• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN UTILITAS WILAYAH DI KECAMATAN SAMARINDA ULU. Oleh: LA ODE ARSAN NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMETAAN UTILITAS WILAYAH DI KECAMATAN SAMARINDA ULU. Oleh: LA ODE ARSAN NIM"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN UTILITAS WILAYAH DI KECAMATAN SAMARINDA ULU

Oleh: LA ODE ARSAN NIM. 090 500 140

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA

(2)

PEMETAAN UTILITAS WILAYAH DI KECAMATAN SAMARINDA ULU

Oleh

LA ODE ARSAN NIM. 090 500 140

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : PEMETAAN UTILITAS WILAYAH DI KECAMATAN SAMARINDA ULU

N a m a : La Ode Arsan N I M : 090 500 140 Program Studi : Geoinformatika Jurusan : Manajemen Pertanian

Pembimbing, Penguji I, Penguji II,

Yulianto S.Kom, MMT Ir. Suparjo, MP Ir. Wartomo, MP NIP.19830719 200912 1 007 NIP.19620817 198903 1 003 NIP.19631028 198803 1 003

Menyetujui Mengesahkan,

Ketua Program Studi GeoInformatika Ketua Jurusan Manajemen Pertanian

Dyah Widyasasi, S.Hut, MP Ir. Hasanudin, MP NIP 19710103199703 2 001 NIP. 19630805 198903 1 005

(4)

ABSTRAK

LA ODE ARSAN, Pemetaan Utilitas Wilayah di Kecamatan Samarinda Ulu (dibawah bimbingan Yulianto).

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya sebuah peta pada suatu wilayah dan informasi tentang keberadaan utilitas pada suatu wilayah yang harus di tampilkan untuk diketahui oleh masyarakat. Sedangkan hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah menyediakan sarana informasi tentang utilitas wilayah di kecamatan Samarinda Ulu dan diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi geografis yang bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukannya, terutama untuk masyarakat Samarinda Ulu diharapkan juga dapat mengetahui pembagian wilayah di kecamatan Samarinda Ulu.

Penelitian telah dilaksanakan dalam rangka pengumpulan informasi tentang keberadaan utilitas yang ada di kecamatan Samarinda Ulu. Ternyata di Samarinda Ulu sarana fasilitas umumnya sudah tersebar di setiap kelurahan karena pada setiap kelurahan sudah mempunyai fasilitas umum yang penting untuk digunakan oleh masyarakat. Penting juga untuk diketahui yaitu pembagian wilayah yang ada di kecamatan Samarinda Ulu, ternyata kecamatan Samarinda Ulu adalah sebuah kecamatan yang mempunyai cukup banyak kelurahan dan merupakan kecamatan yang terletak di tengah pusat kota Samarinda ibu kota Provinsi Kalimantan Timur. Adapun jumlah kelurahan yang ada di kecamatan Samarinda Ulu ada delapan kelurahan, kelurahan tersebut yaitu : kelurahan Jawa, kelurahan Teluk Lerong Ilir, kelurahan Dadi Mulya, kelurahan Sidodadi, kelurahan Gunung Kelua, kelurahan Air Hitam, kelurahan Air Putih, dan kelurahan Bukit Pinang. Dari semua kelurahan tersebut, kelurahan Bukit Pinang merupakan kelurahan yang baru dimekarkan dari kelurahan Air Putih.

Meskipun kecamatan Samarinda Ulu merupakan kecamatan yang terletak di tengah pusat kota Samarinda, namun ada sebagian kelurahan yang terletak di pinggir kota dan masih terdapat sebagian hutan yaitu kelurahan Air Hitam dan kelurahan Bukit Pinang.

(5)

RIWAYAT HIDUP

LA ODE ARSAN, lahir pada tanggal 29 Oktober 1989 di Desa Poogalampa, Kecamatam Batauga, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. Merupakan anak ketiga dari lima bersaudara oleh pasangan La Ode Arifin dan Wa Ode Suriani.

Memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Poogalampa, pada tahun 1996 dan lulus pada tahun 2002, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Batauga pada tahun 2002 dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 melanjutkan ke SMKP Cahaya Nusantara Buton Jurusan Nautika dan berijazah pada tahun 2008.

Kemudian melanjutkan kuliah pada tahun 2009 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian Program Studi Geoinformatika.

Pada tanggal 1 Maret 2012 s/d 1 Mei 2012 mengikuti program PKL (Praktek Kerja Lapang) di Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah Kalimantan Timur sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Geoinformatika pada Program Diploma III Kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang karena atas limpahan rahmat, taufik dan karunia-Nya jualah sehingga penulisan Karya Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kemampuan dan kekuatan dalam mengatasi berbagai hambatan dan permasalahan dalam penyusunan Karya Ilmiah ini tak lepas dari bimbingan, arahan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak sehingga Karya Ilmiah ini dapat terwujudkan. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada Orang Tua penulis yang dengan penuh kerelaan dan kasih sayang berkorban moril maupun materil kepada penulis dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.

Ucapan terima kasih tak lupa juga penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda,

2. Bapak Yulianto S.Kom, MMT selaku dosen pembimbing,

3. Bapak Ir. Suparjo, MP selaku dosen penguji I dan Bapak Ir. Wartomo, MP selaku dosen penguji II

4. Ibu Dyah Widiyasasi selaku Ketua Program Studi Geoinformatika serta seluruh dosen dan teknisi Geoinformatika,

5. Seluruh keluarga yang telah memberikan penulis dorongan dan bantuan dalam penyusunan Karya Ilmiah ini,

6. Seluruh teman-teman penulis yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas segala bantuan dan pengorbanannya.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Karya Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis terima dengan lapang dada guna penyempurnaan Karya Ilmiah ini.

Akhir kata semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua.

Penulis Samarinda, Agustus 2012

(7)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN . . . ii ABSTRAK . . . iii RIWAYAT HIDUP . . . iv KATA PENGANTAR . . . v DAFTAR ISI . . . vi

DAFTAR TABEL. . . vii

DAFTAR GAMBAR. . . viii

BAB I. PENDAHULUAN . . . 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. . . A. Keadaan Umum Kecamatan Samarinda Ulu . . . 4

B. Pengertian Utilitas Wilayah . . . 5

C. Pengertian Peta . . . . . . 6

D. Sistem Informasi Geografis . . . 9

E. Pengertian Global Positioning System (GPS) . . . 13

F. Pengertian Penginderaan Jauh . . . 18

BAB III. METODE PENELITIAN . . . .. . . . . A. Tempat dan Waktu Penelitian. . . 23

B. Alat dan Bahan. . . 23

C. Prosedur Kerja. . . 24

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. . . A. Hasil. . . 29

B. Pembahasan. . . 38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN . . . A. Kesimpulan . . . 46

B. Saran . . . 46

DAFTAR PUSTAKA . . . 47

(8)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Berbagai bentuk GPS Receiver . . . 14

2. Tampilan Pengimputan Data pada Microsoft excel . . . 26

3. Tampilan Penyimpanan Data dengan Type Text (Tab Delimited) . . . 26

4. Tampilan Add Tabel . . . 27

5. Tampilan Add Event Theme . . . 27

6. Tampilan pilihan Xtools convert shapes . . . 28

7. Tampilan Layout peta Kecamatan Samarinda Ulu . . . 28

8. Tampilan Penyebaran Kantor Pemerintah di Kec. Samarinda Ulu . . . . 39

9. Tampilan Penyebaran Masjid yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu. 40 10. Tampilan Penyebaran SD di Kecamatan Samarinda Ulu . . . 41

11. Tampilan Penyebaran SMP di Kecamatan Samarinda Ulu . . . 42

12. Tampilan Penyebaran SMA/SMK di Kecamatan Samarinda Ulu . . . 43

13. Tampilan Penyebaran Perguruan Tinggi di Kec. Samarinda Ulu . . . 44

14. Tampilan Penyebaran Fasilitas Perekonomian di Kec. Samarinda Ulu. 45 Lampiran 15. Gambar Pengambilan Titik Koordinat Fasilitas Umum . . . 48

16. Peta Utilitas Wilayah di Kecamatan Samarinda Ulu . . . 49

17. Peta Utilitas Wilayah Kel. Air Putih Kecamatan Samarinda Ulu . . . 50

18. Peta Utilitas Wilayah Kel. Air Hitam Kecamatan Samarinda Ulu . . . 51

19. Peta Utilitas Wilayah Kel. Gunung Kelua Kecamatan Samarinda Ulu . . 52

20. Peta Utilitas Wilayah Kel. Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu . . . 53

21. Peta Utilitas Wilayah Kel. Bukit Pinang Kecamatan Samarinda Ulu . . . 54

22. Peta Utilitas Wilayah Kel. Dadi Mulya Kecamatan Samarinda Ulu . . . . 55

23. Peta Utilitas Wilayah Kel. Jawa Kecamatan Samarinda Ulu . . . 56 24. Peta Utilitas Wilayah Kel. Teluk Lerong Ilir Kecamatan Samarinda Ulu. 57

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Jadwal Kegiatan Penyelesaian Tugas Akhir . . . 23 2. Contoh Pengisian Tabel Fasilitas Umum di Kecamatan Loa Janan Ilir . 25 3. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Umum (Kantor

pemerintahan) di Kecamatan Samarinda Ulu . . . 29 4. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Umum (Sarana Ibadah)

yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu . . . 31 5. Data hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Pendidikan (SD) yang Ada

di Kecamatan Samarinda Ulu . . . 32 6. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Pendidikan (SMP) yang

Ada di Kecamatan Samarinda Ulu . . . 33 7. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Pendidikan (SMA/SMK)

yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu . . . 34 8. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Pendidikan (Perguruan

Tinggi) yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu . . . 35 9. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Kesehatan yang Ada di

Kecamatan Samarinda Ulu . . . 35 10. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Perekonomian yang Ada di

Kecamatan Samarinda Ulu . . . 36 11. Data Hasil Pengukuran Koordinat Kantor Kelurahan yang Ada di

(10)

BAB I PENDAHULUAN

Survei atau pengukuran wilayah adalah ilmu teknik yang akurat untuk menentukan tiga dimensi posisi terrestrial point, jarak dan sudut antara mereka. Titik-titik ini biasanya di permukaan bumi, dan sering digunakan untuk menetapkan lahan peta dan batas-batas untuk kepemilikan atau tujuan pemerintah. Dalam rangka untuk mencapai tujuan tersebut, surveyor menggunakan unsur-unsur geometri, rekayasa, trigonometri, matematika, fisika, dan hukum (Sosrosodarsono, 1997).

Selanjutnya, seperti disinggung di atas, jenis tertentu dari survei yang dikenal sebagai "pengukuran wilayah" adalah studi rinci atau pemeriksaan, sebagaimana dengan mengumpulkan informasi melalui pengamatan, pengukuran di lapangan, kuisioner, atau penelitian instrumen hukum, dan analisis data dalam mendukung perencanaan, perancangan, dan membangun batas-batas properti. Ini melibatkan pendirian kembali survei kadaster dan batas tanah berdasarkan dokumen catatan dan bukti sejarah, serta survei sertifikasi (sebagaimana yang diharuskan oleh undang-undang atau peraturan lokal) plats subdivisi/peta, survei tanah yang terdaftar, survei hukum, dan ruang delineasi.

Mengingat betapa pentingnya pengukuran wilayah untuk kepentingan pembuatan peta serta pentingnya informasi tentang keberadaan utilitas pada suatu wilayah untuk diketahui oleh seluruh masyarakat pada suatu wilayah tersebut, penulis sebagai mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, program studi Geoinformatika, telah membuat sebuah peta utilitas kecamatan Samarinda Ulu.

(11)

Dalam pembuatan peta ini, penulis memilih kecamatan Samarinda Ulu sebagai obyek yang dikaji karena kecamatan Samarinda Ulu wilayahnya terletak dipusat kota Samarinda dan mempunyai banyak utilitas yang penting untuk ditampilkan. Dalam pembuatan peta ini, penulis telah menampilkan informasi dan memetakan keberadaan beberapa fasilitas umum yang ada di kecamatan Samarinda Ulu yang meliputi fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas perekonomian, sarana ibadah, jalan serta batas wilayah Kecamatan Samarinda Ulu. Pembuatan peta ini bertujuan untuk memberikan pengetahun tentang informasi keberadaan beberapa fasilitas umum yang tercantum di atas, baik dalam bentuk peta maupun informasi-informasi detail lainnya.

Harapan penulis peta ini dapat digunakan sebagai informasi geografis dengan laporan data-data yang akurat, serta dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca, dan semua yang memerlukan laporan tugas akhir ini, sekaligus dapat mendukung penyelesaian studi pada program Diploma III, dan mendapatkan gelar Ahli Madya di kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Untuk lebih terarahnya penelitian ini, maka tujuan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Menampilkan informasi batas area kecamatan Samarinda Ulu. b. Menampilkan informasi jalan di kecamatan Samarinda Ulu.

c. Memberikan informasi tentang tata letak fasilitas kesehatan meliputi Rumah Sakit yang ada di kecamatan Samarinda Ulu.

d. Menampilkan informasi tentang fasilitas pendidikan meliputi SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi yang ada di kecamatan Samarinda Ulu.

(12)

e. Menampilkan informasi tentang keberadaan fasilitas perekonomian yang meliputi Bank, SPBU, dan pasar moderen, ada di kecamatan Samarinda Ulu. f. Menampilkan informasi tentang keberadaan Masjid yang ada di kecamatan

Samarinda Ulu.

Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah dapat dimanfaatkan khususnya untuk kecamatan Samarinda Ulu. Untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui letak koordinat pada beberapa fasilitas umum yang telah dicantumkan pada penjelasan sebelumnya yang ada di kecamatan Samarinda Ulu.

b. Dijadikan sebagai sebuah pengetahuan ilmu geografi bagi pembaca.

c. Diharapan sebagai bahan pertimbangan dalam pembangunan fasilitas umum yang akan datang.

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keadaan Umum Kecamatan Samarinda Ulu

1. Letak Geografis

Samarinda Ulu adalah sebuah kecamatan di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Kecamatan ini dibentuk pada tahun 1960 bersamaan dengan berdirinya pemerintahan kota Samarinda. Kecamatan ini juga sebagai pusat kota, terutama di bagian selatan, karena berbagai fasilitas sarana dan prasarana. Kecamatan Samarinda Ulu terletak antara 0 29’ 5.28” LS dan 117 7’ 39.22” BT dengan luas wilayah 22,12 KM2 dan jumlah penduduk 138.780 jiwa (BAPEDA, 2011).

Batas-batas wilayah kecamatan Samarinda Ulu adalah sebagai berikut : a. Sebelah utara berbatasan dengan Tenggarong Seberang, kabupaten Kutai

Kartanegara.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Sungai Kunjang dan sungai Mahakam.

c. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Sungai Kunjang.

d. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Samarinda Utara dan kecamatan Samarinda Ilir.

2. Sejarah Kecamatan Samarinda Ulu

Pada rentang waktu 1960 hingga 1997, luas kecamatan Samarinda Ulu adalah 127,49 km² hingga pada tahun 1997 diadakan pemekaran kecamatan menjadi dua, yakni kecamatan Samarinda Ulu dengan luas 58,26 km² dan kecamatan Sungai Kunjang dengan luas 69,23 km². Setelah terjadi pemekaran

(14)

kecamatan Sungai Kunjang menjadi kecamatan baru, kecamatan Samarinda Ulu mempunyai 8 kelurahan yaitu Teluk Lerong Ilir, kelurahan Jawa, Dadi Mulya, Sidodadi, Gunung Kelua, Air Hitam, Air Putih, dan kelurahan Bukit Pinang. Dari semua kelurahan yang ada di kecamatan Samarinda Ulu, Teluk Lerong Ilir atau Teluk Lerong adalah hasil pemekaran dari kelurahan Teluk Lerong. Namun, sejak pemekaran kecamatan Samarinda Ulu menjadi kecamatan Sungai Kunjang, maka kelurahan Teluk Lerong pun dimekarkan. Salah satunya berada di kecamatan Sungai Kunjang dengan nama Teluk Lerong Ulu, sedangkan kelurahan Bukit Pinang adalah hasil pemekaran dari kelurahan Air Putih pada tahun 2006.

B. Pengertian Utilitas Wilayah

Utilitas adalah sarana penunjang untuk membantu semua kegiatan dalam suatu daerah atau wilayah. Dengan kata lain utilitas adalah suatu kelengkapan fasilitas yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam semua kegiatan (Irwan, 2010).

Sedangkan pengertian fasilitas adalah sarana untuk melancarkan pelaksanaan fungsi atau kegiatan. Fasilitas disediakan oleh pemerintah atau swasta untuk masyarakat, seperti sekolah, sarana kesehatan, tempat ibadah, jalan, alat penerangan umum dan masih banyak lagi (Godam, 2012).

Pengertian fasilitas umum adalah fasilitas yang diadakan untuk kepentingan umum. Contoh dari fasilitas umum adalah seperti jalan, angkutan umum, saluran air, jembatan halted an alat penerangan umum. Sedangkan fasilitas sosial adalah fasilitas yang diadakan oleh pemerintah atau pihak swasta yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dalam lingkungan pemukiman.

(15)

Contoh dari fasilitas sosial adalah seperti sarana kesehatan, sarana pendidikan, tempat ibadah, pasar, tempat rekreasi, tempat olahraga, gedung serba guna, tempat pemakaman, dan lain sebagainya.

Berdasarkan semua pengertian yang ada memang semuanya tidak jauh berbeda, namun fasilitas umum adalah fasilitas dasar yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan fasilitas sosial adalah fasilitas yang dibutuhkan masyarakat untuk melakukan aktifitas sosial. Arti dan perbandingan antara fasilitas umum dan fasilitas sosial lebih mengarah kepada pendapat pribadi.

C. Pengertian Peta 1. Pengertian Umum

Pengertian umum pada peta adalah media penyajian informasi dari unsur-unsur alam dan buatan manusia pada permukaan bumi yang dibuat secara kartografik (informasi yang bereferensi geografi) pada bidang datar menurut proyeksi tertentu dan dengan skala tertentu.

Peta adalah gambaran konvensional dari ketampakan muka bumi yang diperkecil seperti ketampakannya kalau dilihat vertikal dari atas, dibuat pada bidang datar dan ditambah tulisan-tulisan sebagai penjelas (Raisz, 1948).

Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-unsur penampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa. Pada umumnya peta digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil atau diskalakan (ICA,

(16)

a. Peta Luas

Peta luas adalah peta yang menggambarkan suatu daerah yang luas seperti peta dunia, peta daerah amerika utara, peta benua, peta samudera, peta kutub utara dan kutub selatan, dan lain sebagainya.

b. Peta Sempit

Peta sempit adalah peta yang hanya menampilkan sebagian kecil suatu area. Contoh peta sempit yaitu peta desa atau pedesaan, peta kota atau perkotaan, peta gorong-gorong kampung, peta gedung, denah rumah, dan lain sebagainya.

2. Bentuk Lain dari Peta

a. Atlas adalah gabungan dari beberapa peta yang dikumpulkan dalam sebuah buku yang memiliki judul atlas serta jenis-jenis atlas yang ada di buku tersebut.

b. Globe atau Bola Dunia adalah suatu bentuk tiruan bola bumi yang dibuat dalam skala yang kecil untuk dapat lebih memahami bentuk asli planet bumi.

3. Skala Peta a. Pengertian

Pengertian skala pada peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak yang sebenarnya di permukaan bumi dengan satuan ukuran yang sama. Contoh, peta dengan skala 1 : 50.000. Dalam kaitannya dengan informasi yang disajikan pada peta, skala mengandung pengertian ketelitian dan detail suatu informasi.

(17)

b. Macam-macam Skala

a. Skala angka/skala pecahan (Numerical Scale) adalah skala yang digunakan dengan menggunakan angka.

b. Skala verbal adalah skala yang dinyatakan dengan menggunakan kalimat. Biasa digunaka di eropa. Contoh, 1 inch to 1 miles berarti skala tersebut 1 : 63.360 (1 mil=63.360 inci).

c. Skala grafik (Graphical Scale)/skala batang (Bar Scale)/skala garis (Line Scale)/skala jalan (Road Scale) adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk garis lurus yang terbagi dalam beberapa bagian yang sama panjangnya. Pada garis tersebut dicantumkan jarak sebenarnya di lapangan, misalnya dalam meter, kilo meter, kaki, atau mil.

4. Kegiatan dalam Proses Pemetaan

Dalam hal pembuatan, kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pemetaan adalah :

a. Mengumpulkan data dalam proses pemetaan, yaitu :

1) Survei lapangan yaitu dengan melakukan pengukuran langsung di lapangan, pada suatu wilayah tertentu yang akan dipetakan.

2) Foto udara/citra landsat (penginderaan jauh) yaitu dengan melakukan pengidentifikasian pada suatu foto udara/citra landsat.

3) Studi pustaka/peta (untuk peta tematik).

b. Pengolahan data harus dipindahkan ke komputer. Sebelum data dimasukkan kedalam komputer, data harus dibuat dalam format yang bisa dibaca oleh komputer sehingga dibutuhkan oleh pembaca program (Basuki, 2006).

(18)

c. Menyajikan dalam bentuk simbol untuk melengkapi suatu keterangan pada peta baik yang kuantitatif maupun kualitatif. Adapun simbol-simbol yang digunakan adalah :

1) Simbol titik yaitu simbol yang digunakan untuk menunjukan suatu lokasi dengan karakteristik tertentu.

2) Simbol garis yaitu simbol yang digunakan untuk menunjukan suatu kenampakan berlajur, baik yang riel maupun imajinatif, kuantitatif maupun kualitatif.

3) Text yaitu simbol yang digunakan untuk memberikan suatu keterangan pada peta, hingga dapat memberikan informasi kepada pengguna peta. 4) Simbol luasan (area) yaitu simbol yang digunakan untuk menunjukan suatu

kenampakan tertentu hingga dapat menampilkan nilai kuantitatif suatu data ikutan di atas peta.

d. Memproduksi peta yaitu melakukan semua kegiatan dari pengumpulan data, pengelolahan data, hingga data tersebut dapat menjadi sebuah peta yang bisa di baca dan dipahami oleh setiap orang yang memerlukannya, serta diharapkan dapat bermanfaat untuk semua keperluan dalam bidang apapun.

D. Sistem Informasi Geografis

1. Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi geografis atau Geographic Information System (GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelolah data yang memiliki informasi spasial atau bereferensi keruangan. Dalam arti yang lebih sempit Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk

(19)

membangun, menyimpan dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya dalam sebuah basis data.

Secara awam SIG dapat diartikan sebagai sistem yang mampu mengumpulkan data (spasial dan non spasial) yang diperoleh dari berbagai sumber (peta, remote sensing, pengukuran lapangan) dan menyimpannya dalam satu database sehingga data tersebut mudah dan cepat dipanggil serta diproses (skala, proyeksi, statistik maupun modeling) agar dapat disajikan (peta, tabel, gambar, layer) dengan cepat pula.

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya (Murai, 1999).

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data (Bernhardsen, 2002).

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang

(20)

diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi (Gistut, 1994).

2. Komponen Sistem Informasi Geografis

Komponen yang ada di dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) mencakup tiga hal, yaitu input, proses, dan output. Input dapat berupa bahan data berupa citra/foto udara dan data primer dari lapangan yang dilakukan intepretasi serta digitasi, dalam penelitian ini digunakan diqityzing on screen. Proses dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) mencakup suatu teknik query dari parameter-parameter input yang dilakukan tumpang susun (overlay). Untuk melakukan analisis pada peta terlebih dahulu dilakukan penyamaan koordinat serta sistem proyeksi setiap parameter peta. Di dalam penelitian ini digunakan koordinat UTM (Universal Trade Mercator) dengan tujuan agar dalam perhitungan luasan didapatkan nilai yang akurat. Pada query dilakukan suatu perhitungan data baik berupa penjumlahan, pengurangan, pembagian serta perkalian nilai dari peta. Sebagai output yaitu berupa data peta yang disajikan guna tujuan tetentu.

3. Penyimpanan Data Sistem Informasi Geografis

Penyimpanan data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) memiliki keunikan, yaitu data disimpan secara berlapis-lapis (layer) sesuai dengan lokasi geografisnya. Tiap lapis membuat satu tema yang pada dasarnya merupakan integrasi data geografis suatu fenomena dan atributnya. Kegiatan pertama dalam mengaplikasikan SIG adalah menyusun basis data tersebut melalui kegiatan input data. Input data dapat dilakukan dengan berbagai metoda dan yang umum digunakan pada saat ini adalah dengan digitasi (peta).

(21)

a. Persiapan

Pada tahap persiapan yang harus dikerjakan adalah :

1) Pengecekan masing-masing lembar kenampakan peta secara manual, sehingga apabila terdapat kesalahan peta dapat diketahui untuk diperbaiki terlebih dahulu.

2) Pengecekan antar lembar peta yang berdampingan, sehingga dapat diketahui bila ada garis yang tidak menyambung, polygon terputus dan sebagainya.

3) Mempersiapkan titik ikat beserta koordinatnya (biasanya titik ikat diletakan pada ujung-ujung frame).

4) Memilahkan layer-layer yang ada pada peta masukan (misalnya layer jalan, sungai dan sebagainya).

5) Mempersiapkan kodifikasi legenda pada masing-masing layer yang ada. 6) Mempersiapkan sistematika penyimpanan coverage dalam computer

(directori beserta subdirectorinya). b. Digitasi

Secara umum digitasi dapat dibedakan dalam dua cara yaitu dengan metode stream line dan point. Pada metode yang pertama perangkat lunak SIG akan menghasilkan titik koordinat setiap interval/selang waktu tertentu sehingga operator cukup menjalankan kursor mengikuti garis yang didigit. Pada metoda kedua koordinatnya hanya akan dihasilkan apabila operator menekan tombol pada kursor cara pertama akan menghasilkan data yang besar sementara cara kedua besarnya data akan tergantung pada kerapatan titik yang dibuat.

(22)

Sebelum pekerjaan digitasi dimulai agar dipastikan bahwa kondisi peta cukup datar dan stabil terpasang pada meja digitizer (tidak berubah posisinya, tidak menggelembung, dan sebagainya). Hal ini dimaksudkan agar pada saat digitasi dilakukan tidak perlu kembali ke tahap persiapan dikarenakan peta menggeser dan sebagainya. Idealnya digitasi dilakukan pada klise/kertas film peta mengingat bahan ini lebih tahan terhadap kembang kerut karena pengaruh kelembaban.

E. Pengertian Global Positioning System (GPS)

GPS atau Global Positioning System, merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat digunakan untuk menginformasikan penggunanya dimana dia berada (secara global) di permukaan bumi yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data digital. Dimanapun kita berada, maka GPS bisa membantu menunjukan arah, selama kita melihat langit. Layanan GPS ini tersedia gratis, bahkan tidak perlu mengeluarkan biaya apapun kecuali membeli GPS recierver-nya (Sunyoto, 2009).

Awalnya GPS hanya digunakan hanya untuk kepentingan militer, tapi pada tahun 1980-an dapat digunakan untuk kepentingan sipil. GPS dapat digunakan dimanapun juga dalam 24 jam. Posisi unit GPS akan ditentukan berdasarkan titik-titik koordinat derajat lintang dan bujur.

Untuk dapat mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberi nama GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS. Posisi di ubah menjadi titik yang dikenal dengan nama Way-point nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur dari posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta elektronik. Sejak tahun

(23)

1980, layanan GPS yang dulunya hanya untuk leperluan militer mulai terbuka untuk publik. Uniknya, walau satelit-satelit tersebut berharga ratusan juta dolar, namun setiap orang dapat menggunakannya dengan gratis.

Setiap satelit mampu mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam. Sangat cepat, sehingga mereka selalu bisa menjangkau dimana pun posisi kita di atas permukaan bumi. Berikut beberapa contoh perangkat GPS receiver :

Gambar 1. Berbagai Bentuk GPS Receiver 1. Cara Kerja Global Positioning System (GPS)

Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh 3-4 satelit. Pada prakteknya, setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 chanel satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit. Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan juga akan semakin tinggi. Cara kerja GPS secara logika ada 5 langkah: 1. Memakai perhitungan “triangulation” dari satelit.

2. Untuk perhitungan “triangulation”, GPS mengukur jarak menggunakan travel time sinyal radio.

(24)

3. Untuk mengukur travel time, GPS memerlukan memerlukan akurasi waktu yang tinggi.

4. Untuk perhitungan jarak, kita harus tahu dengan pasti posisi satelit dan ketingian pada orbitnya.

5. Terakhir harus menggoreksi detail sinyal waktu perjalanan di atmosfer sampai diterima reciever.

Perhitungan waktu yang akurat sangat menentukan akurasi perhitungan untuk menentukan informasi lokasi kita. Selain itu semakin banyak sinyal satelit yang dapat diterima maka akan semakin presesi data yang diterima karena ketiga satelit mengirim pseudo-random code dan waktu yang sama. Satelit GPS berputar mengelilingi bumi selama 12 jam di dalam orbit yang akurat dia dan mengirimkan sinyal informasi ke bumi. GPS reciever mengambl informasi itu dan dengan menggunakan perhitungan “triangulation” menghitung lokasi user dengan tepat. GPS reciever membandingkan waktu sinyal di kiirim dengan waktu sinyal tersebut di terima. Dari informasi itu didapat diketahui berapa jarak satelit. Dengan perhitungan jarak jarak GPS reciever dapat melakukan perhitungan dan menentukan posisi user dan menampilkan dalam peta elektronik.

2. Cara Sinyal Menentukan Lokasi pada Global Positioning System (GPS) Sinyal yang dikirimkan oleh satelit ke GPS akan digunakan untuk menghitung waktu perjalanan (travel time). Waktu perjalanan ini sering juga disebut sebagai Time of Arrival (TOA). Sesuai dengan prinsip fisika, bahwa untuk mengukur jarak dapat diperoleh dari waktu dikalikan dengan cepat rambat sinyal. Maka, jarak antara satelit dengan GPS juga dapat diperoleh dari prinsip fisika tersebut. Setiap sinyal yang dikirimkan oleh satelit akan juga berisi informasi

(25)

yang sangat detail, seperti orbit satelit, waktu, dan hambatan di atmosfir. Satelit menggunakan jam atom yang merupakan satuan waktu paling presisi.

Untuk dapat menentukan posisi dari sebuah GPS secara dua dimensi (jarak), dibutuhkan minimal tiga buah satelit. Empat buah satelit akan dibutuhkan agar didapatkan lokasi ketinggian (secara tiga dimensi). Setiap satelit akan memancarkan sinyal yang akan diterima oleh GPS receiver. Sinyal ini akan dibutuhkan untuk menghitung jarak dari masing-masing satelit ke GPS. Dari jarak tersebut, akan diperoleh jari-jari lingkaran jangkauan setiap satelit. Lewat perhitungan matematika yang cukup rumit, interseksi (perpotongan) setiap lingkaran jangkauan satelit tadi akan dapat digunakan untuk menentukan lokasi dari GPS di permukaan bumi.

3. Manfaat Global Positioning System (GPS)

Dengan menggunakan GPS, kita dapat menandai semua lokasi yang pernah kita kunjungi. Misalnya, Hotel Mulia di waypoint sekian dan tempat-tempat lainnya. Sebenarnya, ada banyak manfaat yang bisa diambil jika kita mengetahui waypoint dari suatu tempat. Pertama, kita dapat memperkirakan jarak lokasi yang kita tuju dengan lokasi asal kita. GPS keluaran terakhir dapat memperkirakan jarak kita ke tujuan, sampai estimasi lamanya perjalanan dengan kecepatan aktual yang sedang kita tempuh. Kedua, lokasi di daratan memang cukup mudah untuk dikenali dan diidentifikasi. Namun, jika kita kebetulan menemui tempat memancing yang sangat baik di tengah lautan ataupun tempat melihat matahari terbenam yang baik di puncak gunung, bagaimana cara menandai lokasi tersebut agar kita dapat balik lagi ke lokasi itu di kemudian hari tanpa tersesat? Di saat seperti inilah sebuah GPS akan menunjukkan manfaatnya.

(26)

Dengan teknologi GPS dapat digunakan untuk beberapa keperluan sesuai dengan tujuannya. GPS dapat digunakan oleh peneliti, olahragawan, petani, tentara, pilot, petualang, pendaki, pengantar barang, pelaut, kurir, penebang pohon, pemadam kebakaran dan orang dengan berbagai kepentingan untuk meningkatkan produktivitas, keamanan, dan untuk kemudahan.

Dari beberapa pemakaian di atas dikategorikan menjadi:

a). Lokasi untuk menentukan dimana lokasi suatu titik dipermukaan bumi berada. b). Navigasi; Membantu mencari lokasi suatu titik di bumi

c). Tracking; Membantu untuk memonitoring pergerakan obyek

d). Membantu memetakan posisi tertentu, dan perhitungan jaringan terdekat e). Timing; Dapat dijadikan dasar penentuan jam seluruh dunia, karena memakai

jam atom yang jauh lebih presesi di banding dengan jam biasa.

Tidak perduli posisi kita, di tengah laut, di tengah hutan, di atas gunung, ataupun di pusat kota. Selama GPS dapat menerima sinyal dari satelit secara langsung tanpa halangan, maka GPS akan selalu memberikan informasi koordinat posisi kita. GPS membutuhkan area pandang yang bebas langsung ke langit. Halangan-halangan seperti pohon, gedung, bahkan kaca film sekelas V-Kool, bisa mengurangi akurasi sinyal yang diterima oleh GPS. Bahkan bukan tidak mungkin GPS tidak bisa menerima sinyal sama sekali dari satelit. GPS juga memiliki feature tambahan yang mampu memberikan informasi selama kita di perjalanan, seperti kecepatan, lama perjalanan, jarak yang telah ditempuh, waktu, dan masih banyak lagi.

4. Istilah-istilah Penting pada Global Positioning System (GPS)

Beberapa istilah yang penting untuk diketahui yang berhubungan dengan GPS adalah sebagai berikut :

(27)

a). Waypoint: Istilah yang digunakan oleh GPS untuk suatu lokasi yang telah ditandai. Waypoint terdiri dari koordinat lintang (latitude) dan bujur (longitude). Sebuah waypoint biasa digambarkan dalam bentuk titik dan simbol sesuai dengan jenis lokasi.

b). Mark: Menandai suatu posisi tertentu pada GPS.Jika kita menandai lokasi menjadi waypoint,maka dikatakan kita melakukan marking.

c). Route: Kumpulan waypoint yang ingin kita tempuh secara berurutan dan dimasukkan ke dalam GPS.

d). Track: Arah perjalanan yang sedang kita tempuh dengan menggunakan

GPS, biasanya digambarkan berupa garis pada display GPS.

e). Elevation: Istilah pada GPS untuk menentukan ketinggian. Ada dua jenis pengukur ketinggian pada GPS, yaitu menggunakan alat klasik ‘barometer ’ atau menggunakan perhitungan satelit. Pengukuran ketinggian menggunakan barometer jauh lebih akurat di udara bebas,namun tidak bisa bekerja dalam pesawat atau ruang vakum lainnya. Ini disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dalam ruang vakum dengan tekanan udara di luar. Pengukuran ketinggian menggunakan satelit akan lebih akurat pada tempat seperti itu.

f). Bearing: Arah/posisi yang ingin kita tuju. Contohnya, kita ingin menuju ke suatu lokasi di posisi A yang letaknya di Utara, maka bearing kita dikatakan telah diset ke Utara.

g). Heading: Arah aktual yang sedang dijalankan. Contohnya, saat menuju ke posisi A tadi, kita menemui halangan sehingga harus memutar ke Selatan terlebih dahulu, maka heading kita pada saat itu adalah Selatan.

(28)

h). Easthing adalah garis grid vertikal pada peta, disebut demikian karena nilai numerik mereka meningkat dari barat ke timur.

i). Norhting adalah garis grid horizontal pada peta, disebut demikian karena nilai numerik mereka meningkat dari utara ke selatan.

F. Pengertian Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala yang dikaji (Lillesand dan Kiefer, 1979).

Dalam penginderaan jauh, baik yang diindera atau yang ingin diketahui berupa obyek di permukaan bumi, atau antariksa. Alat yang digunakan untuk melakukan penginderaan jauh adalah sensor. Sensor berfungsi untuk melacak, mendeteksi, dan merekam suatu obyek di bumi dalam daerah jangkauan tertentu. Sensor berupa kamera, scanner, dan radiometer. Pada umumnya, sensor dipasang pada wahana (platform) yang berupa pesawat terbang, satelit, atau pesawat ulang-alik. Berdasarkan ketinggian peredaran wahana, tempat pemantauan atau pemotretan dari angkasa ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok sebagai berikut :

1. Pesawat terbang rendah sampai medium (low to medium altitude aircraft), ketinggian antara 1.000 meter sampai 9.000meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra foto (foto udara).

2. Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft), ketinggian sekitar 18.000 meter dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah foto udara dan multispectral scanner data.

(29)

3. Satelit, ketinggian antara 400 km sampai 900 km dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra satelit.

1. Jenis Citra pada Penginderaan Jauh

Citra dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu citra foto dan citra nonfoto, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut ini.

a). Citra Foto

Citra foto adalah gambar yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. Citra foto dapat dibedakan atas beberapa dasar sebagai berikut : 1). Berdasarkan spectrum elektromagnetik yang digunakan yaitu ; Pada waktu

memotret obyek di permukaan bumi, orang dapat memilih salah satu atau beberapa spectrumelektromagnetik berdasarkan kepentingannya. Citra foto berdasarkan spectrumnya dapat dibedakan menjadi :

a) Foto pankromatik adalah citra foto dari udara yang dibuat dengan menggunakan seluruh spectrum tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Foto udara ini sering disebut foto udara konvensional. Ciri foto pankromatik adalah pada warna obyek sama dengan kesamaan mata manusia, sehingga baik untuk mendeteksi pencemaran air, kerusakan banjir, penyebaran air tanah, dan air permukaan.

b) Foto ultraviolet adalah citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Foto ini tidak menyadap banyak informasi tetapi untuk beberapa obyek dari foto ini proses pengenalannya mudah karena kontras yang besar. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, dan batuan kapur.

(30)

c) Foto ortokromatik adalah citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Ciri foto ortokromatik adalah banyak obyek yang tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena memiliki film yang peka terhadap obyek di bawah permukaan air hingga kedalaman kurang lebih 20 meter, sehingga baik untuk survei vegetasi karena daun hijau tergambar dengan kontras.

d) Foto inframerah asli adalah citra foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum inframerah dekat hingga panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer yang dibuat secara khusus. Ciri foto inframerah asli adalah dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada foto inframerah tidak ditentukan warna daun tetapi oleh sifat jaringannya, sehingga baik untuk mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman yang sehat atau yang sakit.

e) Foto inframerah modifikasi adalah citra foto yang sebagian spectrum tampak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau.

2). Berdasarkan sumbu kamera dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

a. Foto vertikal adalah foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.

b. Foto condong adalah foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Foto condong dibedakan sebagai berikut.

1. Foto sangat condong yakni bila pada foto tampak cakrawala 2. Foto agak condong yakni bila cakrawala tidak tampak pada foto.

(31)

b). Citra Nonfoto

Citra nonfoto adalah gambaran yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera. Citra nonfoto dibedakan atas :

1. Spectrum elektromagnetik yang digunakan yaitu ;

a. Citra inframerah termal adalah citra nonfoto yang dibuat dengan menggunakan spectruminframerah termal. Pemanfaatan spectrum itu di dasarkan atas beda temperatur tiap obyek yang dipantulkan ke kamera atau sensor.

b. Citra gelombang mikro dan Citra Radar adalah citra nonfoto yang dibuat dengan menggunakan spectrum gelombang mikro atau radar. Citra gelombang mikro menggunakan sumber energi alamiah (system pasif), sedangkan citra radar menggunakan sumber energi buatan (system aktif).

2. Sensor yang digunakan, dapat dibedakan atas :

a. Citra tunggal, yaitu citra dengan sensor tunggal dengan saluran lebar. b. Citra multispectral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak dengan

saluran sempit yang terdiri dari : Citra RBV (Return Beam Vidicon), yaitu sensornya berupa kamera yang hasilnya tidak dalam bentuk foto karena detektornya bukan film dan prosesnya nonfotografik. Sedangkan Citra MSS (Multi Spectral Scanner), yaitu sensornya dapat menggunakan spectrum tampak maupun spectrum inframerah termal. Citra ini dapat dibuat dari pesawat udara.

3. Wahana yang digunakan yaitu :

a. Citra dirgantara (Airbone Image), yaitu citra nonfoto yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara).

(32)

b. Citra Satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra nonfoto yang dibuat oleh sensor dari satelit yang mengitari bumi.

(33)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kecamatan Samarinda Ulu sebagai obyek yang dikaji. Sedangkan data lapangan diolah di laboratorium penginderaan jauh dan SIG program studi Geoinformatika kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan memerlukan waktu selama 8 bulan meliputi penyusunan proposal, pengambilan data lapangan, pengolahan data di laboratorium dan penyusunan laporan. Secara rinci rencana kegiatan penyusunan tugas akhir ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penyelesaian Tugas Akhir

NO Kegiatan Waktu Hasil

1. 2. 3. 4.

Penyusunan Proposal Pengambilan Data Lapangan Pengolahan Data di Laboratorium Penyusunan Laporan Desember s/d Januari Februari s/d Maret April s/d Mei Juni s/d Juli Proposal Penelitian DataHasil Pengukuran Peta Hasil Pengukuran Laporan Tugas Akhir

B. Alat dan Bahan

1. Peralatan yang digunakan : a. Gps Navigasi

b. Kendaraan

(34)

d. Peta dasar kecamatan Samarinda Ulu e. Alat tulis (pensil, pulpen, penggaris dll) 2. Bahan

a. Baterai

b. Wilayah kecamatan Samarida Ulu c. Buku catatan kecil

C. Prosedur Kerja

1. Persiapan

Persiapan sebelum melakukan penelitian ini meliputi pembuatan proposal, surat perijinan, pembuatan tally sheet, penyusunan rencana kerja, konsultasi pembimbing.

2. Pengambilan Data Lapangan a. Data Primer

Data primer yang termasuk dalam penelitian ini adalah koordinat fasilitas umum dan nama fasilitas umum yang telah diukur koordinatnya.

b. Data Sekunder

Data sekunder berupa data tabuler antara lain rute jalan, batas wilayah kecamatan serta batas per kelurahan, jumlah penduduk, jumlah fasilitas umum, dan luas wilayah per kelurahan serta nama rute jalan yang ada di wilayah kecamatan Samarinda Ulu.

Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan alat GPS. Pengambilan data di lapangan mengambil titik-titik koordinat sebuah utilitas penting yang sering digunaan oleh masyarakat Samarinda Ulu.Data tersebut selanjutnya dibuat dalam bentuk tabulasi seperti tabel berikut:

(35)

Tabel 2. Contoh Pengisian Tabel Fasilitas Umum di Kecamatan Samarinda Ulu.

3. Pengolahan data

Data yang sudah diambil dari lapangan dibawa ke ruang laboratorium SIG program studi GeoInformatika Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Diolah dengan menggunakan komputer dengan aplikasi software ArcView. Dipadukan dengan citra hingga mendapatkan hasil yang akurat berupa peta utilitas kota

No Nama Fasum Koordinat Tempat

Lokasi

Panjang Jalan Easting Northing Elevation

1. Sarana Kesehatan

1.1. RS. Dirgahayu 515211 9944858 16 Kel. Jawa

1.2. RS. Abdul Wahab Syahrani 516166 9947079 26 Sidodadi 1.3. RS. Bersalin Ria Kencana 515798 9947716 12 Gunung Kelua 2. Sarana Pendidikan 2.1 SDN 001 515556 9945163 20 Kel. Jawa 2.2. SMP Imanuel 516225 9948086 14 Gunung Kelua 2.3. SMKN 1 516392 9946140 22 Dadi Mulya 2.4. SMA Widya Praja 516078 9947774 23 Gunung Kelua 2.5. Univ. Mulawarman 516690 9948306 34 Gunung Kelua 3. Sarana Perekonomian

3.1. Pasar Segiri 516576 9946633 16 Sidodadi

3.2. Mall Lembuswana

516327 9947427 22 Gunung

Kelua

3.3. POM Bensin 515327 9947804 25 Air Hitam

4. Sarana Ibadah

4.1. M. Al-Ikhlas 515632 9945806 25 Dadi

Mulya

4.2. M. Al-Fattah 514778 9947836 20 Air Hitam

4.3. M. Al-Muhajirin 515403 9949269 22 Air Hitam

5. Kantor Pemerintahan

5.1. Kantor Kel. Dadi

Mulya 516614 9946261 17 Dadi Mulya 5.2. Kantor Dinas Pendapatan Daerah 513704 9946200 35 Air Putih 5.3. Kantor Kel. Sidodadi 516348 9946986 14 Sidodadi

(36)

kecamatan Samarinda Ulu. Pengolahan data terdiri dari identifikasi fasilitas umum, ploting hasil pengukuran lapangan, pemetaan, input data atribut. Hasil akhir yang diperoleh berupa peta utilitas kota kecamatan Samarinda Ulu.

Untuk lebih jelaskan dapat di uraikan sebagai berikut :

a. Data hasil pengukuran lapangan di input kedalam laptop/komputer jinjing dengan menggunakan software Microsoft excel

Gambar 2. Tampilan Pengimputan Data pada Microsoft Excel b. Menyimpan data dengan type text (Tab Delimited)

(37)

c. Membuka software Arc View 3.3

d. Memilih file , klik extensions, pilih Xtools extensions e. Add Table

f. Memilih data text (Tab Delimited) yang sudah disimpan sebelumnya

Gambar 4. Tampilan Add Tabel

g. Memilih View, kemudian memilih add event theme

h. Kemudian memilih X field dengan koordinat 511716, dan Y filed dengan koordinat 9940321, klik OK (sehingga titik koordinat akan muncul pada view)

(38)

i. Kemudian klik Xtools, dan memilih convert shapes centroids (untuk merubah data text Tab Delimited menjadi data .shp)

Gambar 6. Tampilan Pilihan Xtools Convert Shapes

j. Melakukan analisa dengan cara klik pada theme, kemudian klik table, setelah itu klik star editing,klik file dan memilih add field

k. Mencari luas area dengan cara klik Xtools, dan memilih calculate area (secara otomatis akan muncul pada tabel luas area)

l. Setelah mengolah data selesai maka langkah selanjutnya adalah membuat layout. Membuat layout dengan cara klik View, dan memilih layout

(39)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Penelitian telah dilaksanakan dalam rangka memperoleh informasi tentang keberadaan beberapa fasilitas umum di kecamatan Samarinda Ulu. Hasil data yang telah diambil pada penelitian berupa data pengukuran lapangan, data administrasi kecamatan. Berdasarkan data yang telah diambil dari pengukuran lapangan dan setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Kantor Pemerintahan

Adapun data koordinat kantor pemerintahan yang ada di kecamatan Samarinda Ulu adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Koordinat Kantor Pemerintahan di Kecamatan Samarinda Ulu

No. Easthing Northing

Elevation

(m) Nama Fasilitas Umum Lokasi

1. 515816 9944905 27 PDAM Kel. Jawa

2. 515926 9945088 22 Kantor Capil Kel. Jawa

3. 516447 9946265 18

Dinas Koperasi & Usaha

Kecil menengah Dadi Mulya

4. 515275 9947810 22

Badan Pemberdayaan

Masyarakat Air Hitam

5. 515290 9947364 22

Kantor Imigrasi Kelas 1

Samarinda Air Hitam

6. 515243 9947255 20 Direktorat Kebendaharaan Air Hitam

7. 514930 9946778 24 Dinas Perindustrian Air Hitam

8. 514570 9946622 33 Dinas Peternakan UPTD Air Putih

9. 514512 9946598 25 Kantor Agama Air Putih

10. 514415 9946554 26 UPTD Pendidikan Air Putih

11. 514380 9946536 26

Pengadilan Agama Kelas 1

(40)

Tabel 3. (Lanjutan)

12. 515607 9944835 21

Badan Narkotika Kota

Samarinda Kel. Jawa

13. 516090 9945510 26 Dinas Peternakan Dadi Mulya

14. 515290 9944589 11 PT. PLN Persero Kel. Jawa

15. 516660 9948686 29

Badan Pemeliharaan

Keuangan RI Gunung Kelua

16. 516516 9948263 23 Pengadilan Tinggi Gunung Kelua

17. 516484 9948173 19

Pelayanan

Perbendaharaan Negara Gunung Kelua

18. 516470 9948134 17 Badan Keuangan Daerah Gunung Kelua

19. 516456 9948080 17 Kejaksaan Negeri Gunung Kelua

20. 516409 9947998 16 Kantor BPN Kaltim Gunung Kelua

21. 516358 9947892 21

Pengadilan TIPIKOR

Kaltim Gunung Kelua

22. 516307 9947769 17 Kantor RRI Samarinda Gunung Kelua

23. 516306 9947698 16

Yayasan Tunas Kelapa

Kaltim Gunung Kelua

24. 515487 9947972 15

Dinas Tenaga Kerja Dan

Transmigrasi Gunung Kelua

25. 513704 9946200 35

Kantor Dinas Pendapatan

Daerah Air Putih

26. 513508 9946017 23

Badan Pengawasan Keuangan Dan

Pembangunan Air Putih

27. 513392 9945855 35 Dinas Perkebunan Air Putih

28. 513470 9945977 34 Kantor BKKBN Air Putih

29. 513514 9946047 19 Badan Lingkungan Hidup Air Putih

30. 513538 9946082 19

Dinas Pertambangan Dan

Energi Air Putih

31. 513564 9946107 25 Pengadilan Tinggi Agama Air Putih

32. 513594 9946134 25

Dinas Kehutanan UPTD

Planotologi Air Putih

33. 513945 9946365 20

Dinas Kebersihan Dan

Pertamanan Air Putih

34. 515458 9948156 15 Dinas Kesehatan Gunung Kelua

35. 516491 9945962 20

Ikatan Persaudaraan Haji

Seluruh Indonesia Dadi Mulya

36. 516529 9945852 15

Kementrian Agama Kota

(41)

2. Sarana Ibadah

Adapun koordinat sarana ibadah yang ada di kecamatan Samarinda Ulu adalah dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :

Tabel 4. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Umum (Sarana Ibadah) yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu

No Easthing Northing

Elevation

(m) Nama Fasilitas Umum Tempat

1. 515573 9946229 41 M. Nurul Iman Sidodadi

2. 515389 9945523 18 M. Al- Mukarram Kel. Jawa

3. 514518 9944869 17 M. Jami'ar Raudhah Tel. Lerong Ilir

4. 514568 9945651 23 M. Al – Yusuf Tel. Lerong Ilir

5. 514087 9946504 25 M. Fathul Khair Air Putih

6. 514778 9947836 20 M. Al – Fattah Air Hitam

7. 515408 9947728 22 Masjid Sidodadi

8. 515125 9946957 19 M. Ash ShidiQ Air Hitam

9. 515415 9944836 16 M. Al - Maa'uun Kel. Jawa

10. 516268 9947424 13 M. Al - Ma'ruf Sidodadi

11. 515955 9945433 28 M. Al – Qoori Kel. Jawa

12. 516459 9946838 12 M. Al – Khair Sidodadi

13. 516610 9947179 19 M. Al – Qallah Sidodadi

14. 515918 9946366 35 M. Nahdlatun nur Sidodadi

15. 516090 9946164 33 M. Jabal Nur Dadi Mulya

16. 516168 9946678 21 M. Al - Muttaqin Sidodadi

17. 515991 9947085 24 M. Asyifaau Linnaas Sidodadi

18. 515696 9947270 28 M. Al Hijrah Sidodadi

(42)

Tabel 4. (Lanjutan)

20. 515078 9947544 16 M. Al – Husnah Air Hitam

21. 517078 9948725 22 M. As Sa'ied Gunung Kelua

22. 516730 9948801 22 M. Darul Hannan Gunung Kelua

23. 516497 9948202 20 M. Babbussalam Gunung Kelua

24. 515403 9949269 22 M. Al Muhajirin Air Hitam

25. 516344 9948546 31 M. Sultan M. Sulaiman Gunung Kelua

26. 515632 9945806 25 M. Al- Ikhlas Dadi Mulya

27. 516640 9946344 11 M. Al- Kautsar Dadi Mulya

28. 515544 9948827 16 M. Al – Fallah Air Putih

29. 513334 9948486 21 M. At – Taufiq Bukit Pinang

30. 511373 9950527 26 M. Asy - Syuhadah Bukit Pinang

Sumber Data : Data Primer Hasil Pengukuran Fasilitas umum

3. Fasilitas Pendidikan

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, koordinat fasilitas pendidikan yang ada di kecamatan Samarinda Ulu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Pendidikan (SD) yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu.

No Easthing Northing

Elevation

(m) Nama Fasilitas Umum Lokasi

1. 515176 9945180 17

SD Katolik 1

WR.Soepratman Kel. Jawa

2. 515584 9945184 20 SDN 027 Kel. Jawa 3. 515556 9945163 20 SDN 001 Kel. Jawa 4. 515398 9945036 20 SDN 003 Kel. Jawa 5. 514017 9946808 21 SDN 005 Air Putih 6. 514091 9944992 22 SDN 016 / 018 Air Putih 7. 515757 9944745 18 SDN 002 / 008 Kel. Jawa

(43)

Tabel 5. (Lanjutan) 8. 516072 9945466 23 SDN 007 Dadi Mulya 9. 515474 9947086 45 SDN 020 Sidodadi 10. 515687 9946186 29 SDN 012 Dadi Mulya 11. 515573 9945856 41 SDN 026 Dadi Mulya 12. 514526 9944834 17 SDN 004 & 032 Tel. Lerong Ilir 13. 514901 9945058 17 SD Muhammadiyah 2 / 037 Tel. Lerong Ilir 14. 514546 9947333 17 SD N 025 Air Hitam 15. 515020 9947487 20 SDN 033 Air Hitam 16. 515961 9947668 18 SD Multi Talenta Gunung Kelua 17. 516175 9947885 19 SDN 011 Gunung Kelua 18. 517101 9948707 11 SDN 034 Gunung Kelua 19. 513916 9946962 23 SDN 021 Air Putih 20. 515567 9948966 20 SDN 017 Gunung Kelua 21. 513258 9948626 31 SDN 018 Bukit Pinang 22. 516610 9946070 13 SDN 009 Dadi Mulya

Sumber Data : Data Primer Hasil Pengukuran Fasilitas umum

Tabel 6. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Pendidikan (SMP) yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu.

No Easthing Northing Elevation (m) Nama Fasilitas Umum Lokasi

1. 514613 9947849 26 SMP N 7 Air Hitam

2. 514339 9946516 28 SMP N 4 Air Putih

3. 515245 9944843 16

SMP Katolik

WR.Soepratman Kel. Jawa

4. 516006 9945118 24 SMP N 1 Kel. Jawa

(44)

Tabel 6. (Lanjutan)

6. 514441 9948250 23 SMPN 1 / SMP It Cordova Air Hitam

7. 513079 9948735 34 SMP N 24 Bukit Pinang

8. 516677 9946422 20 MTs Al Kautsar Dadi Mulya

Sumber Data : Data Primer Hasil Pengukuran Fasilitas umum

Tabel 7. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Pendidikan (SMA/SMK) yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu.

No Easthing Northing

Elevation

(m) Nama Fasilitas Umum Lokasi

1. 514278 9946485 29 SMA N 3 Air Putih

2. 514246 9946471 28 SMA N 5 Air Putih

3. 515056 9944718 18 SMK Pemuda Kel. Jawa

4. 515856 9944814 23 SMK Katolik 020 Kel. Jawa

5. 516002 9945174 18 SMA N 1 Samarinda Kel. Jawa

6. 515569 9947032 33 SMK Muhammadiah 3 Sidodadi

7. 515038 9945370 22 Madrasa Aliyah Darul Ihksan

Tel. Lerong Ilir

8. 516392 9946140 22 SMK N 1 Samarinda Dadi Mulya

9. 514520 9947133 27 SMK Al-Azhar Budi Mulya Air Hitam

10. 516078 9947774 23

SMA Widiya Praja / SMK Abdi Bangsa Gunung Kelua 11. 516225 9948086 14 SMA / SMP Immanuel Gunung Kelua

12. 513929 9947073 24 MAN 1 Air Putih

13. 515456 9947914 19 SMK N 2 Samarinda Air Hitam

14. 516631 9946126 14 SMK N 9 Samarinda Dadi Mulya

15. 516601 9946004 13 SMA N 16 / SDN 010 Dadi Mulya

16. 516561 9945813 16 MAN 2 / MTs N Samarinda Dadi Mulya

17. 516845 9947712 21 SMK Kesatuan 2 Gunung Kelua 18. 516791 9947779 17 SMA / SMP 1 Kesatuan Gunung Kelua Sumber Data : Data Primer Hasil Pengukuran Fasilitas umum

(45)

Tabel 8. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Pendidikan (Perguruan Tinggi) yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu.

No Easthing Northing

Elevation

(m) Nama Fasilitas Umum Lokasi

1. 515211 9945106 19 Akper Dirgahayu Kel. Jawa

2. 515379 9947551 22

Perguruan Tinggi Muh.

Samarinda Sidodadi

3. 515011 9946839 27 Univ. 17 Agustus Air Hitam

4. 515929 9944826 22 Sekolah Tinggi Akpernas Kel. Jawa

5. 515736 9946700 38 AKPER Sidodadi

6. 515797 9946527 34 POLTEKES Kaltim Sidodadi

7. 516145 9947759 14

AKBID Bunga Husada / SMP Widya Praja

Gunung Kelua

8. 516684 9948738 28 STIMIK Widya Cipta Darma

Gunung Kelua

9. 516668 9948873 31

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia Gunung Kelua 10. 516690 9948306 34 U N M U L Gunung Kelua 11. 516393 9948821 14 IKIP PGRI Gunung Kelua

12. 514506 9947976 26 STIKES Wahab Syahrani Air Hitam

13. 515406 9948169 17 STIKOM Mahakam Air Hitam

14. 516351 9945994 19 Univ. Terbuka Dadi Mulya

Sumber Data : Data Primer Hasil Pengukuran Fasilitas umum

4. Fasilitas Kesehatan

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, koordinat fasilitas kesehatan yang ada di kecamatan Samarinda Ulu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Kesehatan yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu.

No Easthing Northing

Elevation

(m) Nama Fasilitas Umum Lokasi

1. 515211 9944858 16 RS. Dirgahayu Kel. Jawa

2. 515819 9947617 20

RS. Khusus Bedah dan

Bersalin Sidodadi

3. 515798 9947716 12 SR. Ria Kencana Gunung Kelua

(46)

5. Fasilitas Perekonomian

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, koordinat fasilitas perekonomian yang ada di kecamatan Samarinda Ulu dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10. Data Hasil Pengukuran Koordinat Fasilitas Perekonomian yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu.

No Easthing Northing

Elevation

(m) Nama Fasilitas Umum Lokasi

1. 515327 9947804 25 SPBU Air Hitam

2. 514711 9946687 26 SPBU Air Hitam

3. 516576 9946633 16 Pasar Segiri Sidodadi

4. 514885 9944640 12 SPBU Kel. Jawa

5. 516172 9945761 30 Plaza Mulia Dadi Mulya

6. 511111 9951320 26 SPBU Bukit Pinang

7. 513646 9947688 26 SPBU Air Putih

8. 516327 9947427 22 Mall Lembuswana Gunung Kelua

9. 516400 9948032 24

Samarinda Squard

(ROBINSON) Gunung Kelua

10. 514090 9946367 24 Bank BRI (Jln. Antasari) Air Putih

11. 515385 9947566 24

Bank Kaltim ( Jln.

Juanda) Sidodadi

12. 514821 9946726 31 BNI ( Jln. Juanda) Air Hitam

13. 514103 9946217 24 Bank Bii ( Jln. Antasari) Air Putih

14. 514153 9945749 30

Bank Mandiri (jln.

Antasari) Air Putih

15. 514891 9944661 20 Bank BRI Kel. Jawa

16. 515020 9944653 18 Bank BTN Kel. Jawa

17. 516541 9946537 19 Bank Kaltim Dadi Mulya

18. 516288 9947120 14 Bank BNI Sidodadi

19. 516590 9946705 20

Bank BRI (JLN.

(47)

Tabel 10. (Lanjutan)

20. 516514 9946413 19

Bank Muamalat (jln.

Pahlawan) Dadi Mulya

21. 516011 9944662 20 Bank Kaltim Kel. Jawa

22. 515373 9944576 13 Bank Indonesia Kel. Jawa

23. 516514 9948356 19 Bank BRI Gunung Kelua

24. 513386 9948460 28 Bank Kaltim Syariah Bukit Pinang

Sumber Data : Data Primer Hasil Pengukuran Fasilitas umum

6. Kantor Kelurahan

Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, data koordinat kantor kelurahan yang ada di kecamatan Samarinda Ulu dapat dilihat pada penjelasan tabel berikut :

Tabel 11. Data Hasil Pengukuran Koordinat Kantor Kelurahan yang Ada di Kecamatan Samarinda Ulu.

No Easthing Northing Elevation (m) Nama Fasilitas Umum

Jumlah Penduduk

Luas Wilayah(Ha)

1. 515094 9944958 18 Kantor Kel. Jawa 12.319 114

2. 514974 9945027 16

Kantor Kel. Teluk

Lerong Ilir 11.472 68

3. 512770 9948972 38

Kantor Kel. Bukit

Pinang 7.664 1.279

4. 515555 9949175 28 Kantor Kel. Air Hitam 14.723 2.603

5. 515564 9948860 26

Kantor Kel. Gunung

Kelua 13.007 177

6. 516614 9946261 17 Kantor Kel. Dadi Mulya 11.295 287

7. 516348 9946986 14 Kantor Kel. Sidodadi 22.778 237,8

8. 514087 9946538 20 Kantor Kel. Air Putih 30.413 295

9. 514195 9946446 26

Kantor Kec. Samarinda Ulu

(48)

B. Pembahasan

Berdasarkan tampilan data hasil pengukuran di atas, titik-titik koordinat merupakan lokasi atau tempat fasilitas umum berada. Pengukuran yang dilakukan sudah dikatakan mendekati benar, karena bentuk lokasi, panjang jalan, luas area, keliling area, dan lokasi fasilitas umum berada hampir menyerupai keadaan yang sebenarnya. Hal ini dibandingkan dengan peta kota Samarinda yang sudah ada sebelumnya. Data ukur tersebut tidak bisa serta merta dijadikan sebagai acuan mengingat belum memiliki legalitas dari instansi yang membidangi dalam hal ini BAPPEDA Kaltim. Walaupun demikian hasil pengukuran ini dapat dijadikan sebagai informasi untuk masyarakat agar lebih mengetahui tentang gambaran lapangan kelurahan-kelurahan di kecamatan Samarinda Ulu, serta beberapa letak fasilitas umum melalui peta.

1. Kantor Pemerintah

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa di kecamatan Samarinda Ulu ada 36 kantor pemerintahan yaitu kelurahan Jawa ada 4 kantor pemerintahan meliputi : PDAM, Kantor Capil, Badan Narkotika Kota Samarinda, dan kantor PT. PLN Persero. Kelurahan Dadi Mulya mempunyai 4 kantor pemerintah yaitu, Dinas Koperasi usaha kecil dan menengah, Dinas Peternakan, Ikatan persaudaraan Haji seluruh Indonesia, dan kantor kementrian Agama Kota Samarinda. Kelurahan Air Hitam mempunyai 4 kantor Pemerintah yaitu, Badan Pemberdayaan Masyarakat, kantor Imigrasi kelas 1 Samarinda, Direktorat Kebendaharaan, Dinas Perindustrian.Kelurahan Air putih memiliki 13 kantor pemerintah yaitu, Dinas Peternakan UPTD, Kantor Agama, UPTD Pendidikan, Pengadilan Agama kelas 1A, Dinas Pendapatan Daerah, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Dinas Perkebunan, Kantor BKKBN, Badan

(49)

Lingkungan Hidup, Dinas Pertambangan dan Energi, Pengadilan Tinggi Agama, Dinas Kehutanan UPTD Planotologi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Kelurahan Gunung Kelua Memiliki kantor pemerintah yaitu, Badan Pemeliharaan Keuangan RI, Pengadilan Tinggi, Pelayanan Perbendaharaan Negara, Badan Keuangan Daerah, Kejaksaan Negeri, BPN Kaltim, Pengadilan TIPIKOR Kaltim, Kantor RRI Samarinda, Yayasan Tunas Kelapa Kaltim, Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi. Kantor Pemerintah yang terbanyak ada di kelurahan Air Putih, sedangkan di kelurahan Bukit Piang, Sidodadi, dan Teluk Lerong Ilir tidak ada Kantor Pemerintah, hal ini menandakan bahwa kelurahan air Putih bisa dikatakan kelurahan paling maju diantara kelurahan yang ada di kecamatan

Samarinda Ulu.

Gambar 8. Tampilan Penyebaran Kantor Pemerintah di Kecamatan Samarinda Ulu.

(50)

2. Saranah Ibadah

Tabel 4 menunjukan bahwa sarana Mesjid di kecamatan Samarinda Ulu ada 30. Di kelurahan Sidodadi ada 9 masjid yaitu, masjid Nurul Iman, masjid, Masjid Al-Ma’ruf, Al-Khair, Al-Qallah, Nahdatun Nur, Al-Muttakin, Assyifaun linnass, Hijrah. Kelurahan Jawa ada 3 Masjid yaitu, Masjid Mukkaram, Al-Maauun, dan Masjid Al-Qoori. Kelurahan Teluk Lerong Ilir memiliki 2 Masjid yaitu, Masjid Jamiar Raudhah dan masjid Al-Tusuf. Kelurahan Air Putih memiliki 2 Masjid yaitu Masjid Al Fatul Khair dan Al-Fallah. Keurahan Air Hitam memiliki 5 masjid yaitu, Al-Fattah, As-sidiq, Datulfalihin, Al-Husnah, Al-Muhajirin. Kelurahan Dadi Mulya memiliki 3 Masjid yaitu, Masjid Jabal Nur, Al-Iklas, dan Al-Kautsar. Kelurahan Gunung Kelua memiliki 4 masjid Yaitu, Masjid as_saied, Darul Hannan, babussallam, Sultan M. Sulaiman . Kelurahan Bukit Pinang memiliki 2 masjid yaitu, masjid At-taufik dan masjid Asyuhadah. Saranah masjid diatas merupakan saranah ibadah masjid yang besar.

(51)

3. Fasilitas Pendidikan

a. Pendidikan Sekolah Dasar (SD)

Tabel 5 menunjukan bahwa jumlah fasilitas pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang ada di kecamatan Samarinda Ulu ada 22. Kelurahan Jawa ada 6 fasilitas, yaitu : SD Katolik 1 WR, Soepratman, SDN 027, SDN 001, SDN 003, sedangkan SDN 002 dengan SDN 008 diambil hanya dengan 1 titik saja karena letaknya berdekatan. Kelurahan Air Putih ada 4 fasilitas, yaitu : SDN 005, SDN 021, sedangkan SDN 016 dengan SDN 018 diambil hanya dengan 1 titik saja karena letaknya berdekatan. Kelurahan Dadi Mulya mempunyai 4 SD, yaitu : SDN 007, SDN 012, SDN 026, dan SDN 009. Kelurahan Sidodadi ada 1 SDN, yaitu : SDN 020. Kelurahan Teluk Lerong Ilir berjumlah 2 SDN, yaitu : SDN 004 dan SDN Muhammadiyah 2. Kelurahan Air Hitam berjumlah 2 SDN, yaitu : SDN 025 dan SDN 033. Kelurahan Gunung Kelua berjumlah 4, yaitu : SD Multitalenta, SDN 011, SDN 034, dan SDN 017. Kelurahan Bukit Pinang berjumlah 1 SDN, yaitu : SDN 018.

(52)

b. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Tabel 6 menunjukan bahwa di kelurahan Air Hitam ada 2 buah SMP yaitu SMP N 7 dan SMP N 1 it Cordova. Keluraha Air Putih ada 1 SMP yaitu SMP N 4. Kelurahan Jawa ada 2 SMP, yaitu SMP Katolik dan SMP N 1. Kelurahan Dadi Mulya ada 2 SMP, yaitu SMP N 22 dan MTs Al Kautsar. Kelurahan Bukit Pinang ada 1 SMP, yaitu SMP N 24.

Gambar 11. Tampilan Penyebaran SMP di Kecamatan Samarinda Ulu c. Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK)

Tabel 7 Menunjukan SMA di Kelurahan Air Putih berjumlah 3 yaitu, SMA N 3, SMA N 5, dan MAN 1. Kelurahan Jawa ada 3 buah yaitu, SMK Pemuda, SMK Katolik 020, dan SMA N 1 Samarinda. Kelurahan Sidodadi ada 1 buah yaitu, SMK Muhammadiyah 3. Kelurahan Teluk Lerong Ilir ada 1 buah, yaitu Madrasah Aliyah Darul Ikhsan. Kelurahan Dadi Mulya ada 3 buah, yaitu : SMK N 1 Samarinda, SMK N 9 Samarinda, SMA N 16 dan Man 2. Kelurahan Gunung Kelua, ada 4 buah yaitu : SMA Widiah Praja, SMA Imanuel, SMK Kesatuan 2 dan SMA 1 Kesatuan.

(53)

Gambar 12. Tampilan Penyebaran SMA/SMK di Kecamatan Samarinda Ulu d. Fasilitas Perguruan Tinggi

Tabel 8 menunjukan bahwa fasilitas pendidikan Perguruan Tinggi yang ada di kecamatan Samarinda Ulu ada 14 buah. Kelurahan Jawa ada 2 buah yaitu : Akper Dirgahayu dan Sekolah Tinggi Akpernas. Kelurahan Sidodadi 3 buah, yaitu Perguruan Tinggi Muhammadiyah Samarinda, AKPER, Poltekes Kaltim. Keluirahan Air Hitam ada 3, yaitu : Universitas 17 Agustus, Stikes Wahab Syahrani, Stikom Mahakam. Kelurahan Gunung Kelua ada 5 buah, yaitu : AKBID Bunga Husada, STIMIK Widia Cipta Darma, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia UNMUL, IKIP PGRI. Kelurahan Dadi Mulya ada 1 buah yaitu Universitas Terbuka.

(54)

Gambar 13. Tampilan Penyebaran Fasilitas Perguruan Tinggi di Kecamatan Samarinda Ulu.

4. Fasilitas Kesehatan

Tabel 9 menunjukan bahwa jumlah Fasilitas Kesehatan yang ada di kecamatan Samarinda Ulu ada 4 buah. Kelurahan Jawa ada 1 buah yaitu RS. Dirgahayu. Kelurahan Sidodadi ada 2 buah Yaitu : RS Khusus Bersalin dan RS. Abdul Wahab Syahrani. Kelurahan Gunung Kelua ada 1 buah yaitu RS. Ria Kencana.

5. Fasilitas Perekonomian

Tabel 10 menunjukan Bahwa di Kelurahan Air Hitam ada 2 SPBU dan 1 Bank BNI. Kelurahan Sidodadi 1 pasar yaitu Pasar Segiri, dan 3 buah Bank, yaitu : Bank Kaltim, Bank BNI dan Bank BRI. Kelurahan Jawa ada 1 SPBU dan 4 Bank yaitu Bank BRI, Bank BTN, Bank Kaltim Bank Indonesia. Kelurahan Dadi Mulya ada 1 Pasar Moderen yaitu Plasa Mulia, adan 2 buah bank yaitu, Bank Kaltim dan Bank Muamalat. Kelurahan Bukit Pinang ada 1 SPBU dan 1 Bank yaitu Bank Kaltin Syariah. Kelurahan Air Putih ada 1 SPBU dan 3 Bank yaitu Bank BRI,

(55)

Bank BII dan Bank Mandiri. Kelurahan Gunung Kelua ada 2 pasar moderen yaitu Mall Lembuswana dan Robinson dan ada 1 bank yaitu Bank BRI.

Gambar 14. Tampilan Penyebaran Fasilitas Perekonomian di Kecamatan Samarinda Ulu

Gambar

Gambar 1. Berbagai Bentuk GPS Receiver  1. Cara Kerja Global Positioning System (GPS)
Tabel 1.  Jadwal Kegiatan Penyelesaian Tugas Akhir
Tabel 2. Contoh Pengisian Tabel Fasilitas Umum di Kecamatan Samarinda Ulu.
Gambar 3.  Tampilan Penyimpanan Data dengan Type Text (Tab Delimited)
+7

Referensi

Dokumen terkait