31 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Weleri Kota Kendal Jawa Tengah. SMA Theresiana Weleri merupakan sekolah yang dibawah naungan yayasan bernardus yang Terakreditasi A. SMA Theresiana Weleri terdiri dari 2 kelas X yaitu kelas A dan B, 2 kelas XI yaitu IPA dan IPS, 2 kelas IPS IPA dan IPS, Lab komputer, Lab fisika dan biologi, aula, lapangan sepak bola dan basket, asrama , tempat ibadah, serta bangunan perpus yang masih dalam tahap pembangunan. SMA Theresiana Weleri sering berprestasi dalam bidan olah raga, kepramukaan, sains matematika baik tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan regional juga.
4.2Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Perijinan
32 4.2.2 Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilaksanakan tanggal 05 mei 2014 pada hari senin jam 08.00 dan pengumpulan data dilaksanakan kepada semua siswa kelas X SMA Theresiana Weleri dalam waktu satu hari. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara meminjam jam pelajaran BK yang sebelumnya meminta ijin dulu dengan guru BK yang mengampu di kelas X siswa SMA Theresiana Weleri kab Kendal.
Peneliti masuk di setiap kelas dengan memberikan salam kepada siswa terlebih dahulu, dilanjutkan dengan perkenalan diri bahwa penulis adalah mahasiswa bimbingan dan konseling yang sedang melakukan penelitian dan ingin mengambil data kepada siswa SMA Theresiana Weleri khususnya di kelas X. Selanjutnya peneliti membagikan skala kepercayaan diri dan perilaku bullying kepada masing-masing siswa.
33 telah bersedia mengisi skala kepercayaan diri dan perilaku bullying siswa. Peneliti mengecek kelengkapan skala dan jumlah siswa tiap kelas.
4.3 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini untuk menganalisis perbedaan kepercayaan diri siswa kelas X yang mengalami dan tidak mengalami perilaku bullying di SMA Theresiana Weleri kab Kendal. Adapun data subjek penelitian siwa yang mengalami dan tidak mengalami Bullying tabelnya sebagai berikut :
Tabel 4.1
Perbedaan aspek pada siswa yang mengalami dan tidak mengalami Bullying
Jumlah Mean &(SD) Skor terendah
Skor tertinggi Siswa yang mengalami
Bullying
28 Siswa 90,1 69 109
Siswa yang tidak mengalami Bullying
11 Siswa 119,5 99 156
Jumlah Total 39 209,6 168 265
Skor Cinta Diri Pemahaman Diri Tujuan Hidup
yang jelas
Berfikir positif
STT STR M STT STR M STT STR M STT STR M
Mengalami
bullying
38 22 29 35 20 27,8 35 24 29,7 36 22 28,4
Tidak
mengalami
bullying
34 Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, bahwa mean &(SD) siswa yang mengalami bullying = 90,1 skor terendah = 69 skor tertinggi = 109 sedangkan pada siswa
yang tidak mengalami bullying mean & (SD) = 119,5 skor terendah = 99 skor tertinggi = 156. Perbedaan dari segi aspek kepercayaan diri berdasarkan Tabel 4.1 bahwa selisih skor tertinggi(STT) pada aspek cinta diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying = 2, selisih skor mean = 1,3. Aspek pemahaman diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying selisih skor tertinggi(STT) = 5, selisih skor terendah (STR) = 2, selisih skor mean = 2,3. Aspek Tujuan hidup yang jelas siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying selisih skor tertinggi(STT) = 5, selisih skor terendah(STR) = 1, selisih skor mean = 2,1. Aspek Berfikir positif siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying selisih skor tertinggi(STT) = 4, selisih skor terendah(STR) = 3, selisih skor mean = 1,9. Persamaan dari keempat aspek kepercayaan diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying terdapat pada aspek cinta diri dalam skor terendah(STR) =22.
4.3.1 Kepercayaan Diri siswa kelas X yang mengalami perilaku Bullying SMA Theresiana Weleri
Jumlah item sebanyak 39 yang terdiri dari 19 item favourable dan 20 unfavorable, sedangkan banyaknya pilihan jawaban 4. Semakin tinggi skor berarti
35 =
Pada item kepercayaan diri, skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah adalah 1. Untuk mengukur tinggi rendahnya variabel kepercayaan diri dibagi dalam lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Jumlah item 39 sehingga skor maksimal diperoleh adalah 39 x 4 = 156, dan skor minimal 39 x 1 = 39 sehingga diperoleh interval sebagai berikut :
(156–39) : 5 = 23,4 (dibulatkan 23)
Tabel 4.2
Kategori Variabel Kepercayaan Diri Siswa kelas X yang Mengalami Perilaku Bullying
Skor Kriteria Frekuensi Prosentase
39-62 Sangat rendah 0 0%
63-86 Rendah 11 39,3%
87-110 Sedang 17 60,7%
111-134 Tinggi 0 0%
135-158 Sangat tinggi 0 0%
Total 28 100%
36 4.3.2 Kepercayaan Diri siswa kelas X yang tidak mengalami perilaku
Bullying SMA Theresiana Weleri Tabel 4.3
Kategori variabel kepercayaan diri siswa yang tidak mengalami perilaku Bullying
Skor Kriteria Frekuensi Prosentase
39-62 Sangat rendah 0 0
63-86 Rendah 0 0
87-110 Sedang 6 54.5
111-134 Tinggi 4 36,4
135-158 Sangat tinggi 1 9,1
Jumlah 11 100%
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, bahwa siswa yang mengalami perilaku bullying mempunyai kriteria kepercayaan diri yang sangat rendah sebesar 0% , rendah 0% dan kriteria kepercayaan diri yang sedang 54,5%, kriteria kepercayaan diri yang tinggi sebesar 36,4% dan kriteria kepercayaan diri yang sangat tinggi 9,1%. Berdasarkan tabel tersebut dapat dinyatakan bahwa pada umumnya siswa yang tidak mengalami bullying memiliki kepercayaan diri yang sedang.
4.4 Analisis Data Hasil Penelitian
37 Tabel 4.4
Mean Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa yang Mengalami dan tidak Mengalami Bullying
Mann-Whitney Test
Ranks
Pengalamanbullying N Mean Rank Sum of Ranks kepercayaandiri mengalami bullying 28 15.02 420.50
tidak mengalami bullying 11 32.68 359.50
Total 39
Pada tabel 4.4 diperoleh hasil mean rank kepercayaan diri siswa yang mengalami bullying = 15,02 dan mean rank siswa yang tidak mengalami bullying = 32,68 dengan selisih mean rank 17,66. mean rank siswa yang tidak mengalami bullying lebih tinggi daripada siswa yang mengalami bullying
Tabel 4.5
Statistik Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa yang Mengalami dan tidak Mengalami Bullying
Test Statisticsb
Kepercayaandiri Mann-Whitney U 14.500
Wilcoxon W 420.500
Z -4.359
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a
38 kepercayaan diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying di SMA Theresiana Weleri.
4.5 Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis kepercayaan diri antara siswa yang tidak mengalami perilaku bullying dengan yang mengalami perilaku bullying menggunakan uji mann-Whitney Test menunjukkan indeks nilai p (sig.n) = 0,000 < 0,050
menunjukkan ada perbedaan yang signifikan kepercayaan diri siswa yang mengalami dan tidak mengalami bullying.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis yang menyatakan bahwa
“Ada perbedaan yang signifikan antara kepercayaan diri siswa yang mengalami
dan tidak mengalami perilaku bullying siswa kelas X SMA Theresiana Weleri diterima.
4.6Pembahasan
39 perilaku bullying lebih tinggi dari siswa yang mengalami perilaku bullying. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hampir semua aspek dalam kepercayaan diri mengenai cinta diri, pemahaman diri, tujuan hidup yang jelas, berfikir positif siswa yang mengalami dan tidak mengalami perilaku bullying yaitu berbeda. Perbedaan yang mencolok terdapat pada skor tertinggi(STT) pada aspek Tujuan hidup yang jelas yaitu selisih skor = 5 . Dengan menggunakan uji mann-Whitney Test menunjukkan indeks nilai p (sig.n) = 0,000 < 0,050 menunjukkan ada
perbedaan yang signifikans antara dua variabel tersebut. Dengan demikian Ho = ditolak, Hi = diterima yang berarti ada perbedaan kepercayaan diri siswa kelas X yang mengalami dan tidak mengalami perilaku bullying di SMA Theresiana Weleri. Mean untuk kepercayaan diri siswa yang mengalami perilaku bullying 15,02 dan Mean untuk kepercayaan diri siswa yang tidak mengalami perilaku bullying 32,68. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mengalami perilaku bullying menunjukan kepercayaan diri rendah sedangkan siswa yang tidak mengalami perilaku bullying menunjukkan kepercayaan diri tinggi.
Hasil penelitian mendukung penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Tunjung (2009) pada siswa kelas X SMK Bhakti Nusantara Mranggen. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Tunjung (2009) tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku bullying dengan kepercayaan diri siswa kelas X di SMK Bhakti Nusantara Mranggen.
40 didasari oleh kemampuannya, hal itu bisa terwujud apabila didorong dengan situasi yang mendukung dalamm kegiatan yang dilakukannya, baik itu dari faktor diri sendiri ataupun datang dari faktor lingkungan yang ditempatinya.
Kegiatan belajar mengajar yang setiap hari terjadi di SMA Theresiana Weleri seolah-olah menutupi adanya perilaku bullying didalamnya yang dilakukan oleh para siswa. Siswa yang mengalami perilaku bullying cenderung merasa ketakutan waktu berada disekolah dan mereka takut untuk melapor kepada guru karena diancam oleh pelaku perilaku bullying bahkan korban bullying takut kalau masalahnya sampai membawa-bawa orang tua sehingga para korban perilaku bullying pasif didalam kelas dan sering menyendiri karena rasa percaya diri
mereka down.