• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PEMASARAN PADA POSYANTEK (POS PELAYANAN TEKNOLOGI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PEMASARAN PADA POSYANTEK (POS PELAYANAN TEKNOLOGI)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEBSITE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN PEMASARAN PADA POSYANTEK

(POS PELAYANAN TEKNOLOGI)

Studi Kasus : Posyantek Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

Oleh:

1. M. Fajar Nurwildani (Ketua) 2. Saufik Luthfianto, S.T (Anggota) 3. Irfan Santoso, S.T (Anggota)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

2010

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

1. a. Judul Penelitian : Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen berbasis website sebagai media promosi dan pemasaran UKM logam pada Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi) wilayah Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal”

b. Bidang Ilmu : Teknologi (Teknik Industri) c. Kategori Penelitian : Pengembangan Ilmu Pengetahuan

2. Ketua Peneliti :

a. Nama : M. Fajar Nurwildani

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. Gol. Pangkat dan NIPY : Penata muda /IIIA &19856101978 d. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar

e. Jabatan Struktural :

f. Fakultas/Program Studi : Teknologi Industri/Teknik Industri g. Pusat Penelitian : Universitas Pancasakti Tegal 3. Alamat Ketua Peneliti :

a. Alamat Kantor : Jl. Halmahera Km.1 Tegal Telp. (0283)342519 / Faxs. (0283)342519 b. Alamat Rumah : Jl. Slamet 54 Tegal

4. Jumlah Anggota Peneliti : 2 orang

a. Nama Anggota Peneliti : Saufik Luthfianto, S.T b. Nama Anggota Peneliti : Irfan Santoso, S.T

5. Lokasi Penelitian :

6. Kerjasama Dengan Institusi Lain

a. Nama Institusi :

-b. Alamat :

-c. Telepon/Faxs/e-mail :

-7. Lama Penelitian : 5 bulan

8. Biaya yang Diperlukan : a. Sumber dari UPS Tegal :

Jumlah : Rp. 2.000.000

(dua juta ratus rupiah)

Tegal, September 2010

Mengetahui: Ketua Peneliti,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

(Drs. Suwandono, M.Pd.) (M. Fajar Nurwildani)

NIPY. 5501061958 NIPY. 19856101978

Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian

(Siswanto, S.H, M.H.) NIP. 131996651

(3)

ABSTRAK

Rancang Bangun Sistem Informasi Berbasis Website Sebagai Media Informasi Dan Pemasaran Pada Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi)Studi Kasus :

Posyantek Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal

Posyantek sebagai lembaga yang didirikan oleh pemerintah adalah pos pelayanan teknologi pada tingkat kecamatan dalam rangka memberikan pelayanan teknis, informasi, promosi dan pemasaran berbagai jenis spesifikasi peralatan teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun dalam rangka meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia di perdesaan (Kepmendagri No. 18 tahun 1992 Tentang Pemasyarakatan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna di Perdesaan). Keberadaan lembaga ini sudah bayak tak terkecuali Posyantek Kecamatan Tegal Timur. Namun sepanjang berdirinya lembaga ini belum optimal dalam pengelolaannya, sehingga terkesan lembaga hanya tinggal nama, sehingga perlu revitalisasi fungsi dan peran lembaga ini, salah satu fungsi posyantek adalah Pusat pelayanan teknis pemberian informasi dan promosi serta pemasaran jenis spesifikasi teknologi tepat guna dan mempunyai salah satu tujuan adalah memberikan pelayanan tentang pengenalan jenis spesifikasi teknologi tepat guna yang akan dikembangkan dan disebarluaskan kepada masyarakat dan mempermudah masyarakat untuk mengembangkan usaha dengan mendayagunakan teknologi tepat guna. Metode yang digunakan untuk membangun sistem adalah metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD). Metode ini menghasilkan pemodelan sistem untuk tahap

requirement,analysis, dandesignselanjutnya diimplementasikan menggunakan. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah pembuatan sitem informasi sebagai media media Informasi dan Media Pemasaran akan membantu efektifitas fungsi dan tujuan didirikannya Posyantek dengan alamat informasi pemasaran berbasis web yaitu http://posyantek.wordpress.com.

Kata kunci:sistem informasi pemasaran,Object Oriented Analysis and Design

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Posyantek sebagai lembaga yang didirikan oleh pemerintah adalah pos pelayanan teknologi pada tingkat kecamatan dalam rangka memberikan pelayanan teknis, informasi, promosi dan pemasaran berbagai jenis spesifikasi peralatan teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun dalam rangka meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia di perdesaan (Kepmendagri No. 18 tahun 1992 Tentang Pemasyarakatan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna di Perdesaan).

Keberadaan lembaga ini sudah bayak tak terkecuali Posyantek Kecamatan Tegal Timur. Namun sepanjang berdirinya lembaga ini belum optimal dalam pengelolaannya, sehingga terkesan lembaga hanya tinggal nama, sehingga perlu revitalisasi fungsi dan peran lembaga ini, salah satu fungsi posyantek adalah Pusat pelayanan teknis pemberian informasi dan promosi serta pemasaran jenis spesifikasi teknologi tepat guna dan mempunyai salah satu tujuan adalah memberikan pelayanan tentang pengenalan jenis spesifikasi teknologi tepat guna yang akan dikembangkan dan disebarluaskan kepada masyarakat dan mempermudah masyarakat untuk mengembangkan usaha dengan mendayagunakan teknologi tepat guna.

Sepanjang berdirinya Posyantek, fungsi lembaga ini belum optimal, padahal lembaga ini mempunyai fungsi yang cukup strategis selain sebagai pelayanan informasi, posyantek mempunyai fungsi sebagai wadah atau sarana

(5)

promosi dan pemasaran jenis spesifikasi Teknologi Tepat guna. Sebagaimana diketahui Kecamatan Tegal timur khususnya kelurahan kejambon merupakan sentra industri logam, banyak perajin menghasilkan produk-produk teknologi tepat guna yang mempunyai kualitas bagus. Namun selama lembaga ini berdiri hanya mengikuti pameran-pameran atau gelar TTG yang diadakan oleh Pemerintah.

Dengan demikian perlu adanya pengelolaan promosi dan pemasaran di posyantek, selain itu perlu ditambah informasi teknologi tepat guna. Kegiatan promosi dan pemasaran memerlukan dukungan data dan informasi yang tidak sedikit jumlah dan ragamnya. Untuk mendukung fungsi lembaga tersebut penggunaan dan pemanfaatan perangkat lunak komputer bisa digunakan.

Aspek Pemasaran yang didalamnya mencakup promosi dari Posyantekdes berpotensi dijalankan secara optimal apalagi kondisi UKM industri logam sedang menurun. Harapannya melalui sistem informasi dapat membantu mengenalkan dan memasarkan produk-produk Teknologi Tepat Guna buatan perajin industri logam.

1. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah yang akan dibahas adalah: “Bagaimana sistem informasi yang dibangun untuk sebagai media informasi dan pemasaran melalui lembaga posyantek?”

1.3. Pembatasan Masalah

Dengan pertimbangan keterbatasan kemampuan penulis dan waktu yang tersedia, serta luasnya permasalahan yang harus dibahas, penulis akan membahas

(6)

faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi berbasis internet pada Posyantek Tegal Timur terbatas pada:

1. Beranda

2. Profil/Struktur Organisasi Posyantek 3. Produk

4. Contact

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditentukan tujuan penelitian yaitu :

1. Untuk membuat sebuah informasi mengenai teknologi dan kegiatan Posyantek 2. Untuk membuat sistem informasi pemasaran produk-produk yang dihasilkan

produk UKM logam wilayah kecamatan Tegal Timur Kota Tegal dengan media Posyantek melalui media berbasis web (web design).

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sistem

Menurut Moekijat (1991) yang merangkum pendapat para ahli dalam mendefinisikan sistem, sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatankegiatan yang saling tergantung dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempermudah kegiatan-kegiatan utama organisasi.

2.2 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2001). Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari kesatuan nyata. Kejadian -kejadian (events)adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Oleh karena itu data adalah bentuk yang masih mentah yang belum bisa bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan sebuah informasi.

2.3. Sistem Informasi

Menurut Simkin Mark G. dalam bukunya yang berjudul “Computer Information System for Bussiness”,sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara bersama-sama baik secara manual ataupun berbasis komputer dalam melaksanakan pengolahan data yang berupa pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan data untuk menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi proses data untuk

(8)

menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi proses pengambilan keputusan.

Dari definisi di atas terlihat bahwa pada hakikatnya sistem informasi adalah suatu sistem yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pemrosesan data, baik yang dilakukan secara manual dan atau berbantuan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian sistem informasi tidak selalu harus berbasis komputer, pengolahan data dalam sistem informasi dilakukan secara manual atau kombinasi antara sistem manual dengan sistem berbasis komputer.

Keberadaan komputer pada sistem informasi pada dasarnya tidak mutlak. Akan tetapi komputer dengan segenap kemampuannya dalam memproses data, akan meningkatkan efektivitas, produktivitas, serta efisiensi suatu sistem informasi (Daihani, 1999). Kemampuan utama dan sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi.

2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat dan cepat.

3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tapi mudah diakses.

4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah.

5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok di suatu tempat atau pada beberapa lokasi.

6. Menyajikan informasi dengan j elas yang menggugah pikiran manusia.

(9)

dikerjakan secara manual.

8. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.

9. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual. Secara umum fungsi utama sistem informasi yaitu (Burch, 1974): 1. Mengambil data (data capturing/input).

2. Mengolah, mentransformasi, dan mengkonversi data menjadi informasi. 3. Mendistribusikan informasi (reporting/disseminating) kepada para

pemakai. Proses ini dapat dilihat pada gambar 3.1

Dalam bukunya, McLeod (1995) mendefinisikan sistem sebagai kelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Menurut rekayasa, sistem dipandang sebagai masukan (input),dan keluaran (output)disertai pengendalian proses tersebut. Dalam penelitian Rosidi (2003) disebutkan SIM sendiri mulai dikenal secara luas pada awal tahun 1960-an. Pada awal kemunculannya tersebut, SIM belum mempunyai konsep yang jelas, terutama yang berkaitan dengan bidang cakup dan batasan-batasannya. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan, bahwa hampir semua aplikasi pengolahan data seperti aplikasi keuangan, pengelolaan

(10)

persediaan, penggajian, kartu katalog perpustakaan, dinamakan SIM (Burch, 1974).

Sistem informasi terdiri dari kata sistem dan informasi. Kata sistem mengandung arti suatu tatanan yang kompleks yang terdiri dari elemenelemen yang selalu berhubungan dan saling bekerja sama secara teratur mengikuti standar operasi tertentu untuk mencapai tujuan. Sedangkan kata informasi mengandung arti sebagai kumpulan data yang telah diproses sehingga memiliki nilai yang dapat berguna dalam membantu pihak pengambil keputusan. Jadi dapat dikatakan bahwa sistem informasi merupakan kumpulan elemen-elemen fisik maupun non-fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna.

Kemampuan utama dari sistem informasi adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan tinggi.

2. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah, akurat dan cepat.

3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tapi mudah diakses.

4. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi.

5. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.

6. Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.

(11)

8. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara manual. Kemampuan-kemampuan ini mendukung sasaran bisnis yang mencakup: 1. Peningkatan produktivitas.

2. Pengurangan biaya.

3. Peningkatan pengambilan keputusan. 4. Peningkatan layanan ke pelanggan.

5. Pengembangan aplikasi-aplikasi strategis yang baru.

2.4. Sistem Informasi Pemasaran

Menurut McLeod, Jr., sistem informasi manajemen adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan sistem serupa.

Sistem Informasi menampilkan seluruh informasi yang berkaitan dengan organisasi atau perusahaan tersebut untuk digunakan pemakai. Pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan lingkungan yang dinamis memulai penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan. Pemasaran merupakan area fungsional yang pertama menunjukkan minat pada SIM. Bauran Pemasaran / Mix Marketing4P (Product, Promotion, Place, Price).

Model Sistem informasi Pemasaran terdiri dari subsistem Input dan unsur bauran Output yaitu :

1. Sistem informasi Pemasaran mencakup bauran pemasaran akan menampilkan Subsistem Penelitian, mengumpulkan segala informasi pelanggan

(12)

3. Subsistem Produk, informasi produk

4. Subsistem Tempat, informasi jaringan distribusi

5. Subsistem Promosi, informasi tentang teriklanan & penjualan langsung 6. Subsistem Harga, membantu keputusan harga

2.5. Sistem Informasi dan Kegiatan Manajemen

Ada 3 tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat atas, menengah, dan bawah. Masing-masing tingkatan mempunyai tingkatan yang berbeda dan karena itu pengelolaan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan juga berbeda. Pembagian kegiatan manajemen menurut tingkatannya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan strategis, adalah kegiatan manajemen tingkat atas, yang berupa penetapan tujuan dan penentuan strategi serta kebijaksanaan yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan. Pengambilan keputusan dalam perencanaan strategis banyak dipengaruhi kondisi lingkungan yang dinamis dan serba tak pasti sehingga informasi yang dibutuhkan banyak berupa ringkasan dan bersifat eksternal. Sistem informasi hanya dapat memberikan informasi untuk menunjang pembuatan keputusan. Informasi yang diperlukan tidak mempunyai tingkat akurasi yang tinggi dan seringkali bukan berupa fakta, tetapi hanya perkiraan saja. Pengalaman dan intuisi banyak berperan dalam pengambilan keputusan.

2. Pengendalian manajemen, adalah kegiatan manajemen tingkat menengah yang dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi telah melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Pengendalian

(13)

manajemen ini dilakukan antara lain dengan menentukan tindakan dan memformulasikan aturan baru untuk kegiatan operasional, mengalokasikan sumber daya dan mengukur kinerja. Informasi yang dibutuhkan pengendalian manajemen berupa laporan-laporan dari pusat pertanggungjawaban yang dilakukan secara terkoordinasi. Dari laporan-laporan ini dibuat suatu analisa untuk membandingkan kinerja sesungguhnya dengan rencananya. Berdasarkan analisa itu, manajemen membuat keputusan-keputusan, misalnya pembuatan sistem operasi baru, pembuatan anggaran, dan lain-lain.

3. Pengendalian operasional, merupakan kegiatan untuk memastikan bahwa tindakan-tindakan operasional telah dijalankan dengan efisien dan efektif. Pengendalian operasional merupakan penerapan keputusan yang telah dihasilkan oleh tingkatan pengendalian manajemen dan menghasilkan informasi hasil pelaksanaan tindakan, menghasilkan informasi hasil pelaksanaan tindakan, pengalokasian sumber daya, dan pengukuran kinerja. Informasi yang dibutuhkan harus mempunyai tingkat ketepatan tinggi dan bersifat sangat baru. Sistem informasi pada tingkatan ini bisa disebut menghasilkan keputusan karena keputusan yang dibuat seringkali berulang rutin dan terstruktur sehingga kebanyakan bisa diotomatisasikan atau diprogramkan.

2.6. Definisi Pemasaran, Internet, dan Pemasaran Internet (E-Marketing)

Direct dan online marketing merupakan sistem pemasaran interaktif menggunakan berbagai media komunikasi untuk meningkatkan respon langsung yang sifatnya spesifik dan terukur (Tjiptono, 2007). Salah satu bentuk direct dan online marketing yang paling pesat perkembangannya adalah Internet marketing.

(14)

2.7. Definisi dan Arsitektur Website

Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs atau kumpulan informasi yang diletakkan pada sebuah Web Server, yang dikenali menggunakan sebuah domain atau subdomain, berada di dalam layanan World Wide Web (WWW) di Internet.

Salah bentuk website yang didapat digunakan untuk system informasi adalah layanan blog gratis, salah satunya adalah wordpress. Wordpress adalah salah satu CMS (Content Management System) yang di desain khusus untuk untuk Blog (web log). Blog yang dibagun menggunakan CMS Wordpress mempunyai fungsionalitas yang tinggi, karena fitur-fitur nya yang disesuaikan dengan kebutuhan sebuah blog.

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan aktivitas penelitian diperlukan suatu metodologi yang sesuai dengan alur penelitian yang akan dilakukan dengan metode yang digunakan untuk membangun sistem adalah metode Object Oriented Analysis and Design

(OOAD). Metode ini menghasilkan pemodelan sistem untuk tahap requirement,

analysis, dan design selanjutnya diimplementasikan menggunakan, sedangkan langkah-langkah penelitian terdiri dari:

3.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk keperluan analisis data, maka peneliti memerlukan data pendukung yang berasal dari perusahaan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan dua macam cara pengumpulan data, yaitu:

A. Data Primer

Dikumpulkan dengan dua cara:

a. Obervasi (pengamatan), yaitu melihat langsung fakta-fakta yang ada dilokasi penelitian yaitu di Posyantek (Pos Pelayanan Teknologi) wilayah kecamatan Tegal Timur Kota Tegal yang kemudian dicatat secara cermat oleh peneliti tentang kebutuhan-kebutuhan data yang akan diambil, hasil pengamatan merupakan data penunjang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada maupun dalam mengidentifikasikan data penelitian

b. Wawancara (interview), yaitu mengadakan Tanya jawab secara langsung dengan operator yang terkait dengan objek penelitian.

(16)

c. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan bantuan kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka diajukan pada tahap awal pengumpulan kriteria dan faktor. Kemudian dilanjutkan dengan kuesioner tertutup

B. Data Sekunder

Diperoleh berdasarkan:

a. Studi Pustaka, dalam proses penelitian studi pustaka sangat dibutuhkan sebagai dasar dan pijakan yang mengarahkan untuk memecahkan permasalahan. Studi pustaka juga memperdalam mengenai teori maupun metode yang Akan digunakan oleh peneliti.

b. Laporan-laporan yang ada diperusahaan, laporan ini sangat dibutuhkan sebagai dasar pengumpulan data yang ada diperusahaan yang sifatnya sudah tercatat di lokasi.

3.2.Identifikasi Penyebab Masalah

Identifikasi penyebab masalah merupakan tahap awal proses analisis sistem yang bertujuan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi serta penyebab terjadinya masalah pada sistem yang sedang diteliti.

3.3.Identifikasi Titik Keputusan

Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap identifikasi penyebab masalah. Pada tahap ini dilakukan perunutan titik keputusan yang menyebabkan terjadinya penyebab masalah tersebut. Dengan mengetahui titik keputusan penyebab masalah maka perbaikan sistem dapat lebih terarah.

(17)

3.4.Analisis Kelemahan Sistem

Pada tahap ini dilakukan analisis kelemahan sistem. Analisis ini dilakukan terhadap masing-masing aktivitas di bagian pemasaran Posyantek, yang meliputi proses pengadaan produk dan hasil produk.

3.5. Identifikasi Kebutuhan Informasi Pengguna Sistem

Sistem Informasi yang akan dikembangkan bersifat stand-alone dengan pengguna sistem adalah bagian pemasaran. Pada tahap ini dilakukan identifikasi kebutuhan informasi bagian pemasaran.

3.6. Perancangan Model Sistem Secara Umum.

Pendekatan yang digunakan dalam merancang sistem adalah permodelan berbasis objek. Pemodelan berbasis objek merupakan abstraksi dari real world

berdasarkan objek-objek yang terlibat dan interaksinya dengan objek lainnya dimana semua data dan fungsi di dalam pendekatan ini dibungkus dalam kelas-kelasatauobjek -objek(Wahono, 2003).

Pendekatan berbasis objek dipilih karena memiliki karakteristik sebagai berikut : (Bahrami, 1999)

1. Level abstraksi yang lebih tinggi, yaitu level objek (atribut dan fungsi dibungkus menjadi satu) sehingga pendesainan, pengkodean, pengetesan dan pemeliharaan sistem menjadi lebih sederhana.

2. Pendekatan objek-oriented menggunakan bahasa yang sama dalam seluruh tahap perancangan. Pendekatan ini mengurangi tingkat kompleksitas, redundansi dan meningkatkan kejelasan sehingga pengembangan sistem menjadi lebih tangguh. 3. Mendorong teknik pemprograman yang baik. Desain dan kode yang baik

(18)

diperoleh dengan memunculkan tingkat abstraksi dari level fungsi ke level objek dan memfokuskan aspek dunia nyata dari sistem. Metode objek-oriented

cenderung menghasilkan desain yang lebih jelas, lebih mudah untuk diterapkan dan menyediakan komunikasi keseluruhan yang lebih baik.

4. Memungkinkan penggunaan ulang tanpa perlu melakukan perubahan

3.7. Perancangan output sistem secara umum

Berdasarkan tipe output, output yang didesain dalam penelitian ini meliputi output internal (untuk disimpan) dan output eksternal (hasil produk yang akan dipasarkan). Desain output secara umum dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Jogiyanto, 2001):

1. Menentukan kebutuhan output dari sistem.

2. Menentukan parameter output, meliputi: tipe dari output, media yang digunakan, alat output yang digunakan dan periode output.

3.8. Diagram Alur Penelitian

(19)
(20)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Sistem Yang Berjalan

Salah Satu Fungsi Posyantek adalah sebagai sarana promosi dan pemasaran berbagai jenis peralatan teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pada Posyantek Tegal Timur Kota Tegal, Tegal Timur dimana daerah tersebut dikenal dengan sentra industri logam sudah banyak para perajin menghasilkan berbagai jenis peralatan teknologi tepat guna maka sangat tepat dengan adanya Posyantek sebagai wadah atau tempat informasi, promosi dan pemasaran produk-produk yang telah dihasilkan.

Sistem yang berjalan saat ini adalah beberapa produk hasil perajin dari wartekdes di 5 kelurahan yang ada di Kecamatan Tegal Timur dikumpulkan di Posyantek Kecamatan Tegal Timur untuk di promosikan kepada masyarakat. Namun sampai saat ini sistem ini tidak berjalan dengan baik.

Pada Sistem Informasi Posyantek ini akan menampilkan berbagai produk-produk/ peralatan teknologi tepat guna yang dihasilkan oleh para perajin.

(21)

4.2. Analisa Kebutuhan Sistem

Posyantek sebagai sarana informasi, promosi dan pemasaran berbagai jenis peralatan teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat, namun dikarenakan sistem yang ada tidak berjalan maka dibutuhkan sistem informasi yang dapat menampilkan informasi dan sebagai media pemasaran termasuk didalamnya sebagai sarana promosi dan produk-produk yang dihasilkan para perajin, salah satunya adalah sistem informasi berbasis website.

4.3.Pemodelan Sistem

C’tive by Ticha 2004 Hal 30

Model Sistem Informasi Pemasaran

SubSistem Input SubSistem Output

D D A A T T A A B B A A S S E E Sistem Informasi Akuntansi Subsistem penelitian pemasaran Subsistem Intelijen Pemasaran Sumber Internal Sumber Lingkungan Subsistem produksi Subsistem tempat Subsistem promosi Subsistem harga Subsistem bauran Pemakai 17-30

Gambar 4.1. Permodelan Sistem

4.4. Perancangan Data Base

Dalam mendesain sebuah Web terutama dalam tahap informasi akan melakukan hal-hal antara lain

Informasi, dalam membuat sistem informasi Web, yang terpenting dari keinginan user adalah informasi yang diberikan dari situs tersebut. Informasi yang

(22)

ditawarkan dapat berupa informasi produk, artikel, diskon harga, tips dan lain –lain.

Update Informasi

Jika sebuah Web memiliki informasi yang statis, user jarang untuk melihat kembali situs tersebut walaupun secara desain sudah menarik namun tidak ada perubahan informasi maka user tidak akan mengujungi situs tersebut, Update informasi suatu cara untuk menarik user agar selalu mengunjungi situs.

Jumlah pengunjung

Penambahan data untuk menampilkan junlah pengunjung yang tersedia dalam Web site, salah satu trik dalam memotivasi user untuk mengetahui berapa jumlah user yang telah mengunjungi Web site.

Akses cepat dalam membuka halaman Web

Tampilan animasi seperti flash, java, image dapat membuat halaman Web dibuka sangat lama, umumnya user segan untuk menunggu Web site tersebut. Maka dalam merancang sebuah Web dioptimalkan design yang diperlukan. Tampilan Desain yang baik dilihat.

Untuk Web site bukanlah desain yang lebih diutamakan, namun lebih mudah dalam navigate Web. Kemudian Web site yang dibuat haruslah mempunyai

credibility,jika user masuk ke Web site, user mempercayai situs tersebut tidak berisikan virus, spyware atau menuju ke situs terlarang.

Terdaftar dalam search engine.

Metoda yang praktis dan cepat untuk mengenalkan situs. Dapat melalui Google, Yahoo atau MSN dapat juga mengikuti mailing list, link dalam Web site lain .

(23)

4.5.Perancangan Program Aplikasi

4.6.1 Rancangan Struktur Menu

Ini merupakan hirarki pada web kami: Home

Beranda Berita/ Informasi Organisasi Produk Contack

Tampil Tampil Tampil Tampil

Berita/Informasi organisasi Produk Contack U Gambar 4.2. Struktur Menu

Rancangan Layar Menu Posyantek Tegal Timur

Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat

Beranda Berita Contact Person Organisasi Produk

Gambar 4.3. Rancangan Layar Home

Gambar 4.3 merupakan rancangan layar Home. Pada rancangan layar ini terdapat tulisan besar Posyantek Tegal timur pada bagian atas layar, dan menu-menu seperti :

1. Berita untuk, link ke menu berita/informasi.

(24)

3. Organisasi, untuk link ke menu organisasi.

4. Produk, untuk link ke menu produk.

Rancangan Masing2 Menu Posyantek Tegal Timur

Teknologi Tepat Guna Bagi Masyarakat

Beranda Berita Contact Person Organisasi Produk

Gambar 4.4. Rancangan Menu Masing2 Menu bila di link kan akan muncul yaitu :

1. Berita, yaitu berita/ informasi yang akan menyajikan informasi tentang agenda Posyantek dan informasi teknologi baru

2. Contack Person, menyajikan informasi seorang yang dapat dihubungi mengenai Posyantek dan produk-produknya

3. Organisasi, menyajikan informasi struktur organisasi,

4. Produk, akan menyajikan informasi produk-produk teknologi tepat guna, dengan rincian spesifikasi, harga dan foto produk

(25)

Tampilan Halaman Berita

(26)
(27)
(28)

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Kesimpulan

Berdasarkan perancangan dan implementasi sistem informasi berbasis web sebagai media Informasi dan Media Pemasaran dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perancangan sistem informasi sebagai media media Informasi dan Media Pemasaran akan membantu efektifitas fungsi dan tujuan didirikannya Posyantek dengan alamat informasi pemasaran berbasis web yaitu http://posyantek.wordpress.com.

2. Melihat permintaan akan produk sudah dikenal di seluruh Indonesia, maka media informasi berbasis website akan membantu konsumen yang berada diluar mendapat informasi produk-produk yang dihasilkan perajin Logam di wilayah Kecamatan Tegak Timur

5.2Saran

Adapun saran-saran yang diperlukan adalah:

1. Adanya penelitian lanjut sehingga dapat memperbaiki penelitian yang ada 2. Penerapan hasil penelitian sehingga dapat diapliaksikan kepada pihak

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Bahrami, Ali,Object Oriented Systems Development,Singapore : Irwin McGraw-Hill, 1999.

Booch, et. al.,The Unified Modeling Language User Guide, Massachusetts : Addison Wesley Longman Inc., 1998.

Burch, R and J Starter,Management Information System : Desain and Analysis.

New York : Prentice Hall, 1993.

Daihani, DU.Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penghitungan Biaya Cetakan.Jakarta :Widya, 1999.

Daihani, DU. Komputerisasi Pengambilan Keputusan.Jakarta : Elexmedia Komputindo, 2001.

Dharwiyanti, Sri and Romi Satria Wahono, “Pengantar Unified Modeling Language (UML).”Kuliah Umum Ilmu Komputer.Com (2003). Page 1-13. (http://ilmukomputer.com/2006/08/1 5/pengantar-uml/), diakses pada 11 Juli 2007, pukul 08:01:56 WIB.

Flippo, B. Edwin,Manajemen Personalia Edisi Keenam Bahasa Indonesia Jilid 1,

Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994.

Harianto, Kristanto,Konsep dan Perancangan Database, Yogyakarta : Andi Offset, 1994.

Jogiyanto, H.M.,Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan PraktekAplikasi Bisnis.Yogyakarta : Andi Offset, 2001.

Mannino, M.V.Database Application Development and Design.Singapore : McGraw-Hill, 2001.

McLeod, Jr.R,Sistem Informasi Manajemen Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1,

Jakarta: Prenhallindo, 1995.

McLeod, Jr.R,Sistem Informasi Manajemen Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2,

Jakarta: Prenhallindo, 1995.

Moekijat,Pengantar Sistem Informasi Manajemen,Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991.

(30)

Nawawi, H. Hadari,Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif,Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2001.

Nugroho, Adi,Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi ObjekEdisi Revisi,Bandung : Informatika, 2005.

Rosidi, M. Sahlan.Perancangan Sistem Informasi Perawatan Mesin Produksi PT. Air Mancur Solo. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta : Tidak dipublikasikan, 2003.

Scott, George M,Principles of Management Information System,Singapura : McGraw-Hill Inc., 1994.

Siswoutomo, Wiwit, Kiat Jitu Mendesain User Interface Software,Jakarta : Gramedia, 2006.

Sauter, L. Vicky, Design Principles. University of Missouri-St. Louis (http://www.umsl.edu/~sauter/analysis/prototyping/dsgn.html), diakses tanggal 9 Juli 2006 pukul 12:15:06 WIB.

Sauter, L. Vicky, The Analysis and Prototyping of Effective Graphical User

Interfaces. University of Missouri-St. Louis

(http://www.umsl.edu/~sauter/analysis/prototyping/intro.html), diakses tanggal 9 Juli 2006 pukul 12:17:25 WIB.

Wahono, Romi Satrio, “ Object-Oriented Analysis and Design Methodolog y.”Kuliah

Umum Ilmu Komputer.Com (2003). Page 1- 43.

(http://www.ilmukomputer.com/2006/08/2 1 /pengantar-ooad/), diakses pada 23 Juli 2007, pukul 019:09:25 WIB.

(31)
(32)

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian
Gambar 4.1. Permodelan Sistem 4.4. Perancangan Data Base
Gambar 4.3. Rancangan Layar Home

Referensi

Dokumen terkait

Adanya sistem informasi ini telah membantu perusahaan dalam memilih konsultan teknologi informasi yang akan digunakan dengan cara melakukan lelang projek, serta

Untuk mengembangkan sistem teknologi informasi guna mempercepat perolehan data yang dibutuhkan dalam sistem informasi pemasaran, pada tahun 2013 Bank BNI

Agung Cahyawan Wiranatha dan Kadek Suar Wibawa [8], menghasilkan suatu aplikasi ini dapat membantu pemasaran kendaraan untuk disewakan menggunakan model e-commerce

Oleh karena itu, guna meningkatkan kemampuan media informasi serta pemasaran UMKM dikabupaten karawang di bidang Teknologi, maka perlu adanya Sistem Informasi yang komunikatif berbasis

Pada penelitian yang dilakukan oleh Viviliana Siang yang melakukan penelitian tentang perancangan sistem informasi pemasaran produk pempek Nony 168 Palembang,

Perkembangan teknologi banyak digunakan sebagai sarana promosi dan informasi khususnya pada bidang website yang saat ini menjadi media informasi yang menawarkan berbagai

Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi yang bisa digunakan untuk mendapatkan informasi tentang barbershop maupun pelayanan yang pada barbershop dan melakukan pemesanan secara

Pada pengabdian masyarakat ini, penulis menawarkan solusi implementasi teknologi informasi berupa website yang dapat digunakan sebagai sarana informasi dan sarana pemasaran hasil