• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH IPA TEGAL GEDE PT. MOYA BEKASI JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH IPA TEGAL GEDE PT. MOYA BEKASI JAYA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Tekno Insentif – 1

EVALUASI SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

IPA TEGAL GEDE PT. MOYA BEKASI JAYA

Dodit Ardiatma

1*

, Agus Riyadi

2

, Riky Sopian Nurjaya

3 1,2,3

Universitas Pelita Bangsa, Indonesia

1

[email protected]

ABSTRAK

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan manusia, setiap aspek kehidupan manusia tidak lepas dari kebutuhan air. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kebutuhan air bersih pelanggan Cabang Cikarang Selatan tahun 2022. Sehingga dapat mengetahui kebutuhan air bersih masyarakat yang akan datang. Dari hasil analisis dengan menggunakan analisis realisasi kebutuhan berdasarkan perhitungan metode aritmatika pada tahun 2022 sejumlah 271.933 jiwa. Kebutuhan air bersih pelanggan Cabang Cikarang Selatan untuk tahun 2022 sebesar 418 liter/detik dan Sistem distribusi yang digunakan yaitu Sistem cabang.

(2)

Jurnal Tekno Insentif – 2 ABSTRACT

Water is a very important need for the sustainability of human life, every aspect of human life cannot be separated from the need for water. This type of research is descriptive quantitative. The purpose of writing this final project is to find out the clean water needs of the customers of the South Cikarang Branch in 2022. So that they can find out the clean water needs of the community in the future. From the results of the analysis using the analysis of the realization of needs based on the calculation of the arithmetic method in 2022 a total of 271,933 people. The clean water needs of the South Cikarang Branch customers for 2022 is 418 liters/second and the distribution system used is the branch system.

Keywords: Clean water, PT Moya Bekasi Jaya, Distribution System.

1. Pendahuluan

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan manusia. Setiap aspek kehidupan manusia tidak lepas dari keberadaan air, salah satunya untuk air minum (Rizky, 2019).

Salah satu tempat pengolahan air yang dibuat dan dikelola oleh Negara yaitu PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). PDAM sendiri telah melakukan pengolahan air bersih yang bersumber dari mata air maupun air baku lainnya yang dapat diolah sebagai air bersih seperti sungai ataupun danau. Selain itu PDAM juga melakukan pendistribusian atau penyaluran air bersih di suatu daerah tertentu atau Kota yang dapat dijangkau oleh pipa distribusi dari PDAM itu sendiri. Sistem Penyediaan Air Minum ini sangat dibutuhkan untuk memeuhi kebutuhan air masyarakat dalam Skala Kota.

Dalam hal ini pada tahun 2011 pihak PDAM Tirta Bhagasasi melakukan kerjasama dengan pihak swasta yaitu PT Moya Bekasi Jaya sebagai operator dalam proses penyediaan air bersih yang mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tegal gede yang sampai saat ini sudah mampu beroperasi sampai dengan kapasitas 1500 liter/detik. Instalasi Tegal Gede sebagai unit pengolahan yang dimiliki oleh PDAM Tirta Bhagasasi dapat mendistribusikan air bersih sampai dengan 1500 liter/detik, dimana jumlah debit air yang baru dimanfaatkan oleh PDAM Cabang Cikarang Selatan melalui pipa jaringan distribusi utama adalah sebesar 700 liter/detik (Rahman, 2015).

Semakin Meningkatnya kebutuhan air bersih setiap tahunnya dan belum optimalnya tingkat pelayanan distribusi air bersih sangat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti pertumbuhan penduduk bertambahnya jumlah pelanggan. Berdasarkan factor di atas, maka perlu dilakukan studi mengenai sistem pelayanan distribusi air bersih. Studi ini dilakukan agar didapatkan gambaran nyata terkait kondisi dari sistem distribusi dan penyediaan air bersih PT Moya Bekasi Jaya.

Untuk jumlah sambungan langganan tahun 2022 pada PDAM Cabang Cikarang Selatan tercatat 271.933 Sambungan Langganan.

(3)

Jurnal Tekno Insentif – 3

2. Metode A. Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung proyeksi penduduk dengan menggunakan metode aritmatik. Realisasi Penggunaan menggunakan analisis regresi liniear. Disamping itu diperlukan juga analisa menggunakan program yaitu EPANET 2.0 untuk mengetahui parameter-parameter aliran dalam jaringan perpipaan yang ada.

3. Prosedur Penelitian

A. Sistem perpipaan distribusi

Menurut (Putri, 2017), Sistem perpipaan distribusi adalah sistem yang mampu membagikan air pada setiap konsumen dengan cara sambungan langsung rumah (house connection) atau sambungan melalui kran (public tap). Pada proses distribusi terjadi gesekan antara zat cair dengan dinding pipa dan/atau antara zat cair dengan zat cair itu sendiri, sehingga terjadi kehilangan tenaga. Ada beberapa jenis sistem perpipaan distribusi diantaranya adalah sistem cabang, sistem Loop Grid dan sistem berbingkai.

B. Sistem cabang (branch)

Sistem cabang (branch) merupakan sistem sirip cabang pohon. Tapping untuk suplai ke bangunan dapat diperoleh dari cabang utama kecil (sub-mains) yang dihubungkan oleh pipa mains (secondary feeders). Pipa mains dihubungkan ke pipa utama (trunk lines/primary feeders). Aliran dalam perpipaan cabang selalu sama. Keuntungan pada sistem ini pendistribusiannya sederhana, perencanaan pipanya mudah, serta menggunakan ukuran pipa ekonomis. Tetapi pada sistem ini, apa bila tidak dilakukan flushing maka akan terjadi pengumpulan endapan sehingga menimbulkan baud an rasa. Apabila dilakukan perbaikan, maka bagian bawah pipa tidak akan mendapatkan air. Apabila terjadi penambahan area pelayanan maka tekanan akan berkurang (Putri, 2017).

C. Kebutuhan Air

Kebutuhan Air yang dimaksud adalah kebutuhan air yang digunakan untuk menunjang segala kegiatan manusia, meliputi air bersih domestic dan non domestic, air irigasi baik pertanian maupun perikanan, dan air untuk penggelentoran kota. Air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan :

a. Kebutuhan Air Domestik : Keperluan rumah tangga.

b. Kebutuhan Air Non Domestik : untuk industry, pariwisata, tempat ibadah, tempat social, serta tempat-tempat umum lainnya. (Khoirillah, 2015).

D. Sistem Distribusi Air Bersih

Sistem distribusi air bersih adalah sistem yang langsung berhubungan dengan konsumen, yang mempunyai fungsi pokok mendistribusikan air yang telah memenuhi syarat ke seluruh pelayanan. Sistem ini meliputi unsur sistem perpipaan dan perlengkapannya, hidran kebakaran, sistem pemompaan (Bila diperlukan dari reservoir distribusi) (Rahayu, 2020).

E. EPANET

Epanet adalah program computer yang menggambarkan simulasi hidrolis dan kecenderungan kualitas air yang mengalir didalam jaringan pipa. Jaringan itu sendiri terdiri

(4)

Jurnal Tekno Insentif – 4

dari pipa, node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan tangki atau reservoir. Epanet menjajakik aliran air di tiap pipa, kondisi tekanan air ditiap titik dan kondisi konsentrasi bahan kimia yang mengalir di dalam pipa selama dalam periode pengaliran. Sebagai tambahan, usia air (water age) dan pelacakan sumber dapat juga disimulasikan. Keuntungan memakai program tersebut adalah: dapat mengecek kesalahan pada saat proses input data, menampilkan analisa jaringan, sistematis dalam pengeditan dan output dapat berupa gambar

(Wulandari, 2018).

F. Analisis Regresi Liniear

Kebutuhan air bersih yang akan datang untuk dapat diprediksikan dengan menggunakan analisis regresi liniear. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut (Kalensun,

2016).

Y = A + (B.X)

A = ∑

Y-B∑ Y

n

B = n. ∑ XY -∑ X. ∑ Y

n. ∑ X² -(∑ X)²

Dimana :

Y

= Kebutuhan air bersih PDAM (m/tahun)

x

= Tahun Proyeksi

X

= Tahun yang diketahui

a,b

= Koefisien Regresi

n

= Jumlah Data

Y

= Kebutuhan menurut tahun yang di tinjau (m³/Tahun)

G. Metode Aritmatik

Metode perhitungan dengan cara aritmatik didasarkan pada kenaikan rata-rata jumlah penduduk dengan menggunakan data terakhir dan rata-rata sebelumnya. Dengan cara ini perkembangan dan pertambahan jumlah penduduk akan bersifat linier, Perhitungan ini menggunakan persamaan berikut :

Pt = Po + Pr.n

Pr = Po – Pn

n

Dimana:

P₀

= Jumlah penduduk pada data tahun terakhir

Pn = Jumlah Penduduk pada data tahun awal

Pr

= Rata-rata pertambahan penduduk

(5)

Jurnal Tekno Insentif – 5

ո = Periode waktu proyeksi

Pt

= Tahun Prediksi

Metode ini sangat sesuai digunakan untuk daerah yang mempunyai angka pertumbuhan

penduduk yang rendah atau pada daerah-daerah dengan derajat pertumbuhan penduduk mantap

apabila jumlah dari kepadatan penduduk menjadi maksimum.

4. Hasil dan Pembahasan

A. Sistem distribusi PT Moya Bekasi Jaya

Sistem distribusi yang digunakan PT Moya Bekasi Jaya Menggunakan Sistem cabang (branch). Karena keuntungan pada sistem ini pendistribusiannya sederhana, perencanaan pipanya mudah, serta menggunakan ukuran pipa ekonomis.

B. Reservoir

Reservoir distribusi merupakan bangunan penampung air sebelum dilakukan pendistribusian ke masyarakat, yang dapat ditempatkan di atas permukaan tanah maupun dibawah permukaan tanah. Bangunan reservoir umumnya diletakkan didekat jaringan distribusi pada ketinggian yang cukup untuk mengalirkan air secara baik dan merata ke seluruh daerah konsumen (Rahman, 2017). IPA Tegal Gede memiliki tiga buah reservoir yaitu reservoir 1, reservoir 2 dan reservoir 3. Kapasitas masing-masing reservoir adalah reservoir 1 sebesar 1200 m³, reservoir 2 sebesar 1200 m³ dan reservoir 3 sebesar 1800 m³.

C. Jumlah Penduduk Kota Cikarang Selatan Tahun 2017-2019

Jumlah Penduduk Kota Cikarang Selatan Tahun 2017 - 2019

Tahun

Jumlah Penduduk (Jiwa)

2017

669.812

2018

701.293

2019

734.254

Sumber: hasil perhitungan

Pt

= Po + ( Pr.n )

Pr = Po – Pn

n

=

734.254 – 669.812

2019 – 2017

(6)

Jurnal Tekno Insentif – 6

=

64.442 = 32.221

2

Pt2020 = 734.254 + ( 32.221 x n )

= 734.254 + ( 32.221 x 1 )

= 766.475

Proyeksi Jumlah Penduduk

Tahun

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

2020

766.475

2021

830.917

2022

941.745

(Sumber: Hasil Olahan)

Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Cikarang Selatan

Cabang

Jumlah

Pelanggan

Realisasi

Penggunaan

Tahun

Total

Penggunaan

m³ / Tahun

(A)

(B)

(A) X (B) X 12

Cikarang

Selatan

35.418

17,9

2017

7.607.786

38.218

18,1

2018

8.300.949

41.018

18,4

2019

9.056.774

(Sumber: Hasil Olahan)

Perhitungan kebutuhan air bersih untuk masing-masing tahun dapat ditabelkan sebagai berikut.

Realisasi Kebutuhan Air Bersih Cabang Cikarang Selatan

Tahun

Cikarang Selatan

(m3 / Tahun)

2017

7.607.786

2018

8.300.949

(7)

Jurnal Tekno Insentif – 7

(Sumber: Hasil Olahan)

Kebutuhan air bersih PDAM tahun 2017 sampai dengan 2019. Dapat dibuat grafik realisasi

kebutuhan sebagai berikut:

Flow Chart Perhitungan Kebutuhan

Untuk prediksi yang akan datang, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

Perhitungan kebutuhan air dengan cara realisasi penggunaan

Tahun

Tahun ke (X)

Kebutuhan

(Y)

X.Y

2017

1

7.607.786

7.607.786

1

2018

2

8.300.949

16.601.898

4

2019

3

9.056.074

27.168.222

9

JUMLAH

6

24.424.809

51.377.906

14

A = ∑

Y . ∑ X²-∑ X . ∑ XY

= 5.613.315

n. ∑ X²-(∑ X.Y)²

B = n. ∑ XY -∑ X. ∑ Y

= 1.264.144

n. ∑ X² -(∑ X)²

Y = A + (B*X)

6.500.000 7.000.000 7.500.000 8.000.000 8.500.000 9.000.000 9.500.000 2017 2018 2019

Chart Title

(8)

Jurnal Tekno Insentif – 8

Y22 = 13.198.179 m³/Tahun

= 0.4185 m³/detik

= 418 liter/detik

Dari Proyeksi di atas maka diperoleh kebutuhan air bersih pelanggan Cabang Cikarang Selatan

untuk tahun 2022 sebesar 418 liter/detik.

D. Kebutuhan Air Tahun 2022

Kebutuhan air bersih untuk Cabang Cikarang Selatan tahun 2022 adalah 13.198.179

m³/Tahun

Kebutuhan air bersih Cabang Cikarang Selatan dapat ditabelkan sebagai berikut

Kebutuhan Air Bersih Pada Tahun 2022

Cabang

Kebutuhan Air Kebutuhan Air

Kebutuhan Air

(m³/Tahun)

(m³/Jam)

(Liter/detik)

Cikarang Selatan

13.198.179

1504,8

418

Dari perhitungan jumlah total kebutuhan tahun 2022 wilayah Cikarang Selatan adalah

13.198.179 m³/tahun. Kebutuhan air bersih Cabang Cikarang Selatan dapat dibuat grafik

sebagai berikut :

Kebutuhan Air Bersih Cabang Cikarang Selatan tahun 2022

0 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000 Cikarang Selatan

Wilayah

Wilayah

(9)

Jurnal Tekno Insentif – 9

E. Hasil Simulasi Epanet 2.0

Program ini menggunakan formula Hazen-William. Formula ini dipilih karena

merupakan formula yang umum digunakan. Setelah data-data dimasukkan, dilakukan run

program untuk mengecek apakah data input dimasukkan sesuai dengan yang dibutuhkan

program tersebut. Untuk membuktikan bahwa air bisa mengalir pada jaringan pipa yang sedang

di simulasi adalah dengan munculnya kalimat “Run Was sucsessful” pada program Epanet 2.0

Hasil Simulasi EPANET 2.0

(Sumber: Hasil Olahan Program Epanet)

5. Kesimpulan

Evaluasi Sistem Distribusi Air Bersih IPA Tegal Gede PT Moya Bekasi Jaya menunjukkan bahwa Sistem Distribusi Air Bersih yang digunakan PT Moya Bekasi Jaya yaitu Sistem Cabang (branch). Karena Keuntungan pada sistem ini pendistribusiannya sederhana, perencanaan pipanya mudah, serta menggunakan ukuran pipa ekonomis. Kebutuhan air bersih untuk Cabang Cikarang Selatan tahun 2022 adalah 418 liter/detik. Dan Hasil Simulasi Jaringan perpipaan menggunakan Epanet 2.0. Program Epanet 2.0 ini menggunakan formula Hazen-William. Formula ini dipilih karena merupakan formula yang umum digunakan. Setelah data-data dimasukkan, dilakukan run program untuk mengecek apakah data-data input dimasukkan sesuai dengan yang dibutuhkan program tersebut. Untuk membuktikan bahwa air bisa mengalir pada jaringan pipa yang sedang di simulasi adalah dengan munculnya kalimat “Run Was sucsessful”

(10)

Jurnal Tekno Insentif – 10

6. Daftar Rujukan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi (2016), Kabupaten Bekasi Dalam Angka ISSN: 021-4315 Katalog: 1102001.3216.

Darmadi. (2019) Evaluasi Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih Studi Kasus

Kecamatan Koto Tangah, Sekola Tinggi Teknologi Industri Padang, Padang.

Kalensun. (2016) Perencanaan Sistem Jaringan Distribusi Air Bersih di Kelurahan

Pangalombian Kecamatan Tomohon Selatan, Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi Utara.

Khoirillah. (2015) Perencanaan Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih Kelurahan Semut Palemang , Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.

Lingga. (2017) Rancang Bangun Mesin Pompa Air dengan Sistem Recharging,

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali.

Putri, Y. (2017) Analisa sistem distribusi air bersih PDAM tirta ogan di IKK

(unit) Tanjung Baru, Palembang : Prodi Teknik Sipil Univ. PGRI

Palembang.

Rahman. (2017) Analisis Kapasitas Reservoir dan saluran transmisi di kecamatan

Marusu, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin Makassar, Makassar.

Rahayu (2020) Perencanaan Sistem Drainase dan Distribusi Air Bersih Pada

Perumahan Studi Kasus Perumahan Bumi Podo Rukun, Dau Malang, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Malang,

Malang.

Robinson. (2018) Perencanaan Distribusi Air Bersih Kecamatan Loura Kabupaten

Sumba Barat Daya, Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Nasional, Malang.

Septiani, A. (2016) Perencanaan Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih Kelurahan

Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Palembang, Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.

Wulandari. (2018) Perencanaan Sistem Distribusi Air Bersih Kecamatan Taman

Krocok Kabupaten Bondowoso Menggunakan Epanet 2.0, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Jember, Jawa Timur.

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa sistem distribusi air bersih di perumahan Taman Yasmin sektor enam cukup baik dan PDAM Tirta Pakuan perlu mengatasi masalah debit pada pagi dan

Kami ucapkan ribuan terima kasih untuk seluruh jajaran managerial dan staff PDAM UP Karang anyar yang banyak membantu kami dalam penelitian dan pngumpulan data

PDAM Tirta Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat sampai saat ini dirasakan belum dapat memuaskan/melayani sepenuhnya masyarakat dibidang penyediaan pelayanan sarana dan

Dengan tingkat keandalan dari kinerja jaringan distribusi air bersih oleh PDAM Tirta Meulaboh hanya sebesar 58,59%, dan dengan lamanya sistem berada pada kondisi

Tidak adanya penggunaan meteran air pada area kompleks perumahan karena penyediaan fasilitas air bersih yang diberikan secara cuma-cuma-, dapat mengakibatkan rendahnya

Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan dapat membantu PDAM Tirta Wening Trenggalek, khususnya pada wilayah distribusi Kecamatan Bendungan agar dapat mengatur sistem distribusinya sesuai

Reka Lingkungan – 152 EVALUASI SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM KOTA MOJOKERTO INSTALASI PENGOLAHAN AIR IPA WATES ZONA PELAYANAN PENGOLAHAN AIR PRAJURIT KULON SAERIL

Evaluasi dan perbaikan jaringan pipa distribusi air bersih pada IPA III PDAM Intan Banjar Kecamatan Simpang