SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA
PERI NGATAN HARI BAKTI RI MBAWAN KE-26 TAHUN 2009
JAKARTA, 16 MARET 2009
Assalamualaikum warakhmatullah wabarakatuh.
Yang saya hormati
Gubernur beserta Muspida,
Para Bupati/ Walikota beserta Muspida,
Kepala Dinas Provinsi/ Kabupaten/ Kota yang membidangi kehutanan, Pimpinan BUMN/ BUMS, Kepala UPT Departemen Kehutanan, Para Rimbawan serta Undangan yang berbahagia.
Salam sejahtera bagi kita semua,
Bakti Rimbawan yang ke-26. Seiring dengan bergulirnya roda waktu, tidak terasa Rimbawan telah mencapai usia 26 tahun. Pada kurun waktu tersebut rimbawan telah menunjukkan kiprahnya dan menunjukkan peranannya dalam pembangunan nasional, di manapun mereka berada.
Saudara-saudara sekalian,
Saudara-saudara sekalian,
Pemberlakuan Undang Undang No. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah berdampak besar terhadap bercerai-berainya para rimbawan. Desentralisasi pemerintahan sebagai wujud reformasi membuat daerah-daerah memiliki kewenangan besar untuk mengatur kondisi rumah tangganya masing-masing, termasuk urusan di bidang kehutanan dan para rimbawan yang berperan di dalamnya. Namun demikian, Rimbawan dimanapun mereka berada adalah tetap Rimbawan, karena sebutan Rimbawan adalah suatu indentitas yang dapat menjadi kebanggaan dan menjadi pemersatu sekaligus memupuk jiwa korsa dari pada seluruh pegawai dalam lingkungan Kehutanan baik di Pusat maupun di daerah.
Saudara-saudara sekalian,
dan wujud dari tradisi instansi semata, namun harus menjadi momentum yang penting dan strategis bagi upaya pembinaan rimbawan, khususnya dalam peningkatan profesionalisme, disiplin, moril dan jiwa korsa, sehingga memiliki kesiapan dan kesiagaan dalam menghadapi berbagai tantangan tugas. Jadikanlah peringatan ini sebagai wahana untuk intropeksi diri dan mengukur sejauh mana upaya yang telah dilaksanakan dan hasil yang dicapai, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan evaluasi guna perbaikan dalam pencapaian sasaran pembangunan nasional.
Saudara-saudara sekalian,
berupa pemanasan global dan perubahan iklim, merupakan suatu tantangan bagi para Rimbawan untuk segera bertindak sesuai profesi dan proporsinya masing-masing.
Bulan Menanam Pohon Nasional, dan sebagainya, pada intinya adalah kegiatan atau aksi penanaman dan pemeliharaan pohon. Namun di dalam kegiatan atau aksi tersebut juga terkandung gerakan moral, yaitu mengajak semua pihak untuk mengubah pola pikir (mind set) dari kebiasaan menebang pohon menjadi cinta menanam dan memelihara pohon.
penanaman pohon tahun 2009 ini sebanyak 230 juta pohon dalam gerakan
”One Man One Tree”
.Saudara sekalian yang saya hormati,
Dengan mengoptimalkan segala daya dan kemampuan yang kita miliki, saya optimis kita dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Saudara-saudara sekalian,
Aksi “one man one tree” jangan hanya sekedar mencapai target kwantitas, tetapi harus mampu menggerakan dan merubah perilaku masyarakat untuk penuh kesadaran turut berperan serta dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon.
Tantangan dan tuntutan tugas Rimbawan di masa depan semakin berat, untuk itu saya ingin mengingatkan kembali agar profesionalisme dan kearifan rimbawan harus terus menerus dipupuk dan ditingkatkan mutunya. Profesionalisme dan kearifan sangat diperlukan untuk membentuk jati diri rimbawan yang mumpuni dalam mengelola hutan agar tetap lestari.
Saudara-saudara sekalian,
Bulan depan, kita akan melaksanakan pesta demokrasi, yaitu Pemilihan Umum (Pemilu) anggota Legislatif yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 April 2009. Untuk itu, saya menghimbau kepada segenap rimbawan di seluruh nusantara untuk turut menggunakan hak pilihnya secara jurdil, baik dan benar. Pada masa-masa kampanye para rimbawan PNS agar selalu dapat menjaga netralitas dalam melayani masyarakat.
semua senantiasa mendapat bimbingan dan lindungan dari Tuhan Yang Maha Esa. Para rimbawan agar terus menanam pohon, dan jangan berhenti menanam pohon.
Wassalamu’alaikum warakhmatullah wabarakatuh.
MENTERI KEHUTANAN