• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. METODE PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

5

III. METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun tanaman singkong 1-3 bulan, alkohol 70%, HCl 0,7%, NaOH 1N, ZnSO4 5%,

Ba(OH)2 0,3%, pereaksi Cu, pereaksi Nelson, pereaksi karbohidrat, phenol

merah, dan akuades. Sedangkan alat yang digunakan adalah tabung reaksi, timbangan analitik, mortal dan pastel, barometer, altimeter, termohigrometer, penangas air, rak tabung, pipet kaca berskala, labu ukur, oven, kertas saring, spektrofotometer, silet, gunting daun, plastik gelap, alat tulis, meteran, tali rafia, gunting dan alat dokumentasi. Spesifikasi alat dan bahan dapat dilihat pada lampiran 2.

B. Lokasi dan Musim Penelitian (Lampiran 1)

Penelitian dilakukan di Desa Banteran Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Jawa Tengah pada koordinat 7°21'46,09."- 7°21'47,92."LS dan 109°15'38,30"-109°15'40,00"BT. Analisis massa karbohidrat sebagai dasar analisis daya serap karbondioksida dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Soedirman. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan Agustus sampai Oktober 2014.

C. Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Strata yang digunakan adalah umur tanaman singkong. Umur tanaman singkong dikelompokkan ke dalam tiga strata umur yaitu:

1. Umur tanaman singkong 1 bulan, 2. Umur tanaman singkong 2 bulan, dan 3. Umur tanaman singkong 3 bulan.

Pada setiap strata umur tanaman diambil 6 tanaman secara acak sebagai sampel. Pada setiap tanaman sampel diambil daun sebanyak 30 gram. Pengambilan sampel daun akan dilakukan sebelum proses fotosintesis

(2)

6

berlangsung yakni pada pukul 03.00-04.00 WIB dan sesudah berlangsungnya proses fotosintesis yakni pada pukul 10.00-11.00 WIB. Sampel daun kemudian dianalisis massa karbohidrat dan persentase karbondioksidanya di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Prodi Kimia Universitas Jenderal Soedirman. Data massa karbohidrat dan persentase karbondioksida yang dianalisis adalah selisih antara data yang di peroleh dari sampel daun yang diambil sesudah terjadinya proses fotosintesis yakni pada pukul 11.00 WIB dengan data yang diperoleh dari sampel daun yang di ambil sebelum terjadinya proses fotosintesis yakni pada pukul 03.00WIB.

D. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan adalah variabel bebas berupa umur tanaman dan variabel tergantung berupa jumlah karbondioksida yang diserap oleh daun. Parameter yang diamati terdiri atas massa karbohidrat, massa karbondioksida, luas daun, jumlah daun, dan kerapatan tanaman.

E. Diagram Alir

Tanaman singkong per umur

Kerapatan tanaman

Jumlah daun

Daun diambil sebanyak 30 gr pada pukul 03.00-04.00 dan 10.00-11.00

Luas daun dihitung

Direndam pada kantong plastik isi alkohol 70% beberapa menit

Dianalisis dengan metode karbohidrat

Dihitung daya serap CO2 per luas daun,per luas daun perjam, per

helai daun musim, per pohon per musim, per hektar per musim

Daya serap karbondioksida tanaman singkong

bio.unsoed.ac.id

(3)

7

1. Pengambilan sampel daun (Purwaningsih, 2007)

Pengambilan sampel daun dilakukan dengan cara pohon yang akan diambil daunnya ditentukan bagian atas daun, tengah daun dan dan bawah. Daun diambil sebanyak 30 gram. Musim pengambilan sampel daun dilakukan sebelum proses fotosintesis berlangsung yakni pada pukul 03.00-04.00 WIB dan sesudah berlangsungnya proses fotosintesis yakni pada pukul 10.00-11.00 WIB. Setelah itu sampel daun yang telah dipetik dimasukkan kedalam plastik yang berisi alkohol 70%, lalu direndam selama beberapa menit. Perendaman dalam alkohol ini bertujuan untuk mencegah terjadinya fotosintesis dan respirasi lanjutan setelah daun dipetik dari pohon. Sampel daun yang telah direndam kemudian dikeringanginkan.

2. Penentuan Jumlah Daun Perpohon (Purwaningsih, 2007)

Penentuan daya serap CO2 per tanaman dihitung jumlah daun singkong pada

setiap strata umur tanaman singkong. Setiap strata umur diwakili oleh 6 tanaman. Cara menghitung jumlah daun singkong adalah dihitung langsung dalam satu tanaman singkong.

3. Pengukuran Massa Karbohidrat (Sinambela, 2006)

Pengukuran massa karbohidrat untuk setiap strata umur tanaman singkong akan dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Sampel daun 30 g ditimbang dan dihancurkan dengan cara menggerus menggunakan mortar dan pastel sampai halus. Sampel daun yang halus dikeringkan dalam oven pada suhu ± 1050C selam 48 jam (36 jam terlebih dahulu, lalu dilanjutkan 12 jam kemudian) untuk mendapatkan bobot kering mutlak.

2. Sampel daun 200 mg yang sudah kering ditimbang dan ditambahkan 20 ml HCl 0,7 N.

3. Hidrolisis selama 2,5 jam dalam penangas air lalu disaring dalam labu ukur 100 ml.

4. Larutan dinetralkan dengan NaOH 1 N setelah diberikan phenol merah (terjadi perubahan warna pada larutan dari biru setelah dititrasi berubah warna merah muda).

(4)

8

5. ZnSO4 5 ml dan Ba(OH)2 5 ml 0,3 N ditambahkan ke dalam larutan

dengan tujuan mengendapkan protein dari sample (agar gugusan CHO yang terjadi benar-benar karbohidrat).

6. Larutan akuades ditambahkan sampai tanda tera 100 ml.

7. Larutan disaring kembali dan diambil larutan yang sudah jernih (supernatan).

8. Pipet 1 ml larutan yang sudah jernih (supernatan) dalam tabung kimia. 9. Deret standar karbohidrat 0, 5, 10, 15, 20, 25 ml di buat. Pereaksi Cu di

tambahkan sebanyak 2 ml lalu dipanaskan dalam penangas air selama 10 menit lalu didinginkan.

10. Pereaksi Nelson ditambahkan dengan 20 ml H2O sampai tanda tera pada

masing-masing derat strandar karbohidrat lalu di kocok dan dibiarkan selama 20 menit.

11. Larutan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 500 µm.

12. Persentase karbohidat dihitung dengan cara

x x x 100% : 1000000 (3-1) Keterangan:

A : Absorpsi karbohidrat contoh

S : rata-rata standar karbohidrat dan : faktor pengenceran

13. Massa karbohidrat dihitung dari persentase yang telah ditemukan dengan rumus sebagai berikut:

Persentase karbohidrat x Bobot basah daun (3-2) Massa karbohidrat (setara glukosa) yang diperoleh dari metode karbohidrat dikonversikan ke massa karbondioksida dari perbandingan mol setelah disetarakan koefisien reaksinya berdasarkan persamaan reaksi fotosintesis:

6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2

14. Dari persamaan reaksi tersebut dapat dilihat 1(satu) mol glukosa (C6H12O6) setara dengan 6 (enam) mol karbondioksida (CO2). Cara

perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Mol C6H12O6 = Massa C6H12O6 : Mr C6H12O6 (3-3)

(5)

9 2. Massa CO2 = 6Mol C6H12O6 x Mr CO2 Keterangan : Ar C = 12; Ar H = 1; Ar O = 16 Mr C6H12O6 = (6 x Ar C) + (12 x Ar H) + (6 x Ar O) = (6 x 12) + (12 x 1) + (6 x 16) = 180 Mr CO2 = Ar C + (2 x Ar O) = 12 + (2 x 16) = 44

4. Pengukuran Luas Daun

Luas daun diukur dengan menggunakan metode gravimetri (Sitompul dan Guritno, 1995) dengan persamaan:

LD = (3-4)

Keterangan :

LD = Luas daun (cm2)

Wr = Bobot kertas replika daun (g) LK = Luas kertas (cm2)

Wt = Bobot seluruh kertas (g)

5. Prosedur Perhitungan Daya Serap Karbondioksida (Sinambela, 2006 dan Purwaningsih 2007)

Untuk mengetahui besarnya daya serap karbondioksida daun singkong maka data yang dihasilkan dari uji Laboratorium dimasukkan kedalam perhitungan dengan persamaan sebagai berikut:

Daya serap CO2 per luas daun (D) = Massa CO2 : Luas daun dari 30 g

sampel (3-5)

6. Penentuan karbondioksida yang diserap bersih perluas daun perjam (Dt)

Dt = D : Δt (3-6) Keterangan :

Dt= Daya serap bersih CO2 per luas daun.

D = Daya serap CO2 per luas sampel daun

Δt= Selisih musim pengambilan sampel yang dimulai pukul 03.00 sampai dengan pukul 11.00

7. Penentuan karbondioksida yang diserap bersih per helai daun (Dl) per jam

Dl = Dt x luas per helai daun (3-7)

(6)

10 Keterangan :

Dl = Daya serap per helai daun

Dn = Daya serap CO2 per pohon per jam

8. Penentuan karbondioksida yang diserap bersih per pohon (Dn) perjam

Dn = ∑d x Dl (3-8)

Keterangan:

Dn = Daya serap bersih CO2 per pohon per jam

Σd = Jumlah daun tiap pohon. Dl = Daya serap per helai daun

9. Penentuan karbondioksida yang diserap bersih per hektar lahan (Dh)

Dh = Dn x K pohon. Ha-1 (3-9) Keterangan :

Dh = Daya serap bersih CO2 per hektar lahan per jam

Dn = Daya serap bersih CO2 per pohon per jam

K = Kerapatan Pohon per Ha lahan (10000: jarak tanam).

10. Perhitungan kerapatan pohon per hektar

K = 10000 : jarak tanam (3-10)

11. Penentuan karbondioksida yang diserap bersih per hektar per Musim

Dy = [(Dn x t) + (Dn x(12,07-t) x 0,46 )] x 180 (3-11) Keterangan:

Dy = Daya serap CO2 per hektar

Dn = Daya serap bersih CO2 per pohon per jam

A = nilai rata-rata lama penyinaran maksimum perhari (12, 07 Jam-1hari) (Sitompul dan Guritno, 1995)

t = nilai rata-rata lama penyinaran aktual per hari (4,05 jam/hari) 0,46 = Perbandingan antara rata-rata per hari laju fotosintesis pada hari

mendung dan hari cerah (Sitompul dan Guritno, 1995) 180 = Umur panen tanaman singkong

(7)

11

F. Metode Analisis

1. Analisis Varian (ANOVA)

Analisis Varian (ANOVA) digunakan untuk mengetahui pengaruh umur tanaman singkong terhadap daya serap karbondioksida. Hasil analisis varian menunjukkan perbedaan yang nyata maka analisis dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan (Hanafiah, 2003).

2. Analisis Korelasi dan Regresi

Analisis korelasi digunakan untuk menguji hubungan antara umur tanaman singkong dengan daya serap karbondioksida, sedangkan analisis regresi digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara umur tanaman

singkong dan kemampuan tanaman singkong dalam menyerap

karbondioksida. Analisis tersebut menggunakan persamaan regresi linier sebagai berikut:

: Y = (3-11)

Model regresi linier tersebut dibandingakan dengan model kuadratik dan model eksponensial dengan model persamaan regresi sebagai berikut:

Y= dan Y= dan = (3-12)

Keterangan :

Y = Karbon dalam tanaman singkong = Umur tanaman singkong

= Koefesien elevasi = Koefesien regresi

= Bilangan euler sebesar 2,718

Referensi

Dokumen terkait

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola

Angandika wong kang ahlul supi, khakekate amaujud edat, iku rupane maklume, kang aneng ndalem ngelmu, ing tingale tekeng ing budi, de ngelmune tan ana, tan

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Hal ini dapat terjadi melalui dua mekanisme yaitu diawali dengan terjadinya hipertrofi ventrikel kiri yang menyebabkan kepayahan otot jantung dalam memompa, maupun

Meskipun terdapat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dislipidemia berhubungan erat dengan angka mortalitas pada penyakit jantung koroner, ternyata hal ini tidak

Variabel SHARIAH SHARE merupakan sebuah variabel yang bergerak di dekat garis x , hal ini menunjukkan bahwa goncangan dari tingkat bunga PUAB mempunyai pengaruh yang relatif

METY SUPRIYATI Kepala Sub Bidang Sosial, Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kependudukan pada Bidang Pemerintahan dan Sosial Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Sumber air Umbulan Ngadireso sudah dapat memenuhi kebutuhan 19 Rukun Tetangga dengan jumlah 668 pelanggan yang terdiri dari dusun Timsu berjumlah 233 pelanggan,