• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Yuridis Terhadap Fasilitas Keringanan Bea Masuk Bahan Baku Bagi Kegiatan Investasi Asing Dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tinjauan Yuridis Terhadap Fasilitas Keringanan Bea Masuk Bahan Baku Bagi Kegiatan Investasi Asing Dalam Pembangunan Infrastruktur Pekerjaan Umum"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ix

ABSTRAK

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP FASILITAS KERINGANAN BEA MASUK BAHAN BAKU BAGI KEGIATAN INVESTASI ASING DALAM

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM

Mentari Sari Rembulan* Budiman Ginting** Mahmul Siregar***

Investasi infrastruktur merupakan salah satu prasyarat utama tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Ketersediaan infrastruktur mencerminkan adanya investasi dan investasi yang merata mencerminkan adanya pembangunan infrastruktur yang memadai dan mampu melayani pergerakan ekonomi. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini adalah bagaimana penyelenggaraan pembangunan infrastruktur di bidang pekerjaan umum, pengaturan bea masuk bahan baku untuk kegiatan investasi di Indonesia, dan fasilitas keringanan bea masuk bahan baku investasi bagi kegiatan investasi asing dalam pembangunan infrastruktur pekerjaan umum.

Adapun metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam skripsi ini adalah menggunakan metode penelitian hukum normatif, yang didasarkan pada bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Alat pengumpulan data melalui studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan buku-buku dari buku karya ilmiah dan data yang bersumber dari internet serta data lain yang memiliki kaitan dengan skripsi ini.

Penyelenggaraan pembangunan dalam bidang pekerjaan umum dilakukan dengan investasi melalui pengembangan infrastruktur untuk mendorong adanya keterkaitan kota-desa yang saling sinergis, jalan untuk mendorong akses ke outlet dari kota dan kawasan prioritas, dan infrastruktur penyediaan air baku dan air bersih untuk melayani kota dan kawasan prioritas. Pengaturan bea masuk bahan baku untuk kegiatan investasi di Indonesia diatur dalam Pasal 25 dan Pasal 26 sUndang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan, serta Pasal 18 ayat 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pemberian fasilitas keringanan bea masuk bahan baku diberikan secara tidak langsung berupa jaminan dalam pengembalian modal dan keuntungan, persetujuan untuk menyelesaikan perselisihan yang mungkin akan timbul yang diberikan kepada para pengusaha asing dalam waktu terbatas sejak tercapainya produksi pertama agar dapat melanjutkan usahanya dengan lancar dan objektif.

Kata Kunci : Fasilitas Penanaman Modal, Bea Masuk, Infrastruktur

_______________________________

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara*

Dosen Pembimbing I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara**

Dosen Pembimbing II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara***

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian dilakukan dengan cara mengujinya pada kondisi ruangan dengan pencahayaan yang terang (229lux) dan gelap (15lux) nilai tersebut didapatkan dari pengukuran cahaya

Apabila semua yang dibutuhkan sudah dapat terpenuhi, maka pembuatan website komunitas Teknik Informatika Universitas Gunadarma akan menjadi tempat berkumpul serta tempat

[r]

E-learning adalah proses instruksi yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses

[r]

Rangkaian clipper yang memotong level dc positif dari suatu bentuk gelombang, ketika tegangan input sinusoida (Vin) setengah gelombang positif, maka dioda dibias FORWARD,

Menurut Mardiasmo (2011: 235), “ketentuan dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 23 mengatur pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak

1) Rute jalan harus memperhatikan karakteristik rancangan geometri, sesuai dengan fungsi dan kelas jalan yang diusulkan, misalnya sehubungan dengan kelandaian