MAKALAH TENTANG
EVOLUSI UBUR – UBUR
PERBANDINGAN UBUR – UBUR DANAU KAKABAN
DENGAN UBUR – UBUR LAUT
KARAKTERISTIK
Ubur – ubur pada
umumnya Ubur – ubur DanauKakaban
Kebanyakan ubur-ubur hidup di laut (perairan), yaitu dari pantai hingga dasar laut.
Ubur-ubur yang berada di Danau Kakaban hidup di air yang lebih tawar dibandingkan dengan air laut d seperti pergerakan, menangkap mangsa serta pertahan diri. Nemato atau sel penyengat adalah struktur intraseluler paling besar dan kompleks. Racun dari mematosis bervariasi dan neurotoksin adalah yang paling sering muncul.
Dikarenakan adanya perbedaan ekosistem air, daya sengat yang dimiliki oleh ubur-ubur menjadi turun atau bahkan hilang. Demi mempertahankan hidup, mereka (ubur-ubur) berevolusi dengan mengikuti perubahan ekosistem di
Ubur-ubur tersebut cenderung pasif atau berdiam diri dengan bukaan payungnya yang terbalik menghadap ke atas dan membiarkan tentakelnya yang penuh alga simbion untuk fotosintetis. Prilaku ini merupakan perilaku “memelihara” simbion dalam tubuhnya berupa mikroalga yang hidup dalam jaringan. Hal ini merupakan aksi simbiosis yang saling memberi keuntungan. Mikroalga dapat menggunakan produk metabolik (CO2) dari ubur, sebaliknya
ubur-ubur dapat menggunakan oksigen yang dihasilkan dari fotosintesis mikroalga.
Danau Kakaban terletak di Pulau Kakaban, sebuah pulau kecil tak berpenghuni di pesisir timur Kalimantan. Danau Kakaban terbentuk dari sebuah pulau karang berbentuk cincin yang disebut atol. Umumnya, daratan atol yang muncul ke permukaan laut berukuran sempit dan melingkar. Di tengah atol terdapat semacam kolam berisi air laut yang disebut laguna.
Adanya pergerakan lempeng kulit bumi ± 20.000 tahun yang lalu dan berbagai aktifitas geologi yang kompleks di pesisir timur Kalimantan, menyebabkan karang atol perlahan-lahan mengalami pengangkatan setinggi 40-60 m di atas permukaan laut. Kemudian ditambah air dari dalam tanah dan air hujan sejak sekian lama. Akibatnya, semua makhluk hidup yang terperangkap pun beradaptasi selama beribu-ribu tahun yang lalu dengan lingkungan barunya itu.
Danau Kakaban memiliki setidaknya empat jenis
ubur-ubur, yaitu:
1. Ubur-ubur totol Mastigias cf papua (1-20 cm)
Ubur-ubur totol merupakan jenis ubur-ubur yang paling banyak jumlahnya di Danau Kakaban. Akibat isolasi selama ribuan tahun, ubur-ubur ini memiliki karakter fisik yang berbeda dengan saudaranya yang hidup di laut.
sumber makanan yang melimpah, keberadaan kelenjar sengat tidak diperlukan lagi.
Selain reduksi pada kelenjar sengat, pola totol pada
tubuh ubur-ubur di danau Kakaban juga menghilang. Warna tudungnya pun berubah menjadi kemerahan/pink. Demikian pula dengan tentakel yang tereduksi menjadi lebih kecil.
2. Ubur-ubur bulan Aurelia aurita (5-50 cm)
Ubur-ubur bulan merupakan jenis ubur-ubur terbesar. Tubuhnya dapat dikenali dari warnanya yang putih agak transparan dengan motif daun semanggi di ujung tudungnya. Struktur seperti daun semanggi ini sebenarnya adalah gonad dari ubur-ubur tersebut.
Ubur-ubur kotak Tripedalia cystophora (Gambar 4D) yang merupakan spesies ubur-ubur terkecil di Danau Kakaban. Meskipun ukurannya paling kecil, keluarga ubur-ubur ini (kelas Cubozoa) terkenal sebagai kelompok ubur-ubur dengan daya sengat paling mematikan.
Namun, sebagaimana jenis
ubur-ubur sebelumnya,
kelenjar nematosit ubur-ubur
kotak telah tereduksi
sehingga tidak lagi membahayakan bagi manusia.
4. Ubur-ubur terbalik Cassiopea ornata (15-20 cm).
Jenis ubur lainnya yang juga unik adalah ubur-ubur terbalik (upside-down jellyfish) Cassiopea ornata (Gambar 4A). Ubur-ubur ini tergolong hewan bentik yang terspesialisasi hidup di dasar perairan.
OPINI
Saya setuju dengan teori evolusi ubur – ubur ini dan
sangat unik khususnya ubur – ubur Mastigias yang dapat
menyengat manusia dan membunuh mangsa, namun
mereka terisolasi ± 20.000 tahun yang lalu sehingga tidak