DAFTAR PUSTAKA
Agresti A dan Finlay B. 1997. Statistical Methods for Social Science 3
thedition.
New Jersey: Prentice Hall. Upper Saddle River.
Andreasen dan Alan R. 1995. Marketing Social Change: Changing Behavior to
Promote Health, Social Developmen, and The Environment. San
Francisco: Jossey-Bass.
Arifin, Sardjono dan Sundawati L. 2003. Agroforestri di Indonesia. ICRAFT,
Bogor.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2006a. Kalimantan Tengah Dalam Angka. Balai
Pusat Statistik Prov. Kalimantan Tengah. Palangka Raya.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2006b. Murung Raya Dalam Angka. Balai Pusat
Statistik Prov. Kalimantan Tengah. Puruk Cahu.
[Dephut] Departemen Kehutanan. 2000. Pusat Penyuluhan Kehutanan. Buku
Pintar Penyuluhan Kehutanan. Departeman Kehutanan RI. Jakarta.
Djajadiningrat S. 2001. Pemikiran, Tantangan dan Permasalahan Lingkungan.
Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Hadi, A P. 2001. Hubungan Antara Komunikasi Publik Perusahaan dan Sikap
Komunitas Setempat (Kasus Perusahaan Pertambangan di Nusa
Tenggara Barat). Tesis. Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Harini M dan Masy’ud B. 2004. Dasar-dasar Konservasi. Buku Materi Pokok
Universitas Terbuka, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.
Indrawan M, Primack R, Suriatna J. 2007. Biologi Konservasi. Edisi Revisi.
Yayasan Obor. Jakarta.
[KLH] 2002. Himpunan Peraturan Perundang-undangan di bidang Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Era
Otonomi Daerah. Jakarta.
Kotler dan Roberto L. 1989. Social Marketing: Strategies for Changing Public
Behavior. The Free Press. New York.
Kotler, Philip K dan Kevin Lane. 2006. Marketing Management. 12
thEdition.
Pearson Prentice Hall International, Inc. New Jersey.
Kriyantono R. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Edisi Pertama Cetakan
Ketiga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
[LIPI] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2005. Pegunungan Muller: Warisan
Dunia di Jantung Kalimantan. LIPI Bogor.
MacKinnon K. Hatta, Halim dan Mangalik. 2000. Ekologi Kalimantan. Seri
Ekologi Indonesia Buku III, Prenhalindo, Jakarta.
Margoluis R dan Salafsky N. 1998. Ukuran Keberhasilan – Merancang,
Mengelola dan Memantau Proyek-proyek Konservasi dan Pembangunan.
(terjemahan). Washington D.C: Island Press dan Jakarta: Yayasan Kehati.
Masy’ud B. 2001. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH): Metode, Media dan
Materi. Disampaikan dalam: Forum Temu Karya Nasional Pramuka
Pandega Perguruan Tinggi (tidak dipublikasikan) Pokja: Pendidikan
Konservasi SDH dan Lingkungan, Fakultas Kehutanan IPB. Bogor
Nilasari R. 2003. Maneser Panatau Tatu Hiang. Penerbit Pusaka Lima Palangka
Raya, Palangka Raya.S
[Pemkab Mura] 2006. Membangun Bumi Tana Malai Tolung Lingu. Laporan
Pertanggunjawaban Tahunan Pem. Kab. Murung Raya.
Primack R, Supriatna J, Indrawan dan Kramadibrata. 1998. Biologi Konservasi.
Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
Purwadarminta. 2007 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III Cetakan keempat.
Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional. Balai Pustaka. Jakarta.
Rakhmat dan Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
RARE. 2007. Panduan Metodologi Survei dan Wawancara Pribadi untuk Kajian
Rasa Bangga. RARE. Bogor.
Rogers M. 1995. Diffusion of Inovation 4
thed. The Free Press. New York.
Soehartono T, Mardiastuti A. 2003. Pelaksanaan Konvensi CITES di Indonesia.
Japan International Coorporation Agency (JICA). Jakarta
Soekartawi. 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press) Jakarta.
Soerjani M, Ahmad R dan Munir M. 2008. Lingkungan : Sumberdaya Alam dan
Kependudukan dalam Pembangunan. UI Press. Jakarta.
Sumarwoto. 2008. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. cetakan ke
Sebelas. Penerbit Djambatan. Jakarta
Undang-undang (UU) Nomor 5 tahun 1990 tentang: Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati Dan Ekosistemnya. indeks: Energi. Pembangunan.
Konservasi. Kehutanan. Tanggal: 10 Agustus 1990 (Jakarta)
Uluk A, Sudana M dan Wollenberg E. 2001. Ketergantungan Masyarakat Dayak
terhadap Hutan. CIFOR. Bogor
Weinreich.KN. 1999. Hands-on Social Marketing. Sage Publications. London
[WWF] World Wildlife Fund. 2004. Heart of Borneo, A Plan for Conservation
Lampiran 1 Matriks Stakeholder (Lokakarya Multipihak)
Potensi
No. Peserta/Organisasi Person Isu Kunci Minat/motif Kontribusi Konsekuensi
1 Pokja HoB/Heart of Borneo Kab. Mura - Penyiapan Dukungan Masyarakat dalam Konservasi Pegunungan Muller Pendanaan, integrasi program HoB Kaitan program, pengetahuan mengenai Pride Program Dukungan dana, akses, support program HoB yang berhubungan dengan Program Pride 2 Dinas Lingkungan Hidup Kab. Murung Raya
- Dukungan Pemda dan Program Konservasi di pegunungan Muller Potensi dukungan program tahunan Pemda dan hubungannya dengan program Pride Kaitan program, pengetahuan mengenai Pride Program Penerimaan dan dukungan Pemda pada Program Pride dan sinergitas dengan Program Pemda untuk konservasi dan pencarian Ikon Daerah 3 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Murung Raya - Dukungan Pemda melalui Program Konservasi dan Agroforestry di Mura Potensi dukungan program tahunan Pemda dan hubungannya dengan program Pride Kaitan program, pengetahuan mengenai Pride Program Penerimaan dan dukungan Pemda pada Program Pride dan sinergitas dengan Program Pemda untuk konservasi dan pencarian Ikon Daerah
4 Bappeda Kab. Murung Raya - Prioritas perencanaan pembangunan daerah Hubungan program Pride dengan agenda pembangunan daerah Kaitan perencanaan pembangunan daerah dengan kegiatan Pride Penerimaan dan dukungan Pemda pada Program Pride dan sinergitas dengan Program Pemda untuk perencanaan pembangunan
5 Yayasan Bina Sumber Daya Puruk Cahu 1 orang Mosom Pengetahuan tradisional dan kebiasaan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam Potensi untuk kearifan tradisional, pengelolaan sumber daya alam dan keterlibatan dalam program Dapat mengangkat kearifan lokal, pembinaan kelompok masyarakat dan pelatihan Pemetaan Partisipatif Keterlibatan lembaga adat dalam program, keseimbangan perspektif antara pemerintah dan masyarakat 6 Aliansi Masyarakat Adat Kalteng dan Gerakan Masyarakat Adat Murung Raya
1 orang M.Odor Bin Jinar
Pengetahuan tradisional dan kebiasaan setempat dalam pengelolaan sumberdaya alam Potensi untuk kearifan tradisional, pengelolaan sumber daya alam dan keterlibatan dalam program Dapat mengangkat kearifan lokal Keterlibatan lembaga adat dalam program, keseimbangan perspektif antara pemerintah dan masyarakat 7 Kepala Adat (Tb. Olong, Tb. Keramu/ Kelasin, Tb. Tujang) 3 orang Manan, Derman, Tiong Pengetahuan tradisional dan kebiasaan setempat dalam pengelolaan sumberdaya alam Potensi untuk kearifan tradisional, pengelolaan sumber daya alam dan keterlibatan dalam program Menggali dan mengangkat kearifan tradisional dan menggalang potensi masyarakat lokal Dukungan gerakan dan Keterlibatan lembaga adat dalam program,
keseimbangan
perspektif antara pemerintah dan masyarakat
Lanjutan :
Matriks Stakeholder (Lokakarya Multipihak)
Potensi
No. Peserta/Organisasi Person Isu Kunci Minat/motif Kontribusi Konsekuensi
8 Sek. Camat U'Ut Murung dan Staf Kecamatan 2 orang Saut R. Situmeang (Sek. Cam), David Hendra R, Dukungan Pemerintah, program Pemerintah, potensial konflik antara keberadaan kawasan konservasi Muller dengan program pembangunan ekonomi daerah Potensi dukungan terhadap program pemerintah, link program Ide-ide untuk pengembanga n program pembangunan di daerah tersebut, dukungan terhadap program pemerintah Jaminan dukungan dan keterlibatan pemerintah lokal, masuknya ide dan pandangan pemerintah dalam program PRIDE 9 Kepala Desa/ Sekretaris Desa/BPD (Tb.Olong I, Tb. Tujang) 6 orang F.Tarigan OU, Darmawans yah OU, Mika. RL, Tundo, Sulang, Katimustika
Peran rakyat dalam pengelolaan SDA Dampak program terhadap pengelolaan SDA oleh masyarakat Pengelolaan SDA yang kolaboratif, tersampaikann ya aspirasi masyarakat Dukungan dan keterlibatan dalam program
10 Guru SD (Tb. Olong I dan Tb. Tujang)
2 orang Rohaniah, Abi
Pengembangan Pendidikan, kurikulum sekolah, dukungan instansi pendidikan Pengembangan pendidikan Muatan Lokal dengan isu konservasi dan lingkungan hidup Dukungan dalam pengembanga n kapasitas guru dan siswa Integrasi dengan bahan ajar, pelatihan guru dan keterlibatan langsung
11 Dokter Puskesmas Tb. Olong
1 orang Dr. Anwar Kesehatan Lingkungan
Peningkatan taraf kesehatan hidup masyarakat Sinergi program pride dengan Sosialisasi Kesehatan, KB dan Gizi
Peran serta dalam sosialisasi kesehatan, KB, Pos Yandu, dll 12 Tokoh agama Kaharingan dan IslamTb. Olong, Tb. Keramu/Kelasin, Tb. Tujang 4 orang M. Sahir, Mashabi, Raya.T.Paro n, Gani.
Norma : moral, etika
Program PRIDE dapat dilakukan lewat kegiatan keagamaan Dukungan dan Kerjasama dari Komunitas agama Kaharingan dan Islam Ceramah Konservasi, kajian agama terhadap konservasi
13 Tokoh pemuda (Tb. Olong) 3 orang Darno. L, Siran, Ide
Pengembangan Kapasitas, Organisasi Pemuda, Kesenian Daerah Dukungan dan Kerjasama: peningkatan kapasitas dan keterampilan Program PRIDE dapat mengembang kan potensi pemuda Keterlibatan pemuda dalam pengelolaan
sumber daya alam serta pandangannya tentang konflik kepentingan di kawasan Pegunungan Muller
KERANGKA PERENCANAAN FGD Kecamatan U’Ut Murung,
Desa Tumbang Olong, Tumbang Olong II, Tumbang Keramu, Tumbang Tujang
Setelah stakeholder meeting selesai, FGD dibuat berdasarkan konsep model awal hasil workshop dan hasil observasi lapang melalui diskusi yang dinagun sebelumnya bersama Tim Pride dan narasumber formal yaitu (YBSD) Yayasan Bina Sumberdaya Puruk Cahu dan Pokja HoB Kabupaten Murung Raya.
Tujuan Diskusi :
Untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan Hutan Pegunungan Muller, terutama hubungannya dengan kegiatan penebangan dan pembukaan lahan di kecamatan ini.
Pertanyaan penelitian :
• Apakah kegiatan penebangan dan pembukaan hutan untuk kebun dan ladang mempengaruhi keadaan
Hutan Pegunungan Muller?
• Bagaimanakah tingkat pemahaman petani/peladang yang tinggal di sekitar Hutan Pegunungan Muller mengenai nilai penting kawasan terhadap hasil produksi hutan non kayu.
Pertanyaan-pertanyaan panduan :
1. Pertanyaan pembuka :
1) Siapa nama anda? 2) Apa saja aktifitas anda saat ini? 3) Sudah berapa lama anda menetap di desa ini? 4) Apa saja aktifitas penduduk di dalam hutan?
2. Pertanyaan pengantar :
• Bagaimana menurut anda keadaan hutan disini dulunya sebelum ada kegiatan penebangan hutan oleh perusahaan?
• Selain hasil berladang, apa saja pengasilan penduduk di desa ini ?
• Bagaimana hasil ladang sekarang ini jika dibandingkan dengan 10 tahun lalu? 3. Pertanyaan transisi:
• Di daerah mana anda melakukan kegiatan berladang? (berapa km dan arah mana dari desa ini?) • Menurut Anda faktor apa yang mempengaruhi hasil panen selama ini?
• Hasil hutan apa saja yang diperoleh dari Hutan Pegunungan Muller? 4. Pertanyaan kunci:
• Apakah berladang harus menebang kayu dan membakar lahan?
• Bagaimana menentukan kemiringan lahan yang cocok untuk membuka ladang?
• Mengapa masyarakat menebang kayu? Berapa banyak kayu yang bisa diambil oleh 1 kelompok penebang? (berapa orang biasanya 1 kelompok?)
• Apa hasil hutan lainnya (bukan kayu) yang didapatkan dari hutan?
• Menurut anda apa saja kerugian yang dapat ditimbulkan dari penebangan pohon dan pembakaran lahan secara besar-besaran?
• Menurut anda, apa hubungannya hutan dengan air sungai (ketersediaan air).
• Berapa sering air sungai meluap dalam 5 tahun terakhir ini? (berapa kali dalam setahun?) Mengapa? • Selain menebang pohon untuk mengambil kayu dan berladang, apa saja usaha (kegiatan) yang dapat
dilakukan masyarakat disini?
• Menurut anda, apa yang harus kita lakukan agar sungai tidak meluap setiap tahun sehingga ladang juga rusak karena tergenang air?
• Berapa kerugian petani/peladang jika ladangnya rusak karena air meluap?
• Hewan apakah yang sangat unik/khas di sini (tidak dapat ditemukan di daerah lain) dan dapat mewakili alam juga masyarakat di sini
5. Pertanyaan penutup:
• Apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga keadaan Hutan Pegunungan Muller sehingga dapat dimanfaatan terus-menerus sampai anak cucu kita? Atau:
• Bagaimana seharusnya hubungan alam dengan manusia? Bagaimana sebaiknya alam digunakan
Jumlah diskusi yang direncanakan dan karakteristik peserta:
Jumlah diskusi yang direncanakan di Kecamatan U’Ut Murung adalah 4 FGD (8 FGD dimungkinkan dengan
kelompok perempuan) dengan karakteristik peserta masing-masing grup adalah:
Kelompok 1: Masyarakat Petani laki-laki dewasa, isu diskusi: Pembukaan hutan untuk areal pertanian. Kelompok 2: Masyarakat Petani perempuan dewasa, isu diskusik: Pembukaan hutan untuk areal pertanian.
Waktu Pelaksanaan Diskusi
¾ Diskusi direncanakan 5 hari setelah Workshop selesai, (akhir Februari 2008) di Desa Tumbang Olong I dan II, Tb. Keramu dan Tumbang Tujang, Kecamatan U’Ut Murung.
¾ Lamanya setiap sesi diskusi adalah ± 1 jam
KERANGKA PERENCANAAN FGD
Kelompok Pemerintah Daerah (Dinas dan Instansi Terkait) Di Puruk Cahu, Murung Raya. Kalimantan Tengah
Setelah stakeholder meeting selesai, FGD dibuat berdasarkan konsep model awal hasil workshop dan hasil observasi lapang melalui diskusi yang dinagun sebelumnya bersama Tim Pride dan narasumber formal yaitu (YBSD) Yayasan Bina Sumberdaya Puruk Cahu dan Pokja HoB Kabupaten Murung Raya (Dinas Lingkungan Hidup Murung Raya)
Tujuan Diskusi :
Untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan Hutan Pegunungan Muller, terutama hubungannya kebijakan pembangunan daerah di Kabupaten Murung Raya.
Pertanyaan penelitian :
• Apakah upaya Pemerintah Daerah melalui instansi terkait dalam rangka mengurangi kegiatan penebangan dan pembukaan hutan untuk kebun dan ladang di Kabupaten ini?
• Bagaimanakah tingkat pemahaman masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari SDA Hutan tentang nilai penting kawasan hutan (Pegunungan Muller).
Pertanyaan-pertanyaan panduan :
1. Pertanyaan pembuka : 1) Siapa nama anda? 2) Instansi dan TUPOKSI anda saat ini? 3) Sudah berapa lama anda menetap di wilayah ini? 4) Menurut anda (bapak/ibu), apa saja aktifitas mereka di hutan? 2. Pertanyaan pengantar :
• Sebagai pihak pemerintah melihat kondisi hutan akhir-akhir ini, bagaimana keadaannya jika dibandingkan dengan keadaan hutan 10 tahun yang lalu.
• Selain bergantung kepada SDA (hutan) apa saja penghasilan masyarakat di kawasan Peg. Muller ? • Bagaimana kaitan/hubungan pembangunan (pembukaan jalan/transportasi darat) terhadap kerusakan
hutan yang terjadi di wilayah (kabupaten) ini? 3. Pertanyaan transisi:
• Menurut Anda (bapak/ibu) seberapa besar ketergantungan masyarakat terhadap hutan? (sangat mungkin untuk diubah atau tidak/susah untuk diubah)
• Bagaimana hubungan aktifitas perladangan dengan sistem tebang dan bakar lahan terhadap PAD? • Apa saja program yang telah direncanakan dan dilakukan oleh instansi Anda (bapak/ibu) dalam
kurun waktu 1 tahun terakhir untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap hutan dengan pola perladangan tebas tebang dan bakar.
• Apa yang harus dilakukan untuk membantu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap hutan dengan sistem pertanian tebas tebang dan bakar lahan?
• Bagaimana masyarakat merespon program pemerintah yang melarang masyarakat membakar lahan? 4. Pertanyaan kunci:
• Bagaimana sebenarnya sistem pertanian/perladangan yang baik menurut pemerintah? Jenis apa? • Bagaimana menentukan jenis lahan dan kemiringan yang cocok untuk perladangan masyarakat? • Apa saja efek negatif yang timbul dari sistem pertanian masyarakat yang ada sekarang ini?
• Bagaimana menurut anda kaitan perladangan masyarakat dengan bencana banjir dan asap yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir?
• Menurut anda apa saja kerugian yang dapat ditimbulkan dari penebangan pohon dan pembakaran lahan secara besar-besaran?
• Menurut anda, apa hubungannya hutan dengan air sungai (ketersediaan air).
• Berapa sering air sungai meluap dalam 5 tahun terakhir ini? (berapa kali dalam setahun?) Mengapa? • Selain menebang pohon untuk mengambil kayu dan berladang, apa saja usaha (kegiatan) yang dapat
dilakukan masyarakat disini?
• Menurut anda, apa yang harus kita lakukan agar sungai tidak meluap setiap tahun sehingga ladang juga rusak karena tergenang air?
• Apa program instansi anda untuk mengurangi dampak negatif tersebut di masa yang akan datang? • Hewan apakah yang sangat unik/khas di sini (tidak dapat ditemukan di daerah lain) dan dapat
mewakili alam juga masyarakat di sini 6. Pertanyaan penutup:
Apa yang harus kita lakukan untuk menjamin keadaan Hutan Pegunungan Muller sehingga dapat dimanfaatan terus-menerus dan memberikan nilai positif bagi masyarakat dan pemerintah daerah? Atau: Bagaimana seharusnya hubungan antara alam dengan manuasia? Bagaimana sebaiknya alam digunakan
Jumlah diskusi yang direncanakan dan karakteristik peserta:
Jumlah diskusi yang direncanakan di Kota Puruk Cahu, 1 kali FGD dengan karakteristik peserta adalah Kelompok Instansi Pemerintah (Dinas dan UPT) terkait dengan isu kondisi riil dan rencana pembangunan kabupaten tahun 2008 dan seterusya.
Waktu Pelaksanaan DiskusiDiskusi direncanakan 1-2 hari setelah Workshop selesai, (akhir November
2007) di Kota Puruk Cahu. Lamanya setiap sesi diskusi adalah ± 1-1,5 jam.
SURVEY
PROGRAM KAMPANYE BANGGA MELESTARIKAN ALAM
DI 4 (empat) DESA SEKITAR PEGUNUNGAN MULLER MURUNG RAYA
KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2008
(informasi berikut diisi oleh petugas survei/enumerator SEBELUM memperkenalkan diri dan memulai wawancara)
Nama Pewawancara : ………... Nomor Survei : ………... Desa : ………... Tanggal Wawancara : ………... Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam,………. Bapak/Ibu/Sdr/sdri. Perkenalkan, nama saya ... (sebutkan nama lengkap pewawancara). Saya sedang melakukan survei dari eLPaM (Lembaga Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) Palangka Raya yang telah 1,5 tahun terkahir ini melakukan PENDIDIKAN KONSERVASI Bangga Melestarikan Alam di Kabupaten Murung Raya. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui pengaruh kampanye terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam hal pelestarian lingkungan/alam di Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah.
Saya berharap Bapak/Ibu/Sdr/sdri, bersedia membantu dengan memberikan waktu ±30 sampai 40 menit untuk menjawab pertanyan yang telah kami buat. Segala jawaban dan informasi yang Bapak/Ibu/Sdr/sdri berikan akan menjadi RAHASIA kami dan hanya dipakai untuk kepentingan Program PENDIDIKAN KONSERVASI Bangga Melestarikan Alam. Bersediakah Bapak/Ibu/Sdr/sdri untuk melakukan wawancara ini sekarang?
Kesediaan calon responden untuk melakukan wawancara:
[ ] Ya (lanjut ke pertanyaan NO.1) [ ] Tidak (HENTIKAN dan Ucapkan terima kasih) Jenis Kelamin :
[ ] Laki-laki [ ] Perempuan Terima Kasih atas Kesediannya, saya akan menanyakan tentang diri Bp/Ibu/Sdr/i
(1) Berapakah umur Bpk/Ibu/Sdr/Sdri sekarang? (HANYA 1 JAWABAN) ………. Tahun (2) Apa pendidikan terakhir Bpk/Ibu/Sdr/Sdri?
[ ] Tidak pernah bersekolah [ ] Tidak lulus SD [ ] Lulus SD
[ ] Tidak Lulus SLTP [ ] Lulus SLTP [ ] Tidak lulus SLTA [ ] Lulus [ ] Lulus Perguruan Tinggi
[ ] Lainnya sebutkan. ________________
(3) Apa pekerjaan utama Bpk/Ibu/Sdr/Sdri sekarang? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN) [ ] Petani/peladang [ ] Pengumpul rotan dan hasil hutan
[ ] Penjaga sarang walet [ ] Penebang kayu [ ] Pelajar/mahasiswa [ ] Guru/PNS
[ ] Wiraswasta/pedagang [ ] Lainnya sebutkan. ________________ (4) Apa Bpk/Ibu/Sdr/Sdri pendengar RADIO?
[ ] YA (lanjut kepertanyaan a, b, dan c) [ ] TIDAK (lanjut kepertanyaan No. 5) (A) Stasiun Radio apa yang Bpk/Ibu/Sdr/Sdri dengar? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)
[ ] RRI Jakarta [ ] RRI Banjarmasin [ ] RRI Samarinda [ ] RRI Palangka Raya [ ] RRI Surabaya [ ] RRI dari Jawa [ ] SMura FM [ ] Kartika Puruk Cahu [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(B) Jam berapa Bpk/Ibu/Sdr/Sdri sering mendengarkan radio? (BOLEH LEBIH DARI 1JAWABAN)
[ ] tidak menentu [ ] 06.00 - 07.00 WIB [ ] 10.00 - 12.00 WIB [ ] 12.00 - 14.00 WIB [ ] 17.00 - 19.00 WIB [ ] 20.00 - 22.00 WIB [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(C) Acara radio yang paling digemari? (BOLEH LEBIH DARI 1JAWABAN)
[ ] Berita Nasional [ ] Berita Daerah [ ] Berita Keluarga [ ] Dialog/Talkshow [ ] Info Pembangunan [ ] Sandiwara Udara [ ] Musik Daerah [ ] Musik Pop [ ] Dangdut
[ ] Warung Sanger [ ] Kafe Angkasa [ ] Senandung Itah [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(5) Apa Bpk/Ibu/Sdr/Sdri suka menonton Televisi?
[ ] YA (lanjut kepertanyaan a, b, dan c) [ ] TIDAK (lanjut kepertanyaan No. 6) (A) Stasiun TV apa yang Bpk/Ibu/Sdr/Sdri lihat? (BOLEH LEBIH DARI 1JAWABAN)
[ ] TVRI [ ] TVRI Palangka Raya [ ] RCTI [ ] SCTV [ ] Anteve [ ] TV One [ ] INDOSIAR [ ] TPI [ ] Metro TV
[ ] Trans7 [ ] Trans TV [ ] Lainnya sebutkan. __________ (B) Jam berapa Bpk/Ibu/Sdr/Sdri sering menonton televisi? (Boleh lebih dari 1 jawaban)
[ ] tidak menentu [ ] 06.00 - 07.00 WIB [ ] 10.00 - 12.00 WIB [ ] 12.00 - 14.00 WIB [ ] 17.00 - 19.00 WIB [ ] 20.00 - 22.00 WIB [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(C) Acara Televisi yang paling digemari? (BOLEH LEBIH DARI 1JAWABAN) [ ] Berita Nasional [ ] Berita Daerah [ ] Infotainment [ ] Dialog/Talkshow [ ] Info Pembangunan [ ] Sinetron [ ] Film Action [ ] Musik Pop [ ] Dangdut [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(6) Apa Bpk/Ibu/Sdr/Sdri membaca koran?
[ ] YA (lanjut kepertanyaan a, b, dan c) [ ] TIDAK (lanjut kepertanyaan No. 7) (A) Koran/majalah apa yang Bpk/Ibu/Sdr/Sdri baca? (BOLEH LEBIH DARI 1JAWABAN) [ ] Kalteng Pos [ ] Dayak Pos [ ] Kalimantan Pos [ ] Palangka Pos [ ] Media Indonesia [ ] KOMPAS [ ] Lainnya sebutkan. _____________
(B) Berapa sering Bpk/Ibu/Sdr/Sdrimembaca koran/majalah? (Boleh lebih dari 1 jawaban) [ ] tidak menentu [ ] setiap hari [ ] 3 kali seminggu
[ ] 2 kali seminggu [ ] sekali seminggu [ ] 2 kali sebulan [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(C) Informasi yang paling sering dibaca? (BOLEH LEBIH DARI 1JAWABAN) [ ] Berita Nasional [ ] Berita Daerah [ ] Info hiburan
[ ] berita kriminal [ ] Info Pembangunan [ ] Info lingkungan Hidup
[ ] info pertanian [ ] Info Kehutanan [ ] Lainnya sebutkan. _____________ (7) Selanjutnya saya akan membacakan daftar sumber informasi yang Bpk/Ibu/Sdr/Sdri dapatkan
tentang lingkungan hidup. Pertanyaan ini hanya memberikan pilihan . Sangat Dapat
Dipercaya, 2. Dapat Dipercaya 3. Agak Dapat Dipercaya 4. Agak Tidak Dapat Dipercaya 5. Tidak Dapat Dipercaya 6. Sangat Tidak Dapat Dipercaya dan 7. Tidak yakin/tidak tahu, atas informasi yang disampaikan oleh :
(A) informasi dari radio [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (B) informasi dari televisi [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (C) informasi dari koran/majalah [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (D) Aparatur Pemerintahan Desa [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (E) Kepala Desa [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (F) Pemerintah Kecamatan/Kabupaten [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (G) Pemuka Agama [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (H) Demang Kepala Adat [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (I) Guru [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (J) Teman [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (K) Anggota keluarga lainnya [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] (8) Jenis hiburan yang paling Bpk/Ibu/Sdr/Sdri gemari (PILIH 2 JAWABAN)
[ ] Karungut [ ] pertunjukan musik pop [ ] pertunjukan musik dangdut [ ] sandiwara/drama [ ] lawak [ ] pentas tari tradisional [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(9) Apa hobby/kegemaran Bpk/Ibu/Sdr/Sdri (PILIH 2 JAWABAN)
[ ] berburu [ ] memainkan musik [ ] bernyanyi [ ] bercerita [ ] Lainnya sebutkan. ________________
Selanjutnya Saya Akan Menanyakan Beberapa Hal Tentang Kegiatan Pertanian/ Perladangan Keadaan Serta Fungsi Hutan Dan Sungai Di Wilayah Ini
(10) Apakah penduduk desa sekitar ini ada yang membuka lahan/ladang baru di dalam hutan? [ ] ADA (lanjut ke pertanyaan a sampai e) [ ] TIDAK ADA (lanjut ke pertanyaan No. 11) (A) Menurut Anda mengapa mereka membuka lahan di Hutan? (Boleh Lebih Dari 1jawaban)
[ ] Kekurangan lahan [ ] mencari lahan yang lebih subur [ ] untuk mendapatkan uang [ ] Diajak orang membuka lahan
[ ] untuk kebutuhan makan sehari-hari [ ] kebutuhan untuk lahan tempat tinggal/rumah [ ] tidak tahu cara lain mendapatkan uang [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(B) Menurut pengalaman dan pandangan Bpk/Ibu/Sdr/Sdri bagaimana caranya mereka membuka dan mengolah Lahan Baru di hutan? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)
[ ] Menebang, membabat dan membakar
[ ] membabat dan mengumpulkan serasah menjadi pupuk [ ] Membakar hutan tanpa menebang kayunya
[ ] membuka dan membiarkan lahan sampai musim tanam tahun berikutnya [ ] tidak tahu
[ ] Lainnya sebutkan. ________________
(C) Berdasarkan jawaban Bapak/Ibu pada pertanyaan sebelumnya yaitu ...(bacakan jawaban responden pada ”b”), menurut Bapak/Ibu, apakah alasannya cara membuka lahan baru seperti itu dijalankan?
[ ] Cara berladang turun-temurun [ ] Cara yang murah dan cepat membuka lahan [ ] Membantu menyuburkan ladang [ ] Tidak mengerti bahayanya bagi lingkungan [ ] Tidak ada alat yg tepat [ ] Tidak tahu hal itu melanggar hukum [ ] Keterbatasan tenaga kerja [ ] Tidak tahu cara lain yang baik bagi lingkungan [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(D) Menurut Anda apa saja dampak/akibat dari membakar hutan? (Boleh lebih dari 1 jawaban) [ ] Bencana asap [ ] Bencana banjir
[ ] Bencana tanah longsor [ ] Kesulitan air di musim kemarau [ ] Rusaknya tempat berburu hewan hutan [ ] Hilangnya sarang lebah madu [ ] Meningkatnya suhu udara [ ] tidak ada kerugiannya
[ ] tidak tahu [ ] Lainnya sebutkan. _____________
(E) Menurut Bpk/Ibu/Sdr/Sdri bagaimana reaksi mereka yang biasa membuka lahan dengan membakar hutan, terhadap Seruan Gubernur Kalteng untuk tidak membakar lahan di musim tanam 2 tahun terakhir? (BOLEH LEBIH DARI 1JAWABAN)
[ ] Mengikuti seruan Gubernur [ ] Tetap membakar karena tdk ada cara lain [ ] Untuk sementara tidak menanam padi [ ] Mengolah lahan dengan tidak membakar [ ] Tidak tahu [ ] Lainnya sebutkan. ________________ (11) Pernahkah Bapak/ibu/saudara/i mendengar Istilah Jantung Borneo atau Songan Kalimantan
atau HOB (Heart of Borneo) HOB ?
[ ] PERNAH (lanjut Pertanyaan a,b dan c) [ ] TIDAK PERNAH (lanjut ke pertanyaan 12) (A) Darimana istilah Jantung Borneo/Songan Kalimantan/HoB (HEART OF BORNEO)
Bpk/Ibu/Sdr/i dengar? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)
[ ] Radio [ ] Televisi [ ] Teman/Kenalan [ ] Aparat Desa [ ] Aparat Kecamatan [ ] Aparat Kabupaten [ ] Guru [ ] Demang Kepala Adat [ ] Pemuka Agama
[ ] Poster/spanduk [ ] Lagu Karungut [ ] Orang yang Pernah ke desa sini [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(B) Menurut Bapak/Ibu/Sdr/i apa arti istilah JANTUNG BORNEO atau SONGAN KALIMANTAN itu? (HANYA 1 JAWABAN)
[ ] Tempat di tengah-tengah Pulau Kalimantan [ ] Tempat di hulu-hulu sungai
[ ] Tempat terlarang untuk berburu dan berladang [ ] kawasan yang dilindungi Pemerintah [ ] tidak tahu [ ] Lainnya sebutkan. __________ (C) Menurut Bpk/ibu/sdr/i apa yang harus dilakukan untuk melestarikan hutan di wilayah
JANTUNG BORNEO atau Songan Kalimantan tersebut? (HANYA BOLEH 1 JAWABAN) [ ] dibuat aturan atau undang-undang dan ada petugasnya
[ ] ada tata batas dan diberikan tempat untuk masyarakat disekitarnya untuk berusaha [ ] tidak tahu
[ ] Lainnya sebutkan. ________________
Selanjutnya saya akan menanyakan Pendapat Bapak/Ibu/Saudara/Saudari tentang Manfaat Hutan dan Sungai.
(12) Pernahkah Bapak/Ibu/Sdr/Sdri mendengar kata PELESTARIAN ALAM? (Hanya 1 jawaban) [ ] PERNAH (Lanjut ke pertanyaan a dan b) [ ] TIDAK PERNAH (Lanjut ke pertanyaan 13) (A) Menurut Bpk/Ibu/Sdr/Sdri apa arti Konservasi atau Pelestarian Alam? (BOLEH LEBIH
DARI 1 JAWABAN
[ ] Larangan / Tidak boleh menebang pohon [ ] Memanfaatkan hutan seperlunya [ ] Melestarikan hutan dengan menanam pohon [ ] Mengolah lahan/tanah kosong [ ] Reboisasi [ ] Tidak tahu pasti
(B) Menurut Bpk/Ibu/Sdr/Sdri apakah Kegiatan Konservasi atau Pelestarian Alam akan memberikan manfaat bagi kehidupan kita sekarang dan anak cucu kita nanti? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)
[ ] YA [ ] TIDAK [ ] TIDAK TAHU/TIDAK YAKIN (13) Dalam satu tahun terakhir ini (2008) PERNAHKAN Bpk/Ibu/Sdr/Sdri mengambil hasil
hutan? (Hanya BOLEH 1 JAWABAN)
[ ] PERNAH (Lanjut ke pertanyaan a dan b) [ ] TIDAK PERNAH (Lanjut ke pertanyaan 14) (A) Berapa kali dalam tahun 2008 lalu Bpk/Ibu/Sdr/Sdri masuk hutan?
[ ] 1 kali [ ] 2 kali [ ] 3 kali [ ] lebih dari 3 kal [ ] Lainnya sebutkan. ____________ (B) Apa saja yang dilakukan oleh Bpk/Ibu/Sdr/Sdri di dalam hutan? (boleh lebih dari 1 jawaban)
[ ] Mengambil kayu bakar
[ ] Menebang untuk membangun rumah [ ] Mengambil rotan, damar dan madu
[ ] Berburu hewan liar (babi, rusa, dll) [ ] Mengambil tumbuhan untuk obat tradisional [ ] Mengambil buah-buahan hutan [ ] Mengambil sarang burung walet
[ ] mengambil anggrek [ ] mengambil gaharu [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(14)Apa yang Bpk/Ibu/Sdr/Sdri lakukan jika melihat orang lain (orang luar) menebang pohon di hutan sekitar sini? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)
[ ] diam saja [ ] Melaporkan ke aparat desa
[ ] tidak berani melakukan apa pun [ ] Mengajak penduduk untuk mengusir mereka [ ] Melaporkan kepada Demang Kepala Adat [ ] Lainnya sebutkan. ________________ (15) Menurut Bpk/Ibu/Sdr/Sdri bagaimana sebaiknya jika ada orang yang melakukan penebangan
pohon dan merusak hutan secara besar-besaran di sekitar sini ? (Boleh Lebih Dari 1 Jawaban) [ ] Jipen (denda adat) [ ] Peringatan untuk berhenti melakukannya [ ] Melarang dan mengusir mereka [ ] Dihukum penjara
[ ] Melaporkan pada Demang Kepala Adat [ ] Tidak apa-apa karena hutan milik kita semua [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(16) Selanjutnya saya akan meminta tanggpan Bpk/Ibu/Sdr/Sdri tentang MUDAH TIDAKNYA MELAKUKAN hal-hal berikut ini. Pertanyaan ini hanya memberikan pilihan : 1. Sangat mudah, 2. Mudah, 3 . Agak Sulit, 4. Sulit , 5.Sulit. 6. Tidak Yakin 6. Tidak ada Pendapat (A) Menasehati pemburu untuk membatasi kegiatan pada waktu tertentu saja?
[1] [2] [3] [4] [5] [6] (B) Melaporkan pelaku penebangan di kawasan yang dilarang kepada petugas terkait [1] [2] [3] [4] [5] [6] (C) Menjaga dan memanfaatkan hutan sebagai sumber tanaman obat tradisional
[1] [2] [3] [4] [5] [6] (D) Memulai bertanam tanaman obat di pekarangan rumah dan diladang
[1] [2] [3] [4] [5] [6] (E) Menjaga kelestarian hutan untuk kepentingan bersama masyarakat
[1] [2] [3] [4] [5] [6] (F) Mengajak keluarga/saudara untuk menjaga dan melindungi hutan
[1] [2] [3] [4] [5] [6] (17) Pernahkah Bpk/Ibu/Sdr/i membicarakan keadaan hutan sekarang ini dibandingkan dengan
beberapa waktu lalu (10 tahun lalau) dengan orang lain? (hanya satu jawaban) [ ] PERNAH (lanjut pertanyaan a dan b) [ ] TIDAK PERNAH (lanjut pertanyaan 18)
(A) Jika Pernah membicarakan tentang keadaan semakin sedikitnya hasil buruan, madu,buah-buahan setiap tahunnya, dengan siapa Anda membicarakannya? (boleh lebih dari 1 jawaban) [ ] Teman/tetangga rumah [ ] Anak/Istri/Suami sendiri
[ ] Keluarga jauh yang berkunjung (mudik) [ ] Aparat pemerintahan Desa
[ ] Pendatang/peneliti yang pernah kesini [ ] Petugas Pertanian/Perkebunan/Kehutanan [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(B) Pernahkah Bpk/Ibu/Sdr/imembicarakan tentang kerusakan hutan akibat penebangan liar di hutan sekitar sini? Jika pernah dengan siapa saja Bpk/Ibu/Sdr/i membicarakannya? (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)
[ ] Teman/tetangga rumah [ ] Anak/Istri/Suami sendiri [ ] Keluarga jauh yang berkunjung (mudik) [ ] Aparat pemerintahan Desa
[ ] Pendatang/peneliti yang pernah kesini [ ] Petugas Pertanian/Perkebunan/Kehutanan [ ] Lainnya sebutkan. ________________
(18) Bagaimana sebaiknya jika ada orang yang melakukan penebangan pohon dan merusak secara besar-besaran hutan disekitar sini (BOLEH LEBIH DARI 1 JAWABAN)
[ ] JIPEN (denda adat) [ ] Peringatan untuk berhenti dan tidak melakukan lagi
[ ] Melarang dan mengusir mereka [ ] Dihukum penjara
[ ] Melaporkan kepada Demang kepala Adat [ ] Tidak apa-apa karena hutan milik kita bersama
[ ] Lainnya sebutkan. ________________
(19) Menurut Bpk/Ibu/Sdr/Sdri apa manfaat hutan? (BOLEH LEBIH DARI 1JAWABAN) [ ] Tempat hidup hewan dan tumbuhan liar [ ] Penghasil kayu
[ ] Tempat berladang [ ] Tempat berburu
[ ] Tempat berwisata/berkemah [ ] Tempat penyimpanan air [ ] Menjaga banjir dan longsor [ ] Tidak punya manfaat apapun
[ ] Tidak tahu [ ] Lainnya sebutkan. ________________ (20) Menurut Bpk/Ibu/Sdr/Sdri apa yang terjadi dengan sungai-sungai di Kalimantan jika hutan
RUSAK? (HANYA 1JAWABAN)
[ ] Sungai akan kering [ ] Dimusim hujan sungai meluap dan banjir [ ] Air sungai akan kotor dan keruh [ ] Tidak akan terjadi apa-apa
[ ] Tidak tahu [ ] Lainnya sebutkan. ________________ (21) Menurut Bpk/Ibu/Sdr/Sdri apa yang terjadi dengan manusia jika hutan RUSAK?
[ ] Tidak bisa berburu hewan liar lagi [ ] Tidak bisa berladang lagi [ ] Bencana alam dan wabah penyakit [ ] Tidak akan terjadi apa-apa
[ ] Tidak tahu [ ] Lainnya sebutkan. ________________ (22) Selanjutnya saya akan menayakan pendapat Bpk/Ibu/Sdr/Sdri tentang beberapa kegiatan
yang berhubungan dengan kegiatan berkaitan dengan Hutan dan Lingkungan sekitar kita,, Mohon dijawab dengan pilihan : 1. Sangat setuju, 2. Setuju, 3 tidak setuju, 4. Sangat tidak setuju, 5. Tidak tahu/tidak yakin
(A) Menebang kayu di hutan secara besar-besaran [1] [2] [3] [4] [5] (B) Memanfaatkan hasil hutan lainnya sebebas-bebasnya [1] [2] [3] [4] [5] (C) Berburu hewan liar sebebas-bebasnya tanpa batas [1] [2] [3] [4] [5] (D) Membuka ladang di tengah hutan dengan membakar [1] [2] [3] [4] [5] (E) Membuka hutan untuk pemukiman baru [1] [2] [3] [4] [5] (F) Membuka jalan baru di tengah hutan [1] [2] [3] [4] [5] (G) Menanam jenis tanaman baru (bukan asli) di hutan [1] [2] [3] [4] [5] (H) Menanam tanaman tahunan (karet, gaharu) [1] [2] [3] [4] [5] (I) Membuang sampah ke dalam sungai [1] [2] [3] [4] [5] (J) Membatasi jenis dan ukuran pohon kayu yang bisa ditebang [1] [2] [3] [4] [5] (K) Membatasi mengambil hasil hutan (damar, rotan, madu) [1] [2] [3] [4] [5] (L) Membatasi cara dan waktu berburu hewan liar [1] [2] [3] [4] [5] (M) Manusia harus menjaga kelestarian alam [1] [2] [3] [4] [5] (23) Selanjutnya saya akan menanyakan beberapa hal terkait kegiatan rumah tangga Bpk/Ibu?
(A) Memiliki jamban/WC sendiri di atas tanah (tidak di sungai)? [ ] Ya [ ] Tidak (B) Jamban/WC keluarga langsung di atas sungai? [ ] Ya [ ] Tidak (C) Air sungai untuk kebutuhan MAKAN/MINUM? [ ] Ya [ ] Tidak (D) Air sungai untuk kebutuhan CUCI DAN MANDI? [ ] Ya [ ] Tidak
(E) Memilki SUMUR TANAH? [ ] Ya [ ] Tidak (F) Membuang sampah langsung ke sungai? [ ] Ya [ ] Tidak (G) Air minum selalu dimasak sebelum diminum (banyu mati) [ ] Ya [ ] Tidak (24) Penyakit apa yang sering terjadi di wilayah ini ?
[ ] Cacingan [ ] Gatal-gatal/penyakit kulit [ ] Lainnya sebutkan. ______________ (25) Apakah Bpk/Ibu/Sdra/Sdri YAKIN bahwa wabah penyakit yang sering terjadi karena
menggunakan air yang tidak bersih dan membuang kotoran ke sungai (WC lanting) (HANYA BOLEH 1JAWABAN)
[ ] YA, saya yakin [ ] TIDAK, saya tidak yakin (26) Apakah Bpk/Ibu/Sdra/Sdri mau atau bersedia memindahkan/membangun jamban di atas
tanah/WC di rumah? (HANYA BOLEH 1JAWABAN)
[ ] YA, saya bersedia [ ] TIDAK TAHU
Terima kasih, atas waktu dan kesediaan BAPAK, IBU, SAUDARA, SAUDARI. apa yang kita BICARAKAN hari ini akan menjadi bahan dalam merencanakan PENDIDIKAN KONSERVASI BANGGA MELESTARIAN ALAM di WILAYAH ini dalam 1 tahun ke depan. Mohon bantuan dan partisipasi Bpk/Ibu/Sdra/Sdri dalam PROGRAM ini nantinya, karena semua yang kita lakukan untuk menyelamatkan LINGKUNGAN akan memberikan hal baik buat anak dan keturunan kita nantinya.
Materi Jumlah
Produksi Deskripsi lain
Lampiran 5a Rincian Kegiatan Kampanye
Pin ***) 1500 pcs Diameter 3,5 cm untuk semua umur. Poster ***) 5000 pcs Full Colour Uk. 33 x 63 cm
Factsheet ***) 5000 pcs 21 x 33 cm lipat 3 dove
Stiker ***) 5000 pcs 10,5 x 17,5 cm full colour dove Kostum Kampanye ***) 1 pcs Kain dan steofrom
Booklet Kandan, budidaya Gaharu & Karet. **)
500 pcs 8,5 cm x 21 cm (112 lembar) Buku Mewarnai *) 500 unit Kunjungan sekolah
Billboard ***) 3 units 3x4 meter
CD Karungut Konservasi ***)
1500 pcs Menggunakan Penyanyi Lokal anggota Sanggar Seni Karungut Durasi 70 menit. Publik Service
Announcement ***)
180 kali Disiarkan di RRI P.Raya, Radio Smura dan Kartika FM
Sandiwara Radio ***) 12 kali RRI dan Kartika FM Talkshow: Wrg Sanger
***)
96 kali + on air 2x
Talkshowtainment durasi 30 menit Senandung Itah ***) 2 kali on air ±30 orang di auditorium RRI P.Raya Kafe Angkasa ***) 2 kali on air ±30 orang di auditorium RRI P.Raya Pemutaran Film ***) kali ± 100 orang
Workshop Guru dan Pemuka Agama **)
1 kali 26 orang peserta Diskusi Rutin (kampung)
**) 5 kali perkenalan 19 kali pertemuan 20 – 25 orang
Pemetaan Partisipatif **) 3 desa 3 (23% proses) pemetaan dari 13 langkah telah dilakukan :
1. Inventarisasi Biodiversities 2. Lanmark
3. Peta Dasar Kebun Kayu Adat **) 1 unit 11 Pengurus
20 Anggota *) ditujukan khusus pada kalangan anak-anak
**) ditujukan kepada kalangan dewasa
1. Pin
Pin didisain dengan menonjolkan maskot yaitu burung tingang sebagai pilihan terbanyak dan 2 pesan kunci tertinggi pilihan responden dalam survei awal yaitu “Melestarikan Hutan Akan Menjamin Kehidupan Masa Depan” dan “”Jantung Kalimantan Nafas Dunia”. Pin dibuat pada pertengah masa kampanye, pemilihan warna dan disain pin didiskusikan terlebih dahulu di dua kampung yaitu Desa Tumbang Tujang dan Tumbang Olong. Media ini dipakai dalam kampanye karena disukai semua kelompok umur dan sesuatu yang mudah dipergunakan dan dapat melekatkan pesan karena dapat akan kapan saja dan
ini disebarkan dalam kegiatan kunjungan bagai hadiah bagi anak yang mengikuti gan antusias dan hadiah dalam kuis yang Radio Kartika FM Puruk Cahu.
Pin juga disebarkan dalam kegiatan lain yang oleh pihak Pemerintah daerah Provinsi
ng expo dan Pemerintah Kabupaten dalam Expo, Pertemuan dan seminar Internasional
2. Poster
Poster digunakan un kampanye lebih mendalam ka mengandung pesan tentang fun pegunungan Muller dan hubung
un penjal sumsi se ak meru
cana asap kawasan ini.
Poster disebarkan dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah dan di ruang kelas sekolah dasar juga dalam kegiatan
pertemuan dan tempat-tempat yang banyak dikunjungi seperti puskesmas, balai desa dan warung.
3. Factsheet
Factsheet digunakan untuk menyampaikan lebih banyak fakta tentang kawasan yang dijabarkan lebih panjang lebar, penggunaan gambar maskot dan pesan tetap mengacu pada pesan kunci.
Lampiran 5b Uraian Kegiatan Kampanye
Gambar 4.1. Pin digun dimana saja. Pin sekolah se kegiatan den dilakukan di dilakukan dalam Kalte Mura Pemuda hidup di Pala Gambar 4. 2. Bangga pakai
Pin dan Lingkungan
ngka Raya. tuk menyampaikan pesan
rena poster lebih banyak gsi ekologis kawasan an pesan kunci dengan aktifitas berladang. Awalnya beberapa kelompok masyarakat khususnya kelompok dewasa keberatan dengan pencantuman
aktifitas tebas, tebang dan bakar sebagai bagian dari kerusakan
asan dalam diskusi dapat diterima kecil apapun peran kegiatan yang sak tetap memberikan akibat buruk yang memeng sering melanda
Gambar 4.3. Poster hutan, nam dengan a berdamp berupa ben Gamba Poster r 4.4. Penempatan Gambar 4.5. Factsheet
Warna utama tetap dipertahankan guna menambah kelekatan dan mudah diingat dan dihubungkan dengan 2 media kampanye sebelumnya yaitu poster dan pin.
Beberapa pesan penting mengenai keanekaragaman hayati kawasan yang sangat dikenal masyarakat sebagai tanaman obat dan menggunakan bahasa setempat agar lebih mudah difahami dan memiliki kelekatan pesan yang lebih dalam. Pesan lain seperti penetapan kawasan sebagai bagian dari kawasan pengelolaan lestari yaitu Heart of Borneo juga menjadi bagian yang ditonjolkan serta ditambahkan dengan siklus air dan ajakan untuk melakukan kegiatan konservasi agar ketersediaan air bersih dimasa mendatang. Pesan agar tidak melakukan pembakaran dalam kegiatan berlasang juga ditonjolkan, gambar-gambar lain seperti tugu khatulistiwa dan dimasukkan sebagai latar belakang pesan.
Proses diskusi pada saat membahas bentuk dan isi poster tidak lagi menjadi bahan perbincangan yang alot dalam pre-test karena disampaikan dalam bahasa yang
sederhana dan ajakan.
Penyebaran factsheet ini dilakukan dalam banyak kegiatan
i dan workshop serta kunjungan ah ke rumah. Dalam beberapa atan factsheet juga digunakan bahan diskusi dan acuan
enyampaian pesan kepada antin di acara adat setempat.
perbedaan hanya pad karena dapat ditempelka pribadi seperti di cermin motor atau di alat musik tidak sedikit pula yang menem terbuka seperti daun pi Penyebaran stiker ini dila
kampanye dimana pen at menyebar lebih jauh karena tidak sedikit dari di kendaraan bermotor miliknya.
5. Kostum Kampanye
Kostum Burung Tingang sebagai maskot kampanye dirancang untuk membantu melekatkan pesan pelestarian alam sebagai isi kampanye. Kostum dibuat tertutup dimana pemakai kostum terjaga kerahasiaanya karena target kegiatan menggunakan media ini adalah kelompok anak-anak. Kegiatan ini dilakukan saat kunjungan sekolah
dimana pada pertengahan waktu
kegiatan anak-anak diajak untuk mengingat bentuk dan warna burung tingang dan menirukan suaranya. Pada saat musim liburan sekolah, kostum digunakan di kegiatan anak-anak yaitu sekolah minggu. Kostum
cukup diskus dari rum kesemp sebagai dalam p peng 4. Stiker Stiker pada prinsipnya memiliki bentuk dan isi yang sama persis dengan poster, digunakan yang lebih body sepeda kecapi, namun pada tempat kamarnya. akhir a ukuran. Stiker n pada tempat di dalam kamar, di
seperti gitar dan pelkannya ntu dan dinding kukan menjelang
gulangan pesan kunci diharapkan dap masyarakat yang menempelkan stiker
Gambar 4.6. Factsheet bahan diskusi
Gambar 4.7. Stiker
Gambar 4.8. Kegiatan Kostum Maskot Kampanye
juga dipakai saat membagikan media kampanye lainnya seperti stiker dan factsheet pada kegiatan tertentu seperti Kabupaten Murung Raya Expo.
Booklet dengan ukurannya yang kecil dan dibawa kemana-mana adalah media yang n mampu menyampaikan banyak pesan. kandan dan budidaya karet dan gaharu ini ami penambahan isi yaitu Peraturan
r No. 52 Tahun 2008 tentang Petunjuk pengendalian Kebakaran Lahan dan
ran UU Agraria tentang kepemilikan tanah di sia. Penambahan isi ini terjadi karena dari i kampung didapatkan informasi tentang
erebutan kepemilikan lahan seperti g dan kebun masyarakat dengan kawasan
ri perusahaan yang beroperasi disekitar wilayah masyarakat desa.
Penambahan isi ini juga mendukung kegiatan pemetaan partisipatif yang dilakukan di 2 dari 5 desa site kampanye. Sosialisasi isi booklet khususnya tentang UU Agraria dan Peraturan Gubernur ini didukung oleh Yasasan Bina Sumber Daya Puruk Cahu. Penyebaran booklet ini dilakukan dengan perteuan dan diskusi kampung yang bertujuan sosialisasi pemetaan desa secara partisipatif. Untuk tetap menjaga momentum kampanye Pride maka lay-out booklet ini menggunakan gambar mascot yang terdapat pada poster dengan menghilangkan pesan dan menggantinya dengan Judul dan Isi booklet.
7. Buku Mewarnai
6. Booklet Kandan, Budidaya Gaharu dan Karet mudah prktis da Booklet mengal Gubernu Teknis Penjaba Indone diskus seringnya p ladan produksi da Gambar 4.9. Booklet
Buku mewarnai dibuat gambar out-line atau garis luar saja yang selanjutnya akan diwarnai oleh siswa sekolah dasar di site kampanye. Buku gambar mewarnai ini berisi gambar aktifitas yang berhubungan dengan kegiatan cinta lingkungan dan kondisi ideal yang diharapkan juga berisi beberapa hal yang tidak sesuai dengan pesan pro lingkungan seperti menembak burung, melukai pohon dengan sedikit ulasan mengenai gambar tersebut. Pesan perladangan berpindah dengan melakukan tebang, tebas bakar juga diselipkan. Sebagai penutup diberi 2 jenis gambar sebagai akibat dari aktifitas yang pro
maupu
n yang bertentangan dengan lingkungan yaitu gambar wisata arung jeram dan tanah longsor.
Buku ini berisi 16 gambar utama yang seluruhnya disampaikan dengan bahasa sederhana dan diberi pesan khusus untuk menceritakan alur cerita buku kepada anggota keluarga di rumah siswa. Sampul buku halaman depan diberi gambar maskot dan sampul belakang diberi 2 gambar tentang hutan rimba yang asri. Draf buku ini didiskusikan dengan guru sekolah dasar di 3 desa site dengan memberikan pilihan dan tambahan gambar yang diambil dari kegiatan menggambar alam sekitar oleh siswa SMP N 1 Murung Raya di Puruk Cahu.
Gambar 4.10. Buku Mewarnai
8. Billboard/Baliho
Billboard atau baliho besar dapat menyampaikan pesan kunci karena ukuran yang besar dan diempatkan di wilayah yang mudah dilihat dan menjadi perhatian banyak orang. Media ini juga dipakai untuk mempertahankan ingatan orang yang mendapatkan pesan kunci melalui media lain. Media ini juga dapat dijadikan bahan obrolan orang yang melihatnya sekilas dan mengingatkan pada pesankampanye yang didapat melalui media lainnya. Billboard kampanye dipasang di 3 berbeda yaitu di Jembatan Merdeka Puruk Cahu, simbang tiga Dirung Bajo arah bandara Puruk Cahu dan di puncak bukit desa Tumbang Olong
(ibukota kecamatan). Isi dan pesan yang disampaikan persis sama dengan isi poster, dapat dikatakan bahwa billboard ini adalah poster kampanye ukuran sangat besar. CV, Borneo Print juga memberikan bonus berupa billboard ukuran lebih kecil yaitu 2x3 meter yang digunakan dalam kegiatan kampanye seperti Perta Perpisahan Siswa SMP Negeri I Murung Raya dan kegiatan siaran langsung di Auditorium RRI Palangka Raya. Pemasangan billboard ini dibantu oleh kelompok Sanggar Tugu Khatulistiwa Desa Tumbang Olong, dimana kayu dan paku serta minuman ringan untuk yang bekerja disediakan pelaksana kampanye.
9. Cakram Karungut
khas Dayak ringi dengan mat yang ada alam kegiatan ini dipakai untuk
alayak ramai g sedang akai dalam lokal Sdr. hatuslistiwa II Lomba ng raya. Proses buah studio di da asli Dayak Kalimantan Tengah.
10. Publik Service Announcement (PSA)
Iklan Layanan Masyarakat di Radio bekerjasama dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP-RRI Palangka Raya) dan disiarkan ulang di radio Suara Murung Raya atau Smura FM dan Kartika FM Puruk Cahu. Iklan layanan ini dibuat dengan durasi siaran 1 menit dengan 5 jenis pesan yang dikerjakan bersama Lingkar Studi Terapung Palangka Raya. PSA ini disiarkan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan malam setelah acara berita.
11. Sandiwara Radio
Sandiwara Radio bekerjasama dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP-RRI Palangka Raya) dan Lingkar Studi Terapung Palangka Raya. Sandiwara ini dibuat sebanyak 12 episode dengan tema utama adalah konservasi dan fungsi kawasan jantung borneo (HoB). Durasi sandiwara 25 s/d 30 menit. Disiarkan 1 kali seminggu di RRI Palangka Raya dan disiarkan ulang di Radio Kartika Puruk Cahu. Ke 12 judul sandiwara radio tersebut adalah : (1) Jantung Borneo, (2) Misteri, (3) Tanah Leluhur, (4) Menyusur Jejak Leluhur, (5) Jaring Laba-laba, (6) Bara Dibelantara, (7) Sala
Gambar 4.12. Pemasangan Bilboard
Karungut adalah seni suara Kalimantan Tengah. Karungut ini di kecapi khas Dayak. Bentuk dan isi kali pada karungut mirip pantun dan d adat Dayak, karungut
menyampaikan pesan kepada kh tentang suatu tema kegiatan yan berlangsung. Penyanyi yang dip rekaman cakram ini adalah penyanyi Daling dari kelompok sanggar Tugu K Desa Tumbang Olong Pemenang karungut se-Kabupaten Muru pengambilan suara dilakukan di se Palangka Raya milik seorang pemu
Basa, (8) Sebuah Rencana, (9) Antara Hulu dan Hilir, (10) tertambat Di Pulau Seberang, (11) Setitik Embun di Jantung Borneo dan (12) Yang Dipercaya.
12. Talkshow dan Warung Sanger
mbaga
Penyiara
(LPP-RRI Palan ntral
Pelesta n Tenga dalam meneje g I, Kawun selama masa kam sil survei yang m yang paling adalah radio, h RRI Palang an siaran ini ini adalah upaya sosialisasi masyarakat luas terutama masyarakat menjadi target kampanye dan masya kawasan HoB di 4 kabupaten, tentang kawasan, fungsi dan pentingya kawasa seluruh kehidupan masyarakat. Untuk men masyarakat di kawasan target maka 1 min sebelum siaran, menejer kampany menyampaikan undangan melalui acara be keluarga dan panggilan untuk mengikuti a dan mengundang serta menyebut na stakeholder yang ada di kawasa kampanye.
lah acara obrolan ringan dan p ang penyiar radio mengg aju isinya tentang konser kegiatan masyarakat dikait endukung kegiatan konser pkan oleh menejer kamp banyaknya diskusi deng
ini Ibu M
warung diri pesannya. rgetkan dalam perja seminggu menjadi
an adalah wujud kesad ngjawab serta keik alam kegiatan
kons Wujud keterpanggilan kedua penyiar tersebut terbukti deng siaran warung sanger dengan thema konservasi samp 09) meskipun secara kontrak perjanjian sudah selesai Juni 2
13. Lagu Daerah RRI: Senandung Itah dan Kafe Angkasa Acara ini juga lanjutan dari kegiatan di RRI Palangka Raya, dimana lagu-lagu daerah menjadi sajian utama. Di kedua acara ini diselipi wawancar dan teleconference dari pendengar. Program ini dilaksanakan 2 kali untuk senandung itah (minggu kedua setiap bulan) dan 2 kali untuk acara kafe angkasa (minggu ke-empat setiap bulannya). Program ini juga menngundang
Kegiatan ini kerjasama dengan Le n Publik Radio Republik Indonesia
gka Raya) dengan tema se rian Lingkungan Hidup di Kalimanta h, narasumber kegiatan talkshow
r kampanye, demang kepala Adat, Dalin g. Kegiatan ini berlangsung 4 kali
panye.
Kegiatan ini selaras dengan ha enunjukan bahwa saluran komunikasi banyak digunakan di kawasan target
dan pilihan radio terbanyak adala ka Raya.
Tuju
Gambar 4.14. Rapat Penyiapan Siaran RRI kepada yang rakat status n ini bagi capai ggu e selalu rita cara, ma-nama n terget
Gambar 4.15. Talkshow RRI
Acara warung sanger ada enuh canda tawa dari 2 or unakan bahasa Dayak Ng vasi dan fungsi kawasan serta kan dengan budaya lokal yang m
vasi. Bahan siaran awalnya disia anye, namun seiring waktu dan an kedua penyiar
emey dan Bp. Tambun maka disiran
ke dua dan penyiar bulan
seterusnya sanger mengekspresikan sen Jumlah pesan yang dita njian kerjasama hanya 1 kali 4 kali seminggu, 3 siaran kelebih
aran dan rasa tanggu utsertaan dari kedua penyiar d
ervasi di Kalimantan Tengah. an masih melakukan kegiatan
ai saat ini (bulan agustus 20 009.
Gambar 4.16. RRI on Air
Gambar 4.17. Warung Sanger
beberapa stakeholder penting dari kawasan target dan kelompok pemerintah. Menejer kampanye menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan program kampanye secara singkat karena pancaran siaran cukup jauh, tidak hanya di kaasan target agar pendengar lain bisa memahami konteks pembicaraan.
14. Pemutaran Film dipergun melesta film koserva BBC, produ Kalimantan disam yang terjadi d akan ini juga
karung atan pesta
adat kunjungan
sekolah ditayangkan sebagai bagian dari hiburan antar mereka. Ada sedikit kendala dalam kegiatan ini dimana pada kelompok umur remaja yang mengandrungi acara sinetron di televisi swasta, banyak diantara mereka yang meninggalkan lokasi pemutaran film, hal ini disiasati dengan memutar dokumentasi kegiatan kampanye di desa mereka, teknik ini ternyata banyak berpengaruh sehinga pada kegiatan pemutaran film berikutnya, menejer kampanye mendokumentasikan setiap momen kegiatan sebagai bahan untuk diputar kembali di kegiatan ini.
Untuk kelompok dewasa, film yang berisi pesan konservasi seperti pengaruh kahadiran perusahaan (tambang dan perkebunan) terhadap kehidupan masyarakat yang diambil dari LSM Sawit Watch dan Credit Union, dilanjutkan dengan diskusi yang diadakan di rumah terdekat dari tempat pemutaran film yang dihadiri 10-15 orang. Kontribusi dan dukungan masyarakat dalam pemutaran film ini adalah dalam peminjaman alat berupa generator, stavol dan pengeras suara
15. Workshop Guru dan Pemuka Agama
Workshop ini dilaksanakan untuk mengajak para guru dan pemuka agama di kabupaten Murung Raya menjadi penyampai pesan lanjutan (petok tular) kepada masyarakat. Penentuan kegiatan ini didasarkan pada hasil survei bahwa tingkat kepercayaan masyarakat tentang pesan yang diterima dari kedua kelompok ini sangat tinggi. Kegiatan ini dilakukan bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Murung Raya dan mendapat sambutan antusias dari para peserta. Diketahui pula dari workshop ini bahwa guru dan pemuka agama diwilayah ini masih minim menerima informasi tentang konservasi. Merujuk pada persoalan ini maka Dinas Lingkungan Hidup kabupaten juga berencana melibatkan kedua kelompok ini dalam setiap kegiatan sosialisai kawasan Jantung Kalimantan atau Heart of Boneo di kabupaten ini pada kegiatan berikutnya. Kesepakatan lain yang dihasilkan adalah dukungan berupa penyampaian
pesan konservasi lebih intens melalui contoh-contoh soal dan kotbah konservasi.
Materi workshop yang disampaikan oleh panelis dari DLH sekaligus Pokja HoB Kabupaten, YBSD, pemuka agama Hindu Kaharingan dan menejer kampanye. Materi difokuskan pada
Media penyampai pesan lain akan dalam kegiatan kamp rikan alam di kawasan ini ad film. Pemutaran film dilakukan dengan
si yang diambil dari Nasion ksi lokal (LSM) di kawa Barat dan Sumatera paikan juga seputar masalah lingku
i beberapa tempat dan kond dicapai. Selain memutar film kons
menyampaikan pesan konservasi lai ut konservasi dan dokumentasi kegi dan kegiatan kampanye seperti
nya yang anye bangga alah pemutaran
memiilih jenis al Geographic, san lain seperti . Pesan yang
ngan hidup isi ideal yang ervasi, media
n seperti Gambar 4.19. Pemutaran Film
Gambar 4.21. Workshop Guru
persoalan fungsi kawasan konservasi, peluang menjadi kabupaten konservasi, dan dukungan beberapa kelompok penting dalam sosialisai kawasan HoB. Peserta workshop sangat serius mengikuti kegiatan karena banyak diantara peserta yang sama sekali belum mengetahui program HoB di kabupaten minimnya pengetahuan tentang lingkungan hidup yang mereka dapatkan. Terdapat pula usulan peserta kepada pelaksana kegiatan untuk melakukan kegiatan serupa dengan melakukan kunjungan langsung ke kawasan konservasi, usul ini diterima oleh pokja HoB kabupaten dan diagendakan sebagai kegiatan rutin pokja.
16. Diskusi Kampung
Diskusi kampung adalah rangkaian kegiatan yang sambung menyambung baik dalam topik pembahasan maupun dalam pengaturan waktu. Beberapa topik diskusi merupakan bagian dari pemutaran film maupun pesanan sebelumnya tentang bahan yang akan dibahas. Dikusi malam hari biasanya dilakukan di rumah terdekat dari lokasi pemuratan film, dan ntuk pokok bahasan lanjutan dilakukan di balai desa atau ruang kelas sekolah. Bahan diskusi biasanya menyangkut perencanaan dan pelaksanaan kegiatan kampanye dan hal-hal yang memenag diminta oleh masyarakat sebagai bahan diksusi seperti teknik budidaya karet dan gaharu. Sosisalisasi tataguna lahan desa lain sebagai acuan dalam perencanaan kegiatan pemetaan partisipatif yang akan dilaksanakan. Diskusi selalau dimukai dengan sistem ORID dan beberapa tetua biasanya diminta untuk menyampaikan pendapatnya di awal diskusi sebagai alur diskusi. Diskusi ini biasanya dirancang terlebih dahulu dalam kelompok kecil 3-5 orang (tim pride desa) yang selanjutnya menjadi moderator diskusi. 17. Pemetaan Partisipatif
Pemetaan partisipatif adalah kegiatan yang dirancang dan diminta oleh masyarakat desa Tumbang Tujang, Keramu dan Tumbang Olong, kegiatan ini diselaraskan dengan kegiatan kelompok kerja HoB Kabupaten. Untuk memperlancar dalam hal pengumpulan data desa dan kearifan lokalnya kegiatan ini juga melibatkan Yayasan Bina Sumber Daya Puruk Cahu yang telah melaksanakan pemetaan partisipatif di 10 desa di kecamatan Tanah Siang. Kegiatan pemetaan ini cukup mendapat tanggapan serius dari seluruh unsur masyarakat dan aparat desa, 3 tahapan dari 13 tahapan telah dilaksanakan yaitu pembuatan sket kampung dan wilayah desa (nama gunung dan sungai), kesepakatan penentuan kawasan lindung dan penggunaan lain, inventarisasi etnobiodiversitas desa. Dari tiap desa pada kawasan target ini dipilih 2 orang yang akan mengikuti pelatihan pemetaan partisipatif yang dilaksanakan di Palangka Raya oleh konsorsium LSM Kalteng yang dimotori oleh WWF Kalimantan Tengah dan Pokja HoB Provinsi.
Gambar 4.22. Diskusi Kampung
Lampiran 6
Tabel 1. Karakteristik Masyarakat Sasaran (Hasil Survei).
No. Uraian Keterangan
1. Komposisi jenis kelamin 62,50% laki-laki; 37,50% perempuan 2. Umur responden 23,30% umur 19 s/d 25 tahun
35,22% umur 26 s/d 40 tahun 25,57% umur 41 s/d 50 tahun 9,09% umur 51 s/d 60 tahun 6,82% umur 61 tahun keatas 3. Jenis pekerjaan 58,39% petani/peladang
18,70% wiraswasta/pedagang
19,13% pemburu/pengumpul hasil hutan 0,43% guru/PNS, aparat desa dan lainnya 3,48% ibu rumah tangga
4. Pendidikan 38,07% tidak pernah bersekolah formal 43,18% lulus sekolah dasar
10,23% lulus sekolah menengah pertama 7,95% lulus sekolah menengah atas 0,57% lulus perguruan tinggi
Tabel 2. Pilihan media dan acara yang paling digemari masyarakat.
No
Jawaban Responden
%1. Mendengar radio YA 86,9% setiap hari TIDAK 13,1% 2. Stasiun radio yang RRI Palangka Raya 44,9% paling disukai RRI Jakarta 25,4% RRI Banjarmasin 13,7% RRI Pontianak 11,2% Suara Murung Raya 1,5% Siaran radio lain dari pulau Jawa 1,0% 3. Acara yang paling Berita 38,58% Disukai Berita keluarga 14,15% Warung sanger 11,58% Musik daerah 16,72% Musik pop 8,36% Sandiwara udara 4,18% Dangdut 3,22% Kafe angkasa 2,57% Dialog/talkshow 0,64%
Lampiran 7. Matriks FGD Muller
FGD 1 = Kelompok Laki-laki Desa Tb. Tujang FGD 2 = Kelompok Perempuan Desa Tb. Tujang FGD 3 = Kelompok Laki-laki Desa Tb. Keramu/Kelasin FGD 4 = Kelompok Perempuan Desa Tb. Keramu/Kelasin FGD 5 = Kelompok Laki-laki Desa Tb. Olong I dan Tb. Olong II FGD 6 = Kelompok Perempuan Desa Tb. Olong I dan Tb. Olong II FGD 7 = Kelompok Aparatur Pemerintah Kabupaten Murung Raya
FIB FGD Verbatim Interpretasi
FGD 7 Gaya hidup mereka yang sangat tergantung dengan hasil hutan (Prisila, Dinas Kesehatan)
Mereka mengatakan bahwa hutan dan wilayahnya adalah milik mereka sejak jaman nenek moyangnya, sehingga mereka merasa harus mendapatkan bagian dari pengelolaan dumber daya di wilayahnya. (Yulian,
Kadis Tamben).
FGD 6 Mengambil kayu, umbut rotan untuk sayur, obat akar-akaran seperti tabat barito untuk orang yang baru melahirkan dan sirih hutan untuk kesehatan badan (Ibu
Ilum dan Ibu Juwanto)
Kalau ada keluarga yang sakitnya lain dari yang biasa (Bu. Santi)
FGD 5 Kalau musim panen rotan ya cari rotan, begitu juga kayu bakar, tapi yang paling sering itu berburu babi hutan dan kijang. (Bp. Raya)
Misalnya pas kita ngambil kayu atau garu,.. ada anggrek yang baik,.. biasanya kita ambil. (Bp. Borat). Ambil madu dan akar-akaran untuk obat (Bp. Umau) FGD 4 Ambil rotan, umbut sayur dan obat. Kalau kita sakit,
kehutan ambil akar dan daun diolah menjadi obat, sampai sekarang saya belum pernah makan obat dari hilir atau puskesmas (Bu. Tunjung)
Ambil kayu bakar dan damar untuk lampu di rumah (Bu. Gani)
Akar kuning, pasak bumi, tabat barito, sarang semut (Bu. Barthel)
FGD 3 … kalau musimnya, mereka rombongan di pinggir sungai, kalau malam kita bawa tombak di pinggir sungai, mau babi yang besar atau yang kecil tinggal pilih (Bp. Dari)
FGD 2 Biasanya umbut dan kayu bakar yang paling sering kita kumpulkan (Bu. Hata)
Perceived Benefit
FGD 1 “Begini Pak,.. kalau untuk dihutan ya,… selain menggaru atau cari mas, kadang-kadang kami itu kan,.. masuk hutan untuk cari kayu bakar? Habis itu cari segala umbut rotan cari damar,…” (Bapak Tuweng)
Hutan memberikan manfaat penyedia bahan makanan seperti umbut, tanaman obat-obatan, madu, kayu dan binatang yang bisa diburu.
FGD 6 Mungkin karena banyak pohon lain yang ditebang,.. biasanya tanaman obat itu hidup dengan pohon lain,.. kalau pohon lain itu mati, pohon obatnya juga bisa ikut mati juga (Ibu. Santi)
Bisa juga tinggal sedikit karena diambil terus (Ibu Apri)
Perceived Susceptibility
FGD 5 Mungkin karena sudah sering ya pak,.. tanahnya itu sudah berkurang makanan padinya, biasanya ditinggal dulu biar tanahnya gemuk lagi (Bp. Raya)
Mungkin karena sudah makin sedikit, mungkin juga
Keadaan alam banyak berubah, hasil panen berkurang, sumberdaya hutan dan perairan juga berkurang.
tempatnya makin jauh karena orangnya makin banyak, kalau dulu kan orangnya cuma sedikit (Bp. Umau) FGD 4 Ya hasil dari kerusakan padi karena banjir (Ibu.
Truwot)
.. usi (keong) aja sulit sekarang,.. padahal dulu kalau ada kayu disungai pasti ada usinya,.. sekarang lanting yang puluhan tahunpun tak ada usinya,… kalau disungai ecil yang jernih masih ada usinya, tapi tinggal sedikit (Ibu. Sarifuddin)
Ya kalau pohonnya bisa mengganggu padi ya ditebang, kalau tidak dibiarkan saja (Ibu Gani)
FGD 3 … tapi sekarang banyak potas (racun), setrum jadinya ikan keracunan dan mati juga anak-anaknya,.. (Bp.
Dari)
… tapi kalau sekarang, kita tanam, tahun keduanya da tahun ketiganya disitu juga,.. bagaimana bisa baik (Bp.
Aji)
FGD 2 Keadaan hawa yang semakin panas, jadi tanaman padinya layu dan hasilnya menurun sekali (Ibu Mimi) FGD 1 “… air minum dulu itu tidak susah, itu disungai Barito
itu bisa langsung diminum … dulu itu kan jernih sekarang keruh … kalau air banjir itu kesalahan kita pak karena bikin ladang dipinggir sungai…” (Bapak
Ismaya)
FGD Kalau demikian menurut ibu-ibu jenis tanaman apa lagi yang bisa kita tanam agar kita masih bisa dapat umbut dan tanaman obat, agar ibu-ibu juga ada penghasilan? Kalau bisa ya tanam getah,..tapi nanti kalau kita tanam pemerintah dan perusahaan bilang ini tanah negara, bisalah kita? Takutnya, nanti setelah ditanam dibilang mereka ini tanah negara,… diambil sama perusahaan rugi kita,.. atau ga apa-apa ajalah pak? Bisalah begitu? (Ibu Juwanto)
FGD 5 Apakah kegiatan para penggesek kayu itu ada ijinnya pak? Mereka ada ijinnya pak dari pemerintah,.. kalau tidak mana berani,.. mereka bayar ke kas desa,.. ada aturannya itu pak,.. (Bp. Jinggot)
External Factors
FGD 3 Berarti setelah 2 atau 3 kali tanam padi pasti selanjutnya hasilnya menurun ya pak? Kalau begitu bagaimana, apa yang bapak lakukan? Dibiarkan saja,.. kalau memang ada modal kita buka lagi lahan baru. (Bp. Ukir)
Terus ladang yang lama diapakan? Dibiarkan, ditunggu sampai tanahnya baik lagi,.. bisa tanam padi lagi dan ada hasilnya. (Bp. Dari)
Kegiatan dan kebijakan yang mendapat ijin dari pemerintah menjadi pemicu intensitas pengambilan sumberdaya hutan.
FGD 6 Hasilnya kurang baik kenapa, apa karena bibitnya atau banyak burung yang makan padinya sebelum dipanen? Kalau bibitnya nga,..kita tanam dani bibit yang sebelumnya, jadi pasti baik, kalau burung dari dulu juga bebitu, malah sekarang burungnya berkurang (Bu
Santi)
FGD 5 Bukankah kayu ulin itu dilarang ditebang pak? Dan saya dengar kayu ulin itu kan kayu adat? Memang ulin dan tengkawang kayu adat dan dilarang ditebang,.. tapi itu kalau dibawa keluar seperti ke Puruk Cahu,.. kalau disini saja mana ada yang nangkap,….! (Bp. Umau) Lack of Model
FGD 3 Kalau dengan peraturan yang baru itu yang melarang
Kenyataan hasil panen dan sumberdaya hutan yang terus berkurang belum dipahami penyebabnya, beberapa aturan yang selaras dengan aturan adat juga dilanggar karena
membakar ladang itu,.. bagaimana sekarang? Ya,.. kita ikut pemerintah,.. masyarakat ga ada yang berani membakar,.. takut. Tapi beginilah akibatnya,.. ga tau kita mau makan apalagi nanti. (Bp. Dari)
Kalau tadi bapak-bapak menjelaskan air sungainya cepat naik atau banjir kalau hujan dan sangat surut atau kering kalau musim kemarau, kemudian umo juga semakin sedikit hasilnya, ikan makin jarang dan demikian pula usaha gaharu,.. menurut bapak-bapak apa penyebabnya? Ga taulah apa pastinya
penyebabnya,.. Kita kurang tahu itu (Bp. Truwot) FGD 1 Menurut bapak-bapak, apa yang akan terjadi 5 atau 10
tahun lagi, kalau emas sudah habis, gaharu juga habis, umo hasilnya berkurang,.. apa yang terjadi dengan kita nantinya?
Jadi susah pak membayangkannya (Bp.Alfian) Gak tahu kita pak. (Bp. Aji)
kurangnya aparatpengawasan aparat maupun masyarakat sendiri.
Interpretasi Hasil FGD
Dari 7 kali kegiatan focus group discussion yang dilakukan terlihat jelas bahwa
masyarakat sangat bergantung kepada sumberdaya alam pada umumnya; mereka mencari emas sebagai mata pencaharian dan memanfaatkan hutan untuk kayu bakar, buah-bahan dan sebagainya.
“Begini Pak,.. kalau untuk dihutan ya,… selain menggaru atau cari mas, kadang-kadang kami itu kan,.. masuk hutan untuk cari kayu bakar? Habis itu cari segala umbut rotan cari damar,…”(Bapak Tuweng, FGD1)
“ … mungkin sama aja pak dengan yang lain, hanya itu kerjaan disini …“ (Bapak Ismaya, FGD1)
Ambil rotan, umbut sayur dan obat. Kalau kita sakit, kehutan ambil akar dan daun diolah menjadi obat, sampai sekarang saya belum pernah makan obat dari hilir atau puskesmas (Bu. Tunjung, FGD4)
Ambil kayu bakar dan damar untuk lampu di rumah (Bu. Gani, FGD4)
Kalau musim panen rotan ya cari rotan, begitu juga kayu bakar, tapi yang paling sering itu berburu babi hutan dan kijang. (Bp. Raya, FGD5)
Misalnya pas kita ngambil kayu atau garu,.. ada anggrek yang baik,.. biasanya kita ambil. (Bp. Borat, FGD5). Ambil madu dan akar-akaran untuk obat (Bp. Umau, FGD5)
Meskipun demikian ada pula yang memiliki ladang (umo) di sektar kawasan hutan. Pola pembukaan lahan masih tradisional yaitu dengan pola membuka dan membakar (slash and burn).
Kalau disini bukannya memang, harus pak, karena sudah tradisi istilahnya orang, semua orang disini pak. Ditebang, tunggu musim kemarau, bakar, mulai musim hujan ditanam pak …” (Bapak Rusalin, FGD1). Iya,… kalau tidak begitu bagaimana kita mau berladang,.. kan harus diberihkan dulu,… baru bisa ditanam,.. ya caranya pohonnya ditebang,..dibabat dan dibakar,. Dibiarkan dulu,..pas musim tanam baru kita tanam padi (Bapak Manan, FGD5) Ya,..pertama harus nebas,…pohon-pohon besar itu ditumbang,
dan dibakar,…(Bapak Truwot, FGD4)
Hal ini sudah menjadi tradisi sayangnya tidak dibarengi dengan pengetahuan mengenai teknik pengelolaan sumberdaya alam yang baik, misalnya membuka ladang di lahan miring akan atau dapat menyebabkan longsor.