• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DISTRIBUSI PENDAPATAN

PENDUDUK

KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2014

ISBN

: 979 477 960 1

No. Publikasi

: 6206.1305

Katalog BPS

: 3206001.6206

Ukuran Buku

: 21,5 x 16,5 cm

Jumlah Halaman : v + 68 Halaman

Naskah :

Seksi Statistik Distribusi

BPS Kabupaten Sukamara

Gambar Kulit & Layout:

Seksi Integrasi, Pengolahan, dan Diseminasi Statistik

BPS Kabupaten Sukamara

Diterbitkan Oleh :

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kabupaten Sukamara

Kerjasama dengan

(3)
(4)

Publikasi Distribusi Pendapatan Penduduk Penduduk Kabupaten Sukamara merupakan publikasi yang rutin diterbitkan setiap tahun. Publikasi ini diterbitkan atas kerjasama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sukamara dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukamara

Publikasi ini menyajikan berbagai ragam data/indikator tingkat pemerataan pendapatan penduduk maupun analisisnya, diantaranya indikator tingkat pemerataan pendapatan versi/kriteria Bank Dunia dan Gini Ratio atau Koefisien Gini menurut tipe daerah, jenis kelamin, lapangan usaha, pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan status usaha. Diharapkan data/indikator tingkat pemerataan tersebut dapat dijadikan masukan/bahan evaluasi dan perencanaan pembangunan di Kabupaten Sukamara.

Disadari bahwa publikasi ini masih sangat terbatas, baik dari segi kedalaman analisisnya maupun penampilan datanya. Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan guna penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu terbitnya publikasi ini diucapkan terima kasih.

Sukamara, September 2015 KEPALA BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN SUKAMARA

Drs. Wariyanto

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SUKAMARA,

(5)

KATA PENGANTAR . . . ii

DAFTAR ISI . . . iii

DAFTAR TABEL . . . iv

DAFTAR GRAFIK . . . v

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang . . . 2

2. Tujuan Penghitungan Distribusi Pendapatan Penduduk . . . . . . . 4

3. Sumber Data yang Digunakan . . . 4

4. Metodologi Pengukuran Tingkat Pemerataan . . . 5

BAB II DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK 1. Pertumbuhan Ekonomi . . . 11

2. Proporsi Pendapatan . . . 12

3. Tingkat Pemerataan Pendapatan . . . 13

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan . . . 20

2. Saran . . . 20

DAFTAR PUSTAKA . . . 21

(6)

Tabel 1. Gini Ratio Menurut Tipe Daerah... . 14 2. Gini Ratio Menurut Jenis Kelamin... 15 3. Gini Ratio Menurut Lapangan Usaha... 16 4. Gini Ratio Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan... 17 5. Gini Ratio Menurut Status Pekerjaan Utama... 18 6. Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita dan Tipe

Daerah... 25 7. Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita dan Jenis

Kelamin... 27 8. Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Golongan

Pengeluaran dan Lapangan Usaha ... 29 9. Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Golongan

Pengeluaran dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan... 32 10. Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Golongan

Pengeluaran dan Status Pekerjaan Utama... 35 Lembar Pengolahan ... 37

(7)

Grafik 1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sukamara Tahun 2004-2014... 12 2. Persentase Penduduk Pedesaan dan Perkotaan di Kabupaten Sukamara, Tahun 2014... 26 3. Persentase Penduduk Laki-Laki dan Perempuan di Kabupaten Sukamara, Tahun 2014... 28 4. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja

Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2014... 31 5. Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Tahun 2014... 34 6. Kurva Lorentz Kabupaten Sukamara (Perkotaan + Perdesaan),

Tahun 2014... 65 7. Kurva Lorentz Kabupaten Sukamara (Perkotaan), Tahun

2014... 67 8. Kurva Lorentz Kabupaten Sukamara (Perdesaan), Tahun

(8)
(9)

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Salah satu indikator penting guna menilai keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah adalah pertumbuhan ekonomi. Namun, tingginya pertumbuhan ekonomi belum tentu mencerminkan distribusi pendapatan penduduk daerah tersebut merata. Kenyataan menunjukkan bahwa pendapatan penduduk tidak selalu merata.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi seringkali dibarengi dengan kenaikan ketimpangan pendapatan (pendapatan semakin tidak merata). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi/pesat, bukan saja membawa disparitas (ketimpangan) pendapatan yang tinggi akan tetapi juga menimbulkan kemiskinan penduduk.

Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi terutama kepemilikan barang modal (capital stock). Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula.

BAB

I

(10)

Sebelas tahun sejak terbentuknya Kabupaten Sukamara pada tahun 2002, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukamara di tahun 2014 ini cukup tinggi yaitu sebesar 6,54 persen. Pertumbuhan ini sangat diperlukan untuk menggerakkan dan memacu pembangunan di berbagai bidang, sekaligus sebagai kekuatan utama pembangunan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

Permasalahannya sekarang adalah apakah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi tersebut diikuti dengan tingkat pemerataan yang memadai, dan apakah hasil-hasil pembangunan telah meningkatkan kesejahteraan penduduk Kabupaten Sukamara? Tidak meratanya distribusi pendapatan dapat memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan ketimpangan distribusi pendapatan dan kemiskinan berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan, dan tidak jarang dapat menimbulkan konsekuensi negatif terhadap kondisi sosial dan politik. Dengan demikian sudah seharusnya kita memperhatikan masalah distribusi pendapatan dan melihat sejauh mana tingkat pemerataan hasil pembangunan yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukamara.

(11)

2. Tujuan Penghitungan Distribusi Pendapatan Penduduk

Penghitungan distribusi pendapatan penduduk Kabupaten Sukamara ini bertujuan untuk melihat dan membandingkan tingkat pemerataan pendapatan penduduk di Kabupaten Sukamara pada tahun 2014 baik antar golongan pendapatan maupun karaktersitik lainnya seperti karakteristik wilayah (perkotaan dan perdesaan), jenis kelamin, golongan pekerjaan, tingkat pendidikan yang ditamatkan, dan status pekerjaan utama.

3. Sumber Data yang Digunakan

Sumber data yang digunakan untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan rumahtangga/penduduk di kabupaten sukamara adalah hasil Susenas tahun 2014 oleh BPS yang mencakup pengeluaran makanan dan non makanan (perumahan, pakaian, pendidikan, kesehatan, transportasi dan rekreasi, dan lain sebagainya).

Data pengeluaran dipakai sebagai proksi pendapatan. Meskipun data pengeluaran masih mengandung keterbatasan, misalnya kurang mencakup kelompok lapis atas, kurang terekamnya pengeluaran konsumsi makanan jadi di luar rumah, dan lain-lain. Namun data pengeluaran yang dikumpulkan ini masih relatif lebih baik untuk bisa

(12)

dipakai dibandingkan dengan data pendapatan dikarenakan adanya keraguan akan akurasi data pendapatan yang ada.

4. Metodologi Pengukuran Tingkat Pemerataan

Dari berbagai studi yang dilakukan oleh para peneliti pemerataan pendapatan, dikemukakan bahwa rumus-rumus untuk mengukur pemerataan distribusi pendapatan tersebut ada bermacam-macam, baik menggunakan metode statistik yang sederhana (seperti range, standar deviasi, indeks Bowley, koefisien variasi, dan lain sebagainya), maupun metode empiris (indeks Theil, indeks Oshima, indeks Kusnet, koefisien Gini, ukuran Bank Dunia, kurva Lorentz, dan lain sebagainya). Namun demikian diantara ukuran-ukuran tersebut diatas, ada dua ukuran yang populer digunakan, yaitu kriteria Bank Dunia dan koefisien Gini (Gini Ratio).

4.1. Kriteria Bank Dunia

Ukuran ketimpangan dengan menggunakan kriteria Bank Dunia cukup sederhana dan mudah penghitungannya yaitu diukur dengan menghitung persentase jumlah penduduk dari kelompok yang berpendapatan rendah 40% terendah dibandingkan dengan total pendapatan seluruh penduduk:

(13)

a. Bila kelompok 40 % penduduk termiskin pengeluarannya lebih kecil daripada 12 % dari keseluruhan pengeluaran, maka dikatakan bahwa daerah yang bersangkutan berada dalam tingkat ketimpangan tinggi.

b. Bila kelompok 40 % penduduk termiskin pengeluarannya antara 12 – 17 % dari keseluruhan pengeluaran, maka dikatakan bahwa terjadi tingkat ketimpangan sedang.

c. Dan bila kelompok 40 % penduduk termiskin

pengeluarannya lebih dari 17 % dari keseluruhan pengeluaran, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ketimpangan yang terjadi adalah rendah.

Kriteria Bank Dunia tersebut dihitung berdasarkan metode statistik, yaitu perhitungan “desil”.

4.2. Gini Ratio

Koefisien Gini atau Gini Ratio biasanya diperlihatkan oleh kurva yang dinamakan Kurva Lorenz. Kurva ini memperlihatkan

hubungan kuantitatif antara persentase penerimaan

pendapatan penduduk dengan persentase pendapatan yang benar-benar diperoleh selama kurun waktu tertentu, biasanya setahun.

(14)

Gambar 1. Kurva Lorenz

Dari gambar di atas, sumbu horisontal menggambarkan persentase kumulatif penduduk, sedangkan sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing persentase penduduk tersebut. Sedangkan garis diagonal di tengah disebut “garis kemerataan sempurna”. Karena setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan persentase penduduk yang sama dengan persentase penerimaan pendapatan.

Semakin jauh jarak garis kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya. Sebaliknya semakin dekat jarak kurva Lorenz dari garis diagonal, semakin tinggi tingkat pemerataan distribusi pendapatannya. Pada gambar di

(15)

atas, besarnya ketimpangan (Gini Ratio) digambarkan sebagai daerah yang diarsir.

Formula yang digunakan untuk mengukur pemerataan pendapatan dari Gini Ratio adalah:

dimana: G = GR (Gini Ratio) P = persentase penduduk

Q = persentase kumulatif pendapatan

Nilai Gini Ratio berada mulai dari 0 sampai dengan 1, bila nilai GR bergerak mendekati 0 (nol) berarti tingkat pemerataan bertambah baik atau tingkat ketimpangan yang terjadi rendah, dan apabila nilai GR bergerak mendekati 1 (satu) terjadi hal yang sebaliknya yakni tingkat pemerataan makin tidak merata.

k

Σ Pi(Qi + Qi-1)

i – 1 G = 1 -

(16)

Ketimpangan pendapatan menurut GR sebagai berikut:

i. Tingkat ketimpangan pendapatan dikatakan rendah apabila nilai GR lebih kecil dari 0,3;

ii. ketimpangan sedang apabila GR bernilai 0,3 – 0,5 dan iii. ketimpangan tinggi apabila nilai GR lebih besar dari 0,5.

(17)
(18)

DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK

1. Pertumbuhan Ekonomi

Dilihat dari angka pertumbuhan ekonominya sejak tahun 2004, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukamara berfluktuatif. Pada tahun 2004 pertumbuhan ekonomi kabupaten sukamara cukup tinggi, yaitu mencapai 6,48 persen. Namun setelah itu pada tahun 2005 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukamara mengalami penurunan menjadi sebesar 4,90 persen. Pada tahun 2006 kembali naik menjadi 5,27 persen. Selanjutnya dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukamara terus mengalami perlambatan pertumbuhan, yaitu 4,84 persen

(tahun 2007), 4,65 persen (tahun 2008) dan 4,07 persen

(tahun

2009). Sedangkan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sukamara terus mengalami peningkatan yaitu 5,36 persen pada tahun 2010, 5,85 persen pada tahun 2011, 6,11 persen pada tahun 2012 dan 6,54 persen pada tahun 2013. Namun, pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukamara mengalami penurunan menjadi 6,05 persen (Lihat Grafik 1.).

(19)

Grafik 1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sukamara, Tahun 2004 – 2014

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukamara pada tahun 2014 yang cukup tinggi (6,54 persen) sangat diperlukan untuk menggerakkan dan memacu pembangunan di berbagai bidang, sekaligus sebagai kekuatan utama pembangunan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

2. Proporsi Pendapatan

Distribusi pendapatan dalam suatu masyarakat idealnya harus merata, dimana menurut Kuznet’s bahwa distribusi pendapatan

(20)

dikatakan betul – betul merata apabila kelompok rumahtangga penduduk dalam setiap desil proporsi pendapatannya juga harus sama dengan 1/10 (10 persen). Hal ini berarti bahwa mereka yang menerima pendapatan 10 persen paling bawah jumlahnya kira – kira sama dengan 10 persen jumlah penduduk; yang menerima pendapatan 20 persen paling bawah jumlahnya sama dengan 20 persen jumlah penduduk, begitu seterusnya.

Namun pada kenyataannya tidak begitu mudah untuk semua wilayah. Kesenjangan distribusi pendapatan untuk kelompok tertentu tetap selalu masih ada.

Berdasarkan kriteria Kuznets tersebut, distribusi pendapatan penduduk di Kabupaten Sukamara bisa dikatakan kurang ideal (kurang merata). Karena, 10 persen penduduk paling bawah hanya menerima 3,3 persen total pendapatan. Sedangkan, 10 persen penduduk paling atas menerima 21,32 persen dari total pendapatan. 3. Tingkat Pemerataan Pendapatan

Gini Ratio (GR) dibuat berdasarkan data pengeluaran Susenas 2014, disajikan dan dirinci menurut berbagai karakteristik kegiatan / usaha rumahtangga / penduduk, seperti:

(21)

 GR menurut jenis kelamin  GR menurut lapangan usaha  GR menurut pendidikan  GR menurut status pekerjaan GR Antara Daerah Perkotaan dan Pedesaan

Secara keseluruhan tingkat ketimpangan pendapatan yang terjadi di Kabupaten Sukamara adalah 0,28 yaitu tingkat ketimpangan pendapatan dikatakan rendah atau dengan perkataan lain pembagian pendapatan yang diterima penduduk agak merata. Di daerah perkotaan pembagian pendapatan terlihat agak lebih merata dibandingkan dengan daerah perdesaan. Hal ini ditunjukkan oleh GR daerah perkotaan sebesar 0,27 yang lebih rendah dari GR pedesaan sebesar 0,28.

Tabel 1. Gini Ratio Menurut Tipe Daerah

No. Daerah Gini Ratio

(1) (2) (3)

1. K o t a 0,27 2. D e s a 0,28

(22)

3. K o t a + D e s a 0,28

Dari kriteria Bank Dunia, 40 persen masyarakat lapis bawah pun hanya menikmati total pendapatan sebesar 19,61 persen, lebih dari 17 persen, yang mengidentifikasikan bahwa tingkat ketimpangan yang terjadi di Kabupaten Sukamara adalah rendah.

GR Antara Jenis Kelamin Laki-Laki dan Perempuan

Ketimpangan pendapatan penduduk laki-laki lebih tinggi daripada penduduk perempuan, yaitu 0,28 persen untuk laki-laki dan 0,27 persen untuk perempuan. Bisa disimpulkan bahwa distribusi pendapatan penduduk perempuan relatif lebih merata dibandingkan penduduk laki-laki.

Tabel 2. Gini Ratio Menurut Jenis Kelamin

o

. Daerah Gini Ratio

) (2) (3) 1 . Laki-Laki 0,28 2 . Perempuan 0,27

(23)

GR Antara Lapangan Pekerjaan/Usaha

Di daerah pedesaan sebagian besar penduduk/ rumahtangga yang bekerja di sektor pertanian (pertanian, perkebunan dan perikanan). Sebagian besar masyarakat mulai beralih ke perkebunan sawit. Pendapatan sektor pertanian antara pertanian tradisional yang menggunakan teknologi tradisional dengan produktivitas rendah dengan perkebunan sawit sangat jauh perbedaanya. Tingginya ketimpangan pendapatan disektor pertanian terlihat pada nilai GR nya sebesar 0,26, paling kurang merata bila dibandingkan dengan sektor lainnya.

Tabel 3. Gini Ratio Menurut Lapangan Usaha

No. Lapangan Usaha Gini Ratio

(1) (2) (3)

1. Pertanian 0.26

2. Pertambangan & Penggalian 0.00

3. Industri 0.23

4. Listrik, Gas, dan Air 0.24

5. Konstruksi 0.23

(24)

7. Angkutan dan Komunikasi 0.19

8. Keuangan 0.00

9. Jasa – Jasa dan Lainnya 0.25

GR Antara Pendidikan yang Ditamatkan

Pembagian pendapatan untuk beragam latar belakang pendidikan, pun GRnya sangat bervariasi. GR untuk penduduk berumur 10 tahun ke atas yang bekerja yang paling besar nilainya adalah tenaga kerja yang tidak pernah sekolah/tidak tamat SD yaitu sebesar 0,31.

Gini Coeffisien atau Gini Ratio yang lebih besar ini mungkin disebabkan karena penduduk pada golongan tingkat pendidikan tersebut memiliki pekerjaan/usaha yang lebih bervariasi daripada tingkat pendidikan lainnya.

Tabel 4. Gini Ratio Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Gini Ratio

(1) (2) (3)

1. Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD 0.31

2. SD/MI/Sederajat 0.27

(25)

4. SMU/MA/Sederajat 0,21 5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 0,16

6. Diploma/Univesitas 0,21

GR Antara Status Pekerjaan

GR untuk status pekerjaan juga bervariasi. Ketimpangan yang paling tinggi berdasarkan status pekerjaan penduduk berumur 10 tahun ke atas yang bekerja terdapat pada status pekerjaan utama berusaha sendiri dengan GR = 0,29. Ketimpangan yang tinggi tersebut dimungkinkan karena jenis usaha dari golongan tersebut beragam, sehingga pendapatan yang diperoleh oleh mereka pun lebih beragam daripada golongan status pekerjaan yang lainnya.

Tabel 5. Gini Ratio Menurut Status Pekerjaan Utama

No. Status Pekerjaan Utama Gini Ratio

(1) (2) (3)

1. Berusaha Sendiri 0.29

2. Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh

Tidak Dibayar 0.25

3. Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar 0.21 4. Buruh/Karyawan/Pegawai/Lainnya 0.22

(26)

5. Pekerja Bebas 0,27

(27)
(28)

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,05 persen pada tahun 2014, Kabupaten Sukamara mengalami tingkat ketimpangan pendapatan “rendah” berdasarkan penghitungan Gini Ratio yaitu sebesar 0,28. Sedangkan berdasarkan Kriteria Bank Dunia, tingkat ketimpangan yang terjadi di Kabpuaten Sukamara adalah rendah.

2. Saran

Mengingat penduduk Sukamara pada umumnya bekerja di bidang pertanian, maka tingkat ketimpangan disektor pertanian akan sangat menentukan tingkat ketimpangan pendapatan di Kabupaten Sukamara secara keseluruhan.

Sepintas kelihatannya pernyataan tersebut kurang dapat diterima. Kita biasanya membayangkan masyarakat tani sebagai suatu kelompok sosial yang homogenitas dalam berbagai hal, tidak

BAB

III

(29)

terkecuali dalam kedudukan ekonomis dari rumah tangga didalam masyarakat.

Tetapi kita tidak dapat menolak kenyataan yang ditunjukkan secara kuantitatif bahwa sektor pertanianlah yang memegang peran penting dalam hal ketimpangan pendapatan suatu wilayah.

Sub sektor pertanian yang memegang peranan sangat penting terhadap perekonomian Kabupaten Sukamara adalah perkebunan kelapa sawit. Perbedaan pendapatan masyarakat di sub sektor perkebunan kelapa sawit timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya (alam dan manusia) dan faktor produksi terutama kepemilikan barang modal. Pihak yang memiliki sumber daya dan faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula.

Menurut teori neoklasik, perbedaan pendapatan tersebut dapat dikurangi melalui proses penyesuaian otomatis, yaitu melalui proses “penetasan” hasil pembangunan (trickle down) dan kemudian menyebar sehingga menimbulkan keseimbangan baru. Apabila proses otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan tingkat perbedaan pendapatan yang sangat timpang, maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Kedua sistem ini dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan redistribusi pendapatan.

(30)

Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapatannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah, asalkan tidak salah sasaran dalam pengalokasiannya. Pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tarif progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi prosentase tarifnya), dapat digunakan oleh pemerintah untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi proses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan.

(31)

DAFTAR PUSTAKA 1. Badan Pusat Statistik, Susenas 2014.

2. Badan Pusat Statistik, Berbagai Makalah Pemeratan

Pendapatan.

3. Badan Pusat Statistik, Kabupaten Sukamara, Penduduk

Sukamara 2014.

4. Sam F. Poli, Distribusi Pendapatan Penduduk di Indonesia

(32)
(33)

Tabel 6. Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita dan Tipe Daerah

Golongan Pengeluaran Daerah Jumlah Perkotaan Perdesaan (1) (2) (3) (4) < 100 000 0 0 0 100.000-149.999 0 0 0 150.000-199.999 0 0 0 200.000-299.999 0 0.99 0.99 300.000-499.999 4.63 8.88 13.51 500.000-749.999 6.87 19.68 26.56 750.000-999.999 2.32 17.14 19.46 ≥1.000.000 13.55 25.93 39.48 Jumlah 27.38 72.62 100.00

(34)
(35)

Tabel 7. Persentase Penduduk Menurut Golongan Pengeluaran Perkapita dan Jenis Kelamin

Golongan Pengeluaran Daerah Jumlah Laki-Laki Perempuan (1) (2) (3) (4) < 100 000 0 0 0 100.000-149.999 0 0 0 150.000-199.999 0 0 0 200.000-299.999 0.58 0.41 0.99 300.000-499.999 7.30 6.21 13.51 500.000-749.999 14.48 12.07 26.56 750.000-999.999 10.26 9.21 19.46 ≥1.000.000 20.45 19.03 39.48 Jumlah 53.06 46.94 100.00

(36)
(37)

Tabel 8. Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Golongan Pengeluaran dan Lapangan Usaha Golongan Pengeluaran Lapangan Usaha *) 1 2 3 4 5 6 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) < 100.000 0 0 0 0 0 0 100.000-149.999 0 0 0 0 0 0 150.000-199.999 0 0 0 0 0 0 200.000-299.999 0.38 0 0 0 0.11 0 300.000-499.999 5.20 0 0.54 0 0.28 1.69 500.000-749.999 12.11 0 1.44 0.17 1.51 3.74 750.000-999.999 10.94 0.06 0.50 0 1.43 2.46 ≥1.000.000 21.18 0 0.32 0.16 0.56 10.04 Jumlah 49.81 0.06 2.79 0.33 3.89 17.93 Berlanjut…..

(38)

Lanjutan Tabel 8. Golongan Pengeluaran Lapangan Usaha *) Jumlah 7 8 9 (1) (8) (9) (10) (11) < 100.000 0 0 0 0 100.000-149.999 0 0 0 0 150.000-199.999 0 0 0 0 200.000-299.999 0 0 0.23 0.72 300.000-499.999 0.55 0 2.95 11.22 500.000-749.999 0.27 0 3.69 22.93 750.000-999.999 0.32 0 3.07 18.78 ≥1.000.000 2.45 0.28 11.37 46.35 Jumlah 3.58 0.28 21.31 100.00 Keterangan :

*) 1. Pertanian; 2.. Pertambangan dan Penggalian; 3.Industri; 4. Listrik, Air dan Gas; 5. Konstruksi; 6. Perdagangan; 7. Transportasi dan Komunikasi; 8. Bank dan Lembaga Keuangan; 9. Jasa-Jasa dan Lainnya.

(39)
(40)

Tabel 9. Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Golongan Pengeluaran dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Golongan Pengeluaran

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tidak Sekolah /Tidak Tamat SD SD / MI SLTP/ MTs SMU/ MA (1) (2) (3) (4) (5) < 100.000 0 0 0 0 100.000-149.999 0 0 0 0 150.000-199.999 0 0 0 0 200.000-299.999 0.42 0.30 0 0 300.000-499.999 4.67 3.70 1.34 0.89 500.000-749.999 4.95 9.27 2.26 3.66 750.000-999.999 3.66 7.75 3.25 1.70 ≥1.000.000 5.12 14.11 9.26 8.98 Jumlah 18.81 35.14 16.12 15.23 Berlanjut…..

(41)

Lanjutan Tabel 9.

Golongan Pengeluaran

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah SMK Diploma/Univ (1) (6) (7) (8) < 100.000 0 0 0 100.000-149.999 0 0 0 150.000-199.999 0 0 0 200.000-299.999 0 0 0.72 300.000-499.999 0.13 0.49 11.22 500.000-749.999 0.49 2.28 22.93 750.000-999.999 0.58 1.83 18.78 ≥1.000.000 2.52 6.37 46.35 Jumlah 3.72 10.98 100.00

(42)

Grafik 5.

Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Tahun 2014

(43)

Tabel 10. Persentase Penduduk 10 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Golongan Pengeluaran dan Status Pekerjaan Utama.

Golongan Pengeluaran

Status Pekerjaan Utama

Berusaha Sendiri Berusaha dibantu Buruh Tidak Tetap/ Tidak Dibayar Berusaha dibantu Buruh Tetap /Dibayar Buruh/ Karyawan/ Pegawai (1) (2) (3) (4) (5) < 100 000 0 0 0 0 100 000-149 999 0 0 0 0 150 000-199 999 0 0 0 0 200 000-299 999 0.23 0 0 0.38 300 000-499 999 4.49 0.73 0.13 3.76 500 000-749 999 6.32 2.25 0.81 8.86 750 000-999 999 4.95 0.69 0.55 9.90 ≥1 000 000 8.86 3.84 2.05 28.16 Jumlah 24.84 7.52 3.54 51.06 Berlanjut……

(44)

Lanjutan Tabel 10.

Golongan Pengeluaran

Status Pekerjaan Utama

Jumlah Pekerja Bebas Pekerja Tidak Dibayar

(1) (6) (7) (8) < 100 000 0 0 0 100 000-149 999 0 0 0 150 000-199 999 0 0 0 200 000-299 999 0.11 0 0.72 300 000-499 999 0.91 1.21 11.22 500 000-749 999 1.63 3.05 22.93 750 000-999 999 1.35 1.33 18.78 ≥1 000 000 0.88 2.57 46.35 Jumlah 4.88 8.16 100.00

(45)
(46)

(Perkotaan+Pedesaan) No Pengeluaran Kelas (Rp) Pendu-duk Pengeluaran * Total (Rp) %Pddk (Pi) %Kumulatif Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi (Qi + Qi-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.991 247 747 0.991 0.229 0.000 0.229 0.227 5 300 000-499 999 13.510 5 404 050 13.510 5.215 0.229 5.444 73.549 6 500 000-749 999 26.555 16 597 114 26.555 20.531 5.215 25.746 683.701 7 750 000-999 999 19.465 17 031 457 19.465 36.247 20.531 56.778 1105.156 8 ≥1 000 000 39.479 69 087 999 39.479 100.00 36.247 136.247 5378.882 Jumlah 100.00 108 368 367 100.00 xx xx xxx 7 241.514

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,28

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

(47)

No Pengeluaran Golongan (Rp) Kota Pengeluaran*) Total (Rp) %Pddk (Pi) %Kumulatif

Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 4.631 1 852 523 16.917 5.809 0 5.809 98.269 6 500 000-749 999 6.874 4 296 098 25.108 19.280 5.809 25.089 629.931 7 750 000-999 999 2.324 2 033 476 8.489 25.656 19.280 44.937 381.457 8 ≥1 000 000 13.548 23 708 879 49.487 100.000 25.656 125.656 6 218.307 Jumlah 27.377 31 890 977 100.000 xx xx xxx 7 327.965

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,27

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah

0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

(48)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) Desa Pengeluaran*) Total (Rp) %Pddk (Pi) %Kumulatif

Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.991 247 747 1.365 0.324 0 0.324 0.442 5 300 000-499 999 8.879 3 551 527 12.226 4.968 0.324 5.292 64.697 6 500 000-749 999 19.682 12 301 016 27.101 21.052 4.968 26.020 705.177 7 750 000-999 999 17.141 14 997 980 23.602 40.663 21.052 61.716 1456.622 8 ≥1 000 000 25.931 45 379 120 35.706 100.000 40.663 140.663 5 022.559 Jumlah 72.623 76 477 390 100.00 xx xx xxx 7 249.497

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,28

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah

0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

(49)

No Pengeluaran Golongan (Rp) Pendu-duk Laki2 Pengeluaran*) Total (Rp) %Pddk (Pi) %Kumulatif

Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200000-299999 0.577 144 339 1.088 0.254 0 0.254 0.276 5 300000-499999 7.297 2 918 882 13.753 5.386 0.254 5.640 77.571 6 500000-749999 14.482 9 051 151 27.294 21.302 5.386 26.689 728.444 7 750000-999999 10.257 8 974 481 19.331 37.083 21.302 58.386 1 128.628 8 ≥1000000 20.446 35 779 979 38.534 100.000 37.083 137.083 5 282.386 Jumlah 53.059 56 868 832 100.000 xx xx xxx 7 217.306

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,28

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah

0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

(50)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) Pendu-duk Peremp uan Pengeluaran*) Total (Rp) %Pddk (Pi) %Kumulatif

Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.414 103 408 0.881 0.201 0 0.201 0.177 5 300 000-499 999 6.213 2 485 168 13.236 5.026 0.201 5.227 69.185 6 500 000-749 999 12.074 7 545 964 25.721 19.679 5.026 24.705 635.434 7 750 000-999 999 9.208 8 056 976 19.616 35.324 19.679 55.003 1 078.928 8 ≥1 000 000 19.033 33 308 019 40.547 100.00 35.324 135.324 5 486.935 Jumlah 46.941 51 499 535 100.00 xx xx xxx 7 270.659

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,27

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(51)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) Pert ania n Pengeluaran*) Total (Rp) %Pddk (Pi) %Kumulatif

Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.376 93 995 0.755 0.167 0 0.167 0.126 5 300 000-499 999 5.203 2 081 192 10.445 3.858 0.167 4.024 42.035 6 500 000-749 999 12.111 7 569 488 24.314 17.282 3.858 21.139 513.975 7 750 000-999 999 10.938 9 570 457 21.958 34.254 17.282 51.536 1 131.623 8 ≥1 000 000 21.184 37 072 251 42.528 100.000 34.254 134.254 5 709.597 Jumlah 49.812 56 387 383 100.000 xx xx xxx 7 397.356

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,26

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian

(52)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) Pertamb angan dan Penggali an Pengeluaran *) Total (Rp) %Pddk (Pi) %Kumulatif

Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(Qi + Qi-1)

(Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 0 0 0 0 0 0 0 6 500 000-749 999 0 0 0 0 0 0 0 7 750 000-999 999 0.065 56 492 100.000 100.00 0 100.000 10 000.000 8 ≥1 000 000 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 0.065 56 492 100.00 xx xx xxx 10 000.000

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,00

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Lapangan Usaha Industri

(53)

No. Pengeluaran (Rp)

Indus

Tri Total (Rp) %Pddk (Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(Qi + Qi-1)

(Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 0.543 217 234 19.456 10.337 0 10.337 201.1240 6 500 000-749 999 1.436 897 230 51.429 53.034 10.337 63.371 3 259.1006 7 750 000-999 999 0.498 435 323 17.823 73.750 53.034 126.783 2 259.6786 8 ≥1 000 000 0.315 551 631 11.293 100.000 73.750 173.750 1 962.0701 Jumlah 2.791 2 101 418 100.000 xx xx xxx 7 681.9733

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,23

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Lapangan Usaha Listrik, Gas & Air

(54)

No. Pengeluaran

(Rp) Gas & Air Total (Rp)

%Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 0 0 0 0 0 0 0 6 500 000-749 999 0.175 109 187 53.874 28.607 0 28.607 1 513 7 750 000-999 999 0 0 0 28.607 28.607 57.214 0 8 ≥1 000 000 0.156 272 492 47.126 100.000 28.607 128.607 6 060.787 Jumlah 0.330 381 679 100.000 xx xx xxx 7 573.338

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,24

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang

> 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Lapangan Usaha Konstruksi

(55)

No. Pengeluaran (Rp)

Konst

ruksi PengeluaranTotal (Rp)

%Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.114 28 483 2.927 0.860 0 0.860 2.516 5 300 000-499 999 0.281 112 415 7.220 4.253 0.860 5.113 36.911 6 500 000-749 999 1.508 942 329 38.732 32.696 4.253 36.949 1 431.099 7 750 000-999 999 1.432 1 252 799 36.780 70.511 32.696 103.207 3 795.997 8 ≥1 000 000 0.558 976 985 14.341 100.00 70.511 170.511 2 445.373 Jumlah 3.893 3 313 011 100.00 xx xx xxx 7 711.895

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,23

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Lapangan Usaha Perdagangan

(56)

No. Pengeluaran

(Rp) gangan Total (Rp)

%Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 1.694 677 527 9.445 2.980 0 2.980 28.148 6 500 000-749 999 3.741 2 338 020 20.860 13.264 2.980 16.244 338.851 7 750 000-999 999 2.461 2 153 353 13.723 22.736 13.264 36.000 494.025 8 ≥1 000 000 10.038 17 565 787 55.972 100.000 22.736 122.736 6 869.771 Jumlah 17.933 22 734 686 100.00 xx xx xxx 7 730.795

(i) Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,23

(ii) Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Lapangan Usaha Transportasi dan Komunikasi

(57)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) spor tasi & Kom unik asi Pengeluaran *) Total (Rp) %Pddk (Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 0.547 218 753 15.287 4.425 0 4.425 67.648 6 500 000-749 999 0.270 168 527 7.537 7.835 4.425 12.260 92.405 7 750 000-999 999 0.315 275 815 8.811 13.414 7.835 21.249 187.224 8 ≥1 000 000 2.446 4 280 124 68.365 100.000 13.414 113.414 7 753.585 Jumlah 3.578 4 943 219 100.00 xx xx xxx 8 100.862

(i) Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,19

(ii) Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Lapangan Usaha Keuangan dan Bank

(58)

No. Pengeluaran

(Rp) Bank an & Total (Rp)

%Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 0 0 0 0 0 0 0 6 500 000-749 999 0 0 0 0 0 0 0 7 750 000-999 999 0 0 0 0 0 0 0 8 ≥1 000 000 0.285 498 462 100.000 100.000 0 100.000 10 000.000 Jumlah 0.285 498 462 100.00 xx Xx xxx 10 000.000

(i) Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,00

(ii) Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang

> 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Lapangan Usaha Jasa-Jasa dan Lainnya

(59)

No. Pengeluaran

(Rp) Jasa - Total (Rp)

%Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.228 56 967 1.069 0.218 0 0.218 0.233 5 300 000-499 999 2.955 1 181 874 13.863 4.741 0.218 4.959 68.747 6 500 000-749 999 3.688 2 304 789 17.302 13.561 4.741 18.302 316.668 7 750 000-999 999 3.072 2 688 368 14.416 23.849 13.561 37.411 539.295 8 ≥1 000 000 11.371 19 898 587 53.350 100.000 23.849 123.849 6 607.363 Jumlah 21.313 26 130 585 100.000 xx xx xxx 7 532.307

(i) Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,25

(ii) Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Pendidikan Tertinggi Tidak Pernah Sekolah/Tidak Tamat SD

(60)

No. Pengeluaran (Rp) Sekolah/ Tdk Tmt SD Total (Rp) %Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.416 104 044 2.212 0.604 0 0.604 1.337 5 300 000-499 999 4.667 1 866 708 24.808 11.444 0.604 12.048 298.889 6 500 000-749 999 4.954 3 096 441 26.337 29.424 11.444 40.868 1 076.333 7 750 000-999 999 3.658 3 200 330 19.443 48.008 29.424 77.432 1 505.526 8 ≥1 000 000 5.116 8 953 760 27.199 100.000 48.008 148.008 4 025.634 Jumlah 18.811 17 221 284 100.000 xx xx xxx 6 907.719

(i) Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,31

(ii) Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang

> 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Pendidikan Tertinggi Tamat SD/MI/Sederajat

(61)

No Pengeluaran (Rp) Se deraja t Total (Rp) %Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.302 75 401 0.858 0.194 0 0.194 0.167 5 300 000-499 999 3.703 1 481 096 10.536 4.008 0.194 4.203 44.281 6 500 000-749 999 9.273 5 795 820 26.388 18.935 4.008 22.943 605.419 7 750 000-999 999 7.755 6 785 566 22.067 36.410 18.935 55.344 1 221.293 8 ≥1 000 000 14.110 24 692 131 40.150 100.000 36.410 136.410 5 476.893 Jumlah 35.142 38 830 015 100.00 xx xx xxx 7 348.053

(i) Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,27

(ii) Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Pendidikan Tertinggi Tamat SLTP/MTs/Sederajat

(62)

No Pengeluaran (Rp) MTs/ sedera -jat Total (Rp) %Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 1.343 537 227 8.332 2.558 0 2.558 21.317 6 500 000-749 999 2.264 1 415 189 14.048 9.298 2.558 11.856 166.552 7 750 000-999 999 3.255 2 847 948 20.193 22.860 9.298 32.158 649.360 8 ≥1 000 000 9.256 16 198 553 57.427 100.000 22.860 122.860 7 055.447 Jumlah 16.118 20 998 916 100.00 xx Xx xxx 7 892.677

(i) Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,21

(ii) Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang

> 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Pendidikan Tertinggi Tamat SLTA/MA/Sederajat

(63)

No Pengeluaran (Rp) /MA/ Sede rajat Total (Rp) %Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.892 356 612 5.854 1.797 0 1.797 10.520 5 300 000-499 999 3.662 2 288 858 24.046 13.332 1.797 15.129 363.795 6 500 000-749 999 1.698 1 485 363 11.146 20.817 13.332 34.149 380.638 7 750 000-999 999 8.979 15 712 380 58.954 100.000 20.817 120.817 7 122.622 8 ≥1 000 000 0.892 356 612 5.854 1.797 0.000 1.797 10.520 Jumlah 15.230 19 843 213 100.00 xx xx xxx 7 877.576

(i) Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,21

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, 2014 Pendidikan Tertinggi Tamat SMK

(64)

No Pengeluaran

(Rp) SMK Total (Rp)

%Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 0.125 50 078 3.367 0.950 0 0.950 3.197 6 500 000-749 999 0.494 308 664 13.282 6.802 0.950 7.752 102.963 7 750.000-999.999 0.581 508 414 15.627 16.443 6.802 23.245 363.252 8 >1.000.000 2.518 4 406 655 67.723 100.000 16.443 116.443 7 885.904 Jumlah 3.718 5 273 811 100.00 xx Xx xxx 8 355.317

(i) Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,16

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang

> 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, 2014 Pendidikan Tertinggi Tamat Diploma/Universitas

(65)

No. Pengeluaran

(Rp) Univ ma/ Total (Rp)

%Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 0.493 197 274 4.492 1.372 0.000 1.372 6.162 6 500 000-749 999 2.279 1 424 597 20.759 11.279 1.372 12.651 262.623 7 750 000-999 999 1.834 1 604 986 16.706 22.440 11.279 33.719 563.306 8 ≥1 000 000 6.373 11 152 840 58.043 100.00 22.440 122.440 7 106.815 Jumlah 10.980 14 379 697 100.00 xx xx xxx 7 938.906

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,21

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang

> 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Status Pekerjaan Berusaha Sendiri

(66)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) Beru saha Sendiri Pengeluaran ) Total (Rp) %Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.228 56 968 0.917 0.222 0.000 0.222 0.204 5 300 000-499 999 4.490 1 795 958 18.075 7.229 0.222 7.452 134.690 6 500 000-749 999 6.319 3 949 469 25.439 22.639 7.229 29.868 759.818 7 750 000-999 999 4.947 4 328 362 19.914 39.527 22.639 62.165 1 237.955 8 ≥1 000 000 8.857 15 499 483 35.655 100.000 39.527 139.527 4 974.805 Jumlah 24.840 25 630 240 100.00 xx xx xxx 7 107.472

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,29

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Status Pekerjaan Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar

(67)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) dibantu buruh tdk tetap/bu ruh tidak dibayar Pengeluaran*) Total (Rp) %Pddk (Pi) %Kumulatif Pengeluaran Q i + Qi-1 Pi(QQ i + i-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 0.729 291 446 9.69 3.23 0 3.23 31.30 6 500 000-749 999 2.253 1 408 144 29.98 18.83 3.23 22.06 661.28 7 750 000-999 999 0.695 607 822 9.24 25.56 18.83 44.39 410.32 8 ≥1 000 000 3.839 6 718 709 51.08 100.00 25.56 125.56 6 414.31 Jumlah 7.516 9 026 121 100.00 xx xx xxx 7 517.22

(i) Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,25

(ii) Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 -

0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Status Pekerjaan Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar

(68)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) Dibantu Buruh Ttp/Buruh Dibayar Pengeluaran *) Total (Rp) %Pddk (Pi) %Kumulatif Pengeluaran Qi + Qi-1 (Q Pi i + Qi-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 0.129 51 611 3.64 1.12 0 1.12 4.06 6 500 000-749 999 0.813 508 177 22.95 12.10 1.12 13.21 303.24 7 750 000-999 999 0.554 484 938 15.64 22.58 12.10 34.68 542.43 8 ≥1 000 000 2.047 3 582 053 57.77 100.00 22.58 122.58 7 081.35 Jumlah 3.543 4 626 780 100.00 xx xx xxx 7 931.08

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,21

(ii).

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi (iii). *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Status Pekerjaan Buruh/Karyawan/Pegawai/Lainnya

(69)

No Pengeluaran Kelas (Rp) Karyawa n/ Pegawai /Lainnya Pengeluaran Total (Rp) %Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 (Q Pi i + Qi-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.376 93 994 0.74 0.14 0 0.14 0.11 5 300 000-499 999 3.757 1 502 904 7.36 2.45 0.14 2.60 19.12 6 500 000-749 999 8.865 5 540 459 17.36 10.97 2.45 13.42 233.01 7 750 000-999 999 9.904 8 666 381 19.40 24.28 10.97 35.25 683.80 8 ≥1 000 000 28.157 49 274 908 55.15 100.00 24.28 124.28 6 853.72 Jumlah 51.060 65 078 646 100.00 xx xx xxx 7 789.76

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,22

(ii) Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii) *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Status Pekerjaan Pekerja Bebas

(70)

No Pengeluaran

(Rp) Bebas a Total (Rp)

%Pddk

(Pi) Pengeluaran Qi + Qi-1 (Q Pi i + Qi-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.114 28 484 2.333 0.689 0 0.689 1.607 5 300 000-499 999 0.911 364 352 18.65 9.50 0.69 10.19 190.09 6 500 000-749 999 1.626 1 016 457 33.30 34.09 9.50 43.59 1 451.73 7 750 000-999 999 1.352 1 182 573 27.67 62.70 34.09 96.79 2 678.53 8 ≥1 000 000 0.881 1 541 968 18.04 100.00 62.70 162.70 2 935.38 Jumlah 4.884 4 133 834 100.00 xx Xx xxx 7 257.34

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,27

(ii). Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang > 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Gini Ratio Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 Status Pekerjaan Pekerja Tidak Dibayar

(71)

No Pengeluaran Kelas (Rp) Pekerja Tidak Dibayar Pengeluaran*) Total (Rp) %Pddk (Pi) %Kumulatif Pengeluaran Qi + Qi-1 (Q Pi i + Qi-1) (Qi) (Qi-1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 1.207 482 721 14.79 6.00 0 6.00 88.70 6 500 000-749 999 3.051 1 906 864 37.40 29.68 6.00 35.67 1 334.30 7 750 000-999 999 1.329 1 162 532 16.29 44.12 29.68 73.80 1 201.96 8 ≥1 000 000 2.571 4 499 198 31.52 100.00 44.12 144.12 4 542.20 Jumlah 8.157 8 051 315 100.00 xx xx xxx 7 167.17

(i). Koefisien Gini/Gini Ratio (GR)

0,28

(ii) Menurut H. Tatsumi Oshima

Gini Ratio : 0 - 0,3 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Rendah 0,3 - 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Sedang

> 0,5 = Tingkat Ketimpangan Pendapatan (TKP) Tinggi

(iii). *) Proksi Pendapatan

Lembar Pengolahan Distribusi Pendapatan Penduduk Kabupaten Sukamara

(72)

(Perkotaan + Perdesaan)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) Pendu-duk Pengeluaran*) Total (Rp) % Pddk (Pi) % Kumulat if Pendud uk % Pengeluar an % Kumulatif Pengeluar an (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0.991 247 747 0.991 0.991 0.229 0.229 5 300 000-499 999 13.510 5 404 050 13.510 14.501 4.987 5.215 6 500 000-749 999 26.555 16 597 114 26.555 41.057 15.315 20.531 7 750 000-999 999 19.465 17 031 457 19.465 60.521 15.716 36.247 8 ≥1 000 000 39.479 69 087 999 39.479 100.000 63.753 100.000 Jumlah 100.000 108 368 367 100.000 xx xx xxx *) Proksi Pendapatan 40 % Pddk berpenghasilan Rendah = 19.92 40 % Pddk Berpenghasilan Sedang = 47.78 20 % Pddk Berpenghasilan Tinggi = 32.30

(73)

Kurva Lorentz Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 (Perkotaan + Perdesaan)

(74)

Sukamara

Menurut Kriteria Bank Dunia, Tahun 2014 (Perkotaan)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) Pendu-duk Pengeluaran *) Total (Rp) % Pddk (Pi) % Kumulat if Pendud uk % Pengeluar an % Kumulat if Pengelu aran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 3 150 000-199 999 0 0 0 0 0 0 4 200 000-299 999 0 0 0 0 0 0 5 300 000-499 999 4.631 1 852 523 16.917 16.917 5.809 5.809 6 500 000-749 999 6.874 4 296 098 25.108 42.025 13.471 19.280 7 750 000-999 999 2.324 2 033 476 8.489 50.513 6.376 25.656 8 ≥1 000 000 13.548 23 708 879 49.487 100.000 74.344 100.000 Jumlah 27.377 31 890 977 100.000 xx xx xxx *) Proksi Pendapatan 40 % Pddk berpenghasilan Rendah = 18.19 40 % Pddk Berpenghasilan Sedang = 51.76 20 % Pddk Berpenghasilan Tinggi = 30.05

(75)

Kurva Lorentz Kabupaten Sukamara, Tahun 2014 (Perkotaan)

(76)

Lembar Pengolahan Distribusi Pendapatan Penduduk Kabupaten Sukamara

Menurut Kriteria Bank Dunia, Tahun 2014 (Perdesaan)

No. Pengeluaran Kelas (Rp) Pendu-duk Pengeluaran *) Total (Rp) % Pddk (Pi) % Kumulat if Pendud uk % Pengeluar an % Kumulatif Pengeluar an (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 < 100 000 0 0 0 0 0 0 2 100 000-149 999 0 0 0 0 0 0 3 150000-199999 0 0 0 0 0 0 4 200000-299999 0.991 247 747 1.365 1.365 0.324 0.324 5 300000-499999 8.879 3 551 527 12.226 13.591 4.644 4.968 6 500000-749999 19.682 12 301 016 27.101 40.692 16.085 21.052 7 750000-999999 17.141 14 997 980 23.602 64.294 19.611 40.663 8 ≥1000000 25.931 45 379 120 35.706 100.000 59.337 100.000 Jumlah 72.623 76 477 390 100.000 xx xx xxx *)ProksiPendapatan 40% Pddk berpenghasilan Rendah = 20.64 40% Pddk Berpenghasilan Sedang = 46.12 20% Pddk Berpenghasilan Tinggi = 33.24

Gambar

Tabel 1.  Gini Ratio Menurut Tipe Daerah................................ .    14  2.   Gini Ratio Menurut Jenis Kelamin..............................
Grafik 1.  Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sukamara,   Tahun 2004 – 2014
Tabel  2.   Gini Ratio Menurut Jenis Kelamin
Tabel  3.    Gini Ratio Menurut Lapangan Usaha
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dampak sosial budaya penambangan terhadap wilayah di sekitar areal penambangan, umumnya terletak pada permasalahan yang sama yaitu jalur lintasan penambangan yang

ƒ PERANCANGAN DATABASE FK_REFERENCE_1 FK_REFERENCE_2 FK_REFERENCE_3 FK_REFERENCE_4 FK_REFERENCE_5 FK_REFERENCE_6 FK_REFERENCE_7 FK_REFERENCE_8 FK_REFERENCE_9

Hasil pengujian hubungan antara dependen variabel (keputusan siswa SMA) dalam memilih Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Batanghari, sedangkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Penghargaan Finansial, Pertimbangan Pasar Kerja, dan Lingkungan Kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir

Agar perusahaan dapat meningkatkan peran dan fungsi TI dalam mendukung strategi bisnis khususnya pada manajemen rantai pasokan, perusahaan harus menyadari

[r]

Penelitian juga dilakukan dengan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab

Laporan kinerja ini merupakan media pertanggungjawaban kinerja Pemerintah Kabupaten Solok yang berisi pencapaian target indikator Sasaran Strategis Rencana