• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN TERAK NIKEL SEBAGAI AGREGAT DALAM CAMPURAN BETON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN TERAK NIKEL SEBAGAI AGREGAT DALAM CAMPURAN BETON"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN

AGREGAT

TESIS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

PENGGUNAAN TERAK NIKEL SEBAGAI

AGREGAT DALAM CAMPURAN BETON

WAYAN MUSTIKA

NIKEL SEBAGAI

BETON

(2)

PENGGUNAAN

AGREGAT

P

TESIS

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

PENGGUNAAN TERAK NIKEL SEBAGAI

AGREGAT DALAM CAMPURAN BETON

WAYAN MUSTIKA NIM: 1391561012

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

i

NIKEL SEBAGAI

BETON

(3)

ii

PENGGUNAAN TERAK NIKEL SEBAGAI AGREGAT

DALAM CAMPURAN BETON

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil,

Program Pasca Sarjana Universitas Udayana

WAYAN MUSTIKA NIM: 1391561012

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(4)

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 06 AGUSTUS 2015

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA Ir. I Ketut Sudarsana, PhD.

NIP. 19620404 199103 1 002 NIP. 19691016 199601 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Direktur

Program Pasca Sarjana Program Pasca Sarjana

Universitas Udayana Universitas Udayana

Putu Alit Suthanaya, ST, MEngSc., Ph.D. Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S (K)

(5)

iv

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 06 Agustus 2015

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No. : 2337/UN.14.4/HK/2015, Tanggal 03 Agustus 2015

Ketua : Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.

Anggota :

1. I Ketut Sudarsana, ST., Ph.D.

2. Ir. Ngakan Made Anom Wiryasa, MT. 3. Ir. Ida Ayu Made Budiwati, M.Sc., Ph.D. 4. Ida Bagus Rai Widiarsa, ST., MASc., Ph.D.

(6)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur ke hadapan Ida Hyang Widhi Wasa, karena atas asung kertha waranugraha-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tesis ini berhasil di susun berkat pengetahuan dan bimbingan yang kami peroleh dari para dosen selama kuliah pada program Magister Teknik Sipil Universitas Udayana, dukungan dan dorongan dari keluarga tercinta dan para sahabat, oleh karena itu kami secara khusus menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Rektor, Pembantu Rektor dan Staf pada Universitas Udayana.

2. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA, selaku Ketua Program

Magister Teknik Sipil pada Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, sekaligus selaku Dosen Pembimbing I .

4. Bapak Ir. I Ketut Sudarsana, PhD. selaku Dosen Pembimbing II.

5. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan pada Program Magister Teknik Sipil

Universitas Udayana.

6. Rekan-rekan mahasiswa Program Magister Teknik Sipil Universitas Udayana,

terima kasih atas bantuan dan semangat kebersamaan. Terkhusus rekan-rekan seperjuangan yang selalu memberikan semangat dan dorongan yang tiada henti.

(7)

vi

7. Sembah sujud dan terima kasih kepada kedua orang tua kami tercinta, ayahanda

dan ibunda, istri dan anak-anak tercinta serta seluruh keluarga yang telah banyak memberikan bantuan moril maupun materil serta doa yang tulus

Semoga Ida Shang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa membalas setiap kebaikan dari dalam hati sanubari mereka.

Sepenuhnya kami menyadari Tesis ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan saran, masukan dan kritik ke arah penyempurnaan Tesis ini. Dan semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Denpasar, Agustus 2015

(8)

vii ABSTRAK

PENGGUNAAN TERAK NIKEL SEBAGAI AGREGAT DALAM CAMPURAN BETON

Terak nikel adalah salah satu jenis limbah peleburan bijih nikel setelah melalui proses pembakaran. Produksi dari terak nikel PT. Aneka Tambang Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara selama kurun waktu periode 2011-2012 sekitar 1 juta ton terak, dengan kandungan nikel dalam pengolahan biji nikel adalah antara 1,80% sampai 2,00%. Secara visual, bentuk fisik dari terak nikel ini menyerupai agregat baik yang halus menyerupai pasir maupun yang kasar menyerupai kerikil. Ketersediaan material agregat alami di sekitar lokasi penelitian relatif sedikit, dengan demikian perlu dilakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah terak nikel tersebut dalam teknologi beton.

Penelitian tentang penggunaan terak nikel sebagai agregat dalam campuran beton ini dilaksanakan dengan menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 48 (empat puluh delapan) buah yang diuji pada umur 28 hari. Digunakan 4 (empat) variasi campuran yaitu Variasi 01, campuran beton dengan 100% agregat alami; Variasi 02, campuran beton dengan terak nikel sebagai agregat kasar dan pasir sebagai agregat halus; Variasi 03, campuran beton dengan terak nikel sebagai agregat halus dan kerikil sebagai agregat kasar; dan Variasi 04, campuran beton dengan terak nikel sebagai agregat kasar dan agregat halus. Gradasi agregat dalam campuran ditetapkan dan dirancang sehingga memenuhi spesifikasi gradasi campuran untuk ukuran agregat maksimum 40 mm. Komposisi campuran beton yang digunakan adalah campuran beton dengan perbandingan berat semen : aggegat halus : agregat kasar adalah 1 : 2 : 3 dan faktor air semen (fas) ditetapkan sebesar 0,5.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan penggunaan agregat alami, terak nikel yang digunakan hanya sebagai agregat kasar, sebagai agregat halus saja dan gabungan agregat kasar dan agregat halus mengakibatkan nilai slump berturut-turut menurun 39,47 %, meningkat sebesar 55,26 %, dan meningkat sebesar 34,21 %. Sebagai agregat kasar, terak nikel meningkatkan nilai kuat tekan, modulus elastisitas dan kuat tarik belah berturut-turut sebesar 42,27 %, 19,37% dan 23,46%. Sebagai agregat halus, terak nikel mengakibatkan nilai kuat tekan, modulus elastisitas dan kuat tarik belah turun berturut-turut sebesar 16,75 %, 6,70% dan 24,58%. Sebagai gabungan agregat kasar dan halus, terak nikel meningkatkan nilai kuat tekan, modulus elastisitas dan kuat tarik belah berturut-turut sebesar 10,31 %, 9,26% dan 6,70%.

(9)

viii

ABSTRACT

THE USE OF NICKEL SLAG AS AGGREGATE OF THE CONCRETE MIXTURE

Nickel slag is one kind of nickel ore smelting waste after the combustion process. Production of nickel slag of PT. Antam Pomalaa Kolaka Southeast Sulawesi Province during the period of 2011-2012 approximately 1 million tons, with a nickel content in ore processing of nickel is between 1.80% to 2.00%. Visually, the physical form of this nickel slag aggregates resemble either a smooth resembles coarse sand and gravel resemble. The availability of natural aggregate material in around the location of study is relatively small, so research must be done to explore the nickel slag waste in concrete technology.

Research on the use of nickel slag as an aggregate in concrete mixture was carried out using a cylindrical specimen with a diameter of 15 cm and 30 cm high by 48 (forty-eight) pieces were tested at 28 days. Using four (4) variations in the mix. Variation 01, a mixture of concrete with 100% natural aggregates; Variation 02, a mixture of concrete with nickel slag as coarse aggregate and sand as fine aggregate; Variation 03, a mixture of concrete with nickel slag as fine aggregate and gravel as coarse aggregate; and Variation 04, a mixture of concrete with nickel slag as coarse aggregate and fine aggregate. Gradation of aggregate in the mix is set and designed so according to the specifications gradation mixture for maximum aggregate size of 40 mm. The composition of the concrete mixture used is a mixture of concrete with a weight ratio of cement: fine aggegat: coarse aggregate is 1: 2: 3 and the water-cement ratio (fas) was set at 0.5.

The results showed that when compared with the use of natural aggregate, nickel slag is used only as a coarse aggregate, a fine aggregate only and combined aggregate coarse and fine aggregates resulting slump values fell 39.47%, an increase of 55.26%, and an increase of 34.21%. As a coarse aggregate, slag nickel increases the compressive strength, modulus of elasticity and splitting tensile strenght, respectively for 42.27%, 19.37% and 23.46%. As fine aggregate, nickel slag resulting value of compressive strength, modulus of elasticity and tensile strength divided down respectively by 16.75%, 6.70% and 24.58%. As a combination of coarse and fine aggregate, slag nickel increases the compressive strength, modulus of elasticity and splitting tensile strenght, respectively for 10.31%, 9.26% and 6.70%.

,

Keywords: nickel slag, the value of slump, compressive strength, modulus of elasticity, splitting tensile strenght

(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman

Sampul Dalam ... i

Persyaratan Gelar ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis ... iv

Ucapan Terima Kasih ... v

Abstrak ... vii

Abstract ... viii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Singkatan atau Tanda ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Batasan Masalah ... 5 1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Semen Portland ... 7

2.2 Agregat ... 8

2.2.1 Berat Jenis Agregat ... 9

2.2.2 Ukuran Maksimum dan Butir Agregat ... 10

2.2.3 Gradasi Agregat ... 11

2.2.4 Modulus Halus Butir ... 18

2.2.5 Serapan dan Kadar Air Dalam Agregat ... 19

2.2.6 Persyaratan Agregat ... 20

2.3 Air ... 21

2.4 Terak (Terak) ... 22

2.5 Sifat-Sifat Beton Segar ... 25

2.5.1 Sifat Kemudahan Dikerjakan (Workability) ... 26

2.5.2 Berat Volume ... 27

2.5.3 Waktu Ikat ... 28

2.6 Sifat Mekanik Beton ... 28

2.6.1 Kuat Tekan Beton ... 28

2.6.2 Modulus Elastisitas ... 30

2.6.3 Kuat Tarik Beton ... 31

2.7 Penelitian Sebelumnya Tentang Penggunaan Terak Nikel ... 32

(11)

x BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian ... 34

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.3. Variabel Penelitian ... 36

3.4. Bahan Penelitian ... 37

3.5. Prosedur Penelitian ... 39

3.5.1. Metode Pengujian Bahan ... 39

3.5.2. Pengujian Slump (Slump Test) ... 40

3.5.3. Pengujian Kuat Tekan Beton ... 41

3.5.4. Pengujian Modulus Elastisitas ... 42

3.5.5. Pengujian Kuat Tarik Belah ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Hasil Pemeriksaan Material ... 44

4.1.1. Hasil Pemeriksaan Kerikil ... 44

4.1.2. Hasil Pemeriksaan Pasir ... 44

4.1.3. Hasil Pemeriksaan Terak Nikel Sebagai Agregat Kasar ... 45

4.1.4. Hasil Pemeriksaan Terak Nikel Sebagai Agregat Halus ... 46

4.2. Hasil Pengujian Beton ... 47

4.2.1. Slump Test ... 47

4.2.2. Berat Volume Beton ... 48

4.2.3. Kuat Tekan Beton ... 49

4.2.4. Modulus Elastisitas Beton ... 51

4.2.5. Kuat Tarik Belah Beton ... 52

4.3. Pembahasan ... 54

4.3.1. Pengaruh Penggunaan Terak Nikel sebagai Agregat Dalam Campuran Beton Terhadap Nilai Slump ... 54

4.3.2. Pengaruh Penggunaan Terak Nikel sebagai Agregat Dalam Campuran Beton Terhadap Sifat Mekanis Beton ... 55

4.3.3. Hubungan Antara Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas Beton ... 57

4.3.4. Hubungan Antara Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 59

5.2. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1. Gradasi Pasir ... 12

2.2 Gradasi Kerikil ... 13

2.3. Persen butir yang lewat ayakan, (%) untuk agregat dengan butir maksimum 40 mm ... 14

2.4. Persen butir yang lewat ayakan, (%) untuk agregat dengan butir maksimum 30 mm ... 15

2.5. Persen butir yang lewat ayakan, (%) untuk agregat dengan butir maksimum 20 mm ... 16

2.6. Persen butir yang lewat ayakan, (%) untuk agregat dengan butir maksimum 10 mm ... 17

2.7. Persyaratan kekerasan agregat kasar untuk beton ... 21

2.8. Hasil pengujian sifat fisik agregat terak nikel ... 25

2.9. Komposisi kimia terak nikel ... 25

2.10. Rekomendasi nilai slump untuk pemakaian beton segar pada elemen-elemen struktur ... 27

2.11. Perkiraan kuat tekan beton pada berbagai umur beton ... 30

3.1. Variasi Benda Uji ... 37

3.2. Jenis Pengujian dan Jumlah Benda Uji ... 37

3.3. Jenis dan Sumber material yang digunakan dalam penelitian ... 38

3.4. Gradasi Campuran yang digunakan dalam penelitian ... 38

4.1. Hasil pemeriksaan kerikil ... 44

4.2. Hasil Pemeriksaan Pasir ... 45

4.3. Hasil Pemeriksaan Agregat Kasar (Terak nikel) ... 45

4.4. Hasil Pemeriksaan Agregat Halus (Terak nikel) ... 46

4.5. Nilai Slump Campuran Beton ... 47

4.6. Berat Volume Rata-Rata Benda Uji ... 48

4.7. Nilai Kuat Tekan Campuran Beton ... 50

4.8. Nilai Modulus Elastisitas Beton Rata-Rata ... 51

4.9. Hasil Uji Kuat Tarik Belah Beton ... 53

4.10. Hubungan Antara Modulus Elastisitas (Ec) dan Akar Kuat Tekan Beton ( ) Berdasarkan Data Hasil Penelitian ... 57

4.11. Hubungan Antara Kuat Tarik Belah (Fct) dan Akar Kuat Tekan Beton ( ) Berdasarkan Data Hasil Penelitian ... 58

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1.1. Limbah Terak Nikel yang Digunakan Sebagai Bahan Timbunan .. 2

1.2. Bentuk dan Ukuran Fisik Limbah Terak Nikel ... 2

2.1. Kurva Gradasi Pasir ... 12

2.2 Kurva Gradasi Kerikil ... 13

2.3. Kurva Gradasi Standar Agregat Dengan Butir Maksimum 40 mm 15

2.4. Kurva Gradasi Standar Agregat Dengan Butir Maksimum 30 mm 16

2.5. Kurva Gradasi Standar Agregat Dengan Butir Maksimum 20 mm 17

2.6. Kurva Gradasi Standar Agregat Dengan Butir Maksimum 10 mm 18

2.7. Proses Pembuatan Nikel ... 24

3.1. Skema Tahapan Penelitian ... 35

3.2. Gradasi Campuran ... 39

3.3. Pengujian Slump ... 41

3.4. Pengujian Kuat Tekan Silinder Beton ... 41

3.5. Pengujian Tekan dan Perpendekan Silinder Beton ... 42

3.6. Pengujian Tarik Belah Beton ... 43

4.1. Nilai Slump pada Berbagai Jenis Variasi Benda Uji ... 47

4.2. Berat Volume pada Berbagai Jenis Variasi Benda Uji ... 49

4.3. Kuat Tekan Beton pada Berbagai Jenis Variasi Benda Uji ... 50

4.4. Modulus Elastisitas pada Berbagai Jenis Variasi Benda Uji ... 51

(14)

xiii

DAFTAR SINGKATAN ATAU TANDA SINGKATAN

fas = faktor air semen

b.j. = berat jenis

Vb = Volume butiran agregat

W = Weight (berat agregat)

SNI = Standar Nasional Indonesia

ASTM = American Standard Testing Materials

PC = Portland Cement

V.01 = Variasi 01, variasi campuran dengan 100% agregat alami

V.02 = Variasi 02, variasi campuran dengan terak nikel sebagai agregat kasar

V.03 = Variasi 03, variasi campuran dengan terak nikel sebagai agregat halus

V.04 = Variasi 04, variasi campuran dengan terak nikel sebagai agregat kasar

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Surat Keterangan dan Hasil Pengujian Karakteristik Agregat Lampiran B. Rancangan Penggunaan Material Untuk Pencampuran Benda Uji Lampiran C. Hasil Pengujian Beton

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan terak sebagai pengganti agregat kasar terhadap berat jenis dan kuat tekan beton, mengetahui kuat

Judul Skipsi : Penganrh Penggunaan Terak Sebagai Pengganti Agregat Halus Ditinjau Dari Variasi Persentase Serta Umur Beton Terhadap Kuat Tekan Beton Dengan Metode

Hasil dari pengujian sifat - sifat fisik atau karakteristik agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi ( filler ) agregat standar yang digunakan dalam campuran

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa beton mutu tinggi baik dengan menggunakan ampas nikel sebagai agregat kasar dan halus maupun hanya sebagai agregat kasar

Penelitian yang digunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu memberikan suatu gambaran mengenai pengaruh penggantian agregat kasar (kerikil) menggunakan terak dengan

Hasil dari pengujian sifat - sifat fisik atau karakteristik agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi ( filler ) agregat standar yang digunakan dalam campuran

Terak nikel merupakan produk limbah industri nikel yang banyak terdapat di Soroako, Sulawesi Selatan dan merupakan hasil limbah industri nikel PT. Dalam seminggu limbah terak

Limbah lumpur Sidoarjo digunakan sebagai agregat kasar dan halus untuk pembuatan beton ringan struktural.. Pada penelitian ini dilakukan penelitian mengenai penggunaan agregat ringan