Deddy el Rashid GP,MCIBSE
Advisor ASATHI Core Founder GBCI
Chapter President ASHRAE 2013 BOMA Indonesia
Surabaya 12 Desember 2015 Trilium Office Tower
•
Is " a high performance property " that considers and
reduces its impact on environmental and human health
•
Is designed to use less Energy and water and to reduce
life cycle environmental impact of the materials used.
•
This is achieved through better sitting, design, material
selection, construction, operation, maintenance, removal
and possible reuse.
PERMEN PU 02/PRT/M/2015 TENTANG
BANGUNAN GEDUNG HIJAU
Bangunan Gedung Hijau adalah Bangunan yang
memenuhi persyaratan bangunan gedung dan
memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam
penghematan energy, air, dan sumber daya lainnya
melalui penerapan prinsip bangunan gedung hijau
sesuai dengan fungsi dan klasifikasi dalam setiap
tahapan penyelengaraanya
PERGUB 38 TAHUN 2012 TENTANG BANGUNAN
HIJAU
Bangunan Hijau adalah Bangunan yang
bertanggung jawab terhadap ligkungan dan
sumber daya yang effisien dari sejak perencanaan,
pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan,
pemeliharaan sampai dekontruksi
Meningkatkan Standar Bangunan ,
Mengurangai Penggunan Sumber Daya Alam, Menghemat Energy dan memperpanjang
ketersediana Sumber Daya Alam
Mengurangi Emisi CO2 , Mengurangi Dampak Pemanasan Global , Mempertahankan Dampak Lingkungan untuk Generasi yang
akan datang
Mengoptimalkan Investasi ,mengurangi
biaya operasi, menambah keuntungan dan
memperbaiki Kinerja Keuangan
Financial
Benefit
National
Benefit
Global
Benefit
6• Mengurangi Pengunaan sumber daya
alam
• Menjaga Udara ,Air, Kelestarian
Lingkungan
• Menambah Kenyaman Manusia
• Memperbaiki Kwalitas Udara
• Membangun infrastruktur disekitanya
• Memperbaiki Kwalitas Hidup
Sekitarnya
• Memperbaiki Produktivitas
• Memperbaiki Nilai Bangunan
Lingkungan
Kesehatan dan
Keselamatan
Komunitas
Ekonomi
Manfaat Lainnya
Description1: Starting Point, 2: IMB, 3. First SLF, 4. SLF
1
Planning and Design2
4
Construction Operation and Maintenance NEW BUILDING3
EXISTING BUILDINGExisting Building is a building which has one year minimum in operation and maintenance phase
Desain Bangunan Standar Teknis Bangunan Baru IMB Actual Performance SLF1 Audit Energi Awal Konsumsi energi eksisting
Proposal Rencana Kerja Penghematan Energi Actual Performance SLF2...3
BANGUNAN EKSISTING
BANGUNAN BARU
Rekomendasi instansi teknis terkait Rekomendasi instansi teknis terkaitRATING ANALYSIS WRITTING METHODS
Regulation : • SNI, ASHRAE • Peraturan: PP, Perda, Permen • Keputusan: KepPres• Local Need and Specifications
BANGUNAN GEDUNG HIJAU Pemerintah Badan Sertifikasi
Peraturan, Ketentuan dan Perundang-undangan Bangunan Gedung Hijau
Sistem Rating peringkat Green Building IMB/SLF Sertifikasi Green Building Masyarakat Perbankan Konsultan Industri Kontraktor Developer
GREENSHIP EXISTING BUILDING V 1.0
4 LEVEL : PLATINUM , GOLD , SILVER , BRONZE
10 PRE REQUISITE
41 CRITERIA
117 POINT
13 BONUS
6 MONTH “ PERFORMANCE PERIOD”
12 MONTH OCCUPANCY PERIOD
Category
Point
Maximum
Percentage
1.Appropriate Site Development
16
13,68%
2.Energy Efficiency & Conservation
36
30,77 %
3.Water Conservation
20
17,09 %
4.Material Resource and Cycle
12
10,26 %
5.Indoor Health and Comfort
20
17,09 %
6.Building Environment Management
13
11,11 %
TOTAL POINT
117
100 %
GREENSHIP CATEGORY
Energy Efficiency and Conservation
(2 prerequisites +5 criterias + 2 bonus,
36 points + 8 bonus points)
Water Conservation
(1 prerequisite + 7 criterias + 1 bonus, 20 points + 2 bonus points)
Indoor Health and Comfort (1 prerequisite + 8 criterias,
20 points)
Appropiate Site Development (2 prerequisites +8 criterias,
16 points)
Material Resources and Cycle (3 prerequisites + 5 criterias,
12 points)
Building Environment Management (1 prerequisite + 5 criterias,
13 points)
Jumlah Kriteria : (10P + 41K + 3B) Jumlah Nilai : (117P + 10B)
KRITERIA
DALAM
PERGUB BANGUNAN
GEDUNG HIJAU
BANGUNAN BARU BANGUNAN EKSISTING
Pengelolaan bangunan masa konstruksi Pengelolaan Lahan dan Limbah Efisiensi Energi Efisiensi Air
Kualitas Udara dan Kenyamanan Termal
5 KRITERIA
Pengelolaan bangunan masa operasional Konservasi dan Efisiensi Energi Konservasi dan Efisiensi Air Kualitas Udara dan Kenyamanan TermalNB Ver 1.0
EB Ver 1.0
Min Point
Min Point
Maximum Points
101
117
Platinum
74
73%
86
Gold/Emas
58
57%
67
Silver/Perak
47
46%
54
Bronze/Perunggu
36
35%
41
%
Achievement
≥ 2,500 m2
Data untuk
GBCI
Bapedal
SLF
ELIGIBILITY
Luas bangunan sekurang-kurangnya 2500m
2
Telah memiliki Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat
Bersedia menandatangani surat yang berisi
persetujuan untuk memperbolehkan seluruh data
gedung dipergunakan untuk dipelajari dalam studi
kasus yang diselenggarakan oleh GBC INDONESIA.
Telah memiliki laporan implementasi Pengelolaan
ASA
P
P
P
P
P
GREENSHIP EB PREREQUISITE
Site Management Policy
Motor Vehicle Reduction Policy
Policy and Energy Management Plan
Minimum Building Energy Performance
Water Management Policy
ASD
ASD
EEC
WAC
P
P
P
P
P
GREENSHIP EB PREREQUISITE
No Smoking Campaign
Fundamental Refrigerant
Material Purchasing Policy
Waste Management Policy
Operation & Maintenance Policy
BEM
IHC
MRC
MRC
MRC
ASD-P1
Site Management Policy
Appropriate Site and Development
Tujuan:
Mendorong pemilik tapak untuk memiliki sistem pemeliharaan
secara terpadu dalam jangka pendek maupun jangka
panjang, sehingga dampak negatif dari tapak dapat diatasi
atau diminimalisasikan.
Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen
manajemen puncak mengenai pemeliharaan eksterior
bangunan, manajemen hama terpadu/integrated pest
management (IPM), dan gulma serta manajemen habitat
sekitar tapak dengan menggunakan bahan-bahan tidak
beracun.
ASD-P2
Motor Vehicle Reduction Policy
Appropriate Site and DevelopmentTolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen
manajemen puncak untuk melakukan berbagai tindakan
dalam rangka mencapai pengurangan kendaraan
pribadi, contohnya car pooling, feeder bus, voucher
kendaraan umum, dan diskriminasi tarif parkir.
Tujuan:
Mendorong
penghuni
dan
tamu
gedung
untuk
menggunakan
kendaraan
umum
dan
mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi.
EEC P1 Energy Efficiency and Conservation
Policy and Energy Management Plan
Tujuan:
Menetapkan kebijakan upaya penghematan energi dalam
sistem manajemen penggunaan energi.
Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen dari
manajemen puncak yang mencakup: adanya audit energi,
target penghematan dan action plan berjangka waktu
tertentu oleh tim energi.
EEC P2 Energy Efficiency and Conservation
Minimum Building
Energy Performance
Tujuan:
Menetapkan kinerja minimum energi gedung sebagai upaya
efisiensi energi.
Tolok Ukur:
1. a. Memperlihatkan IKE listrik selama 6 bulan terakhir sampai
lebih kecil dari standar IKE listrik yang ditentukan oleh GBC
INDONESIA (Perkantoran 250 kWh/m
2.tahun, Mall 450
kWh/m
2.tahun dan Hotel atau Apartemen 350 kWh/m
2.tahun).
Atau
2. b. Memperlihatkan adanya penghematan energi 5 % atau
lebih pada 6 bulan terakhir.
WAC-P1 Water Conservation
Water Management Policy
Tujuan:
Menetapkan kebijakan upaya konservasi air dalam sistem
manajemen penggunaan air.
Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen dari
manajemen puncak yang mencakup :
adanya audit air, target penghematan dan action plan
berjangka waktu tertentu oleh tim konservasi air.
Indoor Health and Comfort
Tolok Ukur:
Adanya kampanye dilarang merokok yang mencakup
dampak negatif dari merokok terhadap diri sendiri
dan lingkungan dengan minimal pemasangan
kampanye tertulis secara permanen di setiap lantai.
Tujuan:
Mengajak pengguna gedung untuk tidak merokok di area
gedung.
No Smoking Campaign
P
Indoor Health and Comfort
MRC P1
Fundamental Refrigerant
Material Resources and Cycle
Tujuan:
Mengurangi dampak kerusakan lapisan ozon akibat penggunaan material yang mengandung Ozone Depleting Substance (ODS), dengan Ozone Depleting Potential (ODP)=1
Tolok Ukur:
1. a. Menggunakan Refrigeran non-CFC dan Bahan Pembersih yang
memiliki nilai Ozone Depleting Potential (ODP) kecil, <1 atau
b. Apabila masih menggunakan CFC sebagai refrigeran, diperlukan adanya Audit dan rencana phase out dalam penggunaan CFC
sebagai refrigeran dalam kurun waktu 3 tahun mendatang serta mengurangi konsumsi CFC dari kebocoran dan kerusakan mesin pendingin yang dinyatakan dalam Refrigerant Management System
Plan atau RMS Plan
MRC P2
Material Purchasing Policy
Material Resources and Cycle
Tujuan:
Mendorong penggunaan material yang ramah lingkungan
Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat kebijakan manajemen puncak yang memprioritaskan pembelanjaan semua material yang ramah lingkungan dalam daftar di bawah ini:
a. Produksi regional
b. Bersertifikat SNI / ISO / ecolabel c. Material yang dapat didaur ulang (recycle)
d. Material Bekas (reuse)
e. Material Terbarukan (renewable) f. Kayu bersertifikasi
g. Material modular atau Pre fabrikasi
P
h. Lampu yang tidak mengandung merkuri i. Insulasi yang tidak mengandung styrene j. Plafond atau Partisi yang tidak
mengandung asbestos
k. Produk kayu komposit dan agrifiber beremisi formaldehyde rendah
l. Produk cat dan karpet yang beremisi VOC rendah
MRC P3
Waste Management Policy
Material Resources and Cycle
Tujuan:
Mendorong pengelolaan sampah yang ramah lingkungan
Tolok Ukur:
Adanya surat pernyataan yang memuat kebijakan
manajemen puncak yang mengatur pengelolaan sampah
berdasarkan pemisahan antara:
a. Sampah Organik,
b. Sampah Anorganik
c. Sampah yang Mengandung B3
BEM P1
Operation & Maintenance
Policy
Building Environment Management
Tolok Ukur:
Adanya Rencana operation & maintenance yang mendukung
sasaran
pencapaian
rating
rating
GREENSHIP
EB,
dititikberatkan pada:
sistem mekanikal & elektrikal, sistem plambing dan kualitas
air, pemeliharaan eksterior & interior, purchasing dan
pengelolaan sampah.
Mencakup :
Struktur organisasi, Standar Prosedur Operasi dan
pelatihan, program kerja,anggaran, laporan berkala minimum
tiap 3 bulan.
Tujuan:
Menetapkan rencana operation & maintenance yang baik
secara berkesinambungan.
Appropriate Site Development
Prerequisite 1 Site Management PolicyPrerequisite 2 Motor Vehicle Reduction Policy ASD 1 Community Accessibility 2
ASD 2 Motor Vehicle Reduction 1
ASD 3 Bicycle 2
ASD 4 Site Landscaping 3
ASD 5 Heat Island Effect 2
ASD 6 Storm Water Management 2
ASD 7 Site Management 2
ASD 8 Building Neighbourhood 2 16
ASD 1
Community Accessibility
Appropriate Site and Development
Tolok Ukur:
1. Terdapat minimal 5 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan utama sejauh 1500 m dari tapak.
2. Menyediakan fasilitas pejalan kaki yang aman, nyaman dan bebas dari perpotongan akses kendaraan bermotor untuk menghubungkan minimal 3 fasilitas umum diatas dan atau dengan stasiun transportasi masal.
Tujuan:
Untuk menghargai lokasi gedung yang memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mempermudah masyarakat untuk mencapai berbagai fasilitas dalam kegiatan sehari-hari.
1
pt1
pt2
ptsASD 1
Community Accessibility
(continue…)
Appropriate Site and Development
Tolok Ukur:
3. a. Adanya halte atau stasiun transportasi umum dalam jangkauan 300 m dari gerbang lokasi bangunan dengan perhitungan di luar jembatan penyeberangan dan ramp.
atau
b. Menyediakan shuttle bus bagi pengguna gedung untuk mencapai stasiun transportasi umum atau car pooling yang terintegrasi dengan shuttle bus tersebut. Jumlah bus minimum 2 unit.
atau
c. Menyediakan fasilitas jalur pejalan kaki di dalam area gedung untuk menuju ke halte atau stasiun transportasi umum terdekat, yang aman dan nyaman sesuai dengan Permen PU No.30/PRT/M/2006 Bab 2B.
3
pts1
pt1
ptASD 2
Motor Vehicle Reduction
Appropriate Site and Development
Tolok Ukur:
Adanya implementasi dari salah satu opsi: car pooling,
feeder bus, voucher kendaraan umum, dan diskriminasi
tarif parkir.
Tujuan:
Mendorong
penghuni
dan
tamu
gedung
untuk
menggunakan
kendaraan
umum
dan
mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi.
1
ptASD 3
Bicycle
Appropriate Site and Development
Tolok Ukur:
1. Adanya parkir sepeda yang aman sebanyak 1 unit parkir per 30 pengguna gedung tetap.
2. Apabila memenuhi butir 1 di atas dan menyediakan tempat ganti baju khusus dan kamar mandi khusus pengguna sepeda untuk setiap 25 tempat parkir sepeda.
Tujuan:
Mendorong penggunaan sepeda bagi penghuni dan tamu gedung dengan memberikan fasilitas yang memadai bagi pengguna sepeda sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan polusi udara dari bahan bakar fosil.
2
pts1
ptASD 6
Storm Water Management
Appropriate Site and Development
Tolok Ukur:
1A. Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas lahan ke jaringan drainase kota sebesar 50% total volume hujan harian yang dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada bulan basah.
atau
1B. Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas lahan ke jaringan drainase kota sebesar 75% total volume hujan harian yang dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada bulan basah.
Tujuan:
Mengurangi beban jaringan drainase kota akan limpasan air hujan
baik secara kuantitas maupun kualitas, dengan sistem manajemen air hujan secara terpadu.
2
pts1
ptEnergy Efficiency and Conservation
Prerequisite 1 Policy and Energy Management Plan Prerequisite 2 Minimum Building Energy Performance EEC 1 Optimized Efficiency Building Energy
Performance
16
EEC 2 Testing, Recommisioning or Retrocommisioning
2
EEC 3 System Energy Performance 12
EEC 4 Energy Monitoring and Control 3
EEC 5 Operation and Maintenance 3
EEC 6 On Site Renewable Energy 5B
EEC 7 Less Energy Emission 3B
36
EEC 1 Energy Efficiency and Conservation
Optimized Efficiency Building Energy
Performance
16
ptsTujuan:
Mengoptimalisasi efisiensi kebutuhan energi gedung.
Tolok Ukur:
1. a. Apabila IKE gedung menunjukkan 5% lebih kecil dari 120% IKE listrik standar acuan dalam 6 bulan terakhir maka mendapat 4 poin. Selanjutnya setiap kelipatannya akan mendapatkan tambahan 1 poin dengan maksimal 8 poin. Atau
b. Apabila IKE gedung menunjukkan 3% lebih kecil dari 100% IKE listrik standar acuan dalam 6 bulan terakhir maka mendapat 9 poin. Selanjutnya setiap kelipatannya akan mendapatkan tambahan 1 poin dengan maksimal 16 poin.
Atau
2. Apabila IKE gedung lebih dari 120% IKE listrik standar acuan, maka setiap penurunan 10% dalam kurun waktu 6 bulan terakhir mendapatkan 1 poin dengan maksimal 3 poin.
1-3
pts4-8
pts 9-16 ptsEEC 2 Energy Efficiency and Conservation
Testing, Recommisioning or
Retrocommisioning
2
ptsTujuan:
Untuk mengetahui performance index system yang digunakan sebagai acuan langkah penghematan energi.
Tolok Ukur:
1. A. Pernah melakukan komisioning ulang atau retrokomisioning pada peralatan utama MVAC (Mechanical Ventilation and Air
Conditioning) (misalnya: chiller) dalam kurun waktu 1 tahun
sebelumnya;
atau
B. Adanya komisioning berkelanjutan secara berkala dalam waktu maksimal 3 tahun.
2. Bila poin di atas terpenuhi maka ada tambahan poin untuk testing, komisioning ulang atau retrokomisioning pada Sistem MVAC (AHU, pompa, cooling tower) secara keseluruhan.
1
pts1
ptsEEC 4 Energy Efficiency and Conservation
Energy Monitoring & Control
3
ptsTujuan:
Mendukung prosedur pemantauan, pencatatan dan pengendalian konsumsi energi.
Tolok Ukur:
1.a. Penyediaan kWh meter yang meliputi: • Sistem tata udara,
• Sistem tata cahaya dan kotak kontak, • Sistem beban lainnya
• Ruang yang tidak dikecualikan atau dikondisikan;
b. Adanya pencatatan rutin bulanan hasil pantau dan koleksi data pada kWh meter.
Pencatatan dilakukan selama minimum 6 bulan terakhir
1
ptEEC 5 Energy Efficiency and Conservation
Operation and Maintenance
3
ptsTujuan:
Mengarahkan suatu proses operasional secara sistematis dan sesuai standar baku peralatan dengan tujuan penghematan energi.
Tolok Ukur:
1. Panduan pengoperasian dan pemeliharaan seluruh sistem AC (chiller, Air Handling Unit, cooling tower).
2. Jika butir 1 sudah terpenuhi, maka ditambah dengan adanya Panduan pengoperasian dan pemeliharaan secara berkala seluruh sistem peralatan lainnya (sistem transportasi dalam gedung, sistem distribusi air bersih & kotor (pompa) dan pembangkit listrik cadangan.
3. Adanya laporan bulanan selama minimum 6 bulan terakhir untuk kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sistem gedung sesuai dengan format yang tercantum dalam panduan pengoperasian dan pemeliharaan.
1
pt1
ptWater Conservation
Prerequisite 1 Water Management Policy
WAC 1 Water Sub-Metering
1
WAC 2 Water Monitoring Control2
WAC 3 Fresh Water Efficiency8
WAC 4 Water Quality1
WAC 5 Recycled Water5
WAC 6 Potable Water1
WAC 7 Deep Well Reduction2
WAC 8 Water Tap Efficiency2B
20
WAC 1 Water Conservation
Water Sub-Metering
1
ptTujuan:
Memantau konsumsi air pada sub-sistem gedung.
Tolok Ukur:
1.
Adanya sub-meter konsumsi air pada sistem area
WAC 2
Water Monitoring Control
2
pts Water ConservationTujuan:
Mencegah terjadinya kebocoran air pada sistem plambing.
Tolok Ukur:Adanya standar prosedur operasi dan pelaksanaannya
mengenai pemeliharaan dan pemeriksaan sistem
plambing secara berkala untuk mencegah terjadinya
kebocoran dan pemborosan air dengan menunjukan
neraca air dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi
perdana*.
2
pts* Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
WAC 5
Recycled Water
5
ptsWater Conservation
Tujuan:
Mendorong kreatifitas dalam memanfaatkan air terpakai sebagai sumber air untuk kebutuhan gedung selain dari sumber air primer, yaitu air tanah atau air jaringan kota.
Tolok Ukur:
1. a. Menggunakan air daur ulang dengan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan make up water cooling tower. Tolok Ukur ini hanya berlaku bagi gedung yang menggunakan cooling tower pada sistem pendinginnya.
atau
b. 100 % kebutuhan irigasi tidak bersumber dari sumber air primer gedung (PDAM dan air tanah).
1
ptWAC 5
Recycled Water
(continue…..)
Water Conservation
2. Menggunakan air daur ulang dengan kapasitas yang
cukup untuk kebutuhan flushing WC sesuai dengan
standar WHO untuk medium contact (<100 Fecal
Coliform /100 ml).
3. Mempunyai sistem air daur ulang yang keluarannya
setara dengan standar air bersih sesuai Permenkes No.
416 thn 1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
2
ptsWAC 8
Water Tap Efficiency
2
bnsWater Conservation
Tujuan:
Meminimalisasi pemborosan dengan pengontrolan perilaku
pengguna air dengan pemakaian fixture pengontrol air pada
gedung.
Tolok Ukur:
1.
a. 50% penggunaan keran air pada area publik
menggunakan fitur auto stop.
atau
b. 80% penggunaan keran air pada area publik
menggunakan fitur auto stop.
2
bnsIndoor Health and Comfort
20
Prerequisite 1 No Smoking Campaign
IHC 1 Outdoor Air Introduction 2 IHC 2 Environmental Tobacco Smoke Control 2 IHC 3 CO2 and CO Monitoring 2 IHC 4 Physical and Chemical Pollutants 6 IHC 5 Biological Pollutant 3 IHC 6 Visual Comfort 1 IHC 7 Acoustic Level 1 IHC 8 Building User Survey 3
IHC 3
CO
2
and CO Monitoring
Tolok Ukur:
1. Untuk ruangan-ruangan dengan kepadatan tinggi (seperti ballroom/ruang serba guna, ruang rapat umum, ruang kerja umum, pasar swalayan/supermarket) dilengkapi dengan instalasi sensor gas karbon dioksida (CO2) yang memiliki mekanisme untuk mengatur jumlah ventilasi udara luar sehingga konsentrasi CO2 di dalam ruangan tidak lebih dari 1.000 ppm. Sensor diletakkan 1,5 m di atas lantai dekat return air grille.
atau
b. Untuk ruang parkir tertutup di dalam gedung dilengkapi dengan instalasi sensor gas karbon monoksida (CO) yang memiliki mekanisme untuk mengatur jumlah ventilasi udara luar sehingga konsentrasi CO di dalam ruangan tidak lebih dari 23 ppm. Sensor diletakkan 50 cm di atas lantai dekat exhaust
grille.
Tujuan:
Memantau konsentrasi CO2 dan CO dalam mengatur masukan udara segar sehingga menjaga kesehatan pengguna gedung.
2
pts2
pts2
ptsIHC 4
Physical and Chemical Pollutants
Tujuan:
Membuktikan bahwa kadar pencemar fisik dan kimia udara
dalam ruangan berada pada tingkat polusi udara yang
dapat diterima, sehingga mendukung kesehatan pengguna
gedung.
6
pts Indoor Health and ComfortTolak Ukur:
Pengukuran kualitas udara dalam ruang dilakukan secara random
dengan titik sampel pada lobi utama, ruang kerja atau ruangan
yang disewa tenant. Pengukuran dilakukan minimal 1 titik sampel
per 1000 m
2atau jumlah maksimal penilaian sampel adalah 25
IHC 6
Visual Comfort
Tolok Ukur:
Hasil pengukuran menunjukkan tingkat pencahayaan
(iluminasi) di setiap ruang kerja sesuai dengan SNI
6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem
Pencahayaan.
Tujuan:
Mengatur tingkat pencahayaan yang sesuai dengan daya
akomodasi mata untuk menjaga kenyamanan visual
1
pts1
ptIHC 8
Building User Survey
Tolok Ukur:
1. Mengadakan survei kenyamanan pengguna gedung
antara lain meliputi suhu udara, tingkat pencahayaan
ruang, kenyamanan suara, kebersihan gedung dan
keberadaan hama pengganggu (pest control).
Responden minimal sebanyak 30% dari total
pengguna gedung
Tujuan:
Memperoleh penilaian tentang tingkat kenyamanan
pengguna gedung melalui survei yang baku terhadap
pengaruh kenyamanan ruang.
3
pts1
ptIHC 8
Building User Survey
(continue…)
2. a. Memenuhi poin 1, dan jika hasil survei menyatakan
60% total responden merasa nyaman,
Atau
b. Memenuhi poin 1, dan jika hasil survei menyatakan
80% total responden merasa nyaman.
3. Apabila memenuhi poin 1, dan jika hasil survei
menyatakan kurang dari 60% total responden
merasa nyaman, tetapi melakukan tindak lanjut
berupa perbaikan dan kemudian melakukan survei
kedua sehingga hasil survei menyatakan minimal 60%
total responden merasa nyaman.
3
pts1
ptIndoor Health and Comfort
2
ptMaterial Resources and Cycle
12
Prerequisite 1 Fundamental Refrigerant Prerequisite 2 Material Purchasing Policy Prerequisite 3 Waste Management Policy
MRC 1 Non ODS Usage 2
MRC 2 Material Purchasing Practice 3
MRC 3 Waste Management Practice 4
MRC 4 Hazardous Waste Management 2
MRC 1
Non ODS Usage
2
ptsMaterial Resources and Cycle
Tujuan:
Mendorong penggunaan bahan refrigerant yang tidak
merusak lapisan ozon
Tolok Ukur:
Menggunakan seluruh sistem pendingin ruangan
dengan bahan refrigerant yang memiliki ODP = 0
(non CFC dan non HCFC).
MRC 2
Material Purchasing Practice
3
ptsMaterial Resources and Cycle
Tujuan:
Mengimplementasikan pembelanjaan material ramah lingkungan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen bangunan
Tolok Ukur:
1. a. Adanya dokumen yang menjelaskan pembelanjaan material sesuai dengan kebijakan dalam prasayarat 2, paling sedikit 3 dari material yang ditetapkan pada daftar material ramah lingkungan dengan jumlah pembelian sebagaimana disebutkan pada “tujuan” dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*. atau
1
pt(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
MRC 3
Waste Management Practice
4
ptsMaterial Resources and Cycle
Tujuan:
Mendorong pengurangan beban sampah ke TPA melalui manajemen sampah yang meliputi pemilahan dan pengolahan lebih lanjut.
Tolok Ukur:
1. Adanya Standar Prosedur Operasi , Pelatihan dan Laporan untuk mengumpulkan dan memilah sampah berdasarkan jenis organik dan anorganik dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*.
2. Jika telah melakukan pemilahan organik dan anorganik, melakukan pengolahan sampah organik secara mandiri atau bekerja sama dengan badan resmi pengolahan limbah organik.
1
pt1
pt(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
MRC 3
Waste Management Practice
4
ptsMaterial Resources and Cycle
Tolak Ukur:
3. Jika telah melakukan pemilahan organik dan anorganik, melakukan pengolahan sampah anorganik secara mandiri atau bekerja sama dengan badan resmi pengolahan limbah anorganik yang memiliki prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). 4. Adanya upaya pengurangan sampah kemasan yang terbuat
dari styrofoam dan non-food grade plastic.
5. Adanya upaya penanganan sampah dari kegiatan renovasi ke pihak ketiga minimal 10% dari total anggaran renovasi dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana*.
1
pt1
pt(*) Untuk sertifikasi berikutnya, diperlukan laporan setiap 6 bulan dalam 3 tahun terakhir berdasarkan laporan tahunan.
Building Environment Management
13
Prerequisite 1 Operation & Maintenance Policy
BEM 1 Innovations 5
BEM 2 Design Intent & Owner's Project Requirement 2 BEM 3 Green Operational & Maintenance Team 2 BEM 4 Green Occupancy/Lease 2 BEM 5 Operation and Maintenance Training 2
BEM 3
Green Operational & Maintenance
Team
Building Environment Management
Tolok Ukur:
1. Adanya satu struktur yang terintegrasi di dalam struktur
operasional gedung yang bertugas menjaga penerapan
prinsip sustainability/ green building.
2. Minimal terlibat seorang Greenship Profesional dalam
operational and maintenance bekerja penuh waktu (full
time).
Tujuan:
Membantu mengimplementasikan operasional gedung agar
sesuai dengan cara-cara yang bersifat sustainable/green.
2
pts1
ptBEM 4
Green Occupancy/Lease
Building Environment Management
Tolok Ukur:
1. a. Untuk bangunan komersial: memiliki Lease Agreement yang memuat klausul-klausul bahwa Penyewa/Tenant akan memenuhi kriteria-kriteria dalam GREENSHIP for Existing Building minimum 1 rating dalam tiap kategori ASD, EEC, WAC, IHC dan MRC.
atau
b. Untuk bangunan yang dipakai sendiri, memiliki SOP dan Training yang mencakup upaya-upaya untuk memenuhi kriteria-kriteria dalam GREENSHIP for Existing Building minimum 1 rating dalam tiap kategori ASD, EEC, WAC, IHC dan MRC.
Tujuan:
Memberikan arahan kepada pengguna gedung atau tenant agar penggunaan gedung dapat sejalan dengan prinsip Green Building.
2
pts2
ptBEM 5
Operation and Maintenance
Training
Building Environment Management
Tolok Ukur:
1. Adanya jadwal berkala minimum tiap 6 bulan & Program Training dalam pengoperasian dan pemeliharaan untuk tapak, energi, air, material dan HSES (Health Safety Environmental and
Security).
2. Adanya bukti pelaksanaan pelatihan tentang pengoperasian dan pemeliharaan untuk tapak, energi, air, material dan program HSES berikut dengan evaluasi dari pelatihan tersebut.
Tujuan:
Meningkatkan standar kompetensi dari tenaga-tenaga operation
and maintenance bangunan dalam rangka kepahaman terhadap
praktik-praktik Green Building.
2
pts1
pt65