Nama : Benny Fernando
NPM : 31411459
Jurusan : Teknik Industri
PENDAHULUAN
Latar Belakang
penulisan ilmiah
Harapan
Perencanaan Bahan Baku Batu Bara
Persediaan Bahan Baku Batu Bara
PENDAHULUAN
Pembatasan Masalah
• Riset dan pengambilan data
dilakukan di bagian produksi dan gudang penyimpanan persediaan batu bara pada PT Semen Padang.
• Data produksi persediaan batu bara
yang digunakan untuk bahan bakar yaitu pada tahun 2014.
Tujuan Penulisan
1. Memepelajari proses produksi pada PT Semen Padang
2. Mempelajari perencanaan persediaan yang dilakukan oleh PT Semen Padang
penulisan ilmiah
Metode Penelitian
• Metode Studi Pustaka
GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN
penulisan ilmiah STRUKTUR ORGANISASI PT. SEMEN PADANG Direktur Utama (Benny Wendry) Direktur Komersil (Pudjo Suseno) Direktur Produksi (Agus B. Nurbianto) Direktur Keuangan (Tri Hartono Rianto)Internal Audit (Marpindo Sehan) Departemen Komunikasi
dan Sarana Umum (Ampri Satyawan) Departemen Penjualan (Benas Azhari) Departemen Distribusi dan Transportasi (Sumarsono) Departemen Pengadaan (Juke Ismara) Departemen Tambang (Indrieffouny Indra) Departemen Produksi II/III (Muhhammad Syafitri) Departemen Produksi IV (Daconi) Departemen Akuntansi dan Keuangan (Dedi Zaherdi) Departemen Sumber Daya Manusia (Endang Persitarini) Tim Counterpart Proyek-proyek Strategis Proyek Indarung IV (Minto Saksono) (Dasrial) (Amral Ahmad) Departemen Produksi V (Firdaus) Departemen Jaminan Kualitas dan Inovasi
(Hari Utama) Departemen GRC/MR (Asri Mukhtar) Kary Ditugaskan ke PT Semen Indonesia Persero, Tbk Departemen Teknik Pabrik (Admartin)
HASIL DAN PEMBAHASAN
penulisan ilmiah
Bahan Bakar PT Semen Padang
PT Semen Padang terdiri dari 2 unit kegiatan, yaitu produksi
semen dan penambangan bahan baku. Penelitian kali ini hanya
dikhususkan pada kegiatan produksi semen. Untuk melakukan
kegiatan produksi, perusahaan menggunakan batu bara sebagai
bahan bakar untuk menghasilkan gas panas pada
kiln
.
Kiln
ini
digunakan untuk pembakaran hasil campuran bahan baku dalam
pembuatan semen. Suhu pembakaran didalam
kiln
berkisar
antara 1000
0C sampai 1450
0C.
penulisan ilmiah
Persediaan Bahan Baku Batu Bara
Perusahaan memiliki dua sistem penumpukan batu bara, diantaranya sistem terbuka dan sistem tertutup. Penumpukan batu bara dengan sistem terbuka merupakan awal dari penumpukan pada batu bara saat baru datang dari
penambangan atau supplier dan dijadikan tempat penumpukan sementara.
Sedangkan sistem tertutup merupakan tempat pengelolaan batu bara
sebelum digunakan. Pengelolaannya berupa pembagian kapasitas batu bara yang akan digunakan untuk proses pembakaran. Batu bara yang digunakan terlebih dahulu untuk proses pembakaran adalah batu bara yang sudah
tersedia di stockpile, batu bara yang terdapat pada stockpile tersebut tertutup karena batu bara tersebut akan diminta oleh bagian produksi untuk menjadi bahan bakar pada proses produksi.
penulisan ilmiah
Diagram Alir Proses Pengadaan Batu Bara
penulisan ilmiah
Perencanaan Persediaan Bahan Baku
Pengelolaan persediaan batu bara pada perusahaan dilakukan oleh biro coal mixing
dan biro pengadaan barang. Pengendalian mulai dari penerimaan, penyimpanan sampai dengan pemakaian batu bara menggunakan sistem pertama masuk pertama keluar. Perusahaan menilai metode pertama masuk pertama keluar berguna agar kualitas bahan baku yang digunakan tidak menurun.
PT Semen Padang memiliki sistem pengendalian persediaan deterministik. Sistem perencanaan persediaan deterministik digunakan karena lead time sudah ditentukan oleh perusahaan yaitu selama 35 hari dalam periode 12 bulan. Selama 35 hari
perusahaan melakukan pemesanan terhadap batu bara selama 1 tahun penuh, hal ini dilakukan karena perusahaan ingin tetap menjaga persediaan sebesar 120.000 –
240.000 untuk persediaan batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar utama dalam proses produksi semen.
penulisan ilmiah
Biaya Persediaan
Biaya pemesanan merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam
melakukan pemesanan bahan baku hingga bahan baku diterima yang meliputi biaya administrasi dan biaya simpan. Pemesanan dilakukan berdasarkan surat jalan dari departemen pengadaan. Waktu maksimal dari surat jalan (PO)
sampai dengan akhir pengiriman untuk batu bara (lead time) adalah 35 hari. Harga per ton batu bara tahun 2014 RP. 718.000,00 – Rp.742.000,00. Data standar pengelolaan persediaan disesuaikan dengan total stockpile
perusahaan yaitu 180.000 – 360.000 ton dan untuk stok yang harus dijaga adalah 120.000 – 240.000 ton dalam periode 12 bulan. Apabila kurang dari 120.000 ton maka akan terjadi gangguan pada proses produksi karena untuk memproduksi semen selama 12 dibutuhkan batu bara sebanyak 211.123 ton dan apabila melebihi dari 240.000 ton maka akan menambah biaya
penyimpanan.
penulisan ilmiah
Biaya Persediaan
Tabel 4.1 Rekap Transaksi Batu Bara Tahun 2014 (Satuan Ton) (Sumber: PT Semen Padang, 2015)
JANUARI 71,267.99 28,297.11 (49,384.00) (79.61) 50,101.49 FEBRUARI 50,101.49 40,081.23 (49,339.00) (79.35) 40,764.37 MARET 40,764.37 24,644.99 (45,614.00) (56.69) 19,738.67 APRIL 19,738.67 34,841.34 (52,928.00) (25.00) 1,627.00 MEI 1,627.00 14,864.77 (68,825.00) 52,800.00 (5.38) 461.39 JUNI 461.39 19,502.72 (10,471.00) (82.59) 9,410.52 JULI 9,410.52 42,701.12 (52,111.00) - 0.64 AGUSTUS 0.64 63,919.22 (63,836.00) - 83.86 SEPTEMBER 83.86 65,705.98 (64,562.00) (20.75) 1,207.09 OKTOBER 1,207.09 87,759.96 (78,179.37) (86.83) 10,700.85 NOVEMBER 10,700.85 48,863.27 (53,757.77) (46.82) 5,759.53 DESEMBER 5,759.53 60,123.94 (65,327.00) (4.61) 551.86 TOTAL 211,123.41 531,305.64 (654,334.14) (487.63)
BULAN STOK PENERIMAAN PEMAKAIAN TRANSFER KOREKSI TOTAL
Data pemakaian merupakan banyaknya batu bara yang digunakan untuk proses produksi. Data transfer merupakan penambahan pemesanan batu bara jika terjadi kekurangan stok. Sebagai contoh pada bulan Januari stok adalah sebesar 71,267.99 ton, stok tersebut merupakan sisa dari stok pada bulan sebelumnya yaitu bulan Desember 2013. Pada bulan Januari juga terjadi penerimaan stok sebesar 28,297.00 ton dari pemasok (vendor), sedangkan pemakaian pada bulan Januari yaitu sebanyak 49,384.00 ton dan batu bara yang koreksi (reject) sebesar 79,61 ton. Sedangkan koreksi maksudnya adalah jumlah batu bara yang tidak bisa digunakan untuk proses pembakaran karena kualitasnya dibawah 5500 kcal. Sehingga sisa stok yang ada pada bulan Januari tersebut adalah sebanyak 50,101.49 ton. Sisa stok tersebut akan di masukkan ke dalam stok pada bulan berikutnya. Transfer dilakukan untuk memenuhi kebutuhan batu bara pada bulan Mei karena stok dan penerimaan batu bara di bulan ini tidak mencukupi total pemakaian, sehingga dilakukan lagi pemesanan batu bara kesupplierlain sebesar 52.800 ton.
penulisan ilmiah
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat melakukan kerja praktek di PT Semen Padang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
• Proses pembuatan semen di PT Semen Padang adalah proses kering, yaitu
merupakan proses pembuatan semen dengan melewati tahapan
pembakaran bahan baku. Proses produksi semen dimulai dari penambangan
bahan mentah, penggilingan, pembakaran sampai kepada proses
pengepakan semen.
• PT Semen Padang memiliki sistem perencanaan persediaan deterministik.
Sistem perencanaan persediaan deterministik digunakan karena lead time
sudah ditentukan oleh perusahaan yaitu selama 35 hari dalam periode 12 bulan. Selama 35 hari perusahaan melakukan pemesanan terhadap batu bara selama 1 tahun penuh, hal ini dilakukan karena perusahaan ingin tetap menjaga persediaan sebesar 120.000 – 240.000 untuk persediaan batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar utama dalam proses produksi semen.
SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penulisan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Jenis bahan baku yang dipelajari tidak hanya bahan baku utama saja, akan tetapi bahan baku tambahan atau penunjang seperti solar.
2. Perusahaan juga sebaiknya memperhitungkan pengaman persediaan untuk menghindari penundaan proses produksi.
penulisan ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofyan. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Jakarta: LPFEUI
Assauri, Sofyan. 2002. Manajemen Pemasaran (dalam konsep dan strategi). Jakarta: Rajawali Grafindo
Ahyari, Agus. 1979. Manajeman Produksi. Yogyakarta
Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia
Gitosudarmo, Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta
Hartini, Sri. 2011. Teknik Mencapai Produksi Optimal, Edisi Pertama, Bandung: CV Lubuk Agung
Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo
Nasution, Arman Hakim. 2003. Manajemen Industri. Jakarta: ANDI.
Nasution, A.H dan Prasetyawan, Y. 2008. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu
Pardede, Pontas M. 2003. Manajemen Operasi dan Produksi: Teori, Model dan Kebijakan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
Rangkuti, Freddy. 2012. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Siagian, Sondang. 2005. Manajemen Strategi. Edisi keenam. Jakarta: PT Bumi Aksara
Weygandt, Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D. 2007. Accounting Principles Pengantar Akutansi, Edisi Ketujuh. Jakarta: