• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggapan Masyarakat Terhadap Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam pelayanan Publik di Kabupaten Batu Bara dalam Pembuatan Kartu Tanda Penduduk"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

Deskripsi Kabupaten Batu Bara

2.1. Sejarah dan Profil Kabupaten Batu Bara

Perkembangan sosial pasca reformasi pada masyarakat Batu Bara adalah

adanya kebebasan untuk berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Hak untuk

mendapatkan keadilan atas sistem politik pusat dan daerah dalam upaya

meningkatkan kemandirian ekonomi sosial dan budaya terus digulirkan sehingga

terbitlah Undang-undang No. 2 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah. Dalam

Undang-undang tersebut pemerintah daerah diberikan wewenang untuk mengatur

rumah tangganya sendiri terkait pengolaan keuangan daerah, dan dari segi

ekonomi banyak sekali keuntungan daerah dari penerapan sistem desentralisasi

atau otonomi daerah, misalnya pemerintahan daerah akan sangat mudah

mengelola sumberdaya alam yang dimilikinya sehingga pendapatan daerah dan

penapatan masyarakat akan meningkat.29

Otonomi daearah secara umum diartikan sebagai pemberian kewenagan

oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat menurut prakasa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Dinyatakan

juga, pemerintah pusat menyerahkan sebagian kewenangan kepada pemerintah

provinsi dan kabupaten untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam

pelayanan umum kepada masyarakat tempatan. Untuk menjamin proses

29

(2)

desentralisasi berlangsung dan berkesinambungan, pada prinsipnya acuan dasar

dari otonomi daerah telah diwujudkan melalui diberlakukannya UU No. 22 Tahun

1999 dan UU No. 25 Tahun 1999 serta regulasi pelaksanaan berupa Peraturan

Pemerintah No. 104 sampai dengan Peraturan Pemerintah No. 110 Tahun 2000

yang berlaku Efektip 1 Januari 2001 dan PP No. 129 Tahun 2000 tentang

Persyaratan pembentukan dan kriteria Pemekaran, penghapusan dan

Penggabungan Daerah.30

Dengan dikeluarkannya undang- undang dan peraturan pemerintah

tersebut, maka terjadi perubahan secara menyeluruh terhadap pelaksanaan tata

pemerintahan yang telah dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dari prinsip

sentralisasi ke prinsip desentralisasi. dengan adanya otionomi daerah, maka

daerah otonom mempunyai kewenangan dan dapat mengambil keputusan terkasit

kepentingan daerah serta mengembangkan segala potensi yang ada untuk

meningkatkan kemakmuran rakyat dan kemajuan bangsa termasuk juga untuk

melakukan pemekaran, penghapusan dan penggabungan daerah. Begitu juga

halnya dengan masyarakat yang saat ini berada di Kabupaten Batu Bara,

peluncuran ( launching) undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur

pelaksanaan otonomi daerah mendapat aspirasi yang luar biasa. Semangat

kemandirian untuk “BERDIKARI” mengutip istilah dari Soekarno, yaitu berdiri

di kaki sendiri sebagai Kabupaten Otonom dari Kabupaten Induknya yaitu

Kabupaten Asahan telah menginspirasi banyak tokoh dan pemuda untuk

30

(3)

memekarkanKabupaten Asahan menjadi Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batu

Bara. Inilah ikhwal awal pertama sekali “ Sejarah Pembentukan Kabupaten Batu

Bara” di perjuangakan sebagai tuntutan para pendahulunya sejak Tahun 1947.31

Pembentukan Kabupaten Batu Bara tidak dapat dilepaskan atas partisipasi

dari beberapa tokoh yang merupakan pioner perjuangan yang setia, setiap saat

menunjukan baktinya untuk masyarakat. Tokoh- tokoh tersebut tentu tidak dapat

dilupakan begitu saja sebagian dari proses pembentukan sejarah sosial politik

Batu Bara. Nama mereka layak dihormati sebagai pemberi isnpirasi dan

diabadikan dengan tinta emas oleh masyarakat, terlepas apapun posisi mereka

setelah itu, yang pasti, mereka telah membuat sejarah. “ Jangan Sekali-kali

melupakan seejarah” ( Jasmerah ) kata Bung Karno. Adalah suatu penghormatan

kepada para tokoh yang berjuang untuk kepentingan masyarakat dan layak jadi

teladan dalam pembentukan karakter.32

Para tokoh ini dapat kita cacat antara lain Abdullah Eteng sebagai Bupati

Pertama di Asahan, Batu Bara di dalamnya, beliau tidak sungkan untuk

menyuarakan Batu Bara berpemerintah sendiri di luar Asahan, ada Usman YS,

Talib Siregar, Abdul Murad Tanjung, Yunta Bahrum, Muctar Tanjung dab tentu

banyak lagiyang lain. Apa yang menjadi motivasi beliau tentu tidak dapat

dilpaskan dari keinginan masyarakat Batu Bara secara luas. Beliau adalah figur

yang tampil dalam permusyawaratan para tokoh Batu Bara di Pulau Raja ketika

masa pengungsian terkait dengan perang kemerdekaan. Setelah Negara Sumatera

31

Ibid.hal 180- 181

32

(4)

Timur dibubarkan maka oleh Usman YS diupayahkanlah menyosialisaikan kepda

pemuka masyarakat dan partai politik di Batu Bara Utara dan Selatan cita-cita

pembentukan Kabupaten ini. Pada pertemuan yang diadakan di Labuhan Ruku

tanggal 15 Agustus tahun 1950 disepakati peningkatan sumberdaya manusia

dengan cara mendirikan Sekolah Menengah Pertama di Labuhan Ruku Tahun

1950. Penyedian SDM adalah langkah positif untuk kemajuan suatu komunitas

sosial, para tokoh ini telah menunjukkan visionerismenya yang progresif untuk

membangun daerah.33

Aspirasi pembentukan Kabupaten Batu Bara lewat perjuangan panjang.

Padahal Batu Bara jauh sebelumnya sama kedudukannya dengan Kabupaten

Asahan pada masa itu.sejarah telah mencatat, untuk pertama kalinya pada tahun

1957, telah lahirnya aspirasi di tengah-tengah masyarakat ketika itu yang tersebar

5 kecamatan wilayah Batu Bara bergabung dan berkoordinasi guna

mengwujudkan terbentuknya Kabupaten Otonom yang baru dan tetap diberi nama

Baru Bara seperti sedia kala. Keinginan luhur tersebut mengantarkan terbentuknya

Panitia Pembentukan Otonomi Batu Bara ( PPOB ) yang diprakasai oleh Abdul Perjuangan membentuk Kabupaten ini tidak serta merta terwujud, situasi

perpolitikan pada dasawarsa awal kemerdekaan memeang masih dalam suasana

yang belum kondusif. Walaupun kemerdekaan telah digenggam, ganguan pihak

belanda secara militer dan politik bergulir kemudian berhasil dieliminir, namun

kekuasan- kekuasaanlokal semakin mengeliat untuk menunjukan jadi dirinya.

33

(5)

Karim AS. Salah seorang tokoh masyarakat masyarakat putra daerah simpang

Dolok yang pertama kali katika itu menjadi anggota DPRD di legislatif Asahan

dari partai Masyumi. Namun undang-undang otonomi belum dikeluarkan oelh

pemerintah, perjuangan untuk memisahkan diri dari kabupaten Asahan guna

membentuk Kabupaten Batu Bara saat itu tertunda.34

Periode untuk pembentukan kabupaten baru dapat dikatakan hanya sebatas

“mengingat kembali perjuangan”. Periode kedua ini tetap merupakan tonggak

penting yang sangat singnifikan bagi usaha menbentuk Kabupaten. Setelah sunyi

senyap lebih tiga dasawarsa, pada tahun 1999 kesempatan untuk mengwujudkan

cicta-cita berpemrintahan sendiri terbuka lebar.Diawal pemerintahan orde baru,

pada tahun 1967, Abdul Karim AS dan kawan-kawan kembali menyuarakan

keinginan luhur masyarakat ini guna mengwujudkan aspirasi membentuk

Kabupaten Batu Bara dengan pusat kegiatan bersekretiatan di Jalan Merdeka,

Kecamatan Tanjung Tiram. Melihat gejolak ini, pemerintah Kabupaten Asahan

dibawah Bupati Abdul Manan Simatupang, mengambil kebijaksanaan dengan

memindahkan ibukota Kabupaten Asahan dari Tanjung Balai ke Kisaran pada

tanggal 20 Mei 1986, dengan dalih pertimbangan posisi strategis memperdekat

layanan adminitrasi pemerintahan kepada masyarakat, khususnya Batu Bara.

Pemindahan ibukota ini secara dejure adalah melalui Pereturan Pemerintah,

Nomor 19 Tahun 1980.35

34

Ibid. Hal 189

35

(6)

Tokoh pemuda perantauan mengadakan pertemuan dengan para tokoh

Melayu Sumatera Utara yang bergabung dalam Gerakan Tabungan Serentak

(Gertak 2000) yang di hadiri Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin,

Bupati Langkat Syamsul Arifin, Bupati Asahan Risuddin. Penyelengara

pertemuan ini mengundang Ketua MPR Prof. DR. M. Amin Rais, MA sebagai

narasumber tentang otonomi daerah. Diskusi tentang otonomi daerah diperlukan

untuk mempertegas dan memperluas wawasan tentang pembentukan Kabupaten,

sebab UU Otonomi Dearah memang berkaitan langsung dengan cita-cita

masyarakat yang sudah ada sejak proklamasi. Dalam pemaparannya, Ketua MPR

dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa pemekaran Asahan menjadi dua

Kabupaten dapat diwujudkan. Hal ini senada juga disampaikan oleh Pemerintah

Kabupaten Asahan dalam hal ini Buapati H. Risuddin.36

Mendapat angin yang begitu menyejukkan para tokoh dan masyarakat

kemudian menindak lanjuti dengan membentuk badan atau wadah yang dapat

menyatukan aspirasi karena kenyataan di lapngan hasrat untuk membentuk

Kabupaten ini masih menimbulkan pro dan kontra. Untuk mengelimir perbedaan

wawasan sekaligus menyatupadukan persepsi, dibentuk wadah penyatu aspirasi

yakni GEMKARA ( Gerakan Muda Kabupaten Batu Bara ) oleh kelompok

pemuda, antara lain Wahid, Hidayat, Arsyad dan lain-lain. Agar tujuan lebih

fokus dan tegas, Gemkara berubah menjadi Gerakan Meunju Kabupaten Batu

Bara. Fungsi dengan Badan Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Batu Bara

36

(7)

( BP3KB). Adalah merupakan historik bahwa perjuangan ini tidak mendapat restu

sepenuh hati dari Pemerintah Kabupaten Asahan, banyak gesekan yang terjadi di

lapangan maupun dalam wacana. Hampir selama kurun waktu lima tahun acap

terjadi “pertengkaran” yang tidak jarang memuncak jadi “perkelahian” dan

menimbulkan korban fisik. Setelah DPRD Kabupaten Asahana tidak keberatan

pembentukan Kabupaten Batu Bara, termasuk DPRD Sumatera Utara,

merekomendikasikan dan mendukung pembentukan Kabupaten Batu Bara.

Gubernur Sumatera Utara menerbitkan surat No. 135/549/2004 yang ditujukan

kepada Menteri Dalam negeri perihal Kunjungan TIM DPOD. Demikian juga

surat DPR RI No. PW.006/1538/DPR RI/2005 tanggal 3 maret 2005 prihal Tindak

Lanjut Pembentukan Kabupaten Batu Bara, di tujukan ke Komisi II DPR RI

mengusulkan kepada Presiden lewat usul inisiatif DPR RI.37

Persiapan Pembentukan Kabupaten Batu Bara ( BP3KB ) dan Gerakan

Mayarakat Menuju Kabupaten Batu Bara ( GEMKARA) kepemimpinannya

dikepercayakan kepada OK. Arya Zulkarnain, SH. MM, beliau salah satu faktor

utama mempercepat proses terbentuknya Kabupaten Batu Bara. Demikian juga

pula dengan dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, khususnya Gubernur

H.Tengku Rizal Nurdin. Akhirnya, lewat perjuangan panjang ini, tanggal 8

Desember 2006 dengan peretujuan DPR RI diterbitkan Rancangan

Undang-undang Pembentukan Kabupaten Batu Bara, yang selanjutnya pada tanggal 15

37

(8)

juni 2007, berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2007, Kabupaten Batu Bara

resmi menjadi Kabupaten dengan ibukotanya Kecamatan Lima Puluh.38

Batu Bara adalah sebuah wilayah Kabupaten yang berada di Provinsi

Sumatera Utara. Kabupaten Batu Bara terletak antara Sebelah utara

berbatasa 2046’ – 3026’ LU dan 99005’ – 99039’ BT. Yang tehampar diatas areal

seluas 922,2 Km2. Kabupaten Batu Bara berbatsan dengan Kabupten Simalungun

di sebelah selatan, sebelah timue berbatasan dengan Kabupaten Asahan dan

sebelah barat berbatsan dengan Kabupaten Sergai Bedagai.Kabupaten Batu Bara

terdiri dari 7 Kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung Tiram, Kecamatan Sei Balai,

Kecamatan Talawi, Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Sei

Suka, Kecamatan Medang Deras. Dengan luas wilayah Kecamatan yaitu

Kecamatan Tanjung Tiram ( 17.379 ha ), Kecamatan Sei Balai (10.988 ha),

Kecamatan Talawi (8.980 ha), Kecamatan Lima Puluh ( 23,955 ha ), Kecamatan

Air Putih ( 7.224 ha ), Kecamatan Sei Suka ( 17,147 ha ), Kecamatan Medang

Deras ( 6.547 ha ).39

Kabupaten Batu Bara mempunyai Visi Misi adapun visi Kabupaten Batu

Bara adalah Kabupaten Batu Bara Sejahtera Berjaya dan misi dari Kabupaten

Batu Bara adalah Bersama Rakyat Berjuang untuk Meningkatkan Mutu

Pendidikan, Meningkatkan Derajat Kesehatan, Meningkatkan Taraf

Perekonomian.

Dan jumlah popilasi di Kabupaten batu bara sebanyak

347,448 jiwa.

38

Ibid. Hal 191-192

39

(9)

Logo Kabupaten Batu Bara mempunyai arti yaitu perisai bersegi empat

lonjong kebawah berbentuk mahkota piala, Bagian atas daftar bertuliskan BATU

BARA dengan Warna dasar Biru Muda dan Kuning Gading berbingkaikan warna

hitam, serta keterangan gambar memiliki arti Perisai berbentuk mahkota piala

melambangkan Kabupaten Batu Bara adalah hasil perjuangan gigih masyarakat

Batu Bara, Tujuh Bintang bersegi lima mengandung makna bahwa pemekaran

Kabupaten Batu Bara berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2007,Bunga

Kapas berjumlah delapan kuntum, padi yang berjumlah dua belas butir dan segi

enam melambangkan bahwa Kabupaten Batu Bara dilambangkan pada tanggal 8

Bulan Desember Tahun 2006, Pita Merah dengan tulisan Putih “Sejahtera

Berjaya” melambangkan bahwa ikatan persaudaraan dan kesatuan dari berbagai

etnis, agama dan budaya serta macam aktivitas masyarakatnya yang bersatu padu

dan bersama berjuang mewujudkan masyarakatnya Kabupaten Batu Bara yang

sejahtera lahir dan batin serta berjaya/berhasil dibidang pembangunan teritorial

Kabupaten Batu Bara didalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Keterangan Gambar Kabupaten Batu Bara yaitu Tepak Siri dan Tengkuluk

melambangkan bahwa segala adat istiadat dan etnis mengalami pembauran yang

dinamis dengan masyarakatnya yang sehat jiwa raga terwujud kerukunan dengan

Pemerintahan, membangun bahu membahu dalam menyongsong kemakmuran

bersama, Buku melambangkan bahwa pendidikan di Kabupaten Batu Bara sebagai

modal dasar untuk mencerdaskan masyarakat dalam upaya meningkatkan sumber

(10)

secara terencana, mandiri dan berkeadilan, Keris malambangkan bahwa segala

apapun yang dicanangkan bagi Kabupaten Batu Bara hendaklah tetap berjuang di

bawah norma-norma hukum yang berlaku serta adat istiadat sebagai bagian

kehidupan masyarakat Kabupaten Batu Bara dan gambar meriam melambangkan

pertahanan dan keamanan Daerah Kabupaten Batu Bara agar tidak mudah

disusupi unsur-unsur yang bertentangan dengan azas kehidupan bangsa Indonesia,

Roda Gerigi dan Pabrik melambangkan bahwa Kabupaten Batu Bara sangat

berpotensi dalam pengembangan industri, Perahu Ikan dan Laut melambangkan

bahwa Kabupaten Batu Bara di sektor kelautan dan wisata bahari untuk

menunjang pendapatan Daerah, Hamparan Sawah malambangankan bahwa

Kabupaten Batu Bara di sektor pertanian dapat mencukupi kebutuhan masyarakat

swasembada pangan untuk bidang pertanian, Pohon Karet dan Sawit

malambangkan bahwa jenis usaha dibidang perkebunan yang ada di Kabupaten

Batu Bara dengan harapan hasil yang maksimal untuk kehidupan masyarakatnya

dan mendukung devisi Negera.40

40

http://www.batubarakab.go.id/ Diakses pada tanggal 17 Febuari 2016 jam 18.00 wib

Penjelasan warna dalam logo Kabupaten Batu Bara, warna Biru

melambangkan Kesejukan dan Keindahan, warna kuning melambangkan

keagungan dan kemuliaan, warna merah melambangkan kebenaran, keberanian,

dan semangat yang tinggi, warna putih melambangkan kesucian dan kebersihan,

warna hijau melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan serta warna hitam

(11)

2.2. Kondisi Sosial Masyarakat Kabupaten Batu Bara

Kabupaten Batu Bara merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten

Asahan dan menjadi salah satu daerah kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.

Seiring dengan tujuan dan harapan masyarakat Kabupaten Batu Bara,

pembentukan Kabupaten Batu Bara diharapkan mampu meningkatkan

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan publik

guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakatnya.

Perkembangan pembangunan Kabupaten Batu Bara sampai dengan saat ini

telah dirasakan peningkatan hasil dan manfaatnya bagi masyarakat. Seiring

dengan dinamika pembangunan, kebutuhan masyarakat, dan tantangan pada masa

mendatang diperlukan keterpaduan dan keberlanjutan pembangunan sehingga

tujuan dan harapan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batu

Bara dapat tercapai.41

41

Dikutip dari arsip Perpustakaan Kabupaten Batu Bara Tahun 2014

Salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten

Batu Bara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Batu Bara adalah

dengan menggerakkan roda perekonomian Kabupaten Batu Bara, yakni

meningkatkan investasi, pembangunan sarana dan prasarana inprastruktur dan

sarana publik lainnya. Hal ini dapat dilakukan melalui pemanfaatan seluruh

sumber daya yang ada guna meningkatkan efektivitas usaha dan membuka

(12)

Ketersediaan fasilitas infrastruktur yang memadai baik jalan, jembatan,

pelabuhan, sarana transportasi dan ditunjang oleh sarana pendidikan dan

kesehatan disamping unsur-unsur lain yang bersifat pelayanan kepada masyarakat

akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang bermuara kepercayaan dalam

berinvestasi serta keamanan yang kondusif guna peningkatan usaha

seluas-luasnya.42

Kabupaten Batu Bara telah menjadi penggerak pengembangan ekonomi

Sumatera Utara seperti kita ketahui bahwa keberadaan PT. INALUM yang akan

berakhir di 2013 dan komitmen Kementerian Perindustrian akan mengembangan

Industri Aluminium dari hulu hingga hilir di Kabupaten Batu Bara serta Keseriusan Pemerintah dalam membangun infrastruktur bukan saja

diwujudkan dalam bentuk pembangunan yang diberikan melalui pembangunan

dana APBN, APBD Propinsi maupun APBD Kabupaten/Kota. Namun untuk

memenuhi kebutuhan infrastruktur yang menyeluruh serta menopang Pecepatan

dan Perluasan Pembangunan baik dipusat maupun di daerah.

Potensi yang dimiliki Kabupaten Batu Bara sangat besar baik dibidang

Kepelabuhan, sarana transportasi, Pertanian yang telah membuka mata pemerintah

pusat untuk menetapkan Kabupaten Batu Bara sebagai pusat pelabuhan

Internasional, serta ditopang oleh Kawasan Industri Sei.Mangke akan menjadikan

Kabupaten Batu Bara salah satu wilayah penyangga Industri khususnya sarana

transportasi darat ke KISM.

42

(13)

pengolahan Aluminium di Batu Bara hal ini akan lahirnya industri berbasis

aluminium khususnya produk-produk rumah tangga, suku cadang mesin, peralatan

perumahan dan produk-produk lainnya yang berbahan dasar aluminium.

Kabupaten Batu Bara juga akan menjadi Pemasok kebutuhan bahan baku

sawit di KISM dan Kabupaten Batu Bara menyediakan sarana transportasi Kereta

Api dari KISM menuju Pelabuhan Kuala Tanjung yang secara bertahap

pembangunannya akan dilakukan pada tahun 2012 hingga tahun 2025 menjadi

Global Hub.43

Seperti kita ketahui bahwa kewenangan yang dimiliki Pemerintah

Kabupaten Batu Bara yang semakin luas dapat dimanfaatkan untuk

memberdayakan potensi sumber daya alam untuk tujuan kemakmuran rakyat

disamping itu setiap kabupaten berusaha untuk meningkatkan pendapatan

daerahnya dengan menggerakkan potensi perekonomian melalui pengembangan

komoditi yaitu dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan potensi Seiring dengan diberlakukannya undang-undang No. 22 Tahun 1999

tentang Pemerintah Daerah, maka persaingan memperebutkan investasi akan

terjadi, tidak hanya antara negara, provinsi tetapi juga antara daerah. Dengan

kesiapan pemerintah Kabupaten Batu Bara dalam memberikan prasarana dan

srana investasi yang lengkap dan terjamin maka sudah barang tentu Pemeirntah

Kabupaten Batu Bara memiliki kesempatan dalam menarik laju investasi di

Kabupaten Batu Bara bahkan di Sumatera Utara.

43

(14)

sumber daya manusia adapun bagian-bagian dari kondisi sosial masyarakat yang

muncul di Kabupaten Batu Bara antara lain :44

3. Sarana Perangkutan Darat

2. Prasarana Sosial Ekonomi

2.1 Sistem perhubungan darat

Berkaitan dengan kondisi gografis yang sebagian besar terdiri atas daratan,

maka sistem transportasi darat merupakan sistem perhubungan yang dominan di

Kabupaten Batu Bara.

2.2 Jaringan Jalan

Pada tahun 2009 sebagian besar jaringan jalan di Kabupaten Batu Bara

masih belum terperinci yaitu jalan tanah, jalan aspal, jalan kerikil di perkeras dan

sebagian besar jalan sudah dalam kondisi cukup baik.

Bila dilihat per kecamatan maka masih banyak kecamatan yang memiliki

jaringan yang belum terkondisikan dengan baik di Kabupaten Batu Bara.

Sarana Perngkutan yang terdapat di Kabupaten Batu Bara terdiri dari

beberapa jenis perangkutan yaitu mobil penumpang umum (mini bus), bus

penumpang dan mobil barang umum/mobil tangki.

3.1Perhubungan laut

Perhubungan laut/sungai yang terdapat di Kabupaten Batu Bara terbagi

atas 4 (emapt) pelabuhan, yaitu Pelabuhan Tanjung Gading dan Pelabuhan

Tanjung Tiram. Pelabuhan Tanjung Gading Kecamatan Sei Suka merupakan

44

(15)

pelabuhan barang milik Inalum, Pelabuhan Tangjung Tiram di jalan Merdeka

Kecamatan Tanjung Tiram merupakan pelabuhan orang dan barang, dimana

tujuan arah pelayaran samapai ke Malaysia. Kemudian Pelabuhan Kuala Tanjung

di Kecamatan Sei Suka yang berfungsi sebagai pelabuhan barang ekspor

konsentrak seng dan timah dari Kabupaten Dairi dengan luas area 4 Ha gudang

dan conveyor kapasitas 30.000 ton, serta Pelabuhan Multi Mas di Kecamatan Sei

Suka yang berada di sebelah kanan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Untuk pelabuhan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kabupaten Batu Bara

memiliki 4 (empat) pelabuhan yaitu berada di Kecamatan Medang Deras

sebanyak 2 (dua) unit, Kecamatan Lima Puluh 1 (satu) unit, Kecamatan Talawi

sebanyak 1 (satu) unit dan Kecamatan Tanjung Tiram sebanyak 1 (satu) unit.

4. Sarana pendidikan

Untuk rangka meningkatkan kualitas penduduk pada umunya dan tenaga

kerja di daerah khususnya, maka ketersediaan fasilitas pendidikan baik dari segi

kualitas maupun kuantitas adalah penting. Pelayanan fasilitas pendidikan negeri

dan swasta di Kabupaten Batu Bara samapai pada Tahun 2007 meliputi Taman

Kanak-kanak (TK) 86 unit, Sekolah Dasar (SD) 149 unit, Sekolah Menengah

Pertama (SMP) 15 unit, SMK 3 unit, MI 21 unit, MTs 12 unit, MA 6 unit dan

Tingkat Akademi 1 unit Sedangkan Perguruan Tinggi belum ada.

5. Sarana kesehatan

Peningkatan kualitas kesehatan perlu didukung oleh sarana kesehatan yang

(16)

berkelanjutan di Kabupaten Batu Bara. Sarana kesehatan sangat penting sekali

dalam memperbaiki di wilayah ini. Sarana Kesehatan yang terdapat di Kabupaten

Batu Bara terdiri dari Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, Poliklinik, Balai

Pengobatan, Posyandu/Polindes, dan Apotik/Toko Obat dan Praktek Dokter.

Jumlah sarana kesehatan Rumah Sakit hanya berjumlah 1 (satu) unit yang terdapat

di Kecamatan Sei Suka. Untuk sarana kesehatanberupa Puskesmas Pembantu

sebanyak 9 (sembilan) unit tersebar di seluruh kecamatan, Puskesmas Pembantu

sebanyak 64 unit dan Posyandu sebanyak 519 unit yang tersebar merata di tiap

kecamatan.

6. Sarana peribadatan

Sarana Peribadatan merupakan sarana yang sangat penting bagi setiap

insan yang beragama. Pembangunan dibidang keagamaan di Kabupaten Batu Bara

selalu mendapatkan perhatian baik dari dari pemerintah maupun swasta. Jumlah

fasilitas peribadatan di Kabupaten Batu Bara di pengaruhi oleh jumlah penganut

masingmasing agama.

7. Sarana pariwisata

Objek pariwisata di Kabupaten Batu Bara yang terbanyak berbentuk

pantai, hal ini dikarenakan Kabupaten Batu Bara di pinggiran pantai timur pulau

sumatera yang berhadapan dengan Selat Malaka. Pada umumnya objek wisata

yang ada mengendalikan keindahan alam pantai dengan pantai yang lain dan pasir

putihnya. Objek wisata lain berbentuk pantai cukup indah terdapat di Pulau

(17)

menggunakan perahu bermotor. Objek wisata yang berbentuk peninggalan sejarah

berbentuk Istana Lima Laras yang terdapat di Kecamatan Talawi. Kondisi istana

ini tidak terawat dan terpenghuni. Sedangkan objek wisata berbentuk danau yang

terdapat di Desa laut Tador Kecamatan Sei Suka yang berada disekitar 7 km dari

jalan lintas Sumatera ke arah Barat Daya Kabupaten Batu Bara. Permukaan air

danau ini ditutupi oleh gulma (kiambang) sehingga menghilangkan keindahan

Danau Laut Tador. Untuk melihat penyebaran objek wisata di Kabupaten Batu

Bara dapat dilihat pada Tabel 18 Bentuk objek wisata lain yang terdapat di

Kabuapaten Batu Bara adal;ah wisata kuliner yang khas terdapat di Kecamatan

Medang Deras berbentuk rumah makan Pondok Terapung dengan khas maknan

laut. Rumah makan ini terletak dipinggiran sungai jika pasang rumah makan ini

terlihat seperti terapung.45

2.3 Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu

Bara

Kabupaten Batu Bara merupakan suatu daerah pemekaran dari Kabupaten

Asahan yakni berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun

2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batu Bara di Provinsi Sumatera Utara.

Dinas Kependudukan Catatan Sipil Tenaga Kerja dan Trasnmigrasi Kabupaten

Batu Bara yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batu Bara

pada tahun 2008. Pada masa Kepala Dinas H. Mahrahanda. SH masih

menggunakan nama Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Catatan Sipil, setahun

45

(18)

kemudian dipecah menjadi dua bagian di masa Kepala Dinas Ir. Abdul Haris Pane

dengan nama Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Dinas Kependudukan Dan

Pencatatn Sipil. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

merupakan salah satu Satuan Kerja Perengkat Daerah ( SKPD ) di Kabupaten

Batu Bara sesuai dengan Perda No. 3 tahun 2009, merupakan unsur pelaksana

Pemerintah Daerah dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang menjadi

urusan wajib dalam penyelenggra pemerintah daerah Kabupaten Bara.46

Dinas Kependudukan dan Pencatatn Sipil Kabupaten Batu Bara

mempunyai motto yaitu “ Kalau Bisa Dipercepat Mengapa Diperlambat “ yang

artinya kalau semua urusan yang mengenai Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

bisa dipercepat kenapa harus diperlama dan di tunda.47

1. Terwujudnya pencapaian keinganan yang diharapkan.

Visi Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Baru Bara sejalan dengan Visi Pemerintah

Kabupaten Batu Bara serta sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara mempunyai Visi yaitu

“ Terwujudnya pelyanan yang prima kepada masyarakat di bidang Kependudukan

dan Penscatatan Sipil Aparatur Pemerintah yang Profesional”.

Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut :

2. Pelayanan prima adalah suatu kondisi kegiatan pelayanan yang diberikan

oleh Aparatur Pemerintah kepada masyarakat menyangkut mutu (kualitas),

kemudahan dan ketepatan waktu dengan menunjukkan sikap yang ramah

46

Dikutip dari asrip Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

47

(19)

dan sopan sehingga dapat menimbulkan rasa kepuasan bagi pihak yang

dilayani.

3. Kependudukan adalah kegiatan pendaftaran penduduk meliputi pencatatan

data keluarga dan identitas pribadi seserorang serta pencatatan penduduk

merupakan pencatatan status hukum dari pribadi seseorang mengenai

kelahiran, perkawinan, perceraian, perubahan nama, pengakuan dan

pengesahan anak, pengangkatan anak serta kematian.

4. Aparatur pemerintah adalah alat kelengkapan dari suatu instansi/organisasi

pemerintah berdasarkan hak dan kewajibannya menurut ketentuan

peraturan perundangan-undangan melaksanakan tugas kedinasan yang

dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan

tanggung jawab dalam rangka penyelengaraan pemerintah.

5. Profesional adalah keahlian dan kemampuan dari setiap aparatur untuk

mencapai tujuan san sarana organisasi agar dapat diwujudkan secara

berdaya guna berhasil guna.48

Untuk mencapai Visi pembangunan bidang kendudukan dan pencatatan

sipil, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

mengemban Misi yang harus dilaksanakan yaitu :

1. Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan

pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dalam rangka Sistem Informasi

dan Adminitrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

48

(20)

2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berkualitas

3. Menerapkan Sistem dan Mekanisme pelayanan secara Transparan

4. Meningkatkan Sarana dan Prasarana.49

Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan

urusan pemerintahan di bidang kependudukan, Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana pada ayat 1 pasal ini, Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan

Sipil Menyelenggarakan fungsi untuk merumuskan kebijakan teknis di bidang

kependudukan dan Pencatatan sipil, meyelenggarakan pelayanan umum di bidang

administrasi kependudukan, membina dan melaksanakan tugas-tugas di bidang

kependudukan dan Pencatatan sipil.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas yaitu

Memimpin, menkoordinir, mengelola kegiatan Dinas Kependudukan dan Catatan

Sipil, merumuskan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang

pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil, menyiapkan konsep kebijakan

pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan administrasi kependudukan

dan perkembangan kependudukan skala kabupaten, penyelenggaran pelayanan

pendaftaran penduduk dalam sistem adminitrasi kependudukan meliputi,

pencatatan kelahiran, lahir mati, perkawinan, perceraian, kematian, pengangkatan

anak, pengakuan anak, dan pengasuhan anak, perubahan nama, perubahan dan

pembatalan akta, penertiban dokumen kependudukan hasil pencatatan sispil,

penata usahaan dokumen pencatatan sipil, penetapan norma standar, prosedur,

49

(21)

kriteria penyelenggaraan pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas,

pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk serta perlindungan penduduk

skala kabupaten. Pelaksanaan kebijakan dan penganalisisan pengendalian

kuantitas ,kualitas kependudukan, koordinasi dan kerjasama antar daerah,

pemantauan, evaluasi dan pengawasan pengendalian kuantitas, kualitas,

pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk, perencanaan, penyelenggaraan,

pendayagunaan informai kependudukan, Pengelolaan informasi, administrasi

kependudukan.

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam tugas

ketatausahaan dan umum, pengelolaan keuangan dan penyususnan program,

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Sekretariat

menyelenggarakan fungsi yaitu Perencanaan,penyusunan, pengelolaan standar

penyelenggaraan Tata usaha umum, pelaksanaan urusan kepegawaian dinas

pemantauan, koordinasi pengawasan, membina dan mengevaluasi tugas-tugas

kesekretariatan, Sekretaris mempnyai rincian tugas merencanakan, mengelola dan

mengurus pertanggungjawaban keuangan dinas, sesuai pematauan, koordinasi,

pengawasan dan evaluasi dalam dan penyusunan pedoman, petunjuk pelaksanaan,

petunjuk teknis, melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan,

melaksanakan penyusunan RKA dan DPA melaksanakan pengelolaan administasi

perlengkapan, merencanakan penyususnan kebutuhan barang dan alat

(22)

Kepala Bidang Pedaftaran Penduduk mempunyai rincian tugas yaitu,

menyususn rencana kerja bidang pendaftaran penduduk untuk jangka pendek dan

panjang, merumuskan penetapan kebijakan pendaftaran penduduk, melaksanaka

sosialisasi pendaftaran penduduk penyelenggaraan pelayanan pendaftaran

penduduk dalam sistem administrasi kependudukan

Kepala bidang Pencatatan Sipil mempunyai rincian tugas yaitu,

menyususn rencana kerja bidang pencatatan sipil untuk janka pendek dan jangka

panjang, penetapan merumuska kebijakan pencatatan sipil, fasilitasi, sosialisasi,

bimbingan teknis, advokasi, supervis,dan konsultasi, koordinasi penyelenggaraan

pencatatan sipil, pemantauan, evaluasi,dan pelaporan penyelenggaraan pencatatan

sipil.

Kepala Bidang Data Dan Sistem Informasi Kependudukan mempunyai

rincian tugas yaitu , menyusun rencana kerja bidang informasi dan perkembangan

kependudukan, menyiapkan perumusan kebijakan informasi dan perkembangan

kependudukan, fasilitasi, organisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervise, dan

konsultasi pelaksanaan informasi dan perkembangan kependudukan, koordinasi

penyelenggaran informasi dan perkembangan kependudukan, pengelolaan

informasi administrasi kependudukan meliputi koordinasi, pembangunan dan

perkembangan jaringan, melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan

(23)

Tabel 2

Struktur Organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Batu Bara50

Nama Jabatan

Djohansyah, SE Kepala Dinas

Hamdani, SPD Sekretaris Dinas

Abdi Rasoki Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk

Jamaluddin, SH Kepala Bidang Pencatatan Sipil

Khairul A. Siregar, SE Kepala Bidang Data dan Sistem Informasi Kependudukan

Pohan Simanjuntak Kepala Bidang Pengawasan dan Kerjasama Penduduk

Sumber: arsip catatan sipil

Kepala Bidang Pemeliharaan Data dan Sistem Informasi Kependudukan

Kasi Pemeliharaan Data Dan Sistem Informasi Kependudukan mempunyai rincian

tugas yaitu, mempersiapkan, merumuskan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan

dokumentasi kependudukan, mempersiapkan perumusan kebijakan dan fasilitasi

perkembangan perangkat keras, mempersipkan perumusan kebijakan dan

fasilitasi pengembangan jaringan komunikasi data, mempersiapkan perumusan

kebijakan dan faslitasi pembangunan sarana tempat perekaman data

kependudukan, melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas fungsinya.51

50

Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

51

(24)

2.4 Proses Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

menetapkan tujuan stratejik berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci

keberhasilan. Sasaran-sasaran strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Batu Bara yang merupakan bagian intergal dalam proses perencanaan

strategi organisasi dirumuskan untuk masing-masing tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan dan Sasaran strategi yang di tetapkan dapat diuraikan sebagai

berikut Misi Pertama : “ Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan

pelayanan administrasi perkantoran”, dengan Tujuan melaksanakan rencana

program kegiatan adminitrasi perkantoran dengan sasaraan meningkatkan

pelayanan adminitrasi dan program pelayanan adminitrasi perkantoran. Misi

Kedua “ Mewujudkan penyusunan rencana dan program kegiatan pelayanan

pendaftran penduduk dan pencatatan sipil dalam kerangka sistem informasi

adminitrasi kependudukan ( SIAK) “ dengan tujuan melaksanankan rencana dan

program kegiatan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatn sipil. Sasaran

dalam misi kedua adalah meningkatkan pelayanan adminitrasi kependudukan dan

program penataan adminitrasi kepndudukan.

Misi Ketiga yaitu meningkatkan sumber daya aparatur ( SDA) yang

berkualitas dengan tujuan menigkatkan kemampuan aparatur profesional dengan

sasaran meningkatkan disiplin aparatur dan program peningkatan disiplin

(25)

transparan dengan tujuan melaksanakan tertib adminitrasi sesuai dengan standar

pelayanan dengan sasaran terwujudnya pelaporan yang berbasis kinerja serta

program yang meningkatkan pengembanagan sistem pelaporan capaian kinerja

dan keuangan dan Misi Kelima Meningkatkan sarana dan prasarana dengan tujuan

mendorong terwujudnya kegiatan operasional dinas dengan sasaran meningkatkan

kelengkapan kebutuhan sarana dan prasarana serta program peningkatan sarana

dan prasarana.52

Sasaran Pertama Meningkatkan pelayanan adminitrasi perkantoran

dengan program kerja pelayanan adminitrasi perkantoran dalam kegiatan

penyediaan jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi, sumber daya listrik

dan air, penyedian jasa peralatan kantor, penyediaan jasa adminitrasi keuangan,

penyediaan jasa kebersihan kantor, penyediaan alat tulis kantor, penyediaan

baramg cetakan dan penggandaan, penyediaan kompenen insalasi listrik/

penerangan bangunan kantor, penyediaan bahan bacaan dan peraturan

perundang-undangan, penyediaan makanan dan minuman, rapat-rapat koordinasi dan Rencana strategi Tahun 2014 merupakan bagian dari renstra lima

tahunan yang ditetapkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Batu Bara yang terdiri dari sasaran, program dan kegitan yng seharusnya

dilaksanankan pada tahun 2014. Untuk tahun 2014 sasaran, program kerja ddan

kegiatan/aktivitas yang ditetapkan adalah sebagai berkut.

52

(26)

konsultasi ke luar daerah penyediaan jasa tenaga pendukung, adminitrasi/teknis,

perkantoran.

Sasaran kedua Meningkatkan pelayanan adminitrasi kependudukan dengan

Program kerja Penataan adminitrasi kependudukan dalam kegiatas atau aktivitas

yaitu pelatihan teanga pengelola SIAK, impementasi sistem adminitrasi

kependudukan ( membangun, updating, Pemeliharaan ), peningkatan pelayanan

publik dalam bidang kependudukan, momitoring, evaluasi dan pelaporan dan

sosialiasi pencatatan sipil. Sasaran Ketiga meningkatkan disiplin aparatur dengan

program kerja peningkatan disiplin aparatur dalam kegiatan atau aktivitas

pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu, peringatan hari besar/ hari jadi Batu

Bara.

Sasaran Keempat terwujudnya pelaporan yang berbasis kinerja dalam

progam peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan dalam kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD. Sasaran Kelima meningkatkan kelengkapan kebutuhan

sarana dan prasarana dengan program peningkatan sarana dan prasarana dalam

kegiatan peningkatan gedung kantor, pengadaan perlengkapan gedung kantor,

pemeliharaan rutin gedung kantor, pemeliharan rutin berkala kendaraan dinas/

oprasional, pemeliharaan rutin peralatan gedung kantor, rehabilitasi sedang/ berat

gedung kantor.53

53

(27)

Dalam kehidupan bernegara menurut aturan hukum yang berlaku tertuang

dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi

Kependudukan.54

Pembuatan E-KTP di latarbelakangi oleh sistem pembuatan KTP

konvensional di indonesia yang memungkinkan seseorang dapat memiliki lebih

dari satu KTP. Hal ini disebabkan belum adanya basis data terpadu yang

menghimpun data penduduk dari seluruh indonesia. Fakta tersebut memberi

peluang penduduk untuk berbuat curang terhadap negara dengan cara

menduplikasi KTP.

Setiap warga negara di Indonesia berkewajiban memiliki KTP,

hampir setiap penduduk menyadari bahwa kepemilikan KTP merupakan salah

satu bentuk identitas diri. Dalam kehidupan sehari-hari KTP berhubungan dengan

peluang masyarakat dalam mengakses berbagai layanan dasar mengingat

pemerintah mensyaratkan untuk memiliki KTP agar dapat mengakses berbagai

fasilitas dan layanan bantuan masyarakat.

Kepemilikan KTP sangat erat berhubungan dengan akses masyarakat

dalam berbagai hal, contoh bagi masyarakat golongan miskin KTP sangat

membantu untuk digunakan mengakses berbagai layanan dasar yang disediakan

oleh pemerintah seperti layanan kesehatan, bantuan langsuang untuk masyarakat

miskin atau bantuan beras miskin.

55

54

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

55

Dikutip dari arsip Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Batu Bara

Oleh karena itu program pembuatan E-KTP dianggap

menjadi solusi atas permasalahan duplikasi atau kepemilikan ganda dalam

(28)

Berdasarkan hal tersebut, pemerintah menyediakan Pelayanan pembuatan

KTP-el menggunakan perangkat statis yang online ( Data sudah terdaftar dalam

data base kependudukan), ada pun tahapannya yaitu, Pendaftaran Dalam Data

base Kependudukan (Penduduk) wajib Mengisi formulir permohonan dan

Membawa fotocopy KK atau Fotocopy KTP non elektronik, tahap kedua

Menyerahkan Berkas Ke Pendukung Layanan (Penduduk), lalu mengisi Formulir

permohonan Fotocopy KK atau Fotocopy KTP non elektronik. Petugas

Pendukung Layanan akan menerima berkas dan memferivikasi dan memvalidasi

serta mencatat dalam buku harian (jika ada perubahan data, mengikuti SOP

perubahan data).Operator Dinas Kependudukan akan menerima berkas dari

petugas pendukung layanan dan operator Dinas Kependudukan membuka dan

membacakan data penduduk dan Operator merekam Pas Photo, tanda tangan,

sidik jari dan iris mata penduduk. Kemudian Operator Dinas Pendidikan akan

memverifikasi data telunjuk jari kiri dan kanan penduduk lalu Penduduk

menandatangani persyaratan kebenaran data secara elektronik dan Operator Dinas

Kependudukan memvalidasi hasil perekaman dengan sidik jari, memastikan hasil

perekaman tersimpan dalam server, kemudian operator menyerahkan berkas

kepada petugas pendukung dan yang terakhir Petugas Pendukung Pelayanan akan

(29)

BAGAN 1

Bagan Proses Pembuatan Kartu Tanda Penduduk

Pelayanan perekaman KTP- el menggunakan perangkat statisyangonline

Penduduk Penduduk

Operator dinas \ Operator Pelayanan

Operator Dinas

Operator Dinas

Operator Dinas Operator Dinas

Sumber :arsipDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

• Mengisi Formulir • Formulir KK atau Formulir KTP

non Elektornik

• Menerima Berkas • Memverifikasi dan

Memvalisidasi

• Mencatat Dalam Buku Harian Menerima Berkas Dari

Petugas Pendukung Pelayanan

• Operator Membuka dan Membacakan Data Penduduk • Operator Merekam Pas Photo,

Gambar

Tabel 2

Referensi

Dokumen terkait

Yang manakah antara berikut adalah alat bantuan untuk memantau kerja dalam proses. (4 Carta

Pada sistem ini, lebih menghemat penggunaan pelarut karena ekstraksi terjadi berulang-ulang dengan pelarut yang sama dan diharapkan asam klorogenat dapat terekstrak

Penerapan model pembelajaran Think Talk Write untuk meningkatkan keterampilan menulis laporan hasil praktik pada peserta didik kelas IV SDN Karangasem 1 tahun

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama terhadap pelaksanaan sidang keliling di 21 Pengadilan Agama diperoleh beberapa

Oleh karena itu, pelaksanaan Program Pembinaan Ideologi, harus menjadi fokus utama dalam penyusunan program prioritas lainya pada Direktorat Jenderal Politik dan

(1997, p.180) menemukan bahwa aktivitas yang berkaitan dengan penjualan dan melayani pelanggan secara positif berpengaruh terhadap kinerja tenaga penjual. Pendapat

Cara yang ditempuh Hansen selaku marketing komunikasi dalam menampilkan tampilan visual dari event yang akan diselenggarakan di JX International, memang harus lengkap

4.3.1 Menangkap makna secara kontekstual terkait fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks khusus dalam bentuk caption terkait gambar/foto/tabel/grafik/bagan 4.3.2