PROPOSAL
MALAM “SAVE LBH JAKARTA”
I. LATAR BELAKANG
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta berdiri sejak tahun 1970 sebagai jawaban atas gagasan yang disampaikan pada Kongres Persatuan Advokat Indonesia (Peradin) ketiga pada tahun 1969. Lembaga ini bertujuan memberi bantuan hukum bagi orang-orang yang tidak mampu dalam memperjuangkan hak-haknya. Klien LBH Jakarta antara lain rakyat miskin yang digusur, korban pemutusan hubungan kerja dan pelanggaran hak asasi manusia.
LBH Jakarta tumbuh menjadi organisasi penting bagi gerakan pro-demokrasi. Lembaga ini konsisten membangun dan menjadikan nilai hak asasi manusia dan demokrasi sebagai pilar gerakan bantuan hukum. LBH Jakarta juga mengembangkan bantuan hukum struktural, yaitu bantuan hukum yang tidak hanya bertujuan menyelesaikan kasus per kasus melainkan menciptakan tatanan dan kebijakan yang adil di masyarakat.
Hingga tahun lalu, LBH Jakarta telah menerima 41.908 pengaduan. Rata-rata 1.000 pengaduan masuk ke LBH Jakarta setiap tahun. Pada tahun lalu saja terdapat 1.150 kasus dengan 146.478 orang pencari keadilan. Selain memberikan bantuan hukum, LBH Jakarta juga melakukan advokasi kebijakan publik dan edukasi. Saat ini LBH Jakarta memiliki paralegal yang memiliki kemampuan advokasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Lebih dari itu, LBH Jakarta juga menjadi pusat informasi, tempat bertemu dan berkonsolidasi bagi berbagai organisasi rakyat. Banyak pihak mengatakan bahwa belum ada tempat lain yang lebih nyaman, strategis dan kondusif yang dapat menggantikan LBH Jakarta.
Dalam melakukan kerja bantuan hukum, LBH Jakarta memerlukan biaya minimum Rp70 juta atau Rp840 juta pertahun untuk keperluan operasional kantor termasuk transportasi, kurir, peralatan kantor, komunikasi, dan gaji untuk 18 staf. Sumber dana berasal dari berbagai pihak, seperti lembaga donor melalui pembiayaan program dan registrasi pengaduan serta sumbangan sukarela dari klien.
Kebutuhan pendanaan yang tidak diimbangi dengan donasi yang didapatkan mengantarkan LBH Jakarta pada kondisi krisis keuangan. Kas LBH Jakarta pada 20 Mei 2011 hanya berjumlah Rp27 juta. Dana ini hanya cukup untuk memberikan bantuan hukum selama satu bulan saja. Kesulitan pendanaan bahkan memaksa LBH Jakarta untuk menggunakan tabungan pensiun pegawai. Pengacara Publik LBH Jakarta pun sudah mulai tidak menerima gaji.
Kondisi ini tentu mengganggu jalannya pemberian bantuan hukum. Ke depannya, LBH Jakarta harus melepaskan ketergantungan terhadap lembaga donor. Gerakan penguatan donasi publik perlu dimulai guna mengantarkan LBH Jakarta menjadi lembaga yang mandiri, independen, dan sepenuhnya milik rakyat.
Titik tolak untuk mewujudkan cita-citu itu akan dimulai dalam malam Solidaritas Masyarakat Peduli Keadilan (SIMPUL) dengan tema “SAVE LBH JAKARTA”. Gerakan ini diharapkan mampu mengumpulkan dana sebesar Rp210 juta untuk mendanai operasional LBH Jakarta dalam jangka pendek. Momen ini juga menjadi penguatan SIMPUL LBH Jakarta, program keanggotaan untuk
akan membebaskan LBH Jakarta dari belitan krisis keuangan saat ini dan pada masa mendatang.
II. Data Pendukung
 Jumlah Kasus Dan Jumlah Pencari Keadilan:
 Penghasilan Pencari Keadilam:
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Grafik 1
Perbandingan Kasus & Orang Terbantu
Kasus Orang Tidak memiliki penghasilan 39% 1 - 2 juta perbulan 25%
Kurang dari 1 juta/bulan 21%
2 - 10 juta/bulan 14%
Lebih dari 10jt/bulan 1%
Penghasilan Penerima Bantuan Hukum Tahun 2009 (1060 Pengaduan)
Tidak memiliki penghasilan
55% Tidak tetap, tidak
jelas, bervariasi 2% 1 - 2 juta perbulan
10% Kurang dari 1 juta/bulan
20%
2 - 10 juta/bulan 13%
Penghasilan Penerima Bantuan Hukum Tahun 2010 (1150 Pengaduan)
ADVOKASI KEBIJAKAN:
LBH Jakarta berpendapat bahwa ketidakadilan yang terjadi selama ini disebabkan oleh permasalahan struktural atau kebijakan. Oleh karena itu kerja LBH Jakarta juga tidak terlepas dari advokasi kebijakan. Adapun advokasi kebijakan yang pernah dilakukan LBH Jakarta selama tiga tahun terakhir antara lain adalah:
KEBIJAKAN NASIONAL KEBIJAKAN DAERAH
Menggugat Perpres No. 112 tahun 2007 tentang
Penataan Pasar Menggugat Perda Ketertiban Umum
Menolak UU Badan Hukum Pendidikan Menolak Perda Pasar DKI Jakarta
Advokasi Perumahan dan Kawasan Permukiman Advokasi Tunjangan Kinerja Daerah yang adil bagi guru
Advokasi UU Mahkamah Agung Advokasi Raperda Administrasi Kependudukan DKI Jakarta
Advokasi UU Mahkamah Konstitusi dan RUU perubahannya.
Advokasi Raperda RTRW DKI Jakarta
Advokasi UU Pengadilan Tipikor Perda DKI Jakarta No. 4 Tahun 2007 tentang Pengendalian Unggas
Advokasi RUU KUHP Menolak Kebijakan Penggusuran Paksa
Advokasi RUU KUHAP
Advokasi RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga Advokasi RUU Bantuan Hukum
Advokasi Ratifikasi Konfensi Buruh Migran dan Keluarganya,
Advokasi RUU Perlindungan Terhadap Pembela HAM
Judicial Review UU 4/PNPS/1963
Judicial Review UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Judicial Review UU Pornografi Menggugat Ujian Nasional
Mendorong Kebijakan Kebebasan Berserikat
Keuangan dan Kebutuhan LBH Jakarta
 Saldo per 20 Mei 2011 : Rp. 27.000.000,-
 Biaya per bulan : Rp. 70.000.000,-
 Biaya per tahun : Rp. 840.000.000,-
Selama ini LBH Jakarta menggunakan dana dengan sangat ketat hingga tak jarang biaya penanganan kasus terpaksa dikurangi. Ketiadaan dana juga membuat LBH Jakarta hanya memiliki 11 pengacara publik. Dari jumlah itu, hanya enam orang yang ditempatkan di bidang penanganan kasus. Jumlah ini sangat timpang jika dibandingkan dengan rata-rata kasus yang mencapai 1.000 pengaduan
III. MALAM SOLIDARITAS MASYARAKAT PEDULI KEADILAN A. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari malam dana ini adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan sejumlah uang untuk mengatasi krisis LBH Jakarta;
2. Mensosialisasikan Solidaritas Masyarakat Peduli Keadilan (SIMPUL) LBH Jakarta sebagai bentuk peran serta masyarakat dalam bantuan hukum;
3. Meletakkan pondasi LBH Jakarta menjadi lembaga yang mandiri dalam pendanaan. B. PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada: - Tanggal : 30 Juni 2011
- Waktu : 19.00 s/d 21.00 WIB - Tempat : Perpustakaan Nasional C. SUSUNAN ACARA (*masih dalam konfirmasi)
 Pertunjukan Barongsai dari Komunitas Cina Benteng  Pembukaan acara oleh pemandu acara (Najwa Shihab*)  Pembukaan oleh Direktur LBH Jakarta (Nurkholis Hidayat)  Pemutaran Film LBH Jakarta
 Pertunjukan Musik String Ensamble dari Orkestra Mahasiswa Universitas Indonesia  Testimoni Klien LBH Jakarta
 Pidato tokoh masyarakat (Franz Magnis Suseno*)  Penggalangan Dana I
 Pertunjukan Jubing Kristianto  Pertunjukan SLANK*
 Pertunjukan Musik Simphoni10 dan Ras Muhammad  Pengumpulan Dana II
 Pengenalan Solidaritas Masyarakat Peduli Keadilan (SIMPUL) LBH Jakarta  Penutupan
D. UNDANGAN
Malam dana ini akan dihadiri oleh ± 300 orang. Dua ratus undangan merupakan orang-orang yang diundang secara khusus untuk menjadi calon donatur, sedangkan 100 orang diberikan secara terbuka kepada masyarakat luas.
IV. PENUTUP
Demikian proposal Save LBH Jakarta ini kami sampaikan. Terima kasih telah mengambil bagian dalam perwujudan cita-cita menuju LBH Jakarta, pembela para pencari keadilan, yang lebih mandiri.