• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA FOTO TERAPI PADA IKTERUS NEONATORUM. Oleh: Berlian Nadiah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN PUSTAKA FOTO TERAPI PADA IKTERUS NEONATORUM. Oleh: Berlian Nadiah"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PUSTAKA

FOTO TERAPI PADA IKTERUS NEONATORUM

Oleh: Berlian Nadiah

07020056

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

FOTO TERAPI PADA IKTERUS NEONATERUM

KAJIAN PUSTAKA Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh: Berlian Nadiah

07020056

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan karya tulis akhir ini. Kajian pustaka yang berjudul “Foto Terapi Pada Ikterus Neonaterum”. Penulisan kajian pustaka ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam menyelesaikan kajian pustaka ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Allah SWT atas rahmat, karunia, hidayah, kesabaran, petunjuk, dan segala hal yang telah Engkau berikan .

2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

4. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Iwan Sis, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

6. dr. Pertiwi Febriana Chandrawati, M.Sc., Sp.A,selaku Pembimbing I atas bimbingan, ketelitian, dukungan, saran dan bantuan maupun

(6)

kesabaran dan waktu yang telah diberikan dalam penyusunan kajian pustaka ini.

7. dr.Gita sekar prihanti.M.PD.Ked,selaku Pembimbing II atas bimbingan, dukungan, saran,ketelitian, bantuan maupun waktu yang telah diberikan dalam penyusunan kajian pustaka ini.

8. dr. Melany Farahdilla, M.Kes., Sp.A,selaku Penguji atas saran, kritik, ketelitian dan bimbingannya dalam penyusunan kajian pustaka ini. 9. Orang tuaku yang senantiasa mendukung dan mensupport semua

langkahku.

10. Kepada suamiku tercinta yang selalu senantiasa bersabar nanti saya untuk menyelesaikan tugas akhir ini serta mencurahkan waktu dalam suka dan duka

11. Kepada mertua yang selalu member motivasi sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan

12. Tanteku elok yang telah mendukung and member motivasi .

13. Intan nabila adekku tersayang yang setia menemaniku dalam suka duka skripsi ini, atas support yang

14. Teman-temanku aulia kurnia ,ringinggo putri, ines oktavia, leni Terima kasih atas support kalian yang tak henti-hentinya dalam penyusunan karya tulis ini.

15. Staff TU, Bu endah, Pak Yono, Mas Faisal dan Mas Didit yang telah membantu administrasi penulis dalam menyelesaikan TA.

(7)

16. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Malang, Januari 2013

(8)

ABSTRAK

Berlian Nadiah. 2013. FotoTerapi Pada Ikterus Neonaterum Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Pertiwi Febriana Candrawati (2) Gita Sekar Prihanti

Ikterus Neonaterum atau yang sering disebut hiperbilirubinemia merupakan penyakit yang sering dialami oleh bayi baru lahir dalam minggu pertama kehidupannya. Seperti halnya yang terjadi dibeberapa Negara yaitu Amerika mencapai 65 %, Malaysia 75% dan Indonesia tepatnya di Surabaya pada tahun 2000 mencapai 30%.

Ikterus Neonaterum ini merupakan keadaan klinis pada bayi yang ditandai oleh pewarnaan ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin tak terkonjugasi yang berlebih. Tanda gejala neonates dengan hiperbilirubinemia yaitu kulit kuning, sklera ikterik, peningkatan konsentrasi bilirubin serum 10 mg% pada neonatus cukup bulan dan 12 mg % pada neonatus kurang bulan.

Ikterus memungkinkan untuk membutuhkan penanganan dengan cara melakukan fototerapi. Karena fototerapi merupakan metode yang efektif dan relative aman untuk menurunkan kadar bilirubin. Sinar-sinar biru yang ada pada fototerapi akan mengubah bilirubin tak terkonjugasi menjadi isomer yang kurang berbahaya, sehingga efektif dalam menurunkan kadar bilirubin.

(9)

ABSTRACT

Berlian Nadiah. 2013. Jaundice Phototherapy Neonaterum. Final Assessment. Medical Faculty. Muhammadiyah University of Malang. Advisor: (1)Pertiwi Febriana Candrawati (2) Gita Sekar Prihanti

Neonaterum jaundice or hyperbilirubinemia is often called a disease that is often experienced by the newborn in the first week of life. As was the case in several countries, namely the America reached 65%, Malaysia 75% and Indonesia precisely in Surabaya in 2000 reached 30% .

Neonaterum Jaundice is a clinical condition in infants that is characterized by jaundice staining of the skin and sclera due to accumulation of excess unconjugated bilirubin. Signs symptoms of neonates with hyperbilirubinemia which yellow skin, sclera jaundice, increased serum bilirubin concentration of 10mg % in term neonates and 12 mg % in preterm neonates.

Allows for the treatment of jaundice requiring phototherapy by doing. Because phototherapy is an effective method and is relatively safe to lower bilirubin levels. Blue rays that exist in the phototherapy will transform into unconjugated bilirubin isomers are less dangerous, so effective in reducing bilirubin levels.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2

2.1 ikterus Neonatorum ... 2 2.1.1 Definisi ... 2 2.1.2 Metabolisme Bilirubin ... 2 2.1.3 Epidemiologi ... 7 2.1.4 Penyebab Hiperbilirubinemia ... 8 2.1.5 Patofisiologi ... 16 2.1.6 Gejala Klinis... 19 2.1.7 Pemeriksaan ... 22 2.1.8 Faktor Risiko ... 24 2.1.9 Diagnosis ... 25

(11)

2.1.9.1 Anamnesis ... 25 2.1.9.2 Pemeriksaan penunjang ... 26 2.1.9.3 Penatalaksanaan ... 26 2.1.9.4 Komplikasi... 27 2.1.9.5 Pemulangan ... 28 2.1.9.6 Ikterus berkepanjangan ... 28 2.2 Foto Terapi ... 29 2.2.1 Definisi ... 29 2.2.2 Mekanisme kerja ... 29 2.2.3 Pedoman Terapi ... 32 2.2.4 Transfusi Tukar ... 36

BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

3.1 Kesimpulan ... 39

3.2 Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penyebab Ikterus berdasarkan usia onset ... 21 2.2 Derajat Ikterus menurut Kramet ... 22 2.3 Faktor resiko Hiperbilirubinemia berat ... 25 2.4 Petunjuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia pada bayi sehat cukup

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Metabolisme bilirubin dari pembentukan bilirubin sampai

di ekskresikan oleh Tubuh ... 3

2.2 Proses transportasi bilirubin dari serum ke sel-sel hepar. ... 6

2.3 Metabolisme Bilirubi ... 16

2.4 Diagram bilirubin serum berdasar usia (Pediatrics, 2004) ... 20

2.5. Foto Terapi ... 30

2.6 Panduan Fototerapi Pada Bayi ... 34

(14)

DAFTAR SINGKATAN

AAP : American Academy of Pediatrics AHG : Anti Human Globulin

ASI : Air Susu Ibu

TsB : Total serum Bilirubin

G6PD : Glukosa 6 Phosphat Dehidrogenase BBL : Bayi baru lahir

DM : Diabetes Millitus IgG : Imunoglobulin G Rh : Rhesus

RS : Rumah Sakit

WHO : World Health Organisation

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, B., dkk. (2011). International Journal of Biomedical and Advance Research. Vol. 02, No. 10.

American Academy of Pediatrics, 2004, Management of Hyperbilirubinemia In The Newborn Infant 35 or More Weeks of Gestation, Pediatrics, Vol. 114, No. 1, p. 297-316.

British Columbia Reproductive Care Program, 2002, Jaundice In The Healthy Term Newborn, Newborn Guideline 4, p. 1-20.

Hoffbrand, A. V., Pettit, J. E. (1996).Transfusi Darah dalam Kapita Selekta Hematologi “Essential Haematology”. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta, h. 247-266.

HTA Indonesia. (2010). Buku Panduan Tatalaksana Bayi Baru Lahir Di Rumah Sakit.

Irwanto., Adnyana, I. T. (2009). Skrining Perkembangan Bayi Usia 4-6 Bulan dengan Riwayat Hiperbilirubinemia. Sari Pediatri, Vol. 11, No. 3.

Juliwati., Muchayat S, 2006, Profil Kadar Bilirubin Pada Bayi Bru Lahir Sehat Dengan Ikterus Di Rumah Sakit DR. Sadjito Yogyakarta, Jurnal Kedokteran Yarsi, Vol. 14, No. 3, h. 177-181.

Kliegman., dkk. (2011). Nelson Textbook of Pediatrics. 19th Edition. Elseiver Saunders.

Kosim, M. S., Garina, L. A., dkk. (2007). Hubungan Hiperbilirubinemia dan Kematian Pasien yang Dirawat di NICU RSUP Dr Kariadi Semarang. Sari Pediatri, Vol. 9, No. 4.

Kosim, M. S., Soetandio, R., &Sakundarno, M, (2008). Dampak Lama Fototerapi Terhadap Penurunan Kadar Bilirubin Total pada Hiperbilirubinemia Neonatal. Sari Pediatri, Vol.10, No,3.

Lissauer, T., Fanaroff, A. (2009). At a Glance Neonatologi. Jakarta: Erlangga. h. 96-99.

Lubis, B. M., dkk. (2013). Rasio Bilirubin Albumin pada Neonatus dengan Hiperbilirubinemia. Sari Pediatri, Vol.14, No. 5.

Lubis, B. M., dkk. (2010). Hiperbilirubinemia Pada Neonatus. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU.

(16)

Monintja,H. E. (1999). Penyakit-penyakit dalam Masa Neonatal dalam Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Yayasan Balai Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta, h. 738-770.

Macmahon JR, Stevenson DK, Oski FA, 1998, Bilirubin Metabolism in Avery’s Disease of The Newborn, Edisi 7, WB Saunders Company, Philadelphia, p. 995-1002.

Nurhayati, A. M. (2009). Asuhan Kegawat Daruratan dan Penyulit pada Neonatus. Jakarta: Trans Info Media.

Rahardjani, K. B., Agung, R.,& Wijayahadi, N. (2010). Pengaruh Kadar Vitamin C dan Vitamin E Terhadap Peningkatan Kadar Bilirubin pada Neonatus. Sari Pediatri, Vol.11, No.6.

Sacher RA, McPherson RA, 2004, Kimia Umum dalam Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 11, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, h. 286-319.

Sukadi A, 2012, Hiperbilirubinemia dalam Buku Ajar Neonatologi, Edisi 1, Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, h. 147-169.

Surjono A, 1995, Hiperbilirubinemia Pada Neonatus: Pendekatan Kadar Bilirubin Bebas, Berkala Ilmu Kedokteran, Vol 27, h. 43-46.

Usman, A. (2007). Ensefalopati Bilirubin. Sari Pediari, Vol.8, No.4.

Vandborg, P. K., dkk. (2012). Dose-Response Relationship of Phototherapy for Hyperbilirubinemia. Official Journal of the American Academy of Pediatrics.

Wolkoff AW, 2008, The Hyperbilirubinemias in Harrison’s Principles of Internal Medicine, Edisi 17, McGraw-Hill Companies, New York, p. 1927-1931.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana telah diungkapkan dalam pendahuluan, bahwa penentuan naskah yang berisi teks Jaka Pangasih sebagai sumber data dalam penelitian ini didasarkan pada lima hal

Analisis kuantitatif senyawa flavonoid total dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kadar flavonoid total yang

Abstrak: Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar SBK melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

Berdasarkan pada Tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa rata- rata penilian responden terhadap actual behavior (perilaku pembelian aktual) yang dirasakan pengguna

Berdasarkan sifat fisiknya gelombang menjadi sebagai berikut : a). Gelombang Transversal, yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah rambat. Gelombang Longituddinal,

“Prosedur pembelajaran yang baik adalah tahap pra pembelajaran, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian pembelajaran” Rukmana dan Suryana (2006, hlm. Pada tahap pra

Dalam bagian ini penulis akan melakukan pembahasan tentang kajian representasi analisis semiotika pesan moral yang mengandung unsur makna atau nilai cinta dan kasih