• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II BENTUK KALIMAT TANYA DALAM NASKAH DRAMA AHLUL-KAHFI BABAK I KARYA TAUFI>Q AL-CHAKI>M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II BENTUK KALIMAT TANYA DALAM NASKAH DRAMA AHLUL-KAHFI BABAK I KARYA TAUFI>Q AL-CHAKI>M"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

42

BAB II

BENTUK KALIMAT TANYA

DALAM NASKAH DRAMA

AHLUL-KAHFI

BABAK I

KARYA TAUFI>Q AL-CHAKI>M

Naskah drama Ahlul-Kahfi babak I karya Taufi>q Al- Chaki>m memuat berbagai macam kata tanya yang digunakan oleh penutur kepada mitra tutur untuk menanyakan tentang suatu hal. Kata tanya yang digunakan dalam naskah drama ini antara lain: hamzah

(ﺀ),

hal

(لى),

ma>

( (

ام ,

ma>dza>

(اذام),

lima>dza>

( لم

اذا ),

man

(نم),

kam

(مك),

kaifa

(فيك),

aina

(نيا),

mata>

(تىم),

dan ayyu

(يأ).

Dalam naskah drama ini juga ditemukan kalimat tanya yang tidak menggunakan perangkat tanya, namun hanya menggunakan tanda tanya (?) dan intonasi sebagai penandanya.

Populasi data dalam penelitian ini berjumlah seratus tiga puluh lima (135) data. Adapun sampel yang digunakan dalam pemaparan bentuk-bentuk kalimat tanya ini sebanyak 24 data, hal tersebut dimaksudkan agar memudahkan dalam melakukan pembahasan. Bentuk-bentuk kalimat tanya tersebut akan disajikan berdasarkan urutan kata tanya sebagai berikut:

2. Hamzah (

أ

)

Jumlah kalimat tanya dengan menggunakan kata hamzah dalam naskah drama ini sebanyak 44 (empat puluh empat) data kalimat. Penggunaan masing-masing kata tanya hamzah tersebut memiliki fungsi yang berbeda, baik chaqi>qi> maupun maja>zi.

Beberapa contoh yang terdapat dalam naskah drama ini adalah sebagai berikut (1) :

(2)

commit to user

؟برك ىلع نيدلا تقنتعا مأ ,ايحيسم تدلوأ 7 اينيلشم

(

ا لىأ ةيحرسم

فهكل

7

52

)

Misyli>niya>: Awulidta masi>chiyan, am i’tanaqta’d-di>na ala> kibri ?

Misliniya: ‚Apakah kamu beragama kristen sejak dilahirkan ataukah memeluknya setelah dewasa ?‛

(Drama Ahlul-Kahfi: 25)

Penggunaan huruf hamzah pada kata awulidta contoh (1) di atas menunjukkan makna a’t-tashawwur yaitu untuk mengetahui bagian dari suatu kalimat seperti subjek, predikat atau objek. Dalam hal ini adalah dengan menentukan salah satu dari dua objek, apakah beragama kristen sejak dilahirkan atau memeluknya setelah dewasa, pilihan kedua ini (i’tanaqta’d-di>na ala> kibri) disebut lafal bandingan.

Makna lain dari kalimat tanya yang menggunakan kata hamzah adalah a’t-tashdi>q. Salah satu contohnya adalah sebagai berikut (2):

؟ لبق نم انتيأرأ 7 اينيلشم

(

ةيحرسم

لىأ

فهكلا

7

63

)

Misyli>niya>: Ara’aitana> min qabl?

Misliniya: ‚Apakah kamu pernah melihat kami sebelumnya ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 16)

Penggunaan kata hamzah pada contoh (2) di atas menunjukkan makna a’t-tashdi>q, maksudnya adalah untuk menanyakan benar atau tidaknya tentang hal yang ditanyakan oleh pihak penanya, dan jawaban dari pertanyaan di atas adalah antara ‚ya‛ atau ‚tidak‛.

Selain memiliki makna chaqi>qi> berupa tashawwur dan a’t-tashdi>q, adakalanya kata tanya hamzah bermakna maja>zi, yaitu

(3)

commit to user

menunjukkan makna yang telah keluar dari makna sebenarnya, artinya kalimat tersebut digunakan untuk maksud lain. Contohnya (3):

؟ ّىطمتي فيكو ملاظلا فى ىولتي فيك وحبش ىرتأ 7شونرم

(

فهكلا لىأ ةيحرسم

7

55

)

Marnu>sy: Atara> syabchahu kaifa yatalawwa fi>’zh-zhala>mi wa kaifa yatamaththa> ?

Marnus: ‚Apakah kamu melihat bagaimana dia meliuk dalam kegelapan dan bagaimana dia membentangkan badannya ?‛

(Drama Ahlul-Kahfi: 82)

Penggunaan kata tanya hamzah pada contoh (3) di atas tidak digunakan untuk makna a’t-tashawwur ataupun a’t-tashdi>q, namun bermakna a’t-ta’ajjub yaitu menunjukkan rasa kagum atau keheranan penutur terhadap sesuatu yang dilihatnya.

Contoh lain penggunaan kata tanya hamzah yang bermakna maja>zi adalah sebagai berikut (4):

؟ كملاك عاسم قطي لم ونلإ ,ناكلما ةرداغم لىإ عرسأ ونأ ىرت لاأ 7 اينيلشم

(

فهكلا لىأ ةيحرسم

7

56

)

Misyli>niya>: Ala> tara> annahu asra’u ila> magha>daratil-maka>ni, li’annahu lam yutiq sima>’a kalamaka ?

Misliniya: ‚Tidakkah kamu melihat dia cepat-cepat meninggalkan tempat ini karena dia tidak tahan mendengar ucapanmu ?‛

(Drama Ahlul-Kahfi: 82)

Pada contoh (4) di atas, penggunaan kata tanya hamzah tidak bermakna tashawwur ataupun tashdi>q, namun bermakna a’t-tachqi>r yaitu bermaksud untuk menghina mitra tutur yang selalu bertutur kurang menyenangkan sehingga orang lain tidak tahan dengan ucapannya.

(4)

commit to user

3. Hal (

لى

)

Kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya hal dalam naskah drama ini sebanyak 7 (tujuh) kalimat. Adapun contoh kalimat tanya yang menggunakan kata tersebut adalah sebagai berikut (5):

؟اخيليماي لىأ كل لى 7 شونرم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

64

)

Marnu>sy: Hal laka ahlun ya> Yamli>kha> ?

Marnus: ‚Apakah kamu memiliki keluarga, wahai Yamlikha ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 17)

Bentuk kalimat tanya lain (6):

؟انيلإ دوعتس لى و )بايترا فى( 7 شونرم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

55

)

Marnu>sy: (fi> irtiya>bi) Wa hal sata’u>du ilaina> ?

Marnus: (merasa ragu) ‚Apakah kamu akan kembali kepada kami ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi:28)

Pada contoh (5 dan 6) di atas, penggunaan kata hal memiliki makna a’t-tashdi>q, maksudnya adalah untuk menanyakan benar atau tidaknya tentang hal yang ditanyakan oleh pihak penanya, dan jawabannya adalah antara ‚ya‛ atau ‚tidak‛.

4. Ma> )

ام

(

Penggunaan kata tanya ma> dalam naskah drama ini berjumlah 30 (tiga puluh) kalimat. Dalam perwujudannya adakalanya tidak ada tambahan (murni ma>), adakalanya ada tambahan berupa charfu jarr, dan

(5)

commit to user

adakalanya terdapat tambahan kata dza>. Contoh kalimat dengan menggunakan kata tanya ma> tanpa tambahan adalah sebagai berikut (7):

؟كبام 7 شونرم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

16

)

Marnu>sy: Ma> bika ?

Marnus: ‚Ada apa denganmu ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 41)

Contoh kata tanya ma> yang terdapat tambahan charfu jarr adalah sebagai berikut (8):

؟ فسأت ملاع 7 شونرم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

51

)

Marnu>sy: ‘Ala>ma ta’sifin ?

Marnus: ‚Atas dasar apa kamu mengatakan kemalangan/sial ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 24)

Pada contoh (8) di atas, bentuk asli dari kata ala>ma adalah perpaduan antara ala> dan ma>, pembuangan huruf alif pada kata ma> disebabkan karena adanya charfu jarr (ala>) yang mengawalinya (El-Dahdah, 2000:326).

Bentuk kalimat lain yang terdapat tambahan charfu jarr adalah (9):

؟كشت ميف 7 اينيلشم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

56

)

Misyli>niya>: Fi>ma tasyukku ?

Misliniya: ‚Ragu dalam hal apa ?\\‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 29)

(6)

commit to user

Kata tanya fi>ma dalam contoh (9) di atas bentuk aslinya adalah fi> dan ma>, dengan kaidah yang sama seperti pada contoh (8) sebelumnya, alif pada kata ma> dihilangkan karena didahului oleh charfu jarr.

Bentuk lain dari kata ma> adalah adanya penambahan charfu jarr lam yang bermakna at-ta’lil yaitu berfungsi untuk menanyakan sebuah alasan. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut (10):

؟لا لم و 7 اخيليم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

15

)

Yamli>kha>: Wa lima la> ?

Yamlikha : ‚Mengapa tidak ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 42)

Pada contoh (10) tersebut, charfu lam pada kata lima adalah charfu jarr yang berfungsi menghilangkan alif pada kata ma> (El-Dahdah, 2000:326) serta menjadikannya bermakna a’t-ta’lil (menanyakan alasan).

Adapun bentuk lain dari kata tanya ma> adalah ma>dza> yaitu dengan adanya penambahan kata dza>. El-Dahdah (2000:327) memberikan perincian bahwa ma> pada kata ma>dza> adalah isim istifha>m berfungsi sebagai khabar (predikat) muqaddam (predikat yang letaknya mendahului subjeknya), dan dza> adalah isim isya>rah (kata tunjuk) yang berfungsi sebagai mubtada’ mu’akhar (mubtada’/subjek yang posisinya terletak setelah khabar /predikat) hal ini berlaku bila kata setelah ma>dza> berupa isim atau kata benda. Namun apabila kata setelahnya berupa fi’l atau kata kerja, maka ma> pada kata ma>dza> adalah isim istifha>m yang berfungsi

(7)

commit to user

sebagai mubtada’, dan dza> adalah isim maushu>l (kata penghubung) yang berfungsi sebagai khabar. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut (11):

؟اذام 7 شونرم

(

ةيحرسم

كلا لىأ

فه

7

14

)

Marnu>sy: Ma>dza> ? Marnus: ‚Apa ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 40)

Contoh bentuk kalimat lain adalah (12):

؟ ّنم ديرت اذام 7 شونرم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

61

)

Marnu>sy: Ma>dza> turi>du minni>?

Marnus: ‚Apa yang kamu inginkan dariku?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 13)

Bentuk kalimat tanya lain adalah sebagai berikut (13):

؟لىومايب امئاد انوعدت اذالم 7 اينيلشم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

63

)

Misyli>niya>: Lima>dza> tad’u>na> da>’iman biya>maula>?

Misliniya: ‚Mengapa kamu selalu memanggil kami dengan kata wahai tuanku ?‛

(Drama Ahlul-Kahfi: 16)

Penambahan charfu jarr lam pada kata lima>dza> contoh (13) diatas juga memiliki makna yang sama seperti pada contoh (10) sebelumnya (lima>) yaitu bermakna a’t-ta’lil.

(8)

commit to user

4. Man (

نم

)

Naskah drama ini memuat sebanyak 6 (enam) kalimat tanya yang menggunakan kata tanya man, contoh kalimatnya adalah sebagai berikut (14):

؟كاردأ نم 7 اينيلشم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

61

)

Misyli>niya>: Man adra>ka ?

Misliniya: ‚Siapa yang memberitahumu ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 14)

Contoh kalimat lain (15):

؟زنكلا بحاصوى نم و 7 شونرم

(

ةيحرسم

7فهكلا لىأ

11

)

Marnu>sy: Wa man huwa sha>hibul-kanzi ? Marnus: ‚Siapa pemilik harta karun ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 44)

5. Mata> (

تىم

)

Naskah drama ini memuat kalimat tanya dengan menggunakan kata mata> sebanyak 4 (empat) kalimat, contohnya adalah (16):

؟ تىم 7 اينيلشم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

51

)

Misyli>niya>: Mata> Misliniya: ‚Kapan ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 24)

(9)

commit to user

Contoh kalimat lain adalah (17):

؟ كب ترفك تىم ؟ انأو 7اينيلشم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

12

)

Misyli>niya>: Wa ana> ? mata> kafartu bika ?

Misliniya: ‚Aku ? Kapan aku mengufurimu ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 35)

6. Kaifa (

فيك

)

Naskah drama ini tercatat hanya menggunakan 1 (satu) kalimat tanya yang menggunakan kata kaifa, kalimat yang dimaksud adalah (18):

؟امكّرس كللما فرع فيك 7 اخيليم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

66

)

Yamli>kha: Kaifa ‘arafal-Maliku sirrakuma> ?

Yamlikha: ‚Bagaimana Raja tahu tentang rahasia kalian ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 19)

7. Aina (

نيأ

)

Taufi>q Al-Chaki>m dalam naskah drama ini menggunakan 14 (empat belas) kali kata tanya aina untuk bertanya, contoh kalimatnya adalah sebagai berikut (19):

؟نيأ لىإ ! كيحو 7 شونرم

(

ةيحرسم

فهكلا لىأ

7

61

)

Marnu>sy: Waichaka ! ila> aina ?

Marnus: ‚Celakalah kamu ! Hendak kemana ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 14)

Contoh selanjutnya adalah (20):

(10)

commit to user

(

ةيحرسم

7فهكلا لىأ

15

)

Marnu>sy: Waichaka ! Syahran ? Wa aina kunna> thu>la hadzihil-muddah ? Marnus: ‚Celakalah kamu ! Satu bulan ? Dimana kita selama ini ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 42)

8. Kam (

مك)

Kata tanya kam ini hanya digunakan sebanyak 2 (dua) kali, salah satu contohnya adalah sebagai berikut (21):

؟انىاى انثبل مك ,شونرم 7 اينيلشم

(

ةيحرسم

7فهكلا لىأ

61

)

Misyli>niya>: Marnu>sy, kam labitsna> ha>huna>?

Misliniya: ‚Marnus, berapa lama kita tinggal di sini ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 14)

9. Ayyu ( (

ّيأ

Kata tanya ayyu dalam naskah drama ini digunakan sebanyak 7 (tujuh) kali, adapun contoh kalimatnya adalah sebagai berikut (22):

؟كلذ فى سأب يأ و 7 شونرم

(

ةيحرسم

7فهكلا لىأ

54

)

Marnu>sy: Wa ayyu ba’sin fi> dzalik ?

Marnus: ‚Apa masalahnya?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 27)

Dalam naskah drama Ahlul-kahfi babak I karya Taufi>q Al-Chaki>m ini tidak ditemukan bentuk kalimat tanya dengan menggunakan kata tanya anna> (

ّنأ

) dan ayya>na (

نايأ

).

(11)

commit to user

Selain kalimat tanya dengan menggunakan kata-kata di atas, naskah drama ini juga memuat bentuk kalimat tanya yang tidak menggunakan kata tanya sebagaimana pada umumnya. Meskipun tanpa menggunakan kata tanya kalimat-kalimat ini bisa dikategorikan sebagai kalimat tanya, hal ini dikarenakan adanya tanda tanya (?) dalam bentuk tulisnya, disertai intonasi (a’t-tanghim) meninggi di akhir kalimat saat diucapkan. Penulis mencatat ada sebanyak 12 (delapan belas) kalimat yang hanya menggunakan tanda tanya (?) dan intonasi sebagai penanda kalimat tanya, contoh kalimatnya adalah sebagai berikut (23):

7 اينيلشم

؟نايملإا تىح

(

ةيحرسم

7فهكلا لىأ

12

)

Misyli>niya>: Chatta>l-i>ma>n ?

Misliniya: ‚Sampai hal keimanan ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 35)

Pada contoh (23) di atas, meskipun dalam bentuk kalimatnya tidak terdapat kata tanya, namun dapat dikategorikan sebagai kalimat tanya, hal ini disebabkan adanya tanda tanya (?) dalam bentuk tulisnya, disertai intonasi (a’t-tanghim) meninggi di akhir kalimat saat diucapkan. Dalam contoh tersebut Misliniya mengingkari atau tidak percaya dengan pernyataan mitra tuturnya (Marnus) yang sebelumnya mengatakan bahwa cinta itu bisa mengalahkan segalanya termasuk persahabatan, bahkan keimanan.

Contoh kalimat lain adalah (24):

؟ اكسيرب ةيرملأا

؟ وتنبا

7 اينيلشم

(

ةيحرسم

7فهكلا لىأ

65

)

(12)

commit to user

Misyli>niya>: ibnatuhu ? al-ami>ratu Biriska> ? Misliniya: ‚Puterinya ? Ratu Priska ?‛ (Drama Ahlul-Kahfi: 18)

Kalimat pada contoh (24) di atas, dapat dikategorikan sebagai kalimat tanya meskipun dalam bentuk kalimatnya tidak terdapat kata tanya. Hal tersebut disebabkan adanya tanda tanya (?) dalam bentuk tulisnya, disertai intonasi (tanghim) meninggi di akhir kalimat saat diucapkan. Penutur (Misliniya) pada contoh tersebut tidak percaya terhadap pernyataan mitra tutur (Marnus) yang mengatakan kalau puteri dari Raja Diqyanus adalah seseorang yang beragama Kristen.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu contoh bentuk dan fungsi tindak tutur yang terdapat pada naskah drama yang berjudul Tarung karya Arif

Penanda kalimat imperatif pada contoh di atas adalah (1) kalimat yang di dalamnya terdapat fi’l amr yaitu fi’l amr اوذخ( khużu ) dari fi’l madhi ṡ ulasi