HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN PERILAKU PERAWATAN DIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMP
MUHAMMADIYAH 10 YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh : Ayu Fitriya Mustika Sari
201410104107
PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HALAMAN PERSETUJUAN
HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN PERILAKU PERAWATAN DIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMP
MUHAMMADIYAH 10 YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh : Ayu Fitriya Mustika Sari
201410104107
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti Hasil Skripsi pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang DIV
STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
Oleh :
Pembimbing : Lutfi Nurdian Asnindari, S.Kep., Ns., M.Sc
Tanggal :
Tanda tangan :
HUBUNGAN PERAN IBU DENGAN PERILAKU PERAWATAN DIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMP
MUHAMMADIYAH 10YOGYAKARTA TAHUN 20151
Ayu Fitriya Mustika Sari2,Lutfi Nurdian Asnindari3
INTISARI
Latar Belakang :Infeksi Saluran Kemih (ISK), Human Papilloma Virus (HPV), disebabkan karena kurangnya pengetahuan seorang wanita dalam menjaga kebersihan terutama kebersihan kewanitaan pada saat menstruasi sehingga virus tersebut akan berkembang biak didalam organ kelamin wanita yang dalam kondisi lembab.Perawatan diri saat menstruasi sangat penting, karena bila penanganan selama haid tidak baik maka dapat mengakibatkan infeksi alat reproduksi.
Tujuan : Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui peran ibu dengan perilaku perawatan diri saat menstruasi pada siswi kelas VII di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta tahun 2015.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah siswi SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta yang berjumlah 49 yang sudah mendapatkan menstruasi dan tinggal bersama ibu. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Pengolahan data menggunakan uji statistik Kendall Tau.
Hasil : Hasil uji korelasi hubungan peran ibu dengan perilaku perawatan diri saat menstruasi pada siswi kelas VII nilai p sebesar 0,000 dengan taraf signifikan 0,05.
Kesimpulan : Ada hubungan peran ibu dengan perilaku perawatan diri saat menstruasi pada siswi kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta tahun 2015.
Saran : Bagi siswi hendaknya berusaha mencari sumber-sumber lain yang bisa menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang menstruasi.
Kata Kunci: peran ibu, perilaku perawatan diri saat menstruasi Referensi: 20 buku(2002-2013)
Halaman: 92 halaman, 12lampiran
1
Judul Penulisan Ilmiah
2Mahasiswa Kebidanan STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta 3
RELATIONSHIP BETWEEN MOTHERS ROLE WITH SELF-CARE BEHAVIORS DURING THE MENSTRUAL PERIOD IN SEVENTH
GRADER FEMALE STUDENTS AT MUHAMMADIYAH 10 YOGYAKARTA JUNIOR HIGH SCHOOL 20151
Ayu Fitriya Mustika Sari2, Lutfi Nurdian Asnindari3
ABSTRACT
Background: Urinary Tract Infection (UTI), Human Papilloma Virus (HPV), due to the lack of womens knowledge about a feminin hygiene especially during period. Viruses will multiply on the female genital organs in humid conditions. Self-care during menstrual period is very important, because of wrong handling during menstruation can lead several infection of the reproductive organs.
Objective: The aim of this research is to determine relationship between mothers role with self-care behaviors during the menstrual period in seventh grader female students at Muhammadiyyah 10 Yogyakarta junior high school 2015
Methods: This study used an analytical survey method with cross-sectional approach. Respondents in this study were female students of Muhammadiyah 10 Yogyakarta junior high school, amount of 49 who have been assigned the menstrual and lived with his mothers. The sampling technique used in this study is Total sampling. Measuring instruments used enclosed questionnaire which validity and reliability have been tested. Data were processed by Kendall Tau statistical tests.
Results: The results showed there is relationship between mothers role with self-care behaviors during the menstrual period in seventh grader female students at Muhammadiyyah 10 Yogyakarta junior high school 2015which was indicated by p value of 0.000 with a significance level of 0.05.
Conclusion: There isrelationship between mothers role with self-care behaviors during the menstrual period in seventh grader female students at Muhammadiyah 10 Yogyakarta junior high school 2015.
Keywords : mothers role, self-care behaviors during menstruation References : 20 books (2002-2013)
Pages : 92 pages, 12 attachment
¹Title of Research
2
Students of DIV Midwife Educator in ‘AisyiyahYogyakarta High College of Health Sciences
3
PENDAHULUAN
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak – anak kemasa dewasa meliputi semua perkembangannya yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa sehingga pertumbuhan seks merupakan faktor yang penting (Widjanarko, 2006).
Perawatan diri saat menstruasi sangat penting, karena ketika menstruasi kondisi kewanitaan lembab, sehingga virus yang berkembang biak didalam organ kelamin wanita dapat beresiko untuk terjadinya ISK (Infeksi Saluran Kemih). (Proverawati, 2009).
Penelitian yang pernah dilakukan di Asia Selatan, di daerah Bengal Selatan pada tahun 2005 tentang tingkat pengetahuan kebersihan organ reproduksi pada saat menstruasi dari 160 anak perempuan di dapatkan 67,5% memiliki pengetahuan yang baik, sedangkan 36,5% tidak mengetahui tentang kebersihan alat reproduksi pada saat menstruasi (Elistyawati,2006).
Dari berbagai penelitian 30 tahun terakhir menunjukan kecenderungan bahwa Infeksi Saluran Kemih (ISK), Human Papilloma Virus (HPV), disebabkan karena kurangnya pengetahuan seorang wanita dalam menjaga kebersihan terutama kebersihan kewanitaan pada saat menstruasi sehingga virus tersebut akan berkembang biak didalam organ kelamin wanita yang dalam kondisi lembab. Masalah fisik yang mungkin timbul dari kurangnya pengetahuan adalah kurangnya personal hygiene sehingga beresiko untuk terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK) (Proverawati, 2009).
Pada saat menstruasi seharusnya perempuan benar – benar dapat menjaga kebersihan organ reproduksi secara “ekstra” terutama pada bagian vagina, karena kalau tidak dijaga kebersihannya, akan menimbulkan mikroorgaisme yang berlebihan sehingga meningkatkan terjadinya infeksi saluran kemih dan keputihan (PKBI DIY 2008).
Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja, bertujuan untuk membimbing dan menjelaskan tentang perubahan fungsi organ seksual sebagai tahap yang harus dilalui dalam kehidupan manusia. Cara yang dapat digunakan misalnya dengan mengajak remaja berdiskusi tentang perilaku yang baik saat menstruasi. Ibu harus memberikan informasi yang sejelas – jelasnya dan terbuka, kapan saja, sampai anak benar – benar mengerti apa yang dimaksud (Dianawati, 2010).
Peran ibu adalah tingkah laku yang telah melahirkan atau mengadopsi seseorang dalam keluarga, bersikap keibuan, lemah lembut penuh kasih sayang. Ibu mempunyai peran penting sebagai sumber informasi mengenai kesehatan reproduksi kepada anak gadisnya khususnya tentang menstruasi. Ibu juga harus memberikan contoh yang baik dan bersikap terbuka juga selalu siap dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan anak sesuai kemampuannya (Dianawati,2010).
informasi tentang menstruasi dari ibunya , 22,4% mendapat informasi dari saudara perempuan, 21% dari teman, 4,45 dari televisi, dan 3,3% dari anak perempuan mendapat informasi dari buku.
Remaja yang kurang informasi tentang kesehatan reproduksi dikhawatirkan tidak bisa mempersiapkan mental mereka untuk menghadapi haid. Tidak dapat dipungkiri lagi kebutuhan remaja akan informasi, pendidikan dan pelayanan kesehatan reproduksi masih belum dapat dipenuhi dengan baik, padahal masalah kesehatan reproduksi terjadi justru akibat remaja kekurangan informasi yang benar dan bertanggung jawab sehingga mereka mengakses informasi yang keliru (Dianawati, 2010).
Kebijakan pemerintah terdapat dalam Undang – Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 7 ayat 2 bahwa orang tua berkewajiban memberikan pendidikan dasar kepada anaknya. Pendidkan dasar yang dimaksud dalam pasal tersebut mengandung pengertian yaitu pendidikan dalam segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan seks.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru BK didapatkan siswa kelas VII belum pernah mendapatkan informasi tentang perawatan diri saat menstruasi dari pihak sekolah sehingga terdapat beberapa siswa yang mengeluhkan dirinya mengalami keputuhan dan nyeri perut saat menstruasi.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 10 Februari 2015, pada saat wawancara terhadap guru BK didapatkan jumlah siswi kelas SMP VII di Muhammadiyah 10 Yogyakarta sejumlah 54 siswi. Pada saat dilakukan wawancara pada 10 siswi didapatkan hasil bahwa 4 siswi mengatakan ibu ikut berperan dalam perawatan diri saat menstruasi yaitu dengan ibu membelikan pembalut setiap bulan, memberitahu berapa kali ganti pembalut, ibu memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi putrinya saat menstruasi. Sedangkan 6 siswi mengatakan bahwa ibu tidak ikut berperan dalam perawatan diri saat menstruasi seperti ibu tidak memberitahu berapa kali ganti pembalut perhari, tidak memperhatikan asupan gizi pada anak. Dari 6 anak yang mengatakan bahwa ibunya tidak berperan dalam merawat diri, 1 anak mengalami pusing dan lemas saat menstruasi, 1 anak menggunakan pembersih kemaluan yang berbahan kimia, 2 anak tidak tahu kenapa wanita selalu menstruasi setiap bulan, dan 2 anak mengatakan mengganti pembalut 2 kali per hari.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan survey analitik, yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek , antar faktor risiko, maupun antar faktor efek. Di dalam penelitian survey analitik, dari korelasi dapat diketahui seberapa jauh kontribusi faktor risiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian tertentu (efek) (Notoatmodjo, 2010).
Siswi yang sudah menstruasi. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah Responden yang tidak hadir saat pengambilan data karena sakit atau izin dikarenakan sesuatu hal. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 siswi.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan alat bantu kuesioner. Kuesioner adalah pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2005). Lembar kuesioner yang digunakan berisi 19 pertanyaan peran ibu dan 18 pertanyaan mengenai perilaku perawatan diri saat menstruasi, disertai dengan lembar pengantar kuesioner dan lembar persetujuan menjadi responden.
Untuk mengetahui hubungan peran ibu dengan perilaku perawatan diri saat menstruasi dilakukan uji statistik non parametrik koefisien korelasi kendal tau. Karena datanya berbentuk ordinal dan sampel lebih dari sepuluh.
HASIL PENELITIAN
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Peran Ibu pada siswi kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta
Berdasarkan tabel 4.2. dapat diketahui bahwa peran ibu sebagian besar adalah baik yaitu sebanyak 34 siswi (69,4%) sedangkan yang terkecil adalah kurang yaitu sebanyak 3 siswi (6,1%).
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Perilaku Perawatan Diri Saat Menstruasi pada Siswi Kelas VII di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta
No Katego
Tabel 6. Distribusi Silang Hubungan Peran Ibu dengan Perilaku Perawatan Diri Saat Menstruasi pada Siswi Kelas VII di SMP Muhammadiyah 10
Yogyakarta Peran
Ibu
Perilaku Perawatan Diri
Baik
Berdasarkan tabel 6. diketahui bahwa responden yang paling banyak yaitu responden dengan peran ibu baik dan memiliki perilaku baik saat menstruasi sebanyak 33 siswi (67,3%), sedangkan responden yang paling sedikit yaitu responden dengan peran ibu kurang dan memiliki perilaku kurang saat menstruasi sebanyak 3 (6,1%).
Hasil analisis bivariat dengan uji analisis Kendal Tau diperoleh nilai p sebesar ,000 berarti (p < 0,05) maka secara statistik menunjukan ada hubungan antara peran ibu dengan perilaku perawatan diri saat menstruasi pada siswi kelas VII sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil uji korelasi tersebut juga diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,959. Hal itu menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara peran ibu dengan perilaku perawatan diri saat menstruasi pada siswi kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta Tahun 2015.
SIMPULAN
Peran ibu terhadap putrinya di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta mayoritas dalam kategori baik sebanyak 34 siswi (69,4%). Perilaku perawaan diri saat menstruasi pada siswi kelas VII di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta adalah mayoritas baik yaitu sebanyak 33 siswi (67,3%). Ada hubungan yang signifikan antara peran ibu dengan perilaku perawatan diri saat menstruasi pada siswi kelas VII SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta ditunjukan dengan p = ,000.
SARAN
mengintensifkan pemberian materi kesehatan reproduksi remaja khususnya tentang perilaku yang baik dan benar saat menstruasi dengan menambah di sela-sela jam pelajaran dan waktu bimbingan siswi, dengan bekerjasama dengan puskesmas setempat dan tenaga kesehatan lainnya. Dapat memberikan masukan pada orang tua saat pertemuan wali murid tentang pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, saling percaya dan terbuka sehingga anak merasa nyaman dengan orang tua khususnya ibu untuk cerita atau curhat masalah tentang kesehatan reproduksi dan pentingnya peran ibu dalam memberikan pendidikan dan informasi tentang menstruasi pada anaknya. Karena selama ini ketika pertemuan dengan wali murid hanya membahas tentang mutu pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya Sebaiknya untuk peneliti selanjutnya agar lebih bisa memilih waktu yang tepat dalam melakukan penelitian, dan lebih bisa mengelola ruang kelas atau situasi saat penelitian agar berjalan dengan baik sesuai dengan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hikmah.(2010). Al-qur’an dan Terjemahan. Departemen Agama RI.
Ahira, A. (2010). Peran Orang Tua Dalam mendidik Anak (http:/anneahira.com, diakses 17 Februari 2015.
Tips Perawatan Sistem Reproduksi. Bandung.
(http:/anneahira.com, diakses 17 Februari 2015.
Ali, Mohammad dan Mohammad Anshori. 2010. Psikologi Remaja
Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Ed Revisi VI.
Azwar, S. (2007)a. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Ed. 3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(2007)b. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya Edisi Ke-2 Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dianawati, A. (2010). Pendidikan Seks Pada Remaja. Jakarta: Kawan Pustaka.
Dwikarya, M. (2004). Menjaga Organ Intim : Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta : PT. Kawan Pustaka.
Kusmiran, Eny.(2012). Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
Lee, at al. Menstruation among adolescent girla in malaysia: cros-sectional school survey. Singapore Met J 2006; 47(10) :869. Dari http://www.ncbi.nih.gov/pubmed/16990962 diakses tanggal 24 februari 2015.
Maulana, H. (2007). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
Mansur, H. (2009). Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Misery, Laurent dan Sonja Stander. (2010). Pruritus. London. Spinger.
Moeljono, S dan Laripun, (2005), Kesehatan dan Modul Pelantikan dan
Pengolahan Pusat PIK-KRR. Jakarta : BKKBN.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
____________. (2007). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Yogyakarta : Andi Offset
_____________. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan ketiga. Jakarta : Rineka Cipta
Nugroho Taufan & Setiawan Ari, (2010). Kesehatan Wanita, gender dan
permasalahannya. Yogyakarta : Nuha Medika.
Nursalam dan Pariani, (2003). Konsep dan Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Pinem, Saroba, (2009). Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media.
PKBI DIY, (2008). Kesehatan Pada Alat Reproduksi, http://en.wikipedia.org/wiki/kesehatan alat reproduksi, diakses tanggal 10 februari 2015.
Proverawati & Misaroh, (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Yogyakarta: Nuha Medika.
Pudiastutu, Ratna Dewi, (2012). 3 Fase Penting Pada Wanita (Menarche, Menstruasi dan Menopouse)
Saadah, Firtous, (2004). Tingkat Pengetahuan dan Presepsi Tentang Haid/ Menstruasi Serta Perilaku Higiene Menstruasi Pada Pelajar Kelas II
SLTP Negeri 1 Bogor Tahun 2004. Skripsi FKM UI.
Sugiono, (2006) . Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. CV Alfabeta.
_____________, (2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung. CV Alfabeta.
Syarif, (2007). Cara Perawatan Alat Reproduksi Eksternal. http://nwu.acd.id. Diunduh 20 februari 2015.
Widjanarko, (2006). Remaja dan Pubertas. Yogyakarta: Rineka Merdeka.
Wiknjosastro, (2005). Ilmu Kebidanan. Edisi Ke-3. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Willy, M. F, (2006), Ilmu Perilaku dalam Pelayanan Kesehatan, Airlangga ( University Press, Surabaya.
Zarkasyi, K. P., 2005, Orang Tua Sahabat Anak Dan Remaja, Cerdas Pustaka.