• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tipe & Size (, 403K) TOPIK UTAMA C

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tipe & Size (, 403K) TOPIK UTAMA C"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KAWASAN LUMBUNG IKAN NASIONAL MALUKU

AKAN DI KEMBANGAKAN

Sejak digelarnya Sail Banda 2010, Pemerintah telah menetapkan Maluku sebagai lumbung ikan nasional. Maluku memiliki potensi produksi ikan tangkap sebesar 1,63 juta ton per tahun, tetapi yang sudah dimanfaatkan baru 21% atau sekitar 341,966 ton. Angka tersebut tidak termasuk potensi produksi budidaya ikan. Jelas bahwa kekayaan laut di Maluku masih perlu dikelola dengan lebih baik untuk kesejahteraan rakyat. Maluku merupakan salah satu provinsi dengan bentuk kepulauan di wilayah Indonesia bagian Timur dan terdiri dari beberapa gugusan pulau. Provinsi Maluku memiliki luas wilayah total sebesar 712.479,65 km2 dan 92,4% dari luas tersebut merupakan wilayah perairan laut (658.294,69 km2). Kondisi geografis inilah yang menjadi salah satu alas an kuat untuk mempercepat pelaksanaan kebijakan lumbung ikan nasional di Maluku agar dapat segera mendongkrak peningkatan ekonomi daerah maupun ekonomi nasional. Untuk mewujudkan Kepulauan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN), maka disusunlah Rencana Pengembangan Kawasan Lumbung Ikan Nasional yang mencakup rencana strategi dan rencana program pengembangan wilayah. Tentu saja program tersebut akan disinergikan dengan RPJM dan RPJP Daerah serta RPJM dan RPJP Nasional. Kota Ambon akan mengemban fungsi sebagai pusat pelayanan barang dan jasa untuk mendukung fungsinya sebagai ibukota provinsi dan Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Penetapan fungsi ini juga dilakukan berdasarkan prediksi peningkatan aktivitas kependudukan dan perekonomian.

(2)

Seram di Kab. Seram Barat yang akan mengemban fungsi sebagai pusat produksi perikanan budidaya. Indikasi awal menggambarkan bahwa lokasi eksisting kawasan ini dapat mendukung percepatan peningkatan produksi perikanan budidaya. Sementara itu, berbagai Rencana Aksi juga akan dilakukan untuk mewujudkan Kepulauan Maluku sebagai LIN antara lain melalui optimalisasi pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan secara lestari, peningkatan nilai tambah produk hasil perikanan dan peningkatan pendapatan pembudidaya, nelayan dan pengolah hasil perikanan, serta pengembangan dukungan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan. Dalam pengembangan koridor ekonomi nasional, kebijakan LIN di Kepulauan Maluku ditetapkan sebagai salah satu sektor basis pada koridor ekonomi Maluku-Papua. Pengembangan LIN Maluku merupakan kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang akan mengupayakan sektor kelautan dan perikanan sebagai penggerak ekonomi wilayah di masa yang akan datang. Kontribusi ekonomi ini diperkirakan tidak hanya mempengaruhi percepatan ekonomi untuk tingkat lokal, tetapi diharapkan dapatberkontribusi besar dalam peningkatan perekonomian nasional. Adapun Rencana Aksi menuju Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional tersebut adalah:

1. Optimalisasi pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan secara lestari

- Peningkatan produksi perikanan budidaya yang ramah lingkungan (kerapu, rumput laut, teripang, dan tiram mutiara)

- Rasionalisasi armada perikanan tangkap

(3)

2. Peningkatan nilai tambah produk hasil perikanan dan peningkatan pendapatan pembudidaya, nelayan dan pengolah hasil perikanan

- Pengembangan kawasan perikanan (Minapolitan) - Meningkatkan nilai tambah produk perikanan - Pengembangan benih unggul

- Pengembangan pakan ikan berbasis bahan baku lokal 3. Pengembangan dukungan sarana dan prasarana kelautan dan perikanan

- Pelabuhan Perikanan - Balai Benih Ikan - Unit Pengolahan Ikan - Pemukiman Nelayan

(4)
(5)

Referensi

Dokumen terkait