• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF created with FinePrint pdffactory trial version Bab 4 Pemilihan Gawai Pengaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PDF created with FinePrint pdffactory trial version Bab 4 Pemilihan Gawai Pengaman"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

n karakteristik listrik :

q tegangan operasi nominal Ue,

q tegangan isolasi, Ui

q arus nominal In,

q arus-trip: Irth = arus pengaman beban lebih (thermis),

Irm = arus pengaman hubung singkat (magnetis),

q ketahanan arus dalam waktu pendek Icw, katagori A and B,

A = pemutus daya khususnya bukan ditujukan untuk menjaring di bawah kondisi

hubung pendek terhadap gawai pengaman hubung pendek lainnya yang dipasang seri dengan beban,

B = pemutus daya khususnya dimaksudkan untuk mampu menjaring di bawah kondisi hubung pendek terhadap gawai pengaman hubung pendek lainnya yang di pasang seri dengan beban

q kapasitas pemutusan :

Icu = kemampuan memutuskan arus paling besar, nilai Icu berubah-ubah terhadap besarnya tegangan operasi nominal Ue (kA rms)

Ics = kemampuan layanan pemutusan (% Icu)

q kapasitas penutupan (rated making capacity Icm),

q ketahanan elektrodinamik (electrodynamic withstand).

(3)

Karakteristik fundamental pemutus daya

n karakteristik mekanis :

q pemutusan kutub banyak (simultan atau tidak),

q indikasi visible break atau positive break ,

(4)

Jenis unit trip

n ada dua jenis unit trip :

q mekanis (umumnya disebut trip unit thermis / magnetis)

q elektronis (juga sering disebut unit trip benda padat-semikonduktor)

n kedua jenis unit trip mempunyai

fungsi utama yg sama :

q dilengkapi dengan proteksi arus lebih

q memutuskan sirkit yg mengalirkan arus abnormal. Unit trip Unit trip thermis/magnetis Unit trip elektronik pengaman beban lebih pengaman hubung-pendek Rele thermis Rele magnetis Waktu lama Waktu singkat

(5)

Kurva trip proteksi beban lebih

n skematik kurva trip thermis

tripping tidak boleh terjadi tripping mungkin terjadi tripping harus telah terjadi Ir Int It 1h n definisi q Ir = k x In

= setelan arus beban lebih

k = tergantung pada

pemutus daya.

q Int = k1 x Ir

= arus tidak trip

k1 tergantung pd standar q 1h In ≤ 63A q 2h In ≥ 63A q It = k2 x Ir = arus trip k2 tergantung pd standar

Pada saat terjadi arus lebih dalam waktu yang cukup, pembengkokan cukup kuat menyebabkan trpping.

q I > In

(6)

Kurva trip pengaman beban lebih

n skematik kurva trip magnetis

tripping harus terjadi tripping mungkin terjadi tripping tidak boleh terjadi Imnt Im Imt I time

n Imnt dan Imt

q kurva-kurva; B, C, D, K, Z, MA

q TMD / unit trip elektronik

Imnt = arus pemutusan magnetis non-triping

Imt = arus pemutusan magnetis triping

n prinsip kerja kumparan magnet

q arus dianggap sebagai arus hubung pendek.

Im

Imnt

Imt

tetap atau dapat diatur

Lm-20% (TMD), -15% Lm+20% (TMD), +15% MG tetap k1 * Lr k2 * Lr MCCB MCB

(7)

Pemilihan gawai pengaman

n ambang batas trip Im :

q ditetapkan oleh standar untuk aplikasi tempat tinggal; (I.E.C. 898)

q diindikasikan oleh pabrik-pabrik untuk pemutus daya jenis industri sesuai dengan standar yang bersangkutan (IEC 947-2).

pemutus domestik IEC 898 thermal-magnetik modul pemutus (2) daya industri pemutus (2) daya industri IEC 947-2 jenis rele pengaman lama tunda 0.4 In ≤ lr < In pengaman beban lebih thermal-magnetik thermal-magnetik Ir = ln setelan rendah tipe B 3 ln ≤ lm < 5 ln dapat diatur : 0.7 ln ≤lr < ln tetap : lm - 5 to 10 ln setelan rendah tipe B or Z 3.2 ln ≤tetap < 4.8 ln lr = ln tetap dapat diatur : - setelan rendah : 2 to 5 ln - setelan standar : 5 to 10 ln setelan standar tipe C 5 ln ≤lm < 10 ln setelan standar tipe C 7 ln ≤tetap < 10 ln

sirkit setelan tinggi tipe D

10 ln≤lm < 20 ln (1) setelan tinggi

tipe D or K

10 ln ≤tetap < 14 ln

tunda pendek, dapat diatur 1.5 Ir ≤lm < 10 Ir dgn seketika (I) dibuat tetap

i = 12 t 15 ln elektronik Ir = ln tetap pengaman hubung pendek

tabel daerah tripping-arus untuk gawai proteksi beban lebih dan hubung pendek untuk pemutus daya TR.

(1) 50 ln dalam IEC 898, dengan mempertimbangkan tidak terlalu realistik oleh manufaktur di Eropa (M-G = 10 s/d 14 ln). (2) untuk penggunaan di industri, IEC standards tidak merinci nilainya. Nilai diatas diberikan hanya untuk penggunaan

(8)

Prinsip kerja unit trip elektronis

n pemutus daya dengan unit trip elektronis, unit trip tradisional thermis/magnetis

diganti dengan unit trip elektronis.

sensor Unit kendali aktuator

CT Unit trip pembaca sinyal CT pembanding sinyal CT dengan setting MITOP atau FTST

(flux transfer shunt trip)

(9)

perbedaan kurva thermis-magnetis dan kurva elektronis

t (s) lr lm PdC I (A) t (s) lr lm PdC I (A) l

n kurva unjuk kerja pemutus daya. dgn pengaman thermal-magnetik

lr : setelan arus - trip rele beban lebih (thermal atau tunda lama) .

lm : setelan arus - trip rele hubung pendek (magnetik atau tunda pendek) . I : setelan arus - trip rele hubung pendek seketika.

PdC : kapasitas pemutusan.

n kurva unjuk kerja pemutus daya dengan unit trip elektronik.

(10)

Pengaman lebur

n ada empat jenis utama pengaman lebur sesuai dengan aplikasinya.

Jenis pengaman lebur

miniature domestic LV industrial (HBC) HV Standar IEC IEC 127 IEC 241 IEC 269(1) IEC 282 Area aplikasi nominal tegangan 32 mA - 6,3 A 5 A - 200 A (2) 60 A - 6 kA < 500 VAC < 500 VAC < 1000 VAC > 1000 VAC

q tabel jenis pengaman lebur

(1) IEC 269 menetapkan talk ada ketentuan mekanik.

(11)

Pengaman lebur

n pengaruh kawasan

q secara praktis persamaan standar nasional dicari untuk setiap kawasan yang berpengaruh kecuali untuk Jepang

q untuk kawasan Eropa, walaupun setiap negara memiliki standar sendiri dan kebiasaan. Ada dua kawasan utama yang berpengaruh, ditentukan oleh standar BS dan DIN (berbeda dalam dimensi khusus)

q tabel pengaruh kawasan

(1)termasuk Canada. Standar ANSI menetapkan klas pengaman lebur tanpa batas.

(2) setiap negara memiliki standar sendiri dan kebiasaan:

- Eropa bgn selatan (Spanyol, Portugis, Itali, Perancis) : menggunakan kartrid pengaman lebur - Erope bgn utara (German, Skandinavia) pengaman lebur

standar gaya

posisi/IEC269

USA, North Am. (1)

ANSI C97.1.1 tidak berbeda UK BS88 sama VDE0636 DIN sama Europe + others (2) JIS berbeda Japan

(12)

Pengaman lebur : IEC 269

n IEC 269

q IEC 269 par. 571 mendefinisikan

pengaman lebur industri dg kode 2 huruf diulang seperti tabel di bawah.

q huruf pertama = kawasan pemutusan - g : pengaman lebur tujuan umum,

- a : pengaman lebur tujuan back-up,

q huruf kedua = kelompok pemakaian menentukan karakteristik arus-waktu

pemutusan : tipe

(kawasan pemutusan)

g = pengaman lebur penggunaan umum

(memutuskan seluruh arus In pada bc)

a = pengaman lebur tujuan back up

(pemutusan hanya 5 In)

2nd letter : penggunaan sirkit

(sirkit terproteksi)

aM gG gM

distribusi kendali motor

n

n

n q kelas pengaman lebur sesuai IEC 269

(13)

Kawasan peleburan - Arus konvensional

1h

Inf I2 I

kurva waktu

pra-busur api minimum

kurva pengaman lebur meleleh t 4ln x ln t kurva waktu

pra-busur api minimum kurva

pengaman lebur meleleh

q kawasan peleburan dan bukan peleburan

untuk pengaman lebur jenis gG dan gM

q kawasan peleburan terstandarisasi utk pengaman

lebur jenis aM (seluruh arus nominal)

kelas gG gM arus nominal* In (A) ln ≤ 4 A 4 < ln < 16 A 16 < ln ≤ 63 A 63 < ln ≤ 160 A 160 < ln ≤ 400 A 400 < ln

arus bukan lebur konvensional lnf 1.5 ln 1.5 ln 1.25 ln 1.25 ln 1.25 ln 1.25 ln arus lebur konvensional lf l2 2.1 ln 1.9 ln 1.6 ln 1.6 ln 1.6 ln 1.6 ln waktu konvensional (h) 1 1 1 2 3 4

(14)

Proteksi dengan koordinasi

n kombinasi pengaman lebur +

rele thermis ts IBmotor Istart-up IA 1 to 10s 20 to 30 ms ts IBmotor Istart-up 1 to 10s 20 to 30 ms CB br. cap. combination br. cap.

n pemutus daya (MA) + kontaktor +

rele thermis

q kombinasi

q standar IEC 158-1 § C3 note 1 : dikuatkan BC

(15)

Prinsip dan fungsi dasar

n pengaman dan kendali motor dapat dilakukan dengan satu, dua atau tiga gawai yang

menangani fungsi berikut :

n dua tipe koordinasi

q koordinasi tipe 1

kerusakan kontaktor dan rele dapat diterima dg dua kondisi : - tidak ada resiko terhadap pemakai,

- tidak ada kerusakan selain kontaktor dan rele.

q koordinasi tipe 2

kerusakan yang dapat ditoleransi adalah pengelasan kontaktor dan pengasut, pada kondisi mudah untuk dipisahkan.

Diikuti suatu test setelah terjadi kerusakan pd koordinasi tipe 2, fungsi pengaman dan kendali gawai berfungsi normal kembali. Konsekwensi, kapasitas pemutusan ditentukan oleh hasil test.

n cara memilih tipe koordinasi

q koordinasi tipe 1 :

- dipelihara yang berkwalifikasi,

- pengurangan biaya dan volume gawai. - kontinuitas pelayanan tidak dibutuhkan.

q koordinasi tipe 2 :

- staf pemelihara terbatas

- dibutuhkan spesifikasi koordinasi tipe 2

q koordinasi tipe 3

(16)

Prinsip dan fungsi dasar

n proteksi motor dan kendali dapat dilakukan dengan satu, dua atau tiga gawai yang menangani fungsi berikut :

Pengaman thermis Pengaman hubung pendek kendali dis-koneksi IEC 947-2 IEC 947-4 IEC 947-3

}

M

(17)

kombinasi dan koordinasi

n perbedaan jenis proteksi

dis-konektor + pengaman lebur aM + kontaktor dgn pengaman thermal pemutus daya ME + kontaktor pemutus daya + unti trip MA + kontaktor dgn pengaman thermal pemutus daya a.l. : integral

(18)

Kategori penggunaan dan kelas rele thermis

Gawai kontrol kompresor elevator pengaduk pompa eskalator kipas angin konveyor air-conditioner pengasutan

mematikan saat berputar pengereman regeneratif

inching

distribusi sistem pemanas

pengasutan

mematikan saat berputar pengereman regeneratif pembalikan arah putar

inching motor sangkar pf = 0.45 untuk le < 100A atau pf = 0.35 untuk le > 100A

kategori beban fungsi terkontrol Aplikasi tipikal

motor sangkar pf = 0.45 untuk le < 100A atau pf = 0.35 untuk le > 100A mesin pencetak wire-drawing mesin-mesin AC21 AC22 AC23 AC24 pengasutan

mematikan saat berputar

mesin gambar kawat menghidupkan non-induktif pf = 0.8 motor slip-ring pf = 0.65

kelas waktu trip at 7.2 le (arus penggunaan)

10 20 30 4 sampai 10 detik 6 sampai 20 detik 9 sampai 30 detik kategori penggunaan

kategori penggunaan harus diketahui untuk menjamin bhw gawai dapat tahan jumlah dan rating siklus operasi.

Kategori penggunaan tergantung dari jenis beban dan bila bebannya motor juga tergantung dari kategori layanan (S1 to S8).

Standard IEC 947-4-1 mendefinisikan kategori penggunaan dan beberapa informasi yg terkait :

adaptasi gawai kendali pd jumlah aplikasi tipikal,

kapasitas pemutusan dan kondisi penutupan gawai kendali,

nilai uji terstandarisasi untuk gawai ketahanan berbeban, tergantung pada aplikasinya.

kelas rele thermis

kelas rele thermis harus dipilih sesuai dg waktu pengasutan motor.

(19)

Proteksi preventif motor TR

q Motor kadangkala merupakan gawai yg sangat penting untuk aplikasi industri.

q berhentinya motor sebagai akibat gangguan listrik bisa mengakibatkan konsekwensi yang serius.

pemutus daya atau kontaktor

closing lockout

q monitor isolasi dirancang untuk mencegah kecelakaan

q kebanyakan gangguan listrik pd motor berupa gangguan isolasi fase ke bumi yg terjadi pada saat pengasutan motor setelah motor dalam kondisi dingin

q fitur isolasi

- motor baru : 1000 MΩ

- waktu beroperasi : 10 - 100 MΩ - nilai operasi minimum : 500 MΩ

(20)

Soal-soal

1. Apakah yang disebut dengan arus kapasitas pemutusan ? 2. Apakah yang disebut dengan ketahanan elektrodinamik ? 3. Sebutkan unit trip pemutus daya dan fungsinya !

4. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih pemutus daya ?

5. Bila sebuah motor sangkar dengan In = 15 A digunakan untuk kompresor, ingin dipasang pengaman lebur. Tentukan jenis pengaman lebur yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. 6. Bila motor pada kasus nomor 5, ingin dipasang rele termis, tentukan klas gawai tersebut ! 7. Bila umur motor pada kasus nomor 5 adalah 3 tahun, berapa tahanan isolasi minimum

(21)

Jawaban

1. Kemampuan memutuskan arus paling besar, nilai ini berubah-ubah terhadap besarnya tegangan operasi nominal Ue (kA rms)

2. Ketahanan elektrodinamik artinya: gawai tidak mengalami deformasi rel (perubahan bentuk) dan terputusnya kabel yang disebabkan oleh arus beban lebih maupun hubung pendek.

3. Unit trip pemutus daya, ada 2 macam yaitu:

a. unit trip termal, yaitu berfungsi sebagai pengaman arus lebih.

b. unit trip magnetis, yaitu berfungsi sebagai pengaman arus hubung pendek. 4. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:

a. jenis beban: motor, lampu, dll. b. tegangan operasi, Ue

c. arus operasi, In

d. kapasitas pemutusan, Icu

e. arus termal Irm dan arus termal Irth

5. Karena saat pengasutan motor sangkar mencapai 4In, maka jenis pengaman lebur yang sesuai adalah tipe aM-16A.

6. Klas AC3 7. 10 MΩ

(22)

Gambar

tabel daerah tripping-arus  untuk gawai proteksi beban lebih dan hubung pendek untuk pemutus daya TR.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Puruhito (1995), cuci tangan akan memberikan keuntungan dapat mengurangi infeksi nosokomial, jumlah kuman yang terbasmi lebih banyak sehingga tangan lebih bersih

5 juta dan mempunyai usia di atas 40 tahun adalah orang-orang yang tidak tertarik akan investasi saham 2211 : Responden dengan pekerjaan sebagai seorang non pegawai

[r]

Sud Sudah ah menjadi tradisi dalam dunia kepenegakan, bahswa sebelum adik dilantik sebagai menjadi tradisi dalam dunia kepenegakan, bahswa sebelum adik dilantik sebagai penegak

Dalam soal nomor satu, R1 dengan cara berpikir divergen mampu menjawab soal simbolik-linguistik dengan baik, adapun perilaku pemecahan masalah yang dilakukan oleh

Reliance Building Reliance Building Reliance Building Reliance Building Jl. Pluit Kencana No. 15A, Pluit Penjaringan Jakarta 14450 T T T T +62 21 661 7768 F F F F +62

Metland Premier Hotel Jakarta 4-star Upper Midscale Class Cawang East Jakarta 156 2015 Mercure Jakarta Kelapa Gading 4-star Upscale Class Kelapa Gading North Jakarta 156 2015

Faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh nyata terhadap tingkat adopsi teknologi integrasi sapi potong pada lahan sawah irigasi hanya faktor motivasi