BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berkembangnya jaman di era globalisasi menyebabkan banyak perusahaan
yang harus berkompetisi satu sama lain khususnya dalam bidang industri. Dalam
menghadapi kompetisi tersebut, perusahaan senantiasa mengoptimalkan setiap
kegiatan yang dilakukan, yang diawali dari kegiatan pengadaan bahan baku,
proses transformasi menjadi barang jadi (kegiatan produksi). Hal yang harus
diperhatikan tentunya adalah pengadaan dari bahan baku yang digunakan dalam
produksi.
Pemilihan supplier merupakan kegiatan strategis pada manajemen
pembelian dalam rantai pasok, karena kinerja supplier berperan penting terhadap
biaya, kualitas, pengiriman dan jasa dalam mencapai dari suatu tujuan rantai
pasok. Penilaian/monitoring kinerja supplier ini penting dilakukan sebagai bahan
evaluasi yang nantinya bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja supplier atau
sebagai bahan pertimbangan untuk mencari supplier alternatif. Menurut penelitian
Dickson (1966) menyebutkan bahwa terdapat 23 kriteria dalam memilih supplier.
Namun, tidak semua kriteria itu digunakan oleh perusahaan. Pada situasi inilah
jika terjadi pemborosan dan ketidaktelitian dalam melakukan pembelian bahan
baku dan bahan lainnya, akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan yang
PT. Inti Jaya Logammerupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di
bidang produksi Pengecoran Dust Collector Cone menjadi produk-produk
sparepart boiler. Proses produksi sparepart boiller sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan bahan baku yaitu logam cast iron. Bahan baku logam cast iron yang
digunakan PT. Inti Jaya Logam berasal dari perusahaan yang bekerja sama
sebagai pemasok.
Selama periode Februari 2015 hingga Januari 2016, PT. Inti Jaya Logam
memiliki 5 (lima) supplier. Berikut Gambar 1.1. merupakan bagan supply chain
pada PT. Inti Jaya Logam:
CV. SDM Mandiri
CV. Petro
CV. Ginstak
CV. Ponium
CV. ANJ
PT. Inti Jaya Logam
Gambar 1.1. Supply Chain PT. Inti Jaya Logam
Supplier yang telah melakukan kontrak dengan PT. Inti Jaya Logam
sudah menyetujui perjanjian yang menyatakan bahwa seluruh bahan yang
dibutuhkan harus dikirim ke PT. Inti Jaya Logam. Oleh karena itu pihak PT. Inti
Jaya Logam turut serta mengontrol kinerja dari supplier demi kelancaran bahan
baku yang masuk. Penelitian ini ditujukan untuk memunculkan sejumlah kriteria
Hasil pengamatan awal menunjukkan adanya perbedaan antara
permintaan perusahaan dengan kenyataan. Perbedaan tersebut berupa lebihnya
pasokan bahan baku dari supplier sehingga pemenuhan dari bahan baku
berlebihan yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut:
Tabel 1.1. Jumlah Produksi dan Jumlah Pasokan Bahan Baku Logam Cast Iron yang Terpenuhi
Periode Jumlah Hari Kerja (Hari)
LCI dari Supplier (%)
Februari 2015 23 25.875 35.927,44 138,85
Rata-rata 31.711,25 42.769,88 134,87
Sumber: Dokumen PT. Inti Jaya Logam
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa masalah yang dihadapi
oleh pabrik adalah berlebihnya jumlah bahan baku logam cast iron dari supplier
dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hal tersebut dapat
dilihat melalui angka pemenuhan bahan baku yang dilakukan oleh supplier
mencapai angka lebih dari 100% atau rata-rata persentase sebesar 134,87%
dengan kelebihan sebesar ±34,87% sehingga menyebabkan stock dari bahan baku
Logam Cast Iron berlebihan untuk disimpan. Hal tersebut berdampak terhadap
penumpukan bahan baku yang nantinya memberikan pengaruh terhadap kualitas
bahan baku, karena semakin lama bahan ditumpuk akan menurunkan kualitas dari
bahan baku. Sehingga melalui permasalahan tersebut, perusahaan perlu
melakukan pengukuran terhadap kinerja supplier dengan menggunakan penelitian
ilmiah sehingga perusahaan mengetahui secara kuantitatif bagaimana kinerja
supplier terhadap perusahaan selama ini dan dapat memilih supplier mana yang
memenuhi kriteria dari perusahaan untuk dijadikan sebagai supplier tetap dengan
jumlah supplier yang tidak berlebih . Masalah yang telah dijelaskan di atas dapat
dipecahkan dengan menggunakan banyak cara. Salah satunya adalah dengan
menggunakan metode ANP dan PROMETHEE guna mengetahui supplier mana
yang terbaik untuk dipertahankan. Penelitian ini dilakukan karena melihat kondisi
dimana kurang baiknya kinerja supplier bahan baku maka perusahaan perlu
melakukan evaluasi kembali untuk menentukan urutan prioritas dalam penentuan
supplier.
Selain itu, metode ANP dan PROMETHEE juga telah diterapkan oleh
Rizka Hanifah (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Implementasi Metode
ANP dan PROMETHEE dalam Penentuan Penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Penelitian ini dilakukan karena melihat kondisi dimana tingginya kredit yang
macet (pinjaman yang tidak dibayar oleh debitur), salah satu penyebabnya karena
metode untuk menetukan penerima KUR yang tepat yaitu dengan menggunakan
metode PROMETHEE. Hasil dari penelitian ini adalah prioritas alternatif untuk
menentukan layak dan tidaknya sebuah UMKM menerima kredit dengan
perangkingan. Berdasarkan dari hasil pengumpulan dan pengolahan data,
diperoleh hasil dari urutan penerimaan kredit berdasarkan hasil PROMETHEE1.
Hasil dari penelitian ini menjadi alasan bahwa permasalahan yang
dihadapi pada PT. Inti Jaya Logam dapat diselesaikan dengan menggunakan
metode yang sama. ANP akan digunakan untuk menentukan kepentingan relatif
dari kriteria evaluasi. Setelah itu, PROMETHEE digunakan untuk menentukan
alternatif supplier berdasarkan nilai net flow yang didapatkan. Dari proses
evaluasi ini, diharapkan adanya supplier yang layak yang mampu memenuhi
keinginan pihak perusahaan.
1.2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi bahasan utama dalam penelitian ini adalah
kesesuaian jumlah bahan baku logam cast iron yang diminta perusahaan selalu
berbeda dengan jumlah yang dipasok oleh supplier yang dalam hal ini berlebih.
Sehingga perusahaan perlu memilih kriteria supplier dan melakukan analisis
terhadap kelima supplier untuk mendapatkan supplier terbaik agar mampu
memenuhi kebutuhan logam cast iron sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
1
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah untuk mempertimbangkan nilai bobot
prioritas kriteria pada ANP dan pemilihan supplier terbaik dari perankingan
dengan Promethee.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Mengidentiikasi kriteria utama yang akan digunakan dalam memilih supplier.
2. Mengetahui kinerja supplier berdasarkan bobot kriteria dan subkriteria terbaik
yang diperoleh melalui jawaban dari responden
3. Mendapatkan peringkat supplier yang terbaik untuk dipertahankan oleh
perusahaan
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama kuliah di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam
menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja
khususnya dalam hal pengukuran kinerja dan pemilihan supplier dengan
menggunakan metode ANP dan PROMETHEE.
2. Manfaat bagi perusahaan
Meningkatkan kepastian pasokan cast iron, cast steel, stainless steel,
yang cocok dijadikan sebagai supplier tetap dengan melakukan penilaian
kinerja menggunakan metode ANP dan PROMETHEE.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan
Departemen Teknik Industri USU.
1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian hanya dilakukan di PT. Inti Jaya Logam.
2. Penelitian hanya menggunakan data perusahaan pada periode Februari 2015
hingga Januari 2016.
3. Responden yang digunakan dalam pengumpulan data ANP adalah pihak pada
struktur organisasi PT. Inti Jaya Logam yang memiliki tugas dan tanggung
jawab berhubungan dengan penerimaan bahan baku.
4. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teori
Dickson.
5. Penelitian tidak membahas biaya.
6. Pengukuran kinerja hanya dilakukan untuk supplier tetap.
Asumsi dalam penelitian yang dilakukan sebagai berikut.
1. Jumlah supplier yang masuk tidak mengalami perubahan selama penelitian.
2. Adanya kerjasama dengan pemasok yang terjalin dalam waktu yang cukup
3. Perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan terhadap kinerja
supplier.
4. Narasumber terpilih memahami dengan baik kondisi perusahaan dan
memberikan informasi yang dibutuhkan dengan jujur.
5. Tidak ada supplier yang diistimewakan atau memiliki hubungan kedekatan
selama penelitian.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Bab I berisi tentang pendahuluan, menguraikan latar belakang
permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan,
tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam
penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. Gambaran umum
perusahaan, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan
tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan PT. Inti Jaya Logam
diuraikan dalam Bab II. Bab III berisi teori metode pengukuran kinerja Supply
Chain Management, Metode ANP (Analitycal Network Process), dan
PROMETHEE
Metodologi penelitian dibahas pada Bab IV yang menguraikan tahap-tahap
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, defenisi operasional,
identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi, sumber
data dengan Model PROMETHEE dan Metode ANP, pengolahan data, analisis
pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran. Penyelesaian kendala pada
penelitian dibahas pada Bab V yang berisi Pengumpulan dan Pengolahan Data.
Analisis Pemecahan Masalah dibahas pada Bab VI yang meliputi analisis
pengolahan Model PROMETHEE dan Metode ANP. Bab VII Kesimpulan dan
Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah dan