Perancangan Aplikasi
Travel Marketplace
Berbasis
Mobile Android di Bagian
Front-End
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Peneliti:
Tedy Bagus Himawan (672013132)
Radius Tanone
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
5
1.
Pendahuan
Sistem informasi berbasis mobile, sekarang menjadi suatu hal yang utama bagi pemenuhan kebutuhan informasi [1]. Banyak bidang yang telah memanfaatkan sistem teknologi dan informasi berbasis mobile sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan. Salah satunya untuk melakukan transaksi jual beli bisa berupa barang maupun jasa, salah satunya adalah jasa dibidang pariwisata.
Perkembangan pariwisata memiliki beberapa faktor, yaitu faktor teknologi dan informasi. Kemajuan teknologi dan informasi dapat berpengaruh pada minat traveler untuk berkunjung ke suatu daerah karena cakupan informasi yang dibutuhkan sangat mudah didapatkan [2]. Perkembangan pariwisata bisa berpengaruh dalam peningkatan jumlah pendapatan masyarakat dikalangan menengah, juga merupakan peluang pasar domestik yang cukup besar. Dari data statistik kementrian pariwisata jumlah perjalanan wisata dunia pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 1,6 miliar orang [3]. Hal ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk menarik traveler mancanegara. Hal ini bisa menjadi sebuah peluang bagi para guide untuk bisa mendapatkan pemasukan yang lebih banyak [4].
Berdasarkan wawancara dengan traveler dan guide, terdapat beberapa masalah, yaitu informasi destinasi pariwisata dan jasa tour guide sulit didapat oleh traveler. Bagi guide tempat untuk mempromosikan jasa tour guide kurang dan belum terfokus. Berdasarkan masalah yang telah dijelaskan, pada penelitian ini, aplikasi yang akan dirancang berbentuk aplikasi Mobile yang berbasis Android. Aplikasi ini merupakan sebuah
platform Online Travel Marketplace yang berfungsi mempertemukan antara pihak-pihak yang ingin menawarkan jasa sebagai guide kepada traveler. Proses yang ada pada aplikasi ini antara lain yaitu pemesanan jasa tour guide oleh traveler dan mengiklanan jasa tour guide oleh guide. Dengan adanya aplikasi ini dapat membantu memudahkan traveler dalam mencari informasi destinasi pariwisata dan jasa tour guide dengan mudah, serta membantu guide untuk mempromosikan jasa tour guide dengan mudah.
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana merancang Aplikasi Travel Marketplace sebagai penyedia tempat untuk memberikan informasi pariwisata dan jasa tour guide kepada traveler, serta tempat bagi
guide untuk mempromosikan jasa tour guide. Fokus dari penelitian ini sendiri adalah menyelesaikan permasalahan yang dihadapi traveler dan
guide, sehingga dalam penelitian ini memiliki batasan dalam pembahasan. Batasan penelitian ini antara lain, penelitian ini hanya membahas bagian
Front End dari Aplikasi Travel Marketplace dan proses pemesanan jasa
tour guide serta mengiklankan jasa tour guide, tidak sampai pada proses pembayaran.
6
2.
Kajian Pustaka
Salah satu penelitian yang berjudul Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Wisata Solo Raya Pada Perangkat Mobile. Penelitian ini memilih
mobile/smartphone sebagai piranti untuk mengimplementasikan program aplikasinya dikarenakan berdasarkan pengamatan saat itu menunjukkan bahwa peralatan jenis mobile/smartphone umumnya telah dimiliki dan selalu dibawa oleh para traveler pada saat berkunjung ke daerah-daerah wisata [5].
Penelitian kedua berjudul, Identitas Dan Komodifikasi Budaya Dalam Pariwisata Budaya Bali. Penelitian ini membahas tentang peranan promosi di sektor pariwisata karena dengan adanya promosi maka sektor pariwisata daerah dapat berkembang dan juga dikenal dunia [6].
Selanjutnya pada Penelitian ketiga yang berjudul Pengembangan Sistem Terintegrasi Untuk Panduan Pariwisata Berbasis Mobile Sebagai Daya Dukung Peningkatan Pariwisata Di Kabupaten Buleleng. Penelitian ini membuat aplikasi informasi pariwisata berbasis mobile tetapi sebatas hanya menampilkan informasi tempat pariwisata dan pada penelitian ini menyarankan supaya bisa dikembangkan aplikasi serupa dengan penambahan fitur-fitur seperti push service [7].
Beberapa hal yang membedakan penelitian-penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah penelitian ini mengambil keuntungan-keuntungan dari penelitian terdahulu mengenai peranan promosi di sektor pariwisata, fitur-fitur yang disarankan dan penggunaan aplikasi mobile
berbasis android untuk membuat aplikasi di penelitian perancanga aplikasi
online travel marketplace berbasis mobile android, sehingga dengan menyimpulkan penilitian-penelitian terdahulu dapat menambah keunggulan penelitian ini.
Pariwisata merupakan suatu kegiatan melakukan perjalanan dari rumah dengan maksud tidak melakukan usaha atau bersantai. Pariwisata dapat juga dilihat sebagai suatu bisnis yang berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa bagi wisatawan dan menyangkut setiap pengeluaran oleh atau untuk wisatawan/pengunjung dalam perjalanannya [8].
Marketplace atau pasar menurut adalah suatu tempat fisik di mana pembeli dan penjual berkumpul untuk mepertukarkan barang dan jasa. Pasar menurut adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya [9].
Android merupakan sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Android umum digunakan di smartphone
7
Android SDK (Software Development Kit) adalah satu set tools
pengembangan software yang di gunakan untuk mengembangkan suatu aplikasi untuk paket software tertentu seperti softwareframework, hardware
platform, sistem komputer, konsol video game, sistem operasi atau platform sejenis lainnya. Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk memulai pengembangan suatu aplikasi pada platform android menggunakan Bahasa pemrograman Java [11]. Android SDK terdiri dari debugger, libraries, handset emulator, dokumentasi, contoh kode, dan tutorial. IDE (Integrated Development Environment) yang di dukung secara resmi adalah Android Studio. Android Studio menyediakan berbagai fasilitas dan utilitas yang di perlukan dalam pengembangan aplikasi android.
Butterknife adalah library android untuk membantu developers
dalam membuat view, activity atau fragment menjadi lebih mudah dan efektif. Fungsi utamanya adalah untuk menghubungkan layout dengan java
atau disebut binding. Pada penelitian ini Butterknife di gunakan dalam pembuatan Activity dan CustomAdapter untuk ListView.
Picasso adalah library android yang sering di gunakan untuk
download gambar dari internet dan menampilkan nya ke dalam sebuah
view. Setelah gambar tersebut di download library ini juga menyimpan sementara / cache gambar tersebut. Jadi jika ada permintaan untuk menampilkan gambar yang sama library tersebut tidak mendownload ulang tetapi mengambil dari cache. Library ini di gunakan dalam penelitian ini guna untuk menampilkan gambar yang di ambil dari database.
3.
Perancangan Sistem dan Motode Penelitian
Motode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau ResearchandDevelopment (R&D), yaitu suatu penelitian di mana aplikasi yang dibuat diuji coba dan dilihat tingkat keefektifannya [12]. Tahapan penelitian R&D memeiliki sepuluh tahapan penelitian antara lain, Potensi dan masalah, Pengumpulan data, Desain produk, Validasi desain, Revisi desain, Ujicoba produk, Revisi produk, Ujicoba pemakaian, Revisi produk, dan Produksi masal [12]. Tahapan – tahapan R&D dapat dilihat pada Gambar 1.
8
Pada penelitian ini, dari kesepuluh tahapan yang dilakukan hanya tahap potensi dan masalah sampai tahap ujicoba pemakaian, tidak sampai pada revisi produk dan produksi masal. Penjelasan dari tahapan - tahapan tersebut adalah sebagai berikut, Potensi dan Masalah: Pada tahap ini penulis mencari tahu adanya potensi yang dihadapi oleh traveler dan guide. Masalah yang didapat antara kurangnya informasi jasa tour guide dan kurangnya tempat untuk guide mempromosikan jasa tour. Pengumpulan Data: pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada
traveler dan guide. Pada proses pengumpulan data didapat data berupa data kategory destinasi pariwisata yang ada dan data-data yang terdapat pada seorang guide serta informasi yang terdapat pada jasa tour yang ditawarkan. Desain Produk: Pada tahap ini dilakukan perancangan sistem dengan menggunakan metode prototyping. karena dalam pembuatan sistem ini dilakukan komunikasi yang intensif dengan pengguna aplikasi. Metode ini digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat. Metode ini dilakukan secara bertahap, yaitu dengan mengembangkan suatu prototype
yang sederhana terlebih dahulu baru kemudian dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat lunak selesai dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau subsistem [13]. Tahap-tahap Prototyping akan dijelaskan pada Gambar 2.
Gambar 2 Metode Prototyping[13yyu]
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam Prototyping Model sebagai berikut:
1. Listen to customer (Pengumpulan Data dan Informasi)
Pengumpulan data dilakukan dengan pencarian data-data serta informasi-informasi yang nantinya akan dibutuhkan oleh sistem supaya apliksi yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan pengguna, maka diperlukan suatu kebutuhan analisis sistem. Pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan traveler dan guide. Data yang sudah dikumpulkan, selanjutnya akan didefinisikan secara garis besar sistem serta kebutuhan dan fungsi apa saja yang diperlukan untuk membangun aplikasi yang dapat meningkatkan pengelolaan dan promosi jasa tour. Prototyping
9
pembangunan aplikasi. Pembangunan aplikasi dilakukan dengan menerjemahkan prototyping ke dalam bahasa pemrograman Java dengan editor android studio dan beberapa library yang ada pada android studia sampai proses pembangunan aplikasi selesai.
2. Build / revise mook-up (Membangun protoyping)
Setelah pengumpulan data selesai di lakukan, langkah berikutnya membuat prototyping dengan membuat sebuah rancangan sistem sementara yang akan diberikan kepada traveler dan guide sehingga traveler dan guide
juga dapat menilai apakah rancangan sistem yang telah dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dan fungsi yang diperlukan oleh traveler dan guide. Program yang telah selesai dibangun selanjutnya akan diuji coba pada tahap ini untuk mengetahui aplikasi yang dibangun telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan dan rancangan awal sistem. Uji coba dilakukan dengan cara traveler meminjam jasa tour yang ada dan digunakan oleh
guide untuk mempromosikan beberapa jasa tour.
3. Customer test drives mook-up (Evaluasi prototyping)
Prototyping yang telah dibuat akan dicoba diberikan ke guide dan
traveler.. Berdasarkan diskusi yang dilakukan aplikasi tersebut memiliki beberapa fitur sebagai berikut: (1) Aplikasi dapat terhubung ke internet (2)
SignIn dan SignUp, (3) Manajemen data tour (tambah, perbarui dan hapus), (3) Pencarian jasa tour dengan kata kunci tertentu, filtering dan sorting, (4) Memesan jasa tour. Jika prototyping telah sesuai dengan kebutuhan maka akan dilanjutkan proses selanjutnya dengan pembangunan aplikasi. Evaluasi akan dilakukan apabila aplikasi yang dibangun telah selesai diuji cobakan. Jika masih ada kekurangan atau tidak sesuai dengan harapan dari traveler
dan guide maka akan kembali ke tahap pertama.
Perancangan sistem dalam penelitian ini dibuat menggunakan Unifed Modelling Language (UML) yang meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram serta pembuatan UI aplikasi. Pada tahapan ini tampilan UI dibuat userfriendly sehingga memudahkan traveler dan guide
dalam menggunakan aplikasi. Didalam pembuatan UI digunakan library
butterknife yang berfungsi dalam pembuatan Activity dan Custom Adapter
untuk ListView dan digunakan juga library picasso yang berfungsi untuk menampilkan gambar yang sama dengan membaca cache gambar tersebut sehingga aplikasi tidak perlu mendownload lagi gambar yang disimpan di database.
Validasi Desain: tahap validasi desain yaitu melakukan validasi terhadap sistem yang telah di buat apakah sesuai dengan tujuan dan sebagainya. Pada tahapan ini fungsi-fungsi dari aplikasi yang dibuat pada bagian front end akan diintegrasikan dengan fungsi pada bagian back end
10
Produk: tahapan dimana jika ditemukan kesalahan/bug pada tahap sebelumnya maka akan dilakukan perbaikan sistem. Pada tahap ini penguji dilakukan jika pada tahapan sebelum nya masih terdapat kesalahan/bug, jika sudah tidak ada kesalahan/bug tahapan dilanjutkan pada tahapan selanjutnya. Ujicoba Pemakaian: tahapan dimana aplikasi dicoba langsung oleh pengguna (pengujian beta). Pada tahapan ini peneli lebih melihat bagaimana tampilan yang dibuat serta fungsi-fungsi pada aplikasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Use case diagram berisi tentang fungsi dari system dan bagaimana system tersebut berinteraksi dengan kondisi nyata diluar system. Penggunaan Use case diagram pada analisis bagaimana proses system seharusnya bekerja. Pada tahapan desain, use case diagram berperan dalam menentukan perilaku system saat diimplementasikan. Use case diagram
berguna untuk menggambarkan fungsi system yang diharapkan, dan hubungan antara actor dengan use case yang ada.
Gambar 3. Use Case Diagram
Gambar 3 merupakan use case diagram dari aplikasi ini. Use case diagram terdapat tiga aktor, yaitu Calon Pengguna, Traveler, dan Guide.
Pada actor Calon Pengguna memiliki hak akses sebatas melihat jasa tour
11
Gambar 4. Activity Diagram Pemesanan jasa tour oleh traveler
Gambar 4 merupakan activity diagram untuk melakukan pemesanan jasa tour oleh traveler. Awalnya Traveler masuk ke menu dan memilih kategori pariwisata yang ada, kemudian memasukkan kata kunci pencarian pariwisata dari aplikasi akan merespon dengan menerima kata kunci pencarian yang dimasukkan dan dikirim ke server guna mendapatkan data hasil pencarian dan aplikasi kan menampilkan data jasa tour yang dicari.
Traveler bisa langsung melakukan pemesanan. Aplikasi akan mengirim pemesanan dari traveler ke server, setelah server menyimpan data pesanan, seketika itu juga aplikasi mengirim notifikasi ke guide penyediakan jasa
tour yang dipilih tadi.
12
Gambar 5 merupakan activity diagram untuk melakukan menambahkan jasa tour baru yang dilakukan oleh guide. Pertama aplikasi akan menampilkan menu untuk guide, kemudian guide memilih manage tour, setelah itu guide memilih tambah tour agar sistem menampilkan form tambah tour. Guide tinggal mengisi form tour baru, setelah mengisi, sistem menerima data tour dan mengirimkan ke server supaya data tour baru tadi disimpan di server, dan aplikasi menampilkan tour yang baru di halaman manage tour.
Class diagram merupakan sebuah gambaran diagram struktur dan beberapa penjelasan class, objek, dan paket serta gambaran hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan dan lain-lain. Pada Class diagram
berisi juga tentang relasi antar class pada sistem sehingga menghasilkan sebuah tujuan.
Gambar 6. Class Diagram Pemesanan jasa tour
Gambar 6 merupakan class diagram dari aplikasi ini . Class diagram diatas menunjukan sistem pada aplikasi ini terdiri dari 3(tiga) bagian yaitu entity, controller, dan boundary. Pada entity berisi tentang data yang ada pada database, controller berisi tentang fungsi-fungsi untuk mengolah data, dan boundary tampilan dari aplikasi. Pada Class diagram ini Controller tour memiliki fungsi untuk mengolah data tour dan
controller pemesanan memiliki fungsi untuk mengolah data pemesanan.
4.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan satu aplikasi yaitu aplikasi mobile berbasis android yang dapat di gunakan oleh dua jenis pengguna yaitu
traveler dan guide. traveler adalah orang yang akan melakukan travelling, di dalam aplikasi tersebut seorang traveler dapat melakukan pembookingan jasa tour, sedangkan guide adalah orang yang dapat menawarkan jasa tour
13
Penelitian ini menghasilkan satu aplikasi, yaitu aplikasi mobile berbasis android. Didalam aplikasi ini terdapat 3(tiga) jenis pengguna yaitu
user, traveler, dan guide. User pada aplikasi ini adalah seorang pengguna aplikasi tetapi belum login atau terdaftar sebagai traveler atau guide.
Traveler didalam aplikasi ini adalah orang yang ingin melakukan travelling, pada aplikasi ini seorng traveler bisa melakukan pemesanan jasa tour yang disediakan oleh seorang guide. Sedangkan Guide pada aplikasi ini adalah seseorang yang dapat melakukan pemesanan jasa tour seperti traveler tetapi dia juga dapat membuat atau menawarkan jasa tour guide ke traveler.
(A) (B)
Gambar 7. (A) Tampilan Beranda. (B) Tampilan Hasil Pencarian.
Pada aplikasi ini, gambar 7 (A) adalah tampilan ketika user pertama kali membuka aplikasi, user hanya akan bisa melihat tambilan beranda. Pada gambar 7 (B) user hanya bisa melihat jasa tour yang tersedia sesuai kategori yang tersedia bisa dilihat.
Kode Program 1 Menampilkan Hasil Pencarian Jasa Tour Guide Yang Digunakan
Traveler
1. txtKeyWords.setOnEditorActionListener(new TextView.OnEditorActionListener() { 2. @Override
3. public boolean onEditorAction(TextView v, int actionId, KeyEvent event) {
4. String keyword = v.getText().toString().trim()); 5. List<Tour> datas = basicSearch(keyword);
6. adapterListTour.removeAll(); 7. adapterListTour.addAll(datas); 8. return false;
9. }
14
Kode Program 1 merupakan fungsi pencarian yang digunakan traveler
untuk melakukan pencarian jasa tour guide yang tersedia. Pada baris pertama terdapat txtKeyWord yang berguna untuk menyimpan data Keyword yang diimput pada kolom pencarian. Di baris ke empat data string keyword diset toString dan pada baris kelima sampai baris ketujuh berguna menampilkan data tour yang disimpan pada List dengan proses mendelete semua data tour terlebih dahulu dengan fungsi removeAll kemudian menampilkan kembali dengan fungsi addAll sesuai dengan kata kunci pencarian yang diisikan pada kolom pencarian.
Gambar 8. Tampilan Ketika Memboking.
Pada Gambar 8, tampilan ketika user melihat jasa tour yang ada user
tidak bisa melakukan booking / pemesanan. Ketika user mencoba ingin membooking jasa tour aplikasi akan memperingatkan lewat popup kepada
user agar user login terlebih dahulu.
Kode Program 2 Menampilkan Peringatan Login Sebelum Melakukan Pemesanan
1. if (currentUserObjectId == null || currentUserObjectId.length() < 0 || MainActivity.currentUser == null) {
2. Snackbar.make(view, "Silahkan login terlebih dahulu untuk 3. dapat membooking", Snackbar.LENGTH_LONG).show();
Kode Program 2 digunakan untuk memberikan notifikasi supaya
traveler login terlebih dahulu sebelum melakukan pemesanan, dengan menggunakan library Snackbar. Proses pada baris sebelas dengan menggunakan fungsi if data user pada variable currentUserObjectId dicek jika kosong atau kurang dari 0, pada baris duabelas dengan library Snackbar
15
(A) (B)
Gambar 9. (A) Tampilan Manager Tour. (B)Tampilan Menambahkan Tour baru pada Guide
Pada Gambar 9 (A) merupakan tampilan ketika seorang guide ingin menambahkan jasa tour baru. Dengan cara klik tombol lingkaran hijau pada halaman Manage Tour. Pada Gambar 9 (B) merupakan tampilan halaman
Tour Baru untuk mengisikan informasi jasa tour baru.
Kode Program 3 Menyimpan Data Jasa Tour Baru
1. tour.setJudul(judul);
2. tour.setNamaLokasi(namaLokasi); 3. tour.setProvinsi(provinsi); 4. tour.setLokasiCod(lokasiCOD); 5. tour.setDeskripsi(deskripsi); 6. tour.setKategori(kategori); 7. if(saveTour(tour)) {
8. listTour.add(tour);
9. }
16
(A) (B)
Gambar 10. (A)Tampilan Konfirmasi Pesanan dari Traveler oleh Guide. (B) Tampilan Transaksi Guide
Pada Gambar 10 (A) menunjukan tahap-tahap ketika seorang guide
menerima pesanan dari traveler. Guide akan menerima notifikasi pemesanan, setelah diklik, aplikasi akan menampilkan halaman pemesanan, pada halaman ini guide memiliki 2(dua) hak yaitu menolah pesanan dan menyetujui pesanan. Pada Gambar 10 (B) merupakan tampilan Transaksi
Guide yang berisi data pesanan yang sudah dikonfirmasi dengan status diterima.
Kode Program 3 Menampilkan Pemesanan tour
1. List<HistoTransaksi> datas = getAllTransaksi();
2. adapterListTransaksi.addAll(datas);
17
Gambar 11. Tampilan Pemesanan Jasa Tour yang oleh Traveler
Pada Gambar 11, menunjukan tahap-tahap ketika seorang traveler
memesan sebuah jasa tour. Pertama setelah traveler menemukan jasa tour
yang dia pilih, traveler bisa melakukan booking dengan memasukkan jumlah orang, kemudian pada tour detail traveler menunggu konfirmasi dari
guide, setelah guide menerima pesanan, traveler akan mendapatkan notifikasi dari guide.
Kode Program 4 Menampilkan Notifikasi Pesanan Atau Konfirmasi Pesanan
1. PugNotification.with(this){ 2. .load()
3. .title(title) 4. .message(body)
5. .smallIcon(R.drawable.pugnotification_ic_launcher) 6. .largeIcon(R.drawable.pugnotification_ic_launcher) 7. .flags(Notification.DEFAULT_ALL)
8. .click(pendingIntent) 9. .autoCancel(true) 10. .simple()
11. .build(); 12.}
Kode Program 1 digunakan untuk menampilakam Notifikasi Pesanan dari traveler ke guide dan bisa juga untuk menampilkan notifikasi konfirmasi pesanan dari guide ke traveler. Proses menampilkan data notifikasi didapat pada bagian pendingIntent kemudian judul notifikasi pada bagian title, untuk icon notifikasi disetting ada 2(dua) yaitu smallicon dan
largeicon, dan supaya notifikasi hilang setelah diklik pada autoCancel
disetting true.
Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari aplikasi yang telah dibuat untuk mencari kesalahan pada sistem. Pengujian aplikasi dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi ini menggunakan teknik pengujian yaitu pengujian alpha.
18
program. Pengujian ini dilakukan dengan memperhatikan apakah fungsi telah berjalan sesuai rancangan dan sesuai yang diharapkan. Tabel 1 adalah hasil pengujian dari aplikasi yang telah dilakukan.
Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox
Fungsi yang diuji Kondisi Output yang diharapkan
Manage Tour Click Menu Manage Tour Menampilkan list jasa
tour
Sukses tampilkan data jasa tour
Valid
Tambah Tour Click Button tambah Sukses tambah data Sukses tambah data Valid
Detail Tour Click tour di list Sukses tampilkan
detail tour
Sukses tampilkan detail tour
Valid
Pencarian Jasa Tour Memasukkan kata kunci
pencarian
Pemesanan Jasa Tour Click Button Booking Sukses booking Sukses tambah data
pemesanan jasa tour Valid
Update Data Jasa Tour
Mengisi Data Jasa Tour Sukses update data
jasa tour
Sukses update data jasa tour
Valid
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
Tabel 2 Hasil Jawaban Kuisioner
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Aplikasi mudah digunakan 0 1 3 17 9
2 Tampilan, huruf dan gambar dari aplikasi dapat dilihat dengan jelas
0 0 6 14 10
3 Menu pada aplikasi ini mudah dipahami dan tidak membingungkan
1 2 8 10 9
4 Apllikasi ini membantu memberikan informasi tentang pariwisata dan jasa tour
0 1 9 15 5
5
6
Aplikasi ini mempermudah traveler dalam melakukan pemesanan jasa tour
Aplikasi ini mempermudah guide dalam melakukan promosi jasa tour
Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan selanjutnya adalah mengukur hasil jawaban tersebut menggunakan skala likert.
19
Tabel 3 Kriteria Interpretasi Skor
Rentang Skor Kategori dihitung indek % berdasarkan hasil dari jawaban. Kemudian tabel tersebut untuk menentukan kategori dari pertanyaan tersebut berdasarkan indek % yang telah dihitung.
Perhitungan skor untuk pertanyaan 1 yaitu 1 x 0 (jawaban STS) + 2 x 1 (Jawaban TS) + 3 x 3 (jawaban CS) + 4 x 17 (jawaban S) + 5 x 9 (jawaban SS) = 120. Indek % adalah 120 / 150 (skor tertinggi) x 100 = 82,67%, jawaban dari pertanyaan 1 masuk pada kategori sangat setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini mempermudah dalam transaksi pemesanan jasa tour.
Perhitungan skor untuk pertanyaan 2 yaitu 1 x 0 + 2 x 0 + 3 x 6 + 4 x 14 + 5 x 10 = 124. Indek % adalah 124 / 150 x 100 = 82.67%, jawaban dari pertanyaan 2 masuk pada kategori sangat setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini mempermudah dalam manajemen promosi jasa tour.
Perhitungan skor untuk pertanyaan 3 yaitu 1 x 1 + 2 x 2 + 3 x 8 + 4 x 10 + 5 x 9 = 114. Indek % adalah 114 / 150 x 100 = 76%, jawaban dari pertanyaan 3 masuk pada kategori setuju. Jadi kesimpulan dari pernyataan 3 fitur pencarian yang menggunakan MBaaS Backendless mempermudah pencarian jasa tour sesuai yang diinginkan.
Perhitungan skor untuk pertanyaan 4 yaitu 1 x 0 + 2 x 1 + 3 x 9 + 4 x 15 + 5 x 5 = 114. Indek % adalah 114 / 150 x 100 = 76%, jawaban dari pertanyaan 4 masuk pada kategori setuju. Jadi disimpulkan bahwa fitur notifikasi yang menggunakan Firebase Cloud Messaging menjadikan pemesanan jasa tour lebih cepat dan mudah.
Perhitungan skor untuk pertanyaan 5 yaitu 1 x 1 + 2 x 1 + 3 x 9 + 4 x 10 + 5 x 9 = 115. Indek % adalah 115 / 150 x 100 = 76,67%, jawaban dari pertanyaan 5 masuk pada kategori setuju. Jadi kesimpulan yang didapatkan dari pernyataan 5 bahwa data pemesanan jasa tour pada aplikasi tersimpan aman dan teratur.
20
5.
Simpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini telah berhasil direalisasikan sebuah perancangan program Aplikasi Travel Marketplace yang dijalankan pada perangkat mobile berbasis android. Melihat dari beberapa tahapan yang telah dilaksanakan serta hasil-hasil yang telah dicapai secara umum aplikasi ini telah bekerja cukup baik dalam membantu guide menyediakan tempat guna mempromosikan jasa tour dan menyediakan kebutuhan informasi jasa
tour bagi traveler.
Saran pengembangan yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut supaya aplikasi dilengkapi fitur rating terhadap guide agar membantu
traveler dalam mendapatkan guide yang baik dan memacu guide supaya dapat professional dalam bekerja. Penambahan fasilitas Global Positioning Sytem (GPS) yang bisa digunakan untuk menentukan lokasi meeting point
antara guide penyedia jasa tour dengan traveler yang memesan jasa tour.
6.
Pustaka
[1] Wisdaningrum, O. 2013. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) dalam Lingkungan Internal Perusahaan, Banyuwangi: Universitas 17 Agustus 1945.
[2] Kementrian Keuangan Republik Indonesia. 2015. Analisis Sektor Pariwisata dan Dampaknya Terhadap Kemandirian Fiskal Daerah. http://www.kemenkeu.go.id/Kajian/analisis-sektor-pariwisata-dan-dampaknya-terhadap-kemandirian-fiskal-daerah/. Diakses pada tanggal 10 April 2017
[3] Kementrian Pariwisata Republik Indonesia. 2017. Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara Bulan Januari Tahun 2017 (angka tetap). http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=110&id=3504. Diaksesn pada tanggal 12 April 2017.
[4] Indonesia Investments. 2016. Industri Pariwisata Iindonesia.
http://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/industri-sektor/pariwisata/item6051. Diakses pada tanggal 18 April 2017
[5] Sulistyanto Hernawan. 2014. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Wisata Solo Raya Pada Perangkat Mobile, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
21
[7] Suparta I Nengah, dkk. 2013. Pengembangan Sistem Terintegrasi Untuk Panduan Pariwisata Berbasis Mobile Sebagai Daya Dukung Peningkatan Pariwisata Di Kabupaten Buleleng, Universitas Pendidikan Ganesha, Buleleng.
[8] Kusmayadi dan Endar Sugiatro. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. 2000.
[9] Kotler, Philip, dkk, 2000, Manajemen Pemasaran dengan pemasaran efektikf dan Pofitable, cetakan Kedua, Gramedia Pusat Utama, Jakarta.
[10] Nazruddin Safaat H, 2011, Android (Pemograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android). Informatika, Bandung.
[11] Onserda, 2013, Android SDK,
http://www.saungit.org/2013/01/android-sdk.html, Diakses pada tanggal 28 April 2017.
[12] Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta.