• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOMENKLATUR PROGRAM STUDI DAN NAMA GELAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOMENKLATUR PROGRAM STUDI DAN NAMA GELAR"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Bersatu Membangun Negeri

BIDANG ILMU INFORMATIKA

DAN KOMPUTER VERSI 2.0

DOKUMEN REKOMENDASI DAN USULAN

NOMENKLATUR PROGRAM STUDI

DAN NAMA GELAR

NOMENKLATUR PROGRAM STUDI

DAN NAMA GELAR

(2)

Dokumen Rekomendasi dan Usulan

Nomenklatur Program Studi dan Nama Gelar

Bidang Ilmu Informatika dan Komputer

Versi 2.0

Disusun Oleh

Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer

(APTIKOM)

(3)

Dokumen Rekomendasi dan Usulan Nomenklatur Program Studi dan

Nama Gelar Bidang Ilmu Informatika dan Komputer Versi 2.0.

Penyusun

: Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan

Komputer (APTIKOM)

Desain

: Sekretariat APTIKOM

Desain dan Layout

: Sekretariat APTIKOM

Diterbitkan pertama kali oleh APTIKOM

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Jakarta, Oktober 2016

(4)

APTIKOM|KATA PENGANTAR iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami, Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) dapat menyelesaikan dokumen ini, yaitu Dokumen Rekomendasi dan

Usulan Nomenklatur Program Studi dan Nama Gelar Bidang Ilmu Informatika dan Komputer Versi 2.0.

Tujuan utama dokumen ini adalah memberikan usulan, rekomendasi, dan masukan-masukan terkait Nomeklatur dan Gelar bidang Ilmu Informatika dan Komputer bagi Perevisian Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.154 Tahun 2015 yang akan dilakukan oleh Pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

APTIKOM berharap dokumen ini menjadi masukan yang berharga bagi pihak yang terkait dalam proses perevisian Permendikbud tersebut di atas, dan juga menjadi rujukan bagi Program Studi bidang Informatika dan Komputer dalam Nomenklatur Progam Studinya dan Nama Gelar lulusannya

Kami menyadari bahwa dokumen rekomendasi dan usulan versi 1.0 ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, sehingga kami dapat menyusun dokumen rekomendasi dan usulan versi berikutnya yang lebih baik dan seiring berkembangan Ilmu Informatika dan Komputer. Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan dokumen ini.

Jakarta, Oktober 2016 KETUA APTIKOM

Prof. Ir. Zainal A. Hasibuan, MLS, Ph.D

APTIKOM|KATA PENGANTAR iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami, Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) dapat menyelesaikan dokumen ini, yaitu Dokumen Rekomendasi dan

Usulan Nomenklatur Program Studi dan Nama Gelar Bidang Ilmu Informatika dan Komputer Versi 2.0.

Tujuan utama dokumen ini adalah memberikan usulan, rekomendasi, dan masukan-masukan terkait Nomeklatur dan Gelar bidang Ilmu Informatika dan Komputer bagi Perevisian Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.154 Tahun 2015 yang akan dilakukan oleh Pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

APTIKOM berharap dokumen ini menjadi masukan yang berharga bagi pihak yang terkait dalam proses perevisian Permendikbud tersebut di atas, dan juga menjadi rujukan bagi Program Studi bidang Informatika dan Komputer dalam Nomenklatur Progam Studinya dan Nama Gelar lulusannya

Kami menyadari bahwa dokumen rekomendasi dan usulan versi 1.0 ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, sehingga kami dapat menyusun dokumen rekomendasi dan usulan versi berikutnya yang lebih baik dan seiring berkembangan Ilmu Informatika dan Komputer. Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan dokumen ini.

Jakarta, Oktober 2016 KETUA APTIKOM

Prof. Ir. Zainal A. Hasibuan, MLS, Ph.D

APTIKOM|KATA PENGANTAR iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami, Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) dapat menyelesaikan dokumen ini, yaitu Dokumen Rekomendasi dan

Usulan Nomenklatur Program Studi dan Nama Gelar Bidang Ilmu Informatika dan Komputer Versi 2.0.

Tujuan utama dokumen ini adalah memberikan usulan, rekomendasi, dan masukan-masukan terkait Nomeklatur dan Gelar bidang Ilmu Informatika dan Komputer bagi Perevisian Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.154 Tahun 2015 yang akan dilakukan oleh Pemerintah, khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

APTIKOM berharap dokumen ini menjadi masukan yang berharga bagi pihak yang terkait dalam proses perevisian Permendikbud tersebut di atas, dan juga menjadi rujukan bagi Program Studi bidang Informatika dan Komputer dalam Nomenklatur Progam Studinya dan Nama Gelar lulusannya

Kami menyadari bahwa dokumen rekomendasi dan usulan versi 1.0 ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, sehingga kami dapat menyusun dokumen rekomendasi dan usulan versi berikutnya yang lebih baik dan seiring berkembangan Ilmu Informatika dan Komputer. Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan dokumen ini.

Jakarta, Oktober 2016 KETUA APTIKOM

(5)
(6)

APTIKOM|DAFTAR ISI v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI...v

BAB I. PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Tujuan Dokumen Rekomendasi ... 2

1.3. Sistematika Dokumen... 3

BAB II. PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM ...5

2.1. Profil Program Studi Informatika dan Komputer... 5

2.2. Status Akreditasi Program Studi INFOKOM... 9

BAB III. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR SEBELUM PERMENDIKBUD NO.154 TAHUN 2014...13

3.1. Landasan Hukum...13

3.2. Nomenklatur dan Gelar Bidang Komputer...19

BAB IV. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR BARU ...21

4.1. Landasan Hukum...21

4.2. Perubahan Nomenklatur dan Gelar Bidang Komputer ...26

BAB V. PANDANGAN APTIKOM MENGENAI NOMENKLATUR & GELAR...29

5.1. Program Terminologi Utama Studi Informatika dan Komputer...29

5.2. Terminologi Gelar Lulusan Informatika dan Komputer ...31

5.3. Permasalahan dengan Sistem Penamaan Saat Ini...31

5.4. Beberapa Sistem Penamaan Program Studi ...32

5.5. Beberapa Sistem Penamaan Gelar...32

5.6. Variasi Penamaan Program Studi dan Gelar...32

BAB VI. USULAN DAN REKOMENDASI NOMENKLATUR & GELAR...35

6.1. Usulan dan Rekomendasi Untuk Permen No.154 Tahun 2014...35

6.2. Usulan dan Rekomendasi Nomenklatur dan Gelar Bidang INFOKOM...37

LAMPIRAN 1. REKAPITULASI DATA PDDIKTI DAN SURVEY ...40

(7)

L2.1. Kelompok Sistem Informasi-SI (Information System-IS) ...54

L2.2. Kelompok Rekayasa Perangkat Lunak-RPL (Software Engineering-SE)...54

L2.3. Kelompok Teknologi Informasi-TI (Information Technology-IT)...55

L2.4. Kelompok Ilmu Komputer-IlKom (Computer Science-CS)...55

(8)

APTIKOM|BAB I. PENDAHULUAN 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring dengan telah terbitnya perundangan-undangan, peraturan berikut:

 UU Pendidikan Tinggi No. 12 tahun 2012, pasal 10 tentang pengaturan rumpun ilmu;

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 tahun 2013, tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Bidang Pendidikan Tinggi;

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 tahun 2014, tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 87 tahun 2014, tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 124 tahun 2014, tentang Rumpun, Pohon Dan Cabang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Untuk Pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri,

maka Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset dan Dikti, perlu melakukan revisi SK Dirjen Dikti No. 163 tahun 2007 tentang Penataan dan Kodefikasi Program Studi pada Perguruan Tinggi dengan menerbitkan Permendikbud No. 154 tahun 2014 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta-Gelar Lulusan Perguruan Tinggi.

Dengan terbitnya Permendikbud ini terjadi perubahan Nomenklatur Program Studi berikut gelarnya. Berdasar Surat Edaran 0404/E3.2/2015 tentang tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta Gelar Perguruan Tinggi, tujuan perubahan Nomenklatur Program Studi antara:

1. Memfasilitasi tumbuhnya keilmuan baru di Indonesia baik, khususnya berbagai disiplin keilmuan yang dibangun oleh riset yang menggunakan pendekatan inter, multi, dan transdisiplin.

2. Memfasilitasi penyiapan tenaga kerja profesional pada bidang-bidang baru yang dibutuhkan oleh Indonesia dan masyarakat internasional melalui penyelenggaraan program studi akademik, vokasi, profesi, dan spesialis yang lebih beragam.

3. Meningkatkan pengakuan yang setara dari masyarakat ilmiah internasional terhadap hasil pendidikan Indonesia dengan melalui peningkatan akuntabilitas penyelengaraan program studi sesuai dengan bidang keilmuannya dan nama program studi, serta jenjang dan jenis pendidikannya agar lulusan program studi di Indonesia dapat memperoleh pengakuan program studi yang setara oleh masyarakat internasional. Terdapat berbagai kasus dimana lulusan PT Indonesia tidak diakui karena nama program studi tidak dikenal atau dilaksanakan pada jenjang yang berbeda.

(9)

4. Meningkatkan mobilitas mahasiswa dan lulusan oleh pemangku kepentingan nasional dan internasional melalui sosialisasi nama program studi yang diselenggarakan oleh PT beserta CP yang sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan sehingga lebih dikenal oleh pengguna lulusan.

5. Meningkatkan kerja sama dengan PT luar negeri dalam hal mobilitasi mahasiswa dalam program pertukaran mahasiswa dan penyelenggaraan program gelar bersama atau gelar ganda, dst. yang membutuhkan kejelasan capaian pembelajaran lulusan dan standar isi program studi.

6. Mempromosikan berbagai program studi yang diselenggarakan oleh PT di Indonesia dengan melengkapi nama program studi dengan istilah bahasa Inggris 7. Mempromosikan keilmuan khas Indonesia khususnya ilmu-ilmu di bidang seni,

sejarah, bahasa, sastra yang sangat khas Indonesia dibandingkan dengan disiplin akademik yang berkembang di luar negeri.

8. Dengan adanya kode baru yang lebih terstruktur, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dapat memetakan kekuatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis pada program studi yang diselenggarakan di Indonesia.

Dengan memperhatikan tujuan tersebut di atas, diharapkan akan menghasilkan Nomenklatur program studi berikut gelarnya menjadi lebih baik. Namun kenyataan yang terjadi, khususnya di bidang Informatika dan Komputer, hasilnya jauh dari apa yang diharapkan (lihat Tabel 4.1. BAB IV), seperti misalnya terdapat nama program Studi tidak sesuai, program studi yang kodifikasinya menjadi berbeda rumpun, penghapusan nama program studi, perubahan nama program studi yang tidak sesuai, perubahan nama gelar lulusan yang tidak sesuai.

Untuk itu APTIKOM sebagai Asosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer perlu menanggapi dan mencari jalan keluar atas perubahan Nomenklatur dan Gelar yang tidak sesuai ini, dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:

(1) Seminar Nasional Bidang Vokasi Dan Spesialis Serta Pembahasan Nomenklatur Dan Gelar Rumpun Ilmu Informatika dan Komputer Tahun 2015, Tanggal 25 Februari 2015, di Kampus Politeknik Negeri Jakarta, Depok; dan

(2) Rembuk Nasional Pembahasan Nomenklatur dan Gelar Rumpun Ilmu Informatika dan KomputerTahun 2015, Tanggal 24-25 April 2015, di Kampus STMIK Rahardja, Tangerang

Hasil dua kegiatan ini adalah dokumen rekomendasi ini yang utamanya memuat usulan dan rekomendasi terkait Nomenklatur dan Gelar bidang Informatika dan Komputer (lihat BAB VI)

1.2. Tujuan Dokumen Rekomendasi

(10)

masukan-APTIKOM|BAB I. PENDAHULUAN 3

APTIKOM berharap dokumen ini menjadi masukan yang berharga bagi pihak yang terkait dalam proses perevisian Permendikbud tersebut di atas.

1.3. Sistematika Dokumen

Sistematika yang digunakan dalam dokumen ini dibagi menjadi 6 bab, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN, bab ini berisi latar belakang, tujuan dokumen, serta sistematika dokumen.

BAB 2 PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM, bab ini berisi tentang profil, nama, gelar lulusan, dan status akreditasi PS-INFOKOM di Indonesia.

BAB 3 NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR SEBELUM PERMENDIKBUD NO. 154 Tahun 2014., bab ini memuat informasi mengenai Nomenklatur dan Gelar bidang INFOKOM sebelum diterbitkan Permendikbud tersebut.

BAB 4 NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR BARU, bab ini memuat informasi mengenai Nomenklatur dan Gelar bidang INFOKOM dengan diterbitkan Permendikbud No.154 Tahun 2014.

BAB 5 PANDANGAN APTIKOM MENGENAI NOMENKLATUR & GELAR, bab ini berisi tentang terminologi utama studi INFOKOM, terminologi gelar lulusan INFOKOM, permasalahan dengan sistem penamaan Saat ini, beberapa sistem penamaan Program Studi, dan beberapa sistem penamaan gelar

(11)
(12)

APTIKOM|BAB II. PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM 5

BAB II. PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM

2.1. Profil Program Studi Informatika dan Komputer

2.1.1. Jumlah Program Studi Bidang INFOKOM Berdasarkan Strata Pendidikan

Gambar 2.1. Distribusi Program Studi Bidang INFOKOM Menurut Strata Pendidikan pada TA 2014/2015. (Sumber PDDIKTI dan Data Survey)

Distribusi Program Studi bidang INFOKOM menurut strata pendidikan ini (Gbr.2.1), menggambarkan penyebaran Program Studi yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi di bidang INFOKOM pada tahun ajaran 2014/2015 berdasarkan strata pendidikan yang terdiri atas D1,D2, D3, D4, S1, S2, dan S3.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional jumlah Program Studi bidang INFOKOM pada tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 1.902 buah.

Program Studi bidang INFOKOM jika dilihat berdasarkan strata pendidikan pada tahun ajaran 2014/2015, mayoritas berada pada strata pendidikan S1 sebanyak 941 program studi, disusul dengan D3 sebanyak 801, S2 sebanyak 37, D1 sebanyak 59, D4 sebanyak 29, D2 sebanyak 30 dan jenjang S3 terkecil sebanyak 5 program studi.

D1 Jumlah PS 59 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

APTIKOM|BAB II. PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM 5

BAB II. PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM

2.1. Profil Program Studi Informatika dan Komputer

2.1.1. Jumlah Program Studi Bidang INFOKOM Berdasarkan Strata Pendidikan

Gambar 2.1. Distribusi Program Studi Bidang INFOKOM Menurut Strata Pendidikan pada TA 2014/2015. (Sumber PDDIKTI dan Data Survey)

Distribusi Program Studi bidang INFOKOM menurut strata pendidikan ini (Gbr.2.1), menggambarkan penyebaran Program Studi yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi di bidang INFOKOM pada tahun ajaran 2014/2015 berdasarkan strata pendidikan yang terdiri atas D1,D2, D3, D4, S1, S2, dan S3.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional jumlah Program Studi bidang INFOKOM pada tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 1.902 buah.

Program Studi bidang INFOKOM jika dilihat berdasarkan strata pendidikan pada tahun ajaran 2014/2015, mayoritas berada pada strata pendidikan S1 sebanyak 941 program studi, disusul dengan D3 sebanyak 801, S2 sebanyak 37, D1 sebanyak 59, D4 sebanyak 29, D2 sebanyak 30 dan jenjang S3 terkecil sebanyak 5 program studi.

D1 D2 D3 D4 S1

59 30 801 29 941

APTIKOM|BAB II. PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM 5

BAB II. PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM

2.1. Profil Program Studi Informatika dan Komputer

2.1.1. Jumlah Program Studi Bidang INFOKOM Berdasarkan Strata Pendidikan

Gambar 2.1. Distribusi Program Studi Bidang INFOKOM Menurut Strata Pendidikan pada TA 2014/2015. (Sumber PDDIKTI dan Data Survey)

Distribusi Program Studi bidang INFOKOM menurut strata pendidikan ini (Gbr.2.1), menggambarkan penyebaran Program Studi yang menyelenggarakan Pendidikan Tinggi di bidang INFOKOM pada tahun ajaran 2014/2015 berdasarkan strata pendidikan yang terdiri atas D1,D2, D3, D4, S1, S2, dan S3.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional jumlah Program Studi bidang INFOKOM pada tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 1.902 buah.

Program Studi bidang INFOKOM jika dilihat berdasarkan strata pendidikan pada tahun ajaran 2014/2015, mayoritas berada pada strata pendidikan S1 sebanyak 941 program studi, disusul dengan D3 sebanyak 801, S2 sebanyak 37, D1 sebanyak 59, D4 sebanyak 29, D2 sebanyak 30 dan jenjang S3 terkecil sebanyak 5 program studi.

S2 S3

(13)

2.1.2. Nama Program Studi Aktif Bidang INFOKOM dan Gelarnya Menurut Strata Pendidikan

Tabel 2.1. Nama Program Studi Aktif Bidang INFOKOM dan Gelarnya Menurut Strata Pendidikan

No. Nama Program Studi Jenjang Gelar Jumlah

1 Manajemen Informatika D3 A.Md.Kom 424

2 Komputer Multimedia/Jaringan D3 A.Md.Kom 6

3 Sistem Informasi D3 A.Md.Kom 2

4 Teknik Informatika D3 A.Md.Kom 104

5 Teknik Komputer D3 A.Md.Kom 117

6 Komputerisasi Akuntansi D3 A.Md.Kom 148

7 Manajemen Informatika D4 S.Tr.Kom 4

8 Komputer Multimedia/Jaringan D4 S.Tr/S.ST/S.Tr.Kom 3

9 Sistem Informasi D4 S.Tr.Kom 2

10 Teknik Informatika D4 S.ST/S.Tr.Kom 12

11 Teknik Komputer D4 S.Tr.Kom 3

12 Ilmu Komputer S1 SKom 15

13 Manajemen Informatika S1 SKom 1

14 Sistem Informasi S1 SKom 331

15 Sistem Komputer S1 SKom 65

16 Teknik Informatika S1 SKom/ST 517

17 Teknik Komputer S1 ST 2

18 Teknologi Informasi S1 SKom 10

19 Ilmu Komputer S2 MKom 6

20 Sistem Informasi S2 MSI/MMSI 9

21 Sistem Komputer S2 MT 1

22 Teknik Informatika S2 MT 19

23 Ilmu Komputer S3 Dr. 4

24 Teknik Informatika S3 Dr. 1

Sumber : PDDIKTI, dan Data Survey(Terlampir)

Program Studi bidang INFOKOM yang terbanyak adalah Program Studi Teknik Informatika jenjang S1 sebanyak 517, diikuti Manajemen Informatika jenjang D3 sebanyak 424, Sistem Informasi jenjang S1 sebanyak 331. Jumlah relatif sedikit Program

(14)

APTIKOM|BAB II. PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM 7

Gambar 2.2. Persentase Program Studi Bidang INFOKOM Untuk Jenjang D3 pada TA 2014/2015. (Sumber PDDIKTI dan Data Survey)

Gambar 2.3. Persentase Program Studi Bidang INFOKOM Untuk Jenjang D4 pada TA 2014/2015. (Sumber PDDIKTI dan Data Survey)

(15)

Gambar 2.4. Persentase Program Studi Bidang INFOKOM Untuk Jenjang S1 pada TA 2014/2015. (Sumber PDDIKTI dan Data Survey)

Gambar 2.5. Persentase Program Studi Bidang INFOKOM Untuk Jenjang S2 pada TA 2014/2015. (Sumber PDDIKTI dan Data Survey)

(16)

APTIKOM|BAB II. PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM 9

2.2. Status Akreditasi Program Studi INFOKOM

Berdasarkan Data BAN-PT tahun 2013, jumlah Program Studi INFOKOM yang sudah terakreditasi tampak pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jumlah dan Persentase PS INFOKOM Terakreditasi Menurut Jenjang Pendidikan

Jenjang Program Studi Terakreditasi Total Terakreditasi [%] dari Jumlah Total PS D3 379 51,6 % dari 734 PS Komputerisasi Akuntansi 67 Manajemen Informatika 249 Teknik Komputer 62 D4 7 50 % dari 15 PS Komputerisasi Akuntansi 3 Teknik Komputer 4 S1 521 54,6 % dari 954 PS Ilmu Komputer 11 Sistem Informasi 177 Sistem Komputer 36 Teknik Informatika 297 S2 26 57 % dari 42 PS Ilmu Komputer 4 Sistem Informasi dan

Teknologi Informasi

10 Teknik Informatika 12

Berdasarkan Data BAN-PT tahun 2013 juga Nilai Akreditasi dari PS Bidang INFOKOM, menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada Gbr. 2.6 – Gbr. 2.8

22

2%

18%

80%

D3 Nilai Akreditasi A D3 Nilai Akreditasi B D3 Nilai Akreditasi C Total PS Terakreditasi 379

(17)

23

3%

19%

78%

S1 Nilai Akreditasi A S1 Nilai Akreditasi B S1 Nilai Akreditasi C Total PS Terakreditasi 521

Gambar 2.7. Nilai Akreditasi PS INFOKOM Jenjang S1

24

15%

42%

42%

S2 Nilai Akreditasi A S2 Nilai Akreditasi B S2 Nilai Akreditasi C Total PS Terakreditasi 26

Gambar 2.8. Nilai Akreditasi PS INFOKOM Jenjang S2

Sebagai bahan perbandingan, disajikan pula data BAN-PT dan EPSBED tahun 2010 pada Tabel 2.3. dan Tabel 2.4.

(18)

APTIKOM|BAB II. PROFIL, STATUS, NAMA DAN GELAR PADA PS-INFOKOM 11

Tabel 2.3. Jumlah PS INFOKOM Terakreditasi BAN-PT berikut nilainya (Data BAN-PT tahun 2010)

Jenjang Program Studi Akreditasi Jumlah

D3 Ilmu Komputer C 1 Komputer Akuntansi B 2 C 2 Komputerisasi Akuntansi A 1 B 23 C 20 Manajemen Informasi dan Dokumentasi B 1 Manajemen Informatika A 3 B 48 C 80

D 1

Manajemen Informatika dan Komputer C 6 Manajemen Informatika Perbankan C 1 Perekam Medik dan Informatika Kesehatan B 1

C 1 Sistem Informasi B 2 Teknik Informasi B 1 Teknik Informatika A 1 B 10 C 14 Teknik Komputer A 1 B 16 C 24 Teknologi Informasi A 1 B 1

Teknologi Sistem Informasi C 1

TOTAL 263 S1 Teknik Informatika A 4 B 50 C 76 D 4 Sistem Informasi A 3 B 25 C 43 Sistem Komputer A 2 B 8 C 16 Manajemen informatika A 1 B 1 C 3

(19)

Jenjang Program Studi Akreditasi Jumlah

D 1

Manajemen Informatika dan Komputer B 2 Teknik Komputer B 2

C 4

Pengaturan dan Komputer C 1 Ilmu Komputer A 2 B 8 C 8 Komputerisasi Akuntansi B 2 TOTAL 266 S2 Teknik Informatika A 1 B 1 C 3 Ilmu Komputer A 1 B 1 C 2

Manajemen Sistem Informasi B 2 Sistem Informasi C 1 Teknologi Informasi B 1

TOTAL 13

Tabel 2.4. Jumlah PS Infokom berdasarkan data EPSBED (evaluasi.or.id) tahun 2010

Jenjang Program Studi Jumlah

D3 Manajemen Informatika 333 Teknik Informatika 90 Komputer Multimedia 5 Komputerisasi Akuntansi 135 Teknik Komputer 110 S1 Sistem Informasi 268 Pendidikan Teknik Informatika 9 Teknik Informatika 413 Teknik Komputer 63

S2 Sistem Informasi 6

Ilmu Komputer 1

Manajemen Sistem Informasi 2 Teknik Informatika 20

(20)

APTIKOM|BAB III. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR SEBELUM

PERMENDIKBUD NO.154 TAHUN 2014 13

BAB III. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR SEBELUM

PERMENDIKBUD NO.154 TAHUN 2014

3.1. Landasan Hukum

Kepmendiknas No. 178/U/2001 pasal 1-12UU No. 20 Tahun 2003 pasal 21 ayat (4);

SK Dirjen Dikti No. 163/DIKTI/Kep/2007 bersama lampiran 1 & 2, tentang pengaturan/ pemakaian nama prodi dan bidang keilmuan

Surat Edaran Dirjen Dikti No. 1030/D/T/2010 tentang kodefikasi kembali prodi bidang psikologi, Komputer, Komunikasi dan Lanskap

PP No. 17 Tahun 2010 pasal 98 dan 99;UU No. 12 Tahun 2012 pasal 26

PP No. 4 Tahun 2014 pasal 15 dan 16,

3.1.1 Kepmendiknas No. 178/U/2001 tentang Gelar dan Lulusan Luar Negeri

Pasal 1

(1) Gelar akademik adalah gelar yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik.

(2) Sebutan profesional adalah sebutan yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesional.

(3) Pendidikan akademik adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasan ilmu pengetahuan dan pengetahuan.

(4) Pendidikan dan profesional adalah pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.

(5) Program studi adalah merupakan pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesioal yang diselenggarakan atas dasar kurikulum yang disusun oleh perguruan tinggi.

(6) Menteri adalah Menteri Pendidikan Nasional.

(7) Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Pasal 2

(1) Penetapan jenis gelar akademik dan sebutan profesional didasarkan atas bidang keahlian.

(2) Bidang keahlian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) untuk gelar akademik merupakan program studi.

(3) Bidang keahlian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) untuk sebutan profesional merupakan program studi.

(21)

Pasal 3

(1) Gelar akademik dan sebutan profesional yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi dicantumkan dalam ijazah.

(2) Dalam ijazah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dicantumkan pula nama program studi yang bersangkutan secara lengkap.

BAB II

GELAR AKADEMIK DAN SEBUTAN PROFESIONAL Pasal 4

(1) Yang berhak menggunakan gelar akademik adalah lulusan pendidikan akademik dari Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas.

(2) Yang berhak menggunakan sebutan profesional adalah lulusan pendidikan profesional dari Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas.

Pasal 5

(1) Yang berhak memberikan gelar akademik adalah Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Yang berhak memberikan sebutan profesional adalah Akademi, Politeknik,Sekolah Tinggi, Institut atau Universitas.

BAB III

JENIS GELAR AKADEMIK Pasal 6

Gelar akademik terdiri atas Sarjana, Magister dan Doktor. Pasal 7

Penggunaan gelar akademik Sarjana dan Magister ditempatkan di belakang nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan dengan mencantumkan huruf S., untuk Sarjana dan huruf M. untuk Magister disertai singkatan nama kelompok bidang keahlian. Pasal 8

(22)

APTIKOM|BAB III. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR SEBELUM

PERMENDIKBUD NO.154 TAHUN 2014 15

Penetapan jenis gelar dan sebutan serta singkatannya sesuai dengan kelompok bidang ilmu dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi bersamaan dengan pemberian ijin pembukaan program studi berdasarkan usul dari perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengna norma dan kepatutan akademik.

Pasal 9

Gelar akademik Doktor disingkat Dr. ditempatkan di depan nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan.

BAB IV

JENIS SEBUTAN PROFESIONAL Pasal 10

Penggunaan sebutan profesional dalam bentuk singkatan ditempatkan di belakang nama yang berhak atas sebutan profesional yang bersangkutan.

Pasal 11

(1) Sebutan profesional lulusan Program Diploma terdiri atas : a. Ahli Pratama untuk Program Diploma I disingkat A.P. b. Ahli Muda untuk Program Diploma II disingkat A.Ma. c. Ahli Madya untuk Program Diploma III disingkat A.Md.

d. Sarjana Sains Terapan untuk Program Diploma IV disingkat SST

(2) Singkatan sebutan profesional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditempatkan di belakang nama yang berhak atas sebutan tersebut.

BAB V

PENGGUNAAN GELAR AKADEMIK DAN SEBUTAN PROFESIONAL Pasal 12

(1) Gelar akademik dan sebutan profesional yang digunakan oleh yang berhak menerima adalah satu gelar akademik dan/atau sebutan profesional jenjang tertinggi yang dimiliki oleh yang berhak.

(2) Gelar akademik dan sebutan profesional hanya digunakan atau dicantumkan pada dokumen resmi yang berkaitan dengan kegiatan akademik dan pekerjaan.

(23)

3.1.2. UU No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 21

(1) Perguruan Tinggi yang memenuhi persyaratan pendirian dan dinyatakan berhak menyelenggarakan program pendidikan tertentu dapat memberikan gelar akademik, profesi, atau vokasi sesuai dengan program studi yang diselenggaranya.

(2) Perseorangan, organisasi atau penyelenggara pendidikan yang bukan perguruan tinggi dilarang memberikan gelar akademik, profesi, atau vokasi.

(3) Gelar akademik, profesi, atau vokasi hanya digunakan oleh lulusan dari perguruan tinggi yang dinyatakan berhak memberian gelar akademik, profesi, atau vokasi.

(4) Penggunaan gelar akademik, profesi, atau vokasi lulusan perguruan tinggi hanya dibenarkan dalam bentuk dan singkatan yang diterima dari perguruan tinggi yang bersangkutan.

(5) Penyelenggara pendidikan yang tidak memenuhi persyaratan pendirian sebagai mana maksud dalam ayat (1) atau penyelengara pendidikan yang bukan perguruan tinggi yang melakukan tindakan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (2) dikenakan sanksi administratif berupa penutupan penyelenggaraan pendidikan.

(6) Gelar akademik, profesi, atau vokasi yang dikeluarkan oleh penyelenggara pendidikan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dalam ayat (1) atau penyelenggara yang bukan perguruan tinggi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dinyatakan tidak sah.

3.1.3. SK Dirjen Dikti No.163/DIKTI/Kep/2007 tentang Penataan dan Kodifikasi Prodi Pada Perguruan Tinggi

Lampiran 1 dari SK ini memuat daftar nama, jenjang dan kode program studi dari 524 Program Studi. Lampiran 2 dari SK ini memuat daftar nama program studi yang disesuaikan dengan nama baru.

3.1.4. Surat Edaran Dirjen Dikti No. 1030/D/T/2010 tentang kodefikasi kembali prodi bidang psikologi, Komputer, Komunikasi dan Lanskap

Surat Edaran menetapkan perubahan nama prodi dan gelar akademik keempat bidang ilmu ini. Dengan Surat Edaran ini maka nama-nama program studi untuk keempat bidang illmu tersebut yang tercantum dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi 63/DlKTl/Kep/2007 tidak berlaku lagi.

(24)

APTIKOM|BAB III. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR SEBELUM

PERMENDIKBUD NO.154 TAHUN 2014 17

(1) Lulusan Pendidikan akadEmik, vokasi, profesi atau spesialis berhak untuk menggunakan gelar akademik, gelar vokasi, gelar profesi, atau gelar spesialis.

(2) Gelar untuk pendidikan akademik terdiri atas:

a. sarjana, yang ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf S. dan diikuti dengan inisial program studi atau bidang ilmu;

b. magister, yang ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf M. dan diikuti dengan inisial program studi atau bidang ilmu;

c. doktor, yang ditulis di depan nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan Dr.

(3) Gelar untuk pendidikan vokasi terdiri atas:

a. ahli pratama untuk lulusan diploma satu, ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf A.P. dan diikuti dengan inisial program studi atau bidang keahlian;

b. ahli muda untuk lulusan diploma dua, ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf A.Ma. dan diikuti dengan inisial program studi atau bidang keahlian;

c. ahli madya untuk lulusan diploma tiga, ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf A.Md. dan diikuti dengan inisial program studi atau bidang keahlian;

d. sarjana sains terapan untuk lulusan diploma empat, ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf S.S.T. dan diikuti dengn inisial program studi atau bidang keahlian

(4) Gelar untuk lulusan profesi ditulis di depan atau di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan bidang profesinya.

(5) Gelar untuk lulusan pendidikan spesialis ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf Sp. dan diikuti dengan singkatan bidang spesialisasinya. (6) Ketentuan lebih lanjut tentang gelar sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) sampai dengan ayat (5) diatur dengan peraturan menteri (sampai hari ini 05 Jan 2011 belum terbit sehingga Permendiknas no 178 tahun 2001 masih berlaku terkecuali yang bertentangan dengan PP No. 17 tahun 2010)

Pasal 99 tentang penggunaan gelar perguruan tinggi luar negeri

(1) Pencantuman gelar lulusan perguruan tinggi luar negeri tetap menggunakan gelar sesuai singkatan dan penempatan yang berlaku di negara asal.

(2) Menteri menetapkan kesetaraan ijazah perguruan tinggi luar negeri dengan ijazah dan gelar perguruan tinggi Indonesia.

3.1.6. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

(25)

(1) Gelar akademik diberikan oleh Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik.

(2) Gelar akademik terdiri atas: a. sarjana;

b. magister; dan c. doktor.

(3) Gelar vokasi diberikan oleh Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi.

(4) Gelar vokasi terdiri atas: a. ahli pratama;

b. ahli muda; c. ahli madya; d. sarjana terapan; e. magister terapan; dan f. doktor terapan.

(5) Gelar profesi diberikan oleh Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi.

(6) Gelar profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan oleh Perguruan Tinggi bersama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK dan/atau organisasi profesi yang bertanggung jawab terhadap mutu layanan profesi.

(7) Gelar profesi terdiri atas: a. profesi; dan

b. spesialis.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi diatur dalam Peraturan Pemerintah.

3.1.7. PP No.4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi

Pasal 15

(1) Gelar yang diperoleh di Perguruan Tinggi Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia.

(2) Penulisan gelar yang diperoleh dari Perguruan Tinggi Indonesia harus mengikuti kaidah bahasa Indonesia.

(3) Gelar dan penulisan gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat disetarakan dan/atau diterjemahkan menjadi gelar pada sistem pendidikan luar negeri untuk keperluan pengakuan kualifikasi di negara tersebut

(4) Gelar yang diperoleh dari Perguruan Tinggi luar negeri digunakan sesuai dengan cara penulisan dan penempatan yang berlaku di negara asal.

(26)

APTIKOM|BAB III. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR SEBELUM

PERMENDIKBUD NO.154 TAHUN 2014 19

Pasal 16

(1) Lulusan pendidikan akademik berhak menggunakan gelar akademik. (2) Lulusan pendidikan vokasi berhak menggunakan gelar vokasi.

(3) Lulusan pendidikan profesi berhak menggunakan gelar profesi. (4) Lulusan pendidikan spesialis berhak menggunakan gelarspesialis.

3.2. Nomenklatur dan Gelar Bidang Komputer

Sebelum terbitnya Permen No.154 Tahun 2014, Nomenklatur dan nama gelar bidang komputer mengacu kepada:

(1) SK Dirjen Dikti No. 163/DIKTI/Kep/2007tentang Penataan dan Kodifikasi Prodi Pada Perguruan Tinggi;

(2) Surat Edaran Dirjen Dikti No. 1030/D/T/2010 tentang kodefikasi kembali prodi bidang psikologi, Komputer, Komunikasi dan Lanskap

Tabel 3.1. Nomenklatur dan Nama Gelar yang digunakan.

Kode Nama Program Studi Jenjang Gelar

55001 Ilmu Komputer/Informatika

S3 Dr.

56001 Sistem Komputer

57001 Sistem Informasi

58001 Teknologi Informasi

59001 Rekayasa Perangkat Lunak

55101 Ilmu Komputer/Informatika

S2

M.Kom/M.Inf

56101 Sistem Komputer M.T/M.Kom

57101 Sistem Informasi M.SI

58101 Teknologi Informasi M.TI

59101 Rekayasa Perangkat Lunak M.Kom

55201 Ilmu Komputer/Informatika/Teknik Informatika

S1

S.Kom/S.Inf

56201 Sistem Komputer S.T/S.Kom

57201 Sistem Informasi S.SI

58201 Teknologi Informasi S.TI

59201 Rekayasa Perangkat Lunak S.Kom

83207 Pendidikan Ilmu Komputer/Informatika S.Pd

55301 Teknik Informatika D4 Ahli 56301 Teknik Komputer 57301 Manajemen Informatika 57302 Komputerisasi Akuntansi 90343 Komputer Multimedia 55401 Teknik Informatika D3 Ahli Madya 56401 Teknik Komputer 57401 Manajemen Informatika 57402 Komputerisasi Akuntansi 90443 Komputer Multimedia 56501 Teknik Komputer D2 Ahli Muda 57501 Manajemen Informatika 57502 Komputerisasi Akuntansi

(27)

Kode Nama Program Studi Jenjang Gelar 55601 Teknik Informatika D1 Ahli Pratama 56601 Teknik Komputer 57601 Manajemen Informatika 57602 Komputerisasi Akuntansi

(28)

APTIKOM|BAB IV. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR BARU 21

BAB IV. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR BARU

4.1. Landasan Hukum

UU Pendidikan Tinggi No. 12 tahun 2012, pasal 10 tentang pengaturan rumpun ilmu;Permen Dikbud No. 49 tahun 2014, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;Permen Dikbud No.73 tahun 2013, tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional

Bidang Pendidikan Tinggi;

Permen Dikbud No.81 tahun 2014, tentang Ijazah, Setifikat Kompetensi dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

Permen Dikbud No.87 tahun 2014, tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

Permen Dikbud No.124 tahun 2014, tentang Rumpun, Pohon Dan Cabang Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Untuk Pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri;

Permen Dikbud No.154 tahun 2014, tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta- Gelar Perguruan Tinggi

Surat Edaran Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan No.0404/E3.2/2015, tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta Gelar Perguruan Tinggi.

4.1.1. Permen Dikbud No.154 tahun 2014, tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta- Gelar Perguruan Tinggi

Pasal 2

(1) Rumpun Ilmu Pengetahuan dan teknologi terdiri atas: a. rumpun ilmu agama;

b. rumpun ilmu humaniora; c. rumpun ilmu sosial; d. rumpun ilmu alam; e. rumpun ilmu formal; dan f. rumpun ilmu terapan.

(2) Rumpun ilmu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a agama merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji keyakinan tentang ketuhanan atau ketauhidan serta teks-teks

(3) suci agama.

(4) Rumpun ilmu Humaniora sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami nilai kemanusiaan dan pemikiran manusia.

(5) Rumpun ilmu sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami hubungan antar manusia dan berbagai fenomena

(6) masyarakat.

(7) Rumpun ilmu alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami alam semesta.

(8) Rumpun ilmu formal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan yang mengkaji dan mendalami sistem formal teoritis

(29)

(9) Rumpun ilmu terapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f merupakan rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang mengkaji dan mendalami aplikasi ilmu bagi kehidupan manusia.

Pasal 3

(1) Rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dikembangkan menjadi Pohon, cabang, atau ranting ilmu pengetahuan.

(2) Pohon ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi yang berada dalam satu rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi.

(3) Cabang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kelompok ilmu pengetahuan yang berada dalam satu pohon ilmu pengetahuan.

(4) Ranting ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kelompok ilmu pengetahuan yang berada dalam satu cabang ilmu pengetahuan.

Pasal 10

(1) Gelar diberikan kepada mahasiswa yang telah menyelesaikan semua persyaratan yang dibebankan dalam mengikuti suatu program studi dan dinyatakan lulus sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(2) Gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi Indonesia harus menggunakan Bahasa Indonesia.

(3) Penulisan gelar yang diperoleh dari perguruan tinggi Indonesia harus mengikuti kaidah Bahasa Indonesia.

Pasal 11

(1) Penulisan gelar untuk lulusan pendidikan tinggi terdiri atas:

a. Ahli Pratama, ditulis di belakang nama lulusan program studi Diploma I, dengan mencamtumkan huruf “AP.” dan diikuti dengan inisial gelar;

b. Ahli Muda, ditulis di belakang nama lulusan program studi Diploma II, dengan mencamtumkan huruf “AM.” dan diikuti dengan inisial gelar;

c. Ahli Madya, ditulis di belakang nama lulusan program studi Diploma III, dengan mencamtumkan huruf “AMd.” dan diikuti dengan inisial gelar;

d. Sarjana, ditulis di belakang nama lulusan program studi Sarjana dengan mencamtumkan huruf “S.” dan diikuti dengan inisial gelar;

e. Sarjana terapan, ditulis di belakang nama lulusan program studi Diploma IV dengan mencamtumkan huruf “S.Tr.” dan diikuti dengan inisial gelar;

f. Magister, ditulis di belakang nama lulusan program studi Magister, dengan mencantumkan huruf “M.” dan diikuti dengan inisial gelar;

g. Magister Terapan, ditulis di belakang nama lulusan program studi Magister Terapan, dengan mencantumkan huruf “M.Tr.” dan diikuti dengan inisial gelar; h. Doktor, ditulis di belakang nama lulusan program studi Doktor, dengan

(30)

APTIKOM|BAB IV. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR BARU 23

i. Doktor Terapan, ditulis di belakang nama lulusan program studi Doktor Terapan, dengan mencantumkan huruf “Dr.Tr.” dan dapat diikuti dengan inisial gelar; dan

j. Gelar untuk lulusan pendidikan profesi atau spesialis ditulis di depan atau di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan inisial gelar.

(2) Inisial gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, huruf i, dan huruf j, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 14

Perguruan tinggi wajib menginformasikan perubahan nama program studi dan gelar kepada masyarakat.

Pasal 15

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini:

a. Nama program studi pada perguruan tinggi yang telah ditetapkan sebelumnya tetap berlaku dan wajib disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Menteri ini paling lambat (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan;

b. Perubahan nama program studi sebagai akibat penyesuaian sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini tidak menghilangkan Status akreditasi dan/atau sanksi terhadap program studi dimaksud;

c. Gelar yang diberikan sebelum Peraturan Menteri ini ditetapkan masih tetap berlaku;

d. Perguruan tinggi wajib melakukan penyesuaian pemberian gelar menurut Peraturan Menteri ini dan peraturan pelaksanaannya paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini

diundangkan; dan

e. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 178/U/2001 tentang Gelar dan Lulusan Perguruan Tinggi dinyatakan tidak berlaku.

4.1.2. Surat Edaran Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan No. 0404/ E3.2/ 2015, tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta Gelar Perguruan Tinggi.

Surat Edaran ini memuat antara lain: A. Perihal

Revisi SK Dirjen Dikti No. 163 tahun 2007 tentang Penataan dan Kodefikasi Program Studi pada Perguruan Tinggi dan Permendikbud No. 154 tahun 2014 tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta-Gelar Lulusan Perguruan Tinggi.

C. Perubahan yang mendasar

1. Menambah daftar program studi yang dapat diselenggarakan dari 524 (SK Dirjen Dikti No. 163 tahun 2007) menjadi 1070 buah.

(31)

2. Nama program studi dilengkapi dengan nama program dalam Bahasa inggris yang dikenal oleh masyarakat ilmiah internasional.

3. Kode program studi didasarkan atas rumpun ilmu dan sudah diselaraskan sebagai berikut:

a. Kolom pertama kode program studi menyatakan jenjang program studi sesuai Level KKNI sesuai dengan Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 tentang KKNI;

b. Kolom Kedua kode program studi menyatakan jenis program sudi (1= Akademik, 2= Vokasi, 3= Profesi, 4= Terapan);

c. Kolom ketiga kode program studi menyatakan rumpun ilmu (1= Agama, 2= Humaniora, 3= Sains Sosial, 4= Sains Alam, 5= Sains Formal, 6= Terapan), sesuai dengan UU Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan Tinggi;

d. Kolom keempat kode program studi menyatakan program studi.

4. Dengan hadirnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 73 tahun 2013, No. 49, 81 dan 87 tahun 2014, maka nama program studi harus menggambarkan bidang keilmuan (body of knowledge) yang benar yang dicerminkan dalam rumusan Capaian Pembelajaran (CP) dari setiap Program Studi. Penetapan rumusan Capaian Pembelajaran yang benar sesuai dengan bidang keilmuan (body of knowledge) yang benar akan menjadi dasar penetapan predikat akreditasi program studi yang berbasis pada adanya bukti penulisan CP dan ketercapaian CP, serta dalam penentuan LAM yang akan mengakreditasi. Dengan demikian, bagi program studi yang memiliki bidan keilmuan (body of knowledge) yang berdekatan, wajib dapat membedakan Cpnya berdasarkan jenis dan level KKNI program studinya

5. Gelar dan insial gelar disusun bersama Badan Bahasa dengan seoptimal mungkin menggunakan aturan penyingkatan yang baku, namun demikian Surat Edaran Dirjen Dikti No. 1030/D/T/2010 dan kebiasaan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat dapat dijadikan pertimbangan.

6. Mengingat perubahan pada rumpun ilmu dan pertumbuhan yang sangat pesat dari ragam program studi, tidak dimungkinkan untuk memberikan singkatan gelar sesuai dengan ragam program studi, sehingga inisial gelar yang digunakan adalah berbasis kluster cabang ilmunya. Contoh: Teknik Kimia dan Teknik Pertanian tidak lagi diberikan insial T.K. dan T.P. tetapi hanya diberikan inisial gelar “T”. Keterangan lebih lanjut terkait dengan keahliannya yang spesifik dituangkan dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)

7. Profesional yang diakui oleh masyarakat profesi tidak hanya berada pada jenjang pendidikan 7 (profesi), tetapi dapat dilaksanakan sesuai dengan kualifikasi pada jenjang KKNI sebagaimana dinyatakan oleh Peraturan Presiden no. 8 tahun 2012 tentang KKNI dan Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan no.73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI Bidang Pendidikan Tinggi.

Pasal 5 Peraturan Presiden No.8 Tahun 2012 tentang KKNI Penyetaraan Capaian Pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI terdiri atas:

a. Lulusan pendidikan dasar paling rendah setara dengan jenjang 1; b. Lulusan pendidikan menengah paling rendah setara dengan jenjang 2; c. Lulusan Diploma 1 paling rendang setara dengan jenjang 3;

(32)

APTIKOM|BAB IV. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR BARU 25

f. Lulusan Diploma 4 atau Sarjana Terapan dan Sarjana paling rendang setara dengan jenjang 6;

g. Lulusan Magister Terapan dan Magister paling rendang setara dengan jenjang 8;

h. Lulusan Doktor Terapan dan Doktor setara dengan jenjang 9; i. Lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7 atau 8; j. Lulusan pendidikan spesialis setara dengan jenjang8 atau 9.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI Bidang Pendidikan Tinggi Pasal 3 Ayat 4:

a. Jenjang kualifikasi 3 (tiga) sampai jenjang kualifikasi 9 (sembilan) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mempunyai kesetaraan dengan jenjang pendidikan formal sebagai berikut:

b. Jenjang 3 setara dengan lulusan diploma 1; c. Jenjang 4 setara dengan lulusan diploma 2; d. Jenjang 5 setara dengan lulusan diploma 3;

e. Jenjang 6 setara dengan lulusan diploma 4 atau sarjana terapan dan sarjana; f. Jenjang 7 setara dengan lulusan pendidikan profesi;

g. Jenjang 8 setara dengan lulusan magister terapan, magister, atau spesialis satu; h. Jenjang 9 setara dengan lulusan pendidikan doktor terapan, doktor atau

spesialis dua.

D. Tujuan Perubahan Nomenklatur Program Studi

1. Memfasilitasi tumbuhnya keilmuan baru di Indonesia baik, khususnya berbagai disiplin keilmuan yang dibangun oleh riset yang menggunakan pendekatan inter, multi, dan transdisiplin.

2. Memfasilitasi penyiapan tenaga kerja profesional pada bidang-bidang baru yang dibutuhkan oleh Indonesia dan masyarakat internasional melalui penyelenggaraan program studi akademik, vokasi, profesi, dan spesialis yang lebih beragam.

3. Meningkatkan pengakuan yang setara dari masyarakat ilmiah internasional terhadap hasil pendidikan Indonesia dengan melalui peningkatan akuntabilitas penyelengaraan program studi sesuai dengan bidang keilmuannya dan nama program studi, serta jenjang dan jenis pendidikannya agar lulusan program studi di Indonesia dapat memperoleh pengakuan program studi yang setara oleh masyarakat internasional. Terdapat berbagai kasus dimana lulusan PT Indonesia tidak diakui karena nama program studi tidak dikenal atau dilaksanakan pada jenjang yang berbeda.

4. Meningkatkan mobilitas mahasiswa dan lulusan oleh pemangku kepentingan nasional dan internasional melalui sosialisasi nama program studi yang diselenggarakan oleh PT beserta CP yang sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan sehingga lebih dikenal oleh pengguna lulusan.

5. Meningkatkan kerja sama dengan PT luar negeri dalam hal mobilitasi mahasiswa dalam program pertukaran mahasiswa dan penyelenggaraan program gelar bersama atau gelar ganda, dst. yang membutuhkan kejelasan capaian pembelajaran lulusan dan standar isi program studi.

6. Mempromosikan berbagai program studi yang diselenggarakan oleh PT di Indonesia dengan melengkapi nama program studi dengan istilah bahasa Inggris

(33)

7. Mempromosikan keilmuan khas Indonesia khususnya ilmu-ilmu di bidang seni, sejarah, bahasa, sastra yang sangat khas Indonesia dibandingkan dengan disiplin akademik yang berkembang di luar negeri.

8. Dengan adanya kode baru yang lebih terstruktur, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dapat memetakan kekuatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis pada program studi yang diselenggarakan di Indonesia.

4.2. Perubahan Nomenklatur dan Gelar Bidang Komputer

Perubahan Nomenklatur & Nama Gelar serta Nomeklatur & Gelar baru bidang komputer yang mengacu kepada Permen No.154 Tahun 2014, tentang tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta- Gelar Perguruan Tinggi dan Surat Edaran Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan No.0404/E3.2/2015, tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta Gelar Perguruan Tinggi, tampak seperti tabel berikut: Tabel 4.1. Perubahan Nomenklatur dan Nama Gelar.

Kode Lama

Kode

Baru Nama Program Studi Jenjang InisialGelar

a b c d e f g

55001 9 1 5 01 Ilmu Komputer/Informatika S3 Dr.Kom

56001 - - - --- Sistem Komputer

57001 - - - --- Sistem Informasi

58001 - - - --- Teknologi Informasi

59001 - - - --- Rekayasa Perangkat Lunak

55101 8 1 5 01 Ilmu Komputer/Informatika S2 M.Kom

56101 - - - --- Sistem Komputer

57101 8 1 5 01 01 Sistem Informasi M.Kom

58101 8 1 5 01 02 Teknologi Informasi M.Kom

59101 - - - --- Rekayasa Perangkat Lunak

8 4 6 50 Animasi M.Tr.Anim

55201 6 1 5 01 Ilmu Komputer/Informatika S1 S.Kom

56201 6 1 6 05 06 Teknik Komputer (lama Sistem

Komputer) S.T

57201 6 1 5 01 01 Sistem Informasi S.Kom

58201 6 1 5 01 02 Teknologi Informasi S.Kom

59201 - - - --- --- Rekayasa Perangkat Lunak

83207 6 1 6 04 03 19 03 Pendidikan Vokasional Informatika

(IlKom) S.Pd

6 1 6 04 03 19 12 Pend. Vokasional Teknologi

Informasi S.Pd

55301 Teknik Informatika D4

56301 Teknik Komputer

(34)

APTIKOM|BAB IV. NOMENKLATUR DAN NAMA GELAR BARU 27

Kode Lama

Kode

Baru Nama Program Studi Jenjang InisialGelar

a b c d e f g

6 2 5 01 01 02 Sistem Informasi Industri Otomotif S.Tr.Kom

6 2 5 01 03 Rekayasa Perangkat Lunak S.Tr.Kom

6 2 5 01 04 01 Teknologi Komputer Grafis S.Tr.Kom

6 2 6 50 1 Animasi S.Tr.Anim

55401 Teknik Informatika D3

56401 5 2 6 05 06 Teknik Komputer A.Md.T

57401 5 2 5 01 01 Sistem Informasi (lama

Man.Informatika) A.Md.Kom

57402 5 2 5 01 01 03 Sistem Informasi Akuntansi (lama

Kom.Akt) A.Md.Kom

90443 Komputer Multimedia

5 2 5 01 02 Teknologi Informasi A.Md.Kom

5 2 5 01 03 01 Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi A.Md.Kom

5 2 5 01 04 01 Teknologi Komputer Grafis A.Md.Kom

5 2 6 02 08 Multimedia A.Md.Ds

5 2 6 02 09 01 Desain Grafis A.Md.Ds

5 2 6 50 2 Kecerdasan Buatan A.Md.Kom

5 2 6 50 20 1 Teknologi Permainan A.Md.Kom

5 2 6 50 20 1 Desain Permainan A.Md.Kom

56501 Teknik Komputer D2 57501 Manajemen Informatika 57502 Komputerisasi Akuntansi 55601 Teknik Informatika D1 56601 Teknik Komputer 57601 Manajemen Informatika 57602 Komputerisasi Akuntansi Catatan:

a Bagian pertama kode PS menyatakan jenjang PS sesuai Level KKNI

b Bagian kedua kode PS menyatakan jenis PS (1=Akademik, 2=Vokasi, 3=Profesi, 4=Terapan) c Bagian ketiga kode PS menyatakan rumpun Ilmu (1=Agama, 2=Humaniora, 3=Sains Sosial,

4=Sains Alam, 5=Sains Formal, 6=Terapan) d Bagian keempat kode PS menyatakan PS e Nama PS

f Jenjang dan jenis PS

g Singkatan Gelar lulusan sesuai dengan jenjang dan jenis PS, dan inisial gelar lulusan sesuai dengan rumpun ilmu atau nama PS

(35)
(36)

APTIKOM|BAB V. PANDANGAN APTIKOM MENGENAI NOMENKLATUR &

GELAR 29

BAB V. PANDANGAN APTIKOM MENGENAI NOMENKLATUR &

GELAR

5.1. Program Terminologi Utama Studi Informatika dan Komputer

Terminologi Utama Program Studi (S1 sampai dengan S3, sebagian D3 sampai dengan D4) Informatika dan Komputer yang merujuk pada ACM/IEEE Computing Curricula, adalah sebagai berikut:

Sistem Komputer

 Terkait dengan desain dan konstruksi sistem berbasis komputer (baca: digital).  Mencakup studi mengenai perangkat keras, perangkat lunak, teknologi

komunikasi, dan interaksi di antara komponen tersebut.

 Kurikulum fokus pada teori, prinsip, dan praktek terpan ilmu elektronika serta matematika, untuk kemudian diimplementasikan dalam bentuk desain komputer atau teknologi lain berbasis digital.

 Belakangan ini berkembang menjadi ilmu yang mempelajari pula cara mendesain beragam peralatan berbasis digital yang banyak ditemui di pasar (digital gadget) dan beragam peralatan perangkat keras komunikasi yang banyak dipergunakan dalam jaringan komuter.

 Disamping itu terkait pula dengan studi perancangan komponen berbasis digital (embedded devices).

Ilmu Komputer/Teknik Informatika

– Spektrumnya sangat beragam dari yang sangat teoritis dan algoritmis, hingga yang bersifat sangat terapan seperti pengembangan robotika dan sistem cerdas.

– Terbagi menjadi tiga bagian utama:

• Fokus pada teori maupun algoritma yang dipergunakan dalam proses perancangan dan implementasi perangkat lunak.

• Fokus pada teori maupun algoritma yang dipergunakan dalam proses dan perancangan sistem perangkat keras serta komponennya.

• Fokus pada teori maupun algoritma yang dipergunakan sebagai model matematis dalam menyelesaikan permasalahan tertentu.

– Kurikulumnya akan sangat kental dengan ilmu pengetahuan terkait dengan logika matematika, komputasi, dan algoritma - yang dalam model terapannya dinyatakan dalam pengembangan program komputer.

Sistem Informasi

– Fokus pada teknik mengintegrasikan solusi teknologi informasi dengan proses bisnis agar kebutuhan organisasi akan informasi dapat terpenuhi

(37)

– Menekankan pada “informasi” sebagai sebuah sumber daya penting dalam berproduksi, terutama dalam kaitannya kebutuhan korporasi dalam pencapaian visi dan misi yang dicanangkan.

– Mempelajari aspek penting bagaimana “informasi” diciptakan, diproses, dan didistribusikan ke seluruh pemangku kepentingan dalam institusi.

– Kurikulum harus ditekankan pada bagaimana memastikan agar teknologi dan sistem informasi yang dimiliki selaras dengan strategi bisnis perusahaan, agar dapat tercipta keunggulan kompetitif dalam bersaing (the value of information technology to the business).

Rekayasa Perangkat Lunak

– Sebagai hal yang paling banyak dibutuhkan industri, studi ini menekankan pada pengembangan dan penerapan metodologi pembuatan perangkat lunak dengan kualitas prima.

– Fokus pada pengembangan model sistematis dan terpercaya, yang harus dipergunakan sebagai panduan dalam mengembangkan berbagai jenis perangkat lunak.

– Selain perangkat lunak aplikasi, mencakup pula pengetahuan mengenai bagaimana membangun sebuah perangkat lunak sistem (system software) dan perangkat lunak penunjang (tool software).

– Disamping itu dibekali pula akan ilmu yang terkait dengan seluk beluk infrastruktur di satu sisi, dan sistem informasi di sisi lainnya - karena kedua komponen tersebut merupakan entitas penting yang berada dalam ruang lingkup pengembangan perangkat lunak.

Teknologi Informasi

– Berbeda dengan Sistem Informasi yang menekankan pada “informasi”, program studi Teknologi Informasi fokus pada aspek “teknologi” sebagai entitas pemungkin (baca: enabler) organisasi.

– Menekankan pada proses tata kelola - perencanaan dan organisasi, pengadaan dan implementasi, penerapan dan pemeliharaan, serta pengawasan dan evaluasi - sumber daya teknologi informasi yang ada pada suatu institusi. – Spektrum fokus kurikulum dari sekedar mempelajari tren teknologi di masa

mendatang hingga melakukan “perancangan” ide atau gagasan terhadap inovasi teknologi yang dibutuhkan organisasi.

Kurikulum akan sangat padat dengan isu tata kelola dan governance teknologi informasi.

(38)

APTIKOM|BAB V. PANDANGAN APTIKOM MENGENAI NOMENKLATUR &

GELAR 31

5.2. Terminologi Gelar Lulusan Informatika dan Komputer

Terminologi Utama Gelar (S1 sampai dengan S3, sebagian D3 sampai dengan D4) • Diploma 1 : Ahli Pratama

Diploma 2 : Ahli MudaDiploma 3 : Ahli MadyaDiploma 4 : Ahli

Sarjana : SKom (Sarjana Komputer) : ST (Sarjana Teknik)

Magister : MTI (Magister Teknologi Informasi)

: MKom (Magister Komputer) dan MKom (Magister Ilmu Komputer)

: MMSI (Magister Manajemen Sistem Informasi)Doktoral : Doktor

5.3. Permasalahan dengan Sistem Penamaan Saat Ini

Permasalahan dengan Sistem Penamaan Gelar Terkini:

Nomenklatur gelar yang seragam – seperti “SKom” – tidak mencerminkan kompetensi lulusan maupun latar belakang program studi yang ditekuninya, sehingga sering menimbulkan kesalahpahaman dalam proses rekrutmen industri • Terminologi “SKom” sering disalahartikan sebagai singkatan dari “Sarjana

Komunikasi” karena kemiripan dalam penyebutannya

• Keahlian atau kompetensi khusus seorang lulusan yang perlu dan patut ditonjolkan sebagai ciri khasnya tidak tercermin dalam terminologi gelar yang diperolehnya

Keadaan semakin membingungkan komunitas lain ketika yang bersangkutan harus meneruskan studi atau bekerja di dunia internasional

• Bagi awam, banyak yang tidak mengerti perbedaan di antara nama-nama program studyi yang ada, karena istilahnya cukup asing didengar

• Sudah banyak yang mencoba membuat variasi nama yang mudah dimengerti masyarakat, tetapi tidak sesuai dengan standar yang disepakati dan terkadang “menyesatkan”

• Komunitas industri sering menganggap nama program studi terlampau berbau akademis, tidak melihat pada konteks kebutuhan industri

• Teknologi informatika dan komputer berkembang sedemikian cepat yang melahirkan berbagai jenis standar dan terminologi baru

(39)

5.4. Beberapa Sistem Penamaan Program Studi

Sejumlah Usulan untuk Penamaan Program Studi

• Secara administratif dipergunakan istilah 5 (lima) program studi terkait, hanya saja untuk “brand” dapat mempergunakan variasi lain sejauh sesuai dengan konteks dan kurikulum yang ditawarkan, seperti:

SISTEM INFORMASI menjadi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

• Atau dengan tetap menggunakan nama program studi yang telah ada, hanya saja diperkenalkan istilah bidang peminatan yang menjadi fokus studi, seperti:

SISTEM INFORMASI dengan peminatan E-COMMERCE

• Istilah yang ada perlu didaftarkan ke APTIKOM dan DIKTI untuk selanjutnya dapat dikomunikasi dan disosialisasikan ke masyarakat

5.5. Beberapa Sistem Penamaan Gelar

Dipergunakan istilah SKom dengan tambahan keterangan program studi yang diambil, yaitu: SKom (Sistem Komputer), SKom (Ilmu Komputer), SKom (Sistem Informasi), SKom (Rekayasa Piranti Lunak), dan SKom (Teknologi Informasi)

• Atau tambahan keterangan yang ada – istilah yang biasa dipakai adalah “minor degree” berdasarkan bidang minat khusus yang ditekuninya atau yang menjadi fokus program studinya, yaitu: SKom (E-Government), SKom (ERP), SKom (IT Audit), SKom (Infrastructure), SKom (Multimedia), dan lain sebagainya

• Nama yang ada perlu didaftarkan ke APTIKOM dan DIKTI untuk selanjutnya dapat dikomunikasi dan diinformasikan ke masyarakat

5.6. Variasi Penamaan Program Studi dan Gelar

Variasi Nama Program Studi

Program Studi Variasi

Sistem Komputer Indonesia: Perangkat Keras, Hardware, Rekayasa Digital, Teknik Komputer, dll.

Inggris: Computer Engineering, Computer System, Hardware Engineering, etc.

Ilmu Komputer Indonesia: Teknik Informatika, Ilmu Komputasi, Komputasi Digital, Matematika Digital, dll.

Inggris: Informatics, Computing, Computer Science, Computation Engineering, etc.

Sistem Informasi Indonesia: Sistem Teknologi Informasi, Manajemen Informasi, Manajemen Informatika, dll.

(40)

APTIKOM|BAB V. PANDANGAN APTIKOM MENGENAI NOMENKLATUR &

GELAR 33

Program Studi Variasi Rekayasa Perangkat

Lunak Indonesia: Rekayasa Piranti Lunak, Pengembangan Software, AplikasiBisnis & Manajemen, dll. Inggris: Software Engineering, Application Development, Application Software, etc.

Teknologi Informasi Indonesia: Teknologi Sistem Informasi, Sistem Teknologi Informasi, Rekayasa Teknologi, dll.

Inggris: Information and Communication Technology, Digital System Technology, etc.

Variasi Nama Peminatan Program Studi (dapat dipakai untuk D1 dan D2) yang dapat Menjadi Gelar Minor Lulusan Informatika dan Komputer

Program Studi Variasi

Sistem Komputer VLSI Design, Digital Embedded Design, Network Management, Infrastructure Development, Gadget Prototyping, Human-Computer Interaction Device, Mobile Electronics Design, Peripherals Development, Intelligence Product Development, etc.

Ilmu Komputer Grid Computing, Parallel Algorithm, Digital Image Processing, Fuzzy Logic, Artificial Intelligence, Neural Network, DNA Computing, Bio-Algorithm, Expert System, Information Science, Programming Language Development, etc.

Sistem Informasi Supply Chain Management, E-Government, Enterprise Resource Planning, Business, Customer Relationship Management, Commerce, E-Learning, Information System Audit, Information Security, Information System Project Management, dan lain sebagainya

Rekayasa Perangkat

Lunak Application Development, Software Quality Assurance, System Software,Tools Development, Software Audit, Software Project Management, Open Source Development, System Migration, Package Implementation, OO Programming, UML Design, dan lain sebagainya

Teknologi Informasi IT Governance, IT Audit, System Architecture, Technology System, Multimedia Animation, Infrastructure Design, System Migration, Technology Policy, IT Change Management, IT Risk Management, Security Technology, dan lain sebagainya

(41)
(42)

APTIKOM|BAB VI. USULAN DAN REKOMENDASI NOMENKLATUR & GELAR 35

BAB VI. USULAN DAN REKOMENDASI NOMENKLATUR & GELAR

Seperti telah disampaikan di BAB I. Pendahuluan, Usulan dan rekomendasi ini merupakan hasil diskusi dan pembahasan dalam dua forum nasional yaitu:

(1) Seminar Nasional Bidang Vokasi Dan Spesialis Serta Pembahasan Nomenklatur Dan Gelar Rumpun Ilmu Informatika dan Komputer Tahun 2015, Tanggal 25 Februari 2015, di Kampus Politeknik Negeri Jakarta, Depok; dan

(2) Rembuk Nasional Pembahasan Nomenklatur dan Gelar Rumpun Ilmu Informatika dan KomputerTahun 2015, Tanggal 24-25 April 2015, di Kampus STMIK Rahardja, Tangerang

6.1. Usulan dan Rekomendasi Untuk Permen No.154 Tahun 2014

No. Usulan dan Rekomendasi

1. i) Perlu adanya persamaan persepsi dan pemahaman tentang Pohon Ilmu, Cabang Ilmu dan Ranting Ilmu yang dijadikan acuan dalam penyusunanan Nomenklatur.

ii) Perlu disampaikannya sebuah Naskah akademik, atau sebuah Ontologi keilmuan dan pendidikan, berikut capaian pembelajaran dari setiap nama Program Studi (PS) dalam nomenklatur. Dengan demikian Penyelenggara dari PS akan menjadi sangat mudah dan jelas dalam pemilihan nama PS-nya. Argumentasi :

Istilah “rumpun ilmu” perlu ditinjau kembali. Bagian ketiga kode program studi yang menyatakan rumpun ilmu (1=Agama, 2=Humaniora, 3=Sains Sosial, 4=Sains Alam, 5= Sains Formal, 6= Terapan) ternyata ditemukan di Wikipedia yang sudah dimodifikasi dari versi Internasional nya. Khusus kode 6 awalnya bernilai Profesi. Sehingga makna terapan di kode tersebut tidak terpahami.

Apakah tidak sebaiknya dikembalikan ke istilah “disiplin keilmuan/akademik” yang dikenal dalam pengembangan kurikulum dan memiliki hasil analisa yang lebih komprehensif.

2. Perlu disusun dan disosialisasikan sebuah deskripsi yang lebih jelas ttg Program Objectives (PO), Learning Outcome (LO) untuk setiap sub disiplin ilmu, dan sub jenjang pendidikan, seperti halnya yang dilakukan oleh ABET. Hal ini akan memudahkan penyelenggara PS memilih nama PS yang tepat. Substansi dan kompetensi lebih diutamakan dari nama (kode) yang tujuannya untuk klasifikasi. Satu nama seharusnya bisa diklasifikasikan dalam berbagai dimensi.

3. Perlu menerapkan kode Program Studi yang memiliki panjang yang konsisten. Karena ditemukan adanya suatu disiplin keilmuan hanya cukup 3 digit, sementara displin yang lain sampai 7 – atau 9 digit panjangnya, tanpa adanya penjelasan klasifikasi disiplin keilmuan.

Pengkodean PS cukup sampai digit c saja, yang akan diasosiasikan menjadi gelar. Namun dalam Transkrip dan ijazah harus memuat jalur pilihan/konsentrasi dari disiplin ilmunya.

Gambar

Gambar 2.1. Distribusi Program Studi Bidang INFOKOM Menurut Strata Pendidikan pada TA 2014/2015
Tabel 2.1. Nama Program Studi Aktif Bidang INFOKOM dan Gelarnya Menurut Strata Pendidikan
Gambar 2.3. Persentase Program Studi Bidang INFOKOM Untuk Jenjang D4 pada TA 2014/2015.
Gambar 2.4. Persentase Program Studi Bidang INFOKOM Untuk Jenjang S1 pada TA 2014/2015.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan adanya perbedaan keyakinan atas kemampuan yang dimiliki setiap mahasiswa non pesantren dalam menyikapi setiap tugas dan kegiatan yang ada di ma’had dan PPBA

Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis (membina hubungan dengan keluarga pasangan, mertua, saudara ipar, dan lain-lain). Bersamaan dengan itu, mereka menjadi

Metode Jump Diffusion lebih tepat digunakan untuk prediksi harga saham AALI karena menghasilkan error pemodelan yang lebih kecil dibandingkan metode GBM.

konsentrasi pemberian larutan pada tekanan-2 bar pada pengamatan persentase kecambah normal telah menunjukkan batas toleran kekeringan yang cukup, sebaliknya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui LC90 dari infusa daun sirih dan infusa daun sirsak, dan mengetahui efektivitas dari kedua infusa dibandingkan dengan temefos

Yang penting bagi seorang pelatih adalah; (1) mudah bergaul dan dapat memfungsikan dirinya sesuai dengan situasi yang dihadapi, (2) memiliki tingkat laku serta tutur

Karena penghalusan eksponensial ganda hanya dapat digunakan pada data yang mengandung unsur trend, maka diperkenalkanlah metode penghalusan eksponensial Holt-Winter

Pemilihan akademisi dari STSI sebagai objek penelitian dikarenakan STSI merupakan salah satu perguruan tinggi yang konsen terhadap kesenian wayang golek dan telah