• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

administratif termasuk dalam wilayah Provinsi Bengkulu, memiliki berbagai kekayaan sumber daya alam dan berbagai potensi yang sangat potensial untuk dikembangkan. Kabupaten Bengkulu Selatan berada disebelah Barat Bukit Barisan dengan luas administrasi lebih kurang 1.186,10 kilometer persegi dan luas wilayah 384 kilometer persegi. Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada 4º - 5º LS 102º - 103º BT.

Secara administratif Kabupaten Bengkulu Selatan, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma, sebelah timur dengan Provensi Sumatra Selatan, sebelah selatan dengan Kabupaten Kaur, dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia. Berdasarkan topografinya Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, jalur pertama klasifikasi Daerah Dataran Rendah : 0 – 100 meter diatas permuka laut dengan luas mencapai 50,93 persen, jalur kedua klasifikasi Daerah Berbukit : 100 – 1000 meter diatas permukaan laut dengan luas mencapai 43 persen, sedangkan jalur ketiga terletak dijalur sebelah Utara – Timur sampai kepuncak Bukit Barisan dengan luas mencapai 6,07 persen. Jenis tanah di Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari : Tanah Alluvial 1,01 persen, Regosol 2,87 persen, Asosiasi Pedsolik Merah-Kuning-Latosol 53,68 persen, latosol 24,09 persen, dan Asosiasi Pedsolik-Coklat-Podsol-Litosol 18,36 persen.

Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan Kabupaten agraris. Sebagai daerah agraris maka mata pencaharian penduduk adalah sektor pertanian. Pembangunan sektor pertanian diutamakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena keaneka ragaman sumber pangan yang ada juga dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi para investor. Untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dibuat suatu aplikasi yang dapat melakukan pemetaan terhadap daerah-daerah pertanian yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan.

Berdasarkan masalah diatas maka penulis melakukan penelitian dengan mengambil judul yaitu “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN

(2)

DAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN“. Sehingga diharapakan dengan dibuatnya sistem informasi geografis yang berbasis web, dapat memberikan suatu informasi secara detail tentang hasil-hasil pertanian yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka permasalah yang timbul dalam pembuaan penelitian ini adalah

a. Kabupaten Bengkulu Selatan Belum Memiliki Aplikasi SIG berbasis web. b. Aplikasi SIG yang dibuat berdasarkan data-data yang didapat sehingga dapat

memberikan informasi wilayah pertanian yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah

a. Daerah yang menjadi obyek dalam pembuatan sistem ini adalah kecamatan Seginim, kecamatan Ulu Manna, kecamatan Air Nipis, di daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.

b. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data wilayah pertanian beserta hasilnya, penyakit yang ada pada tanaman padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, pola tanam berdasarkan jenis lahan pada tahun 2014.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

a. Membuat sistem informasi geografis pemetaan daerah pertanian di Kabupaten Bengkulu Selatan.

b. Memberikan informasi kepada pengguna tentang hasil panen pada tahun 2014, di kecamatan Seginim, Ulu Manna, Air Nipis, penyakit yang ada pada tanaman, dan jenis lahan yang ada di setiap kecamatan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dilakukan diantaranya sebagai berikut

a. Memudahkan investor untuk memperoleh informasi letak dareah pertanian yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan.

(3)

b. Memberikan informasi kepada pemertintah daerah untuk mengetahui hasil panen berdasarkan jenis lahan dan penyakit tanaman, disetiap kecamatan Seginim, Ulu Manna dan Kecamatan Air Nipis.

1.6 Metode Penelitian

Metode Penelitian sangat diperlukan untuk mendapatkan kebenaran suatu konsep atau teori yang diperoleh hal ini berupa data atau informasi dari pihak - pihak yang terkait. Adapun teknik yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut a. Observasi

Penulis mengumpulkan dan mendapatkan data dengan cara melakukan pengamatan lansung dan mecatat segalah permasalahan sebagai objek penelitian berdasarkan fakta yang ada.

b. Dokumentasi

Suatu cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan baik berupa catatan transkip, buku, surat kabar dan lain sebagainya. Dalam hal ini metode dokumentasi diambil dari dinas pertanian Kabupaten Bengkulu Selatan.

c. Kepustakaan

Pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku dan mencari informasi di internet maupun media yang berkaitan dengan pembuatan laporan, pembuatan program, serta tentang informasi pertanian itu sendiri.

d. Analisis dan perancangan sistem

Pada tahab ini dilakukan analisa kebutuhan sistem yang akan dibangun, setelah mengumpulkan sebagian kebutuhan pengguna sistem, maka tahap selanjutnya adalah peracangan sistem yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sehingga mudah diakses oleh user.

e. Implementasi

Tools yang digunakan seperti sistem operasi Windows, Google Maps,

MySQL database, web browser dang SVG Viewer. Pada tahab ini merupakan implementasi hasil rancangan kedalam program komputer yang dalam hal ini menggunkan bahasa pemrograman PHP. Untuk pemrograman ini diperlukan atribut berupa basis data, data spasial yang berupa peta Kabupaten Bengkulu

(4)

Selatan dan data grafis untuk pembuatan interface untuk memperindah tampilan sehinggah lebih atraktif.

a. Data atribut

Data atribut ini disusun dalam bentuk sistem basis data. Dalam aplikasi nanti data ini memiliki kemudahan dalam hal updating berupa

penambahan, penghapusan data maupun pengeditan sehingga

memudahkan dalam manajemen data. b. Data spasial

Data spasial yaitu data yang memilki referensi ruang kebumian dimana berbagai atribut terletak dalam berbagai unit spasial.

c. Data grafis

Data grafis yaitu berupa data gambar, foto dan tulisan yang bertujuan untuk membuat interface pada sistem. Untuk data foto yaitu berupa foto situasi dari objek ( lokasi ) yang diambil.

f. Uji coba sistem

Pada tahap ini dilakukan pengujian apakah hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian dan menjawab permaslahan yang telah ditentukan.

g. Penulisan laporan penelitian

Tahap terakhir dalam penelitian ini yaitu menuliskan laporan Skripsi dari hasil yang sudah didapatkan dari peneliti ini.

2.1 ALAT DN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan penelitian ini adalah sebagai berikut

2.2 Google Maps

Geogle Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online disediakan oleh google dan dapat ditemukan di http//maps.google.com (Wikipedia.org). ia menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia dan baru-baru ini, bulan dan juga menawarkan perencanaan rute dan

(5)

pencarian bisnis di U.S, Kanada, Jepang, Hongkong, Cina, Irlandia (hanya pusat kota) dan beberapa bagian eropa. Google Maps masih dalam tahap beta.

Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat browsing informasi-informasi berikut

1. Satellite Map

Pengguna dapat menikmati gambar satelit planet bumi. Pengguna juga

dapat menikmati foto satelit lebih detail lebih lengkap dengan cara zooming pada bagian peta yang diinginkan.

2. Hasil Pencarian Integrasi

Mencari, lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate. 3. Draggable Maps

Peta digital yang daggable (bisa digeser) dengan bantuan mouse.

4. Terrain Maps (peta topograpi)

Terrain Maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta topograpi yang

bisa disediakan buku peta atlas. 5. Earth maps

Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana bumi akan tampa secara utuh dan bila di zoom akan terlihat awan yang menyelimuti bumi beserta pulau dan lautan yang tampa nyata dari ketinggian.

6. My Location

Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana lokasi dari pengguna tersebut.

2.3 Google Map Api

Google Map API adalah sesuatu library yang berbentuk javascript. Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web atau blog sangat mudah hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta

javascript, serta koneksi yang stabil (Prahasta, 2012). Dengan menggunkan

Google Maps Api, kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sihingga kita dapat fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan. Dengan kata lain, kita hanya membuat suatu data

(6)

sedangkan peta yang akan ditampilkan adalah milik Google sehinggah kita tidak pusingkan dengan peta lokasi, bahkan dunia.

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah

1. Roadmap, ini yang saya pilih untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi. 2. Satellite, untuk menampilkan foto satelite.

3. Terrain,untuk menunjukan relief fisik permukaan bumi dan menunjukan seberapa pentingnya suatu lokasi, contohnya akan menunjukan gunung dan sungai.

4. Hybrid, akan menunjukan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada Roadmap (jalan dan nama kota).

2.4 PHP ( Personal Home Page)

PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia websiteyang mempunyai bahsa program bentuk script yang disisipkan pada halaman HTML dan diletakan didalam server web (Bunafit Nugroho, 2004). Keuntungan menggunakan PHP adalah kode yang menyusun program tidak perlu diedarkan kepemakai sehingga kerahasian kode dapat dilindungi. Hal menarik yang didukung oleh PHP tetapi tidak didukung oleh javaScript adalah kenyataan bahwa PHP bisa digunakan untuk mengakses berbagai macam databases seperti Access, Oracle, MySQL, dan lain-lain.

3.1 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.2 Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna program tentang sistem yang baru. Rancangan sistem secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci. Pada tahap perancangan secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomonikasikan kepada pemakai program (user) bukan untuk pemrogram.

(7)

3.2.1 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan sistem secara umum dari keseluruhan sistem yang ada. Diagram konteks Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Pertanian Kabupaten Bengkulu selatan, dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut.

0.0 Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Pertanian Di Kabupaten Bengkulu Selatan Data Admin Data Beranda Data Konten Data Informasi Data lahan Dara Tanaman Data Penyakit Data Kecamatan Data Lokasi Admin Info admin Info Beranda Info Konten Info Informasi Info Lahan Info Tanaman Info Penyakit Info Kecamatan Info Lokasi Info Buku tamu

Info Beranda Info Tentang Info Kecamatan Info Tanaman Info Lahan Info Penyakit Info Informasi Info Buku tamu

Pengunjung Data Buku tamu

Gambar 3.1 Diagram konteks

Keterangan

1. Admin melakukan login kesistem. Admin melakukan input data beranda, data konten, data informasi, data lahan, data tanaman, data penyakit, data kecamatan, dan data lokasi.

2. Admin melakukan login kesistem. Admin mendapatkan info, info beranda, info konten, info informasi, info lahan, info tanaman, info penyakit, info kecamatan, info lokasi, info buku tamu.

3. Pengunjung berhubungan dengan sistem informasi, sehingga pengujung mendapatkan informasi mengenai, info beranda, info tentang, info kecamatan, info tanaman, info lahan, info penyakit, infoinformasi, info buku tamu.

(8)

4. Pengunjung bisa memberi masukan terhadap sistem tersebut, sehingga sistem mendapatkan data buku tamu.

3.2.2 DFD Level 0

DFD Level 0 Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Pertanian Bengkulu Selatan dapat dilihat pada gambar 3.2

Admin 1.0 Input Data 2.0 Pengolah Informasi Pengunjung Admin Beranda Konten Info Lahan Tanam Penyakit Kec Lokasi quest Data Admin Data Beranda Data Konten Data Inforamsi Data lahan Data Tanaman Data Penyakit Data Kecamatan Data Lokasi Data Buku Tamu Data Admin Data Beranda Data Konten Data Informasi Data lahan Data Lokasi Data Kecamatan Data Tanaman Data Penyakit Data Admin Data Beranda Data Info Data Konten Data Lahan Data Penyakit Data tanaman Data Kec Data Buku Tamu

Data Lokasi

Data Buku Tamu

Informasi Penyakit Informasi Informasi Informasi Lahan Informasi Tanaman Informasi Kecamatan Informasi Tentang Infromasi Beranda In fr o m a si B e ra n d a In fo rm a si K e c a m a ta In fo rm a si L o k a si In fo rm a si k o n te n In fo rm a si P e n y a k it In fo rm a si T a n a m a n In fo rm a si B u k u T a m u In fo rm a si la h a n In fo rm a si A d m in Gambar 3.2 DFD Level 0 Keterangan :

Pada gambar 4.2 DFD Level 0 diatas merupakan pembahasan lebih terperinci dari proses yang terdapat pada diagram konteks. Pada diagram level 0, proses yang terdapat pada diagram konteks. Pada diagram level 0, proses diuraikan menjadi beberapa proses lanjutan yang terdiri dari submenu – submenu tentang Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Pertanian Bengkulu Selatan dari Admin, Beranda, konten, informasi, lahan, penyakit, kecamatan, lokasi dan buku tamu.

(9)

3.2.3 DFD Level 1 Proses Input Data

DFD Level 1 proses input data dapat dilihat pada gambar 3.3

Admin 1.0 Data Admin 2.0 Data Beranda 3.0 Data Konten 6.0 Data Tanaman 7.0 Data Penyakit 8.0 Data Kecamatan Data Admin Data Beranda 4.0 Data Informasi 5.0 Data Lahan 9.0 Data Lokasi Data Konten Data Informasi Data Lahan Data Tanaman Data Penyakit Data Kecamatan Data Lokasi Data admin Data Beranda Data Konten Data Informasi Data lahan Data Tanaman DataPenykit Data Kecamatan Data Lokasi Penyakit Tanam Lahan kec Data Lokasi Admin Beranda Konten Info 10.0

Data Buku Tamu Data Buku Tamu quest

Pengunjung Data Buku Tamu

Gambar 3.3 DFD Level 1 Proses Input Data

Keterangan :

Pada gambar 3.3 DFD Level 1 diatas merupakan pembahasan lebih terperinci dari proses input data dari admin. Pada diagram level 1 diagram, proses yang terdapat pada diagram konteks. Pada DFD level 1, proses diuraikan menjadi beberapa proses inputan yang terdiri dari data admin, beranda, data konten, data informasi, data lahan, data tanaman, data penyakit, data kecamatan dan data lokasi. Pengunjung menginputkan data sendiri karena disistem ini, databes tamu berdidri sendiri.

(10)

3.2.4 DFD Level 1 Proses Informasi

DFD Level 1 Proses Informasi dapat dilihat pada gambar 3.4

Admin 2.0 Informasi Beranda 3.0 Informasi Konten 4.0 Informasi Informasi 8.0 Infromasi Kecamatan 9.0 Informasi Lokasi Pengunjung Data Beranda Data Konten 5.0 Informasi Lahan 6.0 Informasi Tanaman 7.0 Informasi Penyakit Data Lokasi Data Kecamatan Data Penyakit Data Tanaman Data Lahan Data Informasi lokasi kec penyakit tanam lahan info konten beranda

Informasi BerandaInformasi Konten

Informasi Informasi Informasi Lahan Informasi Tanaman Informasi Penyakit Infromasi Kecamatan Informasi Lokasi Informasi Beranda Informasi Konten Informasi Informasi Informasi Lahan Informasi tanaman Informasi Penyakit Infromasi Kecamatan Informasi Lokasi quest 10.0 Informasi Buku Tamu

Data Buku Tamu Informasi Buku Tamu

1.0 Informasi

Admin

Data Admin Admin

Informasi Admin

Gambar 3.4 DFD Level 1 Proses Informasi

Keterangan :

Data yang tersimpan didatabases diatas kemudian mengarah keproses penyajian informasi yaitu terdiri dari informasi admin, informasi beranda, informasi konten, informasi informasi, informasi lahan, informasi lahan, informasi tanaman, informasi penyakit, informasi kecamatan, informasi lokasi dan informasi buku tamu, kemudian informasi tersebut didapatkan oleh admin dan pengguna. Kecuali buku tamu hanya didapatkan oleh admin.

(11)

4.3 Teknik Normalisasi

Teknik normalisasi merupakan suatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokan menjadi tabel-tabel, dalam tabel terdapat entity dan relasi antar tabel tesebut. Dalam proses normalisasi, field kunci memegang peranan yang penting dalam pembuatan tabel yang berisi entity dan relasinya.

4.3.1 Normalisasi Pertama

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama, jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris data dan tidak memiliki lebih dari satu atribut dengan domain yang sama. Dari bentuk tidak normal maka tabel akan dipecah menjadi bentuk normal pertama. Dapat dilihat pada gambar 4.5

admin id_admin user pass quest id_quest nama_quest email tgl_quest isi_quest konten id_konten nama_konten gambar_konten isi_konten info id_info nama_info gambar_info tgl_info isi_info lokasi id_lok luas hasil gagal tahun ket_lok kec id_kec nama lat lon gambar_kec lahan id_lahan lahan ket_lahan tanam id_tanam tanaman ket_tanam penyakit id_peny penyakit ket_peny

Gambar 3.5 Bentuk Normal Pertama 4.3.2 Normalisasi Kedua

Tabel normal kedua dibawah ini telah memiliki bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dispensasi sepenuhnya terhadap kunci primer. Atribut bukan kunci adalah atribut yang tidak merupakan bagian dari kunci primer. Bentuk normal kedua mensyaratkan setiap atribut bergantung pada kunci primer.

(12)

admin id_admin * user pass quest id_quest * nama_quest email tgl_quest isi_quest konten id_konten * nama_konten gambar_konten isi_konten info id_info * nama_info gambar_info tgl_info isi_info lokasi id_lok * luas hasil gagal tahun ket_lok kec id_kec * nama lat lon gambar_kec lahan id_lahan * lahan ket_lahan tanam id_tanam * tanaman ket_tanam penyakit id_peny * penyakit ket_peny

Gambar 3.6 Bentuk Normal Kedua

Pada gambar 3.6, merupakan normalisasi kedua dimana bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama dan field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer.

4.4 Diagram ER (Entity Relationship)

Pada sistem pemetaan pertanian ini terdapat beberapa tabel yang berelasi yang entitas-entitasnya saling berhubungan. Dapat dilihat pada gambar 3.7

Kec id_kec lat nama lon Gambar Memiliki Lokasi id_lok id_kec id_lahan id_tanam id_peny luas hasil gagal tahun Ket_lok Memiliki penyakit id_peny penyakit Ket_peny Memiliki tanam Memiliki I lahan id_lahan lahan Ket_lahan id_tanam tanaman Ket_tanam I M I M M M I Gambar 3.7 ERD Keterangan :

1. Entitas kecamatan memiliki atau terdapat entitas lokasi dengan atribut penghubung id kecamatan dan id lokasi, yang memiliki kardinalitas one to many.

(13)

2. Entitas lokasi meliki atau terdapat entitas penyakit dengan atribut penghubung id lokasi dan id penyakit, yang memiliki kardinalitas many to one.

3. Entitas lokasi memiliki atau terdapat entitas lahan dengan atribut penghubung id lokasi dan id lahan, yang memiliki kardinalitas many to one.

4. Entitas lokasi memiliki atau terdapat entitas tanam dengan atribut penghubung id lokasi dan id tanam, yang memiliki kardinalitas many to one.

4.5 Relasi Antar Tabel

admin id_admin * user pass quest id_quest * nama_quest email tgl_quest isi_quest konten id_konten * nama_konten gambar_konten isi_konten info id_info * nama_info gambar_info tgl_info isi_info lokasi id_lok * id_kec ** id_lahan ** id_tanam ** id_peny ** luas hasil gagal tahun ket_lok kec id_kec * nama lat lon gambar_kec lahan id_lahan * lahan ket_lahan tanam id_tanam * tanaman ket_tanam penyakit id_peny * penyakit ket_peny

Gambar 3.8 Relasi Antar Tabel

Didalam bentuk relasi antar tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat lima databases yang berelasi, yaitu tabel lokasi, kecamatan, lahan, tanam, penyakit, kemudian empat tabel yang berdiri sendiri yaitu, tabel admin, info, quest dan tabel konten.

5.1 IMPLEMENTASI SISTEM

Sebelum menjalankan aplikasi ini

, ada beberapa hal yang harus

dipersiapkan. Yang pertama adalah mengaktifkan server dan MySQL, dengan catatan basis data untuk aplikasi ini sudah dibuat pada MySQL. Cara tersebut untuk menjalankan program pertama kali, untuk yang kedua dan seterusnya cukup

(14)

dengan mengaktifkan server local dan MySQL saja. Setelah aktif jalankan browsernya seperti Microsoft Exploler, Mozila Firefox, Opera dan lain sebagainya. Kemudian ketikan halaman index diupload, maka akan lansung menuju halaman index. Pada Sistem informasi geografis pemetaan daerah pertanian ini terdapat 8 menu yaitu, Beranda, Tentang Kami, Kecamatan, Tanaman, Lahan, Penyakit, Informasi dan Kontak.

5.2.1 Tampilan Halaman Beranda

Halaman ini merupakan halaman Beranda. Dimana halaman ini adalah halaman yang pertama kali muncul. Dapat dilihat pada gambar 5.1

Gambar 5.1 Tampilan Halaman Beranda 5.3 Implementasi Halaman Admin

Disamping halaman index terdapat halaman admin yang berfungsi untuk mengedit, menghapus dan menginputkan.

5.3.1 Tampilan Halaman Login

Tampilan utama ketika masuk pada halaman admin adalah perintah untuk melakukan login. Adapun tampilan login dapat dilihat pada gambar 5.3

(15)

Gambar 5.3 Tampilan Login

5.2.2 Tampilan Selamat Datang

Setelah input username dan password dengan benar maka kita akan menuju kehalaman admin. Tetapi seandainya terjadi kesalahan dalam mengiputkan username dan password maka akan muncul pesan kesalahan. Halaman admin berisi menu dashboard yang merupakan ruang control admin untuk mengedit, menambah dan menghapus. Adapun tampilan halaman dashboard bisa dilihat pada gambar 5.4

Gambar

Diagram  konteks  adalah  diagram  yang  menggambarkan  sistem  secara  umum  dari  keseluruhan  sistem  yang  ada
Gambar 3.2 DFD Level 0  Keterangan :
Gambar 3.3 DFD Level 1 Proses Input Data  Keterangan :
Gambar 3.4 DFD Level 1 Proses Informasi  Keterangan :
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pada setiap kelompok umur, proporsi remaja putri yang sudah menarche lebih tinggi pada kelompok yang memiliki tinggi badan normal dibandingkan remaja putri yang pendek..

Feltűnően sokan indokolták mennyiséggel, például sok felesleges tényt (68,2%) és szakkifejezést (76,2%) kell megtanulni, magas a topográfiai követelmény (45,7%), sokat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara tingkat Avaregae Collection Period dengan tingkat Return On Equity KPRI Sehat Sejahtra NTB dari tahun 2009

This article was presented at the SENASTITAN 2021, 6 Maret 2021, Surabaya.. Sehingga dimanapun dan kapanpun manusia berada maka air harus tersedia. Jumlah kebutuhan akan air semakin

Dalam industry pembangkitan sistem pendinginan melibatkan 3 komponen penting yaitu kondensor yang bekerja secara langsung dengan fluida kerja, lalu cooling tower sebagai

ISM Bogasari Flour Mills telah dilakukan identifikasi potensi bahaya, penilaian resiko serta melakukan tindakan pengendalian resiko bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya

Presiden Direktur Zurich Topas Life Peter Huber dalam konferensi pers di Jakarta, 26 Januari 2017 mengatakan bahwa ZTL dan Bank of China sama-sama melihat adanya

Epoch yang digunakan dalam perhitungan equation of time sistem Newcomb masih menggunakan epoch lama yaitu epoch pada tahun 1960, jika dibandingkan dengan epoch yang