• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI) - repository perpu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI) - repository perpu"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang Masalah

Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi perekonomian negara Indonesia. Hal ini dikarenakan, pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar modal, investor dapat menginventasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return), sedangkan issuer atau suatu perusahaan dapat memanfaatkan dana investasinya untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasional perusahaan (Suwardjono, 2005).

(2)

bermanfaat untuk penilaian dan peramalan dalam analisis investasi bagi investor.

Laporan keuangan merupakan suatu cerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemakai laporan keuangan dapat dibedakan menjadi beberapa pihak yaitu: manajemen, pemegang saham, kreditor, pemerintah, karyawan perusahaan, pemasok, konsumen dan masyarakat umum lainnya yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu pihak internal dan eksternal. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba (Syahriana, 2006).

Tujuan pelaporan adalah penyelidikan informasi melalui media laporan keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan tersebut adalah keputusan untuk membeli, mempertahankan dan menjual investasi bagi investor dan dalam perusahaan, keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. Oleh karena itu informasi yang disampaikan dalam pelaporan keuangan seharusnya alternatif pengukuran akuntansi dievaluasi dalam kaitan kemampuannya untuk memprediksi peristiwa yang menjadi kepentingan pembuat keputusan (Masodah, 2007).

(3)

keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, dan menaksir risiko investasi atau meminjamkan dana (Juniarti dan Corolina, 2005).

Sebagaimana disebutkan dalam SFAC No.1 bahwa informasi laba pada umumnya merupakan perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggung jawaban manajemen dan informasi laba membantu pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas earning power perusahaan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi baik. Tindakan manajer ini kadang bertentangan dengan tujuan perusahaan dan biasanya akan merugikan atau mengurangi profitabilitas perusahaan, misalnya perataan laba (income smoothing).

Pentingnya informasi laba ini disadari oleh manajemen sehingga manajemen cenderung melakukan disfunctional behaviour (perilaku tidak semestinya). Disfunctional behaviour tersebut dipengaruhi oleh adanya asimetri informasi dalam konsep teori keagenan. Konflik keagenan akan muncul apabila tiap-tiap pihak, baik principal maupun agent mempunyai perbedaan kepentingan dan ingin memperjuangkan kepentingan masing-masing.

(4)

manajemen perusahaan untuk melakukan beberapa tindakan yang disebut manajemen atas laba (earning management) atau manipulasi laba (earnings manipulation). Suwito dan Herawaty (2005), menemukan bahwa terdapat indikasi tindakan perataan laba dan laba operasi merupakan sasaran umum yang digunakan untuk melakukan perataan laba. Tindakan perataan laba cenderung dilakukan oleh perusahaan yang profitabilitasnya rendah, dan perusahaan dalam industri yang berisiko.

Ada berbagai macam tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen laba yaitu : (1) mencapai keuntungan pajak, (2) untuk memberikan kesan baik dari pemilik dan kreditor terhadap kinerja manajemen, (3) mengurangi fluktuasi pada pelaporan laba dan mengurangi resiko, sehingga harga sekuritas yang tinggi menarik perhatian pasar, (4) untuk menghasilkan pertumbuhan profit yang stabil, dan (5) untuk menjaga posisi/kedudukan mereka dalam perusahaan.

(5)

Penelitian tentang ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perataan laba dilakukan oleh Budiasih (2007), Lin dan Lee (2007), Suwarno (2004). Penelitian tentang profitabilitas berpengaruh terhadap perataan laba dilakukan oleh Budiasih (2007). Penelitian tentang dividen payout ratio berpengaruh terhadap perataan laba dilakukan oleh Budiasih (2007).

Penelitian tentang profitabilitas, ukuran perusahaan dan dividend payout ratio yang dilakukan oleh Suwito dan Herawati (2005), Juniarti dan Corolina (2005), Masodah (2007), serta Kustono (2009). Penelitian-penelitian tersebut menyimpulkan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan dan dividend payout ratio tidak berpengaruh terhadap perataan laba.

Pertumbuhan perusahaan secara terus menerus diperlakukan agar dapat hidup dan memberi kemakmuran yang lebih tinggi kepada pemilik saham. Untuk tumbuh, perusahaan memerlukan dana yang besar untuk mendanai perluasan investasinya. Dana tersebut diperoleh dari berbagai sumber baik internal maupun eksternal. Sumber internal dapat berupa depresiasi dan laba ditahan, sedangkan sumber eksternal berupa pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, menjual obligasi atau menjual saham baru.

(6)

tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada tahun penelitian dan obyek penelitian, penelitian terdahulu menggunakan obyek perusahaan manufaktur dan keuangan dengan periode 2002 sampai 2006, sedangkan penelitian ini menggunakan obyek perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang industri barang konsumsi dengan periode 2006 sampai 2009. adapun alasan peneliti menggunakan industri barang konsumsi adalah karena perusahaan-perusahaan industri barang konsumsi merupakan perusahaan besar di Indonesia, sehingga peneliti ingin mengetahui apakah perusahaan-perusahaan tersebut melakukan perataan laba.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada kurun waktu tahun 2006-2009. Penelitian diharapkan memberikan kontribusi untuk menguji apakah terjadi penguatan konsistensi terhadap teori maupun penelitian yang ada selama ini telah dilakukan atau sebaliknya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil judul ”Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Dividend Payout Ratio terhadap Praktik Perataan Laba”.

1.2.Perumusan Masalah

(7)

1. Apakah profitabilitassecara parsial berpengaruh negatif terhadap praktik perataan labapada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

2. Apakah ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 3. Apakah dividend payout ratio secara parsial berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

4. Apakah profitabilitas, ukuran perusahaan, dan dividend payout ratio secara simultan berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba yang terdaftar di BEI?

1.3.Pembatasan Masalah :

Agar dapat mengarah pada permasalahan yang ada dan dapat dicapai pemecahan masalah yang tepat, paeneliti membatasi masalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-2009.

(8)

1.4.Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan permasalahan yang diidentifikasikan maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk menguji atau membuktikan pengaruh profitabilitas terhadap

praktik perataan laba.

2. Untuk menguji atau membuktikan pengaruh ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba.

3. Untuk menguji atau membuktikan pengaruh dividend payout ratio terhadap praktik perataan laba.

4. Untuk menguji atau membuktikan pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan dividend payout ratio terhadap praktik perataan laba.

1.5.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Bagi investor

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.

2. Bagi Perusahaan

(9)

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan memberi wawasan tentang perataan laba dan menambah literatur yang ada mengenai perataan laba.

1.6. Kerangka Pemikiran

Laba yang dilaporkan merupakan signal mengenai laba dimasa yang akan datang. Oleh karena itu pengguna laporan keuangan dapat membuat prediksi atas laba perusahaan untuk masa yang akan datang berdasarkan signal yang disediakan oleh manajemen melalui laba yang dilaporkan. Perataan laba (income smoothing) adalah suatu signaling technique yang dimaksudkan untuk menyediakan signal bagi pembuatan prediksi yang lebih akurat (Mursalim, 2005).

Praktik perataan laba merupakan fenomena yang umum terjadi sebagai

usaha manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan. Tindakan

perataan laba adalah suatu sarana yang dapat digunakan manajemen untuk

mengurangi fluktuasi pelaporan penghasilan dan memanipulasi

variabel-variabel akuntansi atau dengan melakukan transaksi-transaksi riil. Tindakan ini

menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan laba menjadi

menyesatkan. Oleh karena itu, akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam

pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan, khususnya pihak eksternal (Jatiningrum, 2000).

(10)

manajemen dan perataan laba yang terjadi secara alami. Perataan laba secara alami terjadi sebagai akibat dari proses menghasilkan suatu aliran laba yang merata, sementara perataan laba yang disengaja dapat terjadi akibat teknik perataan laba artifisial. Perataan laba riil adalah perataan laba yang terjadi apabila manajemen mengambil tindakan untuk menyusun kejadian-kejadian ekonomi sehingga menghasilkan aliran laba yang rata. Perataan laba artifisial adalah perataan laba yang terjadi apabila manajemen memanipulasi saat pencatatan akuntansi untuk menghasilkan aliran laba yang rata.

Praktik perataan laba tidak akan terjadi jika laba yang diharapkan tidak terlalu berbeda dengan laba yang sesungguhnya (Budiasih, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa laba adalah sesuatu yang paling dipertimbangkan oleh investor untuk mengambil keputusan apakah akan melakukan investasi atau tidak. Oleh karena itu, manajer berusaha memberikan informasi yang akan meningkatkan nilai perusahaan dan kualitas manajemen dimata investor. Jadi, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba. Penelitian tentang ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap perataan laba dilakukan oleh Budiasih (2007), Lin dan Lee (2007), Suwarno (2004). Penelitian tentang profitabilitas berpengaruh positif terhadap perataan laba dilakukan oleh Budiasih (2007). Penelitian tentang dividen payout ratio berpengaruh positif terhadap perataan laba dilakukan oleh Budiasih (2007).

(11)

Corolina (2005), Masodah (2007), serta Kustono (2009). Penelitian-penelitian tersebut menyimpulkan bahwa profitabilitas, ukuran perusahaan dan dividend payout ratio berpengaruh negatif terhadap perataan laba. Berdasarkan uraian diatas maka Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Dividend Payout Ratio terhadap Praktik Perataan Laba, dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 1.1

Model pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan dividend payout ratio terhadap praktik perataan laba.

1.7.Hipotesis

Dari kerangka pemikiran tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 = Profitabilitas secara parsial berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba.

H2 = Ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba.

Profitabilitas (X1)

Ukuran Perusahaan (X2)

Devidend Payout Ratio

(X3)

Praktik Perataan Laba (Y)

H1

H2

H3

(12)

H3 = Devidend payout ratio secara parsial berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba.

Gambar

Model pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan Gambar 1.1 dividend payout ratio

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penyusunan Tesis ini penulis mengambil judul: Tinjauan Yuridis Sosiologis Penyelesaian Sengketa Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan (Studi Kasus, Putusan: No:103 K/TUN/2010,

Pariwisata Kabupaten Banyumas merupakan salah satu potensi wisata di Indonesia yang perlu lebih diperkenalkan. Kabupaten Banyumas yang beriklim tropis basah memiliki

TRADING BUY : Posisi beli untuk jangka pendek / trading , yang menitikberatkan pada analisa teknikal dan isu-isu yang beredar. NEUTRAL : Tidak mengambil posisi pada saham

Perangkat lunak menggunakan metode visual untuk mendeteksi gerakan obyek, hal ini akan memberikan sedikit masalah jika bahan bakar nuklir yang disimpan di bawah air

skripsi dengan judul “ Kombinasi Fisioterapi Dada, Postural Drainage, dan Batuk Efektif terhadap Penurunan Frekuensi Batuk dan Pernafasan pada Pasien Tuberkulosis

Jika dilihat dari letak Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin saat ini kaitannya dengan pengembangan wilayah Kota Makassar sebagai salah satu pusat transportasi

Tujuan:Karya tulis ilmiah ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian jus semangka (cilitrus vulgaris schrad) terhadap tekanan darah pada lansia dengan

Menyatakan bersedia dan tidak keberatan menjadi naracoba dalam penelitian KTI dengan judul "Pengaruh Cokelat Terhadap Waktu Reaksi" yang dilakukan oleh Agnes Lukas Sutanto,