• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 397/ Kpt s-II/ 2005

TENTANG

PEMBERIAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM KEPADA PT. MITRA PERDANA PALANGKA ATAS AREAL HUTAN PRODUKSI SELUAS + 56. 000

(LIMA PULUH ENAM RIBU) HEKTAR DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

MENTERI KEHUTANAN,

Membaca : 1. Surat Direkt ur Ut ama PT. Mit ra Perdana Palangka Nomor 10/ DIRUT/ MPP/ I/ 2004 t anggal 19 Januari 2004 Perihal Permohonan Mengikut i Pelelangan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam di Provinsi Kalimant an Tengah;

2. Akt a Nomor 01 t anggal 2 Okt ober 1999 t ent ang Pendirian Perseroan Terbat as (PT) Mit ra Pedana Palangka, yang dibuat di hadapan R. A. Set iyo Hidayat i, SH. Not aris di Palangka Raya, dan t elah disahkan Ment eri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia dengan Keput usan Nomor C- 1529. HT. 01. 01. TH. 2002 t anggal 25 Juni 2002, besert a Akt a perubahannya Nomor 36 t anggal 15 Januari 2003, yang dibuat di hadapan Ny. Machrani Moert ol o S, SH. Not aris di Jakart a. Menimbang : a. bahwa hut an produksi sebagai sumber daya alam yang mempunyai pot ensi

ekonomi, perlu dimanf aat kan secara opt imal dan lest ari bagi kepent ingan pembangunan ekonomi nasional;

b. bahwa dal am rangka pemanf aat an sumber daya alam hut an produksi t ersebut but ir a, berdasarkan keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor SK. 104/ Menhut -VI/ 2004 t anggal 13 April 2004, PT. Mit ra Perdana Pal angka t el ah dit et apkan sebagai pemenang penawaran dal am pelel angan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam at as areal hut an produksi seluas ± 56. 000 (lima puluh enam ribu) hekt ar di kelompok hut an Sungai Busang – Sungai Bohongi, Kabupat en Murung Raya, Provinsi Kalimant an Tengah;

c. bahwa berdasarkan Surat Ment eri Kehut anan Nomor S. 43/ Menhut - VI/ Rhs/ 2004 t anggal 14 Desember 2004 kepada PT. Mit ra Perdana Palangka diberikan perset uj uan prinsip pemberian Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam at as areal hut an produksi sel uas ± 56. 000 (lima puluh enam ribu) hekt ar yang t erlet ak di Kabupat en Murung Raya, Provinsi Kalimant an Tengah;

d. bahwa berdasarkan surat kepal a Badan Planologi Kehut anan Nomor S. 115/ VII-SET/ RHS/ 2005 t anggal 18 Juli 2005, areal dimaksud but ir c seluruhnya dapat diusahakan sebagai areal IUPHHK pada Hut an Alam;

e. bahwa PT. Mit ra Perdana Pal angka t elah memenuhi persyarat an yang dit ent ukan, sehingga kepadanya dapat diberikan izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam at as areal hut an produksi seluas ± 56. 000 (lima puluh enam ribu) hekt ar yang t erlet ak di Kabupat en Murung Raya, Provinsi Kalimant an Tengah;

(2)

f . bahwa berdasarkan hal -hal t ersebut diat as, maka dipandang perlu menet apkan Keput usan Ment eri Kehut anan t ent ang Pemberian IUPHHK pada Hut an Alam kepada PT. Mit ra Perdana Palangka at as areal hut an produksi seluas ± 56. 000 (lima puluh enam ribu) hekt ar di Provinsi Kalimant an Tengah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok Agraria;

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1968 j o. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1970 t ent ang Penanaman Modal Dalam Negeri;

3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang;

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 t ent ang Ket ent uan-Ket ent uan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup;

5. Undang-undang RI Nomor 41 Tahun 1999 j o. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 t ent ang Kehut anan;

6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan Negara; 7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent an Pemerint ahan Daerah;

8. Perat uran Pemerint ah Nomor 33 Tahun 2004 t ent ang Perimbangan Keuangan Ant ara Pemerint ah Pusat dan Pemerint ah Daerah;

9. Perat uran Pemerint ah Nomor 51 Tahun 1998 t ent ang Provisi Sumber Daya Hut an;

10. Perat uran Pemerint ah Nomor 59 Tahun 1998 j is. Perat uran Pemerint ah Nomor 74 Tahun 1999 dan Perat uran Pemerint ah Nomor 92 Tahun 1999 t ent ang Tarif At as Jenis Penerimaan Negara Bukan Paj ak yang Berlaku pada Depart emen Kehut anan dan Perkebunan;

11. Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1999 t ent ang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

12. Perat uran Pemerint ah Nomor 25 Tahun 2000 t ent ang Kewenangan Pemerint ah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Ot onom;

13. Perat uran Pemerint ah Nomor 34 Tahun 2002 t ent ang Tat a Hut an dan Penyusunan Rencana Pengelol aan Hut an, Pemanf aat an Hut an dan Penggunaan Kawasan Hut an;

14. Perat uran Pemerint ah Nomor 35 Tahun 2002 t ent ang Dana Reboisasi;

15. Perat uran Pemerint ah Nomor 44 Tahun 2004 t ent ang Perencanaan Kehut anan;

16. Perat uran Pemerint ah Nomor 45 Tahun 2004 t ent ang Perlindungan Hut an; 17. Keput usan Presiden Nomor 187/ M Tahun 2004 t ent ang Pembent ukan Kabinet

Indonesia Bersat u;

18. Perat uran Pemerint ah Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Susunan Organisasi dan Tat a Kerj a Kement erian Negara Republik Indonesia;

19. Perat uran Presiden Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kement erian Negara Republik Indonesia;

20. Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 602/ Kpt s-II/ 1998 j o Keput usan Ment eri Kehut anan dan Perkebunan Nomor 622/ Kpt s-II/ 1999 t ent ang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hut an dan Upaya Pemant auan Lingkungan Pembangunan Kehut anan;

21. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 4795/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang krit eria dan indikat or Pengelolaan Hut an Alam Produksi Lest ari pada Unit Pengelolaan;

22. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 8171/ Kpt s-II/ 2002 t ent ang Krit eria Pot ensi Hut an Alam pada Hut an Produksi yang Dapat Diberikan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (IUPHHK) pada Hut an Alam;

(3)

23. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 6887/ Kpt s-II/ 2002 j is Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 10031/ Kpt s-II/ 2002 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 59/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Pengenaan Sanksi Administ rat if at as Pelanggaran izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu, Izin Pemungut an Hasil Hut an, dan Izin Usaha Indust ri Primer Hasil Hut an;

24. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 33/ Kpt s-II/ 2003 j is. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 44/ Menhut -II/ 2004 dan Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor SK. 58/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Tat a Cara Penyelesaian Hak Pengusahaan Hut an Alam at au Hak Pengusahaan Tanaman yang Tel ah Mendapat Perset uj uan Prinsip Berdasarkan Permohonan;

25. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 16/ Kpt s-II/ 2004 t ent ang Rencana Kerj a, Rencana Kerj a Lima Tahun, Rencana Kerj a Tahunan, dan Bagan Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam.

26. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 124/ Kpt s-II/ 2003 j is Nomor SK. 445/ Kpt s-II/ 2004 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran Penyet oran Provisi Sumber Daya Hut an;

27. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 126/ Kpt s-II/ 2003 sebagaimana t el ah diubah beberapa kali t erakhir dengan Perat uran Ment eri kehut anan Nomor P. 18/ Menhut -II/ 2005 t ent ang Penat ausahaan Hasil Hut an;

28. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 128/ Kpt s-II/ 2003 j is Nomor 446/ Kpt s- II/ 2003 t ent ang Pet unj uk Teknis Tat a Cara Pengenaan, Pemungut an, Pembayaran dan Penyet oran Dana Reboisasi;

29. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 149/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Penilaian Kelangsungan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam;

30. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 150/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Penyerahan dan Penerimaan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam Sebel um Jangka Wakt u Izin Berakhir;

31. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 208/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Penilaian Kinerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam di Unit Manaj emen Dal am Rangka Pengelolaan Hut an Secara Lest ari;

32. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 428/ Kpt s-II/ 2003 j o Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 401/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Izin Peralat an unt uk Kegiat an Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam at au Kegiat an Izin Pemanf aat an Kayu;

33. Keput usan Ment eri Kehut anan Nomor 149/ Kpt s-II/ 2003 t ent ang Tat a Cara Penilaian Kelangsungan Izin Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada Hut an Alam;

34. Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 15/ Menhut -II/ 2004 t ent ang Pemberian Izin Usaha Pemanf aat an Hut an pada Hut an Produksi

35. Perat uran Ment eri Kehut anan Nomor P. 13/ Menhut -II/ 2005 j is Nomor P. 17/ Menhut -II/ 2005 dan Nomor P. 35/ Menhut -II/ 2005 t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen;

Memperhatikan : 1. Rekomendasi Bupat i Murung Raya Nomor 510-12/ 400/ EK t anggal 7 Okt ober 2003

2. Rekomendasi Gubernur Kalimant an Tengah Nomor 602/ 1556/ Dishut t anggal 6 November 2003.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan :

PERTAMA : (1) Memberikan IUPHHK pada hut an Alam kepada PT. Mit ra Perdana Pal angka at as areal hut an produksi seluas ± 56. 000 (lima puluh enam ribu) hekt ar, yang t erl et ak di kelompok hut an Sungai Busang - Sungai Bohongi, Kabupat en Murung Raya, Provinsi Kalimant an Tengah, sebagaimana t erlukis pada pet a lampiran keput usan ini.

(4)

(2) Areal kerj a ef ekt if sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) seluas ± 43. 312 (empat puluh t iga ribu t iga rat us dua bel as) hekt ar, sisanya merupakan kawasan lindung dengan kelerengan > 40% seluas ± 2. 750 (dua ribu t uj uh rat us lima puluh ) hekt ar, dan kawasan perlindungan set empat berupa sempadan sungai, areal perlindungan plasma nut f ah, kebun benih dan lain-lain, t idak boleh diekpl oit asi, namun pengawasan dan pengamanannya menj adi t anggung j awab perusahaan;

(3) Kawasan perl indungan set empat (sempadan sungai, mat a air, pel est arian pl asma nut f ah, pengungsian sat wa liar, dan lain-lain) harus dikelola sebagai kawasan konservasi sesuai ket ent uan perundang-undangan yang berlaku.

KEDUA : Let ak dan luas def init if areal kerj a IUPHHK pada Hut an Alam t ersebut Amar KESATU dit et apkan ol eh Depart emen Kehut anan set elah dilaksanakan pengukuran dan penat aan bat as di lapangan.

KETIGA : PT. Mit ra Perdana Pal angka sebagai pemegang IUPHHK pada Hut an Alam berhak: a. Melakukan kegiat an sesuai dengan izin yang t ert uang dalam keput usan ini dan memperoleh manf aat dari hasil usahanya.

b. diberikan Jat ah Produksi hasil hut an kayu t ahunan:

ƒ Et at luas maksimum = 1. 237 hekt ar/ t ahun ƒ Et at j umlah bat ang maksimum = 11. 034 bat ang/ t ahun ƒ Et at volume maksimum = 51. 600 m3/ t ahun.

KEEMPAT : PT. Mit ra Perdana Palangka sebagai pemegang IUPHHK pada hut an al am harus memenuhi kewaj iban sebagai berikut :

1. Membuat dan Menyerahkan:

a. Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKUPHHK) pada hut an al am unt uk sel uruh areal kerj a selama j angka wakt u berlakunya izin, selambat -lambat nya 1 (sat u) t ahun sej ak izin dit erbit kan;

b. Rencana Kerj a Lima Tahun Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKL UPHHK) pada hut an al am 3 (t iga) bulan sej ak RKUPHHK disahkan,

c. Rencana Kerj a Tahunan Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu (RKT-UPHHK) pada hut an al am sesuai dengan pedoman yang dit et apkan, selambat -lambat nya 2 (dua) bul an sebelum RKT t ahun berj alan;

2. Melakukan sist em silvikult ur Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) sesuai lokasi dan j enis t anaman yang dikembangkan.

3. Mel akukan penat ausahaan hasil hut an sesuai ket ent uan yang berlaku. 4. Mel akukan penat ausahaan keuangan kegiat an usahanya sesuai st andar akunt ansi kehut anan yang berl aku (PSAK 32).

5. Menyediakan dan memasok bahan baku kayu kepada indust ri primer hasil hut an.

6. Melakukan kegiat an secara nyat a dan bersungguh-sungguh dalam wakt u 180 (serat us delapan puluh) hari sej ak izin dit erbit kan.

7. Menggunakan peral at an kerj a yang j umlah dan at au j enisnya sesuai dengan izin.

8. Melakukan pengukuran dan penguj ian hasil hut an kayu sesuai ket ent uan yang berlaku.

9. Melakukan kerj asama dengan Koperasi masyarakat set empat pal ing lambat 1 (sat u) sej ak izin dit erbit kan. Kerj asama dapat berupa penyert aan saham at au kerj asama dal am usaha pada segmen kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam.

(5)

10. Melaksanakan kegiat an usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam dengan kemampuan sendiri, meliput i kegiat an-kegiat an pemanenan at au penebangan, penanaman, pemelihar aan, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil hut an kayu sesuai Rencana Kerj a (RK), Rencana Kerj a Lima Tahun (RKL), dan Rencana Kerj a Tahunan (RKT), IUPHHK pada Hut an Alam yang disahkan, sert a memat uhi perat uran perundang-undangan yang berlaku. 11. Melaksanakan penat aan bat as areal kerj anya paling l ambat 3 (t iga) bul an

sej ak izin dit erbit kan, diselesaikan dal am wakt u 3(t iga) t ahun dan selanj ut nya dit et apkan areal kerj an def init if .

12. Melaksanakan permudaan secara al ami at au buat an dan pemeliharaan hut an. 13. Membuat dan menyampaikan laporan sesuai ket ent uan yang berlaku.

14. Melaksanakan perlindungan hut an di ar eal kerj anya dari gangguan keamanan. 15. Membayar Provisi Sumber Daya Hut an (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) at as

hasil hut an kayu sesuai dengan ket ent uan yang berlaku.

16. Mempekerj akan t enaga prof esional di bidang kehut anan, dan t enaga lain yang memenuhi persyarat an sesuai ket ent uan yang berlaku.

17. Membant u pengembangan sosial budaya dan ekonomi (kesej aht eraan) masyarakat yang berada di dal am at au di sekit ar areal kerj anya.

18. Memperl ancar pet ugas yang mengadakan bimbingan, pengawasan dan penelit ian.

19. Memat uhi dan melaksanakan ket ent uan-ket ent uan yang t ercant um dalam lampiran keput usan ini dan perat uran perundangan yang berlaku.

KELIMA : (1) IUPHHK pada hut an alam ini t idak dapat dipindaht angankan kepada pihak l ain t anpa perset uj uan Ment eri Kehut anan;

(2) Pemegang IUPHHK pada hut an alam dialarang mengont rakkan at au menyerahkan seluruh kegiat an usahanya kepada pihak lain t anpa perset uj uan t ert ulis dari Ment eri Kehut anan.

KEENAM : (1) IUPHHK pada hut an al am t idak merupakan hak kepemil ikan at as kawasan hut an;

(2) Areal hut an yang dibebani IUPHHK pada hut an al am ini, t idak dapat dij adikan j aminan at au dij aminkan kepada pihak l ain.

KETUJUH

: (

1) Apabila di dalam areal izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am t erdapat lahan yang t elah menj adi t anah milik, perkampungan, t egalan, persawahan at au t el ah diduduki dan digarap oleh pihak ket iga, maka lahan t ersebut dikeluarkan dari areal kerj a izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu

pada hut an alam.

(2) Apabila l ahan t ersebut pada but ir 1 (sat u) dikehendaki unt uk dij adikan areal izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am, maka penyelesaiannya dilakukan oleh PT. Mit ra Perdana Palangka dengan pihak-pihak yang bersangkut an sesuai dengan ket ent uan perat uran perundangan-undangan yang berlaku.

KEDELAPAN : (1) Minimal set iap 3 (t iga) t ahun izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am ini diadakan penilaian unt uk menget ahui kemampuan pengelol aannya sesuai ket ent uan yang berlaku; (2) Pemegang izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an al am dal am

Keput usan ini akan dikenakan sanksi apabila melanggar ket ent uan dan perat ur an perundang-undangan yang berlaku.

(6)

KESEMBILAN : Sebel um IUPHHK pada Hut an Alam ini diserahkan oleh Direkt ur Jenderal Bina Produksi Kehut anan, PT Mit ra Perdana Palangka waj ib membayar lunas Iuran Izin Usaha Pemanf aat an Hut an pada Hut an Al am yang t erhut ang sesuai dengan ket ent uan yang perat uran perundang-undangan yang berlaku.

KESEPULUH : Dalam hal PT Mit ra Perdana Palangka sampai dengan bat as wakt u yang dit ent ukan t idak dapat membayar lunas Iuran Usaha Pemanf aat an Hut an sebagaimana dimaksud pada Amar KESEMBILAN, maka IUPHHK pada Hut an Alam ini t idak dapat diserahkan dan dit arik kembali.

KESEBELAS : Keput usan ini dan lampirannya merupakan sat u kesat uan yang t idak t erpisahkan. KEDUABELAS : Keput usan ini berlaku sej ak t anggal di t et apkan unt uk j angka wakt u 45 (empat

puluh lima) t ahun, kecual i apabil a diserahkan kembali oleh pemegang izin yang bersangkut an at au dicabut ol eh Ment eri Kehut anan.

Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 23 Nopember 2005 Salinan sesuai dengan aslinya MENTERI KEHUTANAN, Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

Ttd. Ttd. Suparno, SH. H. M. S. KABAN, SE, M. Si NIP. 080068472

Salinan Keput usan ini disampaikan Kepada Yt h. :

1. Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian; 2. Ment eri Dalam Negeri;

3. Ment eri Keuangan; 4. Ment eri Pert anian; 5. Ment eri Perdagangan; 6. Ment eri Perindust rian;

7. Ment eri Tenaga Kerj a dan Transmigrasi; 8. Ment eri Energid an Sumberdaya Mineral; 9. Kepal a Badan Pert anahan Nasional

10. Pej abat Eselon I Lingkup Depart emen Kehut anan; 11. Gubernur Kalimant an Tengah;

12. Kepal a Dinas Kehut anan Provinsi Kalimant an Tengah; 13. Bupat i Murung Raya;

14. Kepala Dinas Kehut anan Kabupat en Murung Raya; 15. Direkt ur Ut ama PT. Mit ra Perdana Palangka.

Referensi

Dokumen terkait

Similarly, a thesis written in Arabic should have its abstract in Bahasa Melayu (without title), followed by abstract in Arabic (without title) and the other in English

Mataram I pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tegal akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara elektronik

02.A6/BA-PMB.BI/PL/PEDU-PDT/VIII/2012 tanggal 16 Agustus 2012, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan

2015 I nt ernat ional Conference on Space Science and Com m unicat ion ( I conSpace) , Langkawi,

02.A2/BA-PMB.BI/PL/PEDU-PDT/VIII/2012 tanggal 16 Agustus 2012, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan

Kepada para peserta yang merasa keberatan atas penetapan tersebut diatas, diberikan hak untuk menyampaikan sanggahan baik secara sendiri maupun bersama-sama,

More specifically, chapter IV outlines some of the ways in which States are increasingly censoring information online, namely through: arbitrary blocking or filtering of content;

Pingin jadi tempat curhat yang asik dan bisa bantu temanmu1. Yuk, segera daftarkan