• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMAHAMI DWI FUNGSI KAMERA RADIOGRAFI SEBAGAI PERALATAN DAN BUNGKUSAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMAHAMI DWI FUNGSI KAMERA RADIOGRAFI SEBAGAI PERALATAN DAN BUNGKUSAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI DWI FUNGSI KAMERA RADIOGRAFI SEBAGAI

PERALATAN DAN BUNGKUSAN

Togap P Marpaung

Inspektur Utama Keselamatan Radiasi BAPETEN, Jl. Gadjah Mada No. 8 Jakarta 10120. Email untuk korespondensi: t.marpau ng@bapeten.go .i d

ABSTRAK

MEMAHAMI DWI FUNGSI KAMERA RADIOGRAFI SEBAGAI PERALATAN DAN BUNGKUSAN. Masih ada para pihak terkait pemanfaatan tenaga nuklir yang kurang memahami “dwi fungsi” kamera radiografi sebagai:(1) peralatan radiografi industri; dan (2) bungkusan pengangkutan. Kamera radiografi bagaikan 2 (dua) sisi mata uang yang menjadi satu-kesatuan, tidak dapat dipisahkan. Ruang lingkup pembahasan adalah kamera gamma radiografi industri portabel terkait sertifikat dalam konteks keselamatan radiasi. Sertifikat merupakan suatu dokumen dan salah satu persyaratan izin. Permasalahan dapat terjadi antara Badan Pengawas (BP) dan pemohon izin, bahkan ada pihak yang dirugikan manakala makna sertifikat kamera radiografi sesuai bungkusan kurang tepat dipahami. Sertifikat diterbitkan oleh BP suatu negara melalui permohonan yang diajukan oleh pabrikan. Syarat utama, yaitu kamera radiografi telah sesuai standar ISO 3999 melalui uji mutu Bungkusan Tipe A atau Tipe B (U) yang berfungsi untuk kontainer pengangkutan dan penyimpanan. Masa berlaku sertifikat tergantung dari suatu BP tetapi pabrikan dapat mengajukan perpanjangan masa berlaku sertifikat yang akan berakhir apabila ada pernyataan dari pabrikan bahwa kamera radiografi tidak dapat lagi memenuhi persyaratan disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya tidak dapat memenuhi ISO. Sertifikat yang diterbitkan oleh BP tidak dapat menjamin kinerja kamera radiografi sebagai peralatan uji tak rusak. Kinerja kamera radiografi hanya dijamin melalui mekanisme pengujian paling kurang sekali dalam satu tahun oleh laboratorium terakreditasi.

Kata kunci : kamera radiografi, uji tak rusak, tipe bungkusan, sertifikat, ISO ABSTRACT

TO UNDERSTAND TWO FUNCTIONS OF RADIOGRAPHY CAMERA AS A DEVICE AND AS A PACKAGE. There are still parties relating the use of nuclear energy which is less understanding ”two functions” of radiography camera as: (1) an industrial radiography exposure device; and (2) as a transport package. Radiography camera is like two sides of the coin that be the unity, can not be separated. The scope of discussion is the portable industrial radiography gamma camera including certificate in the context of radiation safety. A certificate is a document which is one of licence requirements. Problems may occur between the Regulatory Body (RB) and the licence applicant, even there are aggrieved parties when the meaning of radiography camera certificate according to type of package, is less precise understood. Certificate will be issued by RB through application that submitted by the manufacturer. The main requirement is the radiography camera comply with quality test standard ISO 3999 through Type A or Type B (U) packages, for transport container and storage as well. The expire date of a certificate depends on the RB, but the manufacturer may request a renewal, provided that the manufacturer meets the requirements. The certificate’s validity will expire if there is a statement from the manufacturer that the radiography camera can no longer meet the requirements caused by several factors, such as not cpmply with ISO. Certificate which is issued by RB can not guarantee the performance of radiography camera as a equipment for non destructive testing with specific sealed radioactive source. The performance of radiography camera is only guaranteed through the mechanism of the test at least once in a year by an accredited laboratory. Keywords : radiography camera, non-destructive test, type of packaging, certificate, ISO

(2)

ISSN 1978-0176

PENDAHULUAN

Berdasarkan pengamatan selama beberapa tahun, ada banyak pihak yang kurang memahami dwi fungsi kamera radiografi. Untuk itu, diperlukan peningkatan kesepahaman khususnya bagi para pihak yang terkait dengan pemanfaatan tenaga nuklir untuk lebih memahami dwi fungsi dari kamera radiografi industri, sebagai: (1) peralatan; dan (2) bungkusan. Ruang lingkup pembahasan adalah kamera gamma radiografi industri portabel (disingkat kamera) terkait sertifikat dalam konteks keselamatan radiasi.

Pengertian dwi fungsi kamera dapat dijelaskan dengan ilustrasi, yaitu kamera bagaikan 2 sisi mata uang yang menjadi satu-kesatuan, tidak dapat dipisahkan. Disatu sisi kamera berfungsi sebagai peralatan uji tak rusak-UTR

(non-destructive test-NDT) selama penggunaan dan dari

sisi lain, juga berfungsi sebagai bungkusan untuk kontainer pengangkutan yang berisi sumber radioaktif selama pengangkutan dan penyimpanan.

Untuk menambah pemahaman, dwi fungsi kamera juga dapat dijelaskan dengan ilustrasi, yaitu kamera berfungsi sebagai stablisator dan dinamisator dalam konteks sains nuklir. Stabilisator artinya kamera harus berfungsi sebagai suatu peralatan yang bersifat stabil dan mempunyai kinerja yang prima melalui pengujian oleh laboratorim yang terakreditasi dan dioperasikan sesuai prosedur oleh operator yang kompeten. Dinamisator artinya kamera berfungsi sebagai suatu bungkusan, yang bersifat dinamis karena jenisnya portabel. Dengan demikian, kamera secara praktis mudah dibawa dari satu lokasi ke lokasi kerja lain, secara internasional lazim disebut mobile sources.

Permasalahan pokok sebenarnya bukan sekedar pada fungsi tetapi yang menjadi prinsip, yaitu jaminan bahwa kamera memenuhi persyaratan keselamatan radiasi selama penggunaan dan pengangkutan. Persyaratan keselamatan radiasi wajib dipenuhi oleh pemohon izin. Dalam rangka memperoleh izin baru dan perpanjangan penggunaan kamera radiografi, pemohon izin harus memenuhi persyaratan administrasi dan teknis. Salah satu dokumen yang dimaksud adalah sertifikat. Kesannya sederhana, hanya berupa sertifikat tetapi ada pihak yang dapat dirugikan apabila makna sertifikat ini kurang dipahami.

Masalah pemahaman kamera radiografi sebagai peralatan dan kontainer pengangkutan tidak sederhana. Ada beberapa hal mendasar yang harus dipahami sebagai peralatan, diantaranya sistem pengoperasian dan kendali mutu melalui pengujian. Kamera sebagai kontainer pengangkutan adalah bagian dari pengangkutan zat radioaktif sehingga harus dipahami beberapa hal sebagai berikut:

bungkusan, pembung-kus, bungkusan luar, tipe dan kategori bungkusan serta indeks angkutan (IA). Belum lagi makna pengakutan zat radioaktif yang sangat luas ruang lingkupnya, mulai dari proses zat radioaktif dibuat dan diuji, dibungkus, dikirim hingga bungkusan diterima oleh orang yang berhak. Dalam hal ini, ada beberapa pihak yang bertanggung jawab sesuai peraturan perundang-undangan, yaitu: pengirim, pengangkut dan penerima.

METODOLOGI

Tulisan ini disusun berdasarkan studi literatur dan pengalaman sebagai inspektur utama dan staf senior BAPETEN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Potensi Permasalahan

Permasalahan dapat terjadi manakala makna kamera kurang tepat dipahami. Untuk itu, ada sejumlah pertanyaan yang bersifat mendasar terkait dengan sertifikat yang dapat dikemukakan sehubungan dengan potensi permasalahan tersebut, diantaranya:

1. apakah ada sertifikat menyatakan kamera sebagai peralatan dan masa berlakunya? 2. apakah ada sertifikat menyatakan kamera

sebagai bungkusan dan masa berlakunya? 3. apakah hanya ada satu sertifikat yang

menyatakan kamera sebagai peralatan dan bungkusan dan masa berlakunya?

4. siapa yang mengeluarkan sertifikat?

5. apakah sertifikat menjadi persyaratan izin penggunaan kamera?

6. apakah ada persyaratan kamera sebagai bungkusan?

7. apakah pernah berubah Tipe bungkusan, misalnya Tipe B (U) menjadi Tipe A dan sebaliknya?

8. bagaimana menentukan Tipe bungkusan? 9. apakah pernah berubah nilai D (laju dosis) dan

IA (indeks angkutan) kamera sebagai bungkusan Tipe B (U) sejak tahun 1970 sampai sekarang?

Pertanyaan No. 8 dan 9 ini dikaitkan terhadap nilai batas dosis (NBD) pekerja radiasi dan anggota masyarakat berdasarkan ICRP No. 26/1975 atau ICRP No. 60/1990. Sebagai gambaran, IAEA sudah enam kali menerbitkan Safety Series Safe

Transport of Radioactive Material), tahun 1967,

1973, 1985, 1996, 2005 dan 2009.

Pemahaman para pihak juga penting mengenai ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 26 Tahun 2002

(3)

tentang Keselamatan Pengangkutan Zat Radioaktif, pada Bab V Pembungkusan, pasal 16 ayat 2:

1. Setiap bungkusan yang masuk ke wilayah hukum Republik Indonesia harus disertai dengan sertifikat bungkusan yang diterbitkan oleh Instansi berwenang pada negara asal bungkusan;

2. BP dapat melakukan validasi atas sertifikat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1). 3. Ketentuan lebih lanjut mengenai validasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala BP.

Penjelasan pasal 16, yaitu: “validasi atas sertifikat bungkusan yang dapat dilakukan oleh BP adalah validasi terhadap sertifikat yang menurut ketentuan internasional harus divalidasi”. Pertanyaan besarnya adalah apa manfaat validasi terhadap sertifikat tersebut bagi BP dan pemohon izin?

Kamera Sebagai Peralatan

Kamera adalah seperangkat peralatan dengan isotop, yang digunakan dalam sektor industri dengan teknik UTR untuk mengetahui bagian dalam produk hasil pabrik, pengecekan mutu produk, atau hasil pengelasan. Mutu sambungan las ini sangat beragam, misalnya sambungan pipa gas atau minyak hasil tambang. Apabila ada cacat sambungan las bertekanan tinggi maka ledakan besar dapat terjadi yang berpotensi kecelakaan dan berdampak buruk pada kerugian ekonomi.

Kamera lazim disebut sebagai exposure

device, projector, container atau mobile source

karena sesuai dengan fungsinya. Ada 3 (tiga) jenis klassifikasi kamera radiografi, meliputi: (1) kelas

portable (P); (2); kelas mobile (M); dan (3) kelas fixed (F). Salah satu jenis kamera kelas P Model

660B berat sekitar 50 kg, diberikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Tech-Ops Model 660 B

Setiap kelas kamera radiografi telah melalui uji mutu sesuai standar ISO 3999, nilai laju dosis pada permukaan dan pada jarak 1 (satu) meter dari permukaan luar kamera radiografi harus memenuhi persyaratan bungkusan Tipe A atau B untuk kelas P, M dan F, diberikan pada Tabel 1.

Kamera (P, M dan F)

K

el

as

Laju Dosis Ekuivalen Maksimum (mSv/jam) Pada permukaan luar kamera Pada jarak 0,5 m dari permukaan luar kamera Pada jarak 1 m dari permukaan luar kamera P 2 0,5 0,2 M 2 0,1 0,05 F 2 0,1 0,01

Ragam Kamera di Pasaran

Merek dan tipe kamera cukup beragam di pasaran sesuai dengan asal negara pabrikan, namun di Indonesia ada 2 (dua) merek yang umum dikenal oleh pihak jasa UTR, yaitu: (1) Sentinel; dan (2) Gammamat.

Sentinel

Merek Tech-Ops buatan Amersham Inggris, mulai diproduksi tahun 1970 hingga 2001 dengan beberapa Model: 660, 660A, 660AE, 660B dan 660BE. Tetapi, sekitar sepuluh tahun yang lalu merek Tech-Ops diambilalih oleh QSA Global Amerika, merek Sentinel. Gamma Mat adalah buatan Jerman yang saat ini sudah diambilalih oleh Belgia, dengan beberapa Model, yaitu Gamma Mat-TIF, Gamma Mat-TSI dan Gamma Mat-Se75. Pabrikan dalam mengembangkan model baru selalu mengikuti tuntutan pasar sehingga kamera semakin praktis dan nyaman dioperasikan, namun tetap mengedepankan faktor keselamatan. Karakteristik kamera dan sumber radioaktif disesuaikan agar memenuhi persyaratan keselamatan radiasi sebagai bungkusan Tipe B (U) atau Tipe A, contoh produk pabrikan Sentinel Model 880 untuk Tipe yang berbeda, diberikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Sentinel Model 880 Model Isotop Aktivitas

(Ci atau Bq) Delta Ir-192 150 (5,55) Delta Se-75 150 (5,55) Sigma Ir-192 130 (4,81) Sigma Se-75 150 (5,55) Elite Ir-192 50 (1,85) Elite Se-75 150 (5,55) Omega Ir-192 15 (0,55)

Paparan radiasi tiap kamera pada jarak 1 m dari permukaan kamera, yaitu 0,48 mR/jam untuk Ir-192 dan 0,2 mR/jam untuk Se-75 sesuai dengan persyaratan Kategori dan Tipe bungkusan. Dengan demikian nilai IA juga harus sesuai dengan kriteria keberterimaan bungkusan. Pabrikan Sentinel telah

(4)

ISSN 1978-0176

mengembangkan produk yang relatif lebih dinamis dan praktis karena beratnya relatif lebih ringan, yaitu Model No. 880, Tipe Elite, isotop Ir-192 aktivitas 50 Ci atau Se-75 aktivitas 80 Ci. Beratnya 18,5 kg atau 21 kg dengan bungkusan luar. Ada lagi produk minimalis Tipe Omega dengan Ir-192, aktivitas 15 Ci (0,55 TBq), kamera ini lebih dinamis karena beratnya jauh lebih ringan, hanya 13 kg tanpa bungkusan luar atau 15 kg dengan bungkusan luar. Kamera ini adalah bungkusan Tipe A berdasarkan nilai A1, batas maksimum bungkusan untuk Ir-192 adalah 1 TBq. Kamera Sentinel, Model 880 beberapa Tipe, diberikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Sentinel Tipe 880

Kamera radiografi transparan dalam 3 (tiga) mode, sumber radioaktif dalam posisi tersimpan, transit dan penyinaran, diberikan pada Gambar 3a, 3b dan 3c.

Gambar 3a. Sumber Radioaktif Posisi Tersimpan dalam Kamera Radiografi

Gambar 3b. Sumber Radioaktif Posisi Transit dari Kamera menuju Ujung Kabel Sumber

Gambar 3c. Sumber Radioaktif Posisi Penyinaran di Ujung Kabel Sumber

Kamera dapat dimasukkan ke dalam bungkusan luar, diberikan pada Gambar 4.

Gambar 4. Bungkusan Luar Kamera

Gammamat

Kamera merek Gammamat dengan beberapa Model, diberikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Model Gammamat

Produk Sentinel menawarkan kepada konsumen suatu kamera minimalis, cukup ringan sehingga sangat dinamis dan praktis digunakan di lapangan, Gammamat Model SE, kode produk 2100194, isotop Se-75 dan aktivitas maksimum 81 Ci (3 TBq). Kamera ini Bungkusan Tipe A, berat 7,2 kg. Berdasarkan ketentuan maka nilai aktivitas 3 TBq adalah batas maksimum aktivitas untuk menentukan bungkusan adalah Tipe A. Berbeda dengan produk Sentinel yang meskipun sama-sama diisi oleh isotop Se-75 tetapi karena aktivitasnya lebih besar, yaitu 135 Ci (4,44 TBq) maka kamera ini adalah bungkusan Tipe B (U). Bahan penahan radiasinya adalah depleted uranium, berat 2,7 kg. Setiap produk kamera harus memperoleh persetujuan dari BP, misalnya The GammaMatTSl/1

is type B (U) approved and satisfies all the requirements of the ISO 3999: 2000, ANSI N43.9, N432 (United States) and DIN 54115 (Germany).

(5)

Isotop (Sumber Radioaktif)

Isotop yang digunakan adalah sumber terbungkus yang sudah siap pakai hasil pabrikan berupa source assembly terdiri dari 3 (tiga) unsur, meliputi: (1) sumber radioaktif; (2) pigtail; dan (3) penghubung yang menyatu sehingga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan. Apabila kamera hendak diope-rasikan maka bagian ujung source

assembly sebagai female connector harus secara

tepat tersambung dengan bagian ujung drive cable sebagai male connector, diberikan pada Gambar 6.

Gambar 6. Source Assembly

Bagian male connector yang berbentuk bulat dan female connector yang berbentuk huruf C inilah yang harus diuji secara rutin dengan peralatan khusus, yaitu Go/No Go gauge. Pemeriksaan secara rutin terhadap male dan female connector dengan

Go/No Go gauge, meliputi 4 (empat) kondisi,

diberikan pada Gambar 7, untuk mencegah kasus sumber macet sepanjang kabel penuntun sumber. Potensi ketidak sesuaian ukuran antara male dan

female connector disebabakan oleh gesekan ketika

sumber radioaktif didorong keluar dan masuk ke dalam kamera pada saat operasi.

Gambar 7. GO/NO GO Gauge Tests

Sumber radioaktif yang digunakan adalah zat radioaktif bentuk khusus atau sumber terbungkus yang sudah lolos uji mutu sesuai standar ISO 2919. Kelaikgunaan zat radioaktif terkait desain dan pembuatan zat radioaktif bentuk khusus harus melalui pengujian, meliputi: (1) uji tumbuk; (2) uji tekanan eksternal; (3) uji bengkok; dan (4) uji panas. Dengan dilakukan pengujian maka ada jaminan bahwa sumber radioaktif “tidak mungkin” mengalami kerusakan, misalnya retak, pecah hingga “disknya” lepas dari kapsulnya. Sumber radioaktif juga harus memenuhi kriteria sifat fisika dan kimia, diantaranya, energi, aktivitas dan waktu paro beragam.

Besarnya aktivitas maksimum sumber radioaktif yang diizinkan bervariasi tergantung pada Model dan Tipe kamera. Pada awalnya, aktivitas

maksimum Ir-192 adalah 5 TBq (135 Ci) tetapi umumnya dalam penggunaan di lapangan tidak lebih dari 3,7 TBq (100 Ci). Namun, akhir-akhir ini penggunaan sumber Ir-192, aktivitas maksimum sampai 150 Ci bahkan bisa lebih.

Kamera (Kontainer Pengangkutan)

Kamera sebagai kontainer pengang-kutan harus memenuhi persyaratan bungkusan berdasarkan pada nilai batas aktivitas dan pembatasan zat radioaktif. Kamera sebagai bungkusan ditinjau dari pendekatan tingkat keparahan atau skenario selama pengangkutan zat radioaktif untuk pengangkutan normal dan mampu bertahan pada kondisi kecelakaan. Oleh karena itu, kamera radiografi sebagai bungkusan harus ditetapkan kategorinya, mengingat hal ini merupakan prasyarat untuk pelabelan dan pemberian plakat. Kategori bungkusan ditentukan berdasarkan indeks angkutan dan tingkat radiasi pada setiap titik pada permukaan luar bungkusan.

Ada beberapa hal mendasar terkait kamera sebagai kontainer pengangkut-an yang seharusnya dipahami, diantaranya: bungkusan, pembungkus, bungkusan luar, IA, kategori dan tipe bungkusan.

Untuk menjamin bungkusan telah memenuhi syarat untuk dapat diangkut sesuai dengan kondisi pengangkutan, pengujian harus dilakukan sesuai dengan tipe bungkusan. Publikasi IAEA tahun 2009, Safety Standards No. TS-R-1, dijelaskan bahwa: “nilai batas aktivitas untuk tipe bungkusan ditentukan selama desain dan dicantumkan dalam dokumen yang disertakan dalam permohonan sertifikat persetujuan”. Jadi, pembatasan terhadap zat radioaktif didasarkan atas desain bungkusan yang telah mendapat sertifikat persetujuan dari BP. Dalam hal ini terdapat dua pembatasan terhadap penerapan nilai batas aktivitas, yaitu untuk zat radioaktif bentuk khusus berlaku 3.000A1 atau 100.000A2 dipilih yang lebih rendah. Zat radioaktif bentuk khusus, Co-60 atau Ir-192 untuk kamera. Berdasarkan ketentuan sebagaimana skenario di atas maka kamera adalah Bungkusan Tipe A atau Tipe B (U). Secara teknis ada 2 (dua) jenis Tipe B, yaitu: (1) Tipe B (U); dan Tipe B (M).

Pengujian Kamera sebagai Kontainer Pengangkutan Mengingat kamera di era sekarang ini dapat berupa bungkusan Tipe A atau Tipe B, pengujian yang harus dilakukan terhadap kamera sebagai kontainer pengangkutan atau bungkusan adalah (a) pengujian ketahanan dalam kondisi normal pengangkutan; atau (b) pengujian ketahanan dalam kondisi kecelakaan pengangkutan.

Kamera (Bungkusan Tipe A)

Pengujian ketahanan dalam kondisi normal pengangkutan diberlakukan terhadap bungkusan Tipe A. Dalam hal ini, kamera sebagai bungkusan

(6)

ISSN 1978-0176

Tipe A telah lolos uji mutu sesuai ISO 3999, meliputi: (1) uji semprot air; (2) uji jatuh bebas; (3) uji tumpuk; dan (4) uji tembus. Contoh, adalah Kamera Gammamat TSI SE, isotop Se-75, aktivitas 81 Ci (3TBq).

Kamera (Bungkusan Tipe B)

Bungkusan Tipe B dirancang untuk kondisi kecelakaan dalam pengangkutan, sehingga zat radioaktif tetap tidak dapat tersebar keluar dan penahan radiasi tetap utuh. Isi bungkusan Tipe B boleh melebihi A1 dan A2, tetapi tidak melebihi aktivitas yang ditetapkan dalam sertifikat yang disetujui. Untuk persetujuan unilateral digunakan bungkusan Tipe B (U) dan untuk persetujuan multilateral digunakan bungkusan Tipe B (M). BP tiap negara akan mengeluarkan persetujuan unilateral, untuk Indonesia dikeluarkan oleh BAPETEN. Sedangkan persetujuan multi-lateral, yaitu selain persetujuan dari BP suatu negara pengirim bungkusan maka diperlukan persetujuan dari negara yang dituju dan negara yang disinggahi atau dilalui apabila dipandang perlu.

Bungkusan Tipe B harus memenuhi syarat umum bungkusan zat radioaktif. Komponen dari bungkusan Tipe B dibuat dengan bahan standar tinggi, mempunyai penahan radiasi untuk menurunkan paparan radiasi, harus kuat dan kokoh, dapat bertahan pada uji jatuh bebas, mempunyai sarana untuk pelepasan panas yang sempurna, mempunyai sarana untuk melindungi panas terhadap wadah zat radioaktif sehingga tetap utuh setelah mengalami uji panas, dan tidak terjadi kekritisan setelah uji pencelupan (bukan untuk zat radioaktif bentuk khusus). Sejak dulu hingga saat ini, kamera dengan Ir-192 termasuk Se-75 aktivitas lebih dari 3 TBq adalah bungkusan Tipe B (U), tidak ada perubahan.

Kamera sebagai bungkusan Tipe B telah lolos uji mutu sesuai ISO 3999, meliputi: (1) uji mekanik; (2) uji jatuh I; (3) uji jatuh II (4) uji jatuh III; (5) uji panas; dan (6) uji rendam.

Kamera Radiografi Sebagai Bungkusan Kategori III Kuning

Laju dosis atau paparan radiasi (D) dan IA, nilai batasnya sama untuk setiap kamera, meskipun ada perubahan nilai batas dosis (NBD) untuk pekerja radiasi dan anggota masyarakat berdasarkan ICRP No.26/1975 dan ICRP No. 60/1990. Kategori Bungkusan juga tetap sama, Kategori III Kuning, diberikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Bungkusan Kategori III Kuning Kategori Persyaratan

Laju Paparan Indeks

(D) Permukaan Bungkusan Angkutan (IA) III Kuning 0,5 mSv/jam < D < 2 mSv/jam, 1 < IA < 10

Makna Sertifikat Kamera

Mengingat kamera merupakan salah satu jenis peralatan nuklir yang sama dengan peralatan

well logging atau gauging maka aspek keselamatan

radiasi menjadi pertimbangan utama. Dalam hal ini, sertifikat yang diterbitkan oleh pihak yang berkompeten lebih menitikberatkan pada fungsi kamera sebagai bungkusan Tipe A atau Tipe B (U) dibandingkan sebagai peralatan. Dasar pemikirannya adalah prinsip proteksi radiasi, meliputi: (1) justifikasi pemanfaatan; (2) limitasi dosis; dan (3) optimisasi proteksi dan keselamatan radiasi. Ketiga unsur proteksi radiasi ini harus dapat dipenuhi dalam setiap peralatan nuklir.

Dalam hal kamera sebagai peralatan maka kamera harus diuji secara rutin paling kurang sekali dalam satu tahun oleh laboratorium terakreditasi. Sertifikat uji kelayakan kamera yang diterbitkan digunakan sebagai persyaratan perpanjangan izin. Sistem pengawasan yang seperti uraian di atas lazim diterapkan di beberapa negara, misalnya Malaysia. Oleh karena itu, tidak ada sertifikat khusus dari pabrikan yang menjamin kinerja kamera sebagai peralatan.

Kebijakan Pemerintah Malaysia

Pemerintah Malaysia melalui MINT beberapa tahun lalu menerapkan sistem pengawasan penggunaan kamera dengan kewajiban pemohon izin melakukan uji kelayakan kamera dalam rangka izin baru dan perpanjangan. MINT memiliki

workshop untuk melakukan pengujian kelayakan

kamera, ada kebijakan bahwa kamera yang boleh digunakan adalah Tech Ops, Model 660. Ketentuan ini dapat memberi keuntungan karena memudahkan program perawatan dan perbaikan. Untuk perpanjangan izin penggunaan kamera, setiap pemohon harus melampirkan sertifikat uji kelayakan kamera yang diterbitkan oleh MINT. Namun, belakangan ini diperoleh informasi bahwa pengujian kinerja kamera telah ditangani oleh swasta.

Masa Berlaku Sertifikat

Kamera sebagai kontainer pengang-kutan adalah bungkusan Tipe A atau Tipe B(U) mempunyai sertifikat yang dikeluarkan oleh pabrikan. Masa berlaku sertifikat ini tidak langsung ditentukan secara spesifik. Dalam hal kamera tidak dapat digunakan, ada banyak faktor dipertimbangkan.

(7)

Sebagai contoh, Agustus 2009, pihak pabrikan Sentinel (QSA Global, Inc) telah merilis berita mengenai masa berlaku sertifikat untuk sejumlah produk Model: 660, 660A, 660AE, 660B dan 660BE yang sertifikatnya akan berakhir karena beberapa faktor, meliputi:

1. tabung huruf “S” berupa leher bebek “tempat bersarangnya” sum-ber radioaktif, diberikan pada Gambar 9;

2. kamera digunakan waktu lama;

3. kamera Model 660B yang terbaru akan mencapai umur pemakaian 12 tahun tahun 2013, dan Model 660 mulai diproduksi tahun 1970;

4. biaya dan kerumitan yang terkait dengan pabrikasi penggantian komponen kamera dan bungkusan luar kamera;

5. sumberdaya yang dipersyarakatkan untuk memelihara dan memutakhir-kan dokumentasi QA/QC dan membuat gambar sertifikasi ulang Bungkusan Tipe B; dan

6. ketidakmampuan memenuhi ISO 3999-1 2000E.

Gambar 8. Model 660 dengan Tabung huruf S

Sertifikat kamera Model 660 akan berakhir Juni 2013 dan diganti Model 880. Merek Sentinel, Model 880 ini sudah diproduksi dan digunakan secara luas di berbagai negara.

Masalah Terkait Sertifikat Kamera

Apabila BP suatu negara kurang tepat memahami masa berlaku sertifikat kamera, hal ini dapat menimbulkan permasalahan dalam pengawasan yang berpotensi tidak dipenuhinya ketentuan keselamatan radiasi. Contoh kasus, BP memahami bahwa sertifikat yang diterbitkan oleh pabrikan mempunyai masa berlaku, antara 3-5 tahun yang dasar berpikirnya dipengaruhi oleh sertifikat yang dikeluarkan oleh BP suatu negara, misal NRC, Amerika.

Ilustrasi permasalahan terkait sertifikat, sebagai berikut:

1. seorang pengusaha jasa UTR membeli 2 (dua) unit kamera A dan B.

2. kamera A direndam ke air laut selama 1 (satu) bulan.

3. kamera B disimpan sesuai masa berlaku kamera, yaitu selama 3 (tiga) tahun lebih 1 (satu) minggu.

4. kamera B ini selalu dirawat sesuai petunjuk dari pabrikan.

5. pengusaha jasa UTR mengajukan permohonan izin baru untuk penggunaan kamera A ke BP. Nasib baik karena izin penggunaan langsung terbit tanpa ada jaminan uji unjuk kinerja. 6. namun, nasib sial terjadi ketika kamera B

diajukan permohonan izin baru, secara otomatis ditolak oleh BP karena sertifikatnya kedaluwarsa.

7. tindakan BP terhadap kamera A dan kamera B merupakan dua kebijakan yang salah dalam menerapkan ketentuan.

KESIMPULAN

1. Akhir-akhir ini, kamera tidak hanya bungkusan Tipe B (U) tetapi juga Tipe A bergantung pada jenis dan aktivitas radioaktifnya.

2. Sertifikat kamera dikeluarkan oleh BP dimana kamera dibuat oleh pabrikan, dengan mekanisme sebagai berikut:

a. pabrikan mengajukan permohonan sertifikasi kamera ke BP dan melampirkan dokumen, diantaranya: (1) desain kamera; (2) uji bungkusan sesuai ISO3999-2000 revisi ISO3999-1977; (3) uji sumber radioaktif sesuai ISO 2919-2000;

b. sertifikat dan masa berlaku kamera ditetapkan oleh BP;

c. sertifikat kamera adalah sertifikat bungkusan Tipe B (U) atau Tipe A dan Kategori III Kuning, bukan sebagai sertifikat peralatan.

3. Untuk menjamin kinerja kamera sebagai peralatan harus diuji Laboratorium terakreditasi, umumnya masa berlaku sertifikat 1 (satu) tahun.

4. Masa berlaku sertifikat kamera sebagai bungkusan Tipe B (U) atau Tipe A adalah kewenangan pabrikan. Dalam hal terminasi sertifikat, sebagaimana yang terjadi pada kamera Model 660, pabrikan Sentinel QSA Global Amerika membuat pernyataan mengenai terminasi sertifikat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya ketidakmampuan memenuhi ISO 3999-1 2000E.

DAFTAR PUSTAKA

1. BAPETEN, (2002), PP No. 26 Tahun 2002, tentang Keselamatan Pengang-kutan Zat Radioaktif, Jakarta, 2002.

(8)

ISSN 1978-0176

2. IAEA, (1999), Radiation Protection and Safety in Industrial Radiography, Safety Reports Series No.13, Vienna.

3. IAEA, (2009) Safety Standards No. Ts-R-1, Regulations for the Safe Transport of Radioactive Material, Vienna.

4. ISO, (1997), Standard Specification for Apparatus for Gamma Radiography, ISO 3999-1977.

5. Rampac, Environmental Management, U.S.

DOE, Available from:

http://rampac.energy.gov. Diakses April 2010.

6. The SENTINEL™ Quality Manage-ment

System, Available from:

http://www.SENTINELNDT.com. Diakses April 2010.

7. PT. Multi Kharisma Perkasa, Available from:

http://www.ndtindonesia.com/agirs.

Diakses April 2010.

8. Sentinel, (2207) Operating and Maintenance Manual 880 Series, Los Angeles, Sentinel 9. Sentinel, (2008),, Operating and Maintennace

Manual , Model 660 Series Industrial Radiography Expo-sure Devices, Model Numbers: 660, 660A, 660AE, 660B and 660BE, Los Angeles, Sentinel.

10. Sentinel, (2009), Product Catalog, Los Angeles, Sentinel.

TANYA JAWAB

Pertanyaan

1. Bagaimana solusi untuk mengetahui bahwa kamera radiografi masih layak digunakan sebagai peralatan? (Helen Raflis)

2. Mengapa dari fungsi untuk radiografi pada tulisan ini diterapkan pada kamera sebagai stabilisator? (Djarwanti)

Jawaban

1. Solusinya adalah berdasarkan formulir isian dari permohonan izin, namun, sertifikat uji sebagai alat belum menjadi suatu persyaratan, karena belum diatur dalam perka 06 No. 6 Tahun 2009.

2. Untuk mempermudah pemahaman mengenai fungsi kamera, sehingga dibuat ilustrasi tambahan.

Gambar

Gambar 1. Tech-Ops Model 660 B
Gambar 2. Sentinel Tipe 880

Referensi

Dokumen terkait