• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 ANALISIS BISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 ANALISIS BISNIS"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Gambaran Umum Rencana Produk

Produk yang akan dibuat adalah m-commerce yang berada pada smartphone berbasis android yang menjual barang-barang harian (daily goods). Aplikasi ini dinamakan IMAGI. IMAGI berarti “imagine” atau membayangkan. Membayangkan kemudahan dalam berbelanja dengan cara yang mudah. IMAGI memiliki slogan “shop

anytime anywhere”. Slogan tersebut menandakan bahwa dengan menggunakan

IMAGI pengguna dapat berbelanja kebutuhannya dimana saja dan kapan saja dengan cara yang mudah, yaitu hanya membuka smartphone, dan mulai berbelanja.

IMAGI menawarkan cara berbelanja yang mudah. Cara berbelanja IMAGI dibagi menjadi dua cara yaitu berbelanja dengan melihat katalog yang disediakan pada aplikasi layaknya aplikasi m-commerce pada umumnya dan berbelanja menggunakan

QRCode. Berbelanja menggunakan QRCode merupakan keunggulan IMAGI

dibandingkan dengan aplikasi m-commerce lain yang sudah ada di masyarakat.

Tujuan IMAGI berfokus pada penjualan barang-barang harian (daily goods), seperti yang sudah dipaparkan pada Bab 1, IMAGI termotivasi untuk menyelesaikan masalah masyarakat yang mengalami kesulitan berbelanja karena sibuk bekerja dan padatnya lalu lintas jalan yang menyita waktu dalam perjalanan berbelanja. Dengan adanya aplikasi m-commerce IMAGI ini dapat menyelesaikan masalah masyarakat Jakarta dalam berbelanja khususnya untuk memenuhi kebutuhan harian. Berikut dijabarkan hipotesa dan analisa untuk membuktikan potensi dan kelayakan produk IMAGI.

3.2 Analisis Industri

3.2.1 Model Lima Kekuatan Porter

IMAGI merupakan aplikasi mobile Android yang bergerak dalam bidang m-

commerce yang dapat digunakan oleh para pengguna aplikasi untuk berbelanja produk

harian (daily goods). Dalam industri ini terdapat beberapa persaingan dari perusahaan lain sehingga mengharuskan IMAGI mengetahui kekuatan industri dari berbagai sisi.

(2)

Untuk mengetahui berbagai kekuatan dari para pesaing dan industri lain maka perlu dilakukan analisis industri menggunakan model lima kekuatan Porter untuk dapat mendefinisikan berbagai segi dalam persaingan industri. Berikut ini merupakan analisa lima kekuatan Porter pada IMAGI.

3.2.1.1 Persaingan dengan Perusahaan Lain

Perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat industri mulai menggunakan teknologi untuk menjual produk mereka, seperti melalui website dan aplikasi smartphone. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan meningkat tinggi dan dapat menjadi ancaman bagi IMAGI.

IMAGI menjadikan Home Plus (Tesco) sebagai referensi acuan bisnis karena Home Plus memiliki proses bisnis yang mirip dengan IMAGI dan merupakan perusahaan retail terbesar kedua dan perusahaan online retail terbesar di Korea Selatan, mengalahkan Shinsegae Group yang memiliki toko retail fisik yang lebih banyak di bandingkan dengan Home Plus. HomePlus.Co.Ltd didirikan pada 1 Mei 1999. Home Plus menjadi referensi acuan bisnis IMAGI dan bukan menjadi kompetitor karena Home Plus hanya menargetkan jasa serta produk-produk untuk wilayah Korea Selatan dan seluruh aplikasi dan website dirancang hanya menggunakan bahasa Korea (hangul).

Referensi acuan bisnis lainnya adalah eBay QR Shop (USA), Cold Storage (Singapore), Toys”R”Us (USA) juga menggunakan teknologi QRCode sejenis yang digunakan untuk aplikasi m-commerce mereka. Mereka tidak dijadikan komptetitor karena kegiatan operasionalnya hanya terbatas dalam negeri masing-masing perusahaan tersebut berada.

Pesaing utama IMAGI adalah Qoo10.co.id. Qoo10 merupakan online

marketplace yang dibentuk oleh PT.Glosis dan melakukan Joint Venture dengan eBay.

Qoo10 sudah memiliki tujuh cabang yang berada pada Singapore, Tokyo, Malaysia, Shanghai, Hong Kong, Seoul dan Indonesia. Qoo10 juga memiliki aplikasi mobile yang sudah tersedia untuk smartphone Android. Qoo10 menjual barang yang sangat beragam seperti pakaian, alat musik, alat elektronik, makanan, buku dan alat-alat olahraga.

(3)

Namun Qoo10 tidak menjual barang-barang harian seperti alat kebutuhan mandi, bahan memasak, serta barang harian lainnya. Qoo10 dijadikan sebagai pesaing IMAGI karena Qoo10 dapat dengan mudah melakukan ekspansi produk untuk menjual barang-barang harian.

Berikut ini adalah tabel perbandingan fitur atau fasilitas yang dimiliki oleh para referensi acuan bisnis dan pesaing IMAGI diantaranya adalah HOME Plus, Qoo10, eBay QR Shop, Cold Storage dan Toys”R”Us.

Table 3.1 Perbandingan Pesaing dan Referensi Acuan Bisnis

Dimensi Strategi Home Plus Qoo10 eBay QR Shop

Cold Storage Toys “R”Us

Promosi/ Discount Ada Ada Tidak Ada Ada

Jasa Pengiriman Kurir Pribadi

Jasa Pengiriman

Jasa Pengiriman

Kurir pribadi Kurir Pribadi Ragam jenis produk

yang dijual

Banyak Banyak Banyak (Barang musiman)

Banyak Sedikit (Mainan)

Aplikasi Mobile Android, IOS Android, IOS, Windows Phone Android, IOS, Windows Phone Tidak ada (Website) Android, IOS Ruang lingkup wilayah pemasaran Korea Selatan Singapore, Tokyo, Malaysia, Shanghai, Hong Kong, Seoul, Indonesia USA(Hanya QR shop) Singapore USA

Sistem QR Code Ada Tidak Ada Ada Ada

Toko fisik di Indonesia

Tidak Ada Tidak Tidak Ada

Hanya Qoo10 yang sudah memiliki wilayah pemasaran di Indonesia. Namun Qoo10 tidak memiliki sistem pembelian QR code. Dan Qoo10 tidak menjual barang-

(4)

barang harian seperti HOME Plus yang sangat sukses menjual barang-barang harian (daily goods). Berdasarkan hal tersebut maka IMAGI memiliki kesempatan untuk memasuki industri m-commerce dengan menjual barang-barang harian (daily goods) di Indonesia.

3.2.1.2 Potensi Pengembang Produk Pengganti

Dalam Industri penjualan barang-barang harian (daily goods), IMAGI sendiri merupakan produk pengganti dari pembelian barang secara langsung dengan mengunjungi toko fisik. IMAGI merupakan sistem baru yang dikembangkan untuk mempermudah proses pembelian barang menggunakan mobile. M-Commerce IMAGI tidak akan dapat menggantikan proses pembelian secara tradisional namun menawarkan cara baru dalam berbelanja.

IMAGI menjual berbagai produk yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan harian disertai dengan adanya potensi pengembangan produk pengganti dalam hal cara berbelanja yaitu berbelanja menggunakan web commerce dan teleshopping. Dengan tidak adanya switching cost pelanggan dapat dengan mudah berpindah metode pembelanjaan sehingga menjadi ancaman bagi m-commerce IMAGI.

3.2.1.3 Potensi Masuknya Pesaing Baru

Industri m-commerce di Indonesia sangat berkembang pesat dan dapat memberikan keuntungan yang tinggi. Sehingga tingkat ketertarikan pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar m-commerce sangat tinggi. Banyak pesaing di Indonesia yang telah menggembangkan m-commerce dan sangat sukses pada industri penjualan menggunakan m-commerce. Hal ini menjadikan industri ini menjadi sangat diminati oleh para pendatang baru.

Hambatan masuknya pesaing baru kedalam industri m-commerce adalah keahlian teknologi, untuk dapat membangun sistem yang lebih baik dan kualitas yang lebih tinggi. Berdasarkan jurnal Software Development Trends, Jumlah Software

Developer secara global hanya 5.3% dan sisanya berprofesi sebagai Business Leader, Sales dan Marketing, Advisor dan Supervisory. Masih minimnya informasi dan

pengetahuan untuk membuat aplikasi berbasis mobile, dan jumlah software developer yang sedikit menjadi hambatan bagi para pesaing dalam membuat produk sejenis.

(5)

Harga untuk pembuatan aplikasi berbasiskan mobile masih tergolong tinggi dibandingkan dengan website dan aplikasi desktop.

Selain jumlah software developer yang masih sedikit, hubungan kerjasama dengan pemasok yang terpercaya dan penyediaan konten yang akan ditawarkan merupakan salah satu hambatan dalam masuknya kedalam industri m-commerce ini.

Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa industri m-commerce sedang berkembang pesat di Indonesia yang menjadikan tingkat ketertarikan pesaing terhadap industri ini sangat tinggi, sehingga meningkatkan ancaman masuknya pesaing baru. Namun perlu diperhatikan bahwa hambatan untuk kedalam industri m- commerce di Indonesia juga cukup tinggi yaitu, minimnya pengembang aplikasi berbasis mobile serta sulit untuk menjalin kerjasama dengan para pemasok yang terpercaya.

3.2.1.4 Daya Tawar Pemasok

Aplikasi IMAGI membutuhkan jasa berupa web hosting dalam proses penyimpanan database yang akan diakses menggunakan web service. Dalam penggunaan jasa web hosting, IMAGI memilih web hosting lokal karena aplikasi akan lebih cepat diakses menggunakan server lokal dibanding menggunakan jasa web

hosting luar negeri, keputusan ini dipilih untuk menyediakan kecepatan dalam

memproses data.

Selain web hosting, IMAGI harus bekerjasama dengan dengan para produsen atau pemasok barang yang akan menjadi partner bisnis IMAGI. Dengan memiliki hubungan yang baik dengan partner bisnis, IMAGI dapat dengan mudah memasok

dan menjual produk. Tentu dalam pemilihan partner bisnis IMAGI mempertimbangkan harga dan kualitas dari produk yang ditawarkan oleh pemasok.

Daya tawar pemasok sangat berperan penting dalam industri m-commerce yang menjual barang-barang harian, karena pemasok memiliki kekuatan untuk menentukan harga dan persediaan barang sehingga IMAGI harus menemukan pemasok terpercaya yang dapat memberikan produk berkualitas dengan harga terjangkau.

Dapat disimpulkan bahwa daya tawar pemasok pada segmen industri ini tinggi karena sangat bergantung pada pemasok barang-barang harian (daily goods).

(6)

3.2.1.5 Daya Tawar Konsumen

Pada segmen industri m-commerce konsumen memiliki daya tawar yang tinggi, konsumen memiliki kelebihan yaitu bebas memilih metode pembelanjaan yang akan digunakan. Konsumen lebih cenderung berbelanja dengan metode yang praktis dan cepat. Namun dilihat dari kondisi jalan di Indonesia konsumen sulit untuk berbelanja di toko offline karena adanya kemacetan. Berdasarkan data “Jakarta Urban

Transport Problem and Their Environmental Impacts” ruas jalan di Jakarta sudah

tidak dapat menampung jumlah kendaraan di Jakarta. Ada sekitar 19.5002 kelebihan ruas kendaraan dibanding ruas jalan di Jakarta.

Pembeli disini adalah para konsumen yang ingin berbelanja menggunakan aplikasi IMAGI melalui smartphone Android mereka sehingga medapatkan keuntungan hemat waktu dan berbelanja dengan praktis. Namun perlu diperhatikan bahwa IMAGI merupakan sebuah alternatif metode berbelanja baru yang menawarkan sistem berbelanja online. Proses berbelanja yang ditawarkan oleh IMAGI tidak dapat terlepas sepenuhnya dari toko offline. IMAGI hanya menawarkan metode berbelanja yang lebih mudah dan praktis. Tidak dapat terlepas dari toko fisik menjadi ancaman bagi IMAGI sendiri, mengakibatkan tidak adanya switching cost bagi konsumen dalam memilih metode berbelanja. Konsumen dapat berpindah membeli barang dengan cara tradisional yaitu mengunjungi toko offline. Namun konsumen tidak mendapatkan keuntungan seperti apabila ia berbelanja menggunakan aplikasi IMAGI yaitu praktis, hemat waktu, dan pengiriman pesanan yang diantar ketujuan pelanggan. Praktis dalam hal pemesanan barang yang cukup menggunakan aplikasi IMAGI. Hemat waktu, pelanggan dengan mudah memesan barang dimana saja dan kapan saja, tanpa perlu mengunjungi toko fisik dan produk yang dipesan akan dikirim ke tujuan pelanggan dalam jangka waktu satu hingga dua hari waktu pemesanan.

(7)

3.2.1.6 Hasil Analisa Lima Kekuatan Porter

Gambar 3.1 Analisis lima kekuatan porter IMAGI

Dari hasil analisis industri menggunakan model lima kekuatan Porter, dapat disimpulkan bahwa IMAGI berada pada industri yang atraktif, menjual barang- barang kebutuhan harian dengan tingkat persaingan yang tinggi, tingkat hambatan masuk pesaing baru tinggi, daya tawar pemasok yang tinggi karena pemasok yang lebih berkuasa pada industri ini, dan daya tawar konsumen yang juga tinggi.

3.2.2 Perilaku Pelanggan

Untuk mengetahui berbagai prilaku-prilaku konsumen pada masa sekarang ini perlu dilakukannya analisis terhadap perilaku pelanggan. Analisa ini akan dijadikan acuan dalam melakukan analisa Business Model Canvas serta perancangan aplikasi IMAGI. Tujuan dari analisa perilaku pelanggan adalah agar dapat mengetahui bagaimana perilaku calon pengguna aplikasi m-commerce IMAGI pada masa sekarang.

(8)

N e g a ra A si a

3.2.2.1 Pertumbuhan Pengguna Internet

Pertumbuhan penggunaan internet sangatlah pesat. Berdasarkan data dari http://www.internetworldstats.com Indonesia menduduki peringkat keempat dalam penggunaan Internet.

Pengguna Internet Asia 30 Juni 2012

China India Japan 538.0 137.0 101.2 Indonesia 55.0 Korea Selatan Filipina Vietnam Pakistan Thailand Malaysia 40.0 33.6 31.0 29.1 20.1 17.7 0.0 100.0 200.0 300.0 400.0 500.0 600.0

Pegguna Internet (Juta)

Gambar 3.2 Negara Asia Pengguna Internet Sumber: (Stats, 2012)

Indonesia merupakan peringkat keempat pengguna internet terbesar di Asia setelah China, India dan Jepang. Indonesia merupakan 5% dari pengguna Internet di Asia dengan jumlah pengguna internet sebesar 55.000.000 pengguna serta penetrasi pengguna internet sebesar 22.10%.

(9)

Tabel 3.2 Empat Besar Negara Pengguna Internet Negara Populasi Pengguna Internet (Tahun 2000) Pengguna Internet (30/6/2012) Penestrasi (% Populasi) % Pengguna Asia China 1,343,239,923 22,500,000 538,000,000 40.10% 50.00% Jepang 127,368,088 47,080,000 101,228,736 79.50% 9.40% India 1,205,073,612 5,000,000 137,000,000 11.40% 11.40% Indonesia 248,645,008 2,000,000 55,000,000 22.10% 5.10% Sumber: (Stats, 2012)

Berdasarkan data pengguna internet diatas, maka dapat dilihat bahwa penggunaan internet di Indonesia sangat banyak dan berpotensi, masyarakat Indonesia sangat suka menggunakan internet dengan melihat berdasarkan data pengguna internet. Dapat disimpulkan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam hal pengembangan aplikasi yang menggunakan internet khususnya m-commerce.

3.2.2.2 Pertumbuhan Pengguna Internet Mobile dan Traditional

Seiring dengan meningkatnya penggunaan internet di Indonesia , penggunaan internet dapat dikelompokan berdasarkan perangkat yang digunakan untuk mengakses internet, yaitu pengguna tradisional dan mobile. Pengguna tradisional terdiri dari pengguna PC dan Laptop sedangkan pengguna mobile mencakup Smartphone, Tabelt dan PDA. (Purba, 2011)

Penggunaan internet untuk mengakses web sudah mulai berubah di China, akses

web menggunakan mobile sudah melewati penggunaan akses web menggunakan

metode tradisional. China dijadikan tolak ukur untuk negara lainnya karena China menduduki peringkat pertama Asia dalam penggunaan mobile untuk mengakses internet. (Wu, 2013, p. 33)

(10)

Gambar 3.3 Akses web menggunakan Desktop PC vs Mobile Phone di China Sumber: (Wu, 2013)

Dapat dilihat dari status pengiriman perangkat elektronik, penjualan Tablet sempat mengambil alih penjualaan PC dan Notebook pada Quarter pertama tahun 2013. (Wu, 2013, p. 45)

Gambar 3.4 Pengiriman Global PC dan Tablet Q1:95-Q1:13 Sumber: (Wu, 2013)

(11)

Berdasarkan data laporan yang diambil dari “Mobile Marketing Statistic 2014”, pada tahun 2014 diperkirakan jumlah pengguna internet dengan menggunakan mobile akan mengambil alih jumlah penggunaan internet yang dengan menggunakan Desktop. (Bosomworth, 2014).

Gambar 3.5 Proyeksi Pengguna Internet Global Mobile vs Desktop, 2007-2015 Sumber: (Bosomworth, 2014)

Berdasarkan data jurnal “Developing Internet Service in Indonesia”, pengguna perangkat internet meningkat dengan pesat. Di Indonesia jumlah perangkat mobile penetrasinya mencapai 16.7% yang melebihi penetrasi perangkat tradisional yang hanya 5%. (Purba, 2011)

Tabel 3.3 Jumlah Perangkat Internet di Indonesia

Jumlah Perangkat Penetrasi

Mobile (Smartphone,Tabelt,PDA) 167.000.00 Perangkat 16.7% Tradisional (PC, Laptop) 15.000.000 Perangkat PC : 32.55% Laptop :67.45% 5% Sumber: (Purba, 2011)

Selain berdasarkan data penetrasi peningkatan jumlah perangkat mobile di Indonesia, berdasarkan data dari www.marketingcarts.com, masyarakat Indonesia

(12)

lebih cenderung untuk mengakses web menggunakan mobile dibandingkan dengan

desktop atau laptop.

Gambar 3.6 Cara user untuk mengakses website Sumber: (Marketing Charts, 2010)

Berdasarkan data pada gambar 3.7, 40% masyarakat Indonesia mengakses web hanya dengan menggunakan perangkat mobile. Hanya 4% yang sering mengakses web menggunakan laptop atau desktop mereka. sangat tinggi dibandingkan dengan negara lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan internet menggunakan mobile sudah melebihi penggunaan internet yang menggunakan PC dan laptop. Berdasarkan data penetrasi perangkat mobile dapat diketahui bahwa perilaku masyarakat di Indonesia lebih cenderung menyukai menggunakan mobile untuk mengakses web dibanding dengan cara tradisional yaitu menggunakan PC dan laptop. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat dekat dengan internet dan menggunakan

(13)

3.2.2.3 Sistem Operasi Mobile

Kecendrungan masyarakat Indonesia yang lebih menyukai akses internet menggunakan perangkat mobile, menyebabkan perlu dilakukan analisa terhadap jenis sistem operasi yang populer digunakan pada perangkat mobile.

Berdasarkan data dari “Internet Trends D11 2013” secara global pangsa pasar dari sistem operasi yang digunakan untuk perangkat smartphone sudah sangat berubah dari tahun 2005 sampai tahun 2012.

Gambar 3.7 Global Smartphone Operating System Market Share 2005-2012 Sumber: (Wu, 2013)

Berdasarkan Gambar 3.7, dapat dilihat perkembangan yang sangat signifikan dari tahun 2005 hingga tahun 2012 sistem operasi sudah sangat berubah. Pada tahun 2012, sistem operasi yang mendominasi smartphone adalah Android, IOS, dan Windows Phone. Pangsa pasar sistem operasi terbesar pada perangkat mobile adalah Android.

Pada tahun 2013 kuarter pertama pangsa pasar sistem operasi untuk Android juga tetap menduduki peringkat pertama untuk sistem operasi smartphone yaitu mencapai 74.4%. (Gartner, 2014)

(14)

18.2 3 2.9 0.7 0.6 0.3 M a rk e t S h a re

Mobile Market Share Q1-2013(%)

80 74.4 70 60 50 40 30 20 10 0

Android iOS Research In

Motion

Microsoft Bada Symbian Others

Operating System

Gambar 3.8 Mobile OS Market Share Q1 -2013

Pangsa pasar dari sistem operasi untuk smartphone didominasi oleh Android yaitu sebesar 74.4%. Sehingga pengembangan aplikasi berbasiskan sistem operasi Android sangat cocok untuk diterapkan pada masa sekarang.

Data ini menunjukan bahwa pengembangan aplikasi perangkat mobile berbasis Android sangat cocok karena pengguna smartphone terbesar menggunakan sistem operasi berbasiskan Android. Data ini akan menjadi acuan bagi IMAGI untuk mengembangkan aplikasi mobile berbasis Android yang merupakan sistem operasi

mobile paling populer Android dengan pangsa pasar terbesar.

3.2.2.4 Pembelian Menggunakan Mobile di Indonesia

Masyarakat di Indonesia sudah mulai berbelanja menggunakan smartphone. Hal ini dapat menjadi peluang bagi IMAGI dalam pengembangan aplikasi di industri

mobile. Berdasarkan data dari website (Google.Inc, 2014), dapat dilihat masyarakat di

Indonesia yang berbelanja menggunakan smartphone berdasarkan jenis kelamin serta produk yang dibeli.

(15)

Gambar 3.9 Indonesia Mobile Purchase

Berdasarkan grafik pembelian dan penggunaan smartphone di Indonesia, dapat dilihat bahwa masyarakat Indonesia gemar berbelanja menggunakan smartphone. Data tersebut didasarkan jumlah kepemilikan smartphone di Indonesia. Pengguna

smartphone di Indonesia yang memiliki daya beli paling tinggi adalah pengguna yang

(16)

Gambar 3.10 Grafik Pencarian Produk dan Pembelian menggunakan Smartphone

Dilihat dari pengelompokan produk yang dibeli, pembelian terbesar masyarakat Indonesia yang berbelanja menggunakan smartphone adalah produk pakaian. Di urutan kedua adalah produk kecantikan dan elektronik. Sedangkan untuk barang-barang harian hanya 7% dari pengguna smartphone yang ada di Indonesia.

Dari data perilaku berbelanja masyarakat Indonesia yang berbelanja menggunakan smartphone dapat kita simpulkan bahwa pengguna smartphone di Indonesia sudah terbiasa dengan berbelanja menggunakan smartphone. Masyarakat dibawah 55 tahun sudah familiar dengan metode pembelanjaan menggunakan

smartphone. Namun pembelian produk untuk barang-barang harian masih cenderung

kecil yaitu sebesar 7%, kalah dengan produk fashion dan elektronik. Hal ini yang dapat menjadi tantangan dalam pengembangan aplikasi yang menjual barang-barang harian.

(17)

Dari analisa perilaku segmentasi tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat dekat dengan penggunaan internet, hal ini dibuktikan dengan pengguna internet di Indonesia menduduki peringkat terbesar keempat di Asia sehingga mengembangkan produk yang membutuhkan jaringan internet di Indonesia sangat cocok dan didukung oleh masyarakat yang sudah mengenal teknologi dengan baik.

Pengembangan aplikasi sangat cocok untuk dikembangkan dalam perangkat mobile, karena penggunaan mobile berkembang sangat pesat dan sudah hampir mengambil alih penggunaan perangkat tradisional seperti Laptop dan PC. Menjadikan pengembangan aplikasi berbasis perangkat mobile di Indonesia merupakan keputusan yang baik.

Pengembangan aplikasi berbasis mobile tersebut akan dikembangkan berbasiskan Android karena berdasarkan data yang ada, pangsa pasar sistem operasi terbesar pada smartphone adalah Android yaitu 74.4% secara global. Semakin besar pangsa pasar yang didapat semakin besar pula kesempatan bisnis yang akan diperoleh.

Aplikasi m-commerce IMAGI ini akan menargetkan masyarakat Indonesia khususnya daerah Jakarta yang berusia antara 18 hingga 54 tahun. Masyarakat yang berusia antara 18 hingga 34 tahun dilihat dari data statistik penggunaan smartphone, merupakan pembeli terbesar yang menggunakan smartphone. Disimpulkan bahwa IMAGI akan menggunakan sistem operasi Android dengan perangkat mobile dengan pangsa pasar pertama adalah masyarakat Jakarta berusia antara 18 hingga 54 tahun.

3.3 Business Model Canvas

M-commerce IMAGI merupakan bisnis baru. Bisnis model canvas digunakan

untuk dapat mendeskripsikan bagaimana hubungan antara organisasi dalam membuat, menyampaikan dan menangkap nilai. Menggunakan bisnis model canvas kita dapat mendeskripsikan proses bisnis IMAGI. Penjabaran bisnis model canvas dibagi 9 bagian yaitu customer segments, value propositions, channels, customer relationship,

revenue streams, key resource, key activities, key partnership dan cost structure.

3.3.1 Customer Segments

Berdasarkan data pada analisa perilaku segmentasi yang telah dilakukan, kita dapat mengelompokan segmen sehingga target pelanggan kita dapat sesuai. Analisa segmentasi pelanggan dapat dibedakan menjadi beberapa aspek yaitu berdasarkan geografi, demografi, psikologi, dan perilaku masyarakat.

(18)

Berdasarkan geografis, variabel segmentasi yang akan digunakan adalah berdasarkan kota. Wilayah Jakarta memiliki jumlah pengguna internet terbesar dibandingkan dengan wilayah Indonesia lainnya. Selain jumlah pengguna internet terbesar, infrastruktur dan fasilitas yang sudah tersedia dapat menunjang proses m-

commerce.

Berdasarkan demografis, variabel segmentasi yang akan digunakan adalah kisaran usia. Berdasarkan analisa perilaku segmentasi, jumlah pengguna aplikasi m-

commerce di Indonesia berada pada kisaran umur 18 hingga 54 tahun. Pengguna

terbanyak berada pada kisaran 18 hingga 34 tahun atau disebut masyarakat

Millennials. Sehingga target utama pengembangan aplikasi IMAGI berkisar antara 18

hingga 34 tahun.

Berdasarkan psikografis, variable segmentasi yang akan digunakan adalah aktivitas. Melihat kondisi kepadatan jalan dan aktivitas masyarakat Jakarta yang sibuk serta banyak masyarakat Jakarta yang sulit untuk berbelanja memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Sehingga melihat kondisi aktivitas pada daerah Jakarta yang sibuk dan macet, IMAGI melihat adanya peluang untuk mengembangkan aplikasi m-

commerce

Berdasarkan perilaku masyarakat, variable segmentasi yang akan digunakan adalah segmen pengguna. Melihat segmen pengguna masyarakat Jakarta yang sudah sangat dekat dengan teknologi internet dan smartphone menjadikan Jakarta sebagai tempat yang cocok untuk dijadikan target m-commerce IMAGI. Berdasarkan data pada analisa perilaku segemntasi, dapat kita lihat bahwa penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 22.10% dan Jakarta merupakan ibu kota, yang menjadi pusat kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia khususnya Jakarta sudah sangat mengenal dan dekat dengan teknologi internet dan mobile.

Setelah melakukan segmentasi yang dilihat berdasarkan beberapa aspek yaitu berdasarkan geografis, demografis, psikografis dan perilaku masyarakat maka dapat disimpulkan bahwa segmentasi pelanggan untuk m-commerce IMAGI adalah masyarakat Jakarta yang berumur 18 hingga 34 tahun. Masyarakat Jakarta memiliki potensi yang besar dalam menggunakan aplikasi IMAGI. Dengan melakukan analisa segmentasi pasar maka IMAGI dapat menentukan strategi dalam penentuan barang-barang yang akan dijual sesuai dengan kebutuhan target pelanggannya.

(19)

Berdasarkan data Kementrian Tenaga Kerja RI, Masyarakat yang memiliki rentang umur 15 hingga 34 tahun sebagian besar adalah pekerja yaitu sebesar 42,195,971 pekerja (RI, 2014). Tidak jauh berbeda dengan rentang umur segmen pelanggan IMAGI yaitu 18 hingga 34 tahun, Sehingga dengan mengetahui bahwa sebagian besar masyarakat yang berumur 18 hingga 34 tahun masyarakat Jakarta adalah pekerja, maka IMAGI dapat menentukan produk-produk yang dijual sesuai dengan segmen pelanggannya.

3.3.2 Value Propositions

Nilai yang akan diberikan kepada pelanggan apabila menggunakan aplikasi m-

commerce IMAGI adalah pengalamanan berbelanja. Aplikasi m-commerce IMAGI

akan meningkatkan pengalaman dalam berbelanja dari tiga sisi yaitu kemudahaan, kecepatan dan kenyamanan dalam berbelanja.

Menggunakan aplikasi m-commerce dapat memberikan kemudahaan berbelanja bagi para penggunanya. Kemudahaan dalam membeli barang-barang yang ingin dibeli, hanya menggunakan smartphone dengan fasilitas internet, pengguna dapat dengan mudah memilih dan memesan barang-barang yang diinginkan dimanapun dan kapanpun mereka ingin. Pelanggan hanya tinggal mencari barang yang diinginkan melalui list barang-barang yang tersedia pada aplikasi. Dengan fasilitas QR Code, pelanggan juga dapat memesan barang dengan melakukan scan pada QR Code produk sehingga produk tersebut dapat langsung masuk kedalam list barang yang ingin dipesan oleh pelanggan. Menggunakan aplikasi m-commerce IMAGI dapat mempermudah proses pembelanjaan serta menawarkan cara baru dalam berbelanja, seperti berbelanja menggunakan QR Code katalog atau melakukan scan QR Code pada

banner, poster atau wall-shop.

Penggunaan aplikasi m-commerce IMAGI juga dapat meningkatkan kecepatan dalam berbelanja, pengguna tidak harus mengantri untuk berbelanja, sehingga dapat menghemat waktu berbelanja bagi penggunanya. Namun penggunaan IMAGI tetap memiliki waktu tunggu 1 hingga 2 hari hingga produk tiba ke tangan pelanggan. Selain menghemat waktu antrian, pelanggan tidak perlu mengunjungi toko fisik secara langsung, cukup menggunakan smartphone, dan barang dapat diantarkan ketujuan yang diinginkan. Walaupun IMAGI tidak dapat menggantikan toko fisik sepenuhnya, namun IMAGI memberikan alternatif cara berbelanja.

(20)

Kenyaman dalam berbelanja juga ditawarkan kepada pelanggan. Proses berbelanja yang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja hanya menggunakan aplikasi smartphone. Hal ini membuat pelanggan merasa nyaman dalam berbelanja. Proses pengiriman barang yang langsung sampai kepada pelanggan membuat pelanggan menjadi nyaman, pelanggan tidak perlu lagi membawa barang-barang belanjaan yang merepotkan bagi pelanggan. Karena m-commerce IMAGI menyediakan fasilitas pengantaran barang yang langsung di antar ketempat tujuan para pelanggan.

Aplikasi m-commerce IMAGI juga menawarkan cara baru dalam berbelanja yaitu berbelanja menggunakan QR Code. Proses pembelanjaan yang dapat memesan barang dengam melakukan scan QR Catalog, banner atau wall-shop yang disediakan oleh IMAGI. Aplikasi m-commerce IMAGI menawarkan nilai kepada pelanggan yang menggunakan aplikasinya, yaitu kemudahan, kecepatan dan kenyamanan dalam berbelanja.

3.3.3 Channels

Untuk menjangkau segmen pelanggan IMAGI, dibutuhkan beberapa media atau channels yang dapat membantu IMAGI dalam menjangkau pelanggan. Media tersebut adalah internet dan publikasi media. Bantuan dari kedua media tersebut membantu IMAGI sehingga dapat dikenal oleh pelanggannya.

Media internet merupakan media yang cocok untuk memasarkan IMAGI. Beberapa media internet yang populer digunakan adalah Google Ads dan social media. Google Ads membantu IMAGI untuk lebih dikenal oleh para pengguna website aktif. Google Ads dipilih karena merupakan media publikasi yang terbukti efektif dapat menjangkau pelanggan atau calon pelanggan m-commerce IMAGI. Google Ads dapat meletakkan iklan dengan tepat sasaran. Google akan memasarkan iklan sesuai dengan katagori website yang sesuai dengan jenis produk yang diiklankan. Iklan menggunakan Google Ads sangat cocok dijadikan media publikasi untuk aplikasi m-commerce IMAGI, selain tepat sasaran juga dapat menjangkau pengguna dengan mudah.

Menggunakan media sosial juga sangat cocok sebagai media publikasi IMAGI, seperti akun resmi IMAGI yang dapat dibuat pada berbagai media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Pada akun resmi tersebut, IMAGI dapat berkomunikasi secara langsung dengan para penggunanya, sehingga dapat menerima saran dan feedback dari

(21)

para pengguna atau calon penggunanya. Selain dapat berkomunikasi, media sosial juga dapat menjadi tempat untuk promosi produk, sehingga pelanggan dapat mengetahui informasi terbaru yang diberikan oleh IMAGI.

Media publikasi IMAGI yang paling utama adalah wall-shop dan QR katalog yang menjadi keunggulan dari IMAGI. IMAGI akan memasarkan beberapa produknya menggunakan wall-shop yang akan di pasang dibeberapa titik di Jakarta. Wall-shop tersebut dijadikan media publikasi sekaligus media untuk pelanggan berbelanja menggunakan cara baru (new user experiences shopping) yaitu dengan menscan produk yang ada pada QR katalog dan wall-shop untuk berbelanja.

Media publikasi lainnya adalah artikel-artikel yang di tulis pada majalah dapat menjadi media publikasi yang baik untuk menjangkau pelanggan atau calon pelanggan sehingga dapat mengenal IMAGI. Seperti majalah “media kawasan” yang memberikan jasa publikasi dikomplek-komplek perumahaan.

3.3.4 Customer Relationship

Hubungan pelanggan yang dilakukan oleh IMAGI adalah tipe pelayanan

automated-service. Tipe pelayanan automated-service berlaku karena pelanggan

sendiri yang mengakses dan melakukan pemesanan pada aplikasi. Pelanggan tidak memerlukan bantuan asisten untuk melakukan proses pembelanjaan. Semua proses berbelanja ditangani dengan sistem secara otomatis. Tampilan aplikasi akan dibuat simpel dan mudah untuk dioperasikan sehingga dapat membuat para pengguna nyaman dan mudah dalam melakukan proses pembelian menggunakan aplikasi.

IMAGI juga memberikan bantuan dengan memberikan cara penggunaan dan call-

center apabila pelanggan mengalami masalah atau kesulitan dalam menggunakan

aplikasi. Walaupun pelanggan melakukan proses pemesanan serta pembayaran sendiri, tetapi IMAGI tetap menyediakan call-center yang dapat dihubungi apabila pelanggan mengalami kesulitan atau masalah dalam proses penggunaan aplikasi. Call-center merupakan tipe pelayanan personal-assistance.

3.3.5 Revenue Streams

Pada model bisnis aplikasi m-commerce IMAGI, menentukan beberapa cara untuk mendapatkan keuntungan dari proses bisnis yang telah ditetapkan. Sumber pendapatan IMAGI dibagi menjadi tiga yaitu penjualan aset, biaya berlangganan dan iklan.

(22)

Penjualan merupakan salah satu cara IMAGI untuk mendapatkan keuntungan. Menjual barang-barang harian kepada pelanggan sehingga IMAGI dapat mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dari pemasok dengan harga jual yang ditetapkan. Walaupun selisih atau harga sangat bersaing dan kompetitif namun penjualaan aset tetap menjadi salah satu cara IMAGI untuk mendapatkan keuntungan.

Selain penjualan aset, IMAGI mendapatkan keuntungan dari biaya berlangganan untuk para vendor atau pemasok. Namun vendor atau pemasok disini bukan vendor atau pemasuk utama, melainkan pemasok tingkat kedua (secondary

supplier) yang menginginkan barangnya dapat dipasarkan pada aplikasi m-commerce

IMAGI. IMAGI tetap memiliki pemasok utama yang tidak akan dikenakan biaya berlangganan sama sekali, karena dianggap sebagai premium partner, atau partner utama dari IMAGI sendiri.

Pemasangan iklan pada aplikasi IMAGI juga menjadi sumber pendapatan bagi IMAGI. Apabila ada pemasok yang ingin produknya dimasukan pada kategori “hot

product” maka mereka harus membayar biaya iklan untuk produk yang ingin

dimasukan kedalam kategori tersebut.

Dari seluruh faktor sumber pendapatan tersebut, berikut adalah proyeksi keuangan IMAGI dari tahun 2014 hingga 2022.

(23)

Tabel 3.4 Proyeksi keuangan IMAGI tahun 2014 hingga 2022 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Investasi 190,000,000 Pendapatan Biaya berlangganan - 6,000,000 12,000,000 24,000,000 30,000,000 30,000,000 54,000,000 72,000,000 Penjualaan barang - 200,000,000 250,000,000 330,000,000 360,000,000 380,000,000 420,000,000 500,000,000 Iklan - 48,000,000 144,000,000 288,000,000 432,000,000 504,000,000 588,000,000 768,000,000 Total pendapatan 190,000,000 254,000,000 406,000,000 642,000,000 822,000,000 914,000,000 1,062,000,000 1,340,000,000 Biaya Server Hosting 200,000.00 200,000.00 200,000.00 300,000 300,000 400,000 400,000 400,000 Infrastruktur Gudang - 40,000,000 40,000,000 40,000,000 65,000,000 65,000,000 65,000,000 65,000,000

Iklan Google Ads Words

- 6,000,000 7,000,000 9,000,000 10,000,000 15,000,000 15,000,000 17,000,000

Iklan Sosial Media Majalah

Wallshop 9,900,000 21,600,000 45,000,000 60,000,000 75,000,000 97,500,000 144,000,000

QR Brosur 8,640,000 8,640,000 8,640,000 9,120,000 18,240,000 19,200,000 19,200,000

Gaji Karyawan Developer Mobile - - 60,000,000 66,000,000 72,600,000 79,860,000 87,846,000 96,630,600

Call Center - 30,000,000 33,000,000 36,300,000 39,930,000 43,923,000

Karyawan Gudang - 60,000,000 66,000,000 72,600,000 79,860,000 87,846,000 96,630,600 106,293,660

Biaya Jasa Kurir 15,360,000 23,040,000 32,400,000 38,880,000 57,600,000 72,000,000 100,320,000

Biaya pembelian barang - 240,000,000 240,000,000 276,000,000 317,400,000 365,010,000 419,761,500 482,725,725

Total pengeluaran 200,000 380,100,000 466,480,000 579,940,000 686,160,000 800,256,000 913,268,100 1,075,492,985

Laba Kotor 189,800,000 (126,100,000) (60,480,000) 62,060,000 135,840,000 113,744,000 148,731,900 264,507,015

(24)

Tabel 3.5 Tabel NPV, IRR dan Payback Period IMAGI

NPV 153,277,408.70

IRR 0.14516082 (14.516 %)

Payback Period 6.44

Discount payback period 7.04

1,500,000

Proyeksi Keuangan(Dalam Ribuan Rp.)

1,000,000 500,000

Total arus masuk Total arus keluar -

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Gambar 3.11 Grafik proyeksi keuangan IMAGI 2015 hingga 2020

Dapat disimpulkan IMAGI memiliki empat sumber pendapat yaitu investasi, penjualan aset, biaya berlangganan untuk pemasok (secondary supplier) dan biaya untuk mengiklankan produk untuk masuk pada kategori tertentu.

3.3.6 Key Resource

Key resource adalah sumber daya utama yang dibutuhkan oleh IMAGI

sehingga dapat memberikan nilai bagi para pengguna. Sumber daya yang dapat menunjang proses bisnis IMAGI sehingga dapat memberikan nilai. Pada proses bisnis IMAGI, sumber daya utama dibagi menjadi tiga aspek yaitu server, pengembangan aplikasi, dan gudang.

Server dan pengembangan aplikasi IMAGI dapat dibagi menjadi beberapa

bagian yaitu:

1. Mobile Application System 2. Mobile Developers

(25)

Aplikasi mobile merupakan sumber daya paling penting pada proses bisnis IMAGI, karena IMAGI bergerak dalam industri m-commerce. Sehingga aplikasi

mobile merupakan syarat utama dalam membuat m-commerce.

Aspek pertama adalah pengembang aplikasi mobile tersebut. Untuk melakukan perawatan serta melakukan update pada aplikasi mobile IMAGI membutuhkan mobile

developer expert. Sehingga pengembang aplikasi mobile mejadi salah satu kunci untuk

sumber daya yang dibutuhkan oleh IMAGI.

Aspek kedua adalah server. Aplikasi mobile tidak akan dapat berjalan dengan baik apabila tidak dilengkapi dengan server yang dapat menampung data dan informasi penggunaan aplikasi mobile. Sehingga server dijadikan kunci utama sehingga proses bisnis dan pemerosesan data untuk aplikasi IMAGI dapat berjalan dengan baik.

Aspek terakhir adalah gudang. IMAGI membutuhkan gudang untuk menyimpan barang-barang yang akan didistribusikan dari pemasok kepada pelanggan. Sehingga gudang disini dapat dianggap sebagai pool dari barang-barang yang akan didistribusikan oleh IMAGI.

3.3.7 Key Activities

Aktivitas utama yang dilakukan dalam proses bisnis IMAGI dapat dibagi menjadi beberapa aktivitas, yaitu:

1. Bekerja sama dengan pemasok. 2. Proses jual beli

3. Pemasaran (Marketing)

Aktivitas pertama yang sangat penting sehingga proses bisnis IMAGI dapat berjalan adalah memiliki pemasok barang-barang yang akan didistribusikan kepada pelanggan. IMAGI harus dapat bekerja sama dengan pemasok yang berkualitas, hal ini dapat dilakukan dengan cara menjalin hubungan kerjasama dengan pemasok utama atau dapat disebut dengan premium supplier.

Aktivitas kedua adalah aktivitas proses jual beli. IMAGI harus dapat memastikan proses jual beli dapat berlangsung dengan baik, mulai dari proses pemesanan produk kepada pemasok, proses penerimaan pesanan pelanggan, proses pembayaran dari pelanggan, sampai proses pengiriman barang harus dapat berjalan

(26)

dengan baik. Semua hal tersebut merupakan aktivitas kunci untuk membuat model bisnis IMAGI dapat berjalan dengan baik.

Aktivitas ketiga adalah melakukan pemasaran menggunakan channel-channel yang sudah ditentukan. Memastikan segmen pelanggan mengetahui produk IMAGI dan cara penggunaannya. Proses pemasaran merupakan salah satu aktivitas kunci sehingga IMAGE dapat meningkatkan customer value seperti pelanggan bertambah dan lebih mengenal IMAGI.

Ketiga aktivitas tersebut merupakan aktivitas utama yang diperlukan oleh IMAGI sehingga proses bisnis dapat berjalan dengan baik sehingga dapat menciptakan nilai bagi para pelanggan.

3.3.8 Key Partnership

IMAGI membutuhkan rekan bisnis agar proses bisnis IMAGI dapat berjalan dengan baik. Rekan bisnis dibutuhkan untuk membantu IMAGI dalam pemenuhan kebutuhan IMAGI sendiri. Rekan bisnis atau partner bisnis IMAGI dapat dikelompokan menjadi tiga rekan utama, yaitu:

1. Pemasok (Supplier)

2. Jasa pengiriman barang (Delivery Services)

3. Hosting Server

Pemasok menjadi rekan bisnis utama pada IMAGI, karena pemasok menyediakan barang-barang yang akan didistribusikan oleh IMAGI kepada pelanggan. Tanpa adanya pemasok maka proses bisnis IMAGI tidak akan berjalan karena tidak ada barang yang didistribusikan atau dijual oleh IMAGI.

Selain pemasok, untuk mengantarkan barang kepada pelangan maka IMAGI harus bekerja dengan jasa pengiriman barang yang memungkinkan barang dapat sampai tempat tujuan pelanggan sesuai waktu yang telah ditentukan. Sehingga jasa pengiriman barang merupakansalah satu rekan bisnis utama IMAGI agar barang dapat sampai kepada pelanggan.

Server hosting juga merupakan rekan bisnis agar proses bisnis IMAGI dapat

berjalan dengan baik. Dibutuhkan server yang baik sehingga tidak terjadi gangguan atau masalah pada saat sistem mobile dijalankan. Apabila ada masalah maka pihak

(27)

proses bisnis IMAGI terhenti. Oleh karena itu perlu menjalin hubungan dengan server hosting sehingga meminimalisir proses gangguan pada server yang dapat menghambat proses bisnis IMAGI.

3.3.9 Cost Structure

Untuk menjalankan m-commerce IMAGI, tentu memiliki biaya yang harus ditanggung oleh IMAGI untuk dapat menjalankan proses bisnisnya. Biaya yang akan dikeluarkan oleh IMAGI agar proses bisnis dapat berjalan dengan baik dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: biaya perawatan server dan infrastruktur, biaya periklanan, biaya jasa kurir, dan gaji karyawan.

Biaya pertama adalah biaya perawatan server. Untuk memelihara performa serta keamanan server maka perlu dilakukan perawatan atau maintanance. Pengeluarkan biaya untuk server diperlukan agar server tetap terawat sehingga tidak ada masalah dengan aplikasi m-commerce yang akan melakukan pertukaran data terhadap server. Selain perawatan server, perawatan gudang juga harus dilakukan sehingga kondisi gudang dapat terjaga dengan baik. Semua barang yang akan didistribusikan kepada pelanggan disimpan di gudang. Untuk menjaga kebersihan dan kondisi gudang perlu dilakukan perawatan sehingga barang-barang yang diletakan di gudang tetap pada kualitas terbaik.

Biaya kedua adalah biaya periklanan. Metode-metode periklanan yang telah di paparkan pada bagian Channels adalah Google ads, social media, dan media publikasi lainnya seperti majalah. Untuk dapat mengiklanan IMAGI menggunakan Channels tersebut maka ada biaya yang harus dibayarkan agar aplikasi IMAGI dapat dipasarkan oleh Channel yang sudah ditentukan tersebut.

Biaya ketiga adalah gaji karyawan. IMAGI perlu mempekerjakan karyawan pada bagian pergudangan, pengembangan aplikasi dan call-center. Biaya yang dimaksud adalah biaya upah tenaga kerja tersebut.

Biaya keempat adalah biaya barang. Biaya barang merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh IMAGI untuk membeli produk-produk yang ingin dipasarkan oleh IMAGI. Biaya pembelian produk dari pemasok yang harus dikeluarkan.

(28)

Semua biaya tersebut harus ditanggung oleh IMAGI apabila ingin menjalankan proses bisnis

m-commerce IMAGI karena merupakan empat faktor utama dalam proses bisnis m-commerce.

Dari hasil analisa bisnis model canvas ini maka dapat kita simpulkan dengan Gambar 3.12 Bisnis Model Canvas IMAGI

Gambar

Table 3.1 Perbandingan Pesaing dan Referensi Acuan Bisnis
Gambar 3.1 Analisis lima kekuatan porter IMAGI
Gambar 3.2 Negara Asia Pengguna Internet  Sumber: (Stats, 2012)
Tabel 3.2 Empat Besar Negara Pengguna Internet  Negara  Populasi  Pengguna Internet  (Tahun 2000)  Pengguna Internet  (30/6/2012)  Penestrasi (%  Populasi)  %  Pengguna Asia  China  1,343,239,923  22,500,000  538,000,000  40.10%  50.00%  Jepang  127,368,08
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabila masih dalam ikatan Surat Peringatan Kedua terjadi 10 (sepuluh) kali pelanggaran apapun dari aturan/SOP pengawalan KRL atau 1(satu) kali pelanggaran yang melawan hukum

Sehingga dalam penelitian ini akan meneliti kaitan dari profitabilitas yaitu berupa laba perusahaan terhadap transfer pricing yang dilakukan karena ada kemungkinan

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir karya tulis ilmiah yang berjudul “Perbedaan Nilai Fungsi

Penelitian ini bertujuan : 1) Mengkaji hubungan antara polimorfisme FTO rs 9939609 dengan obesitas, 2) Mengkaji hubungan antara asupan makanan dengan obesitas, 3)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Pemberian nomor dan kode surat dibuat dengan menggunakan contoh sebagaimana tercantum pada Nomor 3 dan Nomor 4 dalam Lampiran III yang merupakan bagian

memutuskan untuk menyusun pelayanan kebidanan daerah dengan bantuan bidan Ella Ruth terdaftar sebagai perawat umum pada tahun 1919 dan sebagai seorang bidan pada tahun 1920,