RENSTRA TAHUN 2013 – 2018
Kecamatan Pakuniran – Kabupaten Probolinggo BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASAR TUGAS DAN FUNGSI
1. Identifikasi Permasalahan
Tugas, Fungsi dan Struktur Kecamatan Pakuniran sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 39 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo, bahwa Kecamatan Pakuniran mempunyai tugas-tugas dalam membantu Bupati Probolinggo dalam penyelenggaraan pemerintahan. Namun dalam pelaksanaan dari tugas dan fungsi tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan, antara lain sebagai berikut :
- Inkonsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan penganggaran bagi setiap seksi yang ada di kecamatan;
- Kinerja aparatur yang belum optimal, kurang inovatif dan kreatif;
- Belum meratanya tingkat kompetensi Sumber Daya Aparatur dalam mengemban mandat kewenangan organisasi yang sangat strategis;
- Sudah tidak memadainya beberapa sarana pendukung kantor dalam menunjang kelancaran fungsi organisasi;
- Manajemen keuangan organisasi relative masih kurang terkelola secara optimal;
- Penyampaian rencana tahunan seringkali mengalami keterlambatan. - Pemberdayaan masyarakat yang krang maksimal;
- Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban belum optimal.
2. Telaah Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati
Berdasarkan Perda Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018 Kabupaten Probolinggo
Visi :
“TERWUJUDNYA KABUPATEN PROBOLINGGO YANG SEJAHTERA, BERKEADILAN, MANDIRI, BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERAKHLAK MULIA”
Misi :
RENSTRA TAHUN 2013 – 2018
Kecamatan Pakuniran – Kabupaten Probolinggo
1. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Peningkatan Daya Saing Daerah, Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Kerakyatan dan Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya yang Berkelanjutan;
2. Mewujudkan Masyarakat yang Berakhlak Mulia melalui Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Otonomi Daerah dalam Penyelenggaraan Kepemerintahan yang Baik dan Bersih;
Tujuan :
1. Meningkatnya Perekonomian Daerah yang Berbasis Kerakyatan; 2. Meningkatkan Daya Saing Daerah;
3. Meningkatnya Kualitas Hidup Masyarakat
4. Meningkatnya Penyelenggaraan Kepemerintahan yang Baik dan Bersih.
3. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dari segi geografis Wilayah Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo terletak di 8 dataran rendah dan 9 dataran tinggi yang mempunyai potensi dalam pengembangan dan perluasan daerah pedesaan dan pegunungan, dunia usaha dan industri. Kecamatan Pakuniran mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara: Kecamatan Paiton dan Kotaanyar Sebelah Timur : Kabupaten Situbondo
Sebelah Selatan : Kecamatan Gading Sebelah Barat: Kecamatan Besuk
Dilihat dari perencanaan pembangunan, maka Kecamatan Pakuniran berpotensi dalam pengembangan pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan. Dalam jangka panjang Kecamatan Pakuniran akan merubah menjadi sebuah Desa yang berkembang , adil, Sejahtera , berahlak mulia & mandiri.
4. Penentuan Isu-isu Strategis
Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan Pakuniran yang tertuang dalam Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 39 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo yang mempunyai tugas–tugas dalam membantu Bupati Probolinggo dalam penyelenggaraan Pemerintahan. Utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat, sesuai dengan perencanaan program dan kegiatan.
Adapun bentuk pelayanan yang merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan visi dan misi kecamatan adalah sebagai berikut :
RENSTRA TAHUN 2013 – 2018
Kecamatan Pakuniran – Kabupaten Probolinggo
1. Struktur organisasi Kecamatan Pakuniran berdasarkan pada peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo;
2. Belum maksimalnya anggaran untuk kegiatan setiap Kepala Seksi sebagai pelaksana teknis tugas Camat, disebabkan kode rekening untuk Kecamatan hanya program rutin yang sama disetiap SKPD, sedangkan untuk menunjang Tupoksi Kepala Seksi tidak tercantum dalam Permendagri No.13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
3. Kekurangan personil (Sumber Daya Manusia) yang menguasai Tehnologi Informatika Komputer;
4. Ketersediaan sarana informasi yang berbasis teknologi informasi yang memudahkan dan mempercepat komunikasi semua pihak di dalam maupun di luar negeri, meliputi : jaringan computer, internet, facsimile dan telepon; 5. Kesempatan berkontribusi terhadap perumusan kebijakan daerah masih
terbatas hanya sebagai pelaksana teknis kewilayahan, sehingga kebijakan dengan konsep pembangunan kurang maksimal dan dapat dipertanggungjawabkan;
6. Hubungan dinamis dengan masing-masing SKPD dalam pendekatan politik, teknokratik, parsitisifatif atas-bawah (Top Down) dan bawah-atas (Bottom Up); 7. Perubahan paradigma sistem pemerintahan demokratis berdasarkan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan di daerah dan Undang-undang nomor 25 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, dapat meningkatkan peran Kecamatan Pakuniran dalam perencanaan pembangunan dan mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah;
8. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan pendidikan formal, pendidikan latihan dalam dan luar negeri bagi setiap pegawai;
9. Mudahnya mengakses informasi yang lebih cepat, tepat, sehingga mudah dalam meningkatkan profesionalisme;
RENSTRA TAHUN 2013 – 2018
Kecamatan Pakuniran – Kabupaten Probolinggo
10. Perubahan yang terjadi dalam tatanan kehidupan sosial regional, nasional, maupun global serta saling mempengaruh antara berbagai faktor di dalamnya yang merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam perencanaan pembangunan daerah;
11. Semakin transparannya informasi melalui media elektronik dituntut peran Kecamatan Pakuniran harus lebih responsif terhadap dinamika pembangunan masyarakat;
12. Tumbuhnya daya saing sumber daya Kecamatan menuntut peningkatan sumber daya manusia melalui Real Time Pelayanan di Kecamatan Pakuniran dengan memanfaatkan potensi dan peluang serta mendongkrak Kabupaten Probolinggo sebagai Pusat Kota wisata, industri dan Pelayanan Jasa Terpadu;
13. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.