Profil Mustahik Siti Warsiyam
Berkembang Dengan Dana Zakat
Siti Warsiyam (49) adalah seorang ibu dari empat anak, tiga laki-laki dan satu perempuan. Setiap hari ia berdagang nasi uduk di depan sekolah TK ‘Aisiyah Pulo Asem dan sorenya, bersama anak laki-lakinya, berdagang pecel lele hingga pukul 23.00 WIB dengan keuntungan perhari rata-rata Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah).
Ibu Siti merupakan salah seorang penerima program Pengembangan Ekonomi Dhuafa (PED) dari Lazis Muhammadiyah dibawah koordinasi Badan Pengembangan Daya Usaha (BPDU) Pimpinan Cabang Muhammadiyah Rawamangun Jakarta Timur. Awalnya, ia mengalami kesulitan modal sehingga usahanya tersendat-sendat. Namun setelah mendapatkan bantuan modal, usahanya menjadi lancar. Bahkan bisa menambah jenis usaha baru yakni berdagang nasi uduk setiap pagi, sehingga sekarang sudah mulai menerima pesanan katering, terutama setiap ada pengajian atau kegiatan-kegiatan lain dari ‘Aisyiyah, ulang tahun dan lain sebagainya. “Rata-rata orang yang pernah makan di tempat saya merasa puas dan belum pernah terdengar nada komplain” ujarnya dengan bangga.
Selama ini belum pernah ada program atau bantuan dari pemerintah yang ia terima. Menurutnya, suatu saat ia pernah didatangi orang dari agama lain dengan membawa iming-iming uang Rp. 15.000.000 (lima belas juta rupiah). Seorang ibu yang membawa misi dari gereja itu menawarkan pinjaman modal usaha yang pembayarannya cukup dengan mengembalikan lima puluh persen dari jumlah pinjaman. Sedangkan syaratnya adalah menghadiri pengajian setiap hari jumat di “pesantren” bersama jemaat lainnya. “Saya heran, orang Kristen kok ada pesantren, untung iman saya masih kuat” ujarnya sambil mengenang.
Dari hasil usahanya, kini Siti Warsiyam telah memiliki dua orang anak asuh yang tinggal bersamanya, dan bersekolah di SD dan SMP. Ia menanggung semua kebutuhan hidup kedua anak tersebut, dari mulai sandang, pangan, pendidikan dan kesehatan. “Saya ndak tega melihat orang lain menderita, walaupun saya sendiri belum bisa mencukupi kebutuhan hidupnya secara layak”, ujarnya bangga.
Ditanya tentang apa yang menjadi harapannya, dengan tegas ia mengatakan “Saya ingin supaya dapat modal yang lebih besar untuk memulai kembali usaha saya, sebab sekarang ini usaha tersebut sedang “berhenti sejenak” karena saya sedang merenovasi rumah” katanya dengan penuh harap. Alhamdulillah,
keuntungan dari usaha tersebut sedang saya gunakan untuk membetulkan rumah saya yang sudah lama rusak” katanya. Dan jika telah selesai, saya akan tetap kembali jualan nasi uduk dan pecel lele, sebab usaha tersebut merupakan tempatnya mencari nafkah.
Menurut Suhanda, ketua BPDU PCM Rawamangun, Ibu Siti termasuk orang yang rutin mengangsur iuran dan selalu lunas tepat pada waktunya. Sampai sekarang Ibu Siti sudah meminjam dua kali yang pertama kita berikan dana qordul hasan dari Lazis Muhammadiyah yang tanpa bunga sebesar Rp. 500.000. Dan kedua kita berikan dana dari BPDU sebesar Rp. 1,5 juta dengan sistem bagi hasil.
Itulah Ibu Siti Warsiyam, profil mustahik yang menjadi berdaya dengan dana zakat. Kini ia telah menjadi muzaki dengan menjadi orang tua asuh. Jadi andapun dapat menambah jumlah mereka, dengan berzakat. Wallahu’alam. Edi Suryanto BERITA FOTO :