1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki lahan yang luas yang berdampak positif pada pertanian Indonesia yang melimpah. Keragaman Indonesia akan berbagai varietas tanaman sudah tersohor di dunia. Oleh karena itu berbagai produk pertanian Indonesia cukup terkenal di kawasan lokal maupun mancanegara. Salah satu komoditi Indonesia yang melimpah adalah kelapa [1].
Kelapa merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai banyak kegunaan karena baik dari hasil utama maupun limbahnya dapat dimanfaatkan sebagai produk – produk yang bernilai ekonomis [2]. Daun kelapa dapat diambil lidinya untuk dipakai sebagai sapu, tempurung dapat digunakan untuk membuat karbon aktif. Air kelapa dapat digunakan untuk membuat cuka dan nata de coco, sedangkan daging buahnya sendiri dapat diolah menjadi kopra, santan, minyak kelapa dan lain-lain [3].
Tanaman Kelapa adalah salah satu tanaman yang mudah dijumpai di daerah- daerah negara tropis contohnya Indonesia. Hampir semua bagian dari tanaman ini berguna khususnya untuk manusia. Tanaman kelapa dapat diolah menjadi berbagai macam produk salah satunya adalah minyak kelapa murni [4].
Minyak kelapa murni mengandung asam laurat yang sangat tinggi (45 – 55%) [5]. Mengkonsumsi minyak kelapa murni akan mengaktifkan hormon anti penuaan, mencegah serangan jantung, pikun, kegemukan, kanker dan penyakit-penyakit lainnya yang berhubungan dengan penuaan dini. Minyak kelapa murni merupakan salah satu cooking oil terbaik karena sangat stabil terhadap panas tinggi. Dengan sifat-sifat seperti diatas minyak kelapa dapat disimpan dengan mudah pada suhu kamar selama bertahun-tahun [6].
2
Pembuatan minyak kelapa murni yang banyak dilakukan di Indonesia dibedakan menjadi beberapa cara, yaitu pemanasan, fermentasi, enzimatis dan pancingan.
Perkembangan terakhir sebuah literatur menyebutkan minyak kelapa murni bisa juga dihasilkan melalui proses pengadukan atau sentrifugasi. Banyaknya minyak kelapa murni yang dihasilkan dari proses pengadukan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu jenis kelapa, kecepatan pengadukan, jumlah baffle dan jenis impeler [8].
Dewasa ini percobaan pembuatan minyak kelapa murni dengan menggunakan proses ekstraksi fermentasi telah banyak dilakukan. Kelebihan proses ekstraksi secara fermentasi adalah proses lebih mudah sehingga minyak kelapa murni dapat diproduksi secara praktis, hemat bahan bakar, tingkat ketengikan rendah, daya simpan lebih lama, aroma harum, dan bebas senyawa penginduksi kolesterol [9]. Sedangkan kelebihan proses pengadukan adalah proses pemisahan minyak lebih cepat karena pengadukan mengganggu stabilitas protein yang terdapat di dalam emulsi santan [10].
(Tahun) Judul Penelitian Hasil Penelitian
Bregas dkk, [2] Pengaruh kecepatan putar
pengaduk proses pemecahan emulsi santan buah kelapa menjadi Virgin Coconut Oil
(VCO)
Bahan baku: santan kelapa Proses:
3
yang mempunyai kadar asam laurat sebesar 52, 6809 %.
Kusumayanti, dkk
[11] Aplikasi Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Isi Tubuh Kepiting dan Enzim Bromelin pada Bioekstraksi Krim Santan Kelapa menjadi Virgin Coconut Oil
Material : kelapa, Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Isi Tubuh Kepiting dan
dengan kecepatan pengaduk 150 rpm sekitar 90,23 %.
Bahan baku : kelapa parut, Proses : sentrifugasi
Hasil : yield VCO tertinggi menghasilkan yield 13,90 %. Panpanya dkk,
[13]
Study and design
manufacture of virgin coconut oil by centrifuge method
Bahan baku : santan Proses: pengadukan
Hasil : yield VCO maksimum pada kecepatan pengaduk 9000 rpm pada waktu pengadukan 150 menit.
Oleh karena pemanfaatannya yang cukup luas maka penelitian ini bertujuan untuk membuat minyak kelapa murni dengan menggunakan metode fermentasi dengan khamir Saccharomyces Cereviseae murni.
1.2 Rumusan Masalah
Secara umum, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengadukan pada pembuatan minyak kelapa murni menggunakan khamir
saccharomyces cerevisiae murni dengan proses fermentasi dan menganalisa karakteristik minyak kelapa murni yang dihasilkan.
1.3 Tujuan Penelitian
4
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh waktu pengadukan terhadap rendemen minyak kelapa murni yang dihasilkan.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kecepatan pengadukan terhadap rendemen minyak kelapa murni yang dihasilkan.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh waktu dan kecepatan pengadukan terhadap karakteristik minyak kelapa murni yang dihasilkan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mendapatkan karakteristik VCO yang dihasilkan pada pembuatan VCO dari santan kelapa dengan proses fermentasi menggunakan bakteri
Saccharomyces Cereviseae.
2. Untuk mendapatkan faktor variabel proses yang berbeda terhadap VCO yang dihasikan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Proses Industri Kimia dan Laboratorium Mikrobiologi Industri Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Penelitian ini direncanakan memiliki ruang lingkup dan batasan sebagai berikut:
1. Persiapan sampel yaitu santan kelapa tua. 2. Regenerasi khamir saccharomyces cereviseae. 3. Proses Fermentasi.
Reaksi dilangsungkan dengan memvariasikan beberapa variabel berikut: a. Variabel Tetap
- Konsentrasi Santan Kelapa: Air: 1:1,5 (kg/L) - Temperatur Fermentasi : suhu kamar (30 0C) - Lama Fermentasi : 24 jam
- Konsentrasi Inokulum : 10 % (v/v) - Temperatur Sterilisasi : 121 0C
- Jenis khamir yang digunakan adalah Saccharomyces cereviseae
-5 b. Variabel Bebas
- Kecepatan pengadukan : 25, 50, 75, 100 dan 125 rpm - Waktu pengadukan : 15, 30, 45, 60 dan 75 menit
Analisa yang dilakukan adalah : 1. Analisa Uji Kromatografi Gas (GC) 2. Analisa Kadar Air
3. Analisa Bilangan Iod
4. Analisa Kadar Asam Lemak Bebas (FFA) 5. Analisa Bilangan Peroksida