TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG EFEK SAMPING
KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH
KWARASAN SUKOHARJO
TAHUN 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh : AYU PANDINI NATALIA
B09 068
PROGAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG EFEK SAMPING
KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH
KWARASAN SUKOHARJO
TAHUN 2012
Diajukan Oleh :
AYU PANDINI NATALIA NIM : B09 068
Telah diperiksa dan disetujui Pada Tanggal ...
Pembimbing
(ANIS NURHIDAYATI, S.ST, M.Kes) NIK. 200685025
iii
HALAMAN PENGESAHAN
TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG EFEK SAMPING
KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH
KWARASAN SUKOHARJO
TAHUN 2012
Karya Tulis Ilmiah
Disusun Oleh :
AYU PANDINI NATALIA NIM : B09 068
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan
Pada Tanggal ...
PENGUJI I
(ERNAWATI, S. S. T) NIK. 200886033
PENGUJI II
(ANIS NURHIDAYATI, S. ST, M. Kes) NIK. 200685025
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Tentang Efek Samping KB Suntik Depo Progestin Di BPS Mutmainah Kwarasan Sukoharjo Tahun 2012 “.Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ketua Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Mutmainah, selaku pamilik BPS yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian
5. Para akseptor KB di BPS Mutmainah yang telah bersedia menjadi responden dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
v
6. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidnan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Bapak, Ibu dan Kakak ku yang selama ini telah banyak memberikan do’a dan kasih serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Juli 2012 Penulis
vi
Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, 5 Juli 2012
Ayu Pandini Natalia B09.068
TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB TENTANG EFE SAMPING KB SUNTIK DEPO PROGESTIN DI BPS MUTMAINAH
KWARASAN, SUKOHARJO TAHUN 2012
xiii + 38 halaman + 17 lampiran + 8 Table + 2 Gambar
ABSTRAK
Latar belakang : KB suntik Depo Progestin adalah salah satu jenis KB suntik
yang mengandung 150 mg progesteron dan diberikan tiap 3 bulan sekali secara IM. Efek samping yang dapat terjadi pada kontrasepsi suntik Depo Progestin adalah gangguan haid berupa amenore, spotting, menorargia, mual, sakit kepala, jerawat, berat badan bertambah, rambut rontok dan keputihan. Kebanyakan akseptor KB suntik kurang mengetahui tentang efek samping KB suntik. Masih banyak akseptor yang mengalami ketakutan dan kecemasan akibat efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi tertentu.
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB
suntik Depo Progestin di BPS Mutmainah kwarasan, Sukoharjo pada tingkat baik, cukup, kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian
ini dilaksanakan di BPS Mutmainah kwarasan, Sukoharjo pada tanggal 16 Mei - 16 Juni 2012. Populasi yang digunakan dalam penelitian 39 akseptor, dengan jumlah sampel 39 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan
sampling jenuh. Variable dalam penelitian ini variable tunggal dan menggunakan
analisis univariat.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB
suntik Depo Progestin pada kategori baik 8 responden (20,51%), kategori cukup 22 responden (56,41%), kategori kurang 9 responden (23,08%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik
Depo Progestin yang paling banyak pada kategori cukup sebanyak 22 responden
(56,41%).
Kata Kunci : Pengetahuan, Akseptor KB, Efek Samping, KB Suntik Depo
Progestin.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
v ALLAH SWT tidak membebani seseorang melainkan kesanggupan (Q.S AL – Baqarah : 286)
v Awali semuanya dengan doa dan senyum
v Dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi indah, dengan agama hidup menjadi terarah dan bermakna
(H.AS.Mukti Ali)
v Tidak ada segala sesuatu yang bisa diraih dengan mudah tanpa sebuah pengorbanan dan kerja keras kerena hidup adalah sebuah tantangan
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :
- Kedua orang tua ku yang sangat aku hormati dan aku sayangi. Terima kasih atas segala kasih sayang, doa, dukungannya
- Kakak tercinta yang selalu memberikan aku support - Teman – teman yang telah berpartisipasi dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini - Almamater tercinta.
viii
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Ayu Pandini Natalia
Tempat / Tanggal Lahir : Sukoharjo, 08 Desember 1990 Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Danyung RT 02/02 Kwarasan Grogol, Sukoharjo
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 01 Kwarasan, Sukoharjo Lulus Tahun 2002 2. SMP Negeri 02 Grogol, Sukoharjo Lulus Tahun 2005 3. SMA Warga, Surakarta Lulus Tahun 2008 4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2009
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
CURICULUM VITAE ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Keaslian Penelitian ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 8
1. Pengetahuan ... 8
2. Kontrasepsi ... 13
x
4. KB Suntik Depoprogestin ... 15
B. Kerangka Teori ... 20
C. Kerangka Konsep ... 21
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 22
D. Instrumen Penelitian... 23
E. Teknik Pengumpulan Data ... 26
F. Variabel Penelitian ... 27
G. Definisi Operasional... 27
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 28
I. Etika Penelitian ... 29
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 31 B. Hasil Penelitian ... 31 C. Pembahasan ... 34 D. Keterbatasan ... 36 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 37 B. Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner ... 26
Tabel 3.2. Definisi Operasional ... 28
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 32
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 32
Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 32
Tabel 4.4. Nilai Mean dan Standar Defiasi ... 33
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangkat Teori ... 20 Gambar 2.2. Kerangka Konsep ... 21
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3. Surat keterangan
Lampiran 4. Surat Permohonan Responden Lampiran 5. Informed Consent
Lampiran 6. Surat ijin uji validitas Lampiran 7. Surat keterangan
Lampiran 8. Tabulasi uji coba kuesioner Lampiran 9. Hasil uji validitas
Lampiran 10. Hasil uji reliabilitas
Lampiran 11. Surat ijin penggunaan lahan Lampiran 12. Surat keterangan
Lampiran 13. Hasil penelitian
Lampiran 14. Data Mean dan Standar Deviasi
Lampiran 15. Perhitungan manual Mean dan Standar Deviasi Lampiran 16. Kuesioner
Lampiran 17. Jawaban kuesioner Lampiran 18. Lembar Konsultasi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan penduduk yang pesat merupakan suatu masalah yang dihadapi oleh Negara berkembang termasuk Negara Indonesia. Negara Indonesia mempunyai masalah yang komplek, salah satunya kependudukan, secara garis besar masalah kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, kualitas penduduk yang harus ditingkatkan (Saifuddin, 2006).
Pemerintah Indonesia menerapkan program Keluarga Berencana untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Tujuan dari program Keluarga Berencana era baru adalah “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (BKKBN, 2010).
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak. Macam-macam alat kontrasepsi yaitu suntik, pil, implant, IUD, kondom, MOW, MOP
2
Berdasarkan data dari dinas kesehatan propinsi Jawa Tengah pada tahun 2009 terdapat peserta KB aktif sebanyak 4.778.608. Dengan jumlah akseptor KB suntik 2.560.039 (53.6%), pil 862.307 (18%), AKDR 498.366 (10.4%), implant 442.778 (9.3%), MOP 68.473 (1.4%), MOW 291.035 (6.1%), kondom 55.610 (1.2%). Di propinsi jawa tengah KB suntik menduduki peringkat pertama sebanyak 53.6 % (Dinkes Prop Jateng, 2009).
Di daerah kabupaten Sukoharjo jumlah PUS sebanyak 142.375 orang dengan peserta KB aktif sebanyak 117.882 (79,99 %) dan peserta KB baru sebanyak 10.383 (7,05 %). Jumlah peserta KB suntik 60,88 %, Pil 23,68 %, Implant 17,30 %, Kondom 8,68 %, IUD 6,81 %, MOW 5,58 %, MOP 3,47 % (DKK Sukoharjo, 2009).
Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif untuk mencegah terjadinya konsepsi. Kebanyakan jenis hormon yang terkandung dalam kontrasepsi hormonal adalah jenis hormon sintetik, kecuali yang terkandung dalam Depo progestin yang jenis hormonnya adalah jenis progesterone alamiah (Hartanto, 2004).
Penelitian-penelitian membuktikan bahwa sampai saat ini kontrasepsi suntikan Depo progestin tidak menambah resiko karsinoma servik. Efek samping yang sering terjadi pada pemakaian kontrasepsi KB suntik Depo
progestin yaitu adanya gangguan pola haid seperti amenorea, perdarahan
ireguler, perdarahan bercak, menoragia, spoting, berat badan yang bertambah, sakit kapala, mual, nyeri tekan payudara, jerawat (Hartanto, 2004).
3
Menurut Nursalam dan Pariyani (2009) kebanyakan akseptor KB suntik kurang mengetahui tentang efek samping KB suntik. Pemilihan tersebut tidak dapat dilakukan sampai masing-masing mempunyai pengetahuan dasar mengenai setiap metode yang digunakan serta efek samping yang timbul akibat dari pemakaian KB suntik.
Hasil penelitian yang sudah dilakukan di Negara berkembang menyebutkan bahwa masih banyak akseptor yang mengalami ketakutan dan kecemasan akibat efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi tertentu. Melalui konseling diharapkan akseptor KB bisa lebih mantap dalam pemakaian kontrasepsi, sehingga mereka tidak akan mudah berhenti (Saifuddin, 2006).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di BPS Mutmainah Sukoharjo yang dilakukan pada tanggal 28 Januari 2012, jumlah akseptor KB pada bulan Januari sebanyak 64 orang. Akseptor KB suntik Depo progestin sebanyak 39 akseptor (61%), KB PIL sebanyak 25 (39%). Hasil wawancara dari 7 akseptor KB suntik depo progestin didapatkan 2 akseptor (28,57%) mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan 5 akseptor (71,43%) mempunyai tingkat pengetahuan kurang. BPS Mutmainah Sukoharjo memberikan KIE tentang efek samping KB suntik Depo progestin jika ada akseptor KB suntik yang mengalami keluhan.
Berdasarkan latar belakang diatas, pengetahuan tentang efek samping KB penting dimiliki oleh akseptor sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Tentang Efek Samping KB Suntik Depo progestin di BPS Mutmainah kwarasan Sukoharjo Tahun 2012".
4
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Tentang Efek Samping KB Suntik Depo progestin di BPS Mutmainah Kwarasan Sukoharjo Tahun 2012?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo progestin di BPS Mutmainah Kwarasan, Sukoharjo Tahun 2012.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo progestin pada kategori baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo progestin pada kategori cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo progestin pada kategori kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya tingkat pengetahuan ibu tentang efek samping KB suntik Depo Progestin dan dapat memberikan informasi bagi semua akseptor KB tentang efek samping Depo Progestin.
5
2. Bagi peneliti
a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang efek samping KB suntik
depo progestin.
b. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
3. Bagi Institusi a. Bagi BPS
Menambah informasi bagi bidan mengenai tingkat pengetahuan tentang efek samping KB suntik Depo progestin, sehingga dapat meningkatkan perannya dalam memberikan konseling.
b. Bagi pendidikan
Sebagai sumber kepustakaan dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan penelitian tentang efek samping KB suntik depo
progestin.
E. Keaslian Penelitian
Sepengetahuan penulis terdapat penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu :
1. Nur Indah (2010), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Efek Samping KB Suntik DMPA di BPS Muryati Sleman”. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling, dengan jumlah populasi 86 responden, jumlah sampel 60 orang. Penelitian ini menggunakan analisis data secara diskriptif dengan teknik presentase.
6
Hasil penelitian tingkat pengetahuan tentang KB suntik DMPA sebesar 63,3 % memiliki tingkat baik, 46,7 % cukup, 42,2 % kurang.
2. Tiawaningrum E (2003), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Metode Kontrasepsi Suntik di Desa Cokil Kecamatan Salatiga”. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling, dengan jumlah populasi 150 orang, jumlah sampel 76 orang. Hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi suntik sebesar 28,9 % memiliki tingkat baik, 48,7 % cukup, 17,1 % kurang baik.
3. Astuti (2009), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Tentang Kontrasepsi Suntik Depo provera di Desa Bantul”. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling, jumlah sampel 30 responden. Hasil penelitian 53,3 % memiliki tingkat baik, 46,7 % cukup, 42,8 % kurang.
Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan yaitu waktu, lokasi, populasi, sampel. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif, lokasi BPS Mutmainah Kwarasan Sukoharjo, waktu pelaksanaan tanggal 16 Mei - 16 Juni 2012, populasi 39 akseptor, sampel 39 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, sistematika penulisan.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori tentang pengetahuan meliputi pengertian, tingkatan, cara memperoleh pengetahuan, cara pengukuran, factor yang mempengaruhi, teori tentang kontrasepsi meliputi pengertian, macam kontrasepsi, kontrasepsi suntik meliputi pengertian, macam KB suntik, cara kerja, KB suntik depo progestin meliputi pengertian, cara kerja, efektifitas, keuntungan, efek samping. Bab ini berisi pula kerangka konsep, kerangka teori.
BAB III METODOLOGI
Bab ini berisi jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisa data, etika penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi gambaran umum, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini barisi kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TinjauanTeori 1. Pengetahuan a. Pengertian
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over
behavior) (Notoatmodjo, 2010).
b. Tingkatan pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam kawasan kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Oleh sebab itu tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang tahu apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, memdefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
9
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya.
4) Analisis (Analisys)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi kedalam komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya antara satu dan yang lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formasi baru dari formasi-formasi yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi, penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan.
10
c. Cara untuk memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2005), untuk mengetahui rasa ingin tahu, manusia menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh kebenaran yang dapat dikelompokan menjadi dua yaitu :
1) Cara tradisional a) Cara coba salah
Cara ini merupakan cara yang paling tradisional, yaitu upaya pemecahannya dilakukan dengan cara coba-coba, bila satu cara tidak berhasil dicoba cara yang lain.
b) Cara kekuasan/otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau buruk. Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas baik tradisi, pemerintahan, pemimpin agama maupun ahli ilmu pengetahuan.
c) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang paling baik, maksudnya pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
11
d) Melalui jalan pikiran
Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh manusia dengan menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan yang dikemukakan sehingga dapat dibuat kesimpulan.
2) Cara modern
Cara modern dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut penelitian ilmiah atau metodologi penelitian.
d. Cara pengukuran pengetahuan
Cara pengukuran pengetahuan yaitu dengan menggunakan tes. Tes adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, kemampuan yang dimiliki oleh individu atau kelompok Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan pengetahuan.
Menurut Riwidikdo (2009), tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi 3 yaitu :
1) Pengetahuan baik, bila (x) > mean + 1 SD
2) Pengetahuan cukup, bila mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD 3) Pengetahuan kurang, bila (x) < mean - 1 SD
12
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain :
1) Umur
Umur merupakan periode penyesuaian terhadap pola kehidupan baru. Semakin bertambah umur seseorang maka akan semakin bertambah keinginan dan pengetahuannya tentang kesehatan.
2) Pendidikan
Pendidikan kesehatan ditujukan untuk menggugah masyarakat tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan bagi dirinya sendiri, keluarga atau masyarakat.
3) Pengalaman
Pengalaman dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu.
4) Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Bentuk informasi yang dapat diperoleh: penyuluhan dari tenaga kesehatan, media cetak maupun media elektronik.
13
2. Kontrasepsi
a. Pengertian
Kontrasepsi adalah mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma (Hartanto, 2004). Akseptor adalah orang yang menerima serta mengikuti atau pelaksanaan program keluarga berencana (Hartanto, 2006).
b. Macam-macam alat kontrasepsi
Menurut Srihandayani (2010), macam alat kontrasepsi adalah :
1) IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim yang berfungsi untuk mencegah bersemainya sel telur yang telah dibuahi didalam rahim 2) Pil atau kontrasepsi oral yang mengandung hormon sintetik yang
berfungsi untuk mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur dan mengentalkannya.
3) Kontrasepsi suntik yang berisi hormon sintetis estrogen dan progesterone.
4) MOW (metode operatif wanita) atau sterilisasi pada wanita dengan cara memotong tuba falopi sehingga saluran ini tidak dapat menghantarkan sel telur untuk bertemu sperma.
5) MOP (metode operatif pria) adalah suatu metode kontrasepsi operatif pada pria yang sangat aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan tidak memerlukan anestesi umum.
6) Implant adalah alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet sintetik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas.
14
3. Kontrasepsi Suntik
a. Pengertian
Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal Jenis KB suntik ini di Indonasia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relative murah dan aman (Hartanto, 2004).
b. Jenis kontrasepsi suntik
Menurut Hartanto (2004), jenis kontrasepsi suntik meliputi :
1) Suntik 1 bulan : cyclofem vial 0,5 cc mengandung estrogen dan
progesterone.
2) Suntik 3 bulan : Depo progestin mengandung 150 mg progesteron, DMPA atau Depo-Provera vial 1 mL hanya mengandung 150 mg DMPA.
c. Cara kerja kontrasepsi suntik
Menurut Hartanto (2004), cara kerja kontrasepsi suntik adalah : 1) Menghalangi ovulasi
2) Mengubah lendir servik menjadi kental 3) Menghambat sperma
4) Mencegah terjadinya pertemuan sel telur dengan sperma 5) Mengubah kecepatan tranportasi sel telur
15
4. KB suntik Depo progestin
a. Pengertian
Depo progestin merupakan suntikan yang berasal dari hormon progesteron. Mengandung 150 mg progesteron, yang diberikan setiap
3 bulan dengan cara disuntik intramuscular. Profil KB suntik depo
progestin yaitu sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua
perempuan dalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan sangat lambat rata-rata 4 bulan (Saifuddin, 2006).
b. Farmakologi kontrasepsi suntikan Depo progestin
Suntik Depo progestin tersedia dalam larutan mikrokristaline, setelah 1 minggu penyuntikan 150 mg, tercapai kadar puncak kemudian kadar tetap tinggi untuk 2 sampai 3 bulan selanjutnya menurun kembali. Ovulasi mungkin dapat timbul kembali setelah 73 hari penyuntikan, tetapi pada umumnya ovulasi baru timbul kembali setelah 4 bulan atau lebih. Pada pemakaian jangka panjang, tidak terjadi efek akumulatif dari depo progestin dalam darah ( Saifuddin, 2006).
c. Cara kerja Depo progestin
Menurut Saifuddin (2006), cara kerja kontrasepsi suntik Depo
Progestin adalah :
1) Mencegah ovulasi
2) Mengentalkan lendir servik, sehingga menurunkan penetrasi sperma
16
4) Menghambat tranportasi gamet oleh tuba d. Efektifitas Depo progestin
Menurut Saifuddin (2006), kontrasepsi suntik Depo Progestin memiliki efektifitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan – tahun, asal penyuntikannya dilakukan secara benar sesuai jadwal yang telah ditentukan.
e. Keuntungan Depo progestin
Menurut Saifuddin (2006), keuntungan Depo Progestin adalah : 1) Sangat efektif
2) Pencegahan kehamilan jangka panjang
3) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri 4) Tidak mengandung estrogen
5) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI 6) Sedikit efek samping
7) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
8) Dapat digunakan perempuan usia reproduksi sampai perimenopouse.
f. Indikasi Depo progestin
Menurut Saifuddin (2006), indikasi Depo Progestin adalah : 1) Usia reproduksi dan yang pernah memiliki anak
2) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai 3) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
17
5) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen 6) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi kombinasi
g. Kontra indikasi Depo progestin
Menurut Saifuddin (2006), kontra indikasi Depo Progestin adalah : 1) Hamil atau dicurigai hamil
2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya 3) Riwayat kanker payudara
4) DM disertai komplikasi
h. Efek samping Depo progestin
Menurut Hartanto (2004), kontrasepsi Depo Progestin mempunyai efek samping sebagai berikut :
1) Gangguan haid
a) Tidak mengalami haid ( amenorea ) b) Perdarahan berupa tetesan bercak
c) Perdarahan diluar siklus haid (metroragia)
d) Perdarahan haid yang lebih lama dari biasanya (menoragia). Hal ini terjadi karena adanya ketidak seimbangan hormon sehingga
endometrium mengalami perubahan histology. Keadaan amenorea disebabkan atropi endometrium.
2) Berat badan yang bertambah
Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh dan bukan karena retensi cairan
18
tubuh. Hipotesa para ahli Depo progestin merangsang pusat pengendalian napsu makan hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya (Hartanto, 2004). 3) Sakit kepala
Sakit kepala pada penggunaan Depo progestin terjadi antara 1 sampai dengan 17 % akseptor. Penyebab belum ada penelitian dikalangan ahli. Hal ini biasanya dikaitkan dengan reaksi tubuh dengan progesterone (Hartanto, 2004).
4) Depresi
Diperkirakan dengan adanya ketidakseimbangan hormon
progesterone terutama yang berisi 19 Norprogestin menyebabkan
kurangnya vit B6 didalam tubuh dan adanya retensi garam menimbulkan keluhan perasaan lesu tidak bersemangat dalam kerja (Depkes RI, 2006).
5) Keputihan
Keluarnya cairan berwarna putih dari dalam vagina atau adanya cairan putih di mulut vagina. Adanya efek progesterone merubah PH vagina, sehingga jamur mudah tumbuh didalam vagina dan menimbulkan keputihan (Depkes RI, 2006)
6) Jerawat
Timbulnya jerawat pada wajah atau punggung dikarenakan pengaruh progestin terutama 19 Norprogestin yang menyebabkan peningkatan kadar lemak (Depkes RI, 2006).
19
7) Rambut rontok
Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau sesudah menghentikan suntikan penyebabnya progesterone terutama 19
Norprogestin. Mempengaruhi folikel rambut sehingga timbul
kerontokan rambut (Depkes RI, 2006). 8) Mual dan muntah
Rasa mual sampai muntah seperti hamil muda terjadi pada bulan-bulan pertama pemakaian suntikan. Ini terjadi kemungkinan karena reaksi tubuh terhadap hormon progesterone yang mempengaruhi produksi asam lambung (Depkes RI, 2006).
9) Perubahan libido
Penurunan libido terjadi karena efek progesterone terutama yang
berisi 19 Norprogestin menyebabkan vagina kering (Depkes RI, 2006).
20
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : (Modifikasi) Notoadmojo (2007) Tingkat Pengetahuan : 1. Tahu 2. Memahami 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesis 6. Evaluasi Faktor yang mempengaruhi Pegetahuan : 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pengalaman 4. Sosial Budaya 5. Informasi
Teori kontrasepsi Depo
Progestin : 1. Pengertian 2. Farmakologi 3. Cara Kerja 4. Efektivitas 5. Keuntungan 6. Kerugian 7. Indikasi 8. Kontra Indikasi Efek samping : 1. Gangguan haid 2. Pertambahan berat badan 3. Sakit kepala 4. Depresi 5. Keputihan 6. Jerawat 7. Rambut rontok 8. Mual muntah 9. Penurunan libido
Pengetahuan Kontrasepsi suntik
Depo Progestin
21
C. Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Keterangan :
Pengetahuan Tentang Efek samping KB Suntik Depo Progestin
Faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pengalaman 4. Sosial Budaya 5. Informasi Baik Cukup Kurang = Diteliti = Tidak
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005). Kuantitatif yaitu data yang dipaparkan dalam bentuk angka (Riwidikdo, 2009). Penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo
Progestin.
B. Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi merupakan lokasi pengambilan penelitian. Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian (Notoadmojo, 2006).
Penelitian ini dilaksanakan di BPS Mutmainah Kwarasan, Sukoharjo yang dilakukan pada tanggal 16 Mei-16 Juni 2012.
C. Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik Depo Progestin
23
yang berkunjung di BPS Mutmainah kwarasan Sukoharjo berjumlah 39 responden.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang akan diteliti atau dipelajari (Hidayat, 2007). Menurut Arikunto (2006), populasi yang kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15%, atau 20% - 25%. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 39 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode
Sampling Jenuh yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi
sampel (Hidayat, 2010).
D. Instrumen penelitian
Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian adalah kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban (Notoatmodjo, 2005).
Untuk mengetahui pengetahuan akseptor KB, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana sudah terdapat jawabannya, sehingga responden tinggal memilih. Jawaban yang tersedia dalam kuesioner ada 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah. Untuk jawaban benar mendapat nilai 1 dan jawaban yang salah mendapatkan nilai 0 (Hidayat, 2007). Dalam kuisioner ada pernyataan positif dan negatif Jawaban benar dengan pernyataan positif (favorable) dan jawaban salah jika pernyataan negatif
24
(unfavorable) mendapat nilai 1. Jawaban yang salah dengan pernyataan positif (favorable) dan benar jika pernyataan negatif (unfavorable) mendapatkan nilai 0. Jumlah soal dalam kuisoner sebanyak 35 soal. Pengisian kuisioner dengan memberi tanda (√ ) pada jawaban yang dianggap benar.
Untuk mengetahui kuesioner dalam penelitian ini berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap karakteristik sejenis di luar lokasi penelitian yaitu di BPS Sunaryati Sukoharjo.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus
product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel.
Menurut Riwidikdo (2009), rumus product moment adalah :
rxy = ே σ ିሺσ ሻሺσ ሻ
ඥሼே σ మିሺσ ሻమሽሼே σ ௬ିሺσ ሻమሽ Keterangan :
N : Jumlah responden
rxy : Koefisien skorelasi product moment
x : Skor pertanyaan y : Skor total
xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total
Hasil uji coba kuesioner pada 30 responden yang dilakukan di BPS Sunaryati Sukoharjo didapatkan hasil jumlah soal yang valid 26 item dan jumlah soal tidak valid 9 item yaitu nomor 14, 15, 18, 22, 24, 25, 26, 32,
25
34. Item yang tidak valid memiliki r hitung lebih kecil dari r tabel (0,361) dan kemudian dari soal yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 9.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensis, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).
Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus
Alpha Chronbach. Menurut Riwidikdo (2009), rumus Alpha Chronbach
adalah sebagai berikut :
ú
û
ù
ê
ë
é
S
-úû
ù
êë
é
-=
t
b
k
k
r
2 2 111
1
s
s
Keterangan : r11 = Reliabilitas Instrumentk = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σb2 = Jumlah varian butir
σt2 = Varians total
Hasil Uji Reliabilitas didapatkan hasil nilai Alpha Chronbach 0,734 > 0,60 sehingga kuesioner penelitian tersebut reliabel.
26
Tabel. 3.1 . Kisi – kisi kuisioner
No Variabel Indikator No Soal Jumlah (soal) 1 Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo progestin
Definisi Depo progestin
Kontra indikasi Depo progestin Indikasi Depo progestin
Efek samping Depo progestin
Keuntungan Depo progestin Penanganan efek samping
1,2 3,4,5 6,7,8,9 10,11,12,13 14*,15*,16 17,18*,19,20 21,22*,23 24*,25* 26*,27,28 29,30,31 32*,33,34* 35 2 3 4 16 6 4 JUMLAH 35
Ket : * = soal tidak valid
E. Teknik pengumpulan data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket kepada akseptor KB di BPS Mutmainah Kwarasan Sukoharjo. Data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh sacara langsung diambil dari obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009).
Data Primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang disediakan melalui pengisian kuesioner oleh responden tentang efek samping KB suntik Depo progestin.
27
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian (Riwidikdo, 2009).
Data sekunder dalam penelitian didapatkan dari BPS Mutmainah kwarasan Sukoharjo yang dapat menunjang pelaksanaan penelitian ini, berupa jumlah akseptor KB suntik Depo progestin yang berkunjung di BPS Mutmainah Sukoharjo pada bulan Januari tahun 2012.
F. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo Progestin.
G. Definisi operasional
Menurut Notoadmojo (2005) definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti.
Table 3.2 Definisi operasional
Nama Variabel Pengertian Skala Skala ukur
Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo progestin Kemampuan ibu menjawab kuisoner tentang efek samping KB suntik Depo progestin
Ordinal a. Baik, bila (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila mean – 1 SD ≤ x
≤ mean + 1 SD
c. Kurang, bila (x) < mean - 1 SD
28
H. Metode pengolahan dan Analisis data
1. Pengolahan Data
Menurut Arikunto (2006), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 3 yaitu :
a. Editing
Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap jawaban responden agar mudah dalam pengolahan data selanjutnya. c. Tabulating
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel.
2. Analisis Data
Menurur Notoatmodjo (2007), analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variable dari tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel.
29
Menurut Riwidikdo (2009), hasil untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor KB ditunjukan dengan tingkat pengetahuan sebagai berikut : a. Pengetahuan baik, bila (x) > mean + 1 SD
b. Pengetahuan cukup, bila mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD c. Pengetahuan kurang, bila (x) < mean - 1 SD
Untuk memperoleh nilai mean dengan rumus menurut Riwidikdo (2010)
ݔҧ ൌ
Σ୬ଡ଼Keterangan :
ݔҧ : nilai rata – rata ȭܺ : jumlah seluruh data n : banyaknya data
Untuk mencari simpangan baku dengan rumus Riwidikdo (2010).
ݏ݀ ൌ ඨ
σ ௫భమି ቀσసభೣభቁమ సభ ሺିଵሻ Keterangan : sd : simpangan bakuxi : nilai dari data
30
I. Etika penelitian
Menurut Hidayat (2007), masalah etika penelitian yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Infomed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan
informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan
penelitian. Apabila responden bersedia, maka responden harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality ( kerahasiaan )
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
BPS Mutmainah merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan swasta yang terletak di Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Desa Kwarasan berbatasan dengan : sebelah barat dengan desa Jetis, sebelah timur dengan desa Bangorejo, sebelah utara dengan desa Tegal, sebelah selatan dengan desa Danyung.
BPS Mutmainah memberikan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak, diantaranya adalah pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan KB, imunisasi tiap hari minggu, pemeriksaan balita sakit dan pijat bayi. BPS Mutmainah memiliki 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang bersalin dan 2 ruang nifas.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi : umur, pendidikan, dan pekerjaan. Karakteristik responden diuraikan sebagai berikut
Table 4.1 karakteristik responden berdasarkan Umur No Umur ibu Frekuensi Prosentase % 1 < 20 3 7,7 2 20 – 35 23 59 3 >35 13 33,3
32
Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan hasil responden yang berumur < 20 sebanyak 3 orang (7,7%), 20 – 35 sebanyak 23 orang (59%), > 35 sebanyak 13 orang (33,3%). Jadi mayoritas responden berumur 20 – 35 sebanyak 23 orang (59%).
Table 4.2 karakteristik responden berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Frekuensi Prosentase %
1 SD 8 20,5
2 SMP 19 48,7
3 SMA 12 30,8
Jumlah 39 100
Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan hasil responden yang berpendidikan SD sebanyak 8 orang (20,5%), SMP sebanyak 19 orang (48,7%), SMA sebanyak 12 orang (30,8%). Jadi mayoritas responden berpendidikan SMP sebanyak 19 orang (48,7%).
Table 4.3 karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan No Pekerjaan Frekuensi Prosentase %
1 IRT 28 71,8
2 Buruh 6 15,4
3 Pedagang /Wiraswasta 5 12,8
Jumlah 39 100
Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil responden yang bekerja sebagai IRT sebanyak 28 orang (71,8%), Buruh sebanyak 6 orang (15,4%), Pedagang/Wiraswasta sebanyak 5 orang (12,8%). Jadi mayoritas responden sebagai IRT sebanyak 28 orang (71,8%).
33
2. Hasil penelitian
Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai mean sebesar 21,69 dan nilai Standar Deviasi sebesar 3,894, Seperti yang tertera pada tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4 Nilai Mean dan Standar Deviasi
Variabel Mean Standar Deviasi Pengetahuan akseptor KB tentang efek
samping KB suntik Depo Progestin
21,69 3,894
Berdasarkan nilai Mean dan Standar Deviasi tersebut dapat dikategorikan menjadi 3 tingkat pengetahuan yaitu :
a. Baik : (x) > mean + 1 SD (x) > 21,69 + 1.3,894 (x) > 25,6
Jadi pengetahuan baik jika nilai responden > 25,6 b. Cukup : mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD
21,64 – 1.3,894 ≤ x ≤ 21,64 + 1.3,894 17,8 ≤ x ≤ 25,6
Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden 17,8 ≤ x ≤ 25,6 c. Kurang : (x) < mean – 1SD
(x) < 21,64 – 1 3,894 (x) < 17,8
34
Tabel. 4.5 Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik
Depo Progestin.
No Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)
1 Baik 8 20,51
2 Cukup 22 56,41
3 Kurang 9 23,08
Total 39 100
Sumber : data primer
Berdasarkan tabel 4.5 diatas Tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efe ksamping KB suntik Depo Progestin pada kategori baik sebanyak 8 responden (20,51%), kategori cukup sebanyak 22 responden (56,41%) dan kategori kurang sebanyak 9 responden (23,08%). Jadi tingkat pengetahuan akseptor KB tentang KB suntik Depo Progestin yang paling banyak pada kategori cukup.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 39 responden menunjukan bahwa tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping Depo
Progestin pada kategori baik sebanyak 8 responden ( 20,51 %), kategori
cukup sebanyak 22 responden ( 56,41 % ), kategori kurang sebanyak 9 responden ( 23,08% ). Jadi tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo Progestin yang paling banyak pada kategori cukup.
Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra pengelihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba melalui kulit. faktor –faktor yang
35
mempengaruhi pengetahuan yaitu sosial ekonomi, budaya, pendidikan, pengalaman dan umur.
Berdasarkan hasil penelitian paling banyak responde berumur 20-35 tahun sebanyak 23 orang ( 59% ), berpendidikan SMP 19 orang ( 48,7% ) dan sebagai ibu rumah tangga 28 orang (71,8%).
Menurut Notoatmodjo (2007), apabila status ekonomi baik, tingkat pendidikan akan tinggi, diiringi oleh peningkatan pengetahuan. Budaya berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring dan disesuaikan dengan budaya yang ada serta agama yang dianut. Pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut. Pengalaman berkaitan dengan umur dan pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas dan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah.
Kebanyakan akseptor KB suntik kurang mengetahui tentang efek samping KB suntik. Pengetahuan tentang efek samping KB suntik Depo
Progestin perlu diketahui oleh akseptor KB karena masih banyak akseptor
yang mengalami ketakutan dan kecemasan akibat efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi tertentu ( Saifuddin, 2006).
Kontrasepsi suntik Depo progestin merupakan suntikan yang berasal dari hormone progesteron. Mengandung 150 mg progesteron, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular. KB suntik depo progestin sangat efektif, aman dan dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi. Efek samping yang sering terjadi pada pemakaian KB suntik
36
Depo Progestin yaitu adanya gangguan pola haid seperti amenorea,
perdarahan bercak, menoragia, spoting, berat badan bertambah, sakit kepala, jerawat, rambut rontok, depresi dan keputihan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo Progestin pada kategori cukup sebanyak 22 responden ( 56,41% ), hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh pendidikan responden SMP, sebagian responden IRT, usia 20 – 35 tahun, pengalaman dan informasi.
D. Keterbatasan dan Kendala Penelitian 1. Keterbatasan Penelitian
a. Variabel penelitian
Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.
b. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab ya / tidak dan jawaban responden belum bisa mengukur secara mendalam.
2. Kendala Penelitian
Jadwal untuk penelitian tingkat pengetahuan akseptor KB tentang efek samping KB suntik Depo Progestin di BPS Mutmainah Kwarasan Sukoharjo bersamaan dengan ujian di kampus.
37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan akseptor KB tentang efek samping alat kontrasepsi di BPS Mutmainah Kwarasan, Sukoharjo dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping KB suntik Depo
Progestin pada kategori baik sebanyak 8 responden ( 20,51% ).
2. Pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping KB suntik Depo
Progestin pada kategori cukup sebanyak 22 responden ( 56,41% ).
3. Pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping KB suntik Depo
Progestin pada kategori kurang sebanyak 9 responden ( 23,08% ).
4. Jadi tingkat pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping KB suntik Depo Progestin yang paling banyak pada kategori cukup.
B. Saran
1. Bagi BPS
Bidan perlu meningkatkan dalam memberikan penyuluhan secara komprehensif khususnya pada akseptor KB baru dan akseptor KB lama tentang efek samping KB.
38
2. Bagi akseptor KB suntik
Diharapkan sebelum memilih dan menggunakan kontrasepsi sebaiknya mencari informasi sebanyak mungkin tentang kontrasepsi yang akan dipilih dan digunakan dan aktif untuk mengikuti penyuluhan kesehatan untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan khususnya pengetahuan tentang KB. Akseptor juga bisa mencari informasi melalui media masa dan media elektronik.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian dengan mengembangkan variabel agar hasil yang diperoleh lebih baik.