ANALISIS KORESPONDENSI
KECENDERUNGAN DARI FAKTOR-FAK TOR
YANG MEMPENGAR UHI GIZI BALITA DI JAWA
TIMUR
Laporan Tugas Akhir
D3-Statistika 2009
Selasa, 12 Juni 2012
OLEH : RATNA AYU M
DOSEN PEMBIMBING : IR. SRI PINGIT
WULANDARI,M.SI
Latar Belakang
Permasalahan gizi pada Balita (%)
Status gizi 2003 2005
gizi buruk 8.55 8.8
gizi kurang 19.62 19.24
gizi baik 69.59 68.48
gizi lebih 2.24 3.48
(Badan Pusat Statistik,2009)
Status gizi 2007
gizi buruk 5.4
gizi kurang 13
gizi lebih 4.3
(RISKESDAS, 2008).
meningkatnya risiko kematian, terganggunya pertumbuhan fisik dan perkembangan mental serta kecerdasan
Strategi desa siaga dan dalam APBN sebesar 582.4 Milyar di tahun 2006 (Bappenas, 2007)
Jawa Timur : 14 provinsi yang melampaui target balita berstatus gizi baik namun 38% balita di Jawa Timur mengalami kekurangan gizi (Surabaya Post,2012)
Banyak faktor yang mempengaruhi terutama perilaku sehat ibu, maka akan
dianalisis kecenderungan dari faktor-faktor yang mempengaruhi gizi balita
• Karakteristik Balita di Jawa Timur
• Pola Kecenderungan dari Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Gizi Balita di Jawa Timur
Permasalahan
• Dapat menerapkan metode statistika di masyarakat
terutama bidang kesehatan
• Informasi guna menetapkan kebijakan atau upaya untuk
mengurangi angka permasalahan gizi
Manfaat
• Data yang digunakan hanyalah data bayi di Jawa Timur
tahun 2007 hasil survey RISKESDAS
Statistika Deskriptif
• Diagram yang digunakan untuk menyajikan data dengan skala pengukuran nominal atau
ordinal, yang sering juga
dikatakan sebagai data kategorik (Aridinanti, 2007)
Diagram
Lingkaran
• Metode statistika yang menggambarkan dua atau lebih variabel secara simultan dan hasilnya ditampilkan
dalam bentuk tabel yang merefleksikan distribusi bersama atau lebih variabel dengan jumlah kategori yang terbatas (Agresti, 2002)
Uji Independensi
Digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan
beberapa level pada masing-masing variabel
Homogen
Mutually Exclusive dan Mutually Exhaustive
Skala nominal dan skala ordinal
Hipotesis :
Ho: Tidak ada hubungan antara dua variabel yang diamati
H1: Ada hubungan antara dua variabel yang diamati
Statistik Uji :
Kriteria penolakan :
Analisis Korespondensi
Analisis Korespondensi merupakan bagian analisis
multivariate yang mempelajari hubungan antara dua atau
lebih variabel dengan memperagakan baris dan kolom secara
serempak dari tabel kontingensi dua arah dalam ruang vektor
berdimensi rendah dua (Greenacre ,1984).
Koordinat profil baris: Koordinat profil kolom:
(
)(
)
∑
=′
=
′
−
K k k c k r k 1 2 1 2 1v
D
u
D
c
r
P
λ
k c kD
v
G
=
λ
−1 2 k r kD
u
F
=
λ
−1 2Analisis Korespondensi
Total Inersia
(
)
(
(
)
)
=∑∑
(
−)
− − ′ − − − ′ − ′ i j i j j i ij c r c r p tr 2 2 1 c 2 1 r 2 1 c 2 1 r P rc D D P rc D D∑
− = = 1 1 2 J k k λ Kontribusi Relatif
Korelasi axis ke k dan baris ke i =
(
)
( )
(
inersiabariskei)
i ke baris massa fikKorelasi axis ke k dan kolom ke j =
(
)
( )
(
inersiakolomke j)
j ke kolom massa f jk Kontribusi Mutlak
Kontribusi baris ke i dan axis ke k = ( )
( )
(inersiaaxiskek) i ke baris massa ik f
Kontribusi kolom ke j dan axis ke k =
( )
( )
(inersiaaxiskek) j ke kolom massa jk fFaktor-faktor yang Mempengaruhi Gizi Balita
• Pendidikan bapak dan atau ibu
• Pekerjaan Bapak dan atau Ibu
• Ketersediaan dan keamanan makanan • Jumlah Anggota Rumah Tangga • Sanitasi lingkungan • Imunisasi Khaldun, 2008 • Penyebab langsung yaitu infeksi penyakit • Penyebab tidak langsung yaitu layanan kesehatan dan sanitasi UNICEF (1988) dalam Sudayasa (2010) • Tingkat pendidikan ibu • Ketersediaan air bersih • Sanitasi lingkungan Hayati, 2009 dalam Ayunin,2011 • jenis kelamin • umur balita • pendidikan ibu • pekerjaan ibu • jumlah balita • penyakit infeksi Susianto (2012)
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder hasil survey Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia Desember 2008 tentang status gizi balita di Jawa Timur tahun 2007 yang berjumlah 5011 responden.
Variabel Skala Indikator Sumber
X1 Pekerjaan Ibu Nominal 9 Indikator Mahgoub (2006) dalam Khaldun (2008) dan
Susianto (2012)
X2 Jumlah Balita
dalam satu rumah tangga
Ordinal 4 Indikator Mahgoub (2006) dalam Khaldun (2008) dan
Susianto (2012)
X3 Jenis Kelamin
Balita
Nominal 2 Indikator Wahyuni (2003) dalam Paramita (2008) dan
Susianto (2012)
X4 Umur Balita Ordinal 4 Indikator Wahyuni (2003) dalam Paramita (2008) dan
Susianto (2012)
X5 Pendidikan Ibu Ordinal 3 Indikator Khaldun (2008), Hayati (2009) dalam Ayunin
(2011), Wahyuni (2003) dalam Paramita (2008) dan Susianto (2012)
X6 Memanfaatkan
Pelayanan Kesehatan
Nominal 2 Indikator UNICEF (1988) dalam Sudayasa (2010)
X7 Pencemaran Air Nominal 3 Indikator Hayati (2009) dalam Ayunin (2011) dan UNICEF
(1988) dalam Khaldun (2008)
X8 Sanitasi
Lingkungan
Nominal 3 Indikator UNICEF (1988) dalam Sudayasa (2010) dan
UNICEF (1988) dalam Khaldun (2008)
X9 Infeksi Penyakit
pada Balita
Nominal 2 Indikator Susianto (2012) dan UNICEF (1988) dalam
Sudayasa (2010)
X10 Suplemen Vitamin
A Balita
Nominal 3 Indikator UNICEF (1988) dalam Khaldun (2008)
Metode Penelitian
1
• Melakukan analisis deskriptif terhadap variabel demografi yaitu
Pekerjaan Ibu (X1), Jumlah Balita dalam Satu Rumah Tangga (X2), Jenis Kelamin Balita (X3), Umur Balita (X4) dan
Pendidikan Ibu (X5) menggunakan diagram lingkaran (pie chart).
2
• Melakukan analisis korespondensi untuk mengetahui kecenderungan dari faktor-faktor yang mempengaruhi gizi balita di Jawa Timur
• Melakukan pengujian independensi masing-masing variabel dengan uji chi-square.
• Melakukan multiple correspondence analysis terhadap masing-masing tabel tabulasi.
• Menentukan nilai inersia.
• Menentukan nilai kontribusi relatif dan kontribusi mutlak. • Menentukan nilai similarity atau jarak chi-square.
Flow Chart Langkah Analisis
Tidak 20% Nilai Ekspektasi<5
Menyusun matrik profil baris dan kolom
Menentukan nilai SVD Menentukan nilai inersia
Menetukan nilai kontribusi mutlak dan relatif
Menetukan nilai similariti Visualisasi dengan plot
Selesai
Menyusun matrik korespondensi Mulai Pengumpulan Data Statistika Deskriptif Uji Independensi Ya Pengkodingan Ulang
Karakteristik Balita di Jawa Timur
61% 2% 0% 5% 10% 1% 15%5% 1% Ibu Rumah Tangga PNS Pegawai BUMN pegawai swasta wiraswasta/pedagang pelayanan jasa petani buruh lainnya 85% 15% 0% 0% 1 anak 2 anak 3 anak 4 anak 52% 48% Laki-laki Perempuan 0% 0% 0% 100% 0-6 bulan 7-12 bulan 13-23 bulan 24-60 bulan 4% 12% 33% 21% 23%
7% Tidak pernah sekolah
Tidak tamat SD Tamat SD tamat SLTP tamat SLTA perguruan tinggi
Uji Independensi
Hipotesis :
Ho: Tidak ada hubungan antara dua variabel yang diamati (Independen) H1: Ada hubungan antara dua variabel yang diamati (Dependen)
Tingkat Signifikan α : 5% X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X1 Chi-Square 25.258 14.772 53.943* 1833.839* 47.909* 75.008* 558.716* 1.935 57.312* 178.136* P-value 0.392 0.064 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.983 0.000 0.000 X2 Chi-Square 25.258 6.481 13.639 61.183* 8.51 18.783* 17.278* 0.544 14.838* 9.409* P-value 0.392 0.090 0.136 0.000 0.037 0.005 0.008 0.909 0.002 0.024 X3 Chi-Square 14.772 6.481 3.526 3.319 0.539 2.931 5.24 3.284 0.002 0.104 P-value 0.064 0.090 0.317 0.651 0.463 0.231 0.037 0.070 0.964 0.747 X4 Chi-Square 53.943* 13.639 3.526 22.283 9.661* 6.624 27.701* 0.014 17.579* 7.45 P-value 0.000 0.136 0.317 0.101 0.022 0.357 0.000 1.000 0.001 0.059 X5 Chi-Square 1833.839* 61.183* 3.319 22.283 45.464* 42.928* 661.914* 4.312 81.42* 361.087* P-value 0.000 0.000 0.651 0.101 0.000 0.000 0.000 0.505 0.000 0.000 X6 Chi-Square 47.909* 8.51 0.538 9.661 45.464* 10.322* 29.284* 0.01 295.562* 123.48* P-value 0.000 0.037 0.463 0.022 0.000 0.006 0.000 0.919 0.000 0.000 X7 Chi-Square 75.008* 18.783* 2.931 6.624 42.928* 10.322* 86.953* 1.434 1.869 12.528* P-value 0.000 0.005 0.231 0.357 0.000 0.006 0.000 0.488 0.393 0.002 X8 Chi-Square 558.716* 17.278* 5.24 27.701* 661.914* 29.284* 86.953* 1.179 37.868* 128.888* P-value 0.000 0.008 0.073 0.000 0.000 0.000 0.000 0.555 0.000 0.000 X9 Chi-Square 1.935 0.544 3.284 0.014 4.312 0.01 1.434 1.179 0.02 1.824 P-value 0.983 0.909 0.070 1.000 0.505 0.919 0.488 0.555 0.887 0.177 X10 Chi-Square 57.312* 14.838* 0.002 17.579* 81.42* 295.562* 1.869 37.868* 0.02 356.699* P-value 0.000 0.002 0.964 0.001 0.000 0.000 0.393 0.000 0.887 0.000 X11 Chi-Square 178.136* 9.409* 0.104 7.45 361.087* 123.48* 12.528* 128.888* 1.284 356.699* P-value 0.000 0.024 0.747 0.059 0.000 0.000 0.002 0.000 0.177 0.000
Pengkodingan Ulang dan Uji Independensi hasil
Pengkodingan Ulang
Variabel Indikator Lama Indikator baru
X1 Pekerjaan
Ibu
1 Ibu Rumah Tangga 1 Ibu Rumah Tangga
2 PNS 2 Ibu yang bekerja 3 Pegawai BUMN 4 Pegawai Swasta 5 Wiraswasta/Pedagang 6 Pelayanan Jasa 7 Petani 8 Buruh 9 Lainnya X2 Jumlah Balita dalam Satu Rumah Tangga 1 1 balita 1 1 Balita 2 2 balita 2 ≥ 2 Balita 3 3 balita 4 4 balita
X4 Umur Balita 1 0-6 bulan 1 0-23 bulan
2 7-12 bulan 3 13-23 bulan 4 24-60 bulan 2 24-60 bulan X5 Pendidikan Ibu 1 Tidak Pernah Sekolah 1 maksimal tamat SD 2 Tidak Tamat SD 3 Tamat SD 4 Tamat SLTP 2 Tamat SLTP 5 Tamat SLTA 3 Tamata SLTA
keatas 6 Tamat Perguruan Tinggi hasil pengujian dependensi setelah dilakukan pengkodingan ulang memberikan kesimpulan yang sama
yaitu variabel-variabel yang saling berhubungan
adalah X1, X2, X4, X5, X6, X7, X8, X10 dan X11.
Reduksi Dimensi
Dimensi Inersia Proporsi Kumulatif
1 0.1918
0.1439
0.1439
2 0.1456
0.1092
0.2531
3 0.1209
0.0907
0.3437
4 0.1192
0.0894
0.4331
5 0.1125
0.0843
0.5175
6 0.1076
0.0807
0.5981
7 0.1054
0.0790
0.6772
8 0.1014
0.0761
0.7532
9 0.0958
0.0718
0.8251
10 0.0880
0.0660
0.8911
11 0.0760
0.0570
0.9481
12 0.0692
0.0519
1.0000
dimensi yang memiliki nilai inersia cukup besar adalah pada dimensi 1 dan
dimensi 2 yaitu sebesar 0.1918 untuk dimensi 1 dengan nilai proporsi 0.1439
yang artinya dimensi 1 mampu menjelaskan keragaman data sebesar 14.39 persen sedangkan untuk dimensi
2 memiliki nilai inersia sebesar 0.1456 dengan proporsi 0.1092 artinya sebesar
10.92 persen keragaman data mampu dijelaskan oleh dimensi 2, sehingga secara keseluruhan keragaman data yang mampu dijelaskan oleh dimensi 1
Kontribusi Mutlak dan Kontribusi Relatif
Variabel Kontribusi Mutlak Kontribusi Relatif Dimensi 1 Dimensi 2 Dimensi 1 Dimensi 2
X1-A 0.015 0.013 0.065 0.044 X1-B 0.023 0.020 0.065 0.044 X2-A 0.000 0.003 0.001 0.028 X2-B 0.000 0.018 0.001 0.028 X4-A 0.001 0.010 0.002 0.013 X4-B 0.000 0.000 0.002 0.013 X5-A 0.103 0.027 0.352 0.069 X5-B 0.018 0.056 0.039 0.092 X5-C 0.092 0.171 0.225 0.317 X6-A 0.033 0.048 0.188 0.204 X6-B 0.076 0.108 0.188 0.204 X7-A 0.004 0.010 0.008 0.016 X7-B 0.007 0.005 0.035 0.018 X7-C 0.016 0.116 0.030 0.167 X8-A 0.000 0.105 0.000 0.229 X8-B 0.066 0.167 0.187 0.360 X8-C 0.120 0.013 0.261 0.021 X10-A 0.052 0.031 0.305 0.139 X10-B 0.125 0.075 0.305 0.139 X11-A 0.095 0.002 0.432 0.008 X11-B 0.156 0.004 0.432 0.008 Keterangan :
X1-A : Ibu Rumah Tangga X1-B : Ibu yang Bekerja X2-A : 1 Balita X2-B : ≥2 Balita X4-A : <24 Bulan X4-B : ≥24 Bulan X5-A : Maksimal tamat SD X5-B : Tamat SLTP
X5-C : tamat SLTA keatas
X6-A : Pemanfaatan Layanan Kesehatan (ya) X6-B : Pemanfaatan Layanan Kesehatan (tidak)
X7-A : Pencemaran Air (ya) X7-B : Pencemaran Air (tidak)
X7-C : Pencemaran Air (tidak ada sumber air) X8-A : Saluran terbuka
X8-B : Saluran tertutup X8-C : Tanpa saluran
X10-A : Suplemen Vitamin A (ya) X10-A : Suplemen Vitamin A (tidak) X11-A : Imunisasi (ya)
Plot Korespondensi
a. X5-c, X7-C dan X5-B b. X1-B, X10-B, X6-B dan X11-B c. X5-A dan X8-C d. X5-B, X1-A, X2-A, X4-B, X6-A, X7-A, X10-A dan X11-AKesimpulan
Sebagian besar balita yang ada di provinsi Jawa Timur berusia antara
24 sampai 60 bulan dengan perbandingan antara balita berjenis
kelamin perempuan dan yang berjenis kelamin laki-laki hampir sama, sementara itu kebanyakan rumah tangga hanya memiliki satu balita dalam satu rumah tangga dengan pekerjaan ibu terbanyak adalah
sebagai ibu rumah tangga dan prosentase terbesar adalah pendidikan ibu hanyalah sampai lulus SD.
Setelah dilakukan analisis korespondensi ternyata ibu yang bekerja
cenderung tidak memberikan vitamin A, imunisasi kepada balitanya serta tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk balita. Hal ini dimungkinkan karena ibu yang bekerja terlalu sibuk dengan
pekerjaannya sehingga kurang memperhatikan keperluan balitanya dibandingkan ibu yang tidak bekerja.
Saran