• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN DASAR (AD) ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) TIRTO MULYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANGGARAN DASAR (AD) ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) TIRTO MULYO"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A)

“TIRTO MULYO”

DAERAH IRIGASI : Wadas Lintang LUAS AREAL : 38 Ha

D E S A : Karangpule KECAMATAN : Sruweng KABUPATEN : Kebumen PROVINSI : Jawa Tengah

DESA KARANGPULE

KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN 2021

(2)

ANGGARAN DASAR

PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR “TIRTO MULYO” DAERAH IRIGASI WADAS LINTANG

DESA KARANGPULE

KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN

BAB I

NAMA DAN DAERAH KERJA Pasal 1

1) Perkumpulan ini bemama Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) “TIRTO MULYO”,

2) Daerah kerja perkumpulan ini adalah semua petak tersier di Daerah Irigasi Kedungsamak dan semua petak tersier di Daerah Irigasi Bendungan Sungai Alam seluas 38 Ha yang berada di wilayah Desa Karangpule dan desa sekitar yang memakai air.

BAB II

AZAS TUJUAN DAN TUGAS Pasal 2

Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) berazaskan Pancasila dan UUD 45 Pasal 3

Dalam mengambil keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mencapai mufakat serta berlandaskan kekeluargaan.

Pasal 4

Perkumpulan Petani Pemakal Air ini bertujuan mendayagunakan potensi air yang tersedia di dalam petak tersier bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat petani.

Pasal 5

Tugas Perkumpulan Petani Pemakai Air “ TIRTO MULYO “ adalah sebagai berikut :

1) Mengelola air dan jaringan Irigasi baik jaringan utama maupun petak tersier, agar air irigasi dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh para anggotanya, secara tepat guna, tepat waktu, tepat olah dan berhasil guna dalam memenuhi kebutuhan pertanian dengan memperhatikan unsur pemerataan diantara sesama petani.

2) Melakukan pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan jaringan utama dan tersier sehingga tetap terjaga kelangsungan fungsinya. 3) Menentukan/mengatur iuran dari para anggota yang berupa uang

atau hasil panen serta tenaga untuk pendayagunaan air irigasi dan pemeliharaan jaringan irigasi serta usaha-usaha Iain untuk perkembangan organisasi.

4) Membimbing dan mengawasi para anggota agar mentaati segala peraturan yang ada hubungan dengan pemakai air yang disepakati dalam rapat anggota maupun peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun daerah.

(3)

BAB III RAPAT ANGGOTA

Pasal 6

1. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam menentukan kepentingan dan keberadaan perkumpulan

2. Ketentuan ayat 1 pada pasal ini, diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga (ART)

BAB IV KEPENGURUSAN

Pasal 7

1. Pengurus P3A “TIRTO MULYO” dipilih dari anggota oleh anggota dalam rapat anggota dan bertanggung jawab kepada rapat anggota.

2. Masa kerja pengurus selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu periode berikutnya.

Pasal 8

Syarat-syarat dipilih/diangkat sebagai pengurus adalah: 1. Bertaqwa kepada Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) 2. Setia dan taat pada Pancasila dan UUD 1945

3. Berkelakuan baik, jujur, adil dan berwibawa.

4. Masyarakat petani atau usaha Iain yang menggunakan air dari Daerah Irigasi Wadas Lintang dan bertempat tinggal di Desa Karangpule

5. Minimal berumur 20 tahun atau sudah berkeluarga, sehat jasmani dan rohani serta dapat membaca dan menulis.

6. Bersedia bekerjasama dengan pihak Iain.

Pasal 9 Susunan anggota pengurus terdiri dari :

1. Ketua merangkap anggota

2. Wakil ketua merangkap anggota 3. Sekretaris merangkap anggota 4. Bendahara merangkap anggota

5. Pelaksana teknis merangkap anggota.

6. Ketua blok tersier beserta anggotanya merangkap anggota

Pasal 10

Kewajiban dan tanggung jawab pengurus adalah:

1. Menyusun rancangan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga 2. Membuat rencana kerja dan anggaran biaya untuk pemeliharaan,

perbaikan dan perluasan jaringan irigasi ditingkat usaha tani dalam wilayah kerjanya.

(4)

3. Menyelenggarakan rapat-rapat dan musyawarah anggota baik secara insidentil maupun secara rutin sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan.

4. Membuat laporan tahunan perkembangan fisik jaringan irigasi diwilayah kerjanya untuk disampaikan pada anggota dan instansi terkait.

5. Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan untuk mendapat pengesahan dan rapat anggota yang bentuk dan susunannya diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga.

Pasal 11

Pengurus mempunyai hak untuk memilih dan dipilih serta mendapat imbalan jasa atas jerih payah yang telah dilakukan.

Pasal 12

Pengurus berkuasa untuk bertindak atas nama perkumpulan, menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dan sebaliknya, begitu pula bertindak dimuka hakim baik sebagai penggugat maupun tergugat.

BAB V KEANGGOTAAN

Pasal 13

Anggota P3A “TIRTO MULYO” adalah semua petani yang mendapat manfaat secara langsung dari pelayanan air irigasi yang mencakup:

1. Pemilik sawah

2. Pemilik penggarap sawah 3. Penggarap atau penyakap

4. Pemilik kolam ikan serta usaha lain yang mendapat palayanan air irigasi Wadas Lintang

5. Pemilik Iahan yang menggunakan air irigasi tapi menggunakan pompa, karena elevasi Iahan berada di atas elevasi saluran.

Pasal 14

Keanggotaan berakhir apabila tidak lagi memenuhi ketentuan salah satu pasal 13 di atas atau yang bersangkutan meninggal dunia.

Pasal. 15

Setiap anggota berhak mendapat pelayanan air irigasi sesuai dengan ketentuan pembagian air yang telah ditetapkan/disepakati.

1. Setiap anggota wajib turut melestarikan jaringan irigasi dan membayar iuran serta mentaati ketentuan-ketentuan lain yang telah ditetapkan oleh rapat anggota.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam ayat (1) dan ayat (2) pasal ini diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga.

(5)

BAB VI PEMBIAŸAAN

Pasal 16

Segala pekerjaan yang dilakukan oleh P3A “TIRTO MULYO” baik untuk keperluan pendayagunaan air, pemeliharaan dan perbaikan jaringan irigasi maupun untuk kegiatan lainnya, dibiayai oleh P3A “TIRTO MULYO” yang bersumber dari

1. luran Anggota (janggolan)

2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Karangpule 3. Sumbangan atau bantuan dari pihak ketiga

4. Usaha-usaha lain yang syah menurut hukum.

BAB VII

HUBUNGAN P3A DENGAN BPD / LKMD Pasal 17

1) P3A “TIRTO MULYO” sebagai organisasi masyarakat petani pemakai air, dimana kegiatannya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) serta Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD).

2) Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ayat 1 di atas, diatur lebih lanjut dalam anggaran rumah tangga.

BAB VIII PEMBINAAN

Pasal 18

Pembinaan P3A “TIRTO MULYO” merupakan tugas semua jajaran, aparat pembina mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat desa.

Pasal 19

Pembina ditingkat lapangan dilaksanakan oleh Kepala Desa dibantu oleh Juru Pengairan, Mantri Pengairan/UPT Pengelolaan Jaringan Irigasi dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

BAB. IX

TUGAS DAN WEWENANG Pasal 20

Rapat Anggota mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut: 1) Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga 2) Memilih dan membubarkan pengurus

3) Menetapkankan program kerja

4) Pengurus melaksanakan ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta keputusan yang ditetapkan oleh rapat anggota

(6)

serta kebijakan lainnya termasuk penyelesaian masalah antar anggota.

5) Pelaksana teknis kegiatannya sehari-hari adalah operasi dan pemeliharaan jaringan jaringan irigasi yang dibantu oleh ketua blok tersier.

6) Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ayat 1 sampai dengan ayat 5 diatas, diatur lebih rinci dalam anggaran rumah tangga.

BAB X P E N U T U P

Pasal 21

1. Perubahan Anggaran Dasar ini dilaksanakan oleh Rapat Anggota, sesudah mendapat persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota.

2. Ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, diatur lebih Ianjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang.

Desa Karangpule, 7 Januari 2021

Perkumpulan Petani Pemakai Air ( P3A ) “ TIRTO MULYO ” Desa Karangpule Ketua P3A ( Bambang Hermanto ) Sekertaris P3A ( Ginanjar Diantara ) Mengetahui, Dinas PUPR Kab. Kebumen

Kepala UPTD PJI Kedungsamak

( Dwi Agus Cahyono, S.Sos ) Pembina Tk. I

NIP. 19660822 198703 1 006

Kepala Desa

(7)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR “TIRTO MULYO” DAERAH IRIGASI WADAS LINTANG

DESA KARANGPULE

KECAMATAN SRUWENG KABUPATEN KEBUMEN

BAB I

RAPAT ANGGOTA Pasal 1

1) Rapat anggota dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya setengah ditambah satu dari jumlah anggota.

2) Rapat anggota diselenggarakan sedikitnya satu kali dalam satu tahun menjelang musim tanam atau sewaktu-waktu bila diperlukan.

Pasal 2 Rapat anggota berkewajiban sebagai berikut:

1) Membuat dan merubah anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

2) Memilih dan memberhentikan pengurus atau mengangkat dan memberhentikan seseorang atau beberapa orang pengurus.

3) Menyusun dan menetapkan program kerja

4) Menetapkan jenis pelanggaran dan sangsi-sangsi terhadap anggota maupun pengurus yang tidak mematuhi keputusan rapat anggota.

Pasal 3

1) Keputusan rapat anggota didasarkan atas musyawarah untuk mencapai mufakat.

2) Apabila keputusan rapat anggota tidak dapat dicapai sebagaimana diatur dalam ayat 1 pasal di atas, maka keputusan diambil melalui pemungutan suara berdasarkan jumlah suara terbanyak.

3) Keputusan rapat anggota yang menyangkut perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga harus dihadiri paling sedikit 1/2 dari jumlah anggota dan keputusan dianggap sah apabila disetujui oleh 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.

BAB II KEPENGURUSAN

Pasal 4

Pengurus P3A “Tirto Mulyo” dipilih dari anggota oleh anggota dan untuk anggota dengan masa kerja selama 5 (lima) tahun.

Pasal 5

1) Pengurus berhak memperoleh imbalan jasa 100 % dari jumlah iuran anggota, yang di peroleh setiap musim tanam.

(8)

Pasal 6 Kewajiban pengurus meliputi

1) Melakukan konsultasi dengan Kepala Desa dalam rangka menyusun Rancangan Anggaran Dasar dan Rancangan Anggaran Rumah Tangga dan menyelenggarakan rapat anggota.

2) Menjelaskan Rancangan Anggaran Dasar dan Aggaran Rumah Tangga pada Rapat anggota.

3) Melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan keputusan rapat anggota.

4) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan program dan keuangan pada setiap akhir tahun pada rapat anggota.

5) Melaksanakan kegiatan wajib rutinan setiap bulan sekali pada hari minggu (minggu terakhir).

6) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan pada rapat anggota yang bentuk dan susunannya sebagai berikut :

a) Penerimaan b) Pengeluaran c) Saldo

d) Bukti - bukti penerimaan dan pengeluaran. Pasal 7

Kewajiban masing—masing anggota pengurus adalah sebagai benkut 1. Ketua

a) Melakukan konsultasi dengan Kepala Desa dalam rangka penyusunan AD/ART pada rapat anggota.

b) Memimpin rapat pembahasan Rancanagan Anggaran Dasar dan Rancangan Anggaran Rumah Tangga pada rapat Anggota.

c) Menyusun Program kerja dan mengadakan hubungan kerjasama dengan pihak Iain dalam rangka Menyampaikan hasil keputusan rapat anggota kepada pejabat yang berwenang.

d) Mencari terobosan dan masukan dari pihak Iain untuk memajukan perkumpulan.

e) Menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan pada Rapat Anggota.

f) Membimbing dan mengawasi pelaksanaan program kerja, penggunaan keuangan dan administrasi perkumpulan.

2) Sekretaris.

a) Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan administrasi. b) Melaksanakan inventarisasi luas pemilikan lahan dan jumlah

anggota secara keseluruhan.

c) Menyusun program kerja dan membuat laporan pertanggung jawaban yang berkaitan dengan pelaksanaan program kerja P3A. d) Bertanggung jawab kepada Ketua.

3) Bendahara.

a) Menghimpun dan meyimpan uang perkumpulan.

b) Megeluarkan uang untuk membiayai pelaksanaan program kerja yang telah disetujui oleh rapat anggota.

c) Membuat laporan keuangan untuk disampaikan pada rapat anggota.

(9)

4) Pelaksana Teknis.

a) Mengatur, membagi dan mengawasi penyaluran air irigasi kesetiap petak tersier sesuai dengan jadwal tanam serta rencana kerja P3A

b) Membuat rencana kebutuhan air pada setiap musim tanam, c) Membimbing dan mengawasi pemeliharaan jarıngan agar tetap

berpungsi dengan baik.

d) Merencanakan dan melaksanakn gotong royong pemeliharaan jaringan dalam upaya menanggulangi kerusakan-kerusakan berat maupun ringan yang memerlukan tenaga petani secara massal.

e) Menyusun rencana kerja dan biaya operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi.

f) Membuat pertanggungawaban tugasnya dan bertanggung jawab kepada Ketua P3A.

5) Ketua Blok dan Anggota

a) Membantu pelaksana teknis dalam mengatur mengawasi penyaluran air irigasi kepada para anggota secara adil dan merata sesuai dengan wilayah kerja masing-masing.

b) Membuat daftar anggota blok serta luas, status pemilikan lahan pada masing—masing anggota.

c) Melakukan pengontrolan secara teratur pada saluran, blok tersier dan blok kwarter untuk mencegah pengambilan air secara tidak resmi.

d) Mengadakan pengamanan jaringan irigasi darı gangguan hewan/binatang yang bersifat merusak.

e) Menagih dan memungut iuran dari anggota untuk diserahkan kepada Bendahara P3A.

f) Bertanggungjawab kepada pelaksana teknis. BAB III

KEANGGOTAAN Pasal 8

Setiap anggota P3A mempunyai kewajiban sebagai berikut :

1) Mematuhi segala peraturan P3A yang telah disepakati dalam rapat anggota dan peraturan per undang-undangan yang berlaku.

2) Melaksanakan dan mentaati sangsi-sangsi yang telah diputuskan dalam rapat anggota.

3) Membayar iuran anggota dan dana-dana lain yang diputuskan oleh rapat anggota

4) Menerima dan mentaati system pembagıan air yang telah ditetapkan oleh P3A

5) Hadir secara aktif mengambil bagian dalam rapat anggota dan kegiatan yang bersifat rutin maupun insidentil (gotong royong) yang dilakukan oleh P3A.

6) Melaporkan kepada pengurus apabila terjadi pemindahan/pelimpahan hak atas tanah garapan kepada orang lain.

(10)

Pasal 9

Setiap anggota P3A mempunyai hak sebagai berikut:

1) Mendapat pelayanan air irigasi sesuai dengan kebutuhan tanaman berdasarkan kesepakatan bersama.

2) Mendapat perlakuan yang sama dalam pelayanan air, iuran maupun kegiatan gotong royong serta kegiatan-kegiatan lain yang diadakan oleh P3A.

BAB IV PEMBIAYAAN

Pasal 10 Sumber dana P3A “Tirto Mulyo” adalah dari :

1) Iuran anggota yang dipungut setiap panen dalam satu Musim Tanam 2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Karangpule Kecamatan

Sruweng Kabupaten Kebumen

3) Sumbangan dari pihak ketiga atau bantuan yang tidak mengikat dari pihak ketiga.

4) Usaha-usaha Iain.

Pasal 11 Jenis, bentuk dan besar iuran:

1) Jenis iuran yang dipungut dari anggota adalah iuran wajib dan iuran sukarela.

2) Bentuk iuran berupa barang dan uang.

3) Iuran wajib berupa barang sebesar 10 kg gabah basah panen per 100 ubin permusim bagi petani (penggarap) dalam desa.

4) Iuran wajib berupa barang sebesar 15 kg gabah basah panen per 100 ubin permusim bagi petani (penggarap) luar desa.

5) Iuran wajib dibayarkan pada saat panen.

6) Iuran bagi pemilik Iahan yang memanfaatkan air irigasi dengan menggunakan pompa, karena elevasi lahan berada di atas elevasi saluran, dikenakan biaya (setengah) dari jumlah iuran yang mendapat air secara langsung.

7) Iuran sukarela berupa uang akan dipungut pada kegiatan yang bersifat dadakan dan bersifat sosial sebesar minimal Rp. 10.000 ,- (Sepuluh Ribu Rupiah) per anggota

8) Iuran sukarela berupa barang dalam hal ini snack, makan dan minum akan dipungut pada kegiatan wajib rutinan bulanan yang dilaksanakan oleh pengurus P3A dengan sistem pembagian secara acak.

Pasal 12

Apabila terjadi kegagalan panen yang telah disahkan oleh pengurus, iuran tersebut pada pasal (10) ayat (3) dan ayat (4) dapat dikurangi berdasarkan porsentase kerusakan atau ditiadakan.

(11)

Pasal 13 luran wajib digunakan:

1) Untuk imbalan jasa pengurus P3A sebesar 65% dari total iuran yang masuk ke kas P3A.

2) Untuk dana kas P3A sebesar 15%, yang digunakan untuk biaya pemeliharaan dan perbaikan jaringan yang rusak ringan serta operasinal kegiatan P3A “Tirto Mulyo”.

3) Untuk biaya Operasional P3A sebesar 12%, yang digunakan untuk biaya administrasi P3A, Rapat P3A dan Kegiatan Rutin P3A.

4) Untuk kas Desa sebesar 4%.

5) Untuk biaya operasional BPD sebesar 2% 6) Untuk biaya operasional LKMD sebesar 2%

Pasal 14 Imbalan jasa pengurus P3A terbagi menjadi :

1. Imbalan jasa pengurus bersifat Sruktural Pengurus P3A sebesar 30% dari imbalan jasa Pengurus P3A

2. Imbalan jasa pengurus bersifat keaktifan kehadiran dalam kegiatan P3A sebesar 70% dari Imbalan jasa pengurus P3A

Pasal 15

Imbalan jasa pengurus bersifat Struktural Pengurus P3A dibagi menjadi : 1. Pelindung (Kepala Desa) memperoleh imbalan jasa berkoefisien

sebesar 1,6 (satu koma enam) kali dari koefisien Ketua dan anggota Blok.

2. Ketua memperoleh imbalan jasa berkoefisien sebesar 1,5 (satu koma lima) kali dari koefisien Ketua dan anggota Blok.

3. Sekretaris memperoleh imbalan jasa berkoefisien sebesar 1,3 (satu koma tiga) kali dari koefisien Ketua dan anggota Blok.

4. Bendahara memperoleh imbalan jasa berkoefisien sebesar 1,2 (satu koma dua) kali dari koefisien Ketua dan anggota Blok.

5. Ketua Pelaksana Teknis memperoleh imbalan jasa berkoefisien sebesar 1,1 (satu koma satu) kali dari koefisien Ketua dan anggota Blok.

6. Ketua dan anggota blok memperoleh imbalan jasa berkoefisien sebesar 1 (satu)

Pasal 16

Imbalan jasa pengurus bersifat keaktifan kehadiran dalam kegiatan diatur sesuai dengan keaktifan semua anggota pengurus P3A “Tirto Mulyo” dengan memperhatikan daftar hadir selama periode kerja selama periode penarikan iuran wajib.

(12)

HUBUNGAN P3A DENGAN BPD / LKMD Pasal 17

1) Kegiatan P3A dalam pembangunan dan pengelolaan air ditingkat usaha tani dikoordinasikan dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD).

2) Program kerja P3A harus berkesinambungan dan terpadu dengan program Desa/BPD/LKMD.

3) BPD/LKMD wajib membantu P3A dalam pembinaan dan menggerakkan swadaya masyarakat untuk bergotong royong, mengelola, memelihara dan membangun jaringan irigasi.

4) BPD/LKMD turut meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota P3A khususnya dan anggota masyarakat umumnya secara berkesinambungan dalam pengelolaan jaringan irigasi.

BAB V

PELANGGARAN DAN SANGSI Pasal 18

Bentuk-bentuk pelanggaran yang dikenakan sangsi adalah sebagai berikut: 1) Pintu bagi saluran sekunder bersole hanya boleh dibuka oleh Juru

Pintu Air (JPA) atau pengurus P3A (Pelaksana Teknis) atas izin Juru Pintu Air (JPA).

2) Pintu air (bangunan bagi sadap) atau pintu pembagian air atau pintu bendungan sungai alam hanya boleh dibuka oleh pengurus P3A, atau anggota, atas izin pengurus P3A, dan apabila dibuka tanpa izin pengurus maka dikenakan sangsi denda Rp. 100.000,-(seratus ribu rupiah)

3) Sengaja atau tidak sengaja merusak bangunan saluran irigasi dikenakan denda Rp. 300.000 (Tiga Ratus Ribu Rupiah)

4) Sengaja atau tidak sengaja merusak pintu bagi dikenakan denda Rp. 500.000 (Lima Ratus Ribu Rupiah)

5) Mencuri air atau mengambil air untuk pertanian diluar giliran tanpa izin pengurus dikenakan denda Rp. 50.000 (Lima puluh ribu rupiah)

6) Membuang sampah dengan sengaja di dalam saluran irigasi dikenakan denda sebesar Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) 7) Untuk menjaga kelestarian saluran, dihimbau kepada pemilik

tanah yang dekat dengan saluran diharapkan untuk tidak menanam pohon tanaman keras di dekat saluran paling dekat 4 meter dari pinggir saluran, dan apabila menanaman maka tanaman dicabut oleh pemilik atas perintah pengurus P3A,

8) Pengurus yang menyalahgunakan hak dan wewenangnya, memakai uang kas untuk kepentingan pribadi atau mengambil air pada saat bukan gilirannya, maka yang bersangkutan diberi peringatan dan apabila setelah diberi peringatan masih juga melakukannya, maka yang bersangkutan diberhentikan serta mengganti segala kerugian kepada organisasi.

9) Pengurus atau pelaksana teknis yang menjual air dikenakan sanksi, mengembalikan uang atau barang yang telah diterimanya untuk kas P3A dan yang bersangkutan diberi peringatan dan apabila setelah diberi peringatan masih juga melakukannya, maka

(13)

yang bersangkutan diberhentikan sebagai pengurus serta mengganti segala kerugian kepada organisasi..

10) Anggota atau petani dan Pengurus P3A yang melakukan jual beli air dikenakan denda sebesar Rp. 50.000,- ( lima puluh ribu rupiah) 11) Apabila ada anggota yang tidak mengikuti kegiatan gotong royong

yang diadakan oleh P3A, tanpa ada pemberitahuan maka dikenakan denda sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) 12) Anggota maupun pengurus yang menolak atau tidak

mengindahkan sangsi terhadap suatu pelanggaran, maka dikenakan sangsi untuk diproses sesuai hukum yang berlaku oleh pemerintah Desa Karangpule.

Pasal 19

1. Semua denda yang diperoleh dimasukkan ke dalam kas P3A “TIRTO MULYO” dan semua anggota berhak melaporkan setiap pelanggaran kepada pengurus.

2. Pengurus P3A “TIRTO MULYO” berwenang melakukan penyelidikan terhadap pelanggaran dan apabila ditingkat pengurus tidak bisa diselesaikan, maka diselesaikan ditingkat pemerintahan desa atau kecamatan.

BAB VI P E N U T U P

Pasal 20

1. Ketentuan yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini ditentukan oleh rapat anggota dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pada Bab I pasal 1 ayat 1.

2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku setelah mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang

Desa Karangpule, 7 Januari 2021

Perkumpulan Petani Pemakai Air ( P3A ) “ TIRTO MULYO ” Desa Karangpule Ketua P3A ( Bambang Hermanto ) Sekertaris P3A ( Ginanjar Diantara ) Mengetahui,

Dinas PUPR Kab. Kebumen Kepala UPTD PJI Kedungsamak

( Dwi Agus Cahyono, S.Sos ) Pembina Tk. I

NIP. 19660822 198703 1 006

Kepala Desa

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Bukan hanya mengatur tentang keseluruhan tata-kelola partai, AD/ART juga menjadi pandu yang mengarahkan dan menjadi lambaran gerak dan kinerja partai di semua bidang. Karena

Anggota Luar Biasa adalah perusahaan sebagaimana dimaksud pasal 1 ayat 3 dalam Anggaran Dasar ini yang berskala Nasional atau Internasional yang terdaftar langsung pada

Musyawarah Besar HMIF Itenas membahas penyampaian Laporan Pertanggung Jawaban Badan Pengurus dan Badan Perwakilan Anggota serta pembahasan AD/ART dan GBHO yang diadakan 1 (satu)