• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010225 13.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010225 13."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

10

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

A.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cover glass, object glass, cawan petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, Beaker glass, pipet tetes,

pipet ukur, bor gabus ukuran 5 mm, rak tabung reaksi, corong, sprayer alkohol, pembakar spirtus, jarum ose, filler, baki, mikropipet, tip, pH meter, hot plate and stirer, timbangan analitik, mikroskop cahaya, mikroskop stereo,

kompor listrik, desikator, oven, inkubator, autoklaf, microcentrifuge, spectrophotometer, rotary evaporator, dan Laminar Air Flow.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua isolat aktinomisetes hasil isolasi dari serasah mangrove Daerah Segara Anakan Cilacap, medium Starch Casein Nitrate Agar (SCN), medium Starch Casein Nitrate (SCN) cair, medium Yeast Extract Malt Extract (YEME) cair, dan Oatmeal cair, medium Tryptone Soy Agar (TSA), medium Protease Agar (PA), medium Starch Agar (SA), medium MM (Medium Mineral) + lemak, medium Urea Agar, medium SIM (Sulfide Indole Motility), medium basal, 1 % galaktosa, 1 % sukrosa, 1 % raffinosa, 1 % mannitol, 1 % arabinosa, 1 % xyiosa, 0,1 % KNO3, 2 M NaOH, 2 M HCl, nistatin, akuades steril, alkohol 70%, alkohol 96%, reagen lugol’s iodine, etil asetat, etanol, larutan A (asam sulfanilat), larutan B (alfanaftilamin), serbuk Zn, kertas Whatman No.1, alumunium foil, spirtus, kapas, tissue, label, wrapper, kutex.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, dan Laboratorium Biokimia Fakultas MIPA Universitas Jenderal Soedirman selama bulan Juli – November 2014.

B. Metode Penelitian

1.Metode Percobaan

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tahapan peremajaan isolat aktinomisetes hasil isolasi dari serasah mangrove

(2)

11

daerah Segara Anakan Cilacap, identifikasi isolat aktinomisetes potensial (karakter makromorfologi, mikromorfologi, dan uji biokimiawi), produksi pigmen aktinomisetes pada tiga medium yang berbeda, ektraksi pigmen ektraseluler dan intraseluler, perbandingan warna dari ekstrak pigmen dengan standar warna universal, dan karakterisasi pigmen aktinomisetes dengan metode UV-VIS.

2. Cara Kerja

2.1. Peremajaan dan Pemilihan Isolat Aktinomisetes

Isolat aktinomisetes yang digunakan dalam penelitian adalah hasil isolasi dari serasah mangrove kawasan Segara Anakan Cilacap. Dua isolat aktinomisetes hasil isolasi diremajakan dengan menggunakan medium SCN dan diinkubasi selama 14 hari pada suhu 30o C. Setelah tumbuh, diamati warna koloni tampak atas dan tampak bawah, serta kemampuannya dalam menghasilkan pigmen warna intraseluler maupun ekstraseluler. Dua isolat aktinomisetes diperbanyak secara strik kontinu pada medium SCN dan diinkubasi selama 8 hari dengan suhu 30o C sebagai kultur induk.

2.2 Identifikasi Isolat Aktinomisetes

2.2.1 Pengamatan Morfologi Koloni

Karakter makromorfologi isolat aktinomisetes diamati menggunakan mikroskop stereo meliputi bentuk koloni, permukaan koloni, ukuran, pigmentasi ke substrat, miselium substrat, miselium aerial, margin dan elevasi. Struktur yang diamati kemudian dibandingkan dengan buku Bergey’s manual of Determinative Bacteriology.

2.2.2 Pengamatan Morfologi hifa dengan Pembuatan Preparat HSC

(Buchanan & Gibbons, 1974)

Disiapkan cawan berisi kapas, object dan cover glass yang sudah disterilisasi, kemudian pada bagian tengah object glass ditetesi dengan medium TSA. Setelah medium padat, isolat aktinomisetes

(3)

12

diulas pada medium dengan jarum inokulum lurus kemudian ditutup dengan cover glass. Bagian tepi cover glass diberi kutex. Preparat diinkubasi di dalam cawan petri steril berisi kapas lembab pada suhu 30oC selama 3 hari atau sampai ada pertumbuhan yang maksimal sehingga dapat diamati. Pertumbuhan aktinomisetes diamati menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x.

2.2.3 Uji Biokimiawi (Sunatmo, 2009)

Uji biokimiawi yang dilakukan meliputi uji enzimatis (uji hidrolisis amilum, uji hidrolisis kasein, uji hidrolisis lemak, dan uji urease), uji penggunaan karbohidrat (galaktosa, raffinosa, sukrosa, mannitol, arabinosa, dan xilosa), uji reduksi nitrat dan uji produksi H2S.

2.2.3.a. Uji Hidrolisis Amilum

Isolat yang diuji diinokulasikan secara strik kontinu ke dalam medium Starch Agar (SA) secara aseptis. Kemudian diinkubasi selama 3 hari pada suhu 30oC. Setelah masa inkubasi, ditetesi reagen

lugol’s iodine. Diamati adanya zona jernih pada medium yang mengindikasikan hasil positif.

2.2.3.b. Uji Hidrolisis Kasein

Isolat yang diuji diinokulasikan secara strik kontinu ke dalam medium Protease Agar (PA) secara aseptis. Kemudian diinkubasi selama 3 hari pada suhu 30oC. Setelah masa inkubasi, diamati adanya zona jernih yang terbentuk pada medium yang mengindikasikan hasil positif.

2.2.3.c. Uji Hidrolisis Lipid

Isolat yang diuji diinokulasikan secara strik kontinu ke dalam medium MM + lemak secara aseptis. Kemudian diinkubasi selama 3 hari pada suhu 30oC. Setelah masa inkubasi, diamati adanya bintik merah di bawah koloni dan perubahan warna medium menjadi kuning yang mengindikasikan hasil positif.

2.2.3.d. Uji Urease

Isolat yang diuji diinokulasikan ke dalam medium Urea Agar secara aseptis. Kemudian diinkubasi selama 3 hari pada suhu 30oC.

(4)

13

Setelah masa inkubasi, diamati adanya perubahan warna medium menjadi merah muda pekat yang mengindikasikan hasil positif.

2.2.3.e. Uji Penggunaan Karbohidrat

Isolat yang diuji diinokulasikan pada medium basal dengan penambahan masing-masing 1% galaktosa, 1% sukrosa, 1 % raffinosa, 1 % mannitol, 1 % arabinosa, dan 1 % xilosa. Inkubasi dilakukan selama 7 hari pada suhu 30oC. Setelah masa inkubasi diamati adanya pertumbuhan kultur pada medium.

2.2.3.f. Uji Reduksi Nitrat

Isolat aktinomisetes diinokulasikan pada medium TSB semi solid yang ditambahkan 0,1 % KNO3. Setelah inkubasi selama 7 hari pada suhu 30oC, kultur kaldu nitrat ditambah 5 tetes Larutan A dan 5 tetes Larutan B. Kemudian diamati adanya perubahan warna menjadi merah yang mengindikasikan hasil positif. Kultur yang tidak berubah warna ditambahkan serbuk Zn dan diamati adanya perubahan warna yang terjadi. Perubahan warna kultur menjadi merah mengindikasikan hasil negatif, dan apabila tidak terjadi perubahan warna pada kultur mengindikasikan hasil yang positif.

2.2.3.g. Uji Produksi H2S

Isolat aktinomisetes diinokulasikan dengan stab inoculation pada medium SIM. Inkubasi dilakukan selama 7 hari pada suhu 30oC. Interpretasi positif ditunjukan dengan adanya warna hitam sepanjang arah inokulasi.

2.3. Produksi Pigmen Aktinomisetes pada 3 Medium yang Berbeda

(Palanichamy et al. 2011)

Kultur induk aktinomisetes di potongmenggunakan bor gabus ukuran 5 mm. Produksi pigmen dilakukan dengan cara menginokulasikan masing-masing 5 plug kultur induk ke dalam 100 ml medium cair SCN, YEME, dan Oatmeal. Proses produksi dilakukan dengan fermentasi diam selama 21 hari pada suhu ruang.

Bobot awal dan akhir dari isolat aktinomisetes diukur beratnya. Pengukuran dilakukan dengan menyaring 5 plug kultur induk beserta

(5)

14

medium pertumbuhan menggunakan kertas saring Whatman No.1, kemudian dikeringkan menggunakan oven selama 90 menit pada suhu 70oC. Setelah itu, kertas saring distabilkan suhunya dalam desikator dan ditimbang berat keringnya.

2.4. Ekstraksi Pigmen Aktinomisetes

2.4.1. Ekstraksi Pigmen Intraseluler Aktinomisetes Menggunakan Etanol 96% (Velmurugan et al. 2009)

Sebanyak satu gram miselium yang ditambahkan dengan akuades steril disentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm selama 10 menit. Miselium yang telah ditambahkan etanol 96%, lalu disokletasi. Setelah itu diuapkan dengan rotary evaporator.

2.4.2 Ekstraksi Pigmen Ekstraseluler Aktinomisetes Menggunakan

Etanol 96% (Palanichamy et al. 2011)

Derajat keasaman kultur cair setelah masa inkubasi diatur hingga 12 menggunakan NaOH 2 M dan disentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 15 menit. Supernatan diambil dan pH diatur kembali hingga 2 menggunakan HCl 2 M kemudian endapan yang terbentuk disaring mneggunakan kertas Whatman No.1. Endapan selanjutnya diekstrak menggunakan etanol 96%, kemudian dipanaskan pada suhu 80o C.

2.5. Perbandingan Warna Dari Ekstrak Pigmen dengan Standar Warna

Universal (Ahmad et al. 2012)

Stabilitas ekstrak pigmen diuji pada berbagai kondisi pH, mulai dari pH asam (pH 3), netral (pH 7), dan basa (pH 11). Kemudian warna yang dihasilkan dibandingkan dengan strandar warna universal (Munsell Colour Chart Book).

2.6.Karakterisasi Pigmen Aktinomisetes dengan Ultraviolet-visible

Spectrophotometry (UV-VIS) (Ahmad et al. 2012)

Ekstrak pigmen dianalisis menggunakan UV-VIS untuk mengetahui spektrum penyerapan dari warna yang dihasilkan. Pengukuran dilakukan

(6)

15

pada panjang gelombang 350-800 nm. Puncak serapan maksimum masing-masing pigmen dideteksi untuk mengetahui panjang gelombang () maksimum dan perbandingan dengan pigmen lain.

C.Metode Analisis

Hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan cara membandingkan positivitas hasil yang didapatkan dengan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan. Identifikasi genus aktinomisetes hasil penelitian dibandingkan dengan buku Bergey’s Manual of Determinative of Bacteriology.

(7)

16

D.Bagan Alir Penelitian

Pemurnian dan Pemilihan Isolat Aktinomisetes Hasil Isolasi dari

Serasah Mangrove

Produksi Pigmen Aktinomisetes pada Berbagai Medium

Karakterisasi Pigmen Aktinomisetes Menggunakan

UV-VIS dan FT-IR Pengamatan

Makromorfologi

Pengamatan Mikromorfologi

Uji Biokimiawi

Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology

Genus Aktinomisetes

Dua Isolat Aktinomisetes Terpilih

Identifikasi Aktinomisetes

Ekstraksi Pigmen Ekstraseluler Aktinomisetes dengan

Etil asetat Ekstraksi Pigmen

Intraseluler Aktinomisetes dengan

Etanol

Perbandingan Warna Dari Ekstrak Pigmen dengan Standar

Warna Universal

Warna dari ekstrak pigmen, panjang gelombang maksimum

pigmen aktinomisetes.

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Rabu Tanggal Sembilan April Tahun Dua Ribu Tujuh Belas pukul 09.00 – 15.00 WIB, dengan mengambil tempat di Kantor ULP Kabupaten Bondowoso, kami yang

Sehubungan dengan akan dilakukannya Klarifikasi dan Negosiasi teknis dan Biaya Terhadap Penawaran Teknis dan Harga perusahaan saudara pada paket :. maka dengan ini kami

Harga Unit Penyertaan mungkin mengalami kenaikan ataupun penurunan dan tidak ada jaminan atas kerugian yang mungkin timbul dari investasi pada Reksa Dana ini. APERD tidak

[r]

Sungai Jawi

Formulir Pemesanan Pembelian Unit Penyertaan beserta bukti pembayaran yang diterima secara lengkap dan disetujui oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek Reksa Dana yang

[r]

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi,evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk