• Tidak ada hasil yang ditemukan

obesitas ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "obesitas ppt"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

DEFINISI

-

Obesitas adalah kelebihan berat badan

sebagai akibat dari penimbunan lemak

tubuh

yang berlebihan.

- Perbandingan yang normal antara lemak

tubuh dengan berat badan adalah sekitar

25 -30 % pada wanita dan 18 – 23 % pada

pria.

(6)
(7)

KLASIFIKASI

• Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok : 1. Obesitas Ringan : kelebihan berat badan

20-40%

2. Obesitas Sedang : kelebihan berat badan 41-100%

3. Obesitas Berat : kelebihan berat badan

>100% (Obesitas berat ditemukan 5% dari antara orang-orang yang gemuk).

(8)

Penyebab Obesitas

1. Faktor Genetik

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan

seseorang.

2. Faktor Gaya Hidup / Lingkungan

ketidakseimbangan antara asupan dan

pembakaran kalori ini merupakan penyebab utama.

(9)

Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

3. Faktor Psikis

Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap

(10)

4. Faktor Kesehatan

Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:

1. Hipotiroidisme

2. Sindroma Cushing

3. Sindroma Prader-Willi

4. Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.

(11)

5. Faktor Obat - Obatan

Obat-obat tertentu ( misalnya steroid dan beberapa anti-depresi ) bisa menyebabkan penambahan berat badan.

6. Faktor Perkembangan

Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak ( atau keduanya ) menyebabkan

bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh.

(12)

7. Faktor Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan

merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di

(13)

Gejala Obesitas

1. Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah

diafragma dan di dalam dinding dada bisa

menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan.

2. Penderita sering merasa ngantuk.

3. Ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah

dan memperburuk osteoartritis ( terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki ).

(14)

4. Permasalahan kulit, seperti streatmarck maupun varises.

5. Sering ditemukan edema ( pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan ) di

(15)

Bentuk Tubuh Obesitas

1. Gynoid (Bentuk Peer)

• Lemak disimpan di sekitar pinggul dan bokong Tipe ini cenderung dimiliki wanita. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil, kecuali resiko

terhadap penyakit arthritis dan varises vena (varicose veins).

(16)

2. Apple Shape (Android)

 Biasanya terdapat pada pria. dimana lemak tertumpuk di sekitar perut. Resiko

kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe Gynoid, karena sel-sel lemak di sekitar perut lebih siap melepaskan lemaknya ke dalam pembuluh darah

dibandingkan dengan sel-sel lemak di tempat lain. Lemak yang masuk ke dalam

pembuluh darah dapat

menyebabkan penyempitan arteri (hipertensi), diabetes, penyakit gallbladder, stroke, dan jenis kanker tertentu

(17)

3. Ovid ( Bentuk Kotak

Buah ) • Ciri dari tipe ini adalah

“besar di seluruh bagian badan”.

• Tipe Ovid umumnya

terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetik.

(18)
(19)

Obesitas meningkatkan resiko terjadinya sejumlah

penyakit menahun seperti :

1. Diabetes tipe 2 2. Hipertensi

3. Hiperkolesterolemia

4. Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah 5. Gangguan Fungsi Paru

6. Gangguan Sendi ( Osteoathritis )

7. Gangguan Sistem Hormon dan Infertilitas 8. Penyakit Keganasan ( Kanker )

9. Stroke

10. Penyakit Batu Empedu 11. Gangguan Psikologi

(20)

1. Obesitas dengan DM type 2

• Obesitas memiliki faktor resiko 2,9 > dari non obesitas untuk menderita DM

• Obesitas menyebabkan hiperglikemi dan hiperinsulinemia

(21)
(22)
(23)

2. Obesitas dengan Hipertensi

• Obesitas merupakan suatu faktor utama (bersifat fleksibel ) yang mempengaruhi tekanan darah dan juga perkembangan hipertensi.

• Framingham Studi telah menemukan bahwa peningkatan 15% BB dapat menyebabkan

peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 18%.

(24)
(25)

3. Obesitas dengan

Hiperkolesterolemia

• Kadar abnormal lipid darah erat kaitannya dengan obesitas.

• Pada kondisi ini , perbandingan antara HDL

dengan LDL cenderung menurun ( dimana kadar trigliserida secara umum meningkat ) sehingga memperbesar resiko Atherogenesis.

• Framingham Studi memperlihatkan bahwa untuk setiap 10% kenaikan BB terjadi peningkatan

(26)
(27)

4. Obesitas dengan Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah

- Obesitas merupakan penyebab terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah

( kardiovaskuler ).

- Obesitas menyebabkan peningkatan beban kerja

jantung karena terjadinya daerah penyumbatan yang semakin lebar di pembuluh darah menuju jantung. - dengan bertambah besarnya tubuh seseorang maka

jantung harus bekerja lebih keras memompakan darah ke seluruh jaringan tubuh. Bila kemampuan kerja

jantung sudah terlampaui, terjadilah yang disebut gagal jantung.

(28)
(29)

5.

Obesitas dengan Gangguan

Fungsi

Paru

• Pada pengidap obesitas, timbunan lemak dapat menekan saluran pernafasan.

• Ini bisa menyebabkan terjadinya henti nafas saat tidur (sleep apnea) karena sumbatan pada bronkus.

• Bila ini terjadi terus – menerus maka akan mengakibatkan kematian.

(30)
(31)

6. Obesitas dengan Gangguan

Sendi

• Obesitas akan menyebabkan peningkatan beban pada persendian penyangga berat.

• Misalnya persendian lutut sehingga lama-lama dapat menimbulkan peradangan persendian (osteoartritis).

• Gejalanya antara lain, nyeri pada sendi dengan pembengkakan. Sendi juga menjadi kaku tak bisa digerakkan, kadang penderita tidak dapat berjalan lagi.

(32)
(33)

7. Obesitas dengan Gangguan

Sistem

Hormon dan Infertilitas

• Pada Wanita :

1. Pada gadis, obesitas menyebabkan haid pertama( menstruasi ) datang lebih awal.

2. Pada wanita dewasa, obesitas dapat menyebabkan gangguan keseimbangan

hormonal (hiperandrogenisme, hirsutisme) dan gangguan siklus menstruasi.

(34)

• Pada Laki – laki :

1. Gangguan pada metabolisme androgen yang berkaitan dengan spermatogenesis, sehingga sperma dihasilkan sedikit bahkan tidak ada yang meningkatkan resiko

kemandulan.

2. Penumpukan lemak yang berlebihan di daerah pubis sering menyebabkan penis

seakan-akan tidak menonjol, kelihatan lebih pendek dan kecil sehingga pria ini sangat pasif dalam berhubungan suami – istri.

(35)
(36)

8. Obesitas dengan Penyakit Keganasan (

Kanker )

- Pada Wanita :

Hasil penelitian menunjukkan, pada wanita yang sudah mengalami menopause, obesitas meningkatkan resiko timbulnya kanker rahim ( endometrium ) dan kanker payudara.

- Pada Pria :

kegemukan dapat meningkatkan resiko terserang kanker prostat dan kanker usus besar .

(37)
(38)

9. Obesitas dengan STROKE

• Stroke merupakan gangguan fungsional otak yang bersifat: fokal dan atau global, akut,

berlangsung antara 24 jam atau lebih,

disebabkan gangguan aliran darah ke otak, tidak disebabkan karena tumor/infeksi.

• Obesitas merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya stroke, karena obesitas dapat mengganggu sistem sirkulasi darah yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah yang terdesak oleh lemak.

(39)
(40)

10. Obesitas dengan Penyakit Batu

Empedu

• Pada wanita, obesitas juga meningkatkan resiko

timbulnya batu empedu. Ini terjadi karena cairan

empedu menjadi lebih kental.

(41)

10. Obesitas dengan Gangguan

Psikologis

 Orang dengan obesitas juga seringkali mengalami

gangguan psikologis berupa rasa rendah diri, depresi. Terlebih lagi bila lingkungan di sekitarnya tidak

memberikan dukungan, melainkan malah

(42)

Diagnosa

Mengukur lemak tubuh

Cara-cara berikut memerlukan peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih :

1. Underwater weight,

pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian lemak tubuh dihitung

(43)

2. BOD POD

Merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa

digunakan untuk mengukur lemak tubuh. 3. DEXA (dual energy X-ray absorptiometry),

Menyerupai skening tulang. Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari

lemak tubuh.

(44)

2 Cara yang lebih sederhana untuk menghitung adalah dengan :

1. Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan

jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).

2. Bioelectric impedance analysis (analisa tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa.

(45)

Penatalaksanaan :

1. Hitung nilai BMI pada penderita

- BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan dengan tinggi badan.

- Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih.

- BMI merupakan rumus matematika dimana berat badan ( dalam kilogram ) dibagi dengan tinggi badan ( dalam meter ) pangkat dua.

(46)
(47)

Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI pada

(48)

1. Resiko rendah : BMI < 27

2. Resiko menengah : BMI 27-30 3. Resiko tinggi : BMI 30-35

4. Resiko sangat tinggi : BMI 35-40

5. Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.

(49)

2. Setelah menentukan hal tersebut diatas, tentukan jenis dan beratnya latihan, serta

jumlah pembatasan kalori dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.

a. Penderita dengan resiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang

(1200-1500 kalori/hari untuk wanita ), (1400-2000 kalori/hari untuk pria )

(50)

b. Penderita dengan resiko kesehatan

menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200 kalori/hari untuk wanita ),

(1000-1400 kalori/hari untuk pria ) disertai olah raga.

c. Penderita dengan resiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.

(51)

Bagaimana mekanisme aksi obat anti

obesitas?

1. Menekan nafsu makan.

2. Meningkatkan metabolisme tubuh.

3. Menurunkan kemampuan tubuh untuk mengabsorpsi nutrien tertentu dari

makanan, utamanya lemak, misalnya dengan cara menghambat peruraian lemak sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh.

(52)
(53)

1. Orlistat ( Xenical )

Obat ini menggurangi penyerapan lemak di usus dengan cara menghambat enzim lipase dari pankreas. Lipase adalah enzim yang

bertugas menguraikan lemak. Obat ini bisa menyebabkan feses menjadi berlemak,

(54)

2. Sibutramin ( Meridia, Reductil )

Obat ini bekerja secara sentral menekan nafsu makan, dengan mengatur

ketersediaan neurotransmiter di otak, yaitu menghambat re-uptake serotonin dan

norepinefrin. Namun obat ini harus

digunakan secara hati-hati karena dapat

meningkatkan tekanan darah, menyebabkan mulut kering, konstipasi, sakit kepala dan

(55)

3. Obat-obat Laksatif

Dengan melancarkan BAB (buang air besar) diharapkan berat badan juga relatif

terkontrol. Banyak sediaan suplemen yang mengandung high-fiber yang ”diindikasikan” untuk melangsingkan tubuh dan dapat

diperoleh secara bebas. Serat tinggi tadi diharapkan mengembang di saluran cerna dan memicu gerakan peristaltik usus

(56)

4. Diuretik

Obat-obat diuretik sering dipakai sebagai obat

pelangsing, efeknya tidaklah signifikan dalam mengurangi berat badan, penggunaannya harus

diperhatikan karena dapat mengganggu keseimbangan

elektrolit.

5. Obat-obat herbal pelangsing

Salah satu herbal yang terkenal sebagai pelangsing

adalah Jati Belanda. Senyawa tanin yang banyak terkandung di bagian daun, mampu mengurangi penyerapan makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan usus.

(57)

Syarat Pemilihan Program Diet :

1. Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori, tinggi vitamin, mineral dan protein.

2. Penurunan berat badan harus secara perlahan dan stabil.

3. Program yang dipilih harus meliputi

perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong

(58)

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana rancangan Taman Skateboard dan Panjat Dinding di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dapat mengekspresikan sifat aktif dan dinamis para remaja melalui pengolahan bentuk

Sentra Bisnis UKM dalam era perdagangan bebas apabila dilihat dari dimensi sosial politik, dapat dipandang sebagai satu hakekat dan pendekatan untuk mempromosikan

Pengamatan laju dekomposisi dilakukan dengan metode litter bag yang dimasukan ke dalam boks eksperimen selama waktu yang ditentukan, kemudian diukur pengurangan

Melihat kondisi tersebut, penelitian tentang perancangan sistem sambungan yang ekonomis untuk rangka atap Pasar Sae Sarijadi penting karena sambungan baut pada sistem struktur

Candi Sukuh merupakan candi yang unik dan menarik untuk diteliti karena bentuknya berbeda dengan candi-candi Hindu pada

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2007 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban APBN di Lingkungan Departemen Agama sebagaimana

Berdasarkan pendapat tersebut dia atas, menjelaskan bahwa manajemen infrastruktur adalah koordinasi antara lingkungan kerja fisik dengan karyawan dan pekerjaan pada

Dengan adanya tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan bagi anak didik, yaitu; anak didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu; (1) anak didik