1.Macam-macam Hama dan Penyakit pada
Tumbuhan
Macam-macam Hama dan Penyakit pada Tumbuhan - Hama pada tanaman merupakan hewan yang kehadirannya tidak diinginkan dan dapat mengganggu peroses tumbuh kembang suatu tanaman bahkan bisa merusaknya. Ada
beberapa jenis hewan yang dikategorikan sebagai hama pada tanaman. Pada artikel ini Gudang Biologi akan menjelaskan kepada kalian apa saja jenis hewan yang merugikan tanaman serta cara menaggulanginya selain itu juga akan dijelaskan mengenai beragam penyakit yang bisa menyerang tanaman serta cara mengatasinya.
Source: Google Images
Macam-macam Hama Tanaman dan Cara Mengatasinya
A.Tikus
Tikus dapat menyerang beragam jenis tumbuhan biasanya tikus dapat
Cara Mengatasinya:
Tikus dapat diatasi dengan cara menghancurkan atau menutup tempat
persembunyiannya. Kita juga bisa menangkap tikus-tikus tersebut satu persatu. Cara lain untuk mengurangi tikus adalah dengan menggunakan hewan yang menjadi musuh tikus yaitu ular atau bisa juga dengan memberi racun tikus (rodentisida) namun sebaiknya kita menggunakannya secara hati-hati karena akan berbahaya apabila ada hewan lain yang memakan umpan beracun yang kita pasang.
B.Wereng
Wereng merupakan sejenis serangga yang menyerang tanaman dengan cara membuat lubang-lubang pada bagian daun dan batang tanaman. hal tersebut tentu akan mengganggu kesehatan tumbuhan sehingga daun dan batang pada akhirnya akan mengering dan mati.
Cara Mengatasinya:
Wereng bisa kita atasi dengan menggunakan hewan-hewan yang menjadi musuh alami wereng seperti kumbang Ophinea nigrofasciata, Paederuss fuscipes, atau Synarmonia Octomaculata. laba-laba Lycosa Pseudoannulata, atau kepik
Cyrtorhinuss lividipenis dan Microvelia douglasi. Wereng juga bisa kita atasi dengan menggunakan insektisida namun penggunaanya harus diperhatikan dengan baik agar tidak merusak tumbuhan yang lain serta tanah.
C.Walang Sangit
Walang sangit mengganggu tanaman karena mereka menghisap butir – butir padi yang belum padat dan masih cair. Biji yang dihisap tersebut tentunya akan menjadi hampa atau kopong. Kemudian kulit biji akan berubah warna menjadi agak kehitam – hitaman. Walang sangit muda (nimfa) cenderung lebih aktif apabila dibandingkan dengan walang sangit yang dewasa (imago), akan tetapi walang sangit yang dewasa dapat mengakibakan kerusakan yang lebih hebat karena mereka dapat memakan biji yang sudah siap panen dengan cara mengeluarkan enzim pencerna karbohidrat.
Cara Mengatasinya:
menggunakan jaring atau jala penangkap. Cara terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan pengendalian kimia menggunakan insektisida.
D.Ulat
Ulat sangat aktif dalam memakan bagian daun dan pangkal batang tumbuhan terutama pada malam hari. Biasanya daun yang dimakan oleh ulat hanya akan menyisakan rangka atau tulang daunnya saja. Keadaan tersebut tentu akan mengganggu proses perkembangan tanaman.
Cara mengatasinya:
Kita bisa membersihkan telur kupu – kupu yang biasanya melekat pada bagian bawah daun. Telur-telur tersebutlah yang nantinya akan berubah menjadi ulat sebelum menjadi kupu-kupu. Kita juga bisa mengatasinya dengan cara
menggenangi tempat persemaian dengan menggunakan air dalam jumlah yang cukup banyak sehingga ulat akan bergerak naik ke atas dan akan memudahkan kita untuk mengumpulkannya untuk dibasmi. Apabila kedua cara tersebut tidak berhasil, maka kalian dapat melakukan penyemprotan pestisida untuk
membunuh ulat-ulat yang mengganggu.
E.Belalang
Gejala penyerangan yang disebabkan hama belalang ini hampir sama dengan ulat, yaitu daun tanaman menjadi rombeng atau rusak.
Cara mengatasinya:
Belalang dapat ditanggulangi dengan melakukan penangkapan secara manual. Agar lebih mudah, tangkaplah belalang yang belum memiliki sayap atau
Source: Google Images
F.Kutu perisai
Gejala serangan yang disebabkan oleh hama ini biasanya adalah merusak daun dengan cara membentuk barisan koloni pada bagian tulang daun.
Cara mengatasinya:
Hama ini bisa diatasi dengan menggunakan insektisida sistemik yang berbahan aktif acephate.
G.Anjing tanah atau orong-orong
Hama ini hidup dibawah tanah yang cenderung lembab dengan cara membuat terowongan. Nimfa muda dari hewan ini akan memakan humus serta akar tanaman.
Cara mengatasinya:
Pengendalian hama ini bisa dilakukan dengan sistem pengolahan tanah yang baik sehingga terowongan tanah tempat mereka tinggal akan rusak.
Itulah beberapa contoh hewan yang bisa menjadi hama bagi tanaman,
sebenarnya masih banyak jenis hewan lainnya yang dapat menjadi hama bagi tumbuhan mungkin kami akan membahasnya di kesempatan yang lain.
2.Contoh Penyakit pada Tumbuhan
A.Penyakit Rebah Kecambah
Penyakit ini biasanya menyerang pada tanaman tembakau. Pada umumnya penyakit ini menyerang pada masa pembibitan, ditandai dengan gejala serangan pada bagian pangkal bibit yang berlekuk seperti terjepit, kemudian membusuk berwarna coklat dan pada akhirnya bibit akan roboh.
Cara mengatasinya:
Penyakit ini bisa kita atasi dengan cara mengatur jarak tanam pada saat pembibitan. Kita juga bisa melakukan disinfeksi tanah sebelum proses
penaburan benih. Atau kita juga bisa melakukan pencelupan bibit sebelum di tanam dengan menggunakan fungisida.
B.Penyakit busuk buah/Phytophthora palmivora
Umumnya menyerang buah kakao ditandai dengan berbercak coklat kehitaman yang muncul pada ujung atau pangkal buah. Penyakit ini menyebar melalui sporangium yang terbawa ataupun terpercik oleh air hujan. Karena biasanya penyakit ini menyerang kenun-kebun yang ada di daerah dengan curah hujan tinggi.
Cara mengatasinya:
Lakukan sanitasi kebun, yaitu dengan cara memetik semua buah yang
membusuk kemudian membenamnya di dalam tanah dengan kedalaman 30 cm. Lakukan pemangkasan pada tanaman untuk mengurangi kelembaban di dalam kebun. Atau dengan cara kimia, yaitu menyemprot buah dengan menggunakan fungisida dengan frekuensi 2 minggu sekali.
C.Virus Penyakit Kerupuk
Penyakit ini umumnya menyerang tanaman tembakau. Ditandai dengan daun yang terlihat agak berkerut, dan tepi daun yang tampak melengkung ke atas. Kemudian tulang daun menjadi bengkok, daun tampak menebal dan sangat kasar.
Cara mengatasinya: