• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN NAGARI SUNGAI KAMUYANG NOMOR : 05 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA AKAD NIKAH DAN BARALEK KAWIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN NAGARI SUNGAI KAMUYANG NOMOR : 05 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA AKAD NIKAH DAN BARALEK KAWIN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN NAGARI SUNGAI KAMUYANG NOMOR : 05 TAHUN 2003

TENTANG

TATA CARA AKAD NIKAH DAN BARALEK KAWIN

DENGAN RAHMAT ALLAH TUHAN YANG MAHA ESA WALI NAGARI SUNGAI KAMUYANG

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka menjiwai kembalinya kita ke Pemerintahan Nagari dengan falsafah Adat Basandi Syarak-syarak Basandi Kitabullah dipandang perlu mengatur tata cara pelaksanaan Akad Nikah dan Baralek Kawin di Nagari Sungai Kamuyang;

b. bahwa untuk mewujudkan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu ditetapkan dalam Peraturan Nagari.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1956 nomor 25);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

3. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 09 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Nagari (Lembaran Daerah Propinsi Sumatera Barat Tahun 2000 Nomor 13);

4. Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor 01 Tahun 2001 Tentang Pemerintahan Nagari (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2001 Nomor 1);

(2)

Luak (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2001 Nomor 31);

6. Keputusan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 576/BLK/2001 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Nagari (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2001 Nomor 120);

7. Keputusan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 19/BLK/2002 Tentang Kewenangan Pemerintahan Nagari (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2002 Nomor 38);

8. Keputusan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 62 Tahun 2002 Tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari (Lembaran Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2002 Nomor 73) ;

Dengan Persetujuan

BADAN PERWAKILAN ANAK NAGARI SUNGAI KAMUYANG M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN NAGARI SUNGAI KAMUYANG TENTANG

TATA CARA PELAKSANAAN AKAD NIKAH DAN BARALEK KAWIN.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Nagari ini yang dimaksud dengan :

1. Nagari adalah Nagari Sungai Kamuyang;

2. Pemerintah Nagari adalah Pemerintah Nagari Sungai Kamuyang;

(3)

4. Tata cara Pelaksanaan Akad Nikah adalah batasan yang patut dan baik dalam pelaksanaan Akad Nikah;

5. Tata cara Baralek Kawin adalah batasan yang patut dan baik dalam pelaksanaan

Baralek Kawin;

6. Kerabat adalah Famili yang berkaitan erat dengan Tuan Rumah, Bako, Anak, Ipar,

Sumando, Mertua dan menantu;

7. Baselo adalah duduk bersila;

8. Undangan yang patut dan pantas adalah undangan yang sesuai dengan adat atau

norma yang berlaku sejak dahulu di Nagari Sungai Kamuyang;

9. Sigatiah Pucuak adalah tingkatan Baralek Kawin yang paling Ketek;

10. Sikabuang Batang adalah tingkatan Baralek yang menangah; 11. Silambang Urek adalah tingkatan Baralek yang gadang;

12. Sanksi Moral adalah tindakan dari masyarakat atau Nagari terhadap yang bersangkutan yang dapat menimbulkan beban phikologis.

BAB II

TATA CARA PELAKSANAAN AKAD NIKAH Pasal 2

1. Rasok aja rasok minyak dilaksanakan antara kedua orang tua calon pengantin sepengetahuan mamak yang bersangkutan;

2. Anta Siriah Tingkek Janjang Tapiak Bandua

Antasiriah adalah pihak ninik mamak laki-laki antara lain ninik mamak nan sakampuang, bundo kanduang, urang sumando, bako baki datang kerumah ninik mamak perempuan;

Tingkek Janjang Tapiak Bandua adalah ninik mamak perempuan antara lain ninik mamak nan sakampuang, bundo kanduang, urang sumando, bako baki dan ninik mamak sapasukuan datang ke rumah ninik mamak laki-laki;

(4)

4. Penasehatan pernikahan diberikan oleh P3N selama 10 (sepuluh) hari sebelum akad nikah dilakukan yang dihadiri oleh kedua belah pihak mempelai beserta orang tua yang bersangkutan;

5. Surat keterangan kesehatan yang menyatakan calon perempuan dalam keadaan suci

dan belum hamil.

Pasal 3

Tempat Pelaksanaan Akad Nikah dan pakaian Calon Pengantin

1. Pelaksanaan Akad Nikah antara kedua calon pengantin dilakukan di Surau atau di

Mushala atau di Mesjid;

2. Pakaian calon Pengantin pada waktu upacara akad nikah disesuaikan dengan adat dan

syarak.

BAB III

TATA CARA PELAKSANAAN BARALEK KAWIN Bagian Pertama

Tahapan Pelaksanaan Baralek Kawin Pasal 4

Basusun Ninik Mamak dihadiri oleh ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang, cadiak pandai, pemuda, ibu, bapo, pemerintahan dan utusan pihak laki-laki.

1. Alek jamu Sigatiah Pucuak adalah dihadiri oleh ninik mamak nan sakampuang dan

nan badagu singok;

2. Alek jamu Sikabuang Batang dihadiri oleh ninik mamak nan sakampuang, ninik

mamak nan badagu singok, ninik mamak sapasukuan dan ninik mamak nan sajorong untuk alek dalam Nagari, sedangkan untuk alek di dusun dihadiri oleh datuak ampek atau datuak pucuak;

3. Alek jamu Silambang Urek dihadiri oleh ninik mamak sakampuang, ninik mamak

(5)

dari sakampuang, sapasukuan dan akhirnya sanagari yang dilaksanakan oleh kedua belah pihak calon pengantin.

Pasal 5

Tata Cara Mamanggia

1. Mamanggia untuk basusun ninik mamak dengan carano kaduk isi selengkapnya, dilaksanakan oleh anak kemenakan laki-laki dan perempuan dewasa ke rumah pokok ninik mamak yang bersangkutan;

2. Mamanggia untuk baralek, pihak tuan rumah membawa carano dan kaduk isi selengkapnya ke rumah masyarakat yang dilakukan secara langsung dengan cara / tingkat baralek yang dipakai dan menyampaikan maksud dan tujuan;

3. Pakaian anak kemenakan laki-laki yang mamanggia harus sesuai dengan tingkatan

susunan dan tingkatan baralek yang disepakati;

4. Pakaian anak kemenakan perempuan yang mamanggia sesuai dengan tingkat baralek

yang disepakati;

5. Bagi masyarakat luar Nagari Sungai Kamuyang dipanggia atau diundang sesuai mungkin jo patuik.

Pasal 6

Tata Cara Jampuik Anta

1. Alek jamu Sigatiah Pucuak dilakukan dengan jemputan satukuik nasi yang dilakukan

oleh bundo kanduang dan ditambah satu orang anak muda;

2. Alek jamu Sikabuang Batang dijemput oleh ninik mamak, bundo kanduang, ibu bapo

dengan bunyi-bunyian telempong sesuai dengan kesepakatan, diikuti dengan cawan nan tujuah dengan duo dulang, nasi dalam katidiang, carano batukuik, kain balipek, pitih balibang dan ameh babungkah;

3. Alek jamu Silambang Urek pelaksanaan jampuik anta dilaksanakan oleh ninik mamak

sapasukuan, ibu bapo, alim ulama, bako baki, monti dan dubalang dan harus memakai bunyi-bunyian bagandang baguang dan bunyi-bunyian lainnya. Diikuti dengan cawan

(6)

carano batukuik, piti babilang, ameh babungkah, kain balipek, kain nan alun bajaik sapatagak sesuai mungkin ja patuik.

Pasal 7 Pakaian Pengantin

Jika acara Baralek Kawin memakai adat, maka pakaian pengantin laki-laki dan perempuan adalah pakaian adat yang sudah disepakati oleh ninik mamak dan sesuai dengan norma agama.

Pasal 8

(1). Pengantin Perempuan memakai pakaian kebesaran pengantin dengan memakai sunting atau sanggul dikepala;

(2). Pemasangan sunting atau sanggul dikepala pengantin perempuan didahului oleh jilbab dikepala sekaligus juga menutup leher.

Pasal 9

Pakaian penganti laki-laki memakai tutup kepala sesuai dengan tingkatan baralek yang telah disepakati sesuai dengan pakaian adat Luak mopuluah Koto.

Pasal 10

Pakaian sebagaimana pada pasal 8 bisa berwarna sama antara pengantin laki-laki dan perempuan dengan tidak memakai sepatu dan sendal diatas rumah.

Pasal 11

Pakaian Tuan Rumah atau Penyambut Tamu

1. Pakaian Tuan Rumah atau penyambut tamu adalah baju kurung bagi kaum ibu dan

tutup kepala yang sesuai dengan tingkatan baralek yang telah disepakati, begitu juga dengan kaum bapak sesuai dengan tingkatan baralek yang telah disepakati oleh ninik mamak;

(7)

2. Pakaian pemuda adalah pakaian anak muda Minangkabau yaitu baju guntiang cino dan sarawa batiak serta kopiah (peci).

Pasal 12

Tempat Juadah Kerabat

Kebiasaan kerabat tuan rumah membawa juadah pada waktu baralek dengan memakai wadah talam dan baki atau sejenisnya dapat diteruskan, dengan tingkatan baralek yang telah disepakati oleh ninik mamak.

Pasal 13

Talam dan baki sebagaimana dimaksud pasal 12 hanya berisi paling banyak 1 (satu) buah kue besar dibagian tengahnya dikelilingi oleh paling banyak 4 (empat) piring makanan kecil kecuali 1 9satu) buah talam bako.

Pasal 14

Seluruh isi talam dan baki sebagaimana dimaksud pasal 13 adalah diperuntukkan bagi tuan rumah atau untuk dimakan oleh tamu.

Bagian kedua Tempat Makan

Pasal 15

Ruang tempat makan bagi masyarakat dalam Nagari dan dipanggia / diundang yang dianggap patut dan pantas yang berasal dari luar nagari adalah pada ruangan makan duduk baselo didepan juadah yang dihidangkan.

Pasal 16

Ruangan tempat makan bagi masyarakat luar nagari yang dipanggia / diundang memakai surat undangan atau secara tertulis tempatnya dapat dilakukan berbeda dengan masyarakat dalam nagari.

(8)

Pasal 17

Pada waktu ninik mamak barundiang tempat bersanding kedua pengantin di tempatkan dalam ruangan duduk baselo sama dengan ninik mamak, selain dari itu boleh duduk diatas kursi.

Bagian Keempat Hiasan dan Hiburan

Pasal 18 Hiasan

(1). Untuk memeriahkan atau menyemarakkan acara baralek, tuan rumah dapat memakai hiasan diluar atau didalam ruangan, sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati ninik mamat;

(2). Bagi yang menggunakan hiasan yang berkaitan dengan adat, harus mengikuti aturan adat yang telah ada.

Pasal 19 Hiburan

(1). Tuan rumah yang ingin mengadakan hiburan menampilkan kesenian tradisional Minangkabau atau yang bernuansa Islam;

(2). Tuan rumah juga diperbolehkan menampilkan berupa Band atau Orgen Tunggal beserta penyanyinya;

(3). Penampilan hiburan sebagaimana dimaksud ayat (2) wajib memperhatikan lingkungan yang berkaitan dengan adat dan syarak;

(4). Penampilan hiburan sebagaimana dimaksud ayat (2) paling lama sampai jam 18.00 WIB.

Bagian Kelima Kewajiban Shalat

(9)

Pasal 20

Bagi kedua pengantin yang menjadi pusat perhatian pada waktu baralek tersebut wajib melaksanakan shalat fardhu pada waktu shalat sudah masuk.

Bagian Keenam Waktu Baralek

Pasal 21

Waktu acara baralek kawin tidak dibenarkan bersamaan harinya dengan jadwal wirid pengajian di Jorong tempat acara baralek dilaksanakan,

BAB III SANKSI Pasal 22

Bagi yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada Bab II Peraturan Nagari ini dikenakan Sanksi Moral oleh Masyarakat atau Nagari sesuai dengan adat yang berlaku.

BAB IV PENUTUP

Pasal 23

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Nagari ini selanjutnya akan diatur dengan Keputusan Wali Nagari.

Pasal 24

1. Peraturan Nagari ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan;

2. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Nagari

(10)

Ditetapkan di : Sungai Kamuyang

Pada Tanggal : 05 April 2003

WALI NAGARI SUNGAI KAMUYANG

ttd.

H. LUZON LANJUMIN, B,Sc.

Diundangkan di Sungai Kamuyang Pada Tanggal 7 April 2003 SEKRETARIS NAGARI

ttd.

MUSWAR MO

Referensi

Dokumen terkait