• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT LITERASI STATISTIK PADA SISWA KELAS IX MTS. AL-AZIZIYAH PUTRA GUNUNG SARI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TINGKAT LITERASI STATISTIK PADA SISWA KELAS IX MTS. AL-AZIZIYAH PUTRA GUNUNG SARI TAHUN PELAJARAN 2016/2017"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT LITERASI STATISTIK PADA SISWA

KELAS IX MTS. AL-AZIZIYAH PUTRA GUNUNG SARI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL SKRIPSI

OLEH

GHOZIAN THIRAFI

NIM. E1R 013 013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

(2)

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSIT AS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jin. Majapahit No. 62 Telp. (0370) 623873 Fu. 634918 Mataram NTB

PERSETUJUAN ARTIKEL SKRIPSI

Artikel skripsi berjudul: "Analisis Tingkat Literasi Statistik pada Siswa Kelas IX MTs. Al-Aziziyah Putra Gunung Sari Tabun Pelajaran 2016/2017"

yang disusun oleh:

Nama : Ghozian Thirafi

NIM : ElR013013

Program Studi : Pendidikan Matematika

I h d. . .

I .:2.. O�il>s·t R.. t:0 r=,.

te a 1setuJu1 tangga : ... .

Mataram,

1

Agustus 2017 Dosen Pembimbing Skripsi I

Dra.

6'1!!1!,

M.Si

NIP. 19600820 198502 2 001

Menyetujui

Mataram,2.ij Agustus 2017 Dosen Pembimbing Skripsi II

apipi, S.Pd., M.Sc.

NIP. 19810427 200501 1 001

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

NIP. 19650406 199203 1 001

(3)

1

ANALISIS TINGKAT LITERASI STATISTIK PADA SISWA KELAS IX MTs. AL-AZIZIYAH PUTRA GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Ghozian Thirafi1, Sripatmi2, Hapipi3

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat literasi statistik siswa. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah 35 siswa kelas IX MTs. Al-Aziziyah Putra Gunungsari tahun pelajaran 2016/2017 yang berkategori kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi statistik siswa 48,6% berkategori sangat rendah, 25,7% berkategori rendah, 20% berkategori sedang, 5,7% berkategori tinggi, dan 0% berkategori sangat tinggi. Rata-rata skor tingkat literasi statistik dilihat dari komponen-komponen adalah 65,71 berkategori sedang untuk komponen membaca, 58,1 berkategori rendah untuk komponen memahami, 57,14 berkategori rendah untuk komponen menafsirkan, dan 42,86 berkategori sangat rendah untuk komponen mengevaluasi. Rata-rata skor tingkat literasi statistik siswa dilihat dari materi adalah 54,29 berkategori sangat rendah untuk populasi dan sampel, 60 berkategori rendah untuk penyajian data, 48,57 berkategori rendah untuk pemusatan data. Rata-rata skor tingkat literasi statistik siswa dilihat dari KD adalah 49,71 berkategori sangat rendah untuk KD 3.1 dan 60 berkategori rendah untuk KD 3.2.

Kata Kunci: literasi statistik siswa, analisis tingkat literasi statistik siswa

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Mataram. Email: ghozianthirafi@gmail.com 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Mataram.

(4)

2

AN ANALYSIS OF STATISTICAL LITERACY LEVEL AT 9th GRADE STUDENTS MTs. AL-AZIZIYAH PUTRA GUNUNGSARI ACADEMIC YEAR 2016/2017

Ghozian Thirafi, Sripatmi, Hapipi

ABSTRACT

This research aimed to describe students statistical literacy level. This research was descriptive. The subjects of this research were 35 grade IX students MTs. Al-Aziziyah Putra Gunungsari academic year 2016/2017. The sample was established from grouped categories namely high, middle, and low category. The subjects of this research were selected by using the proportionate stratified random sampling. The data were collected from the result of the test. The research result showed that students statistical literacy were 48.6% at very low category, 25.7% at low category, 20% at medium category, 5.7% at high category, and 0% at very high category. The average scores of students statistical literacy by its components were 65.71 at middle category for reading component, 58.10 at low category for understanding component, 57.14 at low category for interpreting component, and 42.86 at very low category for evaluating component. The average scores of students statistical literacy by the topics were 54.29 at very low category for population and sampel, 60 at low category for representing data, and 48.57 at very low category for center of data measurements.The average scores of students statistical literacy by the basic competences were 49.71 at very low category for basic competence 3.1 and 60 at low category for basic competence 3.2.

(5)

3

ANALISIS TINGKAT LITERASI STATISTIK PADA SISWA KELAS IX MTs. AL-AZIZIYAH PUTRA GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

I. PENDAHULUAN

Statistika adalah ilmu pengetahuan yang penting untuk dipelajari oleh siswa. Sebagaimana dinyatakan National Council of Teachers of Mathematics dan Victorian Curriculum & Assessment Authority dalam Chick dan Pierce [1] bahwa kemunculan statistika pada kurikulum matematika

sekolah meningkat selama 20 tahun terakhir di banyak negara. Indonesia adalah salah satu negara yang mengajarkan statistika melalui pembelajaran matematika.

Statistika menjadikan siswa selektif terhadap informasi statistik di kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pendapat Garfield dan Ben-Zvi [2] yang menyatakan bahwa statistika memberikan alat-alat dan pemikiran-pemikiran kepada siswa untuk menyikapi secara cerdas informasi statistik yang berada di sekitar mereka. Lebih lanjut Cesar dalam Begg dkk [3]

mengatakan bahwa statistika menjadikan siswa aktif dan kritis.

Statistik sering disajikan untuk menambah kredibilitas pada iklan, pernyataan, atau berita

[4]. Pada berita, lembaga-lembaga survei sering menyajikan statistik pada hasil survei. Namun,

beberapa lembaga survei tersebut mengumumkan hasil yang berbeda. Pada pilkada DKI Jakarta, PolMark mengumumkan bahwa Anies-Sandi berada di posisi elektabilitas teratas dengan persentase 25,3%. Sedangkan, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mengumumkan bahwa Agus-Sylvi di posisi elektabilitas teratas dengan persentase 36,7 %. Di sisi lain, penyedia jasa layanan komunikasi XL menyajikan statistik pada iklan yaitu “92% Warga NTB Pakai XL”. Oleh karena itu, Garfield dan Ben-Zvi [4] mengatakan bahwa kemampuan menanggapi dan mengevaluasi secara tepat suatu pernyataan berdasarkan data adalah kemampuan yang penting. Kemampuan membaca dan menafsirkan data serta menggunakan statistik sebagai bukti suatu pernyataan disebut literasi statistik [5]. Lebih lanjut, Gal dalam watson [6] mengatakan bahwa siswa membutuhkan kemampuan menafsirkan dan mengevaluasi secara kritis informasi statistik di beragam konteks.

Siswa-siswa perlu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan literasi statistik. Hal ini sejalan dengan pendapat Ben-Zvi dan Makar [7] yang mengatakan bahwa literasi statistik semakin mendapatkan perhatian lebih pada semua jenjang pendidikan. Lebih lanjut Ben-Zvi dan Makar [7] menyatakan bahwa literasi statistik menjadi bagian dari kurikulum sekolah di banyak negara karena kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan literasi statistik siswa. Di sisi lain, faktor yang berkontribusi atas pentingnya siswa-siswa mengembangkan kemampuan literasi statistik pada jenjang sekolah adalah harapan untuk mereka berpartisipasi sebagai masyarakat di era informasi yang mana pembuatan keputusan didasarkan pada kemampuan berpikir kritis yang didapatkan dari pemahaman tentang literasi statistik [6].

Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2017 terhadap 7 orang siswa kelas IX di MTs. Al-Aziziyah Putra didapatkan informasi bahwa siswa-siswa tersebut mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal statistika yang disajikan. Pada survei tersebut disajikan 3 butir soal uraian. Soal pertama meminta siswa untuk mengerjakan soal terkait pengetahuan konsep diagram batang dan rata-rata. Sebagian besar siswa mampu menjawab soal pertama yaitu 85% siswa menjawab benar. Soal ke-dua meminta siswa untuk mengerjakan soal terkait menafsirkan informasi pada diagram batang. Kemampuan siswa dalam menjawab soal

(6)

ke-4

dua masih tergolong sangat rendah yaitu 0% siswa menjawab benar. Soal ke-tiga meminta siswa untuk menafsirkan diagram garis. Adapun kemampuan siswa dalam menafsirkan diagram garis juga masih tergolong sangat rendah yaitu 0% menjawab benar.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka siswa perlu menguasai literasi statistik. Di sisi lain, informasi tentang tingkat literasi statistik siswa juga diperlukan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan tentang siswa, proses pembelajaran, kurikulum dan kebijakan pendidikan dalam rangka membangun kemampuan siswa untuk menanggapi dan mengevaluasi secara tepat suatu informasi statistik berdasarkan data di beragam konteks kehidupan sehari-hari. Namun, informasi tentang tingkat literasi statistik siswa MTs. Al-Aziziyah Putra Gunung Sari tidak tersedia hingga saat ini. Hal tesebut disebabkan oleh belum pernah dilakukannya analisis tingkat literasi statistik siswa di sekolah tersebut. Oleh karena itu, penelitian dengan judul “Analisis Tingkat Literasi Statistik pada Siswa Kelas IX MTs. Al-Aziziyah Putra Gunung Sari Tahun Pelajaran 2016/2017” perlu dilakukan.

II. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Suryabrata [8] berpendapat bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk membuat penggambaran (deskriptif) mengenai situasi-situasi atau kejadian – kejadian menurut apa adanya dan dalam akumulasi datanya tidak membutuhkan saling hubungan, tes hipotesis, atau mendapatkan makna dan implikasi. Lokasi penelitian ini adalah di MTs. Al-Aziziyah Putra Gunung Sari, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IX MTs. Al-Aziziyah Putra Gunungsari tahun pelajaran 2016/2017. Karena populasi besar, maka dilakukan pengambilan sampel agar dapat mewakili populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate stratified random

sampling. Menurut Sugiyono [9], proportionate stratified random sampling adalah cara

pengambilan sampel yang digunakan apabila populasi memiliki anggota atau unsur yang heterogen atau berstrata proporsional. Tes yang diberikan berupa soal tes literasi statistik berbentuk pilihan ganda. Indikator dari kemampuan literasi statistik siswa adalah bagaimana siswa mampu membaca, memahami, menafsirkan dan mengevaluasi informasi statistik.

Lembar jawaban tes siswa diperiksa setelah data hasil tes terkumpul. Lembar jawaban siswa diperiksa kebenaran dan kelengkapannya, selanjutnya menghitung skor mentah untuk setiap siswa berdasarkan rumus-rumus tertentu [10]. Jumlah skor siswa yang diperoleh akan dihitung

berdasarkan jumlah jawaban yang benar menggunakan rumus berikut:

S = B

N x 100

Keterangan: S = skor

B = jumlah jawaban yang benar N = jumlah soal

(7)

5

Konversi skor dilakukan setelah skor siswa diperoleh. Menurut Arifin [10] konversi skor adalah proses transformasi skor mentah yang dicapai peserta didik ke dalam kategori-kategori. Penelitian ini menggunakan norma absolut skala lima.

Tabel 2.1 Pedoman Konversi Norma Absolut Skala Lima

Skor Mentah Kategori

S ≥ 90 Sangat tinggi 80 ≤ S < 90 Tinggi 65 ≤ S < 80 Sedang 55 ≤ S < 65 Rendah S < 55 Sangat rendah Keterangan: S = skor

III.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Literasi statistik meliputi kemampuan membaca, memahami, menafsirkan dan mengevaluasi secara kritis informasi statistik yang ada di kehidupan sehari-hari. Adapun, siswa kelas IX MTs Al-Aziziyah Putra Gunungsari tahun pelajaran 2016/2017 mayoritas berada pada tingkat literasi statistik kategori rendah. Hal sama juga terjadi apabila tingkat literasi statistik siswa tersebut dilihat dari komponen literasi statistik, materi, dan kompetensi dasar.

Tes literasi statistik diberikan kepada 35 orang siswa yang terdiri dari 7 kelas. Tes literasi statistik tersebut berjumlah 10 soal pilihan ganda. Adapun hasil penelitian tentang gambaran tingkat literasi statistik siswa kelas IX MTs. Al-Aziziyah Putra Gunungsari Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut:

(8)

6

Berdasarkan hasil penelitian pada gambar 3.1 diketahui bahwa tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat tinggi. Untuk tingkat literasi statistik kategori sangat rendah, 48,6% siswa berada pada tingkat literasi statistik siswa kategori ini. Sementara itu, tingkat literasi statistik siswa kategori sangat rendah memiliki persentase paling tinggi apabila dibandingkan dengan tingkat literasi siswa kategori-kategori lainnya. Oleh karena itu, tingkat literasi statistik siswa kelas IX MTs Al-Aziziyah Putra Gunungsari secara umum tergolong ke dalam kategori rendah.

Siswa-siswa yang diberikan tes tingkat literasi statistik terdiri dari siswa kategori kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Adapun, tingkat literasi statistik siswa kelas IX MTs. Al-Aziziyah Putra Gunungsari dilihat dari pengkategorian kemampuan siswa sebagai berikut:

Gambar 3.2 TLSS Berdasarkan Pengkategorian Kemampuan Siswa

Berdasarkan gambar 3.2, mayoritas tingkat literasi statistik siswa berada pada kategori sangat rendah. Lebih lanjut, tingkat literasi statistik siswa kategori sangat rendah terdiri 1 siswa berkemampuan tinggi, 12 siswa berkemampuan sedang, dan 4 siswa berkemampuan rendah. Untuk tingkat literasi statistik kategori rendah, kategori ini terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 5 siswa berkemampuan sedang, dan 3 siswa bekemampuan rendah. Sementara itu, tingkat literasi statistik kategori sedang terdiri dari 4 siswa berkemampuan tinggi dan 3 siswa berkemampuan sedang. Adapun, tingkat literasi statistik kategori tinggi terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi dan 1 siswa berkemampuan sedang. Lebih lanjut, tidak ada siswa berkemampuan tinggi, sedang, maupun rendah yang berada pada tingkat literasi statistik kategori sangat tinggi.

Sementara itu, komponen literasi statistik dalam penelitian ini dikelompokkan dalam 4 kategori yaitu komponen literasi statistik 1 (kemampuan membaca), komponen literasi statistik 2 (kemampuan memahami), komponen literasi statistik 3 (kemampuan menafsirkan) dan komponen literasi statistik 4 (kemampuan mengevaluasi). Adapun, tingkat literasi statistik siswa berdasarkan komponen literasi statistik sebagai berikut:

(9)

7

Berdasarkan gambar 3.3, komponen literasi statistik 2 dan 3 tergolong dalam tingkat literasi statistik siswa kategori rendah. Di sisi lain, komponen literasi statistik 4 tergolong dalam tingkat literasi statistik siswa kategori sangat rendah. Adapun, komponen literasi statistik 4 mengukur kemampuan siswa dalam mengevaluasi informasi statistik. Oleh karena itu, siswa tersebut dapat dikatakan masih kesulitan dalam mengevaluasi informasi statistik. Hal ini sejalan dengan pendapat Yolcu [11] yang mengatakan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam mengevaluasi secara

kritis suatu informasi statistik. Yolcu menambahkan bahwa kesulitan tersebut disebabkan oleh siswa terbiasa mengerjakan soal terkait pemahaman dan jarang mengerjakan soal terkait mengevaluasi suatu informasi statistik.

Rendahnya tingkat literasi statistik siswa secara umum dan komponen literasi statistik 4 menunjukkan bahwa perlunya diadakan perbaikan dalam pembelajaran statistika. Berkaitan dengan hal tersebut, Watson dalam Chick dan Pierce [1] mengatakan bahwa guru penting untuk menyajikan contoh-contoh permasalahan berkaitan dengan statistika yang ada di kehidupan sehari-hari kepada siswa. Di sisi lain, Yolcu [11] menyatakan bahwa rendahnya kemampuan siswa dalam

mengevaluasi informasi statistik disebabkan karena rendahnya kemampuan guru matematika dalam mengajarkan konsep-konsep statistika. Lebih lanjut, Yolcu mengatakan bahwa hal tersebut didasari oleh besarnya pengaruh kemampuan guru matematika dalam mengajarkan statistika terhadap capaian prestasi siswa.

Berdasarkan silabus mata pelajaran matematika kelas IX kurikulum KTSP, materi statistika yang dipelajari antara lain populasi dan sampel, penyajian data tunggal, ukuran pemusatan data. Pada materi penyajian data tunggal, topik yang dipilih yaitu penyajian data menggunakan diagram batang, garis dan lingkaran. Sementara itu, pada materi ukuran pemusatan data tunggal dipilih rata-rata, median dan modus data tunggal. Adapun, tingkat literasi statistik siswa dilihat dari materi statistika sebagai berikut:

Gambar 3.4 Tingkat LS Siswa Berdasarkan Materi Statistika

Berdasarkan gambar 3.4, materi penyajian data memperoleh rata-rata kemampuan tertinggi. Namun, tingkat literasi statistik siswa tersebut tetap tergolong dalam kategori rendah. Sementara itu, rata-rata kemampuan literasi statistik materi populasi dan sampel serta ukuran pemusatan data lebih rendah dari materi ukuran penyajian data.

Berdasarkan silabus mata pelajaran matematika kelas IX kurikulum KTSP terdapat dua KD yaitu KD 3.1 dan KD 3.2. Untuk KD 3.1, terdapat 6 buah soal yang mengukur kemampuan literasi statistik KD 3.1. Lebih lanjut, banyak soal yang mengukur kemampuan literasi statistik KD 3.2 adalah 4 buah. Adapun, tingkat literasi statistik siswa dilihat dari kompotensi dasar sebagai berikut:

(10)

8

Gambar 3.5 TLSS Siswa Berdasarkan Kompetensi Dasar

Berdasarkan gambar 3.5, rata-rata kemampuan KD 3.1 lebih rendah jika dibandingkan dengan KD 3.2. Untuk KD 3.1, tingkat literasi statistik siswa tergolong dalam kategori sangat rendah. Sedangkan, KD 3.2 tergolong dalam tingkat literasi statistik siswa kategori rendah. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat literasi statistik siswa untuk kedua KD tersebut tergolong dalam kategori rendah. Berdasarkan hal tersebut maka perlu untuk diadakan perbaikan dalam proses pembelajaran statistika agar kemampuan siswa pada KD 3.1 dan KD 3.2 menjadi lebih baik. Lebih lanjut, perbandingan tingkat literasi statistik siswa dengan perolehan rata-rata kemampuan antar kelas adalah sebagai berikut

Gambar 3.6 TLSS Siswa Berdasarkan Rata-Rata Kelas

Berdasarkan gambar 3.6, kelas diurutkan dimulai dari kelas yang memiliki rata-rata kelas terkecil yaitu kelas B hingga kelas yang memiliki rata-rata terbesar yaitu kelas khusus. Lebih lanjut, terlihat bahwa hubungan antara rata-rata kelas dengan tingkat literasi statistik siswa tersebut membentuk suatu pola. Pola tersebut menunjukkan bahwa jika semakin besar rata-rata kelas maka semakin besar rata-rata skor literasi statistik siswa.

Sementara itu, sehubungan dengan tingkat literasi statistik siswa secara umum yang sangat rendah dan juga berdasarkan komponen literasi statistik, materi statistika dan KD yang menunjukkan hasil serupa ternyata memberi dampak pada rata-rata kemampuan siswa antar kelas. Dalam penelitian ini terdapat 7 kelas yaitu A, B, C, D, E, F, Khusus. Berdasarkan gambar 3.6, terlihat bahwa kelas B mendapatkan rata-rata kemampuan yang cenderung lebih rendah dari kelas yang lain meskipun rata-rata kemampuan kelas lainnya tetap termasuk kategori rendah bahkan sangat rendah. Dari perolehan rata-rata kemampuan pada gambar 3.76 dapat disimpulkan bahwa kelas khusus lebih unggul dari kelas lainnya.

(11)

9 IV.SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa (1) tingkat literasi statistik siswa kelas IX MTs. Al-Aziziyah Putra Gunungsari tahun pelajaran 2016/2017 termasuk kategori sangat rendah dimana persentasenya adalah 48,6%; (2) Kemampuan literasi statistik yang sulit bagi siswa adalah pada komponen mengevaluasi dimana perolehan rata-ratanya sebesar 42,86; (3) materi yang sulit diliterasi oleh siswa yaitu ukuran pemusatan data dengan perolehan rata-rata kemampuan 48,57; (4) KD 3.1 merupakan kompetensi dasar yang sulit diliterasi oleh siswa dimana perolehan rata-ratanya yaitu 49,71.

Adapun, saran-saran yang dapat peneliti sampaikan adalah (1) disarankan guru menambah intensitas pemberian latihan soal terkait menafsirkan dan mengevaluasi informasi statistik yang ada di kehidupan sehari-hari untuk membiasakan siswa menerapkan kemampuan literasi statistik pada komponen tersebut; (2) disarankan untuk pihak sekolah mengembangkan kemampuan literasi statistik di sekolah bagi para pengajarnya; (3) hasil penelitian ini adalah berupa gambaran tentang tingkat literasi statistik siswa, sehingga selanjutnya dapat dilakukan pengembangan penelitian tentang analisis sebab rendahnya tingkat literasi statistik siswa, serta disarankan untuk dilakukan dengan skala yang lebih besar dan menggunakan teknik pengambilan sampel yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Chick, Helen L. dan Pierce Robyn. 2012. Teaching for Statistical Literacy: Utilising Affordances In Real-World Data. International Journal of Science and Mathematics

Education: 339-362.

[2] Garfield, Joan B. dan Ben-vi, Dani. 2008. Developing Students’ Statistical Reasoning. Dordrecht: Springer.

[3] Begg, Andy dkk. 2014. The School Statistics Curriculum. Statistics and Probability Education

Literature Review: 1-44.

[4] Garfield, Joan dan Ben-Zvi, Dani. 2005. The Challenge of Developing Statistical Literacy, Reasoning, and Thinking. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.

[5] Schield, Milo. 1999. Statistical literacy: Thinking critically about statistics. Inaugural issue of

the Journal: 1-7.

[6] Watson, Jane M. 2003. Statistical Literacy at the School Level: What Should Students Know and Do?. Journal of Statistics Education: 1-4.

[7] Ben-Zvi, Dani dan Makar, Katie. 2016. The Teaching and Learning of Statistics. Dordrecht: Springer.

[8] Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

[9] Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

[10] Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[11] Yolcu, Ayse. 2012. An Investigation of Eighth Grade Students’ Statistical Literacy, Attitudes Towards Statistics and Their Relationship. Journal of Statistics Education: 1-15.

[12] Dasari, Dadan. 2006. Kemampuan Literasi Statistis Dan Implikasinya dalam Pembelajaran.

Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 26 Maret.

Gambar

Gambar 3.1 TLSS Siswa Kelas IX MTs. Al-Aziziyah Putra Gunungsari
Gambar 3.3 TLSS Berdasarkan Komponen Literasi Statistik
Gambar 3.4 Tingkat LS Siswa Berdasarkan Materi Statistika
Gambar 3.6 TLSS Siswa Berdasarkan Rata-Rata Kelas

Referensi

Dokumen terkait