yaitu “Conflict of Interest Declaration”

Semua informasi yang diperoleh harus dijaga

kerahasiannnya. (tools : check list dalam melakukan penilaian aktivitas yang dilakukan, dokumentasi, kebijakan yang mendasari, dll)

Memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa (sebagaimana disyaratkan bagi PPK dan Pokja ULP)

(13)

13

Jenis PBJ yang Dilakukan Probity

Audit

Jenis PBJ yang Dilakukan Probity

Audit

Melibatkan Kepentingan

Masyarakat

Melibatkan Kepentingan

Masyarakat

Pelayanan Dasar Masyarakat

Pelayanan Dasar Masyarakat

Terkait Isu Politis

Terkait Isu Politis

Melekat Risiko Tinggi/Bersifat

Kompleks/Bernilai Relatif Besar

Melekat Risiko Tinggi/Bersifat

Kompleks/Bernilai Relatif Besar

Memiliki Sejarah/Latar Belakang Kontroversial/

Berhubungan dengan Permasalahan Hukum

Memiliki Sejarah/Latar Belakang Kontroversial/

Berhubungan dengan Permasalahan Hukum

Probity

Audit

(14)

A.Tahap Perencanaan dan Persiapan

B.

Tahap

Pemilihan

Penyedia

Barang/Jasa

C.Tahap Pelaksanaan Kontrak

D.Tahap Pemanfaatan

A.Tahap Perencanaan dan Persiapan

B.

Tahap

Pemilihan

Penyedia

Barang/Jasa

C.Tahap Pelaksanaan Kontrak

D.Tahap Pemanfaatan

14

IMPLEMENTASI

PROBITY AUDIT

PADA TAHAPAN PENGADAAN

BARANG/JASA

IMPLEMENTASI

PROBITY AUDIT

(15)

15

Meyakinkan Rencana Pengadaan B/J Telah

Didahului dengan Identifikasi Kebutuhan Riil

Barang/Jasa

Meyakinkan Rencana Pengadaan B/J Telah

Didahului dengan Identifikasi Kebutuhan Riil

Barang/Jasa

Meyakinkan Anggaran PBJ Wajar

dan Diumumkan kepada Publik

Meyakinkan Anggaran PBJ Wajar

dan Diumumkan kepada Publik

TUJUAN AUDIT

Implementasi Probity Audit pada Tahap

Perencanaan dan Persiapan Pengadaan

Barang/Jasa

Implementasi Probity Audit pada Tahap

Perencanaan dan Persiapan Pengadaan

Barang/Jasa

Penyusunan Rencana Penganggaran Penyusunan Rencana Penganggaran PROSES AUDIT PROSES PBJ

Audit Dilaksanakan Sejak Identifikasi Kebutuhan dalam Penyusunan RUP Audit Dilaksanakan Sejak

Identifikasi Kebutuhan dalam Penyusunan RUP

Audit juga Dilakukan Saat Pembahasan Anggaran oleh TAPD dan DPR/DPRD Audit juga Dilakukan Saat

Pembahasan Anggaran oleh TAPD dan DPR/DPRD

Audit Dilakukan Saat Proses Perencanaan PBJ Sedang Berlangsung dan/atau Segera

Setelah Proses Tersebut Selesai

Audit Dilakukan Saat Proses Perencanaan PBJ Sedang Berlangsung dan/atau Segera

(16)

16 TUJUAN AUDIT

Implementasi Probity Audit pada Tahap Pemilihan

Penyedia Barang/Jasa

Implementasi Probity Audit pada Tahap Pemilihan

Penyedia Barang/Jasa

Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen PROSES AUDIT PROSES PBJ

Audit Dilakukan Secara

Real Time Mulai dari Pengumuman Lelang

sampai dengan Penunjukan Penyedia

Barang/Jasa

Audit Dilakukan Secara

Real Time Mulai dari Pengumuman Lelang sampai dengan Penunjukan Penyedia Barang/Jasa Aanwijzing Aanwijzing Pengumuman Pengumuman Penetapan Pemenang, Pengumuman dan Sanggah Penetapan Pemenang, Pengumuman dan Sanggah Pemasukan Dokumen Penawaran Pemasukan Dokumen Penawaran Pembukaan Dokumen, Evaluasi, dan Pembuktian Pembukaan Dokumen, Evaluasi, dan Pembuktian Memastikan Penetapan Penyedia B/J Telah

Didasarkan pada Tatacara dan Kriteria yang Ditetapkan Memastikan Penetapan Penyedia B/J Telah

Didasarkan pada Tatacara dan Kriteria yang Ditetapkan Memastikan Proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Dilaksanakan Secara Transparan,

Adil dan Akuntabel

Memastikan Proses Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Dilaksanakan Secara Transparan,

Adil dan Akuntabel

(17)

17 TUJUAN AUDIT

Implementasi Probity Audit pada Tahap

Pelaksanaan Kontrak

Implementasi Probity Audit pada Tahap

Pelaksanaan Kontrak

Surat Perintah Mulai Kerja, Program Mutu, Mobilisasi, Pemeriksaan Lapangan, Surat Perintah Mulai Kerja, Program Mutu, Mobilisasi, Pemeriksaan Lapangan, PROSES AUDIT PROSES PBJ

Audit Dilakukan Secara

Real Time terhadap Pelaksanaan Kontrak

Mulai dari

Penandatanganan Kontrak sampai dengan Penyelesaian Pekerjaan Audit Dilakukan Secara

Real Time terhadap Pelaksanaan Kontrak

Mulai dari

Penandatanganan Kontrak sampai dengan Penyelesaian Pekerjaan Pembayaran, Peubahan Lingkup Pekerjaan, Penyelesaian Pekerjaan Pembayaran, Peubahan Lingkup Pekerjaan, Penyelesaian Pekerjaan Penyusunan Kontrak, Penandatangana

n Kontrak dan Penyerahan Jaminan Pelaksanaan Penyusunan Kontrak, Penandatangana

n Kontrak dan Penyerahan

Jaminan Pelaksanaan

Memastikan Penetapan Penyedia

B/J Telah Sesuai Dengan Peraturan

Yang Berlaku.

Memastikan Penetapan Penyedia

B/J Telah Sesuai Dengan Peraturan

Yang Berlaku.

Memastikan Isi Kontrak Telah Sesuai

Dengan rancangan Kontrak Dalam

Dokumen PBJ

Memastikan Isi Kontrak Telah Sesuai

Dengan rancangan Kontrak Dalam

Dokumen PBJ

Memastikan Isi Kontrak Telah Sesuai

Dengan rancangan Kontrak Dalam

Dokumen PBJ

Memastikan Isi Kontrak Telah Sesuai

Dengan rancangan Kontrak Dalam

Dokumen PBJ

(18)

18 TUJUAN AUDIT

Implementasi Probity Audit pada Tahap

Pemanfaatan Barang/Jasa

Implementasi Probity Audit pada Tahap

Pemanfaatan Barang/Jasa

Pencatatan Barang/Jasa dalam

Daftar Inventaris Pencatatan Barang/Jasa dalam

Daftar Inventaris

PROSES AUDIT PROSES PBJ

Audit Dilakukan

terhadap Penyelesaian Pekerjaan, Serah Terima

Pekerjaan dan Pemanfaatan

Barang/Jasa Audit Dilakukan

terhadap Penyelesaian Pekerjaan, Serah Terima

Pekerjaan dan Pemanfaatan

Barang/Jasa

Pemanfaatan Barang/Jasa Pemanfaatan

Barang/Jasa Penyerahan Barang/Jasa Penyerahan Barang/Jasa

Meyakinkan

Pelaksanaan Kontrak Telah Selesai dengan Kuantitas dan Kualitas

B/J yang Diterima Sesuai Dengan

Kontrak

Meyakinkan

Pelaksanaan Kontrak Telah Selesai dengan Kuantitas dan Kualitas

B/J yang Diterima Sesuai Dengan

Kontrak

Meyakinkan B/J Telah Dimanfaatkan Oleh

Pengguna/User

Meyakinkan B/J Telah Dimanfaatkan Oleh

Pengguna/User

Referensi

Dokumen terkait