ANALISIS PENGARUH EL NIÑO 2004-2005 TERHADAP
KONSENTRASI KLOROFIL-A DI PERAIRAN MALUKU
Hadiman*, Munawar Ali, Agus Safril
Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta
*Email : imanhadiman5@gmail.com
ABSTRAK
El-Nino merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari, kejadian El-Nino dapat mengurangi curah hujan seperti di wilayah Maluku. Namun, kejadian El-Nino juga mempunyai dampak postif khususnya di wilayah perairan. Pada saat terjadi El-Nino maka konsentrasi klorofil-a di perairan akan meningkat. Hal ini disebabkan karena adanya proses upwelling yang mengangkat nutrisi dari dalam laut. Konsentrasi klorofil-a yang tinggi akan mendatangkan jenis ikan pelagis di perairan. Sehingga uji korelasi antara suhu permukaan laut (SST) pada saat El-Nino dengan klorofil-a untuk melihat keterkaitan antar kedua variabel yang diamati. Sehingga akan didapatkan hasil yang menunjukkan kondisi klorofil-a pada saat terjadi El-Nino di wilayah perairan Maluku.
Kata kunci : El-Nino, klorofil-a, suhu permukaan laut (SST), upwelling ABSTRACT
El Nino is a phenomenon that can not be avoided, the strong El Nino reduces rainfall like in the Moluccas. However, the strong El-Nino also has a positive impact, especially in the territorial waters. In the event of El Nino, the concentration of chlorophyll-a in the sea will increase. This is due to the upwelling process that lifting nutrients from the deep sea. Chlorophyll-a concentration that will bring high pelagic fish species in the sea. So that the correlation between sea surface temperature (SST) at the time of the El-Nino with chlorophyll-a to see the correlation between the two variables were observed. So that would be obtained results that indicate the condition of chlorophyll-a in the event of El Nino in the territorial of Maluku sea. Keywords : El-Nino, chlorophyll-a, sea surface temperature (SST), upwelling
1. PENDAHULUAN
Pengaruh umum El Niño di perairan laut Indonesia adalah mendinginnya suhu permukaan laut di sekitar perairan Indonesia akibatnya menurunkan curah hujan. Dampak lain yaitu meningkatnya kandungan klorofil-a di perairan laut Indonesia. sudah menjadi rahasia umum bahwa semakin rendah suhu permukaan laut, maka kandungan klorofil-a semakin tinggi serta akibat lainnya adalah kemungkian terjadinya proses upwelling semakin besar di sekitar perairan Indonesia. Dalam penelitian ini dianalisis pengaruh El-Nino terhadap SST wilayah Maluku serta dampaknya terhadap konsentrasi klorofil-a. 2. DATA DAN METODE
Data yang digunakan yaitu data SST yang didapat dari http://www.esrl.noaa.gov/psd dan data klorofil-a yang didapat dari http://iridl.ldeo.columbia.edu/. Setelah data terkumpul, data kemudian dirata-rata secara bulanan.
Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisis korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara varibel satu dengan yang lainnya Setelah itu dilakukan uji korelasi dengan rumus umum :
= − ) )
[{ – ) { − ) ]
Keterangan : r= Nilai korelasi
n= Banyaknya pasangan data X dan Y ΣX= Total jumlah dari variable X ΣY= Total jumlah dari variable Yf ΣX2=Kuadrat dari total jumlah varibel X
ΣX2=Kuadrat dari total jumlah variable Y
ΣXY=Hasil perkalian dari total jumlah varibel X dan varibel Y
Gambar 2.1. Diagram alir penelitian
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa korelasi bernilai negatif artinya kedua variabel mempunyai keterkaitan yang berbanding terbalik. Korelasi rata-rata (tahun 20022015) antara SST dan klorofila bernilai -0.97. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat SST mengalami kenaikan maka klorofil-a akan turun dan sebaliknya pada saat SST menurun maka klorofil-a akan mengalami kenaikan. Nilai korelasi antara klorofil-a dengan kejadian El-Nino bernilai -0.94 menunjukkan bahwa kejadian El-Nino mempengaruhi konsentrasi klorofil-a di perairan Maluku.
Mulai
SST Klorofil-a
Analisis pengaruh SST pada saaat El-Nino terhadap konsentrasi klorofil-a
Uji
anomal
Selesai
Rata-rata SST Rata-rata
Gambar 3.1 Grafik rata-rata (2002-2015) SST dan klorofil-a
Pada Gambar 3.1 tersebut terlihat saat terjadi kenaikan suhu permukaan laut (SST) maka akan berbanding terbalik dengan konsentrasi klorofil-a di perairan yaitu mengalami penurunan, sebaliknya pada saat terjadi penurunan suhu permukaan laut maka konsentrasi klorofil-a akan meningkat. Hal ini menunjukkan pada saat terjadi El-Nino jumlah konsentrasi klorofil-a di perairan meningkat dan pada saat terjadi La-Nina jumlah konsentrasi klorofil-a menurun. Pada kejadian El-Nino 2004-2005 (Juli 2004 – April 2005) pola suhu permukaan laut di perairan Maluku mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa kejadian El-Nino dapat mempengaruhi suhu permukaan laut di wilayah Maluku.
Gambar 3.2 Grafik keadaan SST pada saat terjadi El-Nino di Maluku
Pengaruh El-nino terhadap suhu permukaan laut terjadi dari bulan Juli 2004 sampai bulan November 2004. Pengaruh El-Nino
Gambar 3.3 Grafik anomali SST pada saat terjadi El-Nino
Dari anomali suhu permukaan laut pada saat terjadi El-Nino pada tahun 2004 - 2005 (Juli 2004 – April 2005) menunjukkan bahwa anomali negatif dimana suhu turun di bawah rata-rata. Pada kejadian El-Nino 2004-2005 anomali negatif terjadi dari bulan Juli tahun 2004 sampai bulan November tahun 2004. Anomali suhu permukaan laut bernilai positif dari bulan Desember 2004 sampai bulan Maret 2005 dan sedikit turun pada bulan April tahun 2005.
Gambar 3.4 Grafik klorofil-a berdasarkan SST pada saat terjadi El-Nino di perairan Maluku
Kejadian El-Nino dapat mempengaruhi konsentrasi klorofil-a di perairan Maluku. Pada kejadian El-Nino 2004-2005 (Juli 2004 – April 2005) menunjukkan bahwa pada saat suhu permukaan laut naik dari bulan Mei-Juni 2005 konsentrasi klorofil-a meningkat. Sedangkan, pada saat suhu permukaan laut mulai mengalami kenaikan dari bulan
Pengaruh El-Nino terhadap konsentrasi klorofil-a di laut Maluku dapat dilihat dari anomali klorofil-a.
Gambar 3.5 Grafik anomali klorofil-a di perairan Maluku pada saat terjadi El-Nino
Dari penjelasan diatas ditunjukkan dengan anomali klorofil-a pada saat kejadian El-Nino tahun 2004-2005 (Juli 2004 - April 2005) mempunyai pengaruh yang cukup signifikan pada konsentrasi klorofil-a di laut Maluku. Anomali klorofil-a menunjukkan bahwa konsentrasi klorofil-a naik dari bulan Juli tahun 2004 sampai bulan November tahun 2004. Konsentrasi klorofil-a mulai mengalami penurunan dari bulan Desember tahun 2004 sampai bulan April tahun 2005. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Wilayah perairan Maluku di pengaruhi oleh kejadian El-Nino, kejadian El-Nino tahun 2004-2005 (Juli 2004 – April 2005), suhu permukaan laut di wilayah Maluku mengalami penurunan di bawah rata-rata (mendingin) pada bulan Juli tahun 2004 sampai bulan November 2004. Kejadian El-Nino mulai melemah dari bulan Desember tahun 2004 sampai bulan April tahun 2005. El-Nino dan La-Nina secara umum mempengaruhi kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Maluku. Sedangkan untuk konsentrasi klorofil-a mengikuti perubahan suhu permukaan laut di perairan. Pada kejadian El-Nino tahun 2004-2005 (Juli 2004 – April 2005) konsentrasi klorofil-a mengalami kenaikan dari rata-ratanya dari bulan Juli tahun 2004 samapi bulan November tahun 2004. Konsentrasi klorofil- mulai mengalami penurunan dari bulan
4.2 Saran
Penelitian ini hanya menggunakan metode korelasi terhadap varibel yang digunankan sehingga jika dilakukan penelitian yang sama diharapkan ditemukan metode-metode baru yang dapat menyempurnakan atau memperbaiki penelitian ini. Keterbatasan data dalam pembuatan penelitian ini merupakan salah satu kendala, sehingga diharapkan suatu saat nanti ketersediaan data tersebut dapat diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
Azani, Rahmaidi., T. Ersti Yulika Sari, Usman. Variabilitas Spasial dan Temporal Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a di Perairan Selat Malaka melalui Citra Satelit Aqua Modis. Riau: Universitas Riau.
Cahyono, Budi. 2010. Laporan Praktek Kerja Lapangan: “Proses Pengolahan Data Citra MODIS untuk Menduga Konsentrsi Klorofil-a sebagai Indikator Tingkt Kesuburan di Perairan Utara Papua”. Semarang: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.
Campbell, N. A. 2002. Biologi Jilid I. Erlangga. Jakarta.
Kordi, M.G.H.K. 2015. Pengelolaan Perikanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Kunarso, Safwan Hadi, Nining S.N., multono S.B. 2011. Variabilitas Suhu dan Klorofil-a di Daerah Upwelling pada Variasi Kejadin ENSO dan IOD di Perairn Selatan Jawa sampai Timor. Kurniawan, Andri., Yurika Permanasari, dan
Icih Sukarsih. 2015. Pemanfaatan Data Suhu Permukaan Laut Citra Penginderaan Jauh Modis Terra/Aqua untuk Identifikasi Wilayah Berpotensi Ikan. Bandung: Universitas Islam Bandung.
Neolaka, Amos. 2014. Metode Penelitian dan Statistik. Bandung: PT Remaja
Nontji, Anugerah. 2008. Plankton Laut. Jakarta: LIPI Press.
Olivia, Lingga. 2014. Peta Rawan Kekeringan Provinsi Bali. Skripsi Program Sarjana Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi Geofisika Tangerang Selatan.
Ramansyah, Firman. 2009. Skripsi: “Penentuan Pola Sebaran Konsentrsi Klorofil-a di Selat Sunda dan Perairan Sekitarnya dengan Menggunakan Data Inderaan AQUA MODIS”. Bogor: Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Rohim, Abdul., Ari R.R, Deti N.H, Hafidh
M.K. 2014. Peristiwa El-Nino dan La-Nina. Bandung: Jurusan Agroklimatologi, Fakultas Sains dan Teknologi, universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati.
Sunarto. 2008. Peranan Upwelling Terhadap Pembentukan Daerah Penangkapan Ikan. Bandung: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.
Suwargana, Nana., dan Muchlisin Ariel. 2004. Penentuan Suhu Permukaan Laut dan Konsentrasi Klorofil untuk Pengembangan Model Prediksi SST/Fishing Ground dengan menggunakan data Modis.
Suyitno, 2008. Modul Pengayaan Materi Projek Pendampingan SMA. Yogyakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta.
Windari, Ela H., Akhmad Faqih, dan Eddy Hermawan. 2012. El-Nino Modoki dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Curah Hujan Monsunal di Indonesia. Jakarta: Puslitbang BMKG.